Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Junior Auditor pada Kantor Akuntan Publik (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja junior auditor. Karyawan atau auditor pada Kantor Akuntan Publik biasanya akan bekerja secara optimal jika mereka memperoleh kepuasan dalam bekerja. Artinya perusahaan harus benar-benar memperhatikan tingkat kebutuhan pegawainya. Untuk meningkatkan kualitas keterbukaan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik maka diperlukan pendapat yang independen dan profesional dari Kantor Akuntan Publik ( KAP) dan Akuntan. Indikator kepuasan kerja yang digunakan berpedoman kepada teori dua faktor Frederick Hezberg, sedangkan indikator yang digunakan untuk menilai kinerja junior auditor mengacu kepada Adrian Harrel & Arnold Wright.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman yang menunjukan bahwa nilai koefisien korelasinya sebesar 61% (rs = 0,610). Pengaruh tersebut setelah diuji tingkat signifikansinya dengan uji t satu pihak menunjukan bahwa hipotesis nol (Ho) yaitu “ Tidak terdapat pengaruh antara kepuasan kerja dengan kinerja junior auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung” ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan positif yang cukup kuat antara kepuasan kerja dengan kinerja junior auditor pada kantor akuntan publik.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………...... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR GAMBAR….………... x

DAFTAR TABEL ……….... xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah……….... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.3.1 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian……… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka………. ……… 8


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Pengertian Audit….………... 8

2.1.1.2 Jenis-Jenis Audit….…………... 9

2.1.1.3 Jenis-Jenis Auditor………... 10

2.1.2 Profesi Akuntan Publik………...…... 12

2.1.2.1 Sejarah Profesi Akuntan Publik………... 12

2.1.2.2 Kebutuhan Ekonomi Akan Profesi Akuntan Publik.. ... 13

2.1.2.3 Perkembangan Pelayanan Profesi Akuntan Publik…….. 14

2.1.3 Kantor Akuntan Publik ………... 17

2.1.3.1 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik... 17

2.1.3.2 Standar Auditing... 19

2.1.3.3 Pengendalian Mutu dalam Kantor Akuntan Publik... 21

2.1.4 Kepuasan Kerja………... 22

2.1.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja... 22

2.1.4.2 Teori Kepuasan Kerja... 24

2.1.4.3 Pengaruh Kepuasan Kerja... 26

2.1.4.4 Kinerja ... 29

2.1.4.5 Pengertian Kinerja... 29

2.1.4.6 Tujuan Penilaian Kinerja... 30

2.1.4.7 Unsur-unsur Kinerja... 32

2.2 Kerangka Pemikiran... 34

2.3 Pengembangan Hipotesis... 38


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian………. 39

3.2 Metodologi Penelitian……… 40

3.2.1 Metode Yang Digunakan……… 41

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………. 43

3.2.3 Operasionalisasi Variabel...……… 44

3.2.3.1 Kepuasan Kerja (X)……….... 45

3.2.3.2 Kepuasan Kerja (Y)………. 46

3.2.4 Alat Ukur...………... 50

3.2.5 Pengujian Data...……….... 51

3.2.5.1 Uji Validitas……… 51

3.2.5.2 Uji Reabilitas……….. 53

3.2.6 Perhitungan Persentase Atas skor jawaban yang diperoleh... 55

3.2.7 Rencana Pengujian Hipotesis……….. 56

3.2.8 Metode Analisis Data...………. 57

3.2.9 Kriteria Penarikan Kesimpulan... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… 61

4.1.1 Latar Belakang Responden………... 61


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.1Kepuasan Kerja Auditor di KAP Kota Bandung... 69

4.1.2.2 Kinerja Auditor di KAP Kota Bandung... 99

4.1.2.3 Pengujian Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Auditor Junior di KAP Kona Bandung ... 100

4.1.2.4 Koefisien Determinasi... 102

4.2 Pembahasan ... 102

4.2.1 Keterbatasan ... 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……… 104

5.2 Saran………... 104

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis – jenis Auditor ...10

Gambar 2.2 Hierarkhi Standar Audting ...20

Gambar 2.3 Diagram Hubungan Prestasi dengan Kepuasan Kerja ...34


(7)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X ...50

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y ...51

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Koefisien Kolerasi ...60

Tabel 4.1 Daftar responden berdasarkan KAP...63

Tabel 4.2.1 Reliabilitas...66

Tabel 4.2.2 Hasil Validitas Item Variabel Kepuasan Kerja (X)...67

Tabel 4.2.3 Hasil Validitas Item Variabel Kinerja(Y)...68


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian Untuk Memperoleh Data

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 Uji Reliability

Lampiran 4 Responden Variabel X

Lampiran 5 Responden Variabel Y

Lampiran 6 Hasil Validitas Item Variabel Kepuasan Kerja (X) Hasil Validitas Item Variabel Kinerja (Y)

Lampiran 7 Korelasi


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Enron Corporation adalah sebuah perusahaan berbasis energi di Amerika

Serikat. Pada tahun 2000 Enron mengakui adanya penghasilan sebesar $ 101 milyar dan selalu menjadi perusahaan inovatif terbaik selama enam tahun terakhir. Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkap bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya merupakan penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif oleh Arthur Andersen. Penyelewengan yang dilakukan oleh Enron disinyalir demi kepentingan manajemen dan kepentingan pribadi. Tuntutan hukum diberikan kepada para direkturnya dengan membayar sejumlah uang. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan Arthur Andersen kehilangan banyak klien yang berbuntut pada pembubaran perusahaan akuntansi Arthur Andersen. Sejak saat itu Enron Corporation dan Arhur Andersen menjadi lambang popular dari penipuan dan korupsi korporasi yang dilakukan secara sengaja.

(Sumber : www.blogspot.com, Prayogi 2004)

Setahun setelah kasus Enron Corporation di Amerika Serikat, masyarakat profesi akuntan publik di Indonesia diguncang oleh kasus mark up yang terjadi dalam PT Kimia Farma Tbk. Terbukti dengan adanya informasi yang diungkapkan di koran Bisnis Indonesia edisi 24 September 2002, yang menyatakan: “Publik pasar modal kembali terguncang oleh kabar adanya penggelembungan dana bersih di PT


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Kimia Farma Tbk.” Sekalipun manajemen PT Kimia Farma Tbk membantah dan menyatakan bahwa yang terjadi bukanlah mark up, hanya merupakan kesalahan pencatatan, tetapi pada kenyataannya kasus ini menimbulkan keraguan pada masyarakat luas atas profesi akuntan publik. Tujuan mark up itu sendiri dapat dikelompokan untuk tujuan window dressing dan tujuan pencurian. Window dressing dilakukan untuk kepentingan manajemen, sedangkan pencurian dilakukan untuk kepentingan individu. Apapun motivasi dibelakangnya, penyajian laporan keuangan yang lebih tinggi (overstated) maupun lebih rendah (understated) merupakan suatu kesalahan fatal, sehingga mark up atau kesalahan pencatatan yang disengaja tidak dibenarkan dalam aturan main pasar modal, yang menjunjung tinggi azas transparansi dalam mencapai tujuan dari Good Corporate Governance. Dalam rangka melaksanakan prinsip keterbukaan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat pemodal agar tidak terulangnya kasus seperti Enron Corporation dan PT Kimia Farma Tbk, perlu adanya ketentuan untuk mengatur keterbukaan informasi terhadap emiten atau perusahaan publik yang laporan keuangannya mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian. (Sumber : www.blogspot.com, Prayogi 2004)

Pemerintah mengeluarkan Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-36/BEJ/07-2004 menyebutkan bahwa perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan publik. Untuk meningkatkan kualitas keterbukaan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik maka diperlukan pendapat yang independen dan profesional dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan. (Sumber : www.bapepam.go.id


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha Itu mengindikasikan terjadinya ketidakpuasan pada auditor sehingga kinerjanya pun buruk, dan juga mempengaruhi perilaku auditor tersebut hingga melakukan hal yang tidak etis. “Selain itu juga terdapat kasus lain yang berkaitan dengan hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja auditor junior. Pada kasus ini audit BPKP yang meng- audit APBD kota cirebon, dan dikatakan bahwa hasil audit BPKP tersebut tidak valid, bahwa hasil temuan yang didapatkan oleh BPKP itu menyimpang. Kemungkinan itu disebabkan oleh karena ketidakpuasan auditor yang bekerja di BPKP tidak puas, oleh karena itu hasil pekerjaan yang dilakuakan pun tidak masimal dan tidak sesuai. Itu memepengaruhi pada kinerja auditor tersebut”

(Pikiran Rakyat, 10 September 2010 halaman 11/ Ant/A-65 ).

Bekerja pada Kantor Akuntan Publik biasanya menjadi pengalaman pertama bagi mereka. Pada Kantor Akuntan Publik terdapat tingkat perputaran atau perpindahan (turn over) dan kemangkiran (obsenteeisme) yang cukup tinggi. Para lulusan akuntansi tidak sedikit yang menjadikan Kantor Akuntan Publik sebagai batu loncatan untuk bekerja di perusahaan lainnya karena Auditor pemula atau auditor junior memiliki tingkat kepuasan yang rendah, oleh Indriantoro(2000) penyebab auditor pemula kurang puas adalah mereka kurang menerima (feedback) umpan balik, kemampuan mereka kurang optimal dimanfaatkan, supervisi yang tidak memadai, hanya tersedia sedikit kesempatan untuk berpartisipasi dan pujian dari atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik jarang dilontarkan oleh atasan serta mereka lebih sering mengalami kebosanan.

Beberapa alasan lain banyak diungkapkan oleh para ahli mengenai penyebab perpindahan tersebut, diantaranya Rhode (1997), yang menyatakan bahwa alasan yang paling banyak diberikan untuk meninggalkan profesi auditor diantaranya adalah


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha konflik antara kerja dengan kehidupan keluarga, serta ketidakmampuan individu untuk menggunakan bakat dan kemampuannya. Ini menimbulkan ketidakpuasan bagi seorang karyawan dalam sebuah organisasi.

Perbedaan kedudukan dalam organisasi ikut mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang. Semakin tinggi jabatan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya. Hasil studi kepuasan kerja akuntan yang dilakukan oleh Ahmad

(2000), menunjukan bahwa partner memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi

daripada akuntan junior, akuntan senior, serta manajer. Ketidakpuasan dari auditor diatas akan mempunyai dampak bagi kinerja auditor junior itu sendiri dan otomatis terjadi ketidakefektifan dalam perusahaan atau Kantor Akuntan Publik.

Ketidakefektifan suatu perusahaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal yang dikaitkan dengan pencapaian kinerja auditor adalah sikap dan perilaku auditor terhadap pekerjaan dan lingkungan. Pengetahuan para manajer mengenai sikap dan perilaku bawahan bermanfaat untuk desain pengendalian yang menimbulkan dysfunctional behavior (Robbins,2007).

Karyawan atau auditor pada Kantor Akuntan Publik biasanya akan bekerja secara optimal jika mereka memperoleh kepuasan dalam bekerja. Artinya perusahaan harus benar-benar memperhatikan tingkat kebutuhan pegawainya. Keharmonisan dalam bekerja dapat tercipta yaitu, jika karyawan merasa senang dan nyaman dalam bekerja. Dikhawatirkan jika karyawan tidak memperoleh kepuasan dalam bekerja, akan mengakibatkan menurunnya semangat kerja, integritas karyawan terhadap perusahaan rendah sehingga kinerja karyawan akan menurun. Hal ini tentu saja


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi perusahaan dan akan mengakibatkan perusahaan tersebut akan kehilangan daya saingnya. (Juanda 2002).

Penelitian mengenai kepuasan kerja juga pernah dilakukan juga sebelumnya oleh Dwi Maryani & Bambang Supomo (2001) dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Empiris Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual” penelitian ini memberi perhatian pada implilkasi dari kepuasan kerja terutama dalam hal ini aspek kerja. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja individual.

Selain itu penelitian mengenai kepuasan kerja terhadap kinerja juga pernah dilakukan oleh Fahmi (2002) dan Rahmi (2007) mahasiswa Universitas Padjajaran dengan judul hubungan kepuasan kerja dengan kinerja auditor internal pada Bank Bukopin dan pada The Big Four, dalam penelitian lebih banyak membahas tentang kinerja auditor internal dengan menggunakan penilaian kinerja berdasarkan independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, tanggapan manajemen terhadap rekomendasi (SPAI). Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah objek yang diteliti adalah auditor eksternal yaitu Kantor Akuntan Publik dengan penilaian kinerja berdasarkan 3 dimensi: (Harrel &

Arnold dalam Auditing). Penelitian sebelumnya meneliti auditor internal dengan

objek perbankan.

Kantor Akuntan Publik merupakan kantor yang tidak hanya dilihat dari penghasilannya saja, akan tetapi mempunyai sumber daya yang banyak dan berkompeten. Tingkat penghasilan dan sumber daya yang tinggi ini maka beberapa Kantor Akuntan Publik yang besar dan mempunyai kredibilitas yang tinggi.


(14)

6 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mencoba untuk menganalisa apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja auditor pada kantor akuntan publik yang berjudul “ Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Auditor Junior pada Kantor Akuntan Publik”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka Identifikasi masalah yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja Junior Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.

2. Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja junior auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka maksud yang hendak

dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut adalah

Untuk mengetahui dan membuktikan apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja junior auditor pada Kantor Akuntan Publik.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut adalah

1. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan.


(15)

7 Universitas Kristen Maranatha

2. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja Junior auditor pada Kantor Akuntan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Bagi pihak Kantor Akuntan Publik, sebagai bahan masukan baik berupa saran atau koreksi sehingga dapat membantu mereka memecahkan masalah yang mereka hadpi dan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang akan membantu Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melaksanakan dan menjalankan profesinya.

2. Pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran untuk melakukan penelitian dengan masalah yang sama.


(16)

104 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Beberapa simpulan yang dapat ditarik dari studi yang telah dilakukan berkenaan dengan “Pengaruh antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Auditor di KAP Kota Bandung“, adalah :

1. Ada pengaruh positif yang signifikan dengan derajat yang cukup kuat antara kepuasan kerja terhadap kinerja auditor akuntan public junior di KAP Kota Bandung. Semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin tinggi pula kinerjanya, demikian juga sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja, maka kinerjapun akan semakin rendah pula.

2. Hasil perhitungan korelasi dengan model satu sisi diperoleh hubungan antara variabel Kepuasan Kerja dengan variabel Kinerja memiliki nilai keterkaitan sebesar 0,610 tersebut bermakna terdapat pengaruh positif dengan derajat yang sedang antara variabel Kepuasan Kerja dengan variabel Kinerja. Besarnya pengaruh dari variabel kepuasan kerja terhadap kinerja auditor akuntan publik junior di KAP Kota Bandung sebesar 37,21 %. Dengan kata lian kontribusi kinerja auditor ditentukan oleh kepuasan kerja sebesar 37,2%, sisanya kepuasan kerja ditentukan variable yang tidak diteliti sebesar 62,79%.


(17)

105 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Beberapa saran yang dikemukakan penulis diantaranya :

Saran Bagi KAP Kota Bandung :

Mengingat begitu pentingnya kepuasan kerja bagi kepentingan perusahaan, maka ada baiknya pihak KAP lebih banyak memberikan perhatian terhadap unsur-unsur

kepuasan kerja, agar kepuasan kerja dapat meningkat dan diharapkan kinerja pun akan mencapai tingkat optimal.

Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih dalam mengenai unsur-unsur kepuasan kerja dan kinerja dengan mengambil sampel yang lebih besar untuk memaksimalkan estimasi yang lebih tepat.

2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai kinerja yang efektif, maka peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai pentingnya kepuasan kerja dan faktor penentu lainnya, misalnya dengan metode eksperimen sehingga kinerja yang tinggi sesuai yang diharapkan dapat terwujud yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2003. Auditing & Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jakarta: Indeks.

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi 11. New Jersey: Prentice Hall,Inc. Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2008. Auditing and Assurance

Services: An Integrated Approach. Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Anton, 2010 . Kecerobohan pada audit BPKP yang dilakukan dikota cirebon. Bandung :Pikiran Rakyat, 10 September 2010 halaman 11/ Ant/A-65

Dessler, Gary, 2003. Human Resource Management, Florida International University, Prentice Hall Inc.

Dwi Maryani dan Bambang Supomo, 2001, Studi Empiris Pengaruh Kerja terhadap Kinerja Individual, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 3

Setiawan, Dharma, 2000. Kinerja mempengaruhi kepuasan kerja, Skripsi yang tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Edwin Fahmi, 2005. Analisis Hubungan Kepuasa Kerja dengan Auditor Internal Pada Bank Bukopin, Skripsi yang tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Padjadjaran. Erni Tisnawati, 2002 Keterkaitan Antara Kepuasan Kerja Karyawan Dan Kepuasan Prayogi, Eryawan 2004. Artikel tentang Kasus Enron dan Kimia Farma


(19)

Universitas Kristen Maranatha Herwidayatmo, 2003. Perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah

diaudit oleh akuntan publik. Jakarta : www.bapepam.go.id

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba

Empat.

Harrell A, Wright A, Auditing, A Journal Of Practice & Theory, Fall, 1990 Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Rivai, Mochamad, 2004. Kinerja Karyawan dalam perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia..

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Tugiman, Hiro. 2001. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Pelanggan dengan Kinerja Perusahaan, Jurnal Bisnis Manajemen


(1)

6 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mencoba untuk menganalisa apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja auditor pada kantor akuntan publik yang berjudul “ Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Auditor Junior pada Kantor Akuntan Publik”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka Identifikasi masalah yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja Junior Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.

2. Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja junior auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka maksud yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut adalah

Untuk mengetahui dan membuktikan apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja junior auditor pada Kantor Akuntan Publik.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut adalah

1. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan.


(2)

7 Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap kinerja Junior auditor pada Kantor Akuntan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Bagi pihak Kantor Akuntan Publik, sebagai bahan masukan baik berupa saran atau koreksi sehingga dapat membantu mereka memecahkan masalah yang mereka hadpi dan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang akan membantu Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melaksanakan dan menjalankan profesinya.

2. Pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran untuk melakukan penelitian dengan masalah yang sama.


(3)

104 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Beberapa simpulan yang dapat ditarik dari studi yang telah dilakukan berkenaan dengan “Pengaruh antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Auditor di KAP Kota Bandung“, adalah :

1. Ada pengaruh positif yang signifikan dengan derajat yang cukup kuat antara kepuasan kerja terhadap kinerja auditor akuntan public junior di KAP Kota Bandung. Semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin tinggi pula kinerjanya, demikian juga sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja, maka kinerjapun akan semakin rendah pula.

2. Hasil perhitungan korelasi dengan model satu sisi diperoleh hubungan antara variabel Kepuasan Kerja dengan variabel Kinerja memiliki nilai keterkaitan sebesar 0,610 tersebut bermakna terdapat pengaruh positif dengan derajat yang sedang antara variabel Kepuasan Kerja dengan variabel Kinerja. Besarnya pengaruh dari variabel kepuasan kerja terhadap kinerja auditor akuntan publik junior di KAP Kota Bandung sebesar 37,21 %. Dengan kata lian kontribusi kinerja auditor ditentukan oleh kepuasan kerja sebesar 37,2%, sisanya kepuasan kerja ditentukan variable yang tidak diteliti sebesar 62,79%.


(4)

105 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Beberapa saran yang dikemukakan penulis diantaranya : Saran Bagi KAP Kota Bandung :

Mengingat begitu pentingnya kepuasan kerja bagi kepentingan perusahaan, maka ada baiknya pihak KAP lebih banyak memberikan perhatian terhadap unsur-unsur

kepuasan kerja, agar kepuasan kerja dapat meningkat dan diharapkan kinerja pun akan mencapai tingkat optimal.

Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih dalam mengenai unsur-unsur kepuasan kerja dan kinerja dengan mengambil sampel yang lebih besar untuk memaksimalkan estimasi yang lebih tepat.

2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai kinerja yang efektif, maka peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai pentingnya kepuasan kerja dan faktor penentu lainnya, misalnya dengan metode eksperimen sehingga kinerja yang tinggi sesuai yang diharapkan dapat terwujud yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2003. Auditing & Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jakarta: Indeks.

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi 11. New Jersey: Prentice Hall,Inc. Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2008. Auditing and Assurance

Services: An Integrated Approach. Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Anton, 2010 . Kecerobohan pada audit BPKP yang dilakukan dikota cirebon. Bandung :Pikiran Rakyat, 10 September 2010 halaman 11/ Ant/A-65

Dessler, Gary, 2003. Human Resource Management, Florida International University, Prentice Hall Inc.

Dwi Maryani dan Bambang Supomo, 2001, Studi Empiris Pengaruh Kerja terhadap Kinerja Individual, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 3

Setiawan, Dharma, 2000. Kinerja mempengaruhi kepuasan kerja, Skripsi yang tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Edwin Fahmi, 2005. Analisis Hubungan Kepuasa Kerja dengan Auditor Internal Pada Bank Bukopin, Skripsi yang tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Padjadjaran. Erni Tisnawati, 2002 Keterkaitan Antara Kepuasan Kerja Karyawan Dan Kepuasan Prayogi, Eryawan 2004. Artikel tentang Kasus Enron dan Kimia Farma mempengharuhi Kinerja. Jakarta : http://Prayogi.blogspot.com


(6)

Universitas Kristen Maranatha Herwidayatmo, 2003. Perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan publik. Jakarta : www.bapepam.go.id

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba

Empat.

Harrell A, Wright A, Auditing, A Journal Of Practice & Theory, Fall, 1990 Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Rivai, Mochamad, 2004. Kinerja Karyawan dalam perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia..

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Tugiman, Hiro. 2001. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Pelanggan dengan Kinerja Perusahaan, Jurnal Bisnis Manajemen


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011-2012 Universitas Sumatera Utara)

0 49 109

Pengaruh Independensi Terhadap Kinerja Auditor Eksternal Pada Tujuh Kantor Akuntan Publik Di Bandung

1 62 131

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING : Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Bandung.

2 5 46

Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior (Studi Kasus pada Enam Kantor Akuntan Publik di Bandung).

0 0 23

Pengaruh Komitmen Organisasi dan Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior Survei pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bandung.

0 0 40

Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Kepuasan Kerja Auditor Pemula pada Kantor Akuntan Publik.

0 3 19

Pengaruh Indepedensi Auditor dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung (Sebuah studi pada beberapa kantor akuntan publik di Bandung).

0 0 22

Pengaruh Gaji dan Aktualisasi Diri terhadap Minat Kerja di Kantor Akuntan Publik (Studi Kasus pada Beberapa Kantor Akuntan Publik Bandung).

0 0 19

Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik Terhadap Kinerja Auditor (Survey pada Beberapa Kantor Akuntan Publik di Bandung).

0 0 33