HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN PILIHAN MAS
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN PILIHAN MASYARAKAT
TERHADAP PENGGUNAAN OBAT PENCAHAR
DI KELURAHAN PANGGUNG LOR SEMARANG
THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATION AND PUBLIC CHOICE
TO USE OF LAXATIVE IN KELURAHAN PANGGUNG LOR SEMARANG
Christina Natalia Pulunggana, Djatmika
Program Studi D-3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN PHARMASI”
ABSTRAK
Sembelit merupakan tanda bahwa usus tidak berfungsi secara baik yang
diakibatkan oleh diet yang rendah akan serat-serat gizi, tidak cukup minum,
kurang gerak badan dan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pola hidup masyarakat dengan terjadinya sembelit, mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat terhadap pemilihan pembelian obat
pencahar dan mengetahui perbandingan minat masyarakat di Kelurahan Panggung
Lor Semarang terhadap sediaan obat pencahar yang tersedia di pasaran. Penelitian
ini menggunakan teknik stratified random sampling. Hasilnya sebagai berikut:
pola hidup sehat berkorelasi dengan angka kejadian sembelit. Sebanyak 81,19%
responden menyatakan pernah mengalami sembelit, 30,71% karena kurangnya
konsumsi makanan berserat dan 66,43% karena kurang konsumsi air putih.
Responden yang memilih obat pencahar untuk mengatasi sembelit ada 33,18%,
tanpa obat (alami) ada 63,64% dan kombinasi keduanya 3,23%. Dalam hal minat,
89,05% memilih obat pencahar berkomposisi bahan alam dan 10,95% memilih
komposisi kimia sedangkan pilihan cara penggunaan obat pencahar, 83,57%
memilih obat per oral, 7,62% per rektal dan 8,81% memilih keduanya. Faktorfaktor yang dianggap sangat penting mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan
obat pencahar ialah label kadaluarsa (71,56%), keampuhan khasiat (69,60%),
higienis/kebersihan (65,30%), kenyamanan pemakaian (61,49%). Bentuk sediaan
obat yang paling diminati masyarakat ialah tablet 54,52%.
Kata kunci : Sembelit, obat pencahar, Kelurahan Panggung Lor Semarang
THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATION AND PUBLIC CHOICE
TO USE OF LAXATIVE IN KELURAHAN PANGGUNG LOR SEMARANG
Christina Natalia Pulunggana, Djatmika
Program Studi D-3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN PHARMASI”
ABSTRACT
Constipation is a sign that the bowel doesn’t function properly caused by a
low-fibers diet, not enough drinking, lack of exercise and stress. This study aims
to determine the relationship between the lifestyle with constipation, knowing the
factors that affect the selection of people to purchase laxatives and compare the
interest of the community to preparation of laxatives available in the market. This
study uses a stratified random sampling technique. The results are: healthy
lifestyle correlated with the incidence of constipation. As much as 81,19% of the
respondents had experienced constipation, 30,71% due to lack of fibrous foods
and 66,43% due to less consumption of water. As much as 33,18% choose
laxatives to overcome constipation, 63,64% choose without drugs (naturally) and
3.23% choose a combination of both. In terms of interest, 89.05% choose
laxatives that have natural composition and 10,95% choose the chemical
composition. For the choice of choosing how to use laxatives, 83.57% choose the
drug orally, 7,62% rectally and 8,81% choose both. The Factors are very
important to affecting the public in the selection of laxatives is expired label
(71,56%), the efficacy of efficacy (69,60%), hygiene/cleanliness (65,30%),
convenience of use (61,49%). Drug dosage forms are most interested in this
community
is
tablet
(54.52%).
Keywords: Constipation, laxatives, Kelurahan Panggung Lor Semarang
TERHADAP PENGGUNAAN OBAT PENCAHAR
DI KELURAHAN PANGGUNG LOR SEMARANG
THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATION AND PUBLIC CHOICE
TO USE OF LAXATIVE IN KELURAHAN PANGGUNG LOR SEMARANG
Christina Natalia Pulunggana, Djatmika
Program Studi D-3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN PHARMASI”
ABSTRAK
Sembelit merupakan tanda bahwa usus tidak berfungsi secara baik yang
diakibatkan oleh diet yang rendah akan serat-serat gizi, tidak cukup minum,
kurang gerak badan dan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pola hidup masyarakat dengan terjadinya sembelit, mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat terhadap pemilihan pembelian obat
pencahar dan mengetahui perbandingan minat masyarakat di Kelurahan Panggung
Lor Semarang terhadap sediaan obat pencahar yang tersedia di pasaran. Penelitian
ini menggunakan teknik stratified random sampling. Hasilnya sebagai berikut:
pola hidup sehat berkorelasi dengan angka kejadian sembelit. Sebanyak 81,19%
responden menyatakan pernah mengalami sembelit, 30,71% karena kurangnya
konsumsi makanan berserat dan 66,43% karena kurang konsumsi air putih.
Responden yang memilih obat pencahar untuk mengatasi sembelit ada 33,18%,
tanpa obat (alami) ada 63,64% dan kombinasi keduanya 3,23%. Dalam hal minat,
89,05% memilih obat pencahar berkomposisi bahan alam dan 10,95% memilih
komposisi kimia sedangkan pilihan cara penggunaan obat pencahar, 83,57%
memilih obat per oral, 7,62% per rektal dan 8,81% memilih keduanya. Faktorfaktor yang dianggap sangat penting mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan
obat pencahar ialah label kadaluarsa (71,56%), keampuhan khasiat (69,60%),
higienis/kebersihan (65,30%), kenyamanan pemakaian (61,49%). Bentuk sediaan
obat yang paling diminati masyarakat ialah tablet 54,52%.
Kata kunci : Sembelit, obat pencahar, Kelurahan Panggung Lor Semarang
THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATION AND PUBLIC CHOICE
TO USE OF LAXATIVE IN KELURAHAN PANGGUNG LOR SEMARANG
Christina Natalia Pulunggana, Djatmika
Program Studi D-3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN PHARMASI”
ABSTRACT
Constipation is a sign that the bowel doesn’t function properly caused by a
low-fibers diet, not enough drinking, lack of exercise and stress. This study aims
to determine the relationship between the lifestyle with constipation, knowing the
factors that affect the selection of people to purchase laxatives and compare the
interest of the community to preparation of laxatives available in the market. This
study uses a stratified random sampling technique. The results are: healthy
lifestyle correlated with the incidence of constipation. As much as 81,19% of the
respondents had experienced constipation, 30,71% due to lack of fibrous foods
and 66,43% due to less consumption of water. As much as 33,18% choose
laxatives to overcome constipation, 63,64% choose without drugs (naturally) and
3.23% choose a combination of both. In terms of interest, 89.05% choose
laxatives that have natural composition and 10,95% choose the chemical
composition. For the choice of choosing how to use laxatives, 83.57% choose the
drug orally, 7,62% rectally and 8,81% choose both. The Factors are very
important to affecting the public in the selection of laxatives is expired label
(71,56%), the efficacy of efficacy (69,60%), hygiene/cleanliness (65,30%),
convenience of use (61,49%). Drug dosage forms are most interested in this
community
is
tablet
(54.52%).
Keywords: Constipation, laxatives, Kelurahan Panggung Lor Semarang