Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Produk Chatime di Bandung.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran produk Chatime di Bandung serta untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk Chatime di Bandung. Penelitian ini terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan diimplementasikan kepada 120 konsumen Chatime sebagai sampel penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, yaitu uji validitas dan reliabilitas serta analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa: terdapat hubungan yang kuat antara variabel marketing mix dengan keputusan pembelian. Marketing mix mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 35,5% dan sisanya 64,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Faktor promotion menjadi faktor yang paling diperhatikan konsumen sebelum mereka membeli produk Chatime. Dapat disimpulkan bahwa persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran Chatime di Bandung dianggap baik karena mayoritas konsumen menjawab setuju.
(2)
ABSTRACT
This study aims to determine consumer perceptions of the Chatime’s marketing mix in Bandung as well as to determine the influence of the marketing mix on Chatime’s product purchasing decisions in Bandung. The study consisted of four independent variables are: product, price, place, promotion and the dependent variable is the purchase decision.
The data in this study were collected through questionnaires and implemented to 120 consumers Chatime as the study sample. Data analysis methods used are quantitative analysis, the validity and reliability as well as multiple regression analysis.
The result of analysis data, showed that: there is a strong correlation between marketing mix variables with purchasing decisions. Marketing mix influence purchasing decisions by 35.5% and the remaining 64.5% is influenced by other variables outside of this study. Promotion factors to be a most consumers factors before they purchase products Chatime. Concluded that consumers' perceptions of marketing mix Chatime in London is considered good because the majority of consumers responded agreed.
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iii
PERNYATAAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 8
1.3.Tujuan Penelitian ... 9
1.4.Kegunaan Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1.Kajian Pustaka ... 10
(4)
2.1.1. Manajemen Pemasaran... 10
2.1.2. Bauran Pemasaran ... 11
2.1.3. Persepsi Konsumen ... 20
2.1.4. Perilaku Konsumen ... 24
2.1.5. Keputusan Pembelian ... 24
2.2. Rerangka Pemikiran ... 28
2.3. Penelitian Terdahulu ... 31
2.4. Model Penelitian ... 33
2.5. Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 34
3.2. Metode Pengumpulan Data ... 35
3.3. Populasi dan Sampel ... 36
3.4. Definisi Operasional Variabel... 38
3.5. Metode Pengambilan Sampel ... 41
3.6. Metode Analisis Data ... 42
3.6.1. Uji Validitas ... 42
3.6.2. Uji Reliabilitas ... 42
3.6.3. Analisis Deskriptif ... 43
3.6.4. Analisis Korelasi ... 43
3.6.5. Analisis Regresi Berganda ... 44
(5)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Konsumen ... 47
4.2. Persepsi Responden Terhadap Bauran Pemasaran Chatime di Bandung .. 49
4.2.1. Persepsi Responden Chatime Terhadap Product Chatime di Bandung ... 50
4.2.2. Persepsi Responden Chatime Terhadap Price Chatime di Bandung ... 52
4.2.3. Persepsi Responden Chatime Terhadap Place Chatime di Bandung ... 55
4.2.4. Persepsi Responden Chatime Terhadap Promotion Chatime di Bandung ... 57
4.2.5. Persepsi Responden Chatime Terhadap Keputusan Pembelian Chatime di Bandung ... 60
4.3. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 63
4.3.1. Uji Validitas ... 63
4.3.2. Uji Reliabilitas ... 68
4.4. Uji Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian ... 72
4.4.1. Analisa Korelasi ... 72
4.4.2. Analisa ANOVA ... 74
4.4.3. Analisa Koefisien ... 75
(6)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... 77
5.2. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN ... 84
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel I Deskripsi Perbedaan Franchise Minuman Asing ... 3
Tabel II Penelitian Terdahulu ... 31
Tabel III Operasional Variabel X ... 38
Tabel IV Operasional Variabel Y ... 41
Tabel V Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 44
Tabel VI Jenis Kelamin ... 47
Tabel VII Usia ... 48
Tabel VIII Pengeluaran Per Bulan ... 48
Tabel IX Pernah Tidaknya Mengkonsumsi Chatime ... 49
Tabel X Membeli Produk Chatime Karena Memiliki Rasa/ Komposisi Produk yang Berbeda dari Pesaingnya ... 50
Tabel XI Membeli Produk Chatime Karena Memiliki Variasi Produk yang Menarik dan Lengkap ... 51
Tabel XII Harga Produk Chatime Sesuai dengan Pelayanan dan Kualitas Produk yang Diterima ... 52
Tabel XIII Harga Produk Chatime Dinilai Premium Dibanding Pesaingnya ... 53
Tabel XIV Membeli Produk Chatime Karena Memiliki Variasi Layanan Pembayaran yang Beragam ... 54
Tabel XV Kemudahan Menjangkau Lokasi Chatime ... 55
(8)
Tabel XVII Komunikasi Promosi Chatime Mendorong Responden untuk
Membeli Chatime ... 57
Tabel XVIII Promosi yang Diberikan Sesuai dengan Penyajian Produk yang Sebenarnya ... 58
Tabel XIX Promosi yang Disajikan Chatime Cukup Menarik... 59
Tabel XX Membeli Produk Chatime Karena Yakin dan Percaya Terhadap Popularitas Merek Chatime ... 60
Tabel XXI Secara Rutin Membeli Chatime (Weekend) ... 61
Tabel XXII Membeli Produk Chatime Karena Puas dengan Kualitas dan Varian Produk Chatime ... 62
Tabel XXIII Validitas untuk Komponen Product... 63
Tabel XXIV Validitas untuk Komponen Price ... 64
Tabel XXV Validitas untuk Komponen Place ... 65
Tabel XXVI Validitas untuk Komponen Promotion ... 66
Tabel XXVII Validitas untuk Komponen Keputusan Pembelian ... 67
Tabel XXVIII Uji Reliabilitas untuk Komponen Product ... 68
Tabel XXIX Uji Reliabilitas untuk Komponen Price ... 69
Tabel XXX Uji Reliabilitas untuk Komponen Place ... 70
Tabel XXXI Uji Reliabilitas untuk Komponen Promotion ... 70
Tabel XXXII Uji Reliabilitas untuk Komponen Keputusan Pembelian... 71
(9)
Tabel XXXIV Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 72
Tabel XXXV Faktor Lain Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 73
Tabel XXXVI ANOVA ... 74
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Deskripsi Chatime Cafe ... 6 Gambar 2 Proses Seleksi ... 21 Gambar 3 Model Penelitian ... 33
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 83 Lampiran B Hasil Uji Validitas & Hasil SPSS ... 86
(12)
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perindustrian di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang berkembang pesat dalam peningkatan kondisi perekonomian nasional. Salah satu industri yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah industri food and beverages. Hingga tahun 2010 lalu, industri makanan dan minuman di Indonesia sudah mencapai 5.500 merek dan diantaranya merupakan franchise dari berbagai negara lain (sumber: Badan Pusat Statistik tahun 2011). Pada tahun 2011, industri makanan dan minuman di Indonesia tumbuh sebesar 8 persen, atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi negara yang mencapai 6,4 persen. Tingginya pertumbuhan industri makanan dan minuman itu tidak lepas dari perbaikan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan segmen ekonomi pendapatan konsumen kelas menengah sebesar 56,7 persen atau sekitar 131 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang (sumber: Presdir Suntory Garuda Beverages, Hartono Atmadja, pada Pikiran Rakyat, 2012). Karakteristik segmen konsumen kelas ekonomi menengah ini, menurut Hartono, cukup unik karena mereka rela mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan value dan kualitas produk yang baik. Hampir sepertiga dari pengeluaran terbesar mereka dihabiskan untuk konsumsi pribadi berupa makanan dan minuman.
Industri makanan dan minuman di Indonesia tidak hanya dimasuki oleh produk nasional, tetapi juga dimasuki oleh produk asing dengan strategi waralaba. Waralaba
(13)
BAB I PENDAHULUAN
makanan dan minuman di Indonesia menjadi salah satu sektor yang paling banyak diminati dan dimasuki oleh investor-investor asing. Pada tahun 2012 lalu, jumlah waralaba asing di Indonesia mencapai 350 waralaba dan saat ini (maret 2013) sudah mencapai 400 waralaba. Hal ini menunjukkan tingkat pertumbuhan jumlah waralaba asing mencapai 6 persen per tahun dan melampaui pertumbuhan waralaba lokal yang hanya 2 persen (sumber: Info franchise and Concept Business pada antaranews.com, 2013). Perkembangan franchise asing yang lebih tinggi daripada franchise lokal itu dikarenakan adanya perilaku masyarakat Indonesia yang lebih percaya pada kualitas produk dan jasa dari franchise asing.
Sebagai salah satu Kota wisata di Indonesia, Kota Bandung merupakan salah satu tujuan favorit warga Jabodetabek dan sekitar Kota Bandung untuk berlibur di akhir pekan, hal ini menjadi peluang bisnis bagi pelaku bisnis di industri makanan dan minuman, factory outlet, perhotelan, transportasi, dan wahana permainan. Untuk industri makanan dan minuman di Kota Bandung, terdiri atas usaha lokal (UMKM) dan jaringan franchise (Nasional dan Internasional). Bisnis franchise asing dalam bidang industri makanan dan minuman yang sering dijumpai di pusat-pusat hiburan atau mall Kota Bandung diantaranya KFC, Mc Donalds, Starbucks, Burger King, Chatime, Bread Talk, Domino Pizza, Sushi Tei, Calais dan masih banyak yang lainnya. Banyaknya bisnis franchise asing membuat perusahaan harus dapat merumuskan bauran pemasaran dengan tepat dan tidak mengabaikan pendapat atau masukan dari konsumen. Diantara industri franchise asing, makanan dan minuman, peneliti tertarik untuk menganalisis industri franchise minuman asing, yaitu: Starbucks, Chatime, dan Calais. Adapun
(14)
BAB I PENDAHULUAN
keunggulan dari produk yang dihasilkan Starbucks, Chatime, Calais adalah sebagai berikut:
Tabel I.
Deskripsi Perbedaan Franchise Minuman Asing Merek “Starbucks, Chatime dan Calais”
Starbucks Chatime Calais
Negara asal Amerika Serikat Taiwan Taiwan
Point of Differentiation
Atmosphere toko Fasilitas Store
(wifi, tempat duduk sofa) Menyediakan
pastries/cake Biasanya untuk
segmen eksekutif
Konsumen dapat memilih
komposisi minumannya seperti: Kadar gula Kadar es Topping Tutup kemasan di
press
Konsumen dapat memilih komposisi minumannya seperti: 1. Kadar gula 2. Kadar es 3. Topping Mendapat
aksesoris
berbentuk kumis untuk berfoto Topping bubble
dalam 2 warna yaitu hitam dan merah muda
(15)
BAB I PENDAHULUAN
Produk
Brewed Tea Brewed Coffee Chocolate
Beverages Espresso
Beverages Frappuccino
Blended Beverages Desserts and
Cookies Pastries and
Baked Sandwiches Almond
Croissant
Milk Tea Series Fresh Tea Series Fruit Tea Series Oriental Pop Tea
Series
QQ Jelly Series Mousse Series Refreshing Juices
Series
Smoothies Series Coffee
Bubble Milk Tea Calais Tea Calais Coffee
Kisaran Harga Rp20.000-Rp55.000 Rp20.000-Rp35.000 Rp15.000-Rp25.000
Sumber: Observasi pribadi peneliti (2013)
Diantara produk franchise minuman asing tersebut, Chatime dan Calais merupakan dua merek yang berasal dari Negara yang sama yaitu Taiwan. Peranan merek bukan lagi sekedar nama atau pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi salah satu faktor penting dalam keunggulan bersaing. Merek memberikan konsumen suatu informasi, pilihan, menyederhanakan keputusan, serta menawarkan jaminan mutu (Kusuma Fajar M. 2010).
(16)
BAB I PENDAHULUAN
Chatime merupakan salah satu merek produk franchise yang berasal dari Taiwan yang didirikan pada tahun 2005. Sebuah konsep teh unik yang didedikasikan untuk membuat teh alternatif yang lebih sehat, menyegarkan dan menyenangkan untuk dikonsumsi. Berbeda dengan gerai minuman yang berasal dari Taiwan yang bernama Icup, Chatime menghadirkan hal yang berbeda seperti adanya kebebasan konsumen dalam memesan produk tersebut dengan langkah-langkah menarik seperti:
1. Pilihan hangat atau dingin.
2. Ukuran minuman regular atau large.
3. Pilihan topping di dalam minuman tersebut seperti pearl, grass jelly, pudding, coconut jelly, red bean, aloe vera jelly, rainbow jelly, dan coffee jelly.
4. Banyaknya es hingga banyaknya gula pada minuman.
Chatime memiliki target market konsumen usia muda, dimulai dari pelajar hingga pekerja. Setelah gerai pertamanya dibuka, hingga saat ini jumlah gerai yang mereka miliki mencapai 1000 gerai di 80 kota di empat benua di seluruh dunia. Salah satu hal yang disukai oleh konsumen Chatime terutama kalangan pelajar dan mahasiswa itu adalah kepraktisan serta keunikan rasanya yang beragam. Menurut
www.chatimecafe.com sebagai website resmi Chatime Indonesia, Chatime telah
(17)
BAB I PENDAHULUAN
Gambar 1. Deskripsi Chatime Cafe Sumber: www.chatimecafe.com (2013)
1. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen (sumber: ipb.ac.id). 2. ISO 9001 yang merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu, yang artinya perusahaan dan produk tersebut telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya (sumber: wikipedia, 2013).
3. Halal, adalah istilah bahasa arab dalam agama islam yang berarti “diizinkan” atau “boleh”, sering digunakan untuk merujuk kepada makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi dalam islam (sumber: wikipedia, 2013).
(18)
BAB I PENDAHULUAN
Produk yang dihasilkan chatime membuat semua kalangan dapat menikmatinya, misalnya segmen konsumen usia lanjut dapat memesan produknya tanpa gula sehingga dapat mengurangi resiko penyakit diabetes. Dari segi harga yang dipatok mulai dari Rp20.000 hingga Rp35.000 dirasa cukup untuk menikmati kesegaran dan kenikmatan mengkonsumsi produknya. Untuk promosi,word of mouth merupakan hal yang penting pada kemajuan Chatime. Seluruh konsumen yang telah menikmati Chatime dapat merekomendasikan kepada kerabat hingga keluarganya melalui tatap muka langung dan word of mouth. Tibanya masyarakat dalam generasi C (connected) membuat seluruh orang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya melalui social media seperti twitter, facebook, path, dan yang lainnya. Masyarakat pun dapat dengan mudah mengunduh hal apapun sehingga orang lain dapat mengetahui mengenai orang tersebut. Dampak komunikasi seperti word of mouth lebih cepat, luas, serta lebih mudah diterima oleh orang lain dibandingkan dengan Integrated Marketing Communication lainnya.
Adanya komunikasi seperti word of mouth ini lah yang secara positif mendorong masyarakat melakukan pembelian terhadap produk hingga melakukan pembelian berulang. Bauran pemasaran terakhir adalah saluran distribusi, tidak diragukan lagi bahwa mereka telah memiliki banyak gerai khususnya di Indonesia sendiri sehingga masyarakat dengan mudah mendapatkan produknya. Diantaranya gerai tersebut buka di banyak mall yang tersebar di berbagai wilayah seperti Jakarta (Mall Artha Gading), Bandung (Paris Van Java, Istana Plaza, Cihampelas Walk, dan lain-lain), Surabaya, Bali hingga di Sumatera.
(19)
BAB I PENDAHULUAN
Dengan semakin banyak franchise asing yang masuk ke Indonesia khususnya dalam industri yang sama yaitu makanan dan minuman, hal ini mendorong situasi persaingan semakin kompetitif dalam melakukan ekspansi pasar dan meningkatkan penjualan. Oleh sebab itu pihak Chatime membutuhkan beberapa strategi pemasaran untuk memperpanjang umur hidup bisnisnya, menarik dan meningkatkan pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama, dan mengembangkan kepuasan konsumen dengan menggunakan bauran pemasaran yang mereka miliki. Dengan demikian, fenomena bauran pemasaran pada Chatime di Bandung menjadi semakin penting untuk diperhatikan. Berkaitan dengan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk mengambil topik penelitian mengenai “PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CHATIME DI BANDUNG”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, peneliti mengidentifikasi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran yang dilakukan oleh Chatime di Bandung?
2. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk Chatime di Bandung?
(20)
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang berjudul pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk Chatime di Bandung adalah:
1. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran produk Chatime di Bandung.
2. Untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk Chatime di Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini ditujukan untuk:
1. Bagi peneliti, sebagai kesempatan dalam menganalisa implementasi bauran pemasaran Chatime dalam proses perluasan pasarnya di Bandung.
2. Bagi perusahaan yang bersangkutan, sebagai pemahaman bagaimana persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran yang telah dijalankan dan diharapkan dapat menyusun strategi peningkatan pemasaran Chatime untuk meningkatkan volume penjualan.
(21)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Produk Chatime di Bandung, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus memberikan saran sebagai berikut:
5.1. Kesimpulan
Dilihat dari hasil pengolahan dan pengujian validitas, reliabilitas dan regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Hubungan yang kuat terjadi antara variabel marketing mix dengan keputusan pembelian karena nilai R kedua variabel tersebut berada diatas 60%.
b. Dengan sig. 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa marketing mix berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Chatime di Bandung (H1 diterima).
c. Marketing Mix hanya mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 35,5% sementara sisanya sebesar 64,5% dipengaruhi faktor lain, peneliti mengambil asumsi bahwa faktor lainnya sebesar 64,5% dipengaruhi oleh perilaku konsumen (penelitian Kosasih tahun 2013) dan lain-lain.
d. Keputusan pembelian responden paling besar ditentukan oleh faktor promotion dari pihak Chatime disusul dengan faktor product dan price pada
(22)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
posisi kedua dan ketiga. Responden tidak menempatkan faktor place dalam mendorong keputusan pembelian, dapat diasumsikan bahwa konsumen akan selalu membeli produk Chatime walaupun lokasi gerai Chatime berada pada lokasi yang tidak strategis/ gerai Chatime berada pada kondisi yang tidak nyaman bagi konsumen.
5.2. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan mengenai peran marketing mix terhadap keputusan pembelian produk Chatime di Bandung, maka penulis ingin menyampaikan beberapa saran dengan harapan dapat menjadi acuan dalam mewujudkan suatu konsep pemasaran yang lebih baik dan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Chatime di Bandung, yaitu:
1. Bagi pihak Chatime, diharapkan lebih mempertimbangkan faktor promosi yang beragam dan lebih menarik sebab faktor promosi merupakan daya tarik bagi konsumen dalam memutuskan pembelian produk Chatime. Sebaiknya pihak Chatime juga dapat menerapkan program promosi yang dapat berpengaruh langsung untuk konsumen sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Hal ini dapat member pengaruh psikologis yang positif untuk konsumen.
2. Untuk menghadapi persaingan yang kian kompetitif, pihak Chatime disarankan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta menambah
(23)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
varian produk karena lini produk merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
3. Pihak Chatime diharapkan mampu menerapkan strategi harga yang kompetitif sehingga dapat menjangkau segmen konsumen yang lebih luas, baik dari sisi demografi, psikografi dan geografis (urban diperluas ke suburban).
4. Dilihat dari situasi gerai Chatime pada waktu penulis melakukan observasi, wawancara dan pengujian data, penulis melihat bahwa setiap gerai Chatime di Bandung mengalami peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu, hal ini berdampak pada terjadinya proses antrian konsumen yang panjang pada waktu weekend dan weekday (rata-rata pukul 15.00-19.30). melihat situasi tersebut, penulis member masukan untuk memperhatikan store atmosphere dan luasan gerai sehingga dapat menampung jumlah konsumen yang lebih banyak dan member waktu tunggu untuk mengatasi jumlah antrian.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto N. Hendra. 2013. Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Jenis MPV Merek Toyota Kijang Innova Di Semarang. Jurnal Manajemen. Vol. 2, No. 3, Hal. 1-10
Armstrong, Gary, and Kotler, Philip. 2008. Marketing an Introduction 6th Edition. Pearson Education Internasional, Prentice Hall, New Jersey.
Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Djakarta, Deka. 2012. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Indonesia Seller Perusahaan E-Commerce eBay). Program Strata Satu Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.
Ginting, Nembah. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan kedua. Yrama Widya. Bandung.
Khasanah dan Pamujo. 2011. Analisis Pengaruh Atribut Produk, Bauran Promosi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Merchandise. Jurnal Manajemen. Vol. 13, No. 1, Hal. 156-163.
Kosasih, SE., MM., etc. 2013. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Di Dealer Arista Johar. Jurnal Manajemen. Nomor 3. Volume 10. Halaman 1135-1148.
Kotler, Philip & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 13. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi 13. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran. Erlangga. Jakarta.
(25)
Kotler, Phillip. 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Prenhalindo, Jakarta. Kurniawan, Satanislau Albert. 2012. SPSS 20 Analisis Deskriptif dan Multivariat.
Bisnis2030 Internet Bisnis Provider. Bandung.
Lestari, Berta & Noor. 2011. Analisis Keputusan Bauran Promosi Yang Mempengaruhi Proses Pembelian Konsumen Pada Perusahaan Batik Irmasasirangan Di Kota Banjarmasin. Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah XI Kalimantan. Vol. 3, No. 2, Hal. 211-218.
Marantina, Intanny. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minyak Goreng Filma Pada Supermarket Yogya Griya Di Kota Bandung Tahun 2012. Program Strata Satu Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika. Institut Manajemen Telkom Bandung.
Melisa, Yuda. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Konsumen Mega Prima Swalayan Payakumbuh. Jurnal Manajemen. Vol. 1, No. 1, hal. 1-20.
Noviyarto, Handy. 2010. Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA Di DKI Jakarta. Jurnal Telekomunikasi dan Komputer. Vol. 1, No. 2, hal. 107-129. Nugraha, Satria. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen: Studi
Kasus Pada TSMDK Merek Teh Walini Di Bandung. Skripsi Program Strata Satu Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Putri, Berlian. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Di Toko Dannis Collection Pati). Program Strata Satu Fakultas
(26)
Rusmari dan Nata. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Supplement Curcuma Emultion Di Banjarmasin. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 13, No. 1, hal. 25-34.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatitf, Kualitatif dan R&D). Edisi Keempat Belas,Alfabeta, Bandung.
Suliyanto. (2007). Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran Edisi 2. Ghalia Indonesia. Bogor.
Suryani, Tatik. 2012. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Tjiptono, F., G. Chandra dan D. Adrina. 2008. Pemasaran Strategik. Andi Offset. Yogyakarta.
Widagdo Herry. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Komputer Pada PT. XYZ Palembang. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan. Vol. 1, No. 1, Hal. 1-10
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=09¬ab=2 http://travel.kapanlagi.com/jakarta/kuliner/food-beverages/36813-chatime.html
http://www.banyakbanget.com/2012/09/chatime-fenomena-minum-teh-sensasional.html http://www.websejarah.com/2011/11/sejarah-berdiri-perusahaan-starbucks.html
http://www.antaranews.com/berita/364815/afi-indonesia-pasar-empuk-waralaba-asing http://waralabaku.com/berita_detil.php?bid=40%20rel=%E2%80%9Dnofollow%E2%80%9D
(27)
http://www.kerjausaha.com/2013/01/daftar-waralaba-makanan-minuman-di.html http://frezzbubble.com/bubble-tea-indonesia/chatime-bubble-tea-indonesia.html http://www.chatimecafe.com/
http://www.indonesiafinancetoday.com/category/35/Food-Beverage http://www.pikiran-rakyat.com/node/203950
http://www.investor.co.id/home/100-waralaba-asing-masuk-indonesia/68486
http://www.bakerymagazine.com/2013/03/08/calais-tea-lokal-brand-bubble-tea-in-indonesia/ http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-wilmanyuli-26855-7-unikom_w-i.pdf
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Bab%202_10-03.pdf
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57069/BAB%20II%20Tinjauan%20Pus taka.pdf?sequence=2
http://eprints.uny.ac.id/7732/3/BAB%202-06408144012.pdf
http://sondis.blogspot.com/2013/04/keuntungan-dan-kerugian-dari-personal.html
(1)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
78
posisi kedua dan ketiga. Responden tidak menempatkan faktor place dalam
mendorong keputusan pembelian, dapat diasumsikan bahwa konsumen akan
selalu membeli produk Chatime walaupun lokasi gerai Chatime berada pada
lokasi yang tidak strategis/ gerai Chatime berada pada kondisi yang tidak
nyaman bagi konsumen.
5.2. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan mengenai peran marketing
mix terhadap keputusan pembelian produk Chatime di Bandung, maka penulis ingin menyampaikan beberapa saran dengan harapan dapat menjadi acuan dalam
mewujudkan suatu konsep pemasaran yang lebih baik dan benar-benar dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Chatime di Bandung, yaitu:
1. Bagi pihak Chatime, diharapkan lebih mempertimbangkan faktor promosi
yang beragam dan lebih menarik sebab faktor promosi merupakan daya tarik
bagi konsumen dalam memutuskan pembelian produk Chatime. Sebaiknya
pihak Chatime juga dapat menerapkan program promosi yang dapat
berpengaruh langsung untuk konsumen sehingga konsumen dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Hal ini dapat member pengaruh psikologis yang
positif untuk konsumen.
2. Untuk menghadapi persaingan yang kian kompetitif, pihak Chatime disarankan
(2)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
79
varian produk karena lini produk merupakan faktor yang dominan dalam
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
3. Pihak Chatime diharapkan mampu menerapkan strategi harga yang kompetitif
sehingga dapat menjangkau segmen konsumen yang lebih luas, baik dari sisi
demografi, psikografi dan geografis (urban diperluas ke suburban).
4. Dilihat dari situasi gerai Chatime pada waktu penulis melakukan observasi,
wawancara dan pengujian data, penulis melihat bahwa setiap gerai Chatime di
Bandung mengalami peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu, hal ini
berdampak pada terjadinya proses antrian konsumen yang panjang pada waktu
weekend dan weekday (rata-rata pukul 15.00-19.30). melihat situasi tersebut,
penulis member masukan untuk memperhatikan store atmosphere dan luasan
gerai sehingga dapat menampung jumlah konsumen yang lebih banyak dan
(3)
80
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto N. Hendra. 2013. Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Jenis MPV Merek Toyota Kijang Innova Di Semarang. Jurnal Manajemen. Vol. 2, No. 3, Hal. 1-10
Armstrong, Gary, and Kotler, Philip. 2008. Marketing an Introduction 6th Edition. Pearson Education Internasional, Prentice Hall, New Jersey.
Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Djakarta, Deka. 2012. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Indonesia Seller Perusahaan E-Commerce eBay). Program Strata Satu Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.
Ginting, Nembah. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan kedua. Yrama Widya. Bandung.
Khasanah dan Pamujo. 2011. Analisis Pengaruh Atribut Produk, Bauran Promosi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Merchandise. Jurnal Manajemen. Vol. 13, No. 1, Hal. 156-163.
Kosasih, SE., MM., etc. 2013. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Di Dealer Arista Johar. Jurnal Manajemen. Nomor 3. Volume 10. Halaman 1135-1148.
Kotler, Philip & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 13. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi 13. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran. Erlangga. Jakarta.
(4)
81
Kotler, Phillip. 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Prenhalindo, Jakarta.
Kurniawan, Satanislau Albert. 2012. SPSS 20 Analisis Deskriptif dan Multivariat. Bisnis2030 Internet Bisnis Provider. Bandung.
Lestari, Berta & Noor. 2011. Analisis Keputusan Bauran Promosi Yang Mempengaruhi Proses Pembelian Konsumen Pada Perusahaan Batik Irmasasirangan Di Kota Banjarmasin. Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah XI Kalimantan. Vol. 3, No. 2, Hal. 211-218.
Marantina, Intanny. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minyak Goreng Filma Pada Supermarket Yogya Griya Di Kota Bandung Tahun 2012. Program Strata Satu Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika. Institut Manajemen Telkom Bandung.
Melisa, Yuda. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Konsumen Mega Prima Swalayan Payakumbuh. Jurnal Manajemen. Vol. 1, No. 1, hal. 1-20.
Noviyarto, Handy. 2010. Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA Di DKI Jakarta. Jurnal Telekomunikasi dan Komputer. Vol. 1, No. 2, hal. 107-129.
Nugraha, Satria. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen: Studi Kasus Pada TSMDK Merek Teh Walini Di Bandung. Skripsi Program Strata Satu Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Putri, Berlian. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Di Toko Dannis Collection Pati). Program Strata Satu Fakultas
(5)
82
Rusmari dan Nata. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Supplement Curcuma Emultion Di Banjarmasin. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 13, No. 1, hal. 25-34.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatitf, Kualitatif dan R&D). Edisi Keempat Belas,Alfabeta, Bandung.
Suliyanto. (2007). Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran Edisi 2. Ghalia Indonesia. Bogor.
Suryani, Tatik. 2012. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Tjiptono, F., G. Chandra dan D. Adrina. 2008. Pemasaran Strategik. Andi Offset. Yogyakarta.
Widagdo Herry. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Komputer Pada PT. XYZ Palembang. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan. Vol. 1, No. 1, Hal. 1-10
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=09¬ab=2 http://travel.kapanlagi.com/jakarta/kuliner/food-beverages/36813-chatime.html
http://www.banyakbanget.com/2012/09/chatime-fenomena-minum-teh-sensasional.html http://www.websejarah.com/2011/11/sejarah-berdiri-perusahaan-starbucks.html
http://www.antaranews.com/berita/364815/afi-indonesia-pasar-empuk-waralaba-asing http://waralabaku.com/berita_detil.php?bid=40%20rel=%E2%80%9Dnofollow%E2%80%9D
(6)
83
http://www.kerjausaha.com/2013/01/daftar-waralaba-makanan-minuman-di.html http://frezzbubble.com/bubble-tea-indonesia/chatime-bubble-tea-indonesia.html http://www.chatimecafe.com/
http://www.indonesiafinancetoday.com/category/35/Food-Beverage http://www.pikiran-rakyat.com/node/203950
http://www.investor.co.id/home/100-waralaba-asing-masuk-indonesia/68486
http://www.bakerymagazine.com/2013/03/08/calais-tea-lokal-brand-bubble-tea-in-indonesia/ http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-wilmanyuli-26855-7-unikom_w-i.pdf
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Bab%202_10-03.pdf
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57069/BAB%20II%20Tinjauan%20Pus taka.pdf?sequence=2
http://eprints.uny.ac.id/7732/3/BAB%202-06408144012.pdf
http://sondis.blogspot.com/2013/04/keuntungan-dan-kerugian-dari-personal.html