Pengelolaan Dan Perlindungan Lingkungan hidup

MAKALAH
Pengelolaan Dan Perlindungan
Lingkungan Hidup Perspektif HAM Di
Kota Besar

OLEH :
ZAKARIA SIREGAR

8111416297

MUHAMMAD IRVAN N

8111416288

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
1

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Pengelolaan dan Perlindungan lingkungan
Hidup Perspektif HAM di Kota Besar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar
kami
dapat
memperbaiki
makalah
ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pengelolaan dan
Perlindungan lingkungan Hidup Perspektif HAM di Kota Besar ini dapat

memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Semarang, Oktober 2017

Tim Penyusun

2

DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Metode Penulisan.....................................................................................4
Bab Ii
Pembahasan
A. Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Dan Perlindungan Lingkungan Hidup
.................................................................................................................5

B. Keterkaitan Antara Ham Dan Pengelolaan Dan Perlindungan Lingkungan
Hidup........................................................................................................6
C. Pengelolaan Dan Perlindungan Lingungan Hidup Di Negara Berkembang
Seperti Indonesia......................................................................................7
D. Lingkungan Hidup Dikota-Kota Besar Di Indonesia Dalam Perspektif
Dan Gambaran Ham.................................................................................8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteran
manusia


serta

makhluk

hidup

lainnya.

Sedangkan

perlindungan

dan

pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan
dan penegakan hukum.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) menurut UU no 32
tahun 2009 pasal 1 ayat (2) adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
hukum.
Manusia

adalah

ciptaan

sekaligus

pencipta

lingkungannya,

yang


memberinya kelebihan fisik dan kemampuan-kemampuan dalam hal kecerdasan
berpikir, moral, sosial dan pertumbuhan rohani. Dalam evolusi yang panjang dan
berliku dari kehidupan manusia di dunia telah dicapai suatu babak ,melalui
percepatan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah memperoleh
kekuatan untuk mengubah lingkungannya dalam berbagai cara dan pada skala
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kedua aspek dari lingkungan manusia ,
yaitu alam dan ciptaan manusia sama-sama penting bagi kesejahteraan dan
untuk perwujudan HAM itu sendiri.
Hubungan antara hak-hak manusia dan lingkungan untuk pertama kalinya
muncul pada tahun 1972 di Konfrensi Stockholm tentang lingkungan dan
manusia (The Human Environment). Pertemuan Rio de Janeiro (Earth Summit)
tahun 1992 yang telah berhasil menyusun aturan normative untuk hak-hak
manusia dan lingkungan yang diatur dalam Deklarasi Rio. Tahun 1994 PBB
mengeluarkan Reportur Khusus untuk Hak Asasi Manusia dan Lingkungan untuk
1

Sub Komisi Pencegahan Diskriminasi Kaum Minoritas yang mengeluarkan analisis
yang luar biasa dan mendalam mengenai pentingnya hubungan antara Hak
Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup.
Manusia secara terus-menerus memperbanyak pengalamannya dan terus

menggali, menemukan, mencipta serta terus mengalami kemajuan. Di masa kini,
kemampuan manusia untuk mengubah lingkungannya, jika digunakan secara
bijak, dapat membawa manfaat yang membangun bagi semua bangsa dan
kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup. Penerapan yang salah atau
semena-mena, kekuatan yang sama dapat sangat membahayakan manusia dan
lingkungannya. Kita lihat di sekitar kita semakin banyak bukti dari kebrutalan
kelakuan manusia di berbagai belahan dunia tingkat pencemaran baik air, udara,
bumi serta makhluk hidup berada pada tingkatan yang berbahaya; bencana
hebat dan tidak dikehendaki terhadap keseimbangan ekologi biosfer,kehancuran
dan penipisan sumber daya non hayati,dan defisinesi kotor, berbahaya bagi fisik,
mental dan kesehatan sosial manusia, dalam lingkungan buatan manusia,
khususnya dalam lingkungan dan ruang kerja
Pertumbuhan alami penduduk terus menerus menyajikan permasalahan
bagi pelestarian lingkungan, dan kebijakan serta langkah-langkah yang memadai
harus

diadopsi,

sebagaimana


mestinya,

untuk

menghadapi

masalah

ini.

Dibanding semua yang ada di dunia, manusia adalah makhluk yang paling
berharga. Yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang mendorong kemajuan
sosial, menciptakan kemakmuran sosial, mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta, melalui kerja keras mereka, terus-menerus mengubah
sekitarnya. Seiring dengan kemajuan sosial dan kemajuan produksi, ilmu
pengetahuan

dan

teknologi,


kemampuan

lingkungan meningkat setiap harinya
Di negara-negara berkembang

manusia

sebagian

besar

untuk

memperbaiki

masalah

lingkungan


disebabkan oleh pembangunan. Jutaan di antaranya terus hidup, jauh di bawah
tingkat minimum yang diperlukan untuk kehidupan manusia yang layak,
kekurangan pangan dan sandang yang memadai, tempat berteduh dan
pendidikan serta kesehatan dan sanitasi. Oleh karena itu, negara-negara
berkembang harus mengarahkan upaya mereka pada pembangunan, mengingat
prioritas mereka dan kebutuhan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan.
2

Untuk tujuan yang sama, negara-negara industri harus melakukan upaya untuk
mengurangi

kesenjangan

diri

mereka

sendiri

dengan


negara-negara

berkembang. Di negara-negara industri, masalah lingkungan umumnya terkait
dengan industrialisasi dan perkembangan teknologi .
Masyrakat dunia diharuskan mengambil sikap kehati-hatian yang lebih
sebagai

sebuah

konsekuensi

dari

kondisi

lingkungan

saat

ini.

Melalui

ketidaktahuan atau ketidakpedulian kita bisa melakukan pembahayaan yang
besar dan tidak dapat dirubah lagi terhadap bumi di mana kehidupan dan
kesejahteraan kita bergantung. Sebaliknya, melalui pengetahuan yang lebih
sempurna dan tindakan yang lebih bijaksana, kita dapat memeproleh kehidupan
yang lebih baik dalam lingkungan yang lebih mampu memenuhi kebutuhan dan
harapan manusia untuk diri kita dan anak cucu kita. Ada pemandangan yang
luas untuk peningkatan kualitas lingkungan dan penciptaan kehidupan yang
baik. Apa yang dibutuhkan adalah sebuah keantusiaan, pikiran yang tenang dan
kuat namun bekerja dengan sepatutnya. Untuk tujuan pencapaian kebebasan
akan sebuah dunia yang alami, manusia harus menggunakan pengetahuan
untuk membangun, bekerja sama dengan alam, lingkungan yang lebih baik.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan lingkungan hidup manusia untuk
generasi sekarang dan mendatang telah menjadi suatu keharusan bagi umat
manusia-sebuah tujuan untuk dikejar bersama-sama dengan, dan selaras
dengan, tujuan yang mapan dan mendasar akan perdamaian dan pembangunan
ekonomi dan sosial di seluruh dunia
Untuk mencapai tujuan lingkungan ini akan dituntut penerimaan tanggung
jawab oleh warga negara dan masyarakat dan oleh perusahaan dan lembagalembaga di setiap tingkatan, semua berbagi secara adil dalam usaha bersama.
Individu pada semua lapisan masyarakat seperti juga organisasi-organisasi di
berbagai bidang,dengan nilai-nilai mereka dan berbagai tindakannya, akan
membentuk dunia menjadi lingkungan masa depan.
Sudah saatnya gerakan pengelolaan dan

perlindungan

lingkungan

berperspektif HAM. Demikian pula sebaliknya. Lingkungan hidup juga harus
ditempatkan sebagai subyek dinamis dari gerakan bahwa lingkungan pun
mempunyai hak asasi seperti halnya manusia. Dengan demikian, gerakan HAM
dan lingkungan akan lebih membumi dan melibatkan masyarakat secara masif.
3

Rakyat sebagai korban harus menyatukan diri dengan lingkungan. Sebab,
rakyatlah, khususnya kelompok rentan, minoritas, dan kaum miskin, yang
menjadi korban pertama dan terberat dari konsekuensi pelanggaran HAM dan
kerusakan lingkungan hidup1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa peran pemerintah dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan
hidup ?
2. Apa keterkaitan

antara

HAM

dan

Pengelolaan

dan

Perlindungan

lingkungan hidup ?
3. Bagaimana Pengelolaan dan perlindungan hidup di Negara berkembang
seperti Indonesia ?
4. Apakah lingkungan hidup dikota-kota besar di Indonesia khsusunya
Jakarta, Bandung , dan Surabaya sudah seperti perspektif dan gambaran
HAM ?

C. Metode Penulisan
Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan makalah ini berasal dari
berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas. Beberapa jenis referensi utama yang digunakan adalah buku
lingkungan hidup,buku HAM,Undang-Undang, UUD 1945, jurnal ilmiah edisi
online, dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet. Jenis data yang
diperoleh variatif, bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data yang terkumpul
diseleksi dan diurutkan sesuai dengan rumusan masalah.
Simpulan
didapatkan
setelah
merujuk
kembali
masalah,tujuan

penulisan,

serta

pembahasan.

mempresentasikan pokok bahasan makalah .

1 konferensi stockholm tahun 1972

4

pada

Simpulan

yang

rumusan
ditarik

BAB II
PEMBAHASAN
1. Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Dan Perlindungan Lingkungan
Hidup .
Pemerintah

terus

mengupayakan

adanya

keseimbangan

antara

pembangunan dengan kelestarian lingkungan hidup. Salah satu upaya tersebut
adalah

dengan

pembentukan

kelembagaan.

Efektivitas

kelembagaan

lingkungan hidup dapat dilihat dari kinerja instansi pemerintah, perangkat
hukum dan peraturan perundang-undangan, serta program yang dijalankan
pemerintah

dalam

rangka

menjaga

kelestarian

lingkungan

hidup

dan

melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Saat ini, banyak kegiatan atau
usaha yang berhadapan dengan masalah lingkungan karena tuntutan dari
masyarakat.
Masalah lingkungan juga dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan
dalam berbagai aktivitas bisnisnya.Pemerintah telah melakukan berbagai cara
termasuk dengan memperbaiki instrument-instrumen hukum terutama yang
terkait dengan lingkungan hidup. Salah satu produk hukum terbaru yang
disahkan oleh pemerintah adalah UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang

yang berlaku sejak

oktober 2009 dan tercatat dalam lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2009 ini menggantikan peran dari UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan

Hidup.Lingkungan

merupakan

suatu

hal

yang

tidak

dapat

dipisahkan dari kehidupuan manusia. Hal ini dikarenakan dimana seseorang
hidup maka akan tercipta suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya.
Pembangunan adalah sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup
berbagai perubahan mendasar atas struktur social, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional, disamping, tetap mengejar akselerasi pertumbuhan
ekonomi, penanganan ketimpaan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan.
agar menjadi lebih baik dan sehat.
Dalam UU No 32 Tahun 2009 ini dijelaskan lebih tepatnya lagi dalam Bab
IX mengenai Tugas Dan Wewenang Pemerintah Dan Pemerintah Daerah dalam
pasal 63 inti dari pasal tersebut menyebutkan:
5

(1)Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah
bertugas dan berwewenang
a) Menetapkan kebijakan nasional.
b) Menetapkan norma, standard, prosedur dan kriteria.
c) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai rencana .
(2)Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Nasional;
a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
b) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai Analisis
c) Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang
selanjut disingkat UKL-UPL
d) Menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam nasional dan
emisi gas rumah kaca
e) Mengembangkan standar kerja sama
f) Mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup
g) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai sumber daya
alam hayati dan nonhayati, keanekaragaman hayati, sumber daya
genetik, dan keamanan hayati produk rekayasa genetik.2
Dalam hal pengelolaan dan perlindungan lingkungan pemerintah sangat
berperan penting di dalamnya , dan pemerintah pun sudah berupaya terus
menerus dalam pengelolaan lingkungan, dimana pemerintah selalu berupaya
untuk menyeimbangkan antara pembangun dan kelestarian hidup ,namun
dalam permasalahan pengelolaan lingkungan tidak hanya pemerintah yang
berperan dalam pengelolaan dan perlindungan terhadap lingkungan ,

malah

seharusnya masyarakat sebagai makhluk yang tiap harinya selalu terjun dan
menjadi pelaku dalam pengelolaan lingkungan lah yang berperan sangat
penting . Jadi ketika pemerintah sudah berupaya dalam membuat peraturan
tentnag pengelolaan lingkungan disini lah di tuntut kewajiban masyrakat
tentang kesadarannya terhadap lingkungan .
2. Keterkaitan

Antara

HAM

Dan

Pengelolaan

Dan

Perlindungan

Lingkungan Hidup
2 UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengendalian Lingkungan Hidup

6

Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak yang ada dan melekat pada diri
atau martabat manusia, karena dia adalah manusia. Hak itu ada dalam diri
manusia, dan tidak dapat dipisahkan darinya. Hak itu dimiliki oleh manusia,
karena dia itu makhluk yang namanya manusia. Sedangkan keterkaitan antara
hak-hak manusia dan lingkungan untuk pertama kalinya muncul pada tahun
1972 di Konfrensi Stockholm tentang lingkungan dan manusia (The Human
Environment). Dan di proklamasikan bahwa :
(1)Manusia adalah ciptaan sekaligus

pencipta

lingkungannya,

yang

memberinya kelebihan fisik dan kemampuan-kemampuan dalam hal
kecerdasan berpikir, moral, sosial dan pertumbuhan rohani. Dalam
evolusi yang panjang dan berliku dari kehidupan manusia di dunia telah
dicapai

suatu

teknologi,

babak

manusia

,melalui

telah

percepatan

memperoleh

ilmu

kekuatan

pengetahuan
untuk

dan

mengubah

lingkungannya dalam berbagai cara dan pada skala yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Kedua aspek dari lingkungan manusia , yaitu alam
dan ciptaan manusia sama-sama penting bagi kesejahteraan dan untuk
perwujudan HAM itu sendiri.
(2)Perlindungan dan perbaikan lingkungan hidup manusia merupakan
masalah besar yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan
perkembangan ekonomi di seluruh dunia, Hal ini menjadi keinginan yang
mendesak bangsa-bangsa seluruh dunia serta merupakan kewajiban dari
semua Pemerintah
(3)Manusia secara terus-menerus memperbanyak pengalamannya dan
terus

menggali,

menemukan,

mencipta

serta

terus

mengalami

kemajuan.. Di masa kini, kemampuan manusia untuk mengubah
lingkungannya, jika digunakan secara bijak, dapat membawa manfaat
yang

membangun

bagi

semua

bangsa

dan

kesempatan

untuk

meningkatkan kualitas hidup. Penerapan yang salah atau semena-mena,
kekuatan yang sama dapat sangat membahayakan manusia dan
lingkungannya. Kita lihat di sekitar kita semakin banyak bukti dari
kebrutalan

kelakuan

manusia

di

berbagai

belahan

dunia

tingkat

pencemaran baik air, udara, bumi serta makhluk hidup berada pada
tingkatan yang berbahaya; bencana hebat dan tidak dikehendaki
7

terhadap keseimbangan ekologi biosfer; kehancuran dan penipisan
sumber daya non hayati; dan defisinesi kotor , berbahaya bagi fisik,
mental dan kesehatan sosial manusia, dalam lingkungan buatan
manusia, khususnya dalam lingkungan dan ruang kerja
(4)Di negara-negara berkembang sebagian besar masalah lingkungan
disebabkan oleh pembangunan. Jutaan di antaranya terus hidup, jauh di
bawah tingkat minimum yang diperlukan untuk kehidupan manusia yang
layak, kekurangan pangan dan sandang yang memadai, tempat berteduh
dan pendidikan serta kesehatan dan sanitasi. Oleh karena itu, negaranegara

berkembang

pembangunan,

harus

mengingat

mengarahkan

prioritas

mereka

upaya
dan

mereka

pada

kebutuhan

untuk

melindungi dan memperbaiki lingkungan. Untuk tujuan yang sama,
negara-negara industri harus melakukan upaya untuk mengurangi
kesenjangan diri mereka sendiri dengan negara-negara berkembang. Di
negara-negara industri, masalah lingkungan umumnya terkait dengan
industrialisasi dan perkembangan teknologi ..
(5)Pertumbuhan alami penduduk terus menerus menyajikan permasalahan
bagi pelestarian lingkungan, dan kebijakan serta langkah-langkah yang
memadai harus diadopsi, sebagaimana mestinya, untuk menghadapi
masalah ini. Dibanding semua yang ada di dunia., manusia adalah
makhluk yang paling berharga. Yang dimaksud di sini adalah orang-orang
yang mendorong kemajuan sosial, menciptakan kemakmuran sosial,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta, melalui kerja
keras mereka, terus-menerus mengubah sekitarnya. Seiring dengan
kemajuan

sosial

teknologi,

dan

kemajuan

kemampuan

produksi,

manusia

untuk

ilmu

pengetahuan

memperbaiki

dan

lingkungan

meningkat setiap harinya
(6)Suatu hal telah tercapai dalam sejarah ketika kita sebagai masyrakat
dunia diharuskan mengambil sikap kehati-hatian yang lebih sebagai
sebuah

konsekuensi

dari

kondisi

lingkungan

saat

ini.

Melalui

ketidaktahuan atau ketidakpedulian kita bisa melakukan pembahayaan
yang besar dan tidak dapat dirubah lagi terhadap bumi di mana
kehidupan dan kesejahteraan kita bergantung. Sebaliknya, melalui
8

pengetahuan yang lebih sempurna dan tindakan yang lebih bijaksana,
kita dapat memeproleh kehidupan yang lebih baik dalam lingkungan
yang lebih mampu memenuhi kebutuhan dan harapan manusia untuk
diri kita dan anak cucu kita. Ada pemandangan yang luas untuk
peningkatan kualitas lingkungan dan penciptaan kehidupan yang baik.
Apa yang dibutuhkan adalah sebuah keantusiaan, pikiran yang tenang
dan kuat namun bekerja dengan sepatutnya. Untuk tujuan pencapaian
kebebasan akan sebuah dunia yang alami, manusia harus menggunakan
pengetahuan untuk membangun, bekerja sama dengan alam, lingkungan
yang lebih baik. Untuk mempertahankan dan meningkatkan lingkungan
hidup manusia untuk generasi sekarang dan mendatang telah menjadi
suatu keharusan bagi umat manusia-sebuah tujuan untuk dikejar
bersama-sama dengan, dan selaras dengan, tujuan yang mapan dan
mendasar akan perdamaian dan pembangunan ekonomi dan sosial di
seluruh dunia.
(7)Untuk mencapai tujuan lingkungan ini akan dituntut penerimaan
tanggung

jawab

oleh

warga

negara

dan

masyarakat

dan

oleh

perusahaan dan lembaga-lembaga di setiap tingkatan, semua berbagi
secara adil dalam usaha bersama. Individu pada semua lapisan
masyarakat seperti juga organisasi-organisasi di berbagai bidang,
dengan nilai-nilai mereka dan jberbagai tindakannya, akan membentuk
dunia menjadi lingkungan masa depan.
Selain itu dalam deklarasi ini juga di dapatkan beberapa prinsip , Dimana
di pertemuan ini mengahsilkan bebebrapa prinsip-prinsip dasar yaitu yang
intinya :
a) Manusia mempunyai hak asasi terhadap kebebasan, kesetaraan dan kondisikondisi kehidupan yang memadai, dalam suatu lingkungan berkualitas yang
memungkinkan

kehidupan

yang

bermartabat

dan

sejahtera,

dan

ia

memegang tanggung jawab suci untuk melindungi dan memperbaiki
lingkungan untuk generasi sekarang dan mendatang. Dalam hal ini, kebijakan
mempromosikan

atau

mengabadikan
9

apartheid,

segregasi

rasial,

diskriminasi, kolonial dan bentuk lain dari penindasan dan pendudukan asing
dikutuk dan harus dihilangkan.
b) Sumber daya alam bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna dan
khususnya contoh perwakilan dari ekosistem alam, harus dijaga untuk
kepentingan generasi sekarang dan masa depan melalui perencanaan dan
manajemen yang hati-hati, yang sesuai.
c) Manusia mempunyai tanggung jawab khusus untuk menjaga dan secara
bijaksana mengelola warisan satwa liar dan habitatnya, yang sekarang benarbenar terancam punah oleh kombinasi faktor-faktor yang merugikan.
Konservasi alam, termasuk satwa liar, harus menerima untuk itu pentingnya
dalam perencanaan untuk pembangunan ekonomi.
Deklarasi

Stockholm

merupakan

merupakan

titik

kulminasi

perbincangan mengenai lingkungan hidup manusia dan memberikan gema
ke seluruh dunia, seirama dengan berkembangnya perhatian dan kesadaran
tentang lingkungan hidup sejalan Deklarasi Stockholm. Hukum lingkungan
nampak

pula

mengalami

perkembangan

yang

pesat,

baik

secara

internasional maupun secara nasional di berbagai negara. Perkembangan
tersebut nampak dalam semakin bergesernya pendekatan yang dipakai,
yang semula terutama bertumpu pada pendekatan parsial yang berkaitan
dengan upaya pencegahan dan pengawetan sumber daya alam kemudian
beralih ke pendekatan holistik yang menjamin pembangunan berkelanjutan
didasarkan pada strategi lingkungan yang memadai yang mencakup
kebijaksanaan

dan

perundang-undangan,

pemantauan

dan

evaluasi

lingkungan serta pemanfaatan sumber daya alami secara rasional dengan
tetap memperhitungkan daya dukung lingkungan. Dari perkembangan
tersebut nampak menonjol fungsi hukum sebagai sarana pembngunan.
Dalam Konstitusi Negara Kita, pada Amandemen ke-2 UUD 1945, pasal
28H ayat (1) menyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatam”. Secara tegas juga
tercantum dalam Pasal 5 dan 8 UU No.23/1997, tentang pengelolaan
lingkungan hidup, bahwa: “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas
lingkungan

hidup

yang

baik

dan
10

sehat”, demikian

juga

dalam

UU No.39/1999tentang HAM, pasal 3 menyebutkan “Masyarakart berhak
atas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat”.
Secara umum uraian tersebut memperlihatkan betapa penting
komponen lingkungan hidup dalam menunjang dan memenuhi hak hidup
manusia sebagaimana hak atas lingkungan berkaitan dengan pencapaian
kualitas hidup manusia.
3. Pengelolaan

Dan

Perlindungan

Lingungan

Hidup

Di

Negara

Berkembang Seperti Indonesia
Kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia mengalami
perubahan dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Keluarnya Undangundang ini adalah karena dirasakan kerusakan lingkungan makin menjadi,
sehingga perlu dikeluarkan sebuah kebijakan yang tidak hanya mengharuskan
pengelolaan lingkungan akan tetapi juga perlindungan terhadap lingkungan.
Seiring dengan kebutuhan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan mengatasi banyak masalah, akan tetapi pengalaman menunjukkan bahwa
pembangunan dapat dan telah menimbulkan berbagai dampak negatif.
Konsep pembangunan yang tidak berkelanjutan dan tidak berwawasan
lingkungan bukan hanya akan memperparah masalah-masalah lingkungan dan
sosial yang ada namun juga akan memicu timbulnya masalah-masalah
lingkungan yang baru.
Sebenarnya
permasalahan

lingkungan

hidup

bukan

merupakan

permasalahan baru, yang baru adalah kesadaran kita bahwa aktivitas manusia
yang telah menimbulkan permasalahan lingkungan hidup ini beserta akibatakibatnya.

Bagi

negara-negara

maju,

lingkungan

hidup

merupakan

permasalahan yang sangat serius, karena akibat dari kemajuan perekonomian
suatu negara itu sendiri. Tetapi lambat laun, negara-negara berkembang
menyadari pula permasalahan lingkungan bukanlah monopoli negara-negara
maju. Negara-negara berkembang juga memiliki permasalahan lingkungan
hidup tersebut.3
Pada tahun 1972, permasalahan lingkungan hidup mendapat perhatian luas
dari berbagai bangsa, yaitu sejak dilaksanakannya Konferensi Stockholm.
3 JURNAL ILMU LINGKUNGAN VOL.12 thn 2014 ISSN 1829-8907

11

Dengan adanya Stockholm Declaration ini, perkembangan hukum lingkungan
telah memperoleh dorongan kuat, baik pada taraf nasional, regional, bahkan
taraf internasional. Keuntungan yang diperoleh adalah dengan tumbuhnya
kesatuan

pengertian

dan

bahasan

antara

para

ahli

hukum

dengan

menggunakan Stockholm Declaration ini sebagai referensi bersama. Dalam hal
ini Indonesia juga baru memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
masalah

lingkungan

hidup

pada

tahun

tujuh

puluhan,

yaitu

setelah

dilaksanakannya Konferensi Stockholm tersebut. Hal-hal yang menyebabkan
mengapa Indonesia merasa wajib menangani masalah-masalah lingkungan
hidup adalah :
a) Kesadaran bahwa Indonesia sudah menghadapi masalah lingkungan hidup
yang cukup serius.
b) Keperluan untuk mewariskan kepada generasi mendatang sumber sumber
alam yang bisa diolah secara berkelanjutan dalam proses jangka panjang
dan untuk tujuan pembangunan yang sedang giat-giatnya kitalaksanakan
pada saat ini,
c) Sebab Idiil, Indonesia ingin membangun manusia Indonesia seutuhnya baik
materiil maupun sprituil berdasarkan Pancasila yang memuat ciri-ciri
keselarasan hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan alam, dan
hubungan manusia dengan Tuhan
Sebagai jawaban atas permasalahan kebijakan pengelolaan lingkungan,
pemerintah

menerbitkan

Undang-undang

disempurnakan melalui penerbitan

Nomor

23

Tahun

1997

yang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Terbitnya UU No. 32
Th. 2009 tersebut tampaknya memang ditujukan untuk lebih memperkuat
aspek perencanaan dan penegakan hukum lingkungan hidup, yang mana
terlihat

dari

struktur

UU

yang

lebih

dominan

dalam

mengatur

aspek

perencanaan dan penegakan hukum.
4. Lingkungan Hidup Dikota-Kota Besar Di Indonesia Dalam Perspektif
Atau Gambaran HAM
Perkembangan tingkat kebudayaan manusia dikota mengikuti pertambahan
penduduk yang cepat membawa perubahan besar dalam kesimbangan
lingkungan hidup di kota. Pertambahan penduduk di kota yang begitu cepat
12

telah banyak menyita areal-areal tertentu yang sebetulnya sangat penting
dilestarikan untuk keberlanjutan pertumbuhan suatu kota. Misalnya banyak
taman, tanah kosong, hutan, perkebunan disekelilingnya telah banyak berubah
fungsi menjadi tempat tinggal atau tempat usaha, tempat pendidikan, kantor
ataupun tempat berolahraga dan untuk fasilitas umum lainnya. Beberapa
Permasalahn yang sering muncul di kota-kota besar biasanya berkaitan erat
dengan lingkungan.4
Dalam mewujudkan

ham

dijelaskan

dalam

Undang-Undang

Republik

Indonesia No 39 Tahun 1999 dan UUD 1945 Pasal 28H ditegaskan bahwa hak
atas lingkungan hidup menjadi bagian dari kebutuhan dasar manusia sehingga
telah menjadi hak konstitusional setiap warga Negara .Dan dalam implementasi
Peraturan perlindungan lingkungan dalam perspektif HAM dipaparkan dalam UU
No. 32 tahun 2009 .
Apabila kita menengok keadaan lingkungan hidup di perkotaan , banyak
daerah yang telah tercemar , Dari segi pencemaran udara banyak factor yang
menjadi penyebabnya, ada asap kendaraan, baik kendaraan beroda 2 maupun
beroda 4, adapun asap yang berasal dari pabrik. Semua hal ini jelas sangat
tidak baik bagi kesehatan jika banyak terhirup maka kita dapat mengalami
gejala sesak nafas, belum lagi jika ada kebakaran hutan, sudah jelas asapnya
akan mencemari lingkungan perkotaan, bahkan bisa sampai menyebar ke
beberapa wilayah sekaligus, dari segi pencemaran tanah, sudah banyak tanah
yang ditemukan mengandung zat zat kimia karena limbah pabrik yang dibuang
ke tanah, tanah yang tadinya subur dapat di tanami berbgai macam
tumbuhan,sayuran,dan buah-buahan, karena tercemar menjadi tandus dan
tidak dapat di tumbuhi apa-apa, dari segi pencemaran air, air adalah hal yang
sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk bumi, contohnya manusia jika
tidak ada air bagaiman mereka bisa mandi,mencuci,minum, dll, tapi kini air pun
juga sudah tercemar, disebabkan oleh banyak hal, limbah pabrik dan sampah,
tetapi penyebab utama nya adalah sampah. Kini sampah telah berserakan di
sungai - sungai perkotaan. Banyak warga – warga yang tak segan membuang
sampah didalam sungai, hal inilah yang menjadikan air di perkotaan tercemar.
4 JURNAL HUKUM VOL.1 Thn 2017 ISSN 1541-5417

13

Jadi apabila kita berbicara perspektif HAM terhadap perlindungan dan
pengelolaan lingkungan di perkotaan dapat kita katakan , telah terjadi sebuah
pelanggaran HAM dimana hak seseorang untuk hidup dengan sehat telah
dilanggar harapanya pemerintah khusunya Dinas Perlindungan lingkungan dan
yang pastinya masyarakat itu sendiri dapat berperan dan melakukan kajian
bersama dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan di perkotaan .
Konsep pembangunan yang tidak

berkelanjutan dan tidak berwawasan

lingkungan bukan hanya akan memperparah masalah-masalah lingkungan dan
sosial yang ada namun juga akan memicu timbulnya masalah-masalah
lingkungan yang baru.

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebenarnya Hak Asasi Manusia atau yang lebih kita kenal HAM adalah
sebuah anugrah Tuhan yang diwujudkan melalui lingkungan itu sendiri , ketika
kita menghargai lingkungan sama saja kita menghargai HAM orang lain dan
sebaliknya. Deklarasi Stockholm telah mengakui hak-hak asasi setiap orang
untuk hidup atas lingkungan yang baik dan sehat. Hal ini memberikan suatu
kewajiban bagi setiap orang, atau badan untuk memelihara lingkungan hidup
manusia dan habitat lainnya serta sumber daya sedemikian rupa agar dapat
dinikmati oleh generasi mendatang. Dalam implementasinya pemerintah selalu
berupaya untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan
walaupun memang belum dapat diwujudkan seperti yang diharapkan .Salah
satu upaya pemerintah adalah dengan menyempurnakan dan menguatkan
aturan yang telah ada . Bagi Indonesia faktor aturan tentang lingkungan hidup
telah mendekati kesempurnaan. Namun yang menjadi masalah kebijaksanaan
pemerintah dalam pengelolaan lingkungan. Faktor pengawasan lingkungan,
faktor penegakan hukum, dan faktor kesadaran hukum masyarakat pelaku
ekonomi (para perusahaan, HPH, Industri dan semacamnya) dan masyarakat
belum menganggap lingkungan sebagai teman hidupnya. Mereka hanya
memahami lingkungan sebatas
sebagai

Negara

berkembang

pemanfaatannya
harus

bisa

bagi dirinya. Indonesia

melakukan

perlindungan

dan

pengelolan lingkungan , terutam dikota-kota besarnya dimana disana terjadi
pertumbuhan penduduk dan perkembangan perekonomian dengan segala
pembangunannya mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup disekitarnya.

15

Daftar Pustaka
UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengendalian Lingkungan
Hidup
Rahmadi, Takdir.2014.Hukum Lingkungan di Indonesia Jakarta:RajaGrafindo
Persada
http://kolom.kompas.com/mimin.dwi.hartono/Mimin.Dwi.Hartono/2
http://nasional.kompas.com/read/2017/06/14/19184181/tanggung.jawab.mutlak
.dalam.perspektif.ham.dan.lingkungan.hidup
JURNAL ILMU LINGKUNGAN VOL.12 thn 2014 ISSN 1829-8907
JURNAL HUKUM VOL.1 Thn 2017 ISSN 1541-5417

konferensi stockholm tahun 1972

Rahayu.2010.Hukum Hak Asasi Manusia Semarang:Badan Penerbit Universitas
Diponegoro .

16