Materi PKn SMA Kelas X ham definisi ciri macam
Materi PKn SMA Kelas XI (Hak Asasi Manusia : Definisi, Ciri-ciri, Macam-macam)
1 . Definisi konseptual tentang hak
Hak adalah kewenangan untuk bertindak. Seseorang bisa memiliki kewenangan untuk bertindak
karena berbagai sebab, meliputi pemberian negara, aturan hukum atau perjanjian, karena
pemberian orang lain, dan pemberian masyarakat. Contohnya sebagai berikut.
a. Hak karena pemberian masyarakat, contohnya, seorang ketua RT berhak untuk memimpin
sebuah wilayah RT karena dia mendapatkan mandat dari seluruh warga untuk dapat mengatur
tata laksana kehidupan yang baik di lingkungan RT tersebut.
b. Hak karena pemberian orang lain, misalnya, seorang satpam berhak untuk menjaga suatu
perumahan karena semua warga di perumahan tersebut memberi kewenangan kepadanya untuk
melakukan hal-hal yang dipandang perlu guna menjaga keamanan di lingkungan perumahan
tersebut.
c. Hak karena pemberian negara, contohnya, seorang polisi lalu lintas berhak untuk melakukan
penindakan dan pemberian sanksi bagi para pengendara yang melanggar rambu-rambu lalu lintas
karena negara member wewenang kepadanya untuk melakukan tugas tersebut.
d. Hak karena suatu aturan hukum atau perjanjian, misalnya, seorang pembeli berhak untuk
kualitas yang baik dari barang yang dibelinya dan berhak mengajukan tuntutan (complain) jika
barang tersebut cacat atau kedaluwarsa.
Dalam kehidupan sehari-hari, hak adalah sesuatu yang sangat penting. Ketertiban masyarakat
akan segera terwujud jika semua orang sanggup berbuat sesuai dengan haknya. Jika ada
segelintir orang saja yang bertindak tidak sesuai dengan haknya, niscaya ketertiban masyarakat
akan terganggu. Seseorang dapat saja berbuat suatu perilaku tanpa didasari hak dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mengambil barang milik orang lain (mencuri). Ia akan menerima sanksi
karena telah melanggar hak orang lain.
2 . Definisi konseptual tentang HAM
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Sifat HAM adalah universal, artinya berlaku untuk semua manusia tanpa membeda-bedakan
suku, ras, agama, dan bangsa (etnis). HAM harus ditegakkan demi menjamin martabat manusia
seutuhnya di seluruh dunia. Hal itu tercermin dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Ada berbagai versi definisi mengenai HAM. Setiap definisi menekankan pada segi-segi tertentu
dari HAM. Berikut beberapa definisi tersebut.
a. HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual yangm berasal dari
kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia. (David Beetham dan Kevin Boyle)
b. HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. (Pasal 1 butir 1 UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia dan Pasal 1 butir 1 UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia)
c. HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut bersifat
universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak
tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak
hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh
konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. (C. de Rover)
d. HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi dan
dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah. (Austin-Ranney)
e. HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa dan di segala tempat
karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia. (A.J.M. Milne)
f. HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya
sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia manusia. (Franz MagnisSuseno)
3 . Ciri khusus hak asasi manusia
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hakhak yang lain. Cir
khusus hak asasi manusia sebagai berikut.
a. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
b. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
c. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak
lahir.
d. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi
manusia yang mendasar.
Hak asasi manusia, di pihak lain, menimbulkan kewajiban-kewajiban asasi. Perbenturan
kepentingan antara seseorang dengan yang lain sering terjadi. Dalam penerapannya, hak asasi
manusia tidak dapat dilaksanakan secara mutlak karena dapat mengakibatkan pelanggaran
terhadap hak asasi manusia itu sendiri (hak asasi orang lain).
4 . Macam-macam hak asasi manusia (HAM)
Dalam Piagam PBB atau Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan Sedunia tentang
Hak Asasi Manusia) yang terdiri atas 30 pasal, termuat pengakuan dan jaminan atas hak asasi
manusia. Pasal 1 deklarasi tersebut dengan tegas menyatakan bahwa sekalian orang dilahirkan
merdeka, mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Tiap orang dikaruniai akal dan budi,
serta kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan. Hak asasi manusia menurut
Piagam PBB adalah hak berpikir dan mengeluarkan pendapat, hak untuk memperoleh nama baik,
hak untuk kemerdekaan hidup, hak untuk memperoleh pekerjaan, hak mendapatkan pendidikan
dan pengajaran, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, hak untuk hidup, hak menganut
aliran kepercayaan atau agama tertentu, dan hak memiliki sesuatu.
Cakupan HAM amat luas, seluas kehidupan manusia. Kovenan Intemasional tentang Hak-hak
Sipil dan Politik (The International Covenant on Civil and Political Rights/ICCPR) dan Kovenan
Intemasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (The International Covenant on
Economics, Social, and Cultural Rights/ICESCR) menyebutkan adanya dua macam HAM.
a. Hak ekonomi, sosial, dan budaya, meliputi:
1) hak untuk membentuk serikat pekerja,
2) hak atas pendidikan,
3) hak atas pekerjaan,
4) hak atas pensiun, dan
5) hak atas hidup yang layak.
b. Hak sipil dan politik, meliputi:
1) hak mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan;
2) hak untuk hidup;
3) hak untuk berserikat;
4) hak atas kebebasan dan persamaan;
5) hak atas berpikir, mempunyai konsiensi, dan beragama;
6) hak atas kesamaan di muka badan badan peradilan;
7) hak kebebasan berkumpul secara damai.
Secara umum, hak asasi asasi manusia terdiri atas lima macam.
a. Hak asasi untuk memperoleh perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural
rights).
b. Hak asasi politik (political rights).
c. Hak asasi pribadi (personal rights).
d. Hak asasi untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).
e. Hak asasi ekonomi (poverty rights).
Dalam HAM, terkandung pula kewajiban-kewajiban dasar manusia sebagai berikut.
a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain, moral, etika, dan tata tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Setiap orang yang ada di wilayah negara RI wajib patuh pada peraturan perundang-undangan,
hukum tidak tertulis, dan hukum internasional (mengenai hak asasi manusia yang telah diterima
oleh negara RI).
c. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada batasan yang
ditetapkan oleh undang-undang.
d. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
e. Setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk
menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik.
1 . Definisi konseptual tentang hak
Hak adalah kewenangan untuk bertindak. Seseorang bisa memiliki kewenangan untuk bertindak
karena berbagai sebab, meliputi pemberian negara, aturan hukum atau perjanjian, karena
pemberian orang lain, dan pemberian masyarakat. Contohnya sebagai berikut.
a. Hak karena pemberian masyarakat, contohnya, seorang ketua RT berhak untuk memimpin
sebuah wilayah RT karena dia mendapatkan mandat dari seluruh warga untuk dapat mengatur
tata laksana kehidupan yang baik di lingkungan RT tersebut.
b. Hak karena pemberian orang lain, misalnya, seorang satpam berhak untuk menjaga suatu
perumahan karena semua warga di perumahan tersebut memberi kewenangan kepadanya untuk
melakukan hal-hal yang dipandang perlu guna menjaga keamanan di lingkungan perumahan
tersebut.
c. Hak karena pemberian negara, contohnya, seorang polisi lalu lintas berhak untuk melakukan
penindakan dan pemberian sanksi bagi para pengendara yang melanggar rambu-rambu lalu lintas
karena negara member wewenang kepadanya untuk melakukan tugas tersebut.
d. Hak karena suatu aturan hukum atau perjanjian, misalnya, seorang pembeli berhak untuk
kualitas yang baik dari barang yang dibelinya dan berhak mengajukan tuntutan (complain) jika
barang tersebut cacat atau kedaluwarsa.
Dalam kehidupan sehari-hari, hak adalah sesuatu yang sangat penting. Ketertiban masyarakat
akan segera terwujud jika semua orang sanggup berbuat sesuai dengan haknya. Jika ada
segelintir orang saja yang bertindak tidak sesuai dengan haknya, niscaya ketertiban masyarakat
akan terganggu. Seseorang dapat saja berbuat suatu perilaku tanpa didasari hak dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mengambil barang milik orang lain (mencuri). Ia akan menerima sanksi
karena telah melanggar hak orang lain.
2 . Definisi konseptual tentang HAM
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Sifat HAM adalah universal, artinya berlaku untuk semua manusia tanpa membeda-bedakan
suku, ras, agama, dan bangsa (etnis). HAM harus ditegakkan demi menjamin martabat manusia
seutuhnya di seluruh dunia. Hal itu tercermin dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Ada berbagai versi definisi mengenai HAM. Setiap definisi menekankan pada segi-segi tertentu
dari HAM. Berikut beberapa definisi tersebut.
a. HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual yangm berasal dari
kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia. (David Beetham dan Kevin Boyle)
b. HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. (Pasal 1 butir 1 UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia dan Pasal 1 butir 1 UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia)
c. HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut bersifat
universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak
tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak
hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh
konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. (C. de Rover)
d. HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi dan
dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah. (Austin-Ranney)
e. HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa dan di segala tempat
karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia. (A.J.M. Milne)
f. HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya
sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia manusia. (Franz MagnisSuseno)
3 . Ciri khusus hak asasi manusia
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hakhak yang lain. Cir
khusus hak asasi manusia sebagai berikut.
a. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
b. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
c. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak
lahir.
d. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi
manusia yang mendasar.
Hak asasi manusia, di pihak lain, menimbulkan kewajiban-kewajiban asasi. Perbenturan
kepentingan antara seseorang dengan yang lain sering terjadi. Dalam penerapannya, hak asasi
manusia tidak dapat dilaksanakan secara mutlak karena dapat mengakibatkan pelanggaran
terhadap hak asasi manusia itu sendiri (hak asasi orang lain).
4 . Macam-macam hak asasi manusia (HAM)
Dalam Piagam PBB atau Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan Sedunia tentang
Hak Asasi Manusia) yang terdiri atas 30 pasal, termuat pengakuan dan jaminan atas hak asasi
manusia. Pasal 1 deklarasi tersebut dengan tegas menyatakan bahwa sekalian orang dilahirkan
merdeka, mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Tiap orang dikaruniai akal dan budi,
serta kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan. Hak asasi manusia menurut
Piagam PBB adalah hak berpikir dan mengeluarkan pendapat, hak untuk memperoleh nama baik,
hak untuk kemerdekaan hidup, hak untuk memperoleh pekerjaan, hak mendapatkan pendidikan
dan pengajaran, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, hak untuk hidup, hak menganut
aliran kepercayaan atau agama tertentu, dan hak memiliki sesuatu.
Cakupan HAM amat luas, seluas kehidupan manusia. Kovenan Intemasional tentang Hak-hak
Sipil dan Politik (The International Covenant on Civil and Political Rights/ICCPR) dan Kovenan
Intemasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (The International Covenant on
Economics, Social, and Cultural Rights/ICESCR) menyebutkan adanya dua macam HAM.
a. Hak ekonomi, sosial, dan budaya, meliputi:
1) hak untuk membentuk serikat pekerja,
2) hak atas pendidikan,
3) hak atas pekerjaan,
4) hak atas pensiun, dan
5) hak atas hidup yang layak.
b. Hak sipil dan politik, meliputi:
1) hak mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan;
2) hak untuk hidup;
3) hak untuk berserikat;
4) hak atas kebebasan dan persamaan;
5) hak atas berpikir, mempunyai konsiensi, dan beragama;
6) hak atas kesamaan di muka badan badan peradilan;
7) hak kebebasan berkumpul secara damai.
Secara umum, hak asasi asasi manusia terdiri atas lima macam.
a. Hak asasi untuk memperoleh perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural
rights).
b. Hak asasi politik (political rights).
c. Hak asasi pribadi (personal rights).
d. Hak asasi untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).
e. Hak asasi ekonomi (poverty rights).
Dalam HAM, terkandung pula kewajiban-kewajiban dasar manusia sebagai berikut.
a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain, moral, etika, dan tata tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Setiap orang yang ada di wilayah negara RI wajib patuh pada peraturan perundang-undangan,
hukum tidak tertulis, dan hukum internasional (mengenai hak asasi manusia yang telah diterima
oleh negara RI).
c. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada batasan yang
ditetapkan oleh undang-undang.
d. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
e. Setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk
menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik.