T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kualitas Pelayanan Perpustakaan Sekolah Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Studi Di SMA Negeri 2 Salatiga
BUKU PANDUAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERPUSTAKAAN SMAN 2 SALATIGA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah berkenan menganugerahkan kesempatan sehingga buku panduan peningkatan kualitas dengan menggunakan QFD yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung (siswa, guru, dan karyawan) yang berada di lingkungan SMAN 2 Salatiga.
Buku ini disusun untuk memudahkan pihak sekolah dan penyelenggara perpustakaan dalam memahami dan mengimplementasikan peningkatan kualitas perpustakaan guna meningkatkan kepuasan pengunjung. Penulisan draft buku peningkatan kualitas perpustakaan di lingkungan sekolah, merupakan sebuah metode yang dapat diterapkan bagi penyelenggara perpustakaan sekolah. Hal ini tentu menyesuaikan kondisi perpustakaan dari permasalahan yang dihadapi serta tujuan yang ingin dicapai.
Materi dalam buku ini disajikan secara terinci melalui urutan penelitian dan pengembangan perpustakaan yang dipadukan dengan menggunakan metode Quality Function Deployment
pada bahasan dapat dikembangkan dengan melihat permasalahan yang ditemukan atau yang menjadi prioritas yang diharapkan dapat mendukung pengembangan perpustakaan guna meningkatkan kepuasan pengunjung yakni siswa dan guru di SMAN 2 Salatiga.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkenan memberikan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaanbuku ini di kemudian hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover 1 Kata Pengantar
.2 Daftar Isi
.......... 3 Bab I Pendahuluan
.4 A. Komponen QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)
6 B. Sistem dan Parameter
.7 C. Aspek Teknis
10 Bab II Mekanisme QFD
(QUALITFUNCTION DEPLOYMENT) 14 A. Mekanisme Pelaksanaan
.. 14 B. Atribut Parameter Perbaikan Kualitas
18 C. Target Peningkatan kualitas perpustakaan
.. 28 D. Tingkat Nilai Kepentingan Atribut Parameter Jasa Peningkatan Kualitas perpustakaan
30 E. Penyusunan kebutuhan parameter teknik peningkatan kualitas perpustakaan
. 35 F. Penentuan Kebutuhan proses pendukung peningkatan kualitas perpustakaan
.. 44 G. Penentuan Prosedur kualitas pada perbaikan perpustakaan
.... 48 Bab III Prosedur Peningkatan kualitas perpustakaan sekolah
A. Standarisasi Perpustakaan 51 B. Sistematika Kinerja mencapai peningkatan kualitas perpustakaan
52 Bab IV Proses Pelaksanaan
. 57 Bab V Penutup
. 59 LAMPIRAN
Bab I Pendahuluan
Perpustakaan menjadi salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, siswa, dan masyarakat) dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama- sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa:
a. Perpustakaan merupakan sumber belajar,
komponen sistem instruksional,
b. Merupakan
salah
satu
c. Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran,
d. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi. Perpustakaan sekolah perlu dilakukan pengelolaan
dan treatment demi mendukung tercapainya kesuksesan dan treatment demi mendukung tercapainya kesuksesan
Perpustakaan sekolah merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan dalam rangka membentuk
insan Indonesia yang cerdas. bahkan perpustakaan merupakan pusat sumber belajar yang utama. Melalui perpustakaan peserta didik dan guru memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan yang dimiliki dengan membaca bahan perpustakaan yang telah diseleksi dan diorganisir secara sistematis dan teratur. Dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan jantung dalam sistem pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Meskipun perpustakaan memiliiki peran sentral dalam pendidikan ,namun sampai saat ini perpustakaan belum mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik . Pada beberapa sekolah dasar di Salatiga ,perpustakaan tidak lebih dari ruang penyimpanan buku . Hal ini terjadi karena belum adanya sistem pengaturan perpustakaan yang baik. Sistem Informasi yang diberlakukan masih seadanya.
Bahkan pemerintah pun belum memberikan perhatian yang memadai bagi terselenggaranya system Informasi Bahkan pemerintah pun belum memberikan perhatian yang memadai bagi terselenggaranya system Informasi
Dalam meningkatkan kualitas diperlukan sebuah alat (tools) salah satu alat yang digunakan adalah Quality Function Development (QFD). Menurut Cohen mendefinisikan QFD adalah metode terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Selanjutnya dalam penyusunannya membutuhkan sebuah tool berupa rumah kualitas (house of quality). Dimana untuk dilakukan prosentase penyusunan tingkat kebutuhan untuk peningkatan kualitas.
A. Komponen QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)
QFD (Quality Function Deployment) merupakan cara untuk menterjemah kebutuhan konsumen kedalam karakteristik produk serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya. QFD adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk yang QFD (Quality Function Deployment) merupakan cara untuk menterjemah kebutuhan konsumen kedalam karakteristik produk serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya. QFD adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk yang
kualitas pelayanan perpustakaan adalah untuk mendapatkan kepuasan pelanggan pengunjung. Metode QFD di pakai oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa. QFD adalah metode membantu mentransformasi kebutuhan pelanggan (dengan suara pelanggan) karakteristik teknik dalam bentuk produk atau layanan. Sedangkan menurut buku total quality management, QFD dapat diartikan sebagai alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini termasuk dengan desain produk, keteknikan dan produksi produk.
Tujuannya
penentuan
Menurut Tony Wijaya (2011), Fungsi utama yang diperoleh dari penerapan QFD yaitu melibatkan pelanggan ke proses pengembangan produk sedini mungkin. Sehinnga tercipta rancangan baik berupa produk maupun pelayanan jasa yang diharapkan pelanggan pengunjung perpustakaan dan mempermudah dalam pengambilan suatu keputusan.
B. Sistem dan Parameter
Sistem yang digunakan dalam perancangan peningkatan kualitas perpustakaan dengan menggunakan metode QFD. Dengan cara merancang kebutuhan dari para pengunjung perpustakaan yakni terkait dengan harapan dalam peningkatan kualitas perpustakaan. Selain itu para Sistem yang digunakan dalam perancangan peningkatan kualitas perpustakaan dengan menggunakan metode QFD. Dengan cara merancang kebutuhan dari para pengunjung perpustakaan yakni terkait dengan harapan dalam peningkatan kualitas perpustakaan. Selain itu para
Kualitas pelayanan selalu dikaitkan dengan kepuasan, dalam hubungan dengan penciptaan nilai kepuasan bagi pelanggan yang dapat diukur dalam kualitas pelayanan, dimensi-dimensi yang menjadi fokus pada kualitas pelayanan.
Parameter atribut objek penelitian perpustakaan di SMA N 2 Salatiga adalah
1. Atribut Jasa dimensi tangible : Bentuk nyata fasilitas, peralatan, sumber daya manusia yang dimiliki oleh pihak perpustakaan serta alat teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan
menunjang pelayanan perpustakaan.
dalam
2. Atribut Jasa dimensi reliability : Mengetahui kondisi
dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah. Sehingga pengunjung dapat memberikan penilai kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh selayaknya perpustakaan sekolah. Sehingga perpustakaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
perpustakaan
3. Atribut Jasa dimensi responsievness : Kemampuan yang dimiliki oleh manajemen perpustakaan dalam menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat bagi pengunjung perpustakaan.
4. Atribut Jasa dimensi assurance: Kemampuan yang dimiliki oleh pegawai perpustakaan serta keramahan
melayani pengunjung perpustakaan.
dalam
5. Atribut Jasa dimensi emphaty : Sikap dan rasa yang dimiliki oleh petugas perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada para pengunjung perpustakaan.
Prioritas utama yang perlu diperhatikan dalam menilai pentingnya kualitas pelayanan suatu sekolah, adalah sejauh mana pelayanan itu dapat menciptakan tingkat kepuasan semaksimal mungkin bagi pelanggan.
Setelah penentuan atribut jasa tersebut ditentukan pula nilai target perlu ditentukan oleh manajemen untuk setiap atribut jasa Kinerja perpustakaan yang dinilai oleh konsumen dapat dijadikan acuan untuk menetapkan nilai target atribut dari perpustakaan. Penetapan nilai target harus sesuai dengan kelebihan dan kelemahan perpustakaan dengan mempertimbangkan kondisi intenal dan eksternal.
Langkah selanjutnya adalah penentuan rasio perbaikan. Rasio perbaikan bertujuan untuk mengetahui nilai yang harus dicapai oleh manjemen perpustakaan yaitu kepala perpustakaan untuk mencapai nilai target yang ditetapkan. Bila nilai kinerja lebih besar atau sama dengan nilai target maka tidak perlu perbaikan.
Rasio Perbaikan =
Sales point ditentukan oleh pihak perpustakaan yaitu kepala perpustakaan berdasarkan pada setiap atribut yang dapat
penjualan/jasa Perpustakaan. Sales point menginformasikan mengenai kemampuan dalam menjual produk/jasa yang didasarkan pada seberapa jauh kebutuhan konsumen dapat dipenuhi.
No Nilai
Keterangan 1 1 Tidak ada penjualan
2 1,2 Tingkat peminjaman rendah 3 1,5
Tingkat peminjaman tinggi
C.Aspek Teknik QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)
Aspek teknis adalah tools yang digunakan untuk mengukur dan menyusun struktur parameter dari sebuah QFD. Struktur parameter dalam QFD adalah penilaian pembobotan tingkat kepentingan guna meningkatkan kualitas perpustakaan. Dimana dalam implementasinya menggunakan metode perhitungan matriks yang berbentuk rumah, disebut House of Quality. Pada House Of Quality, hal yang dilakukan adalah menilai bobot hubungan keterkaitan antar atribut dan parameter yang dibutuhkan dalam melalukukan proses peningkatan kualitas. Bentuk dan keterangan setiap matriks terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.2 Model House of Quality ( Tony Wijaya, 2011: 80)
Keterangan:
1. Bagian A terdiri dari sejumlah kebutuhan dan keinginan konsumen yang diperoleh dari penelitian pasar.
2. Bagian B merupakan tahapan matriks perencanaan
3. Bagian C berisi persyaratan-persyaratan teknis untuk pruduk atau jasa baru yang akan dikembangkan.
4. Bagian D terdiri dari penelitian manajemen mengenai kekuatan hubungan antara elemen- elemen yang terdapat pada bagian persyaratan teknis dan kebutuhan konsumen.
5. Bagian E menunjukkan korelasi antara persyaratan teknis yang satu dan persyaratan lain yang terdapat pada matriks C
6. Bagian F terdiri dari urutan tingkat kepentingan, informasi untuk membandingkan kinerja, target kinerja persyaratan teknis produk atau jasa yang baru dikembangkan.
Draft House Of Quality (HOQ) tersebut digunakan sebagai metode pengembangan strategi kebijakan perpustakaan dalam proses peningkatan kualitas. Hal tersebut dapat dihitung dari proses pembobotan nilai keterkaitan antar atribut dan parameter dalam prosedur peningkatan kualitas.
Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik House Of Quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisi QFD membolehkan lebih dari satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini menggunakan tiga matrik HOQ untuk menghasilkan hasil analisis yang optimal. Tiga tahap prosedur perhitungan pembobotan atribut atau parameter dengan melakukan penilaian bobot keterkaitan atribut dalam sebuah matrik perhitungan tersebut meliputi:
1. Proses penilaian perhitungan antar atribut kebutuhan konsumen dengan parameter teknik yang direncanakan oleh pihak manajemen perpustakaan. Perhitungan tersebut menghasilkan sebuah tingkat derajat kepentingan dari atribut parameter teknik tersebut. proses perhitungan tersebut dilakukan pada sebuah perhitungan matrik dari kebutuhan 1. Proses penilaian perhitungan antar atribut kebutuhan konsumen dengan parameter teknik yang direncanakan oleh pihak manajemen perpustakaan. Perhitungan tersebut menghasilkan sebuah tingkat derajat kepentingan dari atribut parameter teknik tersebut. proses perhitungan tersebut dilakukan pada sebuah perhitungan matrik dari kebutuhan
2. Proses perhitungan nilai derajat kepentingan dari atribut parameter teknik tersebut selanjutnya dilakukan proses penentuan kebutuhan proses yang dilakukan dari pihak manajemen perpustakaan sekolah dengan ahli perpustakaan. Pada proses penentuan kebutuhan proses ini selanjutnya dilakukan
proses perhitungan pembobotan kepentingan
matrik yang menghubungkan keterkaitan paramater teknik dengan kebutuhan proses dalam sebuah bobot penilaian. Proses ini yang disebut dengan Matrix House Of Quality Technical Requirement to Process Requirement.
dalam
bentuk
3. Proses perhitungan nilai derajat kepentingan dari atribut kebutuhan proses tersebut selanjutnya dilakukan penilaian hubungan keterkaitan dengan prosedur kualitas. Prosedur kualitas ini disusun atas perencanaan antara pihak manajemen perpustakaan dengan ahli perpustakaan dari STAIN. Perumusan tersebut selanjutnya dilakukan proses perhitungan nilai bobot keterkaitan antar atribut tersebut dalam bentuk matrik penilaian derajat kepentingan peningkatan kualitas dari kebutuhan proses dengan 3. Proses perhitungan nilai derajat kepentingan dari atribut kebutuhan proses tersebut selanjutnya dilakukan penilaian hubungan keterkaitan dengan prosedur kualitas. Prosedur kualitas ini disusun atas perencanaan antara pihak manajemen perpustakaan dengan ahli perpustakaan dari STAIN. Perumusan tersebut selanjutnya dilakukan proses perhitungan nilai bobot keterkaitan antar atribut tersebut dalam bentuk matrik penilaian derajat kepentingan peningkatan kualitas dari kebutuhan proses dengan
Bab II Mekanisme QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)
A. Mekanisme Pelaksanaan
Rangkaian kinerja penelitian dan pengembangan, yang dilakukan
peningkatan kualitas perpustakaan ini membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
terkait penelitian perpustakaan sekolah.
rancangan
2. Menemukan potensi masalah yang dihadapi oleh perpustakaan, hal ini dilakukan dari review pengunjung perpustakaan dan pelayanan yang diberikan. Selain itu kebutuhan buku dan referensi guna mendukung kegiatan belajar mengajar siswa. Potensi masalah tentunya berkaitan dengan berbagai hal yang dihadapi oleh perpustakaan. Dimana beberapa permasalahan tersebut meliputi:
No Atribut Jasa Dimensi Tangibles/ bukti langsung 1 Kebersihan ruangan dan suasana 2 Kerapian dalam penataan buku 3 Suhu di dalam ruangan nyaman 4 Ruang baca yang nyaman 5 Kondisi meja dan tempat duduk nyaman 6 Letak perpustakaan strategis 7 Fasilitas untuk fotocopy 8 Kemudahan dan akses Fasilitas internet
9 Pencahayaan dalam ruangan mencukupi 10 Sirkulasi udara dalam ruangan nyaman
11 Sarana penelusuran informasi (catalog dan anjungan)
memadai Atribut jasa dimensi reliability (keandalan)
12 Ketersediaan koleksi buku pelajaran 13 Koleksi majalah ilmiah dan umum tersedia lengkap 14 Koleksi surat kabar tersedia lengkap
15 Koleksi referensi tersedia lengakap 16 Koleksi karya ilmiah tersedia lengkap
17 Koleksi non buku (informasi dalam bentuk kaset vcd,
cd, cd-rom) tersedia lengkap 18 Kesesuain koleksi yang tersedia dan informasi yang
ada 19 Jam buka perpustakaan sesuai dengan kebutuhan
dan ketersediaan waktu siswa 20 Jumlah maksimal pinjaman buku memenuhi
kebutuhan siswa 21 Perpustakaan memberikan informasi jasa layanan
dan fasilitas dengan baik Atribute responsiveness (Daya Tanggap)
22 Kesediaan dan kesiapan pihak perpustakaan membantu siswa 23 Pelayanan diberikan dalam waktu yang cepat
24 Petugas layanan siap dan sigap melayani pengunjung
Atribute jasa dimensi assurance (jaminan) 25 Petugas bagian pelayanan mempunyai pengetahuan dan mampu memberikan informasi
26 Petugas layanan bersikap ramah, sopan, tertib, dan
rapi dalam memberikan pelayanan Atribute jasa dimensi emphaty
27 Informasi dan petunjuk pemanfaatan layanan yang
diberikan jelas 28 Keluhan dan saran ditanggapi dengan baik
29 keramahan dan kesabaran dalam melayani
3. Melakukan pengumpulan data yang ada diperpustakaan melalui quesioner yang dibagi kepada para pengunjung. Hal ini tentunya 3. Melakukan pengumpulan data yang ada diperpustakaan melalui quesioner yang dibagi kepada para pengunjung. Hal ini tentunya
perpustakaan. Dimana atribut penyusunan quesioner sesuai dengan instrumen pengembangan perpustakaan. Dimana dalam pengumpulan data membutuhkan jumlah sampel yang mewakili populasi. Dimana dengan menggunakan kaidah pengambilan sampel adalah sebagai berikut ini.
n=
dimana : n= ukuran sample N= jumlah populasi
E = % kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir, diman e = 5%. Keterlibatkan
dalam mengisi quesioner menggunakan kaidah validasi dan realibitas
pengunjung
dengan derajat kepercayaan 95% dan tingkat toleransi eror sebesar 5%. Bentuk Quesioner terdiri dari penilaian kinerja petugas perpustakaan dan harapan dari pengunjungnya sesuai lampiran.
data.
Dimana
4. Hal yang selanjutnya dengan melakukan proses desain pelayanan jasa yang diharapkan oleh para pengunjung perpustakaan dengan menggunakan penyusunan
teknik. Penentuan parameter teknik dilihat dari kebutuhan dan penilaian pengunjung perpustakaan.
parameter
5. Proses selanjutnya adalah melakukan validasi desain pelayanan jasa. Dimana dilakukan penyusunan kebutuhan proses dalam memberikan pelayanan jasa kepada para pengunjung perpustakaan. Validasi desain ini dilakukan dengan menghadirkan ahli dibidang perpustakaan dan pakar sistem pendidikan. Dari hasil validasi desain berdasarkan atribut parameter teknik ditemukan berbagai prosentase kebutuhan proses guna
peningkatan kualitas perpustakaan.
menunjang
6. Tahapan selanjutnya adalah proses perbaikan desain, yakni penyusunan prosentase prosedur kualitas parameter yang harus diperbaiki. Prosedur kualitas ini didapatkan dari hasil validasi yang telah dilakukan oleh para pakar yang tersusun dalam kebutuhan proses tersebut. dimana dari kebutuhan proses tersebut dilakukan perhitungan tingkat
mendapatkan prosentase atau urutan parameter yang harus diperbaiki.
kepentingan
untuk
dilakukan dengan menggunakan metode QFD dengan parameternya. Tahap perencanaan dan pengembangan fase model QFD dapat disebut juga matriks, adapun matriks perencanaan dan pengembangan QFD adalah sebagai berikut: diantaranya sebagai berikut:
Dalam praktiknya
dapat
1. Tahap untuk membuat matrik perencanaan produk (house of quality) menjelaskan tentang customer needs, technical requirements, co-relationship, relationship, customer competitive evaluation, competitive technical assement, dan targets.
2. Tahap untuk membuat matrik perencanaan part (part of deployment) merupakan faktor-faktor teknis yang critical terhadap pengembangan
kualitas pelayanan jasa.
3. Tahap untuk membuat matriks perencanaan proses merupakan matriks proses pembuatan pengembangan suatu layanan jasa.
4. Tahap untuk membuat matriks perencanaan pelayanan jasa (production plannning).
5. Memaparkan tindakan yang perlu diambil didalam perbaikan kualitas pelayanan perpustakaan.
B. Atribut Parameter Perbaikan Kualitas
Penyusunan atribut parameter ini menyesuaikan dengan panduan dari metodologi penelitian menggunakan QFD untuk perpustakaan. Dimana atribut parameter tersebut telah dilakukan pendataan antara kinerja dan harapan dari para pengunjung perpustakaan.
Variabel Definisi
Instrument Pengukuran Konseptual
Indikator
Operasional
Kualitas Kualitas pelayanan Merencanakan
Rata-rata Pelayanan adalah
• Kemampuan • Mengetahui
pelayanan yang dari skala keunggulan
tingkat kebutuhan dan
memberikan
telah diberikan likert diharapkan
yang keinginan
pelayanan
masing- pengendalian atas dengan melihat
dan konsumen
• Kemampuan
pihak
perpustakaan masing tingkat keunggulan penilaian
membantu
suara atribut tersebut
pengunjung
dari
untuk konsumen
kemampuan pelanggan. Apabila atas
jasa atau pelayanan kinerja
perpustakaan yang diterima atau telah dilakukan
yang • Sikap
memberikan (perceived service) perpustakaan.
sesuai dengan yang Dengan
• Ketersediaan
kepada
diharapkan, maka penilaian
kualitas jasa atau keinginan
perpustakaan. pelayanan
dipersepsikan baik tersebut dapat
memuaskan. digunakan
pegawai
perpustakaan pelayanan
Jika
jasa
atau sebagai metode
dalam melayani diterima melampaui memenuhi
yang untuk
pengunjung. harapan pelanggan, kebutuhan
• Tingkat
maka kualitas jasa konsumen. perhatian yang atau
pelayanan
dimiliki
oleh
Sebaliknya jika jasa pengunjung. atau
• Mengetahui yang diterima lebih
yang diharapkan,
dan maka kualitas jasa
SDM,
yang atau
fasilitas
diberikan oleh dipersepsikan
Tangible Penampilan
• Mengetahui Skala likert dari
fisik Bentuk
nyata • Suasana
fasilitas, fasilitas,
dalam
kondisi
peralatan, sumber peralatan,
ruangan
ruangan,
pelayanan alat
daya manusia, dan sumber
daya
bersih
SDM petuga yang
komunikasi manusia yang • Penataan
perpustakaan oleh
disediakan dimiliki
oleh
buku dalam
perusahaan pihak
ruangan rapi
dan
(sumber : Kotler, perpustakaan
ketersediaan 2007: 56)
• Suhu dalam
alat teknologi
dan • Ruang baca
komunikasi
komunikasi
tidak bising
yang memadai
yang digunakan • Kondisi meja
bagi para
dalam
dan tempat
pengunjung
• Letak ruang
perpus strategis
• Fasilitas fotocopy memadai
• Fasilitas internet memadai
• Pencahayaan cukup
• Sirkulasi udara nyaman
• Sarana penelusuran
memadai
Reliability Kemampuan
• Kelengkapan • Mengetahui Skala likert memberikan
Mengetahui
kinerja yang pelayanan
kondisi
koleksi buku
yang perpustakaan
pelajaran
telah
dijanjikan dengan dalam
dilakukan oleh akurat
• Koleksi
perpustakaan memuaskan
dan memberikan
majalah
pelayanan
ilmiah dan
dalam
(sumber : Kotler, kepada
• Koleksi surat
kebutuhan
kabar
referensi bagi
• Koleksi karya
harapan para
• Koleksi non-
mengenai
penilai kinerja
buku
koleksi
dan pelayanan • Kesesuaian
perpustakaan
yang diberikan
koleksi dan
yang dimiliki
oleh selayaknya
informasi
perpustakaan
• Jam buka
buku untuk
siswa • Memberikan informasi jasa pelayanan yang baik
Skala likert eness
Responsiv Kemampuan untuk Kemampuan
kesiapan dan konsumen
yang
dimiliki
dan kesiapan
dan oleh manajemen
perpustakaan
kesigapan
menyediakan jasa perpustakaan
membantu
petugas
secara cepat dan dalam
siswa
perpustakaan
dalam waktu
pengunjung
dan tepat bagi
yang cepat
siap dan
dalam waktu
sigap
cepat
melayani pengunjung
Assurance Pengetahuan sarat Kemampuan
Skala likert keramahan pegawai yang
• Kemampuan • Tingkat
kemampuan, dan
dimiliki
pengetahuan
kemampuan oleh
pegawai
dan
sikap dan
mereka untuk dapat perpustakaan
pengetahuan dipercaya (sumber : serta
memberikan
yang dimiliki Kotler, 2007: 56)
informasi
keramahan
yang dimiliki
petugas
dalam melayani
oleh petugas
sopan, tertib,
kepada para
rapi dalam
pengunjung
melayani
Emphaty Sikap
• Mengetahui Skala likert pengertian
empati, Sikap dan rasa • Kejelasan
dan yang
tanggapan atas pelanggan (sumber : perpustakaan
perhatian
kepada oleh
petugas
memberikan
saran dan Kotler, 2007: 56)
informasi dan
dalam
petunjuk
keluhan yang
• Keluhan dan
kepada pihak
dengan baik
perpustakaan.
• Keramahan
dan kesabaran dalam melayani
Kepuasan Custumer
• Mengetahui Rata-rata pemustak satisfaction is a diinginkan oleh
Kepuasan yang • Tingkat
dari skala a person s feelings of pengunjung
kepuasan
tingkat
kepuasan yang likert pleasure
secara
masing- disappoinment
or perpustakaan
keseluruhan
dapat
dirasakan oleh masing resulting
pengunjung atribut camparing
from penyediaan
kebersihan,
perpustakaan. product s perceived yang diberikan
a layanan
(or oleh
pihak
kecepatan
outcome) in relation petugas
pelayanan
to his or her perpustakaan
dan
expectations (Kotler, dan manajemen
fasilitas, SDM dan peralatan yang disediakan.
• Tingkat kepuasaan terhadap
• Tingkat
kepuasan terhadap daya tangga jasa perpustakaan .
• Tingkat
kepuasan secara keseluruhan terhadap jaminan jasa.
• Tingkat
kepuasan terhadap emapati jasa pelayanan perpustakaan
Proses perhitungan derajat kepentingan didapatkan dari penilaian pengunjung perpustakaan di SMAN 2 sesuai dengan skala likert.
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : penting
4 : sangat penting
No Atribut
kinerja 1 kebersihan ruangan
harapan
2.882 penataan ruangan 2 buku rapi dan menarik
2.771 3 suhu ruangan nyaman
2.807 sirkulasi udara 4 nyaman
2.654 5 pencahayaan nyaman
2.629 6 ruangan tidak bising
2.539 kondisi meja dan 7 tempat duduk nyaman
2.186 tata letak perpus 8 strategis
2.189 fasilitas fotocopy 9 memadai
2.736 fasilits internet 10 memadai
2.829 sarana penelusuran 11 informasi
2.668 penyediaan koleksi 12 buku lengkap
2.721 koleksi majalah ilmah 13 dan umum
2.671 koleksi surat kabar 14 tersedia lengkap
2.786 koleksi referensi 15 tersedia lengkap
2.664 koleksi karya ilmiah 16 tersedia lengkap
2.629 koleksi non buku (informasi dalam 17 bentuk CD, kaset)
3.300 2.546 jam buka perpustakaan sesuai dengan kebutuhan 19 siswa
3.429 2.836 jumlah maksimal pinjaman buku memenuhi kebutuhan 20 siswa
3.332 2.700 perpustakaan memberikan informasi jasa layanan dan 21 fasilitas dengan baik
3.589 2.814 ketersediaan pihak perpustakaan 22 membantu siswa
3.493 2.714 pelayanan yang
diberikan dalam waktu 23 yang cepat
3.411 2.668 petugas pelayanan siap dan sigap melayani 24 pengunjung
3.575 2.746 petugas bagian pelayanan mempunyai pengetahuan dan mampu memberikan 25 informasi
3.664 2.711 petugas layanan bersikap ramah, sopan, tertib dan rapi dalam memberikan 26 pelayanan
3.389 2.939 informasi dan petunjuk 27 pemanfaatan jelas
3.421 2.693 kebutuhan saran 28 ditanggapi
3.554 2.736 Keramahan dan kesabaran dalam 29 melayani
C.Target Peningkatan kualitas perpustakaan
Nilai target ditentukan oleh manajemen untuk setiap atribut jasa Kinerja perpustakaan yang dinilai oleh konsumen dapat dijadikan acuan untuk menetapkan nilai target atribut dari perpustakaan. Penetapan nilai target harus sesuai dengan kelebihan dan kelemahan perpustakaan dengan mempertimbangkan kondisi intenal dan eksternal. Nilai target untuk keselurahan atribut adalah empat sesuai dengan batas nilai likert.
Rasio perbaikan bertujuan untuk mengetahui nilai yang harus dicapai oleh manjemen perpustakaan yaitu kepala perpustakaan untuk mencapai nilai target yang ditetapkan. Bila nilai kinerja lebih besar atau sama dengan nilai target maka tidak perlu perbaikan.
Nilai Rasio No
Nilai
Kerja perbaikan 1 kebersihan ruangan
Atribut
Taget
4 2.882 1.388 penataan ruangan buku
2 rapi dan menarik 4 2.771 1.443 3 suhu ruangan nyaman
4 2.807 1.425 4 sirkulasi udara nyaman
4 2.654 1.507 5 pencahayaan nyaman
4 2.629 1.522 6 ruangan tidak bising
4 2.539 1.575 kondisi meja dan tempat
7 duduk nyaman 4 2.186 1.830 8 tata letak perpus strategis
4 2.189 1.827 9 fasilitas fotocopy memadai
4 2.736 1.462 10 fasilits internet memadai
4 2.829 1.414 sarana penelusuran
11 informasi 4 2.668 1.499 penyediaan koleksi buku
12 lengkap 4 2.721 1.470 koleksi majalah ilmah dan
13 umum 4 2.671 1.497 13 umum 4 2.671 1.497
4 2.786 1.436 koleksi referensi tersedia 15 lengkap
4 2.664 1.501 koleksi karya ilmiah 16 tersedia lengkap
4 2.629 1.522 koleksi non buku (informasi dalam bentuk 17 CD, kaset)
4 2.125 1.882 18 kesesuaian koleksi tersedia
4 2.546 1.571 jam buka perpustakaan sesuai dengan kebutuhan 19 siswa
4 2.836 1.411 jumlah maksimal pinjaman
buku memenuhi 20 kebutuhan siswa
4 2.700 1.481 perpustakaan memberikan informasi jasa layanan dan 21 fasilitas dengan baik
4 2.814 1.421 ketersediaan pihak perpustakaan membantu 22 siswa
4 2.714 1.474 pelayanan yang diberikan 23 dalam waktu yang cepat
4 2.668 1.499 petugas pelayanan siap dan 24 sigap melayani pengunjung
4 2.746 1.456 petugas bagian pelayanan
mempunyai pengetahuan dan mampu memberikan 25 informasi
4 2.711 1.476 petugas layanan bersikap ramah, sopan, tertib dan rapi dalam memberikan 26 pelayanan
4 2.939 1.361 informasi dan petunjuk
27 pemanfaatan jelas 4 2.693 1.485 kebutuhan saran
28 ditanggapi 4 2.736 1.462 Keramahan dan kesabaran
29 dalam melayani 4 2.843 1.407
Penentuan sales point dari berbagai jenis atribut yang dibutuhkan oleh responden. Pemilihan nilai sales point pada skala 1.5 didapatkan dari kebijakan bersama seluruh Penentuan sales point dari berbagai jenis atribut yang dibutuhkan oleh responden. Pemilihan nilai sales point pada skala 1.5 didapatkan dari kebijakan bersama seluruh
D. Tingkat Nilai Kepentingan Atribut Parameter Jasa Peningkatan Kualitas perpustakaan
dan dikembangkan perlu ditentukan dalam bentuk nilai derajat bobot tingkat kepentingan prioritas atribut jasa tersebut. Dengan mengetahui prioritas pengembangan atribut jasa, maka dapat ditentukan urutan atribut mana yang akan ditingkatkan dan dikembangkan.
Atribut jasa yang akan ditingkatkan
Kepentingan = Derajat Kepentingan x Rasio Perbaikan x Sales point
Sales No Atribut
Derajat
Rasio
kepentingan Perbaikan Point Kepentingan kebersihan 1 ruangan
1.5 7.792 penataan ruangan buku rapi dan 2 menarik
1.5 7.918 suhu ruangan
1.5 7.084 sirkulasi udara
1.5 8.144 ruangan tidak 6 bising
1.5 7.713 kondisi meja dan tempat 7 duduk nyaman
1.5 9.059 tata letak perpus 8 strategis
1.5 10.228 fasilitas 9 fotocopy
10 memadai
1.5 7.417 sarana penelusuran 11 informasi
1.5 7.438 penyediaan koleksi buku 12 lengkap
1.5 7.890 koleksi majalah ilmah dan 13 umum
1.5 7.524 koleksi surat
kabar tersedia 14 lengkap
1.5 6.492 koleksi referensi tersedia 15 lengkap
1.5 7.432 koleksi karya
ilmiah tersedia 16 lengkap
1.5 7.492 koleksi non buku (informasi dalam bentuk 17 CD, kaset)
1.5 8.168 kesesuaian 18 koleksi tersedia
1.5 7.776 jam buka perpustakaan sesuai dengan kebutuhan 19 siswa
1.5 7.254 jumlah maksimal pinjaman buku memenuhi kebutuhan 20 siswa
1.5 7.405 perpustakaan memberikan informasi jasa layanan dan fasilitas dengan 21 baik
1.5 7.652 ketersediaan 22 pihak
1.5 7.671 petugas pelayanan siap dan sigap melayani 24 pengunjung
1.5 7.810 petugas bagian pelayanan mempunyai pengetahuan dan mampu memberikan 25 informasi
1.5 8.111 petugas layanan bersikap ramah, sopan, tertib dan rapi dalam memberikan 26 pelayanan
1.5 6.919 informasi dan petunjuk pemanfaatan 27 jelas
1.5 7.623 kebutuhan saran 28 ditanggapi
1.5 7.794 keramahan dan
kesabaran 29 dalam melayani
Menormalisasikan kepentingan bertujuan untuk memudahkan dalam menentukan prioritas pengembangan atribut mana yang perlu segera mendapat pengembangan. Normalisasi kepentingan dihitung dengan membagi Menormalisasikan kepentingan bertujuan untuk memudahkan dalam menentukan prioritas pengembangan atribut mana yang perlu segera mendapat pengembangan. Normalisasi kepentingan dihitung dengan membagi
Normalisasi Kepentingan =
Normalisasi No
kepentingan kepentingan kebersihan 1 ruangan
225.123 3.461 penataan ruangan buku rapi dan 2 menarik
225.123 3.517 suhu ruangan
3 nyaman
225.123 3.147 sirkulasi udara
225.123 3.618 ruangan tidak
225.123 3.426 kondisi meja
6 bising
dan tempat 7 duduk nyaman
225.123 4.024 tata letak 8 perpus strategis
225.123 4.543 fasilitas fotocopy 9 memadai
225.123 3.420 fasilits internet 10 memadai
225.123 3.295 sarana penelusuran 11 informasi
koleksi buku 12 lengkap
225.123 3.505 koleksi majalah ilmah dan 13 umum
225.123 3.342 koleksi surat kabar tersedia 14 lengkap
225.123 2.884 koleksi referensi
tersedia 15 lengkap
225.123 3.328 koleksi non
buku (informasi dalam bentuk 17 CD, kaset)
225.123 3.628 kesesuaian 18 koleksi tersedia
225.123 3.454 jam buka perpustakaan sesuai dengan kebutuhan 19 siswa
225.123 3.222 jumlah maksimal pinjaman buku memenuhi kebutuhan 20 siswa
225.123 3.289 perpustakaan memberikan informasi jasa layanan dan fasilitas dengan 21 baik
225.123 3.399 ketersediaan pihak perpustakaan membantu 22 siswa
225.123 3.430 pelayanan yang diberikan dalam waktu yang 23 cepat
225.123 3.407 petugas pelayanan siap dan sigap melayani 24 pengunjung
225.123 3.469 petugas bagian pelayanan mempunyai pengetahuan dan mampu memberikan 25 informasi
225.123 3.073 informasi dan petunjuk pemanfaatan 27 jelas
225.123 3.386 kebutuhan saran 28 ditanggapi
225.123 3.462 Keramahan dan
kesabaran 29 dalam melayani
E.Penyusunan kebutuhan parameter teknik peningkatan kualitas perpustakaan
Proses desain pelayanan jasa yang diharapkan oleh para pengunjung dalam memenuhi kebutuhan pengunjung. Proses ini menuntut petugas perpustakaan dengan menggunakan penyusunan parameter teknik sesuai dengan nilai harapan dan kinerja dari petugas perpustakaan. Penentuan parameter teknik dilihat dari kebutuhan dan penilaian pengunjung perpustakaan.
Parameter teknik merupakan hasil analisa keinginan pengunjung perpustakaan (pemustaka) terkait penilaian atribut jasa pada daftar quesioner tersebut. Keinginan konsumen diterjemahkan ke dalam bentuk manajemen perpustakaan yang dapat diukur dari nilai bobot derajat kepentingan untuk menentukan target yang akan dicapai dan untuk menentukan atribut mana yang nantinya akan Parameter teknik merupakan hasil analisa keinginan pengunjung perpustakaan (pemustaka) terkait penilaian atribut jasa pada daftar quesioner tersebut. Keinginan konsumen diterjemahkan ke dalam bentuk manajemen perpustakaan yang dapat diukur dari nilai bobot derajat kepentingan untuk menentukan target yang akan dicapai dan untuk menentukan atribut mana yang nantinya akan
No Parameter teknik 1 cleaning service 2 penambahan buku 3 sistem informasi perpustakaan 4 Ruangan luas 5 Check katalogisasi rutin 6 kinerja karyawan 7 Ketersediaan kotak saran 8 fasilitas printer dan photocopy 9 layout perpustakaan
10 koleksi jurnal dan majalah 11 karyawan sigap dan cepat bekerja 12 jam pelayanan perpustakaan 13 rak buku yang baik 14 fasilitas komputer 15 ruang referensi
Pada proses penentuan parameter teknik ini diperlukan seorang ahli dibidang perpustakaan, guna merancang instrumen peningkatan kualitasnya. Dalam hal ini pihak perpustakaan mendatangkan ahli perpustakaan Bapak Itmamudin, SS. MIP dari STAIN. Beberapa atribut parameter tersebut dirumuskan sesuai dengan standar dan kondisi perpustakaan, dimana deskripsinya sebagai berikut:
1. Kebersihan perpustakaan guna meningkatkan kualitas kenyamanan
pengunjung
perpustakaan. Di perpustakaan. Di
a. Kebersihan ruang baca, ruang multimedia, dan ruang-ruang yang digunakan oleh pemustaka.
b. Kebersihan perabot perpustakaan seperti rak buku, meja baca, tempat absen pengunjung, meja computer untuk OPAC dan lain-lain
c. Kebersihan ruang kerja pegawai, termasuk di dalamnya ruang kerja layanan, pengolahan, pengadaan, ruang kepala dan lain-lain
d. Kebersihan luar perpustakaan, meliputi depan perpustakaan, samping kanan dan kiri ruang perpustakaan,
sampai belakang perpustakaan.
bahkan
2. Standar penambahan buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru. Standar koleksi perpustakaan untuk tingkat SMA adalah 1 : 10 judul buku dengan penambahan koleksi minimal sebesar 10% pertahun dari seluruh koleksi yang dimiliki.
3. Standar sistem informasi yang digunakan oleh perpustakaan harus memenuhi beberapa criteria kebutuhan perpustakaan diantaranya adalah bahwa sistem harus mampu membantu pustakawan untuk melakukan berbagai kegiatan perpustakaan.
4. Standar ruang perpustakaan SMA adalah 45 % ruang koleksi, 25% ruang baca, 15 % ruang pegawai dan lain-lain 15 %
5. Pengecekan catalog perlu dilakukan setiap tahun, yaitu bersama dengan kegiatan stock opname.
6. Petugas merupakan ujung tombak terciptanya sebuah layanan perpustakaan. Tanpa petugas, niscaya kegiatan perpustakaan tidak akan berjalan.
7. Kotak saran merupakan salah satu alat perpustakaan untuk berkomunikasi dengan pemustaka.
8. Penyediaan photo copy membantu para pemustaka memperoleh informasi secara cepat. Tapi tidak menjadi sebuah kewajiban bagi perpustakaan menyediakan foto kopi.
9. penataan ruang di perpustakaan SMA Negeri 2 Salatiga masih jauh dari kata nyaman.
10. Jurnal menjadi salah satu daya tarik bagi para pendidik atau para guru untuk datang ke perpustakaan, karena mereka perlu mengakses perkembangan ilmu pengetahuan melalui jurnal.
11. Melayani dengan sigap dan cepat menjadi sebuah keharusan bagi seorang petugas perpustakaan.
12. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI 7329:2009) jam buka perpustakaan setiap hari adalah 8 jam.
13. Rak yang standar adalah rak yang mampu menampung semua jenis buku dengan berbagai ukuranya.
14. Computer di perpustakaan untuk saat ini sudah wajib hukumnya.
15. Setiap perpustakaan hendaknya memiliki ruang referensi beserta dengan perangkatnya. Interaksi antara keinginan konsumen dengan parameter teknik. Tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan masing-masing komponen parameter teknik dalam memenuhi keinginan konsumen. Tiga tipe hubungan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ө = Tingkat hubungan kuat dengan nilai 9
= Tingkat hubungan sedang nilai 3 = Tingkat hubungan rendah nilai 1
Berdasarkan perhitungan matrik diatas didapatkan prosentase derajat tingkat kepentingan parameter teknik.
nilai derajat No Parameter teknik
kepentingan prioritas 1 kinerja karyawan
22.842 1 2 layout perpustakaan
14.974 2 3 Ruangan luas
8.507 3 karyawan sigap dan cepat 4 bekerja
6.978 4 sistem informasi 5 perpustakaan
6.817 5 jam pelayanan 6 perpustakaan
6.795 6 7 rak buku yang baik
6.052 7 8 koleksi jurnal dan majalah
4.699 8 9 cleaning service
4.023 9 10 penambahan buku
3.994 10 11 ruang referensi
3.880 11 12 fasilitas komputer
3.469 12 fasilitas printer dan 13 photocopy
2.969 13 14 Check katalogisasi rutin
2.999 14 15 Ketersediaan kotak saran
Pada proses penentuan parameter teknik ini diperlukan seorang ahli dibidang perpustakaan, guna merancang instrumen peningkatan kualitasnya. Dalam hal ini pihak perpustakaan mendatangkan ahli perpustakaan Bapak Itmamudin, SS. MIP dari STAIN. Beberapa atribut parameter tersebut dirumuskan sesuai dengan standar dan kondisi perpustakaan, dimana deskripsinya sebagai berikut:
1. Kebersihan perpustakaan guna meningkatkan kualitas kenyamanan pengunjung perpustakaan. Di perpustakaan ada beberapa hal yang harus 1. Kebersihan perpustakaan guna meningkatkan kualitas kenyamanan pengunjung perpustakaan. Di perpustakaan ada beberapa hal yang harus
a. Kebersihan ruang baca, ruang multimedia, dan
ruang-ruang yang digunakan oleh pemustaka.
b. Kebersihan perabot perpustakaan seperti rak buku, meja baca, tempat absen pengunjung, meja computer untuk OPAC dan lain-lain
c. Kebersihan ruang kerja pegawai, termasuk di dalamnya ruang kerja layanan, pengolahan, pengadaan, ruang kepala dan lain-lain
2. Kebersihan luar perpustakaan, meliputi depan perpustakaan, samping kanan dan kiri ruang perpustakaan,
sampai belakang perpustakaan.
bahkan
3. Standar penambahan buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru. Standar koleksi perpustakaan untuk tingkat SMA adalah 1 : 10 judul buku dengan penambahan koleksi minimal sebesar 10% pertahun dari seluruh koleksi yang dimiliki.
4. Standar sistem informasi yang digunakan oleh perpustakaan harus memenuhi beberapa criteria kebutuhan perpustakaan diantaranya adalah bahwa sistem harus mampu membantu pustakawan untuk melakukan berbagai kegiatan perpustakaan.
5. Standar ruang perpustakaan SMA adalah 45 % ruang koleksi, 25% ruang baca, 15 % ruang pegawai dan lain-lain 15 %
6. Pengecekan catalog perlu dilakukan setiap tahun, yaitu bersama dengan kegiatan stock opname.
7. Petugas merupakan ujung tombak terciptanya sebuah layanan perpustakaan. Tanpa petugas, niscaya kegiatan perpustakaan tidak akan berjalan.
8. Kotak saran merupakan salah satu alat perpustakaan untuk berkomunikasi dengan pemustaka.
9. Penyediaan photo copy membantu para pemustaka memperoleh informasi secara cepat. Tapi tidak menjadi sebuah kewajiban bagi perpustakaan menyediakan foto kopi.
10. penataan ruang di perpustakaan SMA Negeri 2 Salatiga masih jauh dari kata nyaman.
11. Jurnal menjadi salah satu daya tarik bagi para pendidik atau para guru untuk datang ke perpustakaan, karena mereka perlu mengakses perkembangan ilmu pengetahuan melalui jurnal.
12. Melayani dengan sigap dan cepat menjadi sebuah keharusan bagi seorang petugas perpustakaan.
13. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI 7329:2009) jam buka perpustakaan setiap hari adalah 8 jam.
14. Rak yang standar adalah rak yang mampu menampung semua jenis buku dengan berbagai ukuranya.
15. Computer di perpustakaan untuk saat ini sudah wajib hukumnya.
16. Setiap perpustakaan hendaknya memiliki ruang referensi beserta dengan perangkatnya.
F. Penentuan Kebutuhan proses pendukung peningkatan kualitas perpustakaan
Dalam menjalankan proses kinerjanya dari parameter teknik yang telah didesain dari pihak manajemen perpustakaan. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses kerja sesuai dengan kebutuhan parameter teknik tersebut sesuai dengan perumusan kebijakan dari pegawai perpustakaan dan ahli perpustakaan.
Fungsi ahli perpustakaan adalah sebagai penjembatan dalam memenuhi kebutuhan para pengguna perpustakaan dengan standar perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tingkat sekolah.
Dalam melakukan perhitungan tingkat kepentingan parameter kebutuhan proses dilakukan dengan perhitungan pada keterkaitan derajat kepentinganan antara parameter teknik dengan kebutuhan proses. Proses perhitungan menggunakan nilai keterkaitan pada skala sangat terkait 9, moderat nilai 3 dan kurang terkait nilai 1.
Perhitungan matrik dalam atribut kebutuhan proses melalui didapatkan formulasi sebagai berikut: Kpi = ∑ Keterangan : Kpi : nilai absolut kebutuhan proses untuk masing- masing atribut.
Bpi : kepentingan relatif (bobot) parameter teknik yang memiliki kebutuhan proses Hi : nilai hubungan parameter teknik yang memiliki hubungan dengan atribut kebutuhan proses.
Berdasarkan hasil perhitungan matrik diatas didapatkan tingkatan prioritas dalam kebutuhan proses sebagai berikut ini.
Peringkat No
derajat
Kebutuhan proses
kepentingan prioritas Menegur karyawan 1 yang tidak disiplin
nilai
13.61 1 Menata ruang perpustakaan sesuai dengan kaidah standar perpustakaan 2 sekolah
10.56 2 Petugas mengecek 3 katalogisasi
10.27 3 Mengikutsertakan karyawan dalam 4 bintek perpustakaan
10.27 4 Mendatangkan ahli 5 perpustakaan
10.27 5 Pengembangaan diri dan motivasi 6 (pembinaan)
10.27 6 Memfungsikan kembali ruang perpustakaan 7 multiguna
6.73 7 Penataan rak buku
yang sesuai 8 katalogisasi
85.45 4.27 8 Kotak saran kinerja perpustakaan dan 9 usulan buku
77.54 3.87 9 Melakukan studi banding ke perpus 10 yang berkualitas
68.53 3.42 10 Sistem informasi
berbasis IT (otomasi 11 perpustakaan)
61.35 3.06 11 Menambah jam pelayanan dari 12 06.30-14.30
61.16 3.05 12 Menambah jurnal dan majalaha yang 13 lebih variasi
Pelayanan cleaning service seluruh ruangan dilakukan petugas 14 perpustakaan
36.20 1.81 14 Bekerjasama dengan pemustaka dan guru untuk menambah bahan pustaka 15 (buku)
35.95 1.80 15 Memfungsikan ruang 16 referensi yang ada
34.92 1.74 16 Menambah jumlah unit komputer untuk kebutuhan pelayanan 17 pemustaka
31.22 1.56 17 Menyediakan printer 18 dan photocopy
G.Penentuan Prosedur kualitas pada perbaikan perpustakaan
Selanjutnya menentukan atribut prosedur kualitas yang merupakan terjemahan dari pihak manajemen pepustakan secara terinci dan konkrit serta terukur. Atribut prosedur kualitas ditentukan oleh pihak manajemen perpustakaan dan dibawah ini adalah atribut yang telah dikaji oleh pihak perpustakaan.
Nilai prosedur kualitas diperoleh dari formulasi sebagai berikut: Pki = Bki x Hi Keterangan : Pki : nilai absolut prosedur kualitas untuk masing-
masing atribut
Bki : Kepentingan relatif derajat kepentingan kebutuhan
membutuhkan hubungan atribut prosedur kualitas Hi : Nilai hubungan kebutuhan proses yang memiliki
proses
yang
hubungan dengan atribut prosedur kualitas
Berdasarkan perhitungan matrik diatas didapatkan hasil peringkat prioritas sebagai berikut ini.
Peringkat No Prosedur kualitas
Derajat
kepentingan prioritas Mendatangkan ahli
Nilai
perpustakaan setiap 3 bulan 1 sekali
14.25264 1 petugas perpus dalam satu bulan sekali melakukan rapat agenda dan 2 pembinaan
14.25264 2 dibutuhkan dua kotak saran yakni untuk kinerja dan 3 usulan buku
12.13081 3 Menegur karyawan 4 yang tidak disiplin
10.1495 4 Menata ruang perpustakaan sesuai dengan kaidah standar perpustakaan 5 sekolah
ruang yang ada di 6 perpustakaan
7.248159 6 secara rutin petugas mengatur 7 katalogisasi
7.126318 7 Mengikutsertakan karyawan dalam bintek 8 perpustakaan
ruang referensi 9 yang ada
3.581732 9 menerapkan sistem katalogisasi 10 perpustakaan
2.962002 10 agenda tahunan studi banding 11 perpus berkualitas
2.375439 11 perbaikan sistem
12 informasi dengan
2.120048 12 Menambah jurnal
dan majalah yang 14 lebih variasi
1.46604 14 Pelayanan cleaning service seluruh ruangan dilakukan petugas 15 perpustakaan
dengan pemustaka dan guru untuk menambah bahan 16 pustaka (buku)
1.24618 16 mengumumkan
bahan pustaka 17 terbaru
1.24618 17 Menambah jumlah unit komputer untuk kebutuhan pelayanan 18 pemustaka
printer dan 19 photocopy
Bab III Prosedur Peningkatan kualitas perpustakaan sekolah
A. Standarisasi Perpustakaan
Perpustakaan sekolah memiliki beberapa fungsi yakni sebagai berikut:
1. Pusat kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
3. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan).
4. Pusat Belajar Mandiri bagi siswa. Keberadaan perpustakaan sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar bagi para siswa, sehingga siswa adalah pelanggan setia pada perpustakaan sekolah. Manfaat perpustakaan sekolah antara lain: a) menimbulkan kecintaan peserta didik dalam membaca, b) memperkaya pengalaman belajar, c) menanamkan kebiasaan belajar mandiri, d) memperlancar penyelesaian tugas-tugas sekolah, e) memperlancar dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
B.Sistematika Kinerja mencapai peningkatan kualitas perpustakaan
Beberapa prosedur kualitas yang dijalankan dari pihak
guna mencapai peningkatan kualitas tersebut meliputi:
manajemen
perpustakaan
1. Mendatangkan ahli perpustakaan setiap 3 bulan sekali. Dalam hal ini dilakukan untuk memberikan program pembelajaran dan pelatihan bagi para petugas perpustakaan. Hal ini bertujuan dalam meningkatkan kinerja petugas perpustakaan dari sisi psikologis dan meningkatkan kemampuan kinerjanya.
2. Petugas perpustakaan dalam satu bulan sekali melakukan rapat agenda dan pembinaan. Hal ini dilakukan untuk proses pengembangan dan menyusun
bulanan bagi perpustakaan. Selain itu untuk mereview program kerja pada bulan sebelumnya.
agenda
setiap
3. Dibutuhkan dua kotak saran yakni untuk kinerja dan usulan buku. Untuk membangun komunikasi dengan pemustaka, hal ini untuk menambah keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan oleh perpustakaan. Karena prinsip perpustakaan adalah melayani, oleh sebab itu sangat penting untuk tahu apa kemauan dari yang kita layani.
4. Menegur karyawan yang tidak disiplin menjadi kunci dalam mengoptimalkan kinerja. Dimana hal ini sesuai dengan ketentuan standar operating prosedur