BAB 5 Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
(2)
Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)Standar
Kompetensi :
5.
Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalKompetensi Dasar :
5.1. Mendeskripsikan Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional.
5.2. Menjelaskan Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional Dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah Internasional.
(3)
Waktu:
2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Kompetensi Dasar:
(4)
(Indikator)
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan : Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan Pengertian Sistem Hukum Dan Asal Mula Hukum
Menguraikan Pengertian Sistem Hukum Dan Asal Mula Hukum
Internasional.
Internasional.
Menjelaskan Hukum Internasional Dalam Arti Modern, Asas-asas,
Menjelaskan Hukum Internasional Dalam Arti Modern, Asas-asas,
Sumber Hukum Dan Subjek Hukum Internasional.
Sumber Hukum Dan Subjek Hukum Internasional.
Mendeskripsikan Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum
Mendeskripsikan Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum
Nasional Dan Proses Ratifikasi Hukum Internasional.
Nasional Dan Proses Ratifikasi Hukum Internasional.
Menganalisis Tentang Peradilan Internasional.
Menganalisis Tentang Peradilan Internasional.
(5)
(6)
1.
1.
Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
a.
a.
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan hukum yang berlaku
untuk komunitas internasional (semua negara-negara di dunia) yang
harus dipatuhi dan diataati oleh setiap negara.
Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan yang telah
diciptakan bersama oleh negara-negara anggota yang melintasi
batas-batas negara.
Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional tersebut, adakalanya
karena negara tersebut terlibat langsung dalam proses pembuatan dan
tidak sedikit juga yang tinggal meratifikasinya.
(7)
b. PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL
Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang mengatur
aktivitas berskala internasional.
1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.
2. Wirjono Prodjodikoro, Hukum internasional, adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai negara.
3. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional, adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara :
negara dan negara
negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.
(8)
c.
c.
ASAL MULA HUKUM INTERNASIONAL
ASAL MULA HUKUM INTERNASIONAL
Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun 89
Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun 89
SM, dengan istilah
SM, dengan istilah
Ius Gentium
Ius Gentium
(hukum antar bangsa).
(hukum antar bangsa).
Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi
Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi
Ius
Ius
Inter Gentium
Inter Gentium
ialah hukum yang diterapkan bagi kaula negara (orang asing), yaitu
ialah hukum yang diterapkan bagi kaula negara (orang asing), yaitu
orang-orang jajahan atau orang-orang asing.
orang-orang jajahan atau orang-orang asing.
Kemudian berkembang menjadi
Kemudian berkembang menjadi
Volkernrecht
Volkernrecht
(bahasa
(bahasa
Jerman),
Jerman),
Droit des Gens
Droit des Gens
(bahasa Prancis) dan
(bahasa Prancis) dan
Law of
Law of
Nations
(9)
Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman tentang hukum
internasional dapat dibedakan dalam 2 (dua) hal, yaitu :
Hukum perdata Internasional
, yaitu hukum internasional yang
mengatur hubungan hukum antar warga negara suatu negara
dan warga negara dari negara lain (antar bangsa).
Hukum Publik Internasional
, yaitu hukum internasional yang
mengatur negara yang satu dan negara yang lain dalam
(10)
d. HUKUM INTERNASIONAL DALAM ARTI MODERN
Terwujudnya Hukum Internasional yang kita kenal sekarang
merupakan hasil konferensi di Wina 1969.
Hukum Tertulis :
Bahwa ruang lingkup hukum internasional hanya berlaku
untuk perjanjian-perjanjian antar negara.
Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yang dikenal dengan
nama
Vienna Convention on the Law of Treaties
.
Perjanjian Internasional tertulis tunduk pada ketentuan hukum
kebiasaan internasional dan
yurisprudensi
atau prinsip-prinsip
hukum umum.
(11)
Hukum Tidak Tertulis :
Hukum Tidak Tertulis :
Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak
Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak
tertulis) yang ruang lingkupnya hanya untuk perjanjian antar
tertulis) yang ruang lingkupnya hanya untuk perjanjian antar
negara.
negara.
Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain, ada
Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain, ada
pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan
pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan
organisasi-organisasi internasional.
organisasi-organisasi internasional.
Dalam perjanjian tidak tertulis (
Dalam perjanjian tidak tertulis (
International Agreement Not in
International Agreement Not in
Written Form
Written Form
), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan
), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan
percobaan nuklir di Atol Aruboa yang banyak menuai protes dari
percobaan nuklir di Atol Aruboa yang banyak menuai protes dari
negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah
negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah
Internasional di Den Haag.
Internasional di Den Haag.
Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan sejenis
Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan sejenis
dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh, memprotes dan
dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh, memprotes dan
mengadakan tuntutan.
(12)
e.
e.
ASAS-ASAS HUKUM INTERNASIONAL
ASAS-ASAS HUKUM INTERNASIONAL
Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara
Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara
harus memperhatikan asas-asas hukum internasional
harus memperhatikan asas-asas hukum internasional
:
:
1.
1.
Asas Teritorial
Asas Teritorial
2.
2.
Asas Kebangsaan
Asas Kebangsaan
3.
3.
Asas Kepentingan
Asas Kepentingan
Umum
Umum
Asas lain sebagai berikut:
Asas lain sebagai berikut:
1.
1.
Pacta sunt servanda
Pacta sunt servanda
2.
2.
Egality rights
Egality rights
3.
3.
Reciprositas
Reciprositas
4.
4.
Courtesy
Courtesy
5.
(13)
f.
f.
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmadja
, membedakan sumber hukum dalam arti
, membedakan sumber hukum dalam arti
material dan sumber hukum dalam arti formal.
material dan sumber hukum dalam arti formal.
SUMBERSUMBER
HUKUM INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL
DALAM ARTI MATERIAL : DALAM ARTI MATERIAL : Adalah sumber hukum yang Adalah sumber hukum yang membahas dasar berlakunya membahas dasar berlakunya
hukum suatu negara. hukum suatu negara.
DALAM ARTI FORMAL : DALAM ARTI FORMAL : Adalah sumber dari mana kita Adalah sumber dari mana kita mendapatkan atau menemukan mendapatkan atau menemukan
ketentuan-ketentuan hukum ketentuan-ketentuan hukum
internasional. internasional.
(14)
Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam
Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut:
1.Perjanjian Internasional (
Traktat = Treaty
),
2.Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek
umum dan diterima sbg hukum,
3.Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa
beradab,
4.Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum
internasional dari berbagai negara sebagai alat tambahan untuk
menentukan hukum, dan
(15)
g. SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL
1. Negara
2. Tahta Suci
3. Palang Merah Internasional
4. Organisasi Internasional
5. Orang Perseorangan
6. Pemberontak dan Pihak dalam
Sengketa
(16)
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal Mula, Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional, dilanjuntukan penugasan dengan menjawab pertanyaan
sebagai berikut :
1. Berikan ulasan kembali tentang pengertian “Hukum Internasi-onal” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal ! Pendapat anda tentang hubungan internasional ? ...
No Tokoh Uraian Singkat
1. Sam Suhaedi ...
(17)
2. Menurut J.G. Starke Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara. Berikan penjelasan singkatnya ! !
3. Perjanjian Internasional tertulis, tunduk pada ketentuan hukum kebiasaan internasional dan yurisprudensi atau prinsip-prinsip hukum umum.
Beri penjelasan singkat ! ...
Hukum Kebiasaan Internasional Yurisprudensi
... ...
a. Terdiri dari asas-asas: ... b. Hubungan antar negara: ...
(18)
4.
4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum internasional Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum internasional pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat menjadi salah satu subjek
pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat menjadi salah satu subjek
hukum
hukum
internasional ! ...
internasional ! ...
....
....
5.
5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum perdata Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum perdata internasional dan hukum publik internasional di bawah ini !
internasional dan hukum publik internasional di bawah ini !
Persamaan Perbedaan
...
(19)
h.
h.
HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN HUKUM
HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN HUKUM
NASIONAL
NASIONAL
Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang memberikan
Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang memberikan
gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan
gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan
hukum nasional :
hukum nasional :
1.
1.
Aliran Monoisme
Aliran Monoisme
(tokohnya Hanz Kelsen dan Georges Scelle), bahwa
(tokohnya Hanz Kelsen dan Georges Scelle), bahwa
antara hukum internasional dan hukum nasional merupakan satu
antara hukum internasional dan hukum nasional merupakan satu
kesatuan, disebabkan :
kesatuan, disebabkan :
Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah yang
Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah yang
berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu
berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu
individu-individu yang terdapat dalam suatu negara.
individu yang terdapat dalam suatu negara.
(20)
2.
2.
Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-gapan bahwa
Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-gapan bahwa
hukum internasional (HI) dan hukum nasional (HN) merupakan dua
hukum internasional (HI) dan hukum nasional (HN) merupakan dua
sistem terpisah yang berbeda, karena :
sistem terpisah yang berbeda, karena :
Perbedaan Sumber Hukum
Perbedaan Sumber Hukum
, HN
, HN
bersumber pada hukum kebiasaan
bersumber pada hukum kebiasaan
dan tertulis suatu negara, sedangkan HI berdasarkan pada hukum
dan tertulis suatu negara, sedangkan HI berdasarkan pada hukum
kebiasaan dan kehendak bersama negara-negara dalam masyarakat
kebiasaan dan kehendak bersama negara-negara dalam masyarakat
internasional.
internasional.
Perbedaan Mengenai Subjek
Perbedaan Mengenai Subjek
, s
, s
ubjek HN adalah individu-individu
ubjek HN adalah individu-individu
yang terdapat dlm suatu negara, sedang-kan subjek HI adalah
yang terdapat dlm suatu negara, sedang-kan subjek HI adalah
negara-negara internasional
negara-negara internasional
Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum
Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum
, HN mempunyai kekuatan
, HN
mempunyai kekuatan
mengikat yang penuh dan sempurna jika dibandingkan dengan HI
mengikat yang penuh dan sempurna jika dibandingkan dengan HI
yang lebih banyak bersifat mengatur hubungan negara-negara
yang lebih banyak bersifat mengatur hubungan negara-negara
secara horizontal.
(21)
h.
h.
PROSES RATIFIKASI HUKUM INTERNASIONAL MENJADI
PROSES RATIFIKASI HUKUM INTERNASIONAL MENJADI
HUKUM NASIONAL
HUKUM NASIONAL
Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, bahwa
Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, bahwa
dalam pembuatan perjanjian internasional harus didasarkan pada
dalam pembuatan perjanjian internasional harus didasarkan pada
prinsip-prinsip
prinsip-prinsip
persamaan
persamaan
,
,
saling menguntungkan
saling menguntungkan
dan
dan
memperhatikan hukum nasional
memperhatikan hukum nasional
atau
atau
hukum internasional yang
hukum internasional yang
berlaku
berlaku
.
.
Harus didahului dengan konsultasi dan koordinasi
Harus didahului dengan konsultasi dan koordinasi
dengan menteri luar negeri, dan posisi pemerintah harus
dengan menteri luar negeri, dan posisi pemerintah harus
dituangkan dalam suatu pedoman delegasi.
dituangkan dalam suatu pedoman delegasi.
(22)
TAHAP-TAHAP DALAM PEMBUATAN PERJANJIAN
TAHAP-TAHAP DALAM PEMBUATAN PERJANJIAN
INTERNASIONAL
INTERNASIONAL
Negara A
Negara B,C,D
dst. Penjajakan
Perundingan
Perumusan naskah Penerimaan
Penandatanganan
Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk
(23)
Pengesahan perjanjian internasional merupakan tahap penting dalam
proses pembuatan perjanjian internasional, karena suatu negara telah
menyatakan diri untuk
terikat secara definitif
.
Tentang pengesahan perjanjian
internasional, dapat dibedakan antara
pengesahan dengan undang-undang
dan pengesahan dengan keputusan
(24)
PENGESAHAN PERJANJIAN INTERNASIONAL
DENGAN UNDANG-UNDANG DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN
Apabila berkenaan dengan :
a. Masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara;
b. Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah;
c. Kedaulatan negara;
d. Hak asasi manusia dan lingkungan hidup; e. Pembentukkan kaidah hukum baru;
f. Pinjaman atau hibah luar negeri.
Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi perjanjian dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian.
Jenis-jenis perjanjian yang pengesahannya melalui keputusan
presiden pada umumnya memiliki materi yang bersifat prosedural dan memerlukan penerapan dalam waktu
singkat tanpa mempengaruhi peraturan perundang-undangan
nasional, di antaranya adalah perjanjian induk yang menyangkut kerjasama di bidang Iptek, ekonomi dan teknik, perdagangan, kebudayaan,
pelayaran niaga, kerjasama penghindaran pajak berganda, dll.
(25)
SUATU PERJANJIAN INTERNASIONAL DAPAT BERAKHIR BILA:
SUATU PERJANJIAN INTERNASIONAL DAPAT BERAKHIR BILA:
1.
1.
Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan
Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan
dalam perjanjian;
dalam perjanjian;
2.
2.
Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;
Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;
3.
3.
Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan
Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan
perjanjian;
perjanjian;
4.
4.
Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan
Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan
dalam perjanjian;
dalam perjanjian;
5.
5.
Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama;
Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama;
6.
6.
Munculnya norma-norma baru dalam hukum internasional;
Munculnya norma-norma baru dalam hukum internasional;
7.
7.
Hilangnya objek perjanjian;
Hilangnya objek perjanjian;
8.
(26)
Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa
Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa ““Presiden dengan persetujuan Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain
perjanjian dengan negara lain”. ”.
Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk
Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk
mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah
mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah
perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan
perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan
mengandung materi :
mengandung materi :
1.
1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi haluan politik Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan wilayah, atau penetapan tapal negara (perjanjian persahabatan, perubahan wilayah, atau penetapan tapal batas.
batas. 2.
2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat mempengaruhi haluan Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma ekonomi, atau pinjaman uang.
politik negara, perjanjian kerjasma ekonomi, atau pinjaman uang. 3.
3. Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem perundangan harus Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti soal-soal kewarganegaraan dan diatur dengan undang-undang, seperti soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.
(27)
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
1.
1. Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi hukum Internasional Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi hukum Internasional menjadi hukum nasional !
menjadi hukum nasional !
2.
2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan perundingan Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu dilakukan oleh delegasi yang
suatu perjanjian internasional terlebih dahulu dilakukan oleh delegasi yang
dipimpin seorang menteri !
dipimpin seorang menteri !
3.
3. Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu perjanjian internasional !Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu perjanjian internasional ! 4.
4. Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan) perjanjian Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan) perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang dan ada yang cukup dengan
internasional ada yang dengan Undang-Undang dan ada yang cukup dengan
Keputusan Presiden !
Keputusan Presiden !
5.
5. Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian internasional Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !
(28)
Komponen-komponen Lembaga Peradilan Internasional
1) Mahkamah Internasional (The International Court of Justice)
Komposisi terdiri dari 15 orang Hakim dan masa jabatan 9 tahun.
Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari negara anggota tetap DK PBB)
Berfungsi, menyelesaikan kasus – kasus persengketaan
internasional yang subjeknya negara.
Yurisdiksi adalah kewenangan MI untuk memu-tuskan
perkara-perkara pertikaian dan memberi opini yang bersifat nasihat.
(29)
Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman
Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman
pada perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan
pada perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan
kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai sumber hukum.
kebiasaan internasional) sebagai sumber hukum.
Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan keputusan terakhir
Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan keputusan terakhir
walaupun dapat diminta banding.
walaupun dapat diminta banding.
Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga
Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga
pengadilan arbitrasi internasional.
pengadilan arbitrasi internasional.
Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan
Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan
para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.
(30)
Komposisi adalah 18 orang
hakim yang masa jabatannya 9
tahun. Dipilih berdasarkan 2/3
suara Majelis Negara Pihak.
2)
MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL
(
THE INTERNATIONAL CRIMINAL COURT
)
4 Jenis Kejahatan (Pasal 5-8 Statuta Mahkamah)
Yurisdiksi adalah kewenangan
untuk menegakkan aturan
hukum internasional terhadap
pelaku kejahatan berat.
Kejahatan Genosida
Kejahatan terhadap kemanusiaan Kejahatan perang
(31)
3)
PANEL KHUSUS DAN SPESIAL PIDANA INTERNASIONAL (T
he
International Criminal Tribunals/ICT
)
Berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat
internasional yang bersifat tidak permanen, artinya setelah
selesai mengadili, peradilan dibubarkan
Contoh :
• International Criminal Tribunal for Former Yugoslavia
(32)
Waktu:
2 x 45 MenitStandar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Kompetensi Dasar :
5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara
penyelesaian oleh Mahkamah Internasional.
(33)
(Indikator)
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan: Hasil Yang Diharapkan:
o Mendeskripsikan Tentang Sengketa Nasional, Faktor Penyebabnya Dan Mendeskripsikan Tentang Sengketa Nasional, Faktor Penyebabnya Dan
Dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional. Dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional.
o Menganalisis Peran Hukum Internasional Dalam Menjaga Perdamaian Menganalisis Peran Hukum Internasional Dalam Menjaga Perdamaian
Dunia Dan Berdampingan Secara Damai. Dunia Dan Berdampingan Secara Damai.
o Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional Dalam Menyelesaikan Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional Dalam Menyelesaikan
Masalah Internasional. Masalah Internasional.
(34)
Sengketa internasional dan faktor penyebabnya
SENGKETA
INTERNASIONAL DAN
MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Peran Mahkamah Internasional
Penyelesaian Sengketa Prosedur Penyelesaian Keputusan Sengketa Menjaga Perdamaian
Dunia Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai
(35)
1.
1.
PENYEBAB TIMBULNYA SENGKETA INTERNASIONAL OLEH
PENYEBAB TIMBULNYA SENGKETA INTERNASIONAL OLEH
MAHKAMAH INTERNASIONAL
MAHKAMAH INTERNASIONAL
a. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya
Sengketa internasional adalah sengketa atau
perselisihan yang terjadi antar negara baik yang
berupa masalah :
Wilayah,
Warganegara,
Hak Asasi Manusia,
Terorisme, dll.
Faktor
politis
atau
perbatasan
wilayah
, merupakan faktor potensial
timbulnya ketegangan dan sengketa
internasional yang dapat memicu
terjadi perang terbuka.
(36)
1.
1.
Segi Politis (
Segi Politis (
Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian
Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian
)
)
2.
2.
Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial
Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial
3.
3.
Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata Biologi
Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata Biologi
4.
4.
Permasalahan Terorisme
Permasalahan Terorisme
5.
5.
Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.
Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.
6.
6.
Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika.
Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika.
BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB SENGKETA:
BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB SENGKETA:
(37)
b.
b.
PERAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM
PERAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM
MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL
MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL
Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional melalui
Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional melalui
Mahkamah Internasional, dikenal dengan istilah
Mahkamah Internasional, dikenal dengan istilah
Adjudication
Adjudication
,
,
yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan
yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan
internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga
internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga
peradilan.
peradilan.
Adjudikasi
Adjudikasi
berbeda dari
berbeda dari
arbitrase
arbitrase
, karena adjudikasi mencakup
, karena adjudikasi mencakup
proses kelembagaan yang dilakukan oleh lembaga peradilan
proses kelembagaan yang dilakukan oleh lembaga peradilan
tetap, sementara
(38)
Wewenang ratione personae, yaitu siapa-siapa
saja yang dapat menga-jukan perkara ke
mahkamah, dan
Wewenang ratione materiae, yaitu mengenai
jenis sengketa-sengketa yang dapat diajukan.
MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Wewenang wajib (
compulsory jurisdiction
), yaitu hanya dapat terjadi
jika negara-negara sebelumnya dalam suatu persetujuan menerima
wewenang tsb.
Berdasarkan Ketentuan Konvensional
Klausula Opsional
(39)
MAHKAMAH INTERNASIONAL
MAHKAMAH INTERNASIONAL
Fungsi konsultatif
Fungsi konsultatif
, yaitu memberikan pendapat-pendapat yang
, yaitu memberikan pendapat-pendapat yang
tidak mengikat atau apa yang disebut
tidak mengikat atau apa yang disebut
advisory opinion
advisory opinion
:
:
1.
1. Natur Yuridik Pendapat Hukum (Advisory Opinion)Natur Yuridik Pendapat Hukum (Advisory Opinion) 2.
2. Permintaan Pendapat Mahkamah Internasional :Permintaan Pendapat Mahkamah Internasional :
Badan yang dapat meminta pendapat mahkamahBadan yang dapat meminta pendapat mahkamah Pemberian pendapat oleh mahkamahPemberian pendapat oleh mahkamah
(40)
BEBERAPA ISTILAH PENTING YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BEBERAPA ISTILAH PENTING YANG BERHUBUNGAN DENGAN
UPAYA-UPAYA PENYELESAIAN INTERNASIONAL
UPAYA-UPAYA PENYELESAIAN INTERNASIONAL
1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang.
2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang akan diselesaikan, melalui:
Penetapan ihwal persengketaan,
Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan
Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan kasus.
Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang bersangkutan dalam compromis.
3. Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan oleh pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.
(41)
c. PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL
MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL
Telah Terjadi Pelanggaran
HAM Ada Pengaduan
Dari Negara Yang Dirugikan
Komisi Tinggi HAM PBB/ Lembaga HAM
Internasional Pemeriksaan Dan
Penyeledikan Proses Peradilan s.d. Pemberian Sanksi
MAHKAMAH INTERNASIONAL
Negara-Negara Anggota/Bukan
PBB
Terjadi Sengketa/
Konflik A
B C
(42)
Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian
sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.
Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan sementara
dalam bentuk
ordonasi (melindungi hak-hak dan kepentingan
pihak-pihak yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar atau
penyelesaian lainnya secara defenitif.
Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu pihak tidak
muncul di mahkamah atau tidak mempertahankan perkaranya, pihak
lain dapat meminta mahkamah mengambil keputusan untuk
mendukung tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di
mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk mengambil
keputusan.
(43)
d.
d.
KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM
KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM
MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL
MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL
Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayoritas dari
Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayoritas dari
hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suara
hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suara
ketua atau wakilnya yang menentukan. Terdiri dari 3 bagian :
ketua atau wakilnya yang menentukan. Terdiri dari 3 bagian :
Pertama berisikan komposisi mahkamahPertama berisikan komposisi mahkamah, informasi mengenai pihak-pihak yang , informasi mengenai pihak-pihak yang
bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan argumentasi bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.
hukum pihak-pihak yang bersengketa.
Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamahKedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamah yang merupakan yang merupakan
suatu keharusan karena penyelesaian
suatu keharusan karena penyelesaian yuridiksionalyuridiksional sering merupakan salah satu sering merupakan salah satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijaga unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijaga
sensibilitas
sensibilitas pihak-pihak yang bersengketa. pihak-pihak yang bersengketa.
Ketiga berisi Ketiga berisi dispositif, yaitu berisikan keputusan mahkamah yang mengikat dispositif, yaitu berisikan keputusan mahkamah yang mengikat
negara-negara yang bersengketa. negara-negara yang bersengketa.
(44)
e.
e.
PERANAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM MENJAGA
PERANAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM MENJAGA
PERDAMAIAN DUNIA
PERDAMAIAN DUNIA
Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan
Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan
hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)
hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)
dalam menjaga perdamaian dunia :
dalam menjaga perdamaian dunia :
1.
1.
Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara damai (
Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara damai (
Antartika
Antartika
Treaty)
Treaty)
pada tahun 1959.
pada tahun 1959.
2.
2.
Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan perdamaian (
Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan perdamaian (
Non-
Non-Proliferation Treaty)
Proliferation Treaty)
tahun 1968.
tahun 1968.
3.
3.
Perjanjian damai Dayton (Ohio-AS) tahun 1995 yang mengharuskan
Perjanjian damai Dayton (Ohio-AS) tahun 1995 yang mengharuskan
pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk
pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk
itu, NATO menempatkan pasukannya guna menegakkan hukum
itu, NATO menempatkan pasukannya guna menegakkan hukum
internasional yang telah disepakati.
internasional yang telah disepakati.
(45)
f. PRINSIP HIDUP BERDAMPINGAN SECARA DAMAI
BERDASARKAN PERSAMAAN DERAJAT
Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai didasarkan
Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai didasarkan
pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku secara
pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku secara
universal:
universal:
1.1.Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang bersifat mengancam Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan integritas teritorial atau kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.
cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB. 2.
2.Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara.Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara. 3.
3.Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa. 4.
4.Persamaan kedaulatan negara.Persamaan kedaulatan negara. 5.
5.Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.
integritas teritorial suatu negara. 6.
6.Itikad baik dalam hubungan internasional.Itikad baik dalam hubungan internasional. 7.
(46)
Setelah mempelajari materi-materi tentang :
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Penyebab Timbulnya Sengketa Penyebab Timbulnya Sengketa internasional dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah Internasional
internasional dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah Internasional, lakukan Strategi , lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan
Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative Integrated Reading and Cooperative Integrated Reading and
Composition
Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Langkah-langkah :
Langkah-langkah : 1.
1.Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang. 2.
2.Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan. 3.
3.Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
lembar kertas. 4.
4.Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5.
5.Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama. 6.
(47)
2.
2.
MENGHARGAI KEPUTUSAN INTERNASIONAL
MENGHARGAI KEPUTUSAN INTERNASIONAL
No Yang TerlibatPihak-Pihak Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan
1. Amerika Serikat di Filipina, Indo China & Jepang
Tahun 1906, tentara Amerika telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga Filipina (Moro Massacre). Tahun 1968, peristiwa yang lebih dikenal
dengan My Lai Massacre, sebuah kompi Amerika menyapu warga desa dengan senjata otomatis hingga menewaskan sekitar 500 korban.
Pada tahun 1945, lebih dari 40.000 rakyat Jepang yang tidak berdosa telah terpanggang dengan dijatuhkannya bom atom di Hirosima dan Nagasaki (Jepang).
Para pelaku ke-jahatan perang telah diajukan ke pengadilan militer, namun tidak lama kemudian banyak yang dibebaskan. (Mahkamah
internasional belum dapat berbuat banyak).
(48)
2. 2. Jerman dan Jepang dalam aksinya di Eropa dan Asia.
Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Jerman di bawah pimpinan Adolf
Jerman di bawah pimpinan Adolf
Hitler telah melakukan pembasmian
Hitler telah melakukan pembasmian
terhadap lawan politik maupun
terhadap lawan politik maupun
orang-orang Yahudi serta
orang-orang Yahudi serta
penyerbuan terhadap negara Austria,
penyerbuan terhadap negara Austria,
Polandia dan Cekoslowakia dengan
Polandia dan Cekoslowakia dengan
cara-cara yang sangat biadab
cara-cara yang sangat biadab
(holocaust).
(holocaust).
Pasukan Jepang baik di Indonesia, Pasukan Jepang baik di Indonesia,
Korea maupun di China yang sangat
Korea maupun di China yang sangat
kejam selama pendudukan. Di
kejam selama pendudukan. Di
Indonesia, selama pendudukan
Indonesia, selama pendudukan
Jepang Tidak kurang dari 10.000
Jepang Tidak kurang dari 10.000
rakyat hilang dan tidak pernah
rakyat hilang dan tidak pernah
kembali selama berlangsungnya
kembali selama berlangsungnya
romusha tersebut.
romusha tersebut.
Sebelum Perang Dunia
Sebelum Perang Dunia
II, kolonialisme Barat
II, kolonialisme Barat
dengan jutaan korban
dengan jutaan korban
tidak tersentuh. Baru
tidak tersentuh. Baru
setelah sekutu membuka
setelah sekutu membuka
Pengadilan Nuremberg
Pengadilan Nuremberg
(1945-1946) untuk Nazi
(1945-1946) untuk Nazi
dan Jepang, dimulailah
dan Jepang, dimulailah
proses pelembagaan
proses pelembagaan
untuk kejahatan perang
untuk kejahatan perang
melalui empat Konvensi
melalui empat Konvensi
Geneva tahun 1949.
(49)
3 Serbia di Kroasia dan Bosnia
Herzegovina (Yugoslavia)
Kurun waktu antara tahun 1992-1995, pasukan Serbia telah melakukan pemmbersihan etnik (etnic cleansing) terutama terhadap warga sipil muslim Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah lain serta di Kroasia yang ingin melepaskan diri dari Serbia setelah bubarnya negara federasi Yugoslavia. Tidak kurang 700.000 warga sipil telah disiksa dan dibunuh dengan kejam. Beberapa nama yang harus bertanggungjawab atas perbuatan kejahatan perang tersebut antara lain : Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic, Mladic, dan lain-lain.
Tahun 1994 pengadilan
terhadap para penjahat perang telah terbukti di Den Haag (Belanda).
Proses
pengadilan terus berlangsung,
namun hasilnya belum sesuai harapan. Banyak yang masih gagal ditangkap.
(50)
4 Pemerintah Rwanda
terhadap etnis Hutu dan Tutsi
Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi telah terbunuh. Pemerintah Rwanda bertanggung-jawab atas kasus terbunuhnya kedua etnis tersebut.
PBB menggelar pengadilan keja-hatan perang yang digelar di Arusha
(Tanzania),
namun hanya mampu menyerat 29 orang yang diadilli.
Catatan :
Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untuk penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakin menjadi penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah langkah untuk membentuk ICC (International Criminal Court) yang permanen. Namun, banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripada suksesnya, apalagi model ICC.
(51)
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan alasan, mengapa dalam kehidupan antar bangsa diperlukan hukum internasional ?
2. Rumuskan kembali tentang hukum internasional dari berbagai pendapat para ahli !
3. Berikan 2(dua) contoh tentang penerapan asas kebangsaan kebangsaan dalam hukum internasional !
4. Jelaskan perbedaan antara hukum internasional tertulis dan tidak tertulis ! 5. Tuliskan kembali sumber-sumber hukum internasional berdasarkan Pasal
(52)
6. Jelaskan bagaimana proses ratifkasi yang dilakukan di negara Indonesia! 7. Jelaskan bagaimana proses/prosedur penyelesaian sengketa Internasional
yang melibatkan 2(dua) atau lebih negara yang terliibat!
8. Tuliskan kembali apa yang menjadi tugas dan fungsi Mahkamah Internasional dalam upaya menyelesaikan sengketa-sengketa internasional!
9. Jelaskan mengapa setiap bangsa atau negara menghendaki hidup berdampingan secara damai!
10. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa kita harus menghormati keputusan Mahkamah Internasional!
(53)
STUDI KASUS
STUDI KASUS
Tugas Pengadilan Internasional
Kongo: Satu-satunya pengadilan kejahatan perang internasional yang permanen memulai perkara pertamanya, dalam kasus pemimpin milisi di Republik Demokratik Kongo. Para hakim di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) akan memutuskan apakah Thomas Lubanga akan diadili atas tuduhan merekrut tentara anak-anak. Konflik di Kongo yang terjadi selama empat tahun menyebabkan sekitar empat juta orang tewas.
Amerika Serikat dengan keras menentang pembentukan ICC, karena khawatir tentaranya akan diadili secara politik. ICC dirancang untuk menggantikan berbagai pengadilan ad hoc kejahatan perang yang didirikan di beberapa negara, termasuk pengadilan yang menangani kejahatan perang di bekas Yugoslavia dan pembantaian etnik di Rwanda. Thomas Lubanga, 45 tahun, memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) di distrik Ituri di Kongo timur laut, tempat peperangan terus pecah setelah perang lima tahun secara resmi berakhir pada tahun 2003.
Jaksa mengatakan dia mengunjungi kamp latihan bagi tentara milisi etnik Hema, yang termasuk anak-anak mulai umur 10 tahun, sewaktu mereka mempersiapkan diri untuk bertempur dengan lawan mereka, milisi etnik Lendu. “Sambil mendorong mereka untuk bertempur, mereka -- Lubanga dan wakilnya -- juga mengancam anak-anak itu akan dibunuh jika berusaha melarikan diri dari kamp,” kata pernyataan kantor jaksa yang dikutip oleh kantor berita AFP.
(54)
Tentara anak-anak itu kemudian diperintahkan “untuk membunuh semua etnik Lendu termasuk pria, wanita dan anak-anak”, tambah pernyataan itu, berdasarkan kesaksian dari enam orang anak. Lubanga menyangkal tiga dakwaan kejahatan perang. Para pengacaranya mengatakan Lubanga berusaha menghentikan konflik dan dia dihukum oleh masyarakat internasional karena menolak untuk memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan asing di daerah pertambangan yang dia kuasai.
Berbicara tentang musuh-musuhnya, Lubanga pernah mengatakan kepada pasukan penjaga perdamaian PBB: “Mereka yang melakukan melakukan genosida atau pembantaian harus dihukum.” Wartawan BBC Mark Doyle mengatakan konflik di Ituri terlihat seperti perang antar etnik, tetapi akar permasalahannya adalah penambangan emas dan mineral lainnya.
Sumber: BBCIndonesia (Faisal - Tempo News Room)
(55)
TAGIHAN TUGAS :
Berdasarkan wacana studi kasus di atas, berikan pendapat, tanggapan atau
analisis anda!
1.Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda!
2.Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud “Tugas Pengadilan Internasional” dan hubungannya dengan tentara Amerika Serikat yang ada di Kongo !
3.Jelaskan dengan memberi alasan, apa sesungguhnya yang dilakukan Thomas Lubanga memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) sehubungan dengan “keberadaan
pengadilan internasional” !
4.Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi konflik atau sengketa internasional yang terjadi di Kongo!
5.Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kesadaran para pemimpin di Kongo agar menghormati hukum internasional, jika anda :
a. Sebagai salah satu rakyat Kongo!
b. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB!
(56)
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
1.
1.
Carilah referansi lebih lanjut atau dari kliping untuk bahan diskusi
Carilah referansi lebih lanjut atau dari kliping untuk bahan diskusi
tentang peranan Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan
tentang peranan Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan
sengketa intarnasional terutama yang berhubungan dengan
sengketa intarnasional terutama yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia!
masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia!
2.
2.
Berikan pendapat atau pandangan anda tentang:
Berikan pendapat atau pandangan anda tentang:
a.
a.
Mahkamah Internasional yang memutuskan bahwa pulau Sipadan
Mahkamah Internasional yang memutuskan bahwa pulau Sipadan
dan Ligitin menjadi bagian wilayah Malaysia!
dan Ligitin menjadi bagian wilayah Malaysia!
b.
b.
Bagaimana upaya-upaya bangsa Indonesia yang telah dilakukan!
Bagaimana upaya-upaya bangsa Indonesia yang telah dilakukan!
c.
c.
Apa dan bagaiamana yang harus kita lakukan terhadap negara
Apa dan bagaiamana yang harus kita lakukan terhadap negara
Malaysia!
Malaysia!
3.
3.
Carilah informasi dari berbagai sumber tentang bagaimana prosedur
Carilah informasi dari berbagai sumber tentang bagaimana prosedur
untuk menyelesaikan sengketa internasional melalui Mahkamah
untuk menyelesaikan sengketa internasional melalui Mahkamah
Internasional !
(1)
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan alasan, mengapa dalam kehidupan antar bangsa diperlukan hukum internasional ?
2. Rumuskan kembali tentang hukum internasional dari berbagai pendapat para ahli !
3. Berikan 2(dua) contoh tentang penerapan asas kebangsaan kebangsaan dalam hukum internasional !
4. Jelaskan perbedaan antara hukum internasional tertulis dan tidak tertulis ! 5. Tuliskan kembali sumber-sumber hukum internasional berdasarkan Pasal
(2)
6. Jelaskan bagaimana proses ratifkasi yang dilakukan di negara Indonesia! 7. Jelaskan bagaimana proses/prosedur penyelesaian sengketa Internasional
yang melibatkan 2(dua) atau lebih negara yang terliibat!
8. Tuliskan kembali apa yang menjadi tugas dan fungsi Mahkamah Internasional dalam upaya menyelesaikan sengketa-sengketa internasional!
9. Jelaskan mengapa setiap bangsa atau negara menghendaki hidup berdampingan secara damai!
10. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa kita harus menghormati keputusan Mahkamah Internasional!
(3)
STUDI KASUS
STUDI KASUS
Tugas Pengadilan Internasional
Kongo: Satu-satunya pengadilan kejahatan perang internasional yang permanen memulai perkara pertamanya, dalam kasus pemimpin milisi di Republik Demokratik Kongo. Para hakim di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) akan memutuskan apakah Thomas Lubanga akan diadili atas tuduhan merekrut tentara anak-anak. Konflik di Kongo yang terjadi selama empat tahun menyebabkan sekitar empat juta orang tewas.
Amerika Serikat dengan keras menentang pembentukan ICC, karena khawatir tentaranya akan diadili secara politik. ICC dirancang untuk menggantikan berbagai pengadilan ad hoc kejahatan perang yang didirikan di beberapa negara, termasuk pengadilan yang menangani kejahatan perang di bekas Yugoslavia dan pembantaian etnik di Rwanda. Thomas Lubanga, 45 tahun, memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) di distrik Ituri di Kongo timur laut, tempat peperangan terus pecah setelah perang lima tahun secara resmi berakhir pada tahun 2003.
Jaksa mengatakan dia mengunjungi kamp latihan bagi tentara milisi etnik Hema, yang termasuk anak-anak mulai umur 10 tahun, sewaktu mereka mempersiapkan diri untuk bertempur dengan lawan mereka, milisi etnik Lendu. “Sambil mendorong mereka untuk bertempur, mereka -- Lubanga dan wakilnya -- juga mengancam anak-anak itu akan dibunuh jika berusaha melarikan diri dari kamp,” kata pernyataan kantor jaksa yang dikutip oleh kantor berita AFP.
(4)
Tentara anak-anak itu kemudian diperintahkan “untuk membunuh semua etnik Lendu termasuk pria, wanita dan anak-anak”, tambah pernyataan itu, berdasarkan kesaksian dari enam orang anak. Lubanga menyangkal tiga dakwaan kejahatan perang. Para pengacaranya mengatakan Lubanga berusaha menghentikan konflik dan dia dihukum oleh masyarakat internasional karena menolak untuk memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan asing di daerah pertambangan yang dia kuasai.
Berbicara tentang musuh-musuhnya, Lubanga pernah mengatakan kepada pasukan penjaga perdamaian PBB: “Mereka yang melakukan melakukan genosida atau pembantaian harus dihukum.” Wartawan BBC Mark Doyle mengatakan konflik di Ituri terlihat seperti perang antar etnik, tetapi akar permasalahannya adalah penambangan emas dan mineral lainnya.
Sumber: BBCIndonesia (Faisal - Tempo News Room)
(5)
TAGIHAN TUGAS :
Berdasarkan wacana studi kasus di atas, berikan pendapat, tanggapan atau
analisis anda!
1.Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda!
2.Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud “Tugas Pengadilan Internasional” dan hubungannya dengan tentara Amerika Serikat yang ada di Kongo !
3.Jelaskan dengan memberi alasan, apa sesungguhnya yang dilakukan Thomas Lubanga memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) sehubungan dengan “keberadaan
pengadilan internasional” !
4.Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi konflik atau sengketa internasional yang terjadi di Kongo!
5.Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kesadaran para pemimpin di Kongo agar menghormati hukum internasional, jika anda :
a. Sebagai salah satu rakyat Kongo!
b. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB!
(6)