PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA TERHADAP TASK COMMITMENT DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA SEMESTER 8 FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UINSA SURABAYA.

(1)

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA TERHADAP TASK

COMMITMENT DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA

SEMESTER 8 FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UINSA SURABAYA

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Strata Satu

(SI) Psikologi S.Psi

Nur Fitria Khamim B07211054

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8 Fakultas Psikologi dan Kesehatan UINSA Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan menggunakan teknik analisis korelasi spearmen dengan pengumpulan data berupa skala task commitment dan dukungan sosial orang tua. Subjek penelitian berjumlah 45 dari jumlah populasi sebanyak penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8 Fakultas psikologi dan Kesehatan UINSA Surabaya. Nilai koefisien

determinansi (R2) = 0,004, yang bermakna bahwa variabel dukungan sosial

orang tua hanya memberikan sumbangsi sebesar 4% kepada task commitmet mahasiswa, sedangkan sisanya 96% adalah berasal dari faktor lain.

Kata Kunci: task commitment , dukungan sosial orang tua, menyelesaikan


(6)

ABSTRAC

The purpose of this study was to determine the effect of social support parents to task commitment in completing the 8th semester student thesis Faculty of Psychology and Health UINSA Surabaya. This research is a correlation using correlation analysis technique spearmen with data collection in the form of scale task commitment and social support of parents. Subjects numbered 45 out of a total population of this study using purposive sampling technique, which select samples with specific criteria.

The results showed that there is no influence of social support parents to task commitment in completing the 8th semester student thesis Faculty of Psychology and Health UINSA Surabaya. Determinansi coefficient value (R2) = 0.004, which means that the variables of social support parents just give sumbangsi by 4% to task commitmet students, while the remaining 96% is derived from other factors.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN iii PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

INTISARI ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 6

E.Keaslian Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Task Commitment ... 9

1. Definisi task commitment ... 9

2. Dimensi atau aspek task commitment ... 10

3. Karakteristik task commitment ... 12

4. Faktor yang mempengaruhi task commitment ... 13

B. Dukungan Sosial Orang tua ... 15

1. Definisi dukungan sosial orang tua ... 15

2. Bentuk dukungan sosial orang tua... 17

3. Dimensi dukungan sosial orang tua ... 19

C. Hubungan task commitment dengan dukungan sosial orang tua ... 20

D. Kerangka Teoritik... 22

E. Hipotesis ... 23

BAB III: METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional ... 24

a. Identifikasi variabel ... 24

b. Definisi operasional ... 24

B. Subjek Penelitian ... 27

a. Populasi ... 27

b. Sampel ... 28

c. Teknik sampling ... 28


(8)

D. Validasi Dan Reliabilitas ... 32

1) Validitas ... 32

a. Uji daya diskriminasi aitem task commitment... 32

b. Uji daya diskriminasi aitem dukungan sosial orangtua ... 36

2) Reliabilitas ... 40

E. Analisis Data... 43

1. Uji normalitas ... 43

2. Uji linieritas ... 44

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Subjek ... 45

B. Deskripsi dan Reliabilitas Data ... 46

1. Deskripsi data ... 46

2. Reliabilitas data ... 47

C. Hasil ... 48

1. Uji normalitas ... 48

2. Uji linieritas ... 49

3. Uji spearman ... 50

D.Pembahasan ... 51

BAB V : PENUTUP A.Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. : Blue print skala task commitment 30

Tabel 2. : Blue Print Skala dukungan sosial orang tua 31

Tabel 3. : Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala task commitment 33

Tabel 4. : Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala dukungan sosial orang tua 37

Tabel 5. : Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas 40

Tabel 6. : Blue Print Baru Skala task commitment 41

Tabel 7. : Blue Print Baru Skala dukungan sosial orang tua 42

Tabel 8. : statistic deskriptif 46

Tabel 9. : Rangkuman Hasil Uji reliabilitas penelitian 47

Tabel 10. : rangkuman hasil uji normalitas 48

Tabel 11. : rangkuman hasil uji linieritas 49


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan seseorang. Pendidikan diperlukan untuk dijadikan pedoman dan pegangan hidup untuk menghadapi masa yang akan datang. Pembahasan tentang pendidikan tentu tidak akan jauh dari lemabaga pendidikan. Ketika seseorang mulai menempuh pendidikan dari mulai TK,SD,SMP,SMA dan dilanjutkan ketahap yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Untuk mencapai kelulusan disetiap tingkatan pendidikan yang dijalani tentu memiliki tahap akhir yang wajib dijalani sepeerti ujian nasional saat disekolah sedangkan saat diperguruan tinggi harus menyelesaikan tahap akhir yang disebut skripsi.

Dalam buku panduan skripsi, skripsi merupakan karya ilmiah dari hasil suatu penelitian untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S-1. Namun untuk dapat sampai ketahap mengerjakan skripsi, seorang harus memenuhi beberapa syarat sesuai ketentuan institusi masing-masing. Meskipun beberapa persyaratan sudah dapat terpenuhi namun beberapa mahasiswa merasa kurang siap ketika tiba waktunya untuk mengerjakan skripsi tersebut, bahkan menganggapnya sebagai hal yang menakutkan.

Ketidak siapan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dikarenakan

banyak hal, misalnya seperti bingung dalam menentukan topik dan judul penelitian karena terlalu banyaknya judul yang akan dipakai, atau kurang adanya ide untuk menentukan topik dan judul penelitan, kekhawatiran akan kesamaan


(11)

2

topic atau judul dengan teman yang lain, kurangnya literatur-literatur yang harus digunakan dalam menyusun skripsi, kesulitan menentukan narasumber, kesulitan memilih metode penelitian yang digunakan, kesulitan melakukan analisa kerangka

teori, rendahnya komitmen dalam menyelesaikan skripsi (task commitment),

ketakutan jika skripsi tidak selesai tepat pada waktunya dan lain-lain. Hal tersebut diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada mahasiswa semester 8.

Pengertian Task commitment yang dijelaskan oleh Renzulli (dalam Syarifa

dkk: 2011) merupakan suatu bentuk halus dari motivasi. Jika motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses energy utama yang merupakan faktor pemicu pada organism, tanggung jawab energy tersebut ditampilkan pada tugas tertentu yang spesifik. Dalam ini tugas tertentu ada skripsi yang harus diselesaikan oleh

mahasiswa semester akhir. Pendapat lain mengenai task commitment menurut

Hawadi (dalam Firmanto:2013), task commitment secara awam dapat dipahami

sebagai motivasi dari dalam diri atau motivasi internal yang dapat menjadi daya dorong amat kuat untuk memunculkan kesenjangan antara potensi yang dimilikinya dengan prestasi yang ditnjukkannya. Beberapa faktor yang

memepengaruhi task commitment menurut dimyati dkk (dalam

Syarifah,dkk.2011) adalah cita-cita mahasiswa yang akan memperkuat motivasi dalam menyelesaikan skripsi, kemampuan mahasiswa akan memperkuat tanggung jawab untuk segera menyelesaikan skripsinya karena keinginan perlu dibarengi dengan kecakapan untuk mencapainya, kondisi mahasiswa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, kondisi lingkungan mahasiswa dapat berupa keadaan alam, temapat bergaul


(12)

3

dengan teman, hubungan antara anak dnengan orang tua yang perlu ditingkatkan mutunya, unsure-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran dan upaya pendidik dalam memberikan pendidikan pada mahasiswa.

Selain daripada itu dari hasil wawancara fenomena-fenomena yang sering terjadi di lingkungan mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah tekanan sosial yang dialami oleh mahasiswa akhir, beberapa orang dilingkungannya termasuk keluarga sering menanyakan tentang kapan wisuda, terkadang beberapa orang tua menanyakan bagaimana kabar skripsinya, sudah sampai mana, bahkan ada yang hanya menanyakan wisudanya kapan tanpa menanyakan skripsinya, tetapi orang tua jarang bertanya apa yang tidak bisa atau mengenai kesulitan yang dialami mahasiswa.

Hal tersebut diungkap dari hasil survey yang dilakukan peneliti terhadap terhadap 10 mahasiswa psikologi UINSA Surabaya, dua responden mengatakan orang tuanya sempat menanyakan bagaimana perkembangan pengajuan judul mereka, bahkan ada yang mendapat saran dari orang tua sebelum semester 8 sudah menyiapkan beberapa alternative judul tetapi mereka masih merasakan malas untuk memikirkan hal itu, alhasil saat menginjak semester 8 mereka mulai bingung menentukan judul. Dua responden lainnya mengatakan tidak pernah mendapatkan respon dari orang tua mengenai kuliah dan skripsi mereka lebih mendapatkan pertanyaan dan dukungan dari saudara seperti kakak, karena menurut mereka orang tua mereka sudah tua dan tidak pernah mengenyam pendidikan ditingkat perguruan tinggi, jadi mereka tidak mengetahui alur pendidikan di perguruan tinggi. Dua responden lain mengatakan mereka


(13)

4

mendapatkan dukungan dari orang tua tetapi orang tua tidak pernah menanyakan mengenai kesulitan yang merka alami, hanya mereka sering bercerita dan saat dirumah sedang bertatap muka dengan layar computer orang tua hanya menanyakan sedang mengerjakan skripsi, selesaikan biar cepat wisuda. Sedangkan empat responden lain mengaku perhatian dari orang tua, dan keluarga selalu bertanya kapan lulus, dan kapan wisuda. Hal tersebut membuat mahasiswa kurang semangat dan tidak memiliki target yang jelas untuk segera menyelesaikan skripsinya.

Sarafino (1998) menggambarkan dukungan sosial sebagai suatu kenyamanan, perhatian penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari orang lain maupun kelompok. Sarafino menyatakan bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial akan meyakini bahwa ia dicintai, dirawat, dihargai, berharga, dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Sarafino (2006), menyatakan setiap pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa tak lepas dari dukungan sosial orang tua. bentuk-bentuk dukungan sosial yang dapat diterima individu adalah dukungan secara emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan pertemanan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Baron & Byrne (2000) bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman dan keluarga individu tersebut.

Dari beberapa penelitian terdahulu dukungan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses akademik terutama oleh mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, misalnya menanyakan bagaimana skripsinya, atau memperhatikan atau mendampingi saat sedang proses mengerjakan skripsi untuk teman berbagi


(14)

5

pendapat. Karena skripsi ini adalah tahap akhir ujian seorang mahasiswa, bisa dikatakan sebagai penentuan selama menjalankan pendidikan diperguruan tinggi. Namun dukungan dari orang tua tersebut harus di imbangi dengan komitmen

dalam menyelesaikan tugas (task commitmen) mahasiswa itu sendiri tugas disini

dalam artian menyelesaikan skripsi, jika sudah mendapatkan dukungan sosial dari orang tua tetapi mahasiswa tidak memiliki komitmen dalam menyelesaikan skripsi maka tidak akan dicapai hasil yang maksimal. Tetapi jika dukungan sosial

orang tua tinggi diimbangi dengan task commitmen mahasiswa yang tinngi akan

tujuan itu akan bisa dicapai dengan baik yaitu menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

Berdasarkan latar belakang ini, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh

dukungan sosial orang tua terhadap task commitmen dalam menyelesaikan skripsi

mahasiswa semester 8 fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mulai menyusun skripsi. Pemilihan mahasiswa psikologi hanya semester 8 dikarenakan peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas didalam penelitian ini yaitu: “apakah ada pengaruh dukungan sosial orang tua

terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8


(15)

6

C.Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah dijabarkan di atas, baik pada latar belakang masalah maupun dari rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini, yaitu untuk

mengetahui adakah pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap task

commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8 fakultas psikologi dan kesehatan UINSA Surabaya.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada perkembangan ilmu psikologi pendidikan dalam hal pentingnya dukungan oleh orang tua terhadap

komitmen terhadap tugas (task commitment) pada anak, sebagai salah satu

aspek penting dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan bahan pertimbangan bagi orang tua untuk meningkatkan

perhatian dan dukungan terhadap anak dalam proses belajar.

b. Bagi mahasiswa penelitian ini menjadi masukan pentingnya komitmen

terhadap tugas (task commitment) dalam penuntasan proses belajar. Karena

dengan komitmen terhadap tugas (task commitment) yang tinggi dalam hal

ini adalah tugas menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

c. Bagi peneliti selanjutnya, agar penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk


(16)

7

E.Keaslian Penelitian

Penelitian sebelumnya, dalam bentuk jurnal penelitian Ade Riza Rahma Rambe yang berjudul “korelasi antara dukungan sosial orang tua dan self directed lerning siswa SMA” ditemukan hasil bahwa dukungan sosial orang tua dapat meningkatkan kemandirian belajar pada diri siswa. Sampel yang digunakan adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Medan. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 195 siswa. Penelitian ini menggunakan metode korelasional.

Penelitian selanjutnya ini berjudul Hubungan antara Dukungan Sosial dan Masalah Psikologis antara Anak Murid Oleh Md Aris Safree Md Yasin memberikan informasi penting yang berkaitan dengan hubungan antara sosial dukungan dan masalah psikologis di kalangan siswa. Temuan penelitian ini jelas menunjukkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara dukungan sosial dan masalah psikologis. Ini menemukan dukungan lebih lanjut pentingnya mengenali dan mengelola dukungan sosial, agar tidak membiarkan masalah psikologis mempengaruhi prestasi akademik siswa. Penelitian yang digunakan adalah metode korelasional.

Sedangkan dalam jurnal berjudul hubungan antara dukungan sosial orang tua

dengan komitmen terhadap tugas (task commitmen) pada siswa akselerasi tingkat

SMA oleh Alvie dkk mendapatkan hasil ada hubungan antara dukungan sosial

orang tua dngan komtmen terhadap tugas (task commitmen) pada siswa akselerasi

tingkat SMA yang artimya semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin tinggi pula komitmen terhadap tugas siswa akselerasi dan sebaliknya


(17)

8

semakin rendah dukungan sosial orang tua maka semakin rendah pula komitmen

terhadap tugas (task commitmen) siswa. Penelitian ini menggunakan metode

korelasional.

Sedangkan bedanya dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini ingin mengetahui tentang pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap komitmen

terhadap tugas (task commitment) dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa

dengan mengambil sampel mahasiswa psikologi semester 8 di UIN Sunan Ampel Surabaya.


(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Task Commitment

1. Definisi Task Commitment

Task Commitment atau pengikatan diri terhadap tugas adalah kemauan yang berasal dari dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk tekun dan ulet, meskipun mengalami berbagai rintangan dan hambatan dalam melakukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya

(Munandar,2009). Komitmen terhadap tugas (task commitment) secara awam

dapat dipahami sebagai motivasi dari dalam diri atau motivasi internal yang dapat menjadi daya dorong amat kuat untuk memunculkan potensi yang dimiliki. Rendah-nya keterikatan terhadap tugas dapat memunculkan kesenjangan antara potensi yang dimilikinya dengan prestasi yang ditunjukkannya (Urhahne, 2011).

Task commitment atau pengikatan diri terhadap tugas atau tanggung jawab terhadap tugas adalah suatu bentuk halus dari motivasi (Renzulli,dalam Syarifah dkk,2011). Renzulli (dalam Hawadi,2002) menyatakan bahwa “motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses energi umum yang merupakan faktor pemicu pada organisme, tanggung jawab energi tersebut

ditampilkan pada tugas yang spesifik”. Task commitment sendiri secara

sederhana dapat diartikan sebagai komitmen pada tugas. Prilaku aktual dari task commitment adalah sebagai bentuk ketekunan, keuletan kerja keras,


(19)

10

latihan yang terus-menerus, percaya diri dan suatu keyakinan dari

kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan penting. Sedang task

(tugas) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tugas siswa dalam belajar, jadi komitmen yang dimaksudkan disini dispesifikkan pada

tugas-tugas sekolah. Komitmen terhadap tugas-tugas (task commitment) secara awam

dapat dipahami sebagai motivasi dari dalam diri atau motivasi internal yang dapat menjadi daya dorong amat kuat untuk memunculkan potensi yang dimiliki. Rendah-nya keterikatan terhadap tugas dapat memunculkan kesenjangan antara potensi yang dimilikinya dengan prestasi yang ditunjukkannya (Hawadi,2002).

Definisi komitmen terhadap tugas (task commitment) juga

dikemukakan oleh Sutisna (dalam syarifah dkk,2011) yaitu suatu energi dalam diri yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan

tugasnya meskipun mengalami macam-macam rintangan dalam

menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena individu tersebut telah mengikatkan diri tugas tersebut atas kehendak sendiri.

2. Dimensi Atau Aspek Task Commitment

Dari berberapa pengertian tentang task commitment diatas, Hawadi

(2002) membatasi pengertian task commitment pada lima dimensi yaitu:

1) Sikap tangguh,ulet, dan tidak mudah bosan

2) Mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung jawab


(20)

11

4) Suka belajar dan mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri

5) Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.

Berikut aspek task commitment yang telah dirumuskan oleh Renzulli

yang dikutip oleh Hawadi (2002):

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus untuk waktu

lama, tidak berhenti sebelum selesai)

2) Ulet (tidak lekas putus asa bila menghadapi kesulitan)

3) Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain

4) Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan di

dalam kelas (ingin mengetahui banyak bahan dari sekedar diajarkan oleh guru)

5) Selalu berusaha untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas

dengan prestasinya)

6) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa

(misalnya terhadap pembangunan, agama, politik, ekonomi, korupsi dan keadilan)

7) Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat

8) Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin (dalam pelajaran maupun

pekerjaan)

9) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin dengan sesuatu,


(21)

12

10) Menunda pemuasan kebutuhan sesaat untuk mencapai tujuan di

kemudian hari (misalnya: siswa membatasi waktu bermain untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi)

3. Karakteriristik Task Commitment

Karakteristik atau ciri-ciri anak yang mempunyai task

commitment tinggi, menurut Renzulli (dalam Hawadi.2002) antara lain:

1) Kapasitas untuk mendalami bidang tertentu yang ditekuni, antusias,

keterlibatan tinggi, rasa ingin tahu tinggi pada bidang yang ditekuni

2) Ketekunan (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama untuk

menyelesaikan tugas)

3) Daya tahan kerja, tidak akan menyerah sebelum selesai mengerjakan

tugas

4) Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas

5) Dorongan untuk berprestasi (bisa berprestasi tanpa dorongan orang lain,

tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah dicapai)

6) Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni

7) Kemampuan menanggapi topik yang mutakhir terkait dengan bidang

yang ditekuni

8) Menetapkan standar kerja yang tinggi

9) Selalu bersedia melakukan introspeksi diri dan menerima kritik orang


(22)

13

10) Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas, dan kesempurnaan

pekerjaannya, maupun pekerjaan orang lain.

Sedangkan task commitment sebagai bentuk halus dari motivasi, Freud

dalam Sardiman (2006) digambarkan dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas denga prestasi yang dicapainya

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4) Lebih senang bekerja mandiri

5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis dan

berulang-ulang begitu saja)

6) Dapat mempertahankan pendapatnya

7) Tidak mudah melepas hal yang telah diyakini

8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Task Commitment

Faktor yang mempengaruhi task commitment (Marsidi & Latip,2007):

1) Faktor menarik institusi, seperti faktor tugas, peluang peningkatan,

keamanan untuk mencapai tujuan, dan umpan balik.

2) Faktor psikologis, seperti tujuan pencapaian diri, konstruk kognitif


(23)

14

3) Faktor individu, seperti gender, tingkat pendidikan, status pernikahan.

Pendapat lain faktor yang mempengaruhi task commitment menurut

Syariah,dkk (2011) adalah faktor lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Salah satu faktor terbesar yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam mengerjakan tugas adalah faktor lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan lingkungan dimana mahasiswa itu bergaul dan melakukan berbagai aktivitas sosial, seperti berinteraksi dengan teman maupun dengan orang tua dan keluarga.

Sedangkan menurut Hawadi (2001) faktor yang memepengaruhi task

commitment adalah:

1) Faktor individual, faktor individual pertama mencakup persepsi terhadap

diri, yaitu bagaimana memandang dan memahami kemampuan dirinya. Kedua, persepsi terhadap peran dan tugasnya sebagai mahasiswa. Seorang mahasiswa yang memiliki persepsi positif terhadap tugasnya maka dia akan memiliki kelekatan terhadap tugasnya dengan baik pula. Ketiga, yang termasuk dalam faktor individual adalah sikap orang tua. Sikap orang tua yang memfokuskan pada hasil akhir tugas, akan menghasilkan mahasiswa yang lebih memiliki motivasi eksterm, sebaliknya orang tua yang menghargai proses belajar dan berpendapat bahwa prestasi merupakan hasil dari proses belajar, maka akan membuat mahasiswa memiliki komitmen yang lebih baik pada setiap tugasnya, karena mahasiswa tersebut akan berusaha berbuat yang terbaik pula pada setiap proses yang dikerjakannya.


(24)

15

2) Faktor situasional, yang termasuk faktor situasional anara lain besar

kecilnya ruangan belajar. Faktor pengajar juga mempengaruhi task commitment, seorang pengajar yang mampu memberikan motivasi pada smahasiswanya akan menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk lekat terhadap tugasnya.

B.Dukungan Sosial Orang Tua

1. Definisi Dukungan Sosial Orang Tua

Sarafino (2006) menggambarkan dukungan sosial sebagai suatu kenyamanan, perhatian penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari orang lain maupun kelompok. Gottlieb (dalam Smet, 1994) berpendapat bahwa dukungan sosial dapat diberikan dalam bentuk informasi atau nasehat, verbal amupun nonverbal, bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi ihak penerima.

Myers (2010) menyatakan bahwa dukungan sosial diperoleh dari orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan individu seperti, keluarga,anak, teman atau anggota organisasi. Senada dengan Myers menurut Rodin & Salovey (dalam Smet, 1994) dukungan sosial yang terpenting adalah berasal dari orang tua atau keluarga.

Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam


(25)

16

lingkungan rumah adalah bersumber dari orang tua. Dalam pengertian ini disebutkan keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat, (Tim MKD,2011). Menurut Singgih Gunarsih (2002) keluarga adalah tempat pertama bagi anak, lingkungan pertama penampung baginya,temapat anak memeperoleh rasa aman. Hubungan oran tua dan anak sering dapat digambarkan sebagai suatu interaksi dari 2 pasang atribusi orang tua yaitu kehangatan dan membatasi. Disamping kehangatan anak juga diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan diinginkan. Namun orang tua tentu memiliki batasan yang harus juga ditaati oleh anak.

Menurut Atnafu (2012) Orang tua adalah pendukung utama anak-anak mereka secara aktivitas fisik. Orang tua dapat mendukung aktivitas fisik anak-anak mereka baik langsung dan penguatan langsung. Orang tua yang mendukung aktivitas fisik cenderung memiliki anak-anak yang lebih aktif secara fisik daripada anak-anak yang orang tuanya tidak menampilkan jenis perilaku(contoh).

Sarason (dalam Fani & Latifah,2012) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orangorang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Sarason berpendapat bahwa dukungan sosial itu selalu mencakup dua hal yaitu :

1) Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan persepsi

individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan bantuan (pendekatan berdasarkan kuantitas).


(26)

17

2) Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan dengan

persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi (pendekatan berdasarkan kualitas).

Hal di atas penting dipahami oleh individu yang ingin memberikan

dukungan sosial karena menyangkut persepsi tentang keberadaan (availability)

dan ketepatan (adequancy) dukungan sosial bagi seseorang. Dukungan sosial

bukan sekedar pemberian bantuan, tetapi yang penting adalah bagaimana persepsi si penerima terhadap makna dari bantuan tersebut. Hal itu erat hubungannya dengan ketepatan dukungan sosial yang diberikan, dalam arti bahwa orang yang menerima sangat merasakan manfaat bantuan bagi dirinya karena sesuatu yang aktual dan memberikan kepuasan.(Fani &Latifah,2012)

2. Bentuk Dukungan Sosial Orang Tua

Cutrona & Russel (dalam Sarafino, 2006) mengemukakan bentuk-bentuk dukungan sosial yang diterima seseorang antara lain:

1) Dukungan emosional dan harga diri (emotional & esteem support).

Dukungan Emosional dapat berupa ungkapan empati, perhatian, kepedulian, dan ungkapan penghargaan yang positif terhadap individu yang bersangkutan.

2) Dukungan instrumental (intangible atau instrumental support).

Dukungan ini berupa bantuan langsung atau uang yang dapat membantu dalam pekerjaan dan kondisi stress individu yang menerima


(27)

18

Dukungan berupa nasehat, pengarahan, umpan balik atau masukan mengenai apa yang dilakukan individu yang bersangkutan

4) Dukungan pertemanan (network companionship).

Merupakan bentuk dukungan berupa kesediaan orang lain untuk menghabiskan waktu bersama, memberikan perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok yang memiliki hobi atau kegiatan sosial yang sama.

Bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh House, dkk., (dalam sulistyawati,2010) dan Cobb, dkk., (dalam sulistyawati,2010), yaitu: 1) Emotional support, ditunjukkan melalui ekspresi empati, perhatian, dan

kepedulian terhadap seseorang, membuat seseorang merasa nyamanan, memiliki keyakinan, merasa bagian dari orang lain, dan dicintai.

2) Esteem support, ditunjukkan melalui ekspresi orang lain tentang pandangan positif terhadap seseorang, dorongan atau persetujuan terhadap gagasan atau perasaan seseorang, dan membandingkan hal yang positif antara seseorang dengan orang lain.

3) Instrumental support, melibatkan bantuan langsung seperti memberikan atau meminjamkan uang atau membantu dengan mengerjakan tugas-tugas. 4) Informational support, meliputi memberi nasihat, arahan, saran, atau umpan

balik tentang apa yang dilakukan seseorang.

5) Network support, ditunjukkan dengan perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok sehingga seseorang dapat berbagi minat dan aktivitas sosial.


(28)

19

3. Dimensi Dukungan Sosial Orang Tua

Menurut Taylor (2003), dukungan sosial di bedakan menjadi 4 jenis atau dimensi yaitu:

1) Dukungan emosional, artinya dukungan dalam bentuk perhatian secara

emosional yang diterima seseorang dari orang lain berupa kehangatan, empati, kepedulian, dan perhatian, sehingga seseorang merasa diperhatikan oleh orang lain.

a. Merasa mendapat kehangatan

b. Merasa mendapat empati

c. Merasa mendapatkan kepedulian

d. Merasa mendapat perhatian

2) Dukungan penghargaan, artinya dukungan pada seseorang dari orang lain

dalam bentuk penghargaan positif, dorongan untuk maju, persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif dengan orang lain.

a. Merasa mendapat penghargaan positif

b. Merasa mendapat dorongan untuk maju

c. Merasa mendapatkan perasaan individu

d. Merasa mendapatkan perbandingan positif dengan orang lain

3) Dukungan instrumental, artinya dukungan yang diterima seseorang dari

orang lain dalam bentuk bantuan nyata yang berupa bantuan materi, pelayanan, pembarian barang-barang, serta bantuan finansial.


(29)

20

b. Merasa mendapatkan pelayanan

c. Merasa mendapatkan barang-barang

d. Merasa mendapatkan bantuan finansial

4) Dukungan informatif, artinya dukungan yang diterima seseorang dari orang

lain yang mencakup memberikan pemberia nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran, atau umpan balik sehingga individu dapat membatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya.

a. Merasa mendapakan nasehat

b. Merasa mendapatkan petunjuk-petunjuk

c. Merasa mendapatkan Saran-saran

Myers (2010) menyatakan bahwa dukungan sosial diperoleh dari orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan individu seperti, keluarga,anak, teman atau anggota organisasi. Senada dengan Myers menurut Rodin & Salovey (dalam Smet, 1994) dukungan sosial yang terpenting adalah berasal dari orang tua atau keluarga.

C.Hubungan Task Commitment Menyelesaikan Skripsi Dengan Dukungan Sosial Orang Tua

Task commitment atau pengikatan diri terhadap tugas atau tanggung jawab terhadap tugas adalah suatu bentuk halus dari motivasi (Renzulli,dalam Syarifah dkk,2011). Hawadi (dalam Firmanto,2013) menyatakan bahwa “motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses energi umum yang merupakan faktor pemicu


(30)

21

pada organisme, tanggung jawab energi tersebut ditampilkan pada tugas yang

spesifik”. Task commitment sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai

komitmen pada tugas. Prilaku aktual dari task commitment adalah sebagai bentuk

ketekunan, keuletan kerja keras, latihan yang terus-menerus, percaya diri dan suatu keyakinan dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan penting.

Faktor yang mempengaruhi task commitment menurut Syariah,dkk (2011)

adalah faktor lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Salah satu faktor terbesar yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam mengerjakan tugas adalah faktor lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan lingkungan dimana mahasiswa itu bergaul dan melakukan berbagai aktivitas sosial, seperti berinteraksi dengan teman maupun dengan orang tua dan keluarga.

Myers (2010) menyatakan bahwa dukungan sosial diperoleh dari orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan individu seperti, keluarga,anak, teman atau anggota organisasi. Senada dengan Myers menurut Rodin & Salovey (dalam Smet, 1994) dukungan sosial yang terpenting adalah berasal dari orang tua atau keluarga. Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam lingkungan rumah adalah bersumber dari orang tua.

Karenanya penting bagi pihak terkait untuk dapat saling memahami dengan baik kebutuhan anak yang ingin diperoleh orang tua maupun dukungan

orang tua untuk menumbuhkan task commitment anak dalam hal ini adalah


(31)

22

tersebutlah yang bisa menciptakan task commitment mahasiswa sehingga

memiliki motivasi yang tinggi untuk segera menyelesaikan skripsinya.

D.Kerangka Teoritis

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan Tinggi. Untuk menyelesaikan pendidikan diperguruan tinngi ini terlebih dahulu harus menyelesaikan tugas akhir yang dinamakan skripsi. Dalam proses mengerjakan skripsi tersebut tentunya amahasiswa membutuhkan dukungan sosial dari orang lain. Menurut Santrock (2002) ada dua sumber dukungan sosial antara lain: Sumber dukungan sosial yang didapat secara informal dapat diperoleh melalui dukungan guru, pelatih atau orang dewasa signifikan lainnya. Sumber dukungan sosial yang didapat secara formal dapat diperoleh melalui orang tua (bapak ibu), saudara. Orang tua menjad sumber utama dukungan sosial orang tua karena orang tua yang pertama dikenal.

Namun selain itu mahasiswa juga harus memiliki komitmen dalam

menyelesaikan tugas (task commitment). Task commitment tidak hanya muncul

dari diri mahasiswa itu sendiri tetapi juga muncul dari lingkungan sekitarnya. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi task commitment mahasiswa, salah satunya

adalah pengaruh lingkungan sekitarnya seperti dukungan teman, guru, keluarga dan yang terpenting adalah dukungan dari orang tua. Dukungan sosial dari orang tua tentunya erat hubungannya dengan motivasi anak dalam menyelesaikan studynya. Dukungan yang sangat tinggi dari orang tua akan mendukung


(32)

23

Sehingga dapat ditarik kesimpulan dukungan sosial orang tua merupakan

salah satu faktor pembentuk task commitment mahasiswa dalam menyelesaikan

skripsinya untuk menyelesaikan gelar S1.

Gambar 1: kerangka teoritik

E.Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan mengenai serangkaian aspek yang diangkat dalam penelitian yang dilakukan, maka pernyataan dari hipotesis kerja

yang berusaha dibuktikan adalah: “Terdapat pengaruh dukungan sosial orang tua

terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8


(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji

hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan pengidentifikasian

variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. Azwar (2011)

menyatakan bahwa variabel adalah beberapa fenomena atau gejala utama

dan beberapa fenomena lain yang relevan mengenai atribut atau sifat yang

terdapat pada subjek penelitian. Adapun variabel-variabel yang terdapat

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Variabel Terikat (dependent variabel) : komitment terhadap tugas

(Task commitment)

2) Variabel Bebas (independent variabel) : Dukungan sosial orang tua

2. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Task Commitment

Task Commitment adalah kemauan yang berasal dari dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk tekun dan ulet, meskipun

mengalami berbagai rintangan dan hambatan dalam melakukan dan


(34)

25

commitment dibagi menjadi 5 dimensi menurut renzulli (dalam

Hawadi,2002) dimenci yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Sikap tangguh,ulet, dan tidak mudah bosan

a) Mendalami bidang tertentu yang ditekuni

b) Memiliki keterlibatan dan rasa ingin tahu yang tinggi

terhadap bidang yang ditekuni

c) Mampu bekerja terus menerus dalam waktu lama untuk

menyelesaikan tugas

d) Tidak lekas putus asa saat mengalami kesulitan

b. Mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung

jawab

a) Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain

b) Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas

c) Tidak lekas puas atas prestasi yang telah diperoleh

c. Menetapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan resiko sedang

a) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

orang dewasa

b) Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas dan

kesempurnaan pekerjaannya maupun pekerjaan orang lain

d. Suka belajar dan mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri

a) Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat

b) Dapat mempertahankan pendapatnya


(35)

26

e. Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.

a) Kemampuan menanggapi topic yang mutakhir terkait dengan

bidang yang ditekuni

b) Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni

c) Senang mencari dan memecahkan masalah

2) Dukungan sosial orang tua

Dukungan sosial orang tua adalah suatu kenyamanan, perhatian

penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari orang tua.

Dukungan sosial dibagi menjadi 4 dimensi menurut Taylor (2003)

dimensi yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Dukungan emosional

a) Merasa mendapat kehangatan

b) Merasa mendapat empati

c) Merasa mendapatkan kepedulian

d) Merasa mendapat perhatian

b. Dukungan penghargaan

a) Merasa mendapat penghargaan positif

b) Merasa mendapat dorongan untuk maju

c) Merasa mendapatkan perasaan individu

d) Merasa mendapatkan perbandingan positif dengan orang lain

c. Dukungan instrumental.

a) Merasa memperoleh bantuan materi


(36)

27

c) Merasa mendapatkan barang-barang

d) Merasa mendapatkan bantuan finansial

d. Dukungan informatif

a) Merasa mendapakan nasehat

b) Merasa mendapatkan petunjuk-petunjuk

c) Merasa mendapatkan Saran-saran

B.Subjek Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditark

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti

itu.(Sugiyono, 2011)

Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas psikologi dan

kesehatan UINSA Surabaya yang berjumlah 103 mahasiswa semster 8

yang sedang menyelesaikan skripsi. Karakteristik subjek penelitian adalah

mahasiswa semester 8 Fakultas psikologi dan kesehatan UINSA Surabaya

yang sedang menyelesaikan skripsi pada semester 8 dan yang sedang

tinggal bersama orang tua. Alasan mengambil populasi dikarenakan di


(37)

28

bisa memprogram skripsi, oleh karena itu peneliti memilih populasi

tersebut.

2. Sampel

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga

dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari

populasi itu. Untuk itu sampel yang di ambil harus benar-benar

representative atau mewakili (Sugiyono, 2011).

Pada penelitian ini, di ambil sebagian dari populasi yang juga sedang

mengerjakan skripsi di semester 8 dengan menggunkan teknik sampling

purposive. Jumlah mahasiswa semester 8 fakultas psikologi dan kesehatan yang tinggal dirumah bersama orang tua adalah sebanyak 45 mahasiswa.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling

yang digunakan. Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

sampling purposive.

Teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. (Sugiyono.2011). Pada penelitian ini digunakan

teknik sampling purposive dengan mengambil sampel hanya mahasiswa


(38)

29

C.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuisioner atau angket karena metode ini bersifat efektif dengan

memiliki kelebihan seperti waktu untuk mendapatkan data relative lebih

singkat dan memungkinkan diperoleh pengumpulan informasi atau data dalam

jumlah yang besar serta dapat dilakukan sekaligus pada subjek yang besar dan

sifatnya tidak harus personal sehingga responden dapat memberikan data

secara objektif dan cepat.

Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu; skala komitmen terhadap

tugas (task commitment) dan skala dukungan sosial orang tua.

Pembuatan skala ini dikonstruksikan sendiri oleh peneliti berdasarkan

skala likert dengan penilaian sebagai berikut; untuk pernyataan yang favorable

nilai 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju (SS), nilai 4 untuk jawaban

setuju (S), nilai 3 untuk jawaban ragu-ragu (R), nilai 2 untuk jawaban tidak

setuju (TS), dan nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).

Sebaliknya nilai1 akan diberikan untuk pernyataan yang unfavorable

dengan jawaban sangat setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban setuju (S), nilai 3

untuk jawaban ragu-ragu (R), nilai 4 untuk jawaban tidak setuju (TS), dan nilai

5 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).

1. Skala Task Commitment

Skala ini disusun berdasarkan dimensi task commitment yang


(39)

30

Tabel 1: Blue Print skala task commitment

No Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah 1 Sikap Tangguh,

ulet dan tidak mudah bosan

1) Mendalami bidang tertentu yang ditekuni

1,45,68 16,50,66 6

2) Memiliki keterlibatan dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bidang yang ditekuni

17, 31 2,36 6

3) Mampu bekerja terus menerus dalam waktu lama untuk menyelesaikan tugas

3,42, 18,39 6

4) Tidak lekas putus asa saat mengalami kesulitan

19,51 4,56 4

2 Sikap mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung

jawab

1) Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain

5,55,74 20,60,76 6

2) Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas

21,35,65 6,32,70 6

3) Tidak lekas puas atas prestasi yang telah diperoleh

7,41,67 22,44,64 6

3 Menetapkan aspirasi dan tujuan yang realistis dengan resiko sedang

1) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa

23,57 8,52 4

2) Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas dan kesempurnaan pekerjaannya maupun pekerjaan orang lain

9,43,63 24,40,69 6

4 Sikap suka belajar dan memiliki

hasrat untuk meningkatkan diri

1) Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat

25,53,73 10,58,75 6

2) Dapat mempertahankan pendapatnya

11,33 26,37 4

3) Menetapkan standar kerja yang tinggi

27,48,71 12,46,62 6

5 Hasrat untuk berhasil dalam bidan akademis

1) Kemampuan menanggapi topic yang mutakhir terkait dengan bidang yang ditekuni

13,59 28,54 4

2) Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni


(40)

31

3) Senang mencari dan memecahkan masalah

15,38,61 30,34,72 6

2. Skala dukungan sosial orang tua

Skala ini disusun berdasarkan dimensi dukungan sosial orang tua yang

diuraikan oleh Taylor.

Tabel 2: Blue Print skala dukungan sosial orang tua

No .

Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah

1 Dukungan emosional 1) Merasa mendapat kehangatan

7,23,51 20,28,55 6

2) Merasa mendapat empati

31,41,63 2,22,61 6

3) Merasa mendapat kepedulian

9,15,53 30,40,56 6

4) Merasa mendapat perhatian

25,33,57 12,32,52 6

2 Dukungan penghargaan

1) Merasa mendapat penghargaan positif

5,19,76 4,14,74 6

2) Merasa mendapat dorongan untuk maju

3,11,60 24,44,54 6

3) Merasa mendapat perbandingan positif dengan orang lain

1,37,73 6,16,71 6

3 Dukungan instrumental

1) Merasa memperoleh bantuan materi

21,39,70 36,46,64 6

2) Merasa mendapat pelayanan

13,27,75 8,38,72 6

3) Merasa mendapat barang-barang

29,34,66 26,49,68 6

4 Dukungan informatif 1) Merasa mendapat nasehat

18, 43,62 10,50,59 6

2) Merasa mendapat petunjuk-petunjuk

48,58,69 35,67,78 6

3) Merasa mendapat sarana-sarana


(41)

32

D.Validitas Dan Reliabilitas

Uji coba aitem ini dilakukan pada tanggal 9 Juli 2015 dibeberapa Fakultas

di UINSA Surabaya, dengan jumlah subjek 35 mahasiswa. Dari Fakultas Adab

& Humaniora 8 mahasswa, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan 7 mahasiswa,

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi 10 mahasiswa , Fakultas Ilmu Sosial &

Politik 2 mahasiswa Dan Fakultas EkonomiBisnis 8 mahasiswa.

1. Validitas

Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan

sejauh mana aitem-aitem yang ada dalam alat ukur seseuai dengan variabel

yang akan diukur (Hadi, 2000). Validitas isi dalam penelitian ini diperoleh

melalui konsultasi peneliti dengan dosen pembimbing sebagai professional

judgment.

Dalam menentukan validitas pada kuesioner tentang dukungan

sosial orang tua berikut akan digunakan bantuan program SPSS 16.0 for

Windows. Jika pengaruh aitem dengan total aitem didapatkan probabilitas (P) < 0,05 berarti signifikan, maka aitem tersebut dinyatakan valid.

Sebaliknya jika (P) > 0,05 berarti tidak signifikan, atau dapat dikatakan

bahwa aitem tersebut tidak valid atau gugur.

1) Uji Daya Diskriminasi Item Task Commitment

Dari 76 aitem skala kepercayaan diri yang telah diuji cobakan

pada 35 subjek uji coba, maka diperoleh item yang aitem yang memiliki


(42)

33

2,5,7,9,10,11,13,15,22,25,26,28,29,30,31,32,33,34,36,39,41,42,43,44,46,

47,48,49,50,54,55,56,58,59,60,61,63,64,65,66,67,68,69,72,73,74. Dan

aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah sebanyak 28 aitem yaitu

nomor 1,3,4,6,8,12,14,16,17,18,19,20,21,23,24,27,35,37,38,40,45,51,52

,53,57,62,70,71,75,76. Hasil dari uji daya diskriminasiaitem yang telah

dilakukan terhadap aitem-aitem skala kepercayaan diri adalah sebagai

berikut:

Tabel 3: Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala Task Commitment

Item Corrected Item Total Correlation

Indeks Diskriminasi

Keterang an Aitem 1 0,009 • 0.3 Tidak

Valid Aitem 2 0,459 • 0.3 Valid

Aitem 3 -0,353 • 0.3 Tidak Valid Aitem 4 0,203 • 0.3 Tidak Valid Aitem 5 0,643 • 0.3 Valid

Aitem 6 -0,177 • 0.3 Tidak Valid Aitem 7 0,364 • 0.3 Valid

Aitem 8 0,215 • 0.3 Tidak Valid Aitem 9 0,542 • 0.3 Valid

Aitem 10

0,455

• 0.3 Valid Aitem

11

0,444

• 0.3 Valid Aitem

12

0,105

• 0.3 Tidak Valid Aitem

13

0,449

• 0.3 Valid Aitem

14

0,292

• 0.3 Tidak Valid


(43)

34

Aitem 15

0,442

• 0.3 Valid Aitem

16

-0,087

• 0.3 Tidak Valid Aitem

17

-0,094

• 0.3 Tidak Valid Aitem

18

-0,533

• 0.3 Tidak Valid Aitem

19

0,271

• 0.3 Tidak Valid Aitem

20

0,241

• 0.3 Tidak Valid Aitem

21

-0,069

• 0.3 Tidak Valid Aitem

22

0,451

• 0.3 Valid Aitem

23

0,020

• 0.3 Tidak Valid Aitem

24

0,122

• 0.3 Tidak Valid Aitem

25

0,505

• 0.3 Valid Aitem

26

0,379

• 0.3 Valid Aitem

27

0,189

• 0.3 Tidak Valid Aitem

28

0,455

• 0.3 Valid Aitem

29

0,343

• 0.3 Valid Aitem

30

0,677

• 0.3 Valid Aitem

31

0,317

• 0.3 Valid Aitem

32

0,318

• 0.3 Valid Aitem

33

0,672

• 0.3 Valid Aitem

34

0,317

• 0.3 Valid Aitem

35

0,266

• 0.3 Tidak Valid Aitem

36

0,380


(44)

35

Aitem 37

-0,106

• 0.3 Tidak Valid Aitem

38

-0,316

• 0.3 Tidak Valid Aitem

39

0,376

• 0.3 Valid Aitem

40

0,195

• 0.3 Tidak Valid Aitem

41

0,593

• 0.3 Valid Aitem

42

0,332

• 0.3 Valid Aitem

43

0,597

• 0.3 Valid Aitem

44

0,389

• 0.3 Valid Aitem

45

0,258

• 0.3 Tidak Valid Aitem

46

0,327

• 0.3 Valid Aitem

47

0,421

• 0.3 Valid Aitem

48

0,326

• 0.3 Valid Aitem

49

0,579

• 0.3 Valid Aitem

50

0,577

• 0.3 Valid Aitem

51

0,159

• 0.3 Tidak Valid Aitem

52

0,251

• 0.3 Tidak Valid Aitem

53

0,256

• 0.3 Tidak Valid Aitem

54

0,377

• 0.3 Valid Aitem

55

0,606

• 0.3 Valid Aitem

56

0,187

• 0.3 Tidak Valid Aitem

57

0,401

• 0.3 Valid Aaitem

58

0,496


(45)

36

Aitem 59

0,528

• 0.3 Valid Aitem

60

0,361

• 0.3 Valid Aitem

61

0,260

• 0.3 Tidak Valid Aitem

62

0,631

• 0.3 Valid Aitem

63

0,446

• 0.3 Valid Aitem

64

0,451

• 0.3 Valid Aitem

65

0,373

• 0.3 Valid Aitem

66

0,512

• 0.3 Valid Aitem

67

0,618

• 0.3 Valid Aitem

68

0,697

• 0.3 Valid Aitem

69

0,200

• 0.3 Tidak Valid Aitem

70

-0,493

• 0.3 Tidak Valid Aitem

71

0,316

• 0.3 Valid Aitem

72

0,510

• 0.3 Valid Aitem

73

0,450

• 0.3 Valid Aitem

74

0,022

• 0.3 Tidak Valid Aitem

75

0,206

• 0.3 Tidak Valid

2) Uji Daya Diskriminasi Item dukungan sosial orang tua

Dari 78 aitem skala kepercayaan diri yang telah diuji cobakan pada

35 subjek uji coba, maka diperoleh item yang aitem yang memiliki daya

diskriminasi tinggi sebanyak 49 aitem yaitu aitem nomor


(46)

37

36,40,41,42,43,44,48,50,51,52,53,54,5560,61,63,64,65,67,71,72,73,74,76,

77. Dan aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah sebanyak 29 aitem

yaitu nomor 1,5,7,8,11,14,17,23,25,27,34,35,37,38,39,45,47,49,56,57,58,

59,62,66,68,69,70,75,78. Hasil dari uji daya diskriminasiaitem yang telah

dilakukan terhadap aitem-aitem skala kepercayaan diri adalah sebagai

berikut:

Tabel 4: Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala Dukungan soial orang tua

Item Corrected Item Total Correlation Indeks Diskriminasi Keterangan Aitem 1 0,186 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 2 0,371 • 0.3 Valid

Aitem 3 0,540 • 0.3 Valid

Aitem 4 0,433 • 0.3 Valid

Aitem 5 0,207 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 6 0,523 • 0.3 Valid

Aitem 7 0,016 • 0.3 Tidak Valid Aitem 8 -0,443 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 9 0,400 • 0.3 Valid

Aitem 10 0,327 • 0.3 Valid

Aitem 11 0,250 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 12 0,614 • 0.3 Valid

Aitem 13 0,535 • 0.3 Valid

Aitem 14 0,281 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 15 0,319 • 0.3 Valid


(47)

38

Aitem 17 0,079 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 18 0,315 • 0.3 Valid

Aitem 19 0,551 • 0.3 Valid

Aitem 20 0,493 • 0.3 Valid

Aitem 21 0,369 • 0.3 Valid

Aitem 22 0,498 • 0.3 Valid

Aitem 23 0,151 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 24 0,305 • 0.3 Valid

Aitem 25 0,120 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 26 0,355 • 0.3 Valid

Aitem 27 -0,165 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 28 0,548 • 0.3 Valid

Aitem 29 0,383 • 0.3 Valid

Aitem 30 0,655 • 0.3 Valid

Aitem 31 0,542 • 0.3 Valid

Aitem 32 0,665 • 0.3 Valid

Aitem 33 0,422 • 0.3 Valid

Aitem 34 0,277 • 0.3 Tidak Valid Aitem 35 0,101 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 36 0,549 • 0.3 Valid

Aitem 37 0,081 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 38 0,260 • 0.3 Tidak Valid Aitem 39 0,226 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 40 0,520 • 0.3 Valid

Aitem 41 0,619 • 0.3 Valid


(48)

39

Aitem 43 0,642 • 0.3 Valid

Aitem 44 0,468 • 0.3 Valid

Aitem 45 0,142 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 46 0,447 • 0.3 Valid

Aitem 47 0,038 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 48 0,394 • 0.3 Valid

Aitem 49 -0,018 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 50 0,368 • 0.3 Valid

Aitem 51 0,435 • 0.3 Valid

Aitem 52 0,440 • 0.3 Valid

Aitem 53 0,320 • 0.3 Valid

Aitem 54 0,513 • 0.3 Valid

Aitem 55 0,343 • 0.3 Valid

Aitem 56 0,221 • 0.3 Tidak Valid Aitem 57 0,147 • 0.3 Tidak Valid Aaitem 58 -0,111 • 0.3 Tidak Valid Aitem 59 0,081 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 60 0,490 • 0.3 Valid

Aitem 61 0,563 • 0.3 Valid

Aitem 62 0,253 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 63 0,519 • 0.3 Valid

Aitem 64 0,573 • 0.3 Valid

Aitem 65 0,458 • 0.3 Valid

Aitem 66 0,173 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 67 0,304 • 0.3 Valid


(49)

40

Aitem 69 -0,386 • 0.3 Tidak Valid Aitem 70 0,205 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 71 0,317 • 0.3 Valid

Aitem 72 0,359 • 0.3 Valid

Aitem 73 0,360 • 0.3 Valid

Aitem 74 0,436 • 0.3 Valid

Aitem 75 0,217 • 0.3 Tidak Valid

Aitem 76 0,400 • 0.3 Valid

Aitem 77 0,355 • 0.3 Valid

Aitem 78 0,146 • 0.3 Tidak Valid

1. Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata Reliability yang memiliki nama lain

keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi dan kestabilan.

Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu mampu memberikan hasil

ukur yang terpercaya atau disebut sebagai reliable (Azwar,2011)

Reliabilitas dilakukan dengan konsistensi internal yaitu menggunakan

teknik Cronbach Alpha dengan tujuan mengukur penyimpangan skor yang

terjadi karena faktor waktu pengukuran atau faktor perbedaan subyek pada

waktu pengukuran yang sama (Azwar,2008). Pengujian reliabilitas dilakukan

dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.

Tabel 5: Rangkuman hasil reliabilitas

Skala &URQEDFK¶V Alpha

N Of Item


(50)

41

Berdasarkan nilai koefisien FURQEDFK¶V DOSKD untuk skala task

commitment sebesar 0.887 dan nilai koefisien FURQEDFK¶V DOSKDuntuk

skala dukungan sosial orang tua sebesar 0.919, maka instrumen task

commitment dan dukungan sosial orang tua tersebut dinyatakan sangat

reliabel artinya semua aitem-aitem tersebut reliabel sebagai instrumen

pengumpulan data pada task commitment dan dukungan sosial orang tua.

Akan tetapi ada 1 indikator task commitment yang tidak terwakili,

sehingga dilakukan modifikasi instrument sehingga menambahkan

instrument baru untuk penelitian ini dan dibuatkan blue print yang baru.

Tabel 6: Blue Print baru skala task commitment

No Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah 1 Sikap Tangguh,

ulet dan tidak mudah bosan

Mendalami bidang tertentu yang ditekuni

36 23,34 3

Memiliki keterlibatan dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bidang yang ditekuni

40 1,16 3

Mampu bekerja terus menerus dalam waktu lama untuk menyelesaikan tugas

42 45 2

Tidak lekas putus asa saat mengalami kesulitan

48 26 2

2 Sikap mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung

Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain

2,25,39 29 4

Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas

33 41 2 Dukungan Sosial

Orang Tua


(51)

42

jawab Tidak lekas puas atas prestasi yang telah diperoleh

3,17,35 9,19,32 6

3 Menetapkan aspirasi dan tujuan yang realistis dengan resiko sedang

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa

46 43 2

Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas dan kesempurnaan pekerjaannya maupun pekerjaan orang lain

4,18,31 36 4

4 Sikap suka belajar dan memiliki

hasrat untuk meningkatkan diri

Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat

10,38 5,27 4

Dapat mempertahankan pendapatnya

6,14 47 3

Menetapkan standar kerja yang tinggi

44 20 2

5 Hasrat untuk berhasil dalam bidan akademis

Kemampuan menanggapi topic yang mutakhir terkait dengan bidang yang ditekuni

7,28 11,24 4

Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni

12,21 22 3

Senang mencari dan memecahkan masalah

8,30 13,15,37 5

Tabel 7: Blue Print baru skala dukungan sosial orang tua

No .

Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah

1 Dukungan emosional Merasa mendapat kehangatan

31 13,18,35 4

Merasa mendapat empati 20,25,38 1,14,37 6 Merasa mendapat

kepedulian

5,9,33 19,24 5

Merasa mendapat perhatian

22 7,21,32 4

2 Dukungan penghargaan

Merasa mendapat penghargaan positif

12,45 3,44 4

Merasa mendapat dorongan untuk maju

2,36 16,28,34 5

Merasa mendapat perbandingan positif dengan orang lain

43 4,10,42 4

3 Dukungan instrumental

Merasa memperoleh bantuan materi


(52)

43

Merasa mendapat pelayanan

8 47 2

Merasa mendapat barang-barang

49 17 2

4 Dukungan informatif Merasa mendapat nasehat 11, 27 6,30 4 Merasa mendapat

petunjuk-petunjuk

48 41 2

Merasa mendapat sarana-sarana

40 26,46 3

E.Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik statistic analisis product moment

dari persona. Teknik ini digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh

dukungan sosial orang tua terhadap task commitment. Penggunaan analisis

product moment dikarenakan data yang digunakan adalah data parametric. Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for

windows.

Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi atau prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas, dengan

maksud agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran

yang seharusnya ditarik (Hadi, 2000).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel penelitian

ini terdistribusi secara normal atau tidak. Data yang layak digunakan

sebagai data penelitian adalah data yang terdistribusi secara normal.Uji


(53)

44

digunakan bahwa apabila signifikansi > 0.05 maka dikatakan distribusi

normal, begitu pula sebaliknya jika signifikansinya < 0.05 maka

dikatakan distribusi tidak normal (Azwar, 2011).

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

dukungan sosial orang tua dan task commitment memiliki hubungan

yang linier, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Selain itu, uji

linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi

penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Kaidah yang digunakan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat adalah jika p > 0.05 maka hubungannya linier, jika p <


(54)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dukungan sosial orang tua terhadap task commitment mahasiswa.

Hasil yang ditemukan bahwa task commitment lebih banyak

dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor tugas,peluang

peningkatan,keamanan,cita-cita, tekad,dominasi diri,timbale balik, persepsi terhadap diri, persepsi terhadap peran dan tugasnya sebagai mahasiswa.

B. Saran

1. Bagi subjek penelitian

Mahasiswa diharapkan dapat mempertahankan task commitment yang

telah dimilikinya. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat lebih terbuka terhadap orang tua mengenai kesulitan yang diahadapi dalam proses menyelesaikan skripsi. Hal ini dilakukan agar orang tua dapat lebih memahami kesulitan yang dialami anak dalam menyelesaikan skripsinya sehingga orang tua bisa turut membantu.


(55)

55

2. Bagi Orang Tua

Orang tua perlu memberikan dukungan sosial dengan intensitas yang lebih tinggi dengan anak. Dukungan sosial ini efektif untuk memberikan dan memunculkan semangat baru sehingga dukungan

sosial orang tua yang diberikan kepada anak dapat memunculkan task

commitment yang baik untuk pendidikan anak. Khususnya anak yang sedang menyelesaikan skripsi. Diharapkan orang tua juga dapat menjadi tempat anak berkeluh kesah sehingga dapat mengetahui kesulitan yang dialami anak.

3. Bagi Pendidik

Pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif sehingga dapat menimbulkan task commitment mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Selain itu pendidik juga diharapkan sesegera mungkin mengoreksi dan mengembalikan pekerjaan mahasiswa disertai denagn revisi yang harus diperbaiki agar mahasiswa mengetahui kebenaran dan kesalahannya, serta mudah untuk

mengetahui pada bagian mana harus diperbaiki.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian serupa hendaknya dapat lebih mendalam dalam menemukan permasalahan dengan melakukan studi pendahuluan serta melakukan wawancara


(56)

56

dengan mahasiswa semester 8 maupun orang tua. Selain itu juga lebih mempertimbangkan orang-orang yang paling berpengaruh bagi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi serta faktor-faktor lain yang

lebih mempengaruhi task commitment. Kemudian dalam pembuatan

instrument hendaknya tidak terlalu banyak aitem yang digunakan untuk lebih memudahkan responden. Kemudian untuk data demografis responden agar lebih diperjelas dan diperluas seperti jarak tempuh dari rumah kekampus membutuhkan waktu berapa jam dsb.


(57)

57

DAFTAR PUSTAKA

Atnafu,Mulugeta.(2012). Motivation, Social Support, Alienation from the School

and their Impact on Students’ Achievement in Mathematics: The Case of Tenth Grade Students.Ethiopia:Ethiop. J. Educ. & Sc. Vol. 8,No. 2

Azwar, Saifuddin. Cetakan Pertama (2011), Reliabilitas dan Validitas.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baron, R. A., & Byrne, D. (2000). Social psychology (9th edition). Massachusetts:

Allyn & Bacon.

Chernis, C., & Goleman, D. (2001). The emotionally intelligent workplace. San

Fransisco: Jossey Bass a Willey Company

Firmanto,Ari. (2013). Kecerdasan, kreatifitas, task commitment dan jenis kelamin

sebagai prediktor prestasi hasil belajar siswa. Malang. Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi Vol. 13, No.01

Gunarsih,Yulia Singgih D. (2002).Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman.

Jakarta:PT.BPK Gunung Mulia

Hadi, Sutrisno. (2000). Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset

Hawadi, R. A. (2001). Psikologi perkembangan anak; mengenal sifat, bakat dan

kemampuan anak. Jakarta: Grasindo

Hawadi, R. A. (2002). Identifikasi keberbakatan intelektual melalui metode non

tes. Jakarta: Grasindo

Kumalasari,Fani.Ahyani,Latifah.(2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial

Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan.Kudus:Jurnal Psikologi Pitutur Vol.1, No.1

Munandar, U. (2009). Kreativitas dan keberbakatan: Strategi mewujudkan

potensi kreatif dan bakat. (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Myers, D. G. (2010). Social psychology (9th edition). New York: McGrw Hill.

Rambe, Ade R.R dan Tarmidi. (2010) . Korelasi Antara Dukungan Sosial Orang

Tua dan Self Directed Learning Pada Siswa SMA. Sumatera Utara:Jurnal Psikologi Vol.37, No.2.

Safree,Aris.Mariam AD. (2010). The Relationship between Social Support and

Psychological Problems among Students. Malaysia: International Journal of Business and Social Science Vol. 1 No. 3


(58)

58

Sarafino, E.P. (1998). Health Psychology : Biopsychososial Interaction Third

Edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Sarafino, E. P. (2006). Health Psychology : Biopsychosocial Interaction.5th ed.

New York:John Willey & Sons, Inc.

Sardiman AM. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Raja

Grafindo.

Smet, E,( 1994). PsikologiKesehatan. Jakarta: PT. Grasendo.

Sugiyono, (2011). Statistik Untuk Penelitian. Bandung.CV.Alfabeta

Sulistyawati,Ika. (2010). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan

Self-Efficacy Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi . Jurnal Psikologi Sosial, Vol. 1 No. 1

Syarifah,Alvie dkk. (2011). Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua Terhadapa

Task Commitmen pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA. Surabaya.Jurnal INSAN

Taylor,E.Shelley. (2003). Health Psychology. New York. The McGraw-Hill

Companies

Tim MKD.(2011). IAD,IBD,ISD.Surabaya.IAIN Press

Urhahne, D. (2011). Teachers judgments of elementary students ability, creativity


(1)

44

digunakan bahwa apabila signifikansi > 0.05 maka dikatakan distribusi normal, begitu pula sebaliknya jika signifikansinya < 0.05 maka dikatakan distribusi tidak normal (Azwar, 2011).

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dukungan sosial orang tua dan task commitment memiliki hubungan yang linier, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Selain itu, uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah jika p > 0.05 maka hubungannya linier, jika p < 0.05 maka hubungan tidak linier.


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dukungan sosial orang tua terhadap task commitment mahasiswa.

Hasil yang ditemukan bahwa task commitment lebih banyak

dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor tugas,peluang

peningkatan,keamanan,cita-cita, tekad,dominasi diri,timbale balik, persepsi terhadap diri, persepsi terhadap peran dan tugasnya sebagai mahasiswa.

B. Saran

1. Bagi subjek penelitian

Mahasiswa diharapkan dapat mempertahankan task commitment yang telah dimilikinya. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat lebih terbuka terhadap orang tua mengenai kesulitan yang diahadapi dalam proses menyelesaikan skripsi. Hal ini dilakukan agar orang tua dapat lebih memahami kesulitan yang dialami anak dalam menyelesaikan skripsinya sehingga orang tua bisa turut membantu.


(3)

55

2. Bagi Orang Tua

Orang tua perlu memberikan dukungan sosial dengan intensitas yang lebih tinggi dengan anak. Dukungan sosial ini efektif untuk memberikan dan memunculkan semangat baru sehingga dukungan sosial orang tua yang diberikan kepada anak dapat memunculkan task commitment yang baik untuk pendidikan anak. Khususnya anak yang sedang menyelesaikan skripsi. Diharapkan orang tua juga dapat menjadi tempat anak berkeluh kesah sehingga dapat mengetahui kesulitan yang dialami anak.

3. Bagi Pendidik

Pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif sehingga dapat menimbulkan task commitment mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Selain itu pendidik juga diharapkan sesegera mungkin mengoreksi dan mengembalikan pekerjaan mahasiswa disertai denagn revisi yang harus diperbaiki agar mahasiswa mengetahui kebenaran dan kesalahannya, serta mudah untuk

mengetahui pada bagian mana harus diperbaiki.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian serupa hendaknya dapat lebih mendalam dalam menemukan permasalahan dengan melakukan studi pendahuluan serta melakukan wawancara


(4)

56

dengan mahasiswa semester 8 maupun orang tua. Selain itu juga lebih mempertimbangkan orang-orang yang paling berpengaruh bagi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi serta faktor-faktor lain yang lebih mempengaruhi task commitment. Kemudian dalam pembuatan instrument hendaknya tidak terlalu banyak aitem yang digunakan untuk lebih memudahkan responden. Kemudian untuk data demografis responden agar lebih diperjelas dan diperluas seperti jarak tempuh dari rumah kekampus membutuhkan waktu berapa jam dsb.


(5)

57

DAFTAR PUSTAKA

Atnafu,Mulugeta.(2012). Motivation, Social Support, Alienation from the School and their Impact on Students’ Achievement in Mathematics: The Case of Tenth Grade Students.Ethiopia:Ethiop. J. Educ. & Sc. Vol. 8,No. 2

Azwar, Saifuddin. Cetakan Pertama (2011), Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baron, R. A., & Byrne, D. (2000). Social psychology (9th edition). Massachusetts: Allyn & Bacon.

Chernis, C., & Goleman, D. (2001). The emotionally intelligent workplace. San Fransisco: Jossey Bass a Willey Company

Firmanto,Ari. (2013). Kecerdasan, kreatifitas, task commitment dan jenis kelamin sebagai prediktor prestasi hasil belajar siswa. Malang. Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi Vol. 13, No.01

Gunarsih,Yulia Singgih D. (2002).Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta:PT.BPK Gunung Mulia

Hadi, Sutrisno. (2000). Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset Hawadi, R. A. (2001). Psikologi perkembangan anak; mengenal sifat, bakat dan

kemampuan anak. Jakarta: Grasindo

Hawadi, R. A. (2002). Identifikasi keberbakatan intelektual melalui metode non tes. Jakarta: Grasindo

Kumalasari,Fani.Ahyani,Latifah.(2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial

Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan.Kudus:Jurnal Psikologi Pitutur Vol.1, No.1

Munandar, U. (2009). Kreativitas dan keberbakatan: Strategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat. (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Myers, D. G. (2010). Social psychology (9th edition). New York: McGrw Hill.

Rambe, Ade R.R dan Tarmidi. (2010) . Korelasi Antara Dukungan Sosial Orang

Tua dan Self Directed Learning Pada Siswa SMA. Sumatera Utara:Jurnal Psikologi Vol.37, No.2.

Safree,Aris.Mariam AD. (2010). The Relationship between Social Support and Psychological Problems among Students. Malaysia: International Journal of Business and Social Science Vol. 1 No. 3


(6)

58

Sarafino, E.P. (1998). Health Psychology : Biopsychososial Interaction Third Edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Sarafino, E. P. (2006). Health Psychology : Biopsychosocial Interaction.5th ed. New York:John Willey & Sons, Inc.

Sardiman AM. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Raja Grafindo.

Smet, E,( 1994). PsikologiKesehatan. Jakarta: PT. Grasendo. Sugiyono, (2011). Statistik Untuk Penelitian. Bandung.CV.Alfabeta

Sulistyawati,Ika. (2010). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self-Efficacy Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi . Jurnal Psikologi Sosial, Vol. 1 No. 1

Syarifah,Alvie dkk. (2011). Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua Terhadapa Task Commitmen pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA. Surabaya.Jurnal INSAN

Taylor,E.Shelley. (2003). Health Psychology. New York. The McGraw-Hill Companies

Tim MKD.(2011). IAD,IBD,ISD.Surabaya.IAIN Press

Urhahne, D. (2011). Teachers judgments of elementary students ability, creativity and task commitment. Deve-lopment, vol.3 No.2


Dokumen yang terkait

Dukungan Sosial dan Kesejahteraan Subjektif Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 3 9

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Baru di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Baru di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 16

PENGARUH SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS ANDALAS DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI.

0 0 19

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI DI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS.

1 5 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG - Unika Repository

0 0 9

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG - Unika Repository

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG - Unika Repository

0 4 52