Perancangan Monitoring System Peralatan Peralatan

Perancangan Monitoring System Peralatan Transmitter VHF Selex
Menggunakan Arduino Uno Di Perum LPPNPI Cabang JATSC Bandara
Soekarno-Hatta
Wahyudi Kusnandar
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana
Jalan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650
E-mail: wahyudikusnandar69@gmail.com
Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

Abstrak - Fasilitas telekomunikasi yang
digunakan di Bandar udara SoekarnoHatta adalah VHF dan HF. Salah satu
peralatan VHF yang digunakan adalah
merek Selex. Semua peralatan pemancar
dan penerima di tempatkan di lokasi
yang cukup jauh dari gedung ATS (Air
Traffic Services) sementara untuk RMCS
berada di ruang peralatan ATS.
Rancangan monitoring system peralatan
VHF Selex menggunakan arduino uno di
cabang JATSC bandara Soekarno-Hatta
Perum LPPNPI dengan tampilan media

website, dengan monitoring system ini
teknisi
dan
pihak
manajemen
perusahaan dapat menilai kinerja
operasional peralatan dengan melihat
nilai MTBF dan Avialability peralatan.
Komponen peralatan ini menggunakan
relay sebagai change over otomatis, dan
simulasi alarm pemancar dengan push
button,
arduino
uno
sebagai
mikroposessor, sebagai tampilan monitor
peralatan menggunakan program Visual
Basic 6.0 dan Xampp atau PHP/ HTML
sebagai monitoring system.Berdasarkan
pengujian dan pengukuran rancangan

alat, diketahui bahwa rancagan alat telah
bekerja
sesuai
dengan
yang
direncanakan

Kata kunci: Remote Control Monitoring
System, Arduino Uno, Website,

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu fasilitas penting dalam
keselamatan penerbangan adalah fasilitas
komunikasi penerbangan. Fasilitas ini
berkaitan langsung antara pilot dan ATC
(Air Traffic Controller) dalam melakukan
komunikasi di udara, sehingga kinerja
peralatan harus selalu optimal. Sebab satu
menit saja komunikasi mati maka akan

berakibat fatal.
Teknisi harus selalu mengetahui kondisi
semua peralatan komunikasi yang berada
di ruang peralatan sementara ruang
standby teknisi berada jauh di ruang
peralatan. Jadi jika sewaktu-waktu terjadi
alarm teknisi tidak bisa langsung
mengetahui. Teknisi baru mendapatkan
laporan langsung dari ATC sebagai user
bahwa perlatan tidak bisa digunakan. Hal
tersebut
membuat
kinerja
teknisi
telekomunikasi kurang efisien karena
teknisi tidak mengetahui secara langsung
jika sewaktu-waktu peralatan terjadi
alarm.
Dengan kondisi tersebut, harus ada
rancangan

memonitor
peralatan
telekomunikasi pada saat teknisi tersebut
tidak berada di ruang peralatan, tetapi
teknisi bisa mengetahui kondisi dari

peralatan tersebut saat teknisi berada di
dalam ruang workshop ataupun ruang
stand
by.
Monitoring
System
menggunakan
media
Web
untuk
menampilkan kondisi peralatan pemancar
VHF Selex. Mikrokontroler/mikroprosesor
yang digunakan adalah arduino uno dalam
rancangan RCMS ini. Di dalam tampilan

Website juga terdapa ttampilan grafik
kondisi peralatan, dan nilai dari kinerja
peralatan yang meliputi nilai MTBF (Mean
Time Between Failure) dan Availability
Peralatan.
Sehingga
teknisi
bisa
melakukan perawatan peralatan, agar
peralatan VHF dan HF tersebut selalu
bekerja secara optimal, dan pihak
manajemen bisa melakukan kebijakan
secara efektif dan objektif terhadap kondisi
kinerja peralatantersebut.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang, identifikasi dan
pembatasan masalah yang ada maka
penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: Bagaimana merancang Pengunaan
Arduino Uno sebagai memonitor peralatan

VHF dengan mengunakan tampilan
website untuk menjadikan pemantauan dan
penilaian operasional peralatan lebih
efektif dan efisien.
I.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari tugas akhir
ini adalah bagaimana pengunaan Arduino
Uno
sebagai
mikrokontroller
/
mikroprosesor dalam merancang alat
memonitor system peralatan VHF merek
SELEX dengan media tampilan website.
I.4 Tujuan
Merancang
monitoring
system
peralatanpemancar
VHF

Selex
menggunakan arduino uno di Perum
LPPNPI cabang JATSC bandara SoekarnoHatta dengan tampilan media website,
dengan monitoring system initeknisi dan
pihak manajemen perusahaan dapat

menilai kinerja operasional peralatan
dengan melihat perubahan warna pada
tampilan monitor dan melihat nilai MTBF
dan Availability peralatan.
II. METODELOGI PENELITIAN
II.1

Analisis

Kondisi yang terjadi sekarang adalah tidak
adanya suatu alat yang bisa digunakan
untuk memonitor peralatan VHF di ruang
stand by teknisi. Letak dari pemancar VHF
jauh dari ruang peralatan dan ruang stand

by teknisi. Sehinggga jika peralatan terjadi
alarm kinerja teknisi kurang cepat dan
efisien. Dan masih dilakukannya penilaian
MTBF (Mean Time Between Failure) &
Availability peralatan secara manual.
Berdasarkan analisa masalah yang ada
maka dibuat sebuah konsep rancangan
yaitu suatu rancangan peralatan yang bisa
digunakan teknisi untuk monitoring
peralatan di ruang stand by teknisi.
Rancangan monitoring system yang dibuat
menggunakan rangkaian berbasis Arduino
Uno.
Arduino
digunakan
sebagai
rangkaian mikrokontroler yang akan
menerima input informasi status peralatan
kemudian memproses dan menghasilkan
output yang diinginkan. Output dari

Arduino tersebut kemudian akan masuk ke
program Visual Basic yang sebagai server
data yang bertugas untuk menyimpan data
yang kirim, dan dengan program xampp
yang berguna untuk menampilkan
monitoring system dan nilai dari performa
peralatan, dari monitioring tersebut
terdapat nilai dari MTBF (Mean Time
Between Failure) dan Availability.
Sehingga
teknisi
akan
langsung
mengetahui status peralatan jika terjadi
alarm pada peralatan pemancar VHF.
Pihak manajemen dapat menentukan
kebijakan anggaran terkait dengan
eksploitasi dan investasi peralatan
komunikasi penerbangan.


II.2 Perancangan

Gambar 2.1: Blok Diagram Rancangan
Alat
Berdasarkan Gambar 2.1 rancangan alat di
catu oleh rangkaian catu daya, rangkaian
catu daya memberikan supply tegangan ke
masing-masing
rangkaian.
Arduino
berfungsi sebagai mikrokontroler yang
mengatur kerja seluruh rangkaian. Input
alarm berasal dari tombol push button1
push button 2, relay 1 dan relay 2. Input input tersebut akan dibaca oleh arduino
kemudian arduino akan memerintahkan
relay untuk bekerja dan status peralatan
akan dikirimkan ke program visual basic
sebagai server data dan kemudian akan
ditampilkan ke website untuk kondisi
peralatan.


II.3 Pemrograman
Pada Arduino Sketch akan dilakukan
Inisialisasi pin. Pin yang digunakan antara
lain 2 buah pin untuk input push button,
dan 2 buah pin untuk relay. Selain dari
inisialisasi pin juga dilakukan inisialisasi
kejadian yang berguna untuk inisialisasi
warna dan kondisi ke visual basic dan
php/website.
Inisialisasi push button sebagai input,
menentukan signal dari push button
sebagai input. Pada saat push button dalam
posisi close program membaca input dari
pin push button sebagai input“High”.
Inisialisasi relay sebagai output, program
menentukan output dari pin relay.
Jika terdapat Perintah remote dari
handphone / SMS untuk menyalakan (Tx
Online) atau mematikan peralatan (Tx
Standby)
maka
program
akan
meneruskannya sebagai inputan ke relay.
Perintah ini akan ditampilkan ke website
dengan indikasi warna apakah alat tersebut
sebagai operasional atau sebagai stand by.
Perintah alarm dari push button, jika
perintah dari push button maka relay akan
membacanya
sebagai
input
untuk
memberikan status peralatan yang normal
(Tx Online) dan memberikan status
sebagai input alarm (Tx Alarm).
Pada program Visual Basic akan membaca
inisiliasasi yang dikirim oleh arduino,
program ini berguna sebagai server data.
Program kemudian membaca inisialisasi
yang dikirim, lalu menyimpan data dan
dikirim ke xampp/php.

Gambar 2.2: Diagram Flowchart

Pada
xampp/php
berfungsi
untuk
menampilkan kondisi peralatan pemancar
VHF, apakah dalam kondisi operasional,
stand by, atau alarm. Serta terdapat
tampilan info grafik kondisi peralatan dan

nilai dari MTBF ( Mean Time Between
Failure) dan Availability.
3.
II.4 Pengujian
Tabel 3.1: Hasil Pengukuran Tegangan

NO

1.

RANGKAIAN

Arduino

TEGANGAN

HASIL

DIINGINKAN

PENGUKURAN

7 sampai 12
12 Volt
Volt

2.

Rangkaian

3.

Pushbutton
Rangkaian

5 Volt

5 Volt

12 Volt

12 Volt

4.

Relay

Pengujian secara keseluruhan dilakukan
dengan cara memberikan simulasi inputan
alarm dan change over pada saat peralatan
TX bekerja normal. Peralatan TX akan
memindahkan kerja alatnya jika salah satu
peralatan TX terjadi Perintah remote dari
SMS atapun perintah perpindahan operasi
pemancar secara manual, kejadian ini akan
dicatat
dan
disimpan
kemudian
ditampilkan ke website.
Untuk lebih jelas dalam pembahasan alat
secara keseluruhan dijelaskan pada
langkah-langkah
pengujian
sebagai
berikut:
1. Pastikan rancangan RCMS ataupun
perangkat Arduino tersambung ke
computer. Dan lakukan setting
portcom di computer menggunakan
Portcom 2.
2. Program visual basic 6.0 yang
berfungsi
sebagai
jembatan
penghubung data atau sebagai
pengolahan data dari arduino untuk
tampilan website. Saat menekan
tombol “Mulai” dan pastikan status
Kondisi Koneksi menampilkan tulisan
“AlatTerhubung”. Jika menampilkan
“Koneksi Bermasalah” maka pastikan
Arduino terhubung dengan computer

5.

6.

7.

atau
pastikan
setting
Portcom
terkoneksi di Portcom2.
Jika koneksi terhubung secara
otomatis
rancangan
akan
menghidupkan peralatan TX 1 (Relay
1 “ON”). Setelah peralatan TX 1
hidup, secara otomatis pada tampilan
website akan menampilkan
yang
berisi bahwa TX 1 berwarna hijau
yang berarti operasional dan TX 2
berwarna kuning yang berarti stand
by.
Saat memerintahkan peralatan TX 2
menjadi oprasional secara remote
melalui handphone/SMS atau secara
manual maka tampilan TX 2 berwarna
hijau yang berarti operational dan TX
1 berwatna kuning yang berarti stand
by.
Pengujian jika terjadi alarm pada
peralatan pemancar VHF. Pengujian
dengan
menggunakan
simulasi
inputan alarm dari tombol push button
sebagai indikasi peralatan terjadi
alarm. Saat terjadi alarm maka pada
tampilan website akan menampilkan
warna merah.
Saat terjadi alarm maka program
visual basic akan menyimpan data
alarm tersebut kapan dan berapa lama
alarm tersebut terjadi selanjutnya akan
ditampilkan melalui grafik.
Selain itu data dari kejadian alarm ini
akan menjadi data untuk menilai
performa peralatan pemancar VHF
Selex tersebut dengan nilai MTBF
(Mean Time Between Failure) dan
Availability.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan dari pengujian didapatkan
hasil yang sesuai direncanakan. Status dari
peralatan yang saat operasional, stand by
dan Alarm bisa ditampilkan ke website dan
kejadian tersebut dicatat kapan dan berapa
lama alarm terjadi.

IV. KESIMPULAN
IV.1Kesimpulan

Gambar 3.1: Tampilan Awal Program
Visual Basic

Gambar 3.2: Tampilan Saat Program
dijalankan

Setelah dilakukan perancangan, pengujian,
dan pengukuran
rancangan
sistem
monitoring peralatan VHF transmitter,
dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari hasil pengamatan dan pengujian
terlihat
setiap
rangkaian
yang
dirancang bekerja dengan baik sesuai
dengan sistem yang dirancang.
2. Pada saat pengujian rancangan
dilakukan selama 15 menit, sehingga
nilai MTBF sebesar 525600 menit dan
nilai availability sebesar 99.99%
sehingga
alat
tersebut
pada
pelaksanaan simulasi dalam kategori
yang baik.

IV.2Saran

Gambar 3.3: Tampilan Saat TX1
operasional dan TX2 Stand by

Gambar 3.4: Tampilan Grafik dan nilai
MTBF dan Availability

Dari kendala – kendala yang
ditemukan saat pengujian rancangan secara
keseluruhan, dapat dibuat beberapa saran
sebagai berikut :
1. Dalam penulisan program harus benarbenar diperhatikan agar nantinya
setelah di-upload pada rancangan alat
dapat bekerja sesuai yang diinginkan
dan tidak mengalami gangguan.
2. Selain di Pemancar Tipe Selex,
Peralatan Telekomunikasi Penerbangan
VHF/
HF,
Navigasi
Udara,
Surveillance,
sangat
disarankan
memasang rancangan ini untuk
memudahkan
dalam
monitoring
peralatan dan memudahkan pihak
manajemen dalam menilai kinerja
peralatan penerbangan khususnya di
bidang Air Traffic Services dalam
tujuan menentukan investasi dan
eksploitasi peralatan penerbangan.

V.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Kadir. 2013. Panduan Praktis
Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler
Dan Pemrograman Menggunakan
Arduino. Yogyakarta: Andi Publisher.
[2]

Bunafit Nugroho. 2014. Paduan
Membuat
Program
Penjualan
Pembelian dengan Visual basic 6 dan
Access. Yogyakarta: PT Alif Media.

[3]

S. Wasito. 2001. Vandemekum
Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

[4]

SELEX Communication. 2010.
Technical Handbook OTE DTR 100
VHF
Transmitter.
Firenze:
Aeronautical Radio Communication
Solution.

[5] Tim EMS.2014. Teori dan Praktik
PHP-MySQL untuk Pemula. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.
[6] Fatma, 2015. “Elektronika Dasar”,
(http://elektronikadasar.info).
[7]

Arduino, 2015. “Arduino Uno”,
(http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoa
rdUno)