Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan dalam Perkara Perdata Terhadap Aset BUMN

  PELAKSANAAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA PERDATA TERHADAP ASET BUMN TESIS Oleh CHARLES SILALAHI 087005127/HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

  PELAKSANAAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA PERDATA TERHADAP ASET BUMN TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum dalam Program Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh CHARLES SILALAHI 087005127/HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

  Judul Tesis : PELAKSANAAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA PERDATA TERHADAP ASET BUMN Nama Mahasiswa : Charles Silalahi Nomor Pokok : 087005127 Program Studi : Ilmu Hukum Menyetujui Komisi Pembimbing (Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH) Ketua

(Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum) (Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum)

Anggota Anggota Ketua Program Studi, D e k a n, (Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH) (Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum) Tanggal lulus : 30 Agustus 2012

  Telah diuji pada Tanggal 30 Agustus 2012 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH Anggota : 1. Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum

   2. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum

   3. Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.Hum

   4. Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum

  

ABSTRAK

  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan pengaturanya diatur dalam Undang Undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Undang Undang No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Namun banyak terdapat kasus tidak dapatnya dieksekusi gugatan perdata atas objek kekayaan BUMN karena Pengadilan masih menafsiran harta kekayaan BUMN merupakan kekayaan negara yang tunduk pada undang undang Perbendaharaan Negara.

  Permasalahan dalam tesis ini adalah bagaimana pengaturan kekayaan Badan Usaha Milik Negara sebagai bentuk kekayaan negara yang dipisahkan, bagaimana status hukum kekayaan BUMN yang menjadi objek Gugatan Perkara Perdata dan bagaimana analisis hukum terhadap penundaan eksekusi aset Badan Usaha Milik Negara dalam putusan Mahkamah Agung No. 4008 K/ Pdt/ 2001 antara PT.

  Pelabuhan Indonesia I Belawan dengan Sakdymah dkk.

  Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Sumber data berasal dari data primer , sekunder dan tersier yang dikumpulkan dengan penelitian kepustakaan. Analisa terhadap data dilakukan secara analisa kualitatif dengan pendekatan deduktif.

  Hasil penelitian menunjukkan Pengaturan tentang Kekayaan Badan Usaha Milik Negara sebagai bentuk kekayaan negara yang dipisahkan diatur dalam Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kekayaan BUMN merupakan objek Gugatan Perkara Perdata. Ketika negara menyertakan modalnya dalam bentuk saham ke dalam Persero dari kekayaan negara yang dipisahkan, demi hukum kekayaan itu menjadi kekayaan Persero. Tidak lagi menjadi kekayaan negara. Hal ini didasarkan Pasal 1 angka (1) dan angka (2) jis Pasal 1 angka (10) dan Pasal 4 ayat (1) UU BUMN, serta

  Pasal 1 angka (1) jo Pasal 7 ayat (7) huruf a UU PT juga prinsip hukum ’separate ’, kekayaan negara yang dipisahkan dan disertakan sebagai modal Persero

  legal entity

  merupakan harta kekayaan Persero. Analisis terhadap tertundanya eksekusi Putusan Mahkamah Agung yang merujuk ketentuan Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pasal 1 angka 10, 11 dan 50 maka terdapat pertentangan hukum (antinomie) aturan hukum. Untuk menyelesaikan ’antinomie’ aturan hukum Pengadilan harus menggunakan ’asas preferensi hukum’, yaitu: Lex superiori derogat legi inferiori (perundang-undangan yang baru mengalahkan perundang-undangan yang lama), dan Lex spesialis derogat legi generali (perundang- undangan yang khusus mengalahkan perundang-undangan yang umum). Ada beberapa sikap berkaitan dengan ’antinomie’, yaitu: (1) pengingkaran (disavowal), (2) reinterpretasi, (3) pembatalan (invalidation), dan (4) pemulihan (remedy).

  Kata Kunci : Eksekusi, Perkara Perdata, Aset BUMN

  ABSTRACT State Owned Enterprises (SOE) is a business entity wholly or largely owned by the state capital through direct investments from sovereign wealth pengaturanya separated and regulated in Law No. 19 Year 2003 on SOEs and the Law No. 40 Year 2007 About the Company Limited. But there are many cases of failure by not executed a civil suit over the object of wealth owned by the Court was interpreting SOE’s property is state property that is subject to the law of the State Treasury.

  The problem in this thesis is how the arrangement richness of State Owned Enterprises as a form of wealth separated state, how the status of state property law which is the object and how the Civil Lawsuit Case law analysis of the delay in the execution of asset-Owned Enterprises in the judgment of the Supreme Court No. 4008 K / Rev / 2001 between PT. I Belawan port of Indonesia with Sakdymah et al.

  This research is a descriptive normative analysis. Sources of data derived from the primary, secondary and tertiary collected by the research literature. The analysis of the data conducted qualitative analysis with deductive approaches.

  Results showed regulation of Wealth Owned Enterprises as a form of wealth separated state regulated in Law Number 19 Year 2003 regarding SOEs and Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. Wealth Enterprises is the object Civil Lawsuit Case. When the state capital in the form of shares included in the Persero of wealth separated state, for the sake of intellectual property law becomes Persero. No longer the nation's wealth. This is based on Article 1 (1) and figure (2) jis Article 1 (10) and Article 4 paragraph (1) of state-owned enterprises, as well as Article 1 (1) in conjunction with Article 7, paragraph (7) letter a of Law PT also principles of law 'separate legal entity', wealth separated state and are included as capital assets Persero Persero. Consequently all the wealth obtained either through the inclusion of the country as well as those derived from business activities Persero, by law, a wealth Persero itself. Analysis of the Supreme Court delayed the execution of the provisions referring to Law. 1 of 2004 on State Treasury, Article 1 number 10, 11 and 50 then there is a conflict of laws (antinomie) the rule of law. This is an issue that the Supreme Court ruling execution can not be carried out above. To complete the 'antinomie' rule of law courts should use a "preference principle of law ', namely: (1) Lex superiority derogat legi inferiori (legislation higher higher level defeating legislation below), (2) Lex posteriori derogat legi priori (new legislation which beat the old legislation), and (3) Lex derogat legi generali specialist (special legislation defeated general legislation). There are several related attitudes 'antinomie', namely: (1) denial (disavowal), (2) reinterpretation, (3) revocation (invalidation), and (4) recovery (remedy).

  Key Words: Execution, Civil Case, SOE Assets

  

K A T A P E N G A N T A R

  Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan karunian-Nya yang maha pemurah lagi maha penyayang, penulis dapat menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H) di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Sumatera Utara dengan

  Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan Dalam Perkara

  judul penelitian yaitu, ”

  Perdata Terhadap Aset BUMN” Penelitian ini telah dinyatakan lulus dalam yudisium

  dengan baik dan tepat pada waktunya pada tanggal 30 Agustus 2012 Sehubungan dengan ini dengan kerendahan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H,

  CTM (K), Sp.A (K), 2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr.

  Runtung, SH, M.Hum; 3. Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

  Sumatera Utara, Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, yang juga sebagai Penguji yang telah banyak memberikan petunjuk serta saran yang bermanfaat dan sangat mendukung dalam penyelesaian Tesis ini; 4. Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Bapak Dr. Mahmul Siregar,

  SH, M.Hum, sekaligus sebagai Pembimbing III telah banyak memberikan petunjuk serta saran yang bermanfaat dan sangat mendukung dalam penyelesaian Tesis ini 5. Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak berupaya memberikan koreksi sehingga menjadi sempurna.

  Selain itu juga telah banyak memberikan bimbingan, dorongan dan motivasi kepada penulis selama penelitian berlangsung hingga studi ini dapat selesai tepat waktu dengan nilai yang sangat memuaskan;

  6. Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum, selaku anggota Komisi Pembimbing I yang telah memberikan motivasi, bimbingan, petunjuk dan saran yang sangat bermanfaat bagi saya dalam menyelesaikan penelitian Tesis ini, 7. Bapak/ Ibu dosen pengajar pada Program Magister Ilmu Hukum, Fakultas

  Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa menyumbangkan Ilmunya yang sangat berarti bagi masa depan saya, 8. Staf Administrasi Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

  Universitas Sumatera Utara Medan, yang telah memberikan bantuan dalam informasi mengenai perkuliahan,

  9. Dalam kesempatan ini, dengan penuh sukacita, Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Orangtua tercinta ayahanda dr. Mangara Silalahi dan Ibunda Siti Tialam, atas segala jerih payah dan pengorbanannya yang tiada terhingga dalam mengasuh, mendidik, membimbing Peneliti sejak lahir, serta senantiasa mengiringi Penulis dan keluarga dengan doa yang tiada putus.

10. Teman-teman seperjuangan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum

  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, serta saudara-saudara, family dan handai toulan yang tidak dapat disebutkan satu persatu Demikianlah sebagai kata pengantar, mudah-mudahan penelitian ini memberi manfaat bagi semua pihak dalam menambah dan memperkaya wawasan Ilmu

  Pengetahuan. Khusus kepada penulis, mudah-mudahan dapat memadukan dan mengimplementasikan ilmu serta mampu menjawab tantangan atas perkembangan hukum yang ada dalam maasyarakat.

  Peneliti menyadari pula, bahwa substansi Tesis ini tidak luput dari berbagai kekhilafan, kekurangan dan kesalahan, dan tidak akan sempurna tanpa bantuan, nasehat, bimbingan, arahan, kritikan. Oleh karenanya, apapun yang disampaikan dalam rangka penyempurnaan Tesis ini, penuh sukacita Peneliti terima dengan tangan terbuka.

  Semoga Tesis ini dapat memenuhi maksud penelitiannya, dan dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga Ilmu yang telah diperoleh dapat dipergunakan untuk kepentingan bangsa.

  Medan, Agustus 2012.

  Penulis, Charles Silalahi

RIWAYAT HIDUP

  Nama : Charles Silalahi Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 10 Agustus 1964 Jenis Kelamin : Pria Agama : Kristen Protestan Jabatan/ Pekerjaan : Ketua DPC Peradi Sumut Alamat : JL. SM. Raja No. 364 Medan Pendidikan : Sekolah Dasar Immanuel Medan, Lulus Tahun

  1976 Sekolah Menengah Pertama Immanuel Medan, Lulus Tahun 1979 Sekolah Menengah Atas Immanuel Medan, Lulus Tahun 1982 Strata Satu (S1) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Lulus Tahun 1992 Strata Dua (S2) Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Lulus Tahun 2012

  DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i ABSTRACT........................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vi DAFTAR ISI .....................................................................................................

  vii BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Permasalahan ............................................................................... 11 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 11 D.

  Manfaat Penelitian ....................................................................... 11 E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 12 F. Kerangka Teori dan Konsepsi ...................................................... 13 1.

  Kerangka Teori ...................................................................... 13 2. Konsepsi ................................................................................ 19 G. Metode Penelitian ........................................................................ 21 1.

  Jenis Penelitian ...................................................................... 21 2. Metode Pendekatan ................................................................ 22 3. Sumber Data…………………………………………………. 23 4. Tahap Pengumpulan Data ...................................................... 24 5. Analisis Data.......................................................................... 25

  BAB II : PENGATURAN KEKAYAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA SEBAGAI BENTUK KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN .................................................................................

  27 A. Landasan Filosofis Pembentukan Badan Usaha Milik Negara ...... 27 B.

  Landasan Yuridis Pembentukan Badan Usaha Milik Negara ........ 38 1.

  Undang-undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara ..........................................................................

  38 2. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian,

  Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara ..........................................................................

  46 C. Pengaturan Kekayaan Negara yang Dipisahkan............................ 47

  BAB III : STATUS HUKUM KEKAYAAN BUMN YANG MENJADI OBJEK GUGATAN PERKARA PERDATA .................................

  59 A. Status Keuangan Badan Usaha Milik Negara Persero ................... 59 B.

  Kedudukan BUMN Sebagai Korporasi yang Berbadan Hukum .... 65 C. Kekayaan Negara yang Dipisahkan dan Disertakan Sebagai Modal Persero Merupakan Objek Gugatan Perdata ......................

  69 BAB IV : ANALISIS HUKUM TERHADAP PENUNDAAAN EKSEKUSI

  ASET BADAN USAHA MILIK NEGARA (STUDI KASUS PENUNDAAAN EKSEKUSI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 4008 K/PDT/2001 ANTARA PT. PELABUHAN BELAWAN INDONESIA I DENGAN SAKDYMAH DKK OLEH PENGADILAN NEGERI MEDAN) ...................................

  80 A. Kasus Posisi ................................................................................. 80 B.

  Analisa Kasus .............................................................................. 88

  BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

  97 A. Kesimpulan.................................................................................. 97 B. Saran ........................................................................................... 98

  

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan dalam Perkara Perdata Terhadap Aset BUMN

24 173 119

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Peran Dan Pelaksanaan Mediasi Dalam Menyelesaikan Sengketa Perdata Di Pengadilan Negeri Medan (Analisis Terhadap Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi di Pengadilan Negeri Medan)

2 106 143

Pertanggungjawaban Direksi Terhadap Kerugian Perseroan Dalam Self Dealing (Analisis Terhadap Putusan Perkara Perdata Nomor: 305/Pdt.G/1998/PN.JAK.SEL)

9 118 131

Eksekusi Putusan Pengadilan Agama...

1 40 5

Kajian Tentang Hambatan Eksekusi Putusan Perkara Perdata (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Aceh)

1 68 126

Peranan Pengadilan Hubungan Industrial dalam Memberikan Kepastian Hukum Terhadap Perkara Pemutusan Hubungan Kerja (Studi Terhadap Putusan Pemutusan Hubungan Kerja-Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan)

10 130 147

Pelaksanaan Eksekusi Sengketa Hadhanah Di Pengadilan Agama Cikarang

3 11 115

BAB II PENGATURAN KEKAYAAN BADAN USAHA MILIK NEGERA SEBAGAI BENTUK KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN A. Landasan Filosofis Pembentukan Badan Usaha Milik Negara - Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan dalam Perkara Perdata Terhadap Aset BUMN

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan dalam Perkara Perdata Terhadap Aset BUMN

0 0 26