Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Laki-Laki Usia Lebih Dari 45 Tahun Dengan Atau Tanpa Disertai Obesitas Di Universitas Kristen Maranatha.

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA LAKI-LAKI USIA LEBIH DARI 45 TAHUN DENGAN ATAU TANPA DISERTAI

OBESITAS DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Ivane Jessica Buddyman, 2011

Pembimbing I : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked Pembimbing II : Lisawati Sadeli, dr.,M.Kes

Latar belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Peningkatan prevalensi DM terjadi karena adanya peningkatan kasus obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.

Tujuan Penelitian Mengetahui apakah faktor risiko obesitas pada individu yang berumur lebih dari 45 tahun berpengaruh pada kenaikan kadar glukosa darah puasa.

Metode Subjek penelitian adalah laki-laki lebih dari 45 tahun sebanyak 30 orang Dengan desain penelitian menggunakan cross sectional study. Data yang diukur adalah tinggi badan, berat badan dan kadar glukosa darah puasa.

Hasil Subjek penelitian yang mengalami GDPT ada 14 orang (46,7%), yang mengalami DM ada 5 orang (16,7%), dan yang mengalami obesitas ada 19 orang (63%) sedangkan dari 19 orang yang obesitas dan mengalami GDPT ada 12 orang (63,2%), dan yang mengalami DM ada 3 orang (15,8%).

Kesimpulan Pada Subjek penelitian yang mengalami kenaikan kadar glukosa darah puasa sebanyak 63,3%. Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan obesitas yang mengalami GDPT ada 12 orang (63,2%) dan yang DM ada 3 orang (15,8%). Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan Body Mass Index (BMI) normal yang mengalami GDPT ada 7 orang (20%) dan yang DM ada 2 orang (20%). Obesitas meningkatkan risiko terjadinya GDPT dan DM.


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

DESCRIPTION FASTING BLOOD GLUCOSE LEVELS MALE AGE IN MORE THAN 45 YEARS WITH OR WITHOUT WITH OBESITY IN

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

Ivane Jessica Buddyman, 2011

Supervisor I : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked Supervisor II : Lisawati Sadeli, dr.,M.Kes

Background Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases with

characteristic hyperglycemia that occurs because of abnormalities of insulin secretion, insulin action or both. Increased prevalence of DM is very significant due to increasing cases of obesity, and lack of physical activity in individuals in industrialized countries.

Purpose research toknow whether risk factors for obesity in individuals older than 45 years of age effect on fasting blood glucose levels rise.

Methods Subjects were men over 45 years as many as 30 people. The study uses cross-sectional design study. The data measured were height, weight and fasting blood glucose levels.

Results Subjects who experienced GDPT there were 14 people (46.7%), which experienced DM there are 5 people (16.7%), and who are obese have 19 people (63%) whereas of the 19 people who are obese and have GDPT 12 people (63.2%), and that there are 3 people have diabetes mellitus (15.8%).

Conclusions In subjects who had fasting blood glucose levels rise as much as 63.3%. In men over 45 years with obesity who have GDPT there were 12 people (63.2%) and the DM there are 3 people (15.8%). In men over 45 years with a Body Mass Index (BMI) who had normal GDPT there are 7 people (20%) and the DM there are 2 people (20%). Obesity increases the risk of GDPT and DM. Key words: Diabetes Mellitus, obesity, fasting blood glucose levels


(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5. Kerangka Pemikiran ... 3

1.6. Metodologi ... 3

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Pankreas ... 5

2.2. Fisiologi ... 6

2.2.1 Glukosa ... 6

2.2.2 Insulin ... 6

2.2.2.1 Sejarah Insulin... ... 6

2.2.2.2 Kepentingan Biomedis Insulin ... 7

2.2.2.3 Insulin Merupakan Polipeptida Heterodimer ... 7

2.2.2.4 Sintesis insulin... ... 7

2.2.2.5 Sekresi Insulin ... 8

2.2.2.6 Metabolisme Insulin ... 9

2.2.2.7 Defisiensi Insulin... ... 9

2.2.2.8 Efek Insulin ... 10

2.2.2.9 Mekanisme Kerja Insulin ... 13


(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.2.3.1 Tua dan Proses Menua... ... 14

2.2.3.2 Tua dan perubahan homeostasis glukosa ... 15

2.3. Obesitas ... 15

2.3.1 Epidemiologi Obesitas ... 16

2.3.2 Etiologi Obesitas ... 16

2.3.3 Klasifikasi Obesitas ... 17

2.3.4 Bentuk Tubuh ... 17

2.3.5 Diagnosis Obesitas ... 18

2.3.6 Penatalaksanaan Obesitas ... 19

2.3.7 Pencegahan Obesitas ... 20

2.4. Diabetes Mellitus ... 20

2.4.1 Prevalensi Diabetes Mellitus ... 21

2.4.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus ... 22

2.4.3 Etiologi Diabetes Mellitus ... 23

2.4.4 Faktor Resiko Diabetes Mellitus ... 23

2.4.5 PatogenesisDiabetes Mellitus... 24

2.4.6 Diagnosis Diabetes Mellitus ... 25

2.4.7 Pemeriksaan Penyaring Diabetes Mellitus ... 27

2.4.8 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus ... 27

2.4.9 Komplikasi Diabetes Mellitus ... 28

2.4.9.1 Komplikasi Akut ... 28

2.4.9.2 Komplikasi Menahun ... 29

2.4.10 Pencegahan Diabetes Mellitus ... 30

2.4.10.1 Pencegahan Primer ... 30

2.4.10.2 Pencegahan Sekunder ... 30

2.4.10.3 Pencegahan Tersier ... 31

2.5. Glukometer ... 31

2.5.1 Keuntungan Glukometer ... 31

2.5.2 Metode Glukometer ... 32

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan,Alat dan Subjek Penelitian ... 33

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 33

3.1.2 Subjek Penelitian ... 33

3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.2. Metode Penelitian ... 34

3.2.1 Desain Penelitian ... 34

3.2.2 Variabel Penelitian ... 34

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 34

3.2.4 Prosedur Kerja ... 34

3.2.4.1 Pengumpulan Bahan ... 34

3.2.4.2 Persiapan Subjek Penelitian ... 35


(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha

3.2.5 Aspek Etik Penelitian ... 35

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 38

5.2. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 42


(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perkiraan Prevalensi Overweight Dan Obesitas Di Indonesia ... 16

Tabel 2.2 Klasifikasi BMI Menurut WHO ... 17

Tabel 2.3 Klasifikasi Berat Badan Yang diusulkan berdasarkan BMI Penduduk Asia Dewasa ... 17

Tabel 2.4 Kriteria Diagnosis DM ... 25

Tabel 2.5 Kadar Glukosa Sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis DM ... 26


(7)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Anatomi Pankreas ... 5 Gambar 2.2 Struktur insulin manusia ... 7


(8)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN ... 42 LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN ... 43


(9)

42

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1

DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel L1.1 Kadar Glukosa darah Puasa dan Body Mass Index pada Orang Percobaan Subjek penelitian UMUR (TAHUN) KADAR GDP (mg/dl)

TB (cm) BB (kg) BMI

(kg/cm)

1 48 91 160 57 22,3

2 47 80 165 51 18,7

3 45 90 158 75 30,1

4 63 94 160 83 32,4

5 47 82 160 70 27,3

6 46 114 165 60 22

7 45 90 165 72 26

8 49 89 169 77 27

9 47 87 171 76 26

10 51 75 165 64 23,5

11 55 127 166 75 27,2

12 49 90 170 73 25,3

13 46 85 165 60 22

14 45 91 175 78 25,5

15 51 92 170 70 24,2

16 47 88 160 49 19,1

17 60 93 152 60 26

18 46 92 160 61 23,8

19 46 83 165 59 21,7

20 65 147 160 48 18,8

21 46 91 165 64 23,5

22 45 95 160 65 25,4

23 46 93 160 53 20,7

24 46 84 160 52 20,3

25 54 98 165 70 25,7

26 49 125 169 72 25,2

27 47 103 165 70 25,7

28 51 87 172 63 21,3

29 59 99 165 75 27,5

30 60 83 160 42 16,4


(10)

43

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya

setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Laki-Laki Usia Lebih Dari 45 Tahun Dengan Atau Tanpa Disertai Obesitas Di Universitas Kristen Maranatha

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Ivane Jessica Buddyman ) ( )

*) Surat pernyataan persetujuan penelitian/uji klinik Email:

ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai:

Desember 2008 Hal 43 dari 3

Judul:


(11)

44

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ivane Jessica Buddyman

Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 18 Mei 1990

Alamat : JL. Sukamekar III no 11, Bandung

Email : anne_0810009@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

 1996, lulus TK Yos Sudarso, Majenang.

 2002, lulus SD Negeri Jenang 2, Majenang

 2005, lulus SMP Negeri 1, Majenang.

 2008, lulus SMA Santa Angela Bandung.

 2008,Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(12)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) menurut American Diabetes Association (ADA) (2010) didefinisikan sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Ahmad Rudianto, 2011). Sedangkan World Health Organization (WHO) mendefinisikan DM sebagai sebuah penyakit kronik yang terjadi karena pancreas tidak menghasilkan insulin yang cukup, atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif (WHO, 2011).

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit yang merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. Prevalensi DM di dunia sangat meningkat dalam 2 dekade, pada tahun 1985 ditemukan 30 juta kasus, dan pada tahun 2000 ditemukan 177 juta kasus. Berdasarkan data tersebut penderita DM pada tahun 2030 diperkirakan lebih dari 360 juta kasus, dan diperkirakan jumlah penderita DM terbanyak berusia 45-64 tahun(Powers, 2008).

Untuk Indonesia, WHO juga memprediksi kenaikan jumlah penderita DM Tipe 2 dari 8,4 juta kasus pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta kasus pada tahun 2030 (Ahmad Rudianto, 2011). Banyaknya jumlah penderita DM ini membuat Indonesia menempati peringkat keempat yang memiliki jumlah penderita DM terbanyak setelah India, Cina, Amerika Serikat. Peningkatan prevalensi DM yang sangat signifikan terjadi karena adanya peningkatan kasus obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik pada individu di negara-negara industri (Powers, 2008). Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit yang mempunyai beberapa faktor risiko. Beberapa faktor risiko menurut ADA adalah: faktor genetik, obesitas dengan Body Mass Index (BMI) > 25kg/m2, pada pemeriksaan sebelumnya teridentifikasi adanya Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) atau adanya Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Bagi mereka yang mempunyai faktor risiko


(13)

2

Universitas Kristen Maranatha DM namun tidak menunjukkan adanya gejala DM (poliuria, polidipsia, polifagia, pruritus, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya) perlu dilakukan pemeriksaan penyaring dengan cara memeriksa kadar glukosa darah puasa.

Berdasarkan perkiraan jumlah penderita DM yang semakin meningkat dan jumlah terbanyaknya pada usia lebih dari 45 tahun, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengukur kadar glukosa darah puasa pada karyawan laki-laki Universitas Kristen Maranatha Bandung. Kemudian jika kadar glukosa darah meningkat, penulis akan menghubungkan apakah subjek penelitian tersebut mengalami obesitas atau tidak.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

- Apakah pada laki-laki yang berumur lebih dari 45 tahun kadar glukosa darah puasanya meningkat

- Berapa prosentase GDPT atau DM pada kelompok laiki-laki usia lebih dari 45 tahun tanpa obesitas

- Berapa prosentase GDPT atau DM pada laki-laki lebih dari 45 tahun disertai obesitas

- Apakah pengaruh obesitas terhadap risiko GDPT atau DM

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

- Maksud Penelitian

Memeriksa kadar glukosa darah puasa, dan untuk deteksi dini kasus DM. - Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah faktor risiko obesitas pada individu yang berumur lebih dari 45 tahun berpengaruh pada kenaikan kadar glukosa darah puasa.


(14)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

- Manfaat Akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk mengembangkan wawasan mahasiswa kedokteran FK UKM tentang pentingnya pemeriksaan penyaring pada mereka yang mempunyai faktor risiko DM (individu yang berumur lebih dari 45 tahun dan mengalami obesitas).

- Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah agar masyarakat yang mengalami GDPT ataupun DM dapat ditangani lebih dini dan lebih tepat, sehingga tidak menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat terjadi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Menurut ADA, DM mempunyai beberapa faktor risiko, antara lain: faktor

genetik, obesitas dengan BMI > 25kg/m2, pada pemeriksaan sebelumnya teridentifikasi adanya GDPT atau adanya TGT. Juga ada beberapa indikasi untuk dilakukannya pemeriksaan kadar glukosa pada setiap individu, antara lain: individu yang berumur lebih dari 45 tahun, BMI > 25 kg/m2, pada pemeriksaan sebelumnya teridentifikasi adanya GDPT atau adanya TGT (ADA, 2004).

1.6 Metodologi

Penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan membandingkan prevalensi efek pada kelompok dengan obesitas dan kelompok tanpa obesitas. Metode yang digunakan adalah pengukuran kadar glukosa darah puasa. Data yang diukur adalah tinggi badan, berat badan, dan kadar glukosa darah puasa dalam mg/dL. Kadar glukosa darah puasa diukur dengan glukometer setelah subjek penelitian berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari), tetapi masih diperbolehkan untuk minum air putih tanpa gula. Darah yang digunakan adalah darah perifer.


(15)

4

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini akan melibatkan karyawan Universitas Kristen Maranatha sebanyak 30 orang yang berumur lebih dari 45 tahun.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(16)

38

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

- Subjek penelitian yang mengalami kenaikan kadar glukosa darah puasa sebanyak 63,3%.

- Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan Body Mass Index (BMI) normal yang mengalami GDPT ada 7 orang (20%) dan yang DM ada 2 orang (20%).

- Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan obesitas yang mengalami GDPT ada 12 orang (63,2%) dan yang DM ada 3 orang (15,8%).

- Obesitas meningkatkan risiko terjadinya GDPT dan DM.

5.2 Saran

- Pada penderita obesitas dapat dilakukan pemeriksaan penyaring untuk mengetahui terjadinya DM dengan mengukur kadar glukosa darah puasa.

- Orang Percobaan tidak hanya diukur berat badan, tinggi badan, dan kadar glukosa darah puasa tetapi diukur juga lingkar perut, panggul dan pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral.

- Melakukan pemeriksaan penyaring untuk mencari GDPT dan DM dengan sampel yang lebih banyak.

- Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan glukometer dengan metode heksokinase agar sesuai dengan gold standard pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan darah kapiler.


(17)

39

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rudianto. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2011. 2011. Jakarta: PB. PERKENI. Hal. 1 - 11, 21, 48 - 9. American Diabetes Association. 2004. Screening for type 2 diabetes. vol 27: S11

S12. http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s11.short. 30 Oktober 2010.

Daniel S.Wibowo, Widjaya Parjana. 2009. Anatomi tubuh manusia. Singapura: Elsevier hal 357-60.

Em Yunir, Suharko Soebardi. 2007. Terapi non farmakologis pada diabetes mellitus. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati:

Buku ajar ilmu penyakit dalam Ed 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1862-4.

Granner D.K. 2003. Hormon pankreas dan traktus gastrointestinal. Dalam RK Murray: Biokimia harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal.581-90.

Guyton & Hall. 2006. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC. Hal. 1010-8.

Hemphill R.R. 2011. Hyperosmolar hyperglycemic state.

http://emedicine.medscape.com/article/1914705-overview. 25 Juli 2011. Hendromartono. 2007. Nefropati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I

Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1898-9.

Imam Subekti. 2007. Neuropati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1902.

Karel Pandelaki. 2007. Retinopati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1889.

Khardori Romesh. 2011. Diabetes mellitus type 2.

http://emedicine.medscape.com/article/117853-overview#showall. 25 Juli 2011.


(18)

40

Universitas Kristen Maranatha Kumanyika S.K, Obarzanek E, Stettler N, Bell R, Fortman S.P. 2008. Population-

based prevention of obesity. 118: 435 – 6.

http://circ.ahajournals.org/content/118/4/428.full.pdf+html. 22 September 2011.

Mahler R.J. 1999. Type 2 diabetes mellitus: update on diagnosis,

pathophysiology, and treatment.

http://jcem.endojournals.org/content/84/4/1165.full. 22 September 2011.

Mayes P.A. 2003. Karbohidrat yang memiliki makna fisiologis. In RK Murray:

Biokimia harper Ed 25. Jakarta: EGC. Hal.138.

Powers A.C. Diabetes mellitus. In Fauci A.S, Kasper D.L, Longo D.L, Braunwald E, Hauser S.L, Jameson J.L.: Harrison’s principle of internal medicine. 17th ed. Vol 2. United States of America : McGraw-Hill Companies. p. 2276-7. Raghavan V.A. 2011. Diabetic Ketoacidosis.

http://emedicine.medscape.com/article/118361-overview. 25 Juli 2011. Saaristo T.E, Barengo N.C, Oksa H, Puolijoki H, Saltevo J.T. 2008. High

prevalence of obesity, central obesity and abnormal glucose tolerance in the middle-aged Finnish population. http://www.biomedcentral.com/1471-2458/8/423. 30 Oktober 2011.

Sidartawan Soegondo. 2007. Farkmakoterapi pada pengendalian glikemia

diabetes mellitus tipe 2. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1860-2.

Sidartawan Soegondo. 2007. Obesitas. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1924.

Slamet Suyono. 2007. Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1852-4.

Uwaifo G.I. 2011. Obesity Treatment & Management.

http://emedicine.medscape.com/article/123702-treatment. 18 November 2011. Wasilah Rochmah. 2007. Diabetes mellitus pada usia lanjut. Dalam AW Sudoyo,


(19)

41

Universitas Kristen Maranatha B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit

dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit

Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1915-7.

World Health Organization. 2011. Diabetes programme. http://www.who.int/ diabetes/en/index.html. 30 Oktober 2010.

www.diabetesdaily.com. 2011. Blood glucose monitoring. 26 November 2011. www.obesitas.web.id. 2007. Definisi kelebihan berat badan dan obesitas. 22

September 2011.

www.obesitas.web.id. 2007. Indeks massa tubuh (BMI) = indeks massa tubuh. 22 September 2011.

www.obesitas.web.id. 2007. overweight dan obesitas di Indonesia. 22 September 2011.


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

- Manfaat Akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk mengembangkan wawasan mahasiswa kedokteran FK UKM tentang pentingnya pemeriksaan penyaring pada mereka yang mempunyai faktor risiko DM (individu yang berumur lebih dari 45 tahun dan mengalami obesitas).

- Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah agar masyarakat yang mengalami GDPT ataupun DM dapat ditangani lebih dini dan lebih tepat, sehingga tidak menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat terjadi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Menurut ADA, DM mempunyai beberapa faktor risiko, antara lain: faktor

genetik, obesitas dengan BMI > 25kg/m2, pada pemeriksaan sebelumnya teridentifikasi adanya GDPT atau adanya TGT. Juga ada beberapa indikasi untuk dilakukannya pemeriksaan kadar glukosa pada setiap individu, antara lain: individu yang berumur lebih dari 45 tahun, BMI > 25 kg/m2, pada pemeriksaan sebelumnya teridentifikasi adanya GDPT atau adanya TGT (ADA, 2004).

1.6 Metodologi

Penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan membandingkan prevalensi efek pada kelompok dengan obesitas dan kelompok tanpa obesitas. Metode yang digunakan adalah pengukuran kadar glukosa darah puasa. Data yang diukur adalah tinggi badan, berat badan, dan kadar glukosa darah puasa dalam mg/dL. Kadar glukosa darah puasa diukur dengan glukometer setelah subjek penelitian berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari), tetapi masih diperbolehkan untuk minum air putih tanpa gula. Darah yang digunakan adalah darah perifer.


(2)

4

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini akan melibatkan karyawan Universitas Kristen Maranatha sebanyak 30 orang yang berumur lebih dari 45 tahun.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(3)

38

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

- Subjek penelitian yang mengalami kenaikan kadar glukosa darah puasa sebanyak 63,3%.

- Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan Body Mass Index (BMI) normal yang mengalami GDPT ada 7 orang (20%) dan yang DM ada 2 orang (20%).

- Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan obesitas yang mengalami GDPT ada 12 orang (63,2%) dan yang DM ada 3 orang (15,8%).

- Obesitas meningkatkan risiko terjadinya GDPT dan DM.

5.2 Saran

- Pada penderita obesitas dapat dilakukan pemeriksaan penyaring untuk mengetahui terjadinya DM dengan mengukur kadar glukosa darah puasa.

- Orang Percobaan tidak hanya diukur berat badan, tinggi badan, dan kadar glukosa darah puasa tetapi diukur juga lingkar perut, panggul dan pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral.

- Melakukan pemeriksaan penyaring untuk mencari GDPT dan DM dengan sampel yang lebih banyak.

- Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan glukometer dengan metode heksokinase agar sesuai dengan gold standard pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan darah kapiler.


(4)

39

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rudianto. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2011. 2011. Jakarta: PB. PERKENI. Hal. 1 - 11, 21, 48 - 9. American Diabetes Association. 2004. Screening for type 2 diabetes. vol 27: S11

S12. http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s11.short. 30 Oktober 2010.

Daniel S.Wibowo, Widjaya Parjana. 2009. Anatomi tubuh manusia. Singapura: Elsevier hal 357-60.

Em Yunir, Suharko Soebardi. 2007. Terapi non farmakologis pada diabetes mellitus. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam Ed 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1862-4.

Granner D.K. 2003. Hormon pankreas dan traktus gastrointestinal. Dalam RK Murray: Biokimia harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal.581-90.

Guyton & Hall. 2006. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC. Hal. 1010-8.

Hemphill R.R. 2011. Hyperosmolar hyperglycemic state.

http://emedicine.medscape.com/article/1914705-overview. 25 Juli 2011. Hendromartono. 2007. Nefropati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I

Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1898-9.

Imam Subekti. 2007. Neuropati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1902.

Karel Pandelaki. 2007. Retinopati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1889.

Khardori Romesh. 2011. Diabetes mellitus type 2.

http://emedicine.medscape.com/article/117853-overview#showall. 25 Juli 2011.


(5)

40

Universitas Kristen Maranatha Kumanyika S.K, Obarzanek E, Stettler N, Bell R, Fortman S.P. 2008. Population-

based prevention of obesity. 118: 435 – 6.

http://circ.ahajournals.org/content/118/4/428.full.pdf+html. 22 September 2011.

Mahler R.J. 1999. Type 2 diabetes mellitus: update on diagnosis, pathophysiology, and treatment.

http://jcem.endojournals.org/content/84/4/1165.full. 22 September 2011. Mayes P.A. 2003. Karbohidrat yang memiliki makna fisiologis. In RK Murray:

Biokimia harper Ed 25. Jakarta: EGC. Hal.138.

Powers A.C. Diabetes mellitus. In Fauci A.S, Kasper D.L, Longo D.L, Braunwald E, Hauser S.L, Jameson J.L.: Harrison’s principle of internal medicine. 17th ed. Vol 2. United States of America : McGraw-Hill Companies. p. 2276-7. Raghavan V.A. 2011. Diabetic Ketoacidosis.

http://emedicine.medscape.com/article/118361-overview. 25 Juli 2011. Saaristo T.E, Barengo N.C, Oksa H, Puolijoki H, Saltevo J.T. 2008. High

prevalence of obesity, central obesity and abnormal glucose tolerance in the

middle-aged Finnish population.

http://www.biomedcentral.com/1471-2458/8/423. 30 Oktober 2011.

Sidartawan Soegondo. 2007. Farkmakoterapi pada pengendalian glikemia

diabetes mellitus tipe 2. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1860-2.

Sidartawan Soegondo. 2007. Obesitas. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1924.

Slamet Suyono. 2007. Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1852-4.

Uwaifo G.I. 2011. Obesity Treatment & Management.

http://emedicine.medscape.com/article/123702-treatment. 18 November 2011. Wasilah Rochmah. 2007. Diabetes mellitus pada usia lanjut. Dalam AW Sudoyo,


(6)

41

Universitas Kristen Maranatha B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1915-7.

World Health Organization. 2011. Diabetes programme. http://www.who.int/ diabetes/en/index.html. 30 Oktober 2010.

www.diabetesdaily.com. 2011. Blood glucose monitoring. 26 November 2011. www.obesitas.web.id. 2007. Definisi kelebihan berat badan dan obesitas. 22

September 2011.

www.obesitas.web.id. 2007. Indeks massa tubuh (BMI) = indeks massa tubuh. 22 September 2011.

www.obesitas.web.id. 2007. overweight dan obesitas di Indonesia. 22 September 2011.