095608 MQFM 2009 06 Fokus Malam 16 Juni 2009

Fokus MAlam
Selasa, 16 Juni 2009
“Rebutan Lembaga Sertifikasi Halal”
Sahabat MQ/ Harapan akan dukukuhkannya Majelis Ulama Indonesia
sebagai lembaga yang berwenang memberikan sertifikasi jaminan
produk halal melalu undang-undang/ nampaknya harus terganjal//
Pasalnya/ perkembanan dalam pembahasan Rancangan Undag-undnag
Jaminan produk halal/ MUI ditempatkan sebagai salah satu factor yang
ikut menentukan dalam proses sertifikasi// Sehingga hal ini
mengartikan bahwa peran dan fungsi MUI dikesampikan// Menurut
Ketua Komisi VIII DPR -Hazrul Azwar/ pihaknya akan membuat
institusi baru yang diawasi pemerintah untuk melakukan sertifikasi/
dengan harapan proses sertifikasi dapat berjalan efisien/ cepat/ dan
murah// Dan yang berhak membentuk lembaga tersebut adalah
pemerintah//
Sementara itu Ketua MUI –Amidhan mengatakan/ substansi
pembahasan RUU tersebut secara filosofis bertentangan dengan
semangat reformasi birokrasi yang saat ini dikembangkan// Secara
nyata substansinya hanya sekadar mengambil alih kewenangan yang
selama ini dilaksanakan masyarakat secara baik melalui MUI/ untuk
kemudian diambil oleh Negara// Amidhan menambahkan/ hendaknya

pemerintah menjalankan fungsinya terlebih dulu/ yaitu sebagai
regulator serta pengawas agar tetap terjamin perlindungan hak
masyarakat untuk memperoleh produk halal yang dihasilkan
produsen//
Pernyataan MUI ini pun turut didukung oleh Sejumlah ormas islam
diantaranya/ perwakilan dari Muslimat NU/ PP Muhammadiyah/ ICMI/
Syarikat Islam/ Hizbut Tahrir Indonesia// Ormas Islam tersebut
memandang/ sertifikat halal pada hakekatnya merupakan penjelasan
tentang kehalalan suatu produk yang disebut fatwa// Fatwa ini
merupakan domain ulama/ yang dalam hal ini dipresentasikan dalam
MUI// Jika dipegang birokrasi/ Khawatirkan pengambilan keputusan
tidak berdasarkan kondisi yang sesungguhnya// Hal ini karena
kepenguruasan sertifikasi halal merupakan lahan basah/ sementara
birokrasi tidak mempunyai imun terhadap kepentingan politik/ bisnis/
dan hubungan luar negeri//
Padahal sebelumnya telah terdapat kesepakatan anatara MUI dengan
komisi VIIi DPR februari lalu// Kesepakatan tersebut diantaranya/
Komisi VIII DPR sekata dengan MUI agar dalam RUU JPH/ posisi
pemerintah dan MUI harus tegas/ jelas/ dan tidak tumpang tindih//


Selain membahas insritusi yang mengurus kepengurusan sertifikasi
halal/ Dalam RUU tersebut juga membahas sertifikasi halal produk//
Tujuannya untuk memberi kepastian bagi masyarakat tentang jaminan
terhadap produk makanan/ serta kepastian jaminan hukum bagi
pengusaha karena produknya disertifikasi dan diberi label halal//
Sedangkan bagi yang produknya dinyatakan tidak halal dilarang
beredar// Diperlukannya RUU ini karena produk yang bersertifikasi
halal semakin digemari// RUU JPH ini mengkaji empat jenis produk
yang diharuskan memiliki sertifikasi halal// Keempat jenis produk
tersebut adalah makanan/ kosmetik/ obat-obatan dan produk yang
digunakan// Dalam RUU JPH ini/ khusus untuk barang-barang yang
digunakan memiliki aturan khusus//
Sahabat MQ/ Bagaimana sebenarnya urgensitas lembaga MUI sebagai
perwakilan umat dalam kewenangannya mengeluarkan fatwa
sertifikasi halal haram?/ Apa yang melatarbelAkangi pembentukan
lembaga sertifikasi halal dibawah pemerintah?/ Malam ini kita akan
berdiskusi dengan nara sumber :
1. Ketua Komisi VIII –Hazrul Azwar
2. Forum Umat Islam –Muhammad Al Khototh


Narsum 1 : 19.45
Ketua Komisi VIII –Hazrul Azwar
0811 607 106
1. Apa yang melatarbelakangi DPR melalui RUU JPH/ akan
membuat institusi baru yang diawasi pemerintah untuk
melakukan sertifikasi?
2. Apakah
keinginan
pemerintah
mengambil
wewenang
kepengurusan sertifikasi halal ini karena menilai MUI tanpa
criteria dalam mengeluarkan fatwa?
3. Berdasarkan Kesepakatan bulan februari lalu/ Komisi VIII
DPR sekata dengan MUI agar dalam RUU JPH/ posisi
pemerintah dan MUI harus tegas/ jelas/ dan tidak tumpang
tindih// tetapi pemerintah malah berencana mengambil alih
kewenangan MUI/ menurut anda?
4. Teknisnya nanti seperti apa/ apakah MUI tetap ada namun
dibawah pemerintah (dalam hal ini depag) atau MUI tidak

dilibatkan sama sekali?
5. MUI yang dalam hal ini mewakili umat/ perannya sangat kecil
dan sumir// Pendapat MUI hanya menjadi salah satu
pertimbangan dalam penetapan kehalalan// Padahal itu
seharusnya domain ulama// menurut anda?

6. Pengurusan sertifikasi halal murupakan lahan basah/
Dikhawatirkan jika dipegang pemerintah maka pengambilan
keputusan tidak berdasarkan kondisi yang sesungguhnya/
menurut anda?
7. LSM Anti komerialisasi tanda halal mengkhawatirkan adanya
komerialisasi nantinya/ menurut anda?
8. Terkait dengan produk yang dinyatakan tidak halal dilarang
beredar/ dapat dijelaskan?
9. Bagaimana dengan keberaaan produk yang tidak halal/
apakah ini artinya Indonesia akan terbebas dari produk
haram?
10. Dalam RUU JPH/ khusus untuk barang-barang yang
digunakan memiliki aturan khusus/ dapat dijelaskan?


Narsum 2 : 20.15
Forum Umat Islam –Muhammad Al Khototh
0812 110 8460/ 081 583 664 36
1. Dalam RUU JPH/ ada kemungkinan kepengurusan sertifikasi
halal ada pada pemerintah/ menurut anda?
2. Apa saja yang menjadi titik keberatan ormas islam dan MUI?
3. Apakah selama ini MUI terkesan menyulitkan proses
kepengurusan sertifikasi ?
4. +Bagaimana jika nantinya MUI di bawah depag/ apakah juga
dapat mengeliminasi peran dan kewenangan MUI itu sendiri?
5. Bagaimana sebenarnya urgensitas lembaga MUI sebagai
perwakilan umat dalam kewenangannya mengeluarkan fatwa
sertifikasi halal haram?/
6. Anggota KOmisi VIII (Wakil Ketua Komisi VIII DPR MH Said Abdullah) menilai
RUU Jaminan Produk Halal diskriminatif// Menurutnya muatan
RUU ini meniscayakan adanya perlakuan berbeda terhadap
warga negara atas dasar keyakinan dan punya semangat Piagam
Jakarta// menurut anda?
7. Anggota komisi DPR (Wakil Ketua Komisi VIII DPR MH Said Abdullah) juga
memprotes soal audit terhadap sebuah produk yang hanya

dimonopoli oleh MUI// Seharunya audit diberikan kepada semua
institusi independen terakreditasi dan mendapat sertifikat dari
pemerintah/ menurut anda?
8. Selain membahas masalah otoritas lembaga yang mengurusi
sertifikasi// RUU JPH juga mencantumkan Bagi yang produknya
dinyatakan tidak halal dilarang beredar/ Menurut anda?
9. apakah ini artinya Indonesia akan terbebas dari produk haram?

Fokus MAlam
Selasa, 16 Juni 2009
“Rebutan Lembaga Sertifikasi Halal”

Narsum 1 : 19.45
Ketua Komisi VIII –Hazrul Azwar
0811 607 106

Narsum 2 : 20.15
Forum Umat Islam –Muhammad Al Khototh
0812 110 8460/ 081 583 664 36