bidang PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN MELALUI SINE

XC

s o ft w a r e

t

B
U
Y
to

.c

er-

m
o

ck

o


er-

di

C
lic
k

to
C
lic
k

tra

ck

hange E


N
O
W
!

F-

B
U
Y

PD

t

or

N
O
W

!

di

m

hange E

tra

PD

XC

or

F-

s o ft w a r e


.c

Scmmnmar Nasfioxnaft
"I,IENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MELALUI EKONOMI KERAKYATAN DAN PERAN POSDAYA"
Senin, 26 Mei 201,4

Diselenggarakan Dalam Rangka:

j!i:*=='Ed ICr

ICi < ICr

(I) Daerah Cepat Maju
dan
Cepat Tumbuh

(II) Daerah Berkembang
Cepat


Pertumbuhan
Ekonomi (G)

Gi > Gr
SSWP I. Lingkar Kota
Malang
SSWP II. Kepanjen &
sekitarnya
(III) Daerah Maju Tapi
Tertekan
Gi < Gr

Keterangan :

Gi
Gr
ICi
ICr

-


(IV) Daerah Relatif
Tertinggal

SSWP III. Ngantang & SSWP IV. Tumpang &
Sekitarnya
sekitarnya
SSWP
V.Dampit
& SSWP VI. Sumbermanjing &
sekitarnya
sekitarnya
= Laju Pertumbuhan Ekonomi SSWP i
= Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
= Perkapita SSWP i
= Perkapita kabupaten

-67Dies Natalis Universitas Merdeka Malang ke 50 Tahun

t


B
U
Y

N
O
W
!

di

ck

er-

m

m
o


.c

hange E

to

B
U
Y
to
C
lic
k
s o ft w a r e

XC

or


er-

tra

tra

ck

Prosiding Seminar Nasional
“MENINGKATKAN KESEJAHTERAAAN MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KERAKYATAN
DAN PERAN POSDAYA

F-

o

t

PD


di

C
lic
k

hange E

N
O
W
!

XC

or

PD

F-


s o ft w a r e

.c

Kriteria
yang
digunakan
untuk
menggolongkan SSWP adalah Pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan per kapita SSWP
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan per kapita tingkat Kabupaten.
Pertumbuhan PDRB dan perkembangan
Pendapatan per Kapita Kabupaten Malang dan
masing-masing kecamatan pada tahun 2012,
dapat dilihat pada tabel 2.
Sedangkan klasifikasi wilayah berdasarkan
pendapatan per kapita dan pertumbuhan dapat
digambarkan dengan Tipologi Klassen, dapat
dilihat seperti pada gambar 3.
Analisis Daya Dukung
Analisis
ini
digunakan
untuk
mengidentifikasi peranan suatu kecamatan
berdasarkan pada kemampuan kecamatan
tersebut
memberikan
layanan kepada
masyarakat dan pelaku ekonomi. Semakin
lengkap pelayanan diberikan menunjukkan
bahwa kecamatan terebut mempunyai
tingkatan yang semakin tinggi.
Kemampuan
kecamatan
dalam
memberikan pelayanan ditunjukkan dengan
ketersediaan fasilitas yang dimiliki oleh setiap
kecamatan. Semakin bervariasi dan lengkap
fasilitas suatu kecamatan menunjukkan bahwa
kecamatan tersebut mampu memberikan
pelayanan yang lebih lengkap kepada
masyarakat dibandingkan dengan kecamatan
yang lain. Kondisi inilah yang mengakibatkan
suatu kecamatan berperan sebagai suatu pusat
pertumbuhan bagi kecamatan-kecamatan di
sekitarnya.
Fasilitas yang akan dianalisis dengan
scalogram
dalam
penelitian
ini
dikelompokkan menjadi empat kelompok
yaitu:
1. Fasilitas yang berkaitan dengan Pelayanan
Kesehatan.
2. Fasilitas yang berkaitan dengan aktivitas
ekonomi (perekonomian).
3. Fasilitas yang berkaitan dengan pelayanan
pendidikan
Formulasi dan hasil perhitungan akan
menentukan peringkat kecamatan dalam
kabupaten Malang.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel
3, dapat diketahui dan diproyeksikan

kecamatan yang bisa dijadikan sebagai pusat
pertumbuhan
di
Kabupaten
Malang.
Kecamatan yang mempunyai fasilitas
terlengkap berdasarkan analisis scalogram
yaitu Kecamatan Kepanjen. Kecamatan
Kepanjen menduduki peringkat pertama
secara keseluruhan dari 3 kelompok yaitu
Fasilitas Kesehatan, Aspek Ekonomi, dan
Fasilitas Pendidikan. Namun, bila dilihat
masing-masing fasilitas maka Kecamatan
Singosari unngul dalam fasilitas kesehatan
dan pendidikan, sedangkan dilihat dari aspek
ekonomi Kecamatan Lawang mendapat
peringkat pertama. Hal ini berarti fasilitas di
Kecamatan Kepanjen unggul secara merata
pada semua aspek sehingga dapat menjadi
pusat
pertumbuhan
bagi
kecamatankecamatan sekitarnya.
Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral
Bagian ini akan menjelaskan analisis
penyerapan tenaga kerja sektoral Kecamatan
di Kabupaten Malang. Persentase penyerapan
tenaga kerja pada masing-masing sektor di
kecamatan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 3
Hasil Analisis Scalogram Kecamatan di
Kabupaten Malang

-68Dies Natalis Universitas Merdeka Malang ke 50 Tahun

t

B
U
Y

N
O
W
!

di

ck

er-

m

m
o

.c

hange E

to

B
U
Y
to
C
lic
k
s o ft w a r e

XC

or

er-

tra

tra

ck

Prosiding Seminar Nasional
“MENINGKATKAN KESEJAHTERAAAN MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KERAKYATAN
DAN PERAN POSDAYA

F-

o

t

PD

di

C
lic
k

hange E

N
O
W
!

XC

or

PD

F-

s o ft w a r e

.c

Tabel 5
Pengembangan Ketenagakerjaan di
Kabupaten Malang

Tabel 4
Prosentase Penyerapan Tenaga Kerja
Berdasarkan Sektor Ekonomi

Berdasar data yang telah dianalisis di atas
maka
dalam
rangka
pengembangan
ketenagakerjaan di Kabupaten malang dapat
ditentukan model pengembangannya dapat
dilihat pada tabel 5

KESIMPULAN DAN SARAN
Struktur
perekonomian
wilayah
Kabupaten Malang secara umum didominasi
oleh sektor tersier dan disusul oleh sektor
sekunder dan terakir adalah sektor primer.
Sumbangan terbesar terhadap pembentukan
PDRB Kabupaten Malang berasal dari Sub
Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) I
yang meliputi kecamatan: Dau, Karangploso,
Singosari,
Pakis,
Tajinan,
Lawang,
Bululawang, Pakisaji dan Wagir dan disusul
SSWP II yang meliputi kecamatan: Wonosari,
Ngajum,
Kepanjen,
Kromengan,
Sumberpucung,
Pagak,
Donomulyo,
Gondanglegi, Pagelaran dan Kalipare. Urutan
berikutnya adalah SSWP V, VI, IV dan III.
Pemetaan potensi ekonomi ini akan
bermanfaat dalam menangani masalah
ketenagakerjaan, sehingga antara kebutuhan
tenagakerja dengan skill yang dimiliki oleh
tenaga kerja yang ada di daerahnya akan
terjadi keseimbangan. Dengan demikian
masalah pengangguran di daerah dapat teratasi
dan
potensi
ekonomi
daerah
akan
termanfaatkan dengan optimal.

-69Dies Natalis Universitas Merdeka Malang ke 50 Tahun

t

B
U
Y

N
O
W
!

di

ck

er-

m

m
o

.c

hange E

to

B
U
Y
to
C
lic
k
s o ft w a r e

XC

or

er-

tra

tra

ck

Prosiding Seminar Nasional
“MENINGKATKAN KESEJAHTERAAAN MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KERAKYATAN
DAN PERAN POSDAYA

F-

o

t

PD

di

C
lic
k

hange E

N
O
W
!

XC

or

PD

F-

s o ft w a r e

.c

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, P., Alisjahbana, A., Effendi, N.,
Boediono. 2002. Daya Saing Daerah:
Konsep dan Pengukurannya di
Indonesia, BPFE Yogyakarta.
Abdul Wahab Bangkona, 2011. Bagaimana
Meningkatkan Daya Saing Tenaga
Kerja
Indonesia
di
Tengah
Persaingan Pasar Tenaga Kerja
Bebas. Makalah disampaikan pada
Seminar LSPP. Diambil tanggal 6
Juni
2011,
pada
http://www.perbanas.org/data/MateriP
akWahab.pdf.
Arsyad
Lincolin.
1997.
Ekonomi
Pembangunan
(Edisi
Ketiga),
Yogyakarta: STIE-YKPN.
Arsyad
Lincolin.
1999.
Pengantar
Perencanaan dan Pembangunan
Ekonomi Daerah, BPFE, Yogyakarta

Badrudin Rudy. 1999. Pembangunan Wilayah
Propinsi
Istimewa
Yogyakarta
Pendekatan Teoritis. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, Vol. 4 No. 2
Basrowi, Sudikin, 2002, Metode Penelitian
Kualitatif Perspektif Mikro, Surabaya,
Insan Cendikia.
Haerudin, Andi. 2001. Identifikasi Kecamatan
Sebagai Pusat Pertumbuhan Wilayah
di Kabupaten Soppeng 1994/19951999/2000, Tesis S-2 Program
Pascasarjana
UGM,
Tidak
dipublikasikan
Ida Nuraini, 2008, Tingkat Produktivitas
Tenaga Kerja Daerah Kabupaten dan
Kota di Jawa Timur, Perpustakaan
UMM
Lexy J. Moleong, 1998, Metode Penelitian
Kualitatif, edisi Revisi, Bandung,
Remaja Rosdakarya.
Mudrajad Kuncoro, 2012, Perencanaan
Daerah, Salemba Empat, Jakarta.

-70Dies Natalis Universitas Merdeka Malang ke 50 Tahun

t

B
U
Y

N
O
W
!

di

ck

er-

m

m
o

.c

hange E

to

B
U
Y
to
C
lic
k
s o ft w a r e

XC

or

er-

tra

tra

ck

Prosiding Seminar Nasional
“MENINGKATKAN KESEJAHTERAAAN MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KERAKYATAN
DAN PERAN POSDAYA

F-

o

t

PD

di

C
lic
k

hange E

N
O
W
!

XC

or

PD

F-

s o ft w a r e

.c

XC

s o ft w a r e

t

B
U
Y
ck

er-

o

.c

m

to
o

er-

di

C
lic
k

to
C
lic
k

tra

ck

hange E

N
O
W
!

F-

B
U
Y

PD

t

or

N
O
W
!

di

m

hange E

tra

PD

XC

or

F-

s o ft w a r e

.c