Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011-2012 Universitas Sumatera Utara)

(1)

1 SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TENTANG PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP MINAT MAHASISWA

AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

(Studi Empiris Pada

Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011 Dan 2012 Universitas Sumatera Utara)

OLEH

LATIFA HANNUM PASARIBU 110503082

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan

Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011-2012 Universitas Sumatera Utara)”

adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan

Latifa Hannum Pasaribu NIM. 110503082


(3)

ii ABSTRAK

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi

(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011-2012 di Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Responden dalam penelitian ini adalah para mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 2011-2012 di Universitas Sumatera Utara. Jumlah mahasiswa akuntansi yang menjadi sampel penelitian ini adalah 100 mahasiswa akuntansi yang telah mengikuti Auditing dari Universitas Sumatera Utara angkatan 2011-2012. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah proporsionalrandom sampling, dengan menggunakan rumus Slovin, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Variabel yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pengetahuan tentang profesi akuntan publik dengan nilai beta yang paling besar diantara variabel lainnya sebesar 0,530.

Kata Kunci : Motivasi mahasiswa mengikuti PPAk, Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik dan Minat mahasiswa mengikuti PPAk.


(4)

iii ABSTRACT

The Influence of Motivation and Knowledge of the Public Accounting Profession to Interest Accounting Students Following attend Accounting

Profession (Empirical Study on Accounting Students of The Faculty of Economics and Business in 2011-2012 at the University of North Sumatra)

This riset is about to analyze the influence of motivation and knowledge of the public accounting profession to interest students attend Accounting Profession . Respondents in this study were accounting students of the Faculty of Economics and Business in 2011-2012 at the University of North Sumatra . The number of accounting students a sample of this study is 100 accounting students who have followed the Auditing of the University of North Sumatra forces 2011-2012 . The sampling method used in the study was proportional random sampling , by using Slovin formula , while the data processing method used is multiple regression analysis .

The results showed that the variables of motivation to follow the Accounting Profession and the knowledge of the public accounting profession partial effect on student interest following the Accounting Profession . The variables that have the most significant effect on the interests of students following the Accounting Profession is the knowledge of the public accounting profession with the greatest beta value among other variables at 0.530 .

Keyword : Motivation and Knowledge of the Public Accounting Profession to Interest Accounting Students Following attend Accounting Profession


(5)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., C.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., selaku

Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Firman Syarif, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Naleni Indra, M.M, Ak., selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengaruhan, dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

v

5. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, serta Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Kedua orangtua penulis, Nur Saniah Pangaribuan dan Lolotan Pasaribu dan abang penulis, Ridwan Saleh, juga adik penulis, Rahman, Ramadhan dan Ajim serta keluarga besar. Terima kasih atas segala curahan kasih sayang melalui perhatian, doa, dukungan, dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan, motivasi utama penulis untuk terus berprestasi dan berusaha menjadi yang terbaik. Kepada sahabat terbaik Karim, Lala Maulida, Kaka Guntur, Putri Nurmawati, Uba dan Sari yang telah memberikan dukungan dan saran kepada penulis selama proses skripsi. Kepada rekan terbaik penulis Deni Wahyudi yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama proses skripsi. Kepada teman-teman sekalian Sephin, Zahra, Ayu, Septi, Inggit, serta semua teman-teman FEB USU yang selalu memberikan dorongan agar saya tetap semangat dan berjuang untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.


(7)

vi

Penulis skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak perbaikan atas segala kekurangann. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya. BARAKALLAH.

Medan, Agustus 2015 Penulis

Latifa Hannum Pasaribu NIM : 110503082


(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Landasan Teori ... 9

2.1.1 Motivasi ... 9

2.1.2 Pengetahuan ... 12

2.1.3 Minat ... 12

2.1.4 Pendidikan Profesi Akuntansi... ... 14

2.2 Penelitian Terdahulu ... ... 18

2.3 kerangka konseptual ... ... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23

3.2.1 Variabel Dependen ... 24


(9)

viii

3.3 Populasi dan sampel ... 27

3.3.1 Populasi ... 27

3.3.2 Sampel ... 27

3.4 Jenis dan sumber data ... 28

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.6 Metode Analisis Data ... 30

3.6.1 Uji Validitas ... 30

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 31

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 31

3.6.3.1 Uji Normalitas ... 32

3.6.3.2 Uji Multikolinearitas ... 32

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 33

3.6.4 Analisis Regresi Berganda ... 33

3.6.5 Uji Hipotesis ... 34

3.6.5.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 34

3.6.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) .... 35

3.6.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R²) ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Gambaran Umum ... 37

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

4.1.2 Karakteristik Responden ... 38

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 39

4.3 Analisis Data ... 40

4.3.1 Uji Validitas ... 41

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 43

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 44

4.4.1 Hasil Uji Normalitas ... 44

4.4.2 Hasil Uji Multikoliniearitas ... 47

4.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.5 Hasil Uji Hipotesis ... 50

4.5.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji statistik t) .. 50

4.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 51

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 52

4.6 Hasil Uji Regresi Berganda ... 53

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan... 57

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 58


(10)

ix DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN ... 64


(11)

x DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

3.1 Operasional Variabel ... 25

3.2 Populasi Mahasiswa Program Sarjana ... 27

3.3 Populasi Mahasiswa Program Ekstensi ... 27

4.1 Sampel Penelitian ... 37

4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ... 38

4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan ... 39

4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 39

4.6 Uji Validitas Motivasi Mengikuti PPAk ... 41

4.7 Uji Validitas Pengetahuan tentang PAP ... 42

4.8 Uji Validitas Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk ... 42

4.9 Uji Reliabilitas X1 ... 43

4.10 Uji Reliabilitas X2 ... 43

4.11 Uji Reliabilitas Y ... 44

4.12 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 47

4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ... 48

4.14 Hasil Uji Statistik t ... 50

4.15 Hasil Uji F ... 52

4.16 Hasil Koefisien Determinasi ... 53


(12)

xi DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Hal

2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 21

3.1 Uji Normalitas (1) : Histogram ... 45

3.2 Uji Normalitas (2) : Grafik PP Plots ... 46


(13)

xii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal

1 Kuisioner ... 64

2 Variabel X1 ... 68

2 Variabel X2 ... 71

2 Variabel Y ... 74

3 Karakteristik Responden ... 77

4 Hasil Uji Deskriptif ... 78

5 Uji Validitas Motivasi Mengikuti PPAk ... 79

5 Uji Validitas Pengetahuan tentang Profesi Akutan Publik ... 81

5 Uji Validitas Minat Mahasiswa mengikuti PPAk ... 83

6 Hasil Uji Reabilitas ... 86

7 Hasil Uji Normalitas ... 87

8 Hasil Uji Kolmogorov-smirnov ... 89

9 Hasil Uji Multikolonieritas ... 90

10 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 91

11 Hasil Uji Hipotesis ... 92

12 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 93


(14)

ii ABSTRAK

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi

(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011-2012 di Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Responden dalam penelitian ini adalah para mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 2011-2012 di Universitas Sumatera Utara. Jumlah mahasiswa akuntansi yang menjadi sampel penelitian ini adalah 100 mahasiswa akuntansi yang telah mengikuti Auditing dari Universitas Sumatera Utara angkatan 2011-2012. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah proporsionalrandom sampling, dengan menggunakan rumus Slovin, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Variabel yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pengetahuan tentang profesi akuntan publik dengan nilai beta yang paling besar diantara variabel lainnya sebesar 0,530.

Kata Kunci : Motivasi mahasiswa mengikuti PPAk, Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik dan Minat mahasiswa mengikuti PPAk.


(15)

iii ABSTRACT

The Influence of Motivation and Knowledge of the Public Accounting Profession to Interest Accounting Students Following attend Accounting

Profession (Empirical Study on Accounting Students of The Faculty of Economics and Business in 2011-2012 at the University of North Sumatra)

This riset is about to analyze the influence of motivation and knowledge of the public accounting profession to interest students attend Accounting Profession . Respondents in this study were accounting students of the Faculty of Economics and Business in 2011-2012 at the University of North Sumatra . The number of accounting students a sample of this study is 100 accounting students who have followed the Auditing of the University of North Sumatra forces 2011-2012 . The sampling method used in the study was proportional random sampling , by using Slovin formula , while the data processing method used is multiple regression analysis .

The results showed that the variables of motivation to follow the Accounting Profession and the knowledge of the public accounting profession partial effect on student interest following the Accounting Profession . The variables that have the most significant effect on the interests of students following the Accounting Profession is the knowledge of the public accounting profession with the greatest beta value among other variables at 0.530 .

Keyword : Motivation and Knowledge of the Public Accounting Profession to Interest Accounting Students Following attend Accounting Profession


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan gelar Akuntan. Mereka yang telah menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi nantinnya akan berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak), dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi.

Pada saat ini, satu-satunya cara agar seseorang dapat menjadi akuntan adalah dengan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi yang diselenggarakan institusi-institusi pendidikan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Syarat untuk dapat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ini salah satunya adalah mempunyai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi yang artinya, seorang mahasiswa harus terlebih dahulu lulus dari program Sarjana di tempat ia menempuh pendidikan. Sebelum ditetapkannya SK Mendiknas No. 179/U/2001 tersebut (sebelum tahun 2001), pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang (UU) No. 34 tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan Perguruan Tinggi Negeri yang ditunjuk pemerintah atau Perguruan Tinggi Negeri yang memenuhi syarat untuk menghasilkan akuntan atas proses pendidikan yang


(17)

2

diberikan. Pada saat itu, perguruan tinggi negeri yang ditunjuk oleh pemerintah diantaranya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Brawijaya. Mereka yang lulus program Strata 1 jurusan akuntansi dari universitas-universitas tersebut akan secara otomatis mendapatkan gelar sebagai akuntan. Adapun lulusan perguruan tinggi selain itu dapat mendapatkan gelar sarjana akuntansi dengan mengikuti Ujian Negara Akuntansi (UNA). Dengan proses pemberian gelar tersebut, menurut Machfoed (1998) dalam Widyastuti, dkk, (2004) memiliki 2 kelemahan yaitu tidak meratanya tingkat profesionalisme para akuntan di dunia kerja dan timbulnya diskriminasi pemberian gelar akuntan.Karena kekhawatiran timbulnya diskriminasi dan ketidakmerataan tingkat profesionalisme akuntan dengan sistem pemberian gelar seperti disebutkan diatas, menyebabkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan di Indonesia dan Departemen Pendidikan Nasional merasa perlu melakukan peninjauan kembali mengenai peraturan pemberian gelar akuntan yang berlaku dalam kaitannya untuk menghasilkan akuntan-akuntan yang profesional dalam bekerja. Dari proses peninjauan kembali peraturan tersebut, pada tahun 2001 ditetapkanlah Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan. Tidak hanya sampai disitu, pada tanggal 28 Maret 2002, ada Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional


(18)

3

atas pelaksanaan Pendidikan Profesi Akuntansi yang menjadi sejarah dimulainya Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia.

Profesi Akuntan menjadi profesi yang sangat penting dalam perkembangan dunia perekonomian global dan modern. Pada era globalisasi ini, para pengusahan dan pekerja asing bebas masuk ke dunia bisnis tanpa batas teritorial antar negara. Dengan meningkatnya akses untuk bekerja dan berwirausaha di Indonesia, maka pengawasan dan pengendalian atas hal tersebut perlu ditingkatkan pula. Pengawasan dan pengendalian disini bertujuan untuk mengendalikan operasi bisnis yang ada agar tetap akuntabel dan dapat dipercaya. Dalam dunia ekonomi, banyak hal yang perlu diperhatikan dan diawasi seperti legalitas dalam aktifitas usaha, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan pelaporan kegiatan usaha/bisnis yang mereka lakukan dan harus ada jaminan/keyakinan bahwa laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan benar dan berkualitas. Tugas pengawasan dan penjamin kualitas itu salah satunya dilakukan oleh para akuntan, karena salah satu dari jasa yang diberikan oleh akuntan adalah

Assurance Services (Jasa Atestasi).

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) adalah yang pertama kali menyelenggarakan Pendidikan Profesi Akuntan di Indonesia yaitu pada bulan Maret 2003 dan menghasilkan lulusan pertama di Indonesia (Fitriany, 2008).Saat ini dunia ekonomi dan usaha sangat membutuhkan kehadiran profesi akuntan. Jumlah akuntan yang terdaftar di IAI berdasarkan data per register 2011 tercatat sekitar 9.551 orang, terdiri dari akuntan publik , akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan pemerintah yang di BPK, BPKP. Dari jumlah tersebut kurang


(19)

4

lebih hanya 1000 orang jumlah akuntan publik yang dimiliki Indonesia saat ini, jumlah ini terbilang masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 2.410 orang, Thailand 6.070 orang dan Filipina 4.011 orang. Jumlah permintaan dengan ketersediaan akuntan di Indonesia masih sangat jauh berbeda. Indonesia masih membutuhkan sangat banyak akuntan untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan jasa akuntansi. Karena itu profesi akuntan menjadi salah satu profesi yang paling dibutuhkan oleh dunia, terutama Indonesia (dengan dimulainya era globalisasi). Kurangnya jumlah akuntan di Indonesia salah satunya disebabkan karena minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi semakin berkurang, maka lulusan akuntan yang dihasilkan akan sedikit pula. Untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi diperlukan motivasi-motivasi yang timbul dari mahasiswa lulusan akuntansi. Karena hal itu peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memotivasi mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Motivasi-motivasi ini diantaranya adalah motivasi karir yang merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya (Suryaningsum dkk, 2004), motivasi ekonomi yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan, motivasi kualitas yaitu merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar,


(20)

5

motivasi mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) yang merupakan suatu ujian yang harus ditempuh akuntan untuk mendapatkan gelar Certified

Public Accountant(CPA) yaitu gelar yang wajib dimiliki apabila seorang akuntan

ingin membuka praktik sendiri sebagai akuntan publik, besarnya biaya PPAk dan lama masa PPAk juga menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi seorang mahasiswa lulusan akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Selain faktor-faktor yang disebutkan diatas ada satu faktor lagi yang sangat mungkin dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi yaitu penerapan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. UU ini diterapkan sejak tahun 2011, yang di dalamnya terdapat sebuah pasal yang menyatakan bahwa seorang akuntan publik dapat dipidanakan jika terbukti lalai dalam menjalankan pekerjaannya, hal ini tertuang dalam bab XIII mengenai Ketentuan Pidana, pasal 55, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Sebelum Undang-Undang tersebut ditetapkan, seorang akuntan publik tidak dapat dipidanakan karena hal yang berkaitan dengan tugasnya sebagai akuntan. Dengan diterapkannya Undang-Undang tersebut, tentu saja risiko pekerjaan seorang akuntan publik akan lebih besar dan dituntut untuk melakukan pekerjaan ekstra hati-hati. Ketentuan pidana tersebut sempat menjadi perdebatan karena menurut para praktisi akuntan publik bahwa jasa yang mereka berikan adalah jasa atestasi yang memberikan sebatas jaminan yang memadai bukan jaminan absolut/mutlak dan hanya sebatas peningkatan kualitas informasi, khususnya laporan keuangan, untuk pengambilan keputusan, sehingga jika


(21)

6

seorang akuntan telah melakukan pekerjaannya sesuai dengan auditing standard

yang diterapkan oleh Standar Profesional Akuntan Publik, maka pekerjaan atestasi tersebut sudah diselesaikan dengan baik. Berdasarkan hal diatas maka peneliti ingin meneliti Undang-Undang Akuntan Publik ini dalam kaitannya dengan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

Penelitian mengenai motivasi mahasiswa terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi sudah pernah dilakukan oleh Widyastuti, dkk (2004), mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di Yogyakarta, Ellya, Benny dan Yuskar (2006) mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di Kota Padang yaitu menunjukan bahwa motivasi karir dan motivasi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk, sedangkan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Sedangkan dalam Riani Nuraisah Lisnasari dan Fitriany (2008) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di Universitas Indonesia menyatakan hasil bahwa selain kedua motivasi di atas, motivasi mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) juga mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Variabel ketentuan pidana di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dalam penelitian ini adalah variabel baru yang ditambahkan oleh peneliti dan belum pernah diteliti oleh ketiga peneliti sebelumnya dan peneliti sangat tertarik mengenai profesi akuntan, terutama akuntan publik dan peneliti ingin menjadi seorang akuntan yang profesional, maka peneliti ingin mengetahui


(22)

7

seberapa besar mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang ingin menjadi seorang akuntan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam rumusan pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?

2. Apakah pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi? 3. Apakah motivasi dan pengetahuan tentang akuntan publik berpengaruh

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitan

Penelitian ini memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahun tentang profesi akuntan publik terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.


(23)

8

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara khususnya Universitas, Institut atau Perguruan Tinggi swasta di Provinsi Sumatera Utara umumnya, penelitian ini dapat memberikan sedikit wawasan untuk dapat menentukan pilihan atau mempersiapkan diri apabila hendak mengambil Pendidikan Profesi Akuntansi.

2. Bagi Akademik khususnya yang telah menyelenggarakan PPAk, agar dapat meningkatkan kualitas, sosialisasi serta promosi sehingga dapat menghasilkan akuntan-akuntan yang berkualitas dan profesional. 3. Bagi penulis, akan menambah wawasan, pengetahuan serta sebagai

motivasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

4. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat.


(24)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Motivasi

Motivasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Susilo (dalam Simarmata, 2002) mengatakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Selanjutnya Widyastuti, dkk, (2004) menyatakan bahwa motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu.

Supardi dan Anwar (2004) mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati akan tetapi hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak.


(25)

10

Siagian (2002), menyatakan bahwa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya pada umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi dirinya sendiri dan bagi instansi. Menurut Heidjachman dan Husnan (2003), motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Untuk membangun produktivitas dan motivasi pekerja ada dua hal yang harus dilakukan: pertama, carilah pembayaran pekerjaan individual seseorang; dan kedua, bantu mereka mencapai pembayaran untuk setiap tugas tambahan yang diberikan sehingga baik kebutuhan instansi maupun individu tercapai.

Menurut As'ad (2003), motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut merupakan driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Lebih lanjut Wexley dan Yukl (dalam As'ad, 2003), memberikan batasan mengenai motivasi sebagai the process by which behavior is energized and directed.

Motivasi merupakan hal yang melatar belakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang denean sengaja mengikatkan diri menjadi bagian dari organisasi mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, salah satunya adalah agar mereka dapat berinteraksi dengan manusia lainnya dan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi.

Menurut Hasibuan (2003) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti „dorongan atau daya penggerak‟. Motivasi ini hanya diberikan kepada


(26)

11

manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap bawahannya karena adanya dimensi tentang pembagian pekerjaan untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya, bawahan sebetulnya mampu akan tetapi malas mengerjakannya, memberikan penghargaan dan kepuasan kerja.

Pembahasan tentang teori-teori motivasi sudah banyak, namun ada beberapa yang cukup menonjol adalah antara lain sebagai berikut: Teori Maslow, mengenai tingkatan dasar manusia yaitu: kebutuhan fisiologi dasar, keselamatan dan keamanan, cinta/kasih sayang, penghargaan, serta aktualisasi diri (self actualization).

Dari definisi tersebut diatas dapat dilihat bahwa :

1. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri pribadi seseorang.

2. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah ke tingkah laku seseorang.

3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Swasta dan Sukatjo (2004) mengemukakan bahwa motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan. Sedangkan, motivasi negatif, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara paksa.


(27)

12 2.1.2 Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui (Depdikbud,1995). Menurut Suriasumantri (2001), pengetahuan adalah pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Tiap-tiap jenis pengetahuan pada dasarnya menjadi jenis pertanyaan tertentu yang diajukan.

Pengetahuan merupakan suatu hasil pengalaman ataupun terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan dasar untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmojo, 2002). Menurut Nawawi (2003) Pengetahuan itu diungkapkan atas dasar keinginan untuk diketahui semata-mata sampai memperoleh kejelasan tentang mengapa demikian atau apa sebabnya harus demikian.

2.1.3 Minat

Stiggins (1994) menyatakan bahwa minat merupakan salah satu dimensidari aspek afektif yang banyak berperan dalam kehidupan seseorang. Aspekafektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan darikesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dantindakan seseorang. Dimensi afektif ini mencakup tiga hal penting yaitu


(28)

13

(1)berhubungan dengan perasaan mengenai obyek yang berbeda; (2) perasaan-perasaantersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke kubu yangberlawanan, tidak positif dan tidak negatif; (3) berbagai perasaan yang memilikiintensitas yang berbeda, dari kuat ke sedang ke lemah.

Aiken (1994) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya (Anastasia dan Urbina, 1997). Selanjutnya, minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecederungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare dalam Ginting, 2005).

Minat (Semiawan, 1997) adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan dan menjadikan kegiatan sangat menyenangkan

(excitement). Berdasarkan uraian ini nampak bahwa minat tidak hanya memiliki

dimensi aspek afektif, tetapi juga aspek kognitif (Hurlock , 2004).

Menurut Sandjaja (2006) minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Selain itu, minat juga merupakan


(29)

14

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang. Meichati (1998) mengartikan minat sebagai perhatian yang kuat, intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas.

Menurut Widyastuti (dalam Ellya Benny dan Yuskar, 2005) menyatakan minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan minat, yaitu :

1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

3. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.1.4 Pendidikan Profesi Akuntansi

Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti suatu kegiatan atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji yang bersifat religius, sehingga ada ikatan batin bagi seseorang yang memiliki profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian profesinya. Menurut


(30)

15

International Federation of Accountants dalam Ellya Benny dan Yuskar (2006),

yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi. Keahlian tersebut mencakup bidang akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Hall (1968) dalam artikel ”Professionalization and Bureaucratization” pada American Sociological Review edisi Februari 1968 seperti yang dikutip Media Akuntansi edisi 28 September 2002, menyatakan bahwa profesi bercirikan sebagai berikut:

1. Pelayanannya bersifat untuk kepentingan publik (service to public).

2. Pengaturan kinerjanya ditentukan dan diawasi sendiri oleh profesi (self regulation).

3. Menguasai suatu keahlian pada bidang tertentu (dedicated to one’s field). 4. Mandiri dalam pembiayaan pengembangan kinerja profesi (autonomy).

Moenaf (1997) dalam Azizul Kholis (2002) menyebutkan ciri-ciri dari sebuah profesi yaitu:

1. Memiliki pengetahuan yang seragam (common body of knowledge) yang diperoleh dari proses pendidikan yang teratur yang dibuktikan dengan tanda lulus (ijazah) yang memberikan hak untuk melakukan suatu pekerjaan.

2. Pengakuan masyarakat atau pemerintah mengenai kewenangan untuk memberikan jasanya kepada khalayak ramai karena keahliannya yang merupakan monopoli profesi untuk memberikan jasa di bidang tertentu.


(31)

16

3. Suatu wadah kumpulan dari anggota berupa organisasi profesi untuk mengatur anggotanya serta dilengkapi dengan koe etik.

4. Mengutamakan dan mendahului pelayanan di atas imbalan jasa, tetapi

5. Tidak berarti bahwa jasanya diberikan tanpa imbalan. Cara ini yang membedakannya dengan kegiatan usaha.

Ciri-ciri dari suatu profesi sebagaimana disebut oleh Carey dalam Ellya Benny dan Yuskar (2006) antara lain, adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang diperoleh melalui proses pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan sertifikat yang diperoleh dari lembaga yang diakui yang memberikan kewenangan untuk melayani masyarakat dalam bidang keahlian tersebut, dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tidak semua jenis pekerjaan yang dijalankan oleh seseorang dapat disebut sebagai profesi. Suatu pekerjaan dapat disebut sebagai profesi jika pekerjaan tersebut berasal dari pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan khusus, memberikan pelayanan jasa tertentu, memiliki kode etik profesi, serta memiliki sebuah wadah organisasi profesi yang menaungi para anggotanya. Hal lain yang tak kalah penting pada profesi adalah kepercayaan. Kepercayaan merupakan pengakuan masyarakat terhadap kualitas jasa yang diberikan akuntan. Tanpa kepercayaan, profesi akuntan tidak akan bertahan lama.

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan pendidikan yang diselenggarakan setelah menempuh pendidikan strata satu ekonomi jurusan akuntansi dengan tujuan untuk mendapatkan gelar Akuntan (Ak). Hal ini sesuai dengan isi SK Mendiknas No. 179/U/2001, perihal pemberian gelar akuntan (Ak),


(32)

17

yaitu sejak tanggal 31 Agustus 2004 seluruh lulusan S1 Jurusan Akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan (Ak). Dasar hukum dari pelaksanaan PPAk adalah:

1. Naskah Kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI)

2. SK Mendiknas 179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi.

Pendidikan Profesi Akuntansi adalah suatu usaha yang bertujuan untuk menghasilkan akuntan profesional dengan standardisasi kualitas akuntan di Indonesia. Kurikulum dan silabus Pendidikan Profesi Akuntansi sudah didesain untuk untuk memenuhi persyaratan untuk menjadi akuntan professional yang ditentukan oleh International Financial Accounting Committee (IFAC). Adanya Pendidikan Profesi Akuntansi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya akuntansi. Pendidikan akuntansi selayaknya diarahkan untuk memberi pemahaman konseptual yang didasarkan pada penalaran sehingga ketika akhirnya masuk ke dalam dunia praktik dapat beradaptasi dengan keadaan sebenarnya dan memiliki resistance to change yang rendah terhadap gagasan perubahan atau pembaruan yang menyangkut profesinya tersebut (Suwardjono, 1992). Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi mengakibatkan perlu adanya kelanjutan dari pendidikan sarjana program studi akuntansi. Hal ini berpengaruh terhadap masa studi mahasiswa ketika ingin terjun sebagai akuntan publik. Dengan demikian pada saat mahasiswa telah menyelesaikan program S-1, maka mereka dihadapkan pada tiga alternatif. Pertama, bekerja atau terjun ke


(33)

18

masyarakat sebagai sarjana ekonomi. Kedua, melanjutkan studi pasca sarjana untuk memperoleh gelar S-2. Atau ketiga, menempuh program Pendidikan Profesi Akuntansi untuk memperoleh gelar akuntan (Ak), yang notabene syarat untukterjun sebagai akuntan publik pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Menjawab SK Mendiknas No. 179/U/2001 tersebut, maka beberapa perguruan tinggi berusaha menyelenggarakan Pendidikan Profesi Akuntansi. Berdirinya Pendidikan Profesi Akuntansi diberbagai perguruan tinggi ini tentu-nya diikuti dengan adanya sosialisasi kepada mahasiswa S1 akuntansi untuk memberikan pemahaman akan pentingnya

Pendidikan profesi (profession education) bagi calon akuntan publik. Dalam kurun waktu lebih kurang lima tahun ini, proses sosialisasi baik melalui seminar, studium general, dan media lain diharapkan telah memberikan pemahaman yang masif. Tanpa adanya pemahaman yang masif maka akan berpengaruh pada orientasi dan keinginan mahasiswa akuntansi yang notabene sebagai calon pengguna jasa Pendidikan Profesi Akuntansi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu dalam melakukan penelitian, yaitu:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti

PPAk No. Peneliti Judul

Penelitian

Variabel yang Digunakan

Hasil Penelitian 1. Widyastuti,

dkk (2004) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Variabel penelitian: dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi kualitas, 1.Variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan


(34)

19 Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

motivasi karir, motivasi ekonomi, dan tingkat pendidikan

Populasi:

Mahasiswa Akuntansi di Yogyakarta

Metode pengumpulan data: kuesioner Metode analisis data: analisis deskriptif, uji beda t-test dan analisis regresi ganda

mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk 2. Ada perbedaan minat antara mahasisiwa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir 2. Fitriani dan

Yuliarti (2004) Perbedaan Persepsi antara Mahasiswa Senior dan Junior Mengenai ProfesiAkuntans i pada Program S1 Regular, S1 Ekstension, dan Program D3 Variabel penelitian: dependen: persepsi terhadap profesi akuntansi Variabel independen: tingkat pendidikan dan jenis program

pendidikan

Semakin senior (semakin lama

Mahasiswamengikutipen didikan akuntansi), semakin

mahasiswa tidak suka akuntansi dan semakin tidak ingin berkarir dan berprofesi sebagai akuntan, yang ditunjukkan dengan: pada program S-1 Reguler, persepsi mahasiswa senior terhadap “akuntan sebagai profesi” lebih Rendah dibandingkan dengan persepsi

mahasiswa junior. Begitu pula pada

program S-1 Ekstensi, persepsi mahasiswa senior terhadap “akuntan sebagai karir” lebih rendah

dibandingkan persepsi mahasiswa junior. Namun pada program D-3, tidak ada perbedaan antara junior dan senior.

3. Benny dan

Yuskar (2006) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Variabel penelitian: dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi

Variabel motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan untuk motivasi ekonomi tidak signifikan mem-pengaruhi minat untuk mengikuti PPAk


(35)

20 Empiris pada

Perguruan Tinggi di Padang) 4. Suranta dan

Syafiqurrahm an (2006) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Di Karesidenan Surakarta Variabel penelitian: dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi

Variabel motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan untuk motivasi ekonomi tidak signifikan

mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk 5. Tengker dan

Morasa (2007) Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): Studi Pada Jurusan Akuntansi FE Unsrat Manado Variabel Penelitian: dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi karir Motivasi karir

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mengikuti PPAk

6. Lisnasari dan Fitriany (2008) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): Studi Empiris di UI

Variabel Peneliitian: dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi karir, motivasi mencari ilmu, motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti USAP, biaya pendidikan PPAk dan lama

pendidikan PPAk

Pada mahasiswa akuntansi ekstension, faktor yang

mempengaruhi minat mengikuti PPAk adalah motivasi gelar, masa pendidikan, dan motivasi karier Pada mahasiswa akuntansi regular tidak ada satu pun faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PPAk Pada mahasiswa PPAk, faktor yang

mempengaruhi minat mengikuti PPAk adalah motivasi karier dan USAP


(36)

21 2.3Kerangka Konseptual

Menurut Sekaran (dalam Sugiyono, 2012 : 60), Kerangka Konseptual merupakan “bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”. Pengaruh motivasi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik merupakan sumber informasi yang bermanfaat dalam menentukan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2.1

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi

untuk Mengikuti PPAk

H1

H2

H3

Sejalan dengan kerangka konseptual diatas, maka dapat dijelaskan bahwa motivasi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik merupakan contoh variabel independen yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Selanjutnya, minat mahasiswa akuntansi

Motivasi (X1)

Pengetahuan (x2)

Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk


(37)

22

mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi merupakan variabel dependen dalam penelitian tersebut.

2.4Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012 : 64). Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Motivasi mahasiswa berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

H2 : Pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

H3 : Motivasi dan Pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.


(38)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif menurut Sekaran (2010) adalah “ penelitian yang dilakukan dalam hal untuk memastikan dan mampu untuk menggambarkan karakteristik variabel yang diminati dalam suatu situasi ”.

Pada penelitian ini, peneliti mendeskripsikan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai UU AP No.5 Tahun 2011 dan profesi akuntan publik. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah umur, jenis kelamin, indeks prestasi kumulatif, tingkat semester mahasiswa dan program studi yang dipilh mahasiswa dalam kaitannya mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik, unit analisis dalam penelitian ini adalah individual dari setiap individu mahasiswa yang menjadi responden kuesioner.

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari objek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian (Erlina, 2011:48). Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Untuk menguji penelitian ini digunakan variabel dependen dan variabel independen.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependennya adalah minat mahasiswa mengikuti


(39)

24

Pendidikan Profesi Akuntansi, sedangkan variabel independennya adalah Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik.

3.2.1 Variabel Dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:4). maka variabel dependen dari penelitian ini yaitu; Minat Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

Menurut Widyastuti, dkk (2004) minat adalah “ keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat,mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya “. Pengukuran variabel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2010:87). Dalam penelitian ini instrumen diukur dengan skala 5 point di setiap pertanyaannya untuk penentuan sikap responden, yaitu:

1. Sangat Tidak Setuju : diwakili oleh 1 point 2. Tidak Setuju : diwakili oleh 2 point

3. Setuju : diwakili oleh 3 point

4. Sangat Setuju : diwakili oleh 4 point 5. Sangat setuju Sekali : diwakili oleh 5 point

3.2.2 Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas


(40)

25

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yangmenjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik.

Untuk variabel dependen dan variabel independen, maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa akuntansi. Variabel-variabel tersebut dijabarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Motivasi dan Pengetahuan Profesi Akuntansi terhadap Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk)

Variabel Definisi Indikator Ukuran Nomor

Pernya taan Variabel Independen

Motivasi dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang

dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

1. Motivasi Perkembangan Skala Likert dengan Pilihan 1-5 1-5

2. Peningkatan kualitas 3. Kesuksesan

berkarir dalam profesi akuntan 4. Sarana untuk

mendapatkan pekerjaan 5. Mempermudah

masuk di kantor akuntan Pengetahua n tentang Profesi Akuntan Publik

Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar

1. Profesi akuntan publik Memberikan tantangan dan kepuasan dan kemampuan di bidang akuntansi Skala Likert dengan Pilihan 1-5 6-9


(41)

26 pembayaran tertentu.

Mereka bekerja bebas dan umumnya

mendirikan suatu kantor akuntan.

2. Perkembangan profesi akuntansi di lingkungan kerja

10-15 Variabel Dependen Minat Mahasisa Mengikuti PPAk Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat,mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yangdiinginkannya.

1. Perluasan dalam pekerjaan dalam akses dunia kerja dan meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan Skala Likert dengan Pilihan 1-5 16-20

2. Meningkatkan pengetahuan tentang etika bisnis dan mendapatkan gelar akuntan

21-28

Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu skala nominal dan skala ordinal. Menurut Sekaran (2010) skala nominal digunakan untuk menetapkan subjek dalam beberapa kategori atau grup tertentu. Variabel yang menggunakan skala nominal dalam penelitian ini adalah gender, semester, program studi, angkatan dan tahu tidaknya mahasiswa mengenai profesi akuntan publik.

Sementara skala ordinal digunakan untuk mengklasifikasikan data dan merupakan tingkatan data. Skala ordinal mengklasifikasikan beberapa variabel seperti minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi yang dinyatakan dalam skala Sangat Tidak Setuju ; 1. Tidak Setuju ; 2. Setuju ; 3. Sangat Setuju ; 4. Sangat Setuju Sekali ; 5. Variabel lainnya yang menggunakan skala ordinal yaitu, pernyataan seputar persepsi terhadap motivasi mahasiswa dan profesi akuntan publik. Setiap pernyataan tersebut memiliki jawaban kuesioner yang terdiri dari 5 kategori yaitu ungkapan Sangat Setuju Sekali (SSS), Sangat


(42)

27

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor penilaian yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini 1-5. Penilaian skor dari Sangat Tidak Setuju – Tidak Setuju – Setuju – Sangat Setuju – Sangat Setuju Sekali adalah data skala Likert yang masih merupakan data ordinal.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi S1 dan Ekstensi Angkatan 2011 dan 2012 yang masih aktif.

Tabel 3.2

Populasi Mahasiswa Program Sarjana

S1 Reguler Pria Wanita Total

Angkatan 2011 103 213 316

Angkatan 2012 138 215 353

Angkatan 2013 87 141 228

Angkatan 2014 65 139 204

Sumber : Pelayanan Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, 2015

Tabel 3.3

Populasi Mahasiswa Program Ekstensi

S1 Ekstensi Pria Wanita Total

Angkatan 2011 25 25 50

Angkatan 2012 39 111 150

Angkatan 2013 47 71 118

Angkatan 2014 54 120 174

Sumber : Pelayanan Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, 2015

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan populasi, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel


(43)

28

adalah proporsional random sampling, dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2004:108), yaitu sebagai berikut:

Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = Taraf kesalahan (standar error5 %)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

n = 99, 937 orang

n = 100 orang

Jadi jumlah sampelnya yaitu 100 orang dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang masih aktif.

b. Mahasiswa S1 Reguler dan Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara angkatan 2011-2012.

c. Mahasiswa Akuntansi yang telah mengambil matakuliah auditing.

3.4Jenis dan Sumber Data Penelitian

Menurut Umar (2003:56), data primer merupakan data yang diperoleh langsung dilapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan. Metode wawancara mendalam atau in-depth intervew dipergunakan untuk memperoleh data dengan


(44)

29

metode wawancara atau pengisian kuisioner dengan narasumber yang akan diwawancarai atau dengan mengisi lembar kuisioner. Data dikumpulkan sendiri oleh penulis atau narasumber langsung dari tempat objek penelitian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3.5Metode Pengumpulan Data Penelitian

Data dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Reguler dan Ekstensi. Sampel yang dipilih adalah mahasiswa S1 Reguler dan Ekstensi jurusan akuntansi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probabilistik.

Menurut Kumar dan Day (2011) dalam Mustofa (2006) dengan teknik non-probabilistik maka prosedur pemilihan sampel dilakukan tidak berdasarkan peluang, tetapi lebih pada pertimbangan dan penilaian peneliti. Pada penelitian ini, pemilihan responden dilakukan dengan convenience sample, yaitu dengan menanyakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Kepada calon responden ditanyakan apakah mereka mahasiswa jurusan akuntansi yang telah mengikuti matakuliah auditing . Jika mahasiswa tersebut mahasiswa jurusan akuntansi yang telah mengikuti matakuliah auditing maka langsung dapat menjadi responden.

Kelebihan metode convinience sampling adalah pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cepat dan biaya murah. Sedangkan kelemahannya hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat serta merta digeneralisasi untuk populasi (Sekaran, 2010).


(45)

30

1. Pengumpulan data secara primer. Jenis penelitian ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner langsung kepada tiap individu yang terkait dalam penelitian yang disebarkan langsung oleh peneliti atau melalui perantara. Menurut Sekaran (2010) data primer adalah “data yang mengacu kepada informasi yang didapatkan dari orang pertama untuk tujuan penelitian”. Beberapa contoh data primer adalah individu, focus

group, responden dalam bentuk panel dan dalam bentuk benda tidak

bergerak.

2. Pengumpulan data melalui studi literatur. Penulis mencari berbagai sumber berupa teori dan informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian ini untuk dijadikan landasan teori, kerangka berpikir dan pengembangan hipotesis yang digunakan penulis.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis berisi pengujian-pengujian data yang diperoleh dari hasil jawaban responden yang diterima. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda dengan menggunakan program SPSS untuk memperoleh hasil perhitungan dari berbagai metode yang digunakan dandapat menganalisis perumusan masalah penelitian.

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut


(46)

31

(Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas ini menggunakan pendekatan Pearson

Correlation. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan

total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya (Ghozali, 2011:55).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011:47), uji reliabilitas adalah “alat untuk suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk”. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ujireliabilitas ini menghasilkan nilai

Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70. Apabila Cronbach Alpha dari suatu

variabel lebih besar 0,70 maka butir pertanyaan dalam instrumen penelitian tersebut adalah reliabel/dapat diandalkan. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha

kurang dari 0,70 maka butir pertanyaan tidak reliabel.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Proses pengujian yang dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumi klasik tersebut menggunakan langkah kerja yang sama dengan uji statistik. Ada lima uji asumsi yang harus dilakukan terhadap suatu model regresi tersebut yaitu; uji normalitas, autokorelasi, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Menurut Agus Widarjono (2010:57) uji asumsi klasik adalah “masalah normalitas multikolinearitas, heteroskedasitas, autokorelasi, linearitas dan normalitas”.


(47)

32 3.6.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu dan residual memiliki distribusi normal.Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus, diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2011:160).

3.6.3.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variablein dependen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari:

1) Nilai Tolerance/lawannya 2) Variance Inflation Factor (VIF)

Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tertinggi (karena VIF = 1/Tolerance), nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance >0,10 atau


(48)

33

sama dengan nilai VIF < 10 dan tidak ada multikolonieritas dalam model regresi jika nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2011:105).

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2011:139).

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:175).

3.6.4 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linearantara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabledependen (Y). Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabledependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan ataupenurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel


(49)

34

dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif (Priyatno, 2013:116).

Berdasarkan hubungan antara variabel motivasi (X1), pengetahuan (X2), dan minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Y), maka akan digunakan model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1+b2X2+ e

Keterangan :

Y : Minat mengikuti PPAk X1 : Motivasi

X2 : Pengetahuan a : Konstanta

b : Koefisien Regresi e : Error

3.6.5 Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis adalah sebagai cara untuk mentukan apakah suatu dugaan hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak, uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat yang akan kita teliti itu di terima atau ditolak (Sugiyono, 2011 :215).

3.6.5.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t digunakan untuk menemukan pengaruh paling dominan antara masing-masing variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen dengan


(50)

35

tingkat signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.


(51)

36

2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar dari pada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2011:98).

3.6.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Model Summary. Jika nilai R² = 0 maka tidak ada sedikitpun presentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R² = 1 maka presentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variabel variasi variabel dependen. Adjusted R Square adalah nilai RSquare yang telah disesuaikan. Menurut Santoso (2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel independen digunakan Adjusted R²sebagai koefisisen determinasi. Sedangkan Standard Error of the Estimate

adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y (Priyatno, 2013:120).


(52)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tahun 2011 dan 2012. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini ialah mahasiswa jurusan akuntansi yang telah mengikuti matakuliah Auditing. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang aktif sebagai mahasiswa jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tahun 2011 dan 2012. Jumlah kuesioner yg disebar adalah sebanyak 100 kuesioner. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni 2015 sampai dengan 29 Juli 2015.

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 kuesioner dan jumlah yang dikembalikan juga 100 kuesioner. Gambaran mengenai data sampel ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No. Keterangan Kuesioner Jumlah Persentase

1. Kuesioner yang disebar 100 100%

2. Kuesioner yang kembali 100 100%

3. Kuesioner yang tidak kembali 0 0%

4. Kuesioner yang dapat diolah 100 100%


(53)

38 4.1.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para mahasiswa akuntansi FEB USU Tahun 2011-2012. Berikut ini deskripsi mengenai identitas resonden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, umur dan angkatan.

Tabel 4.2 Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20 Tahun 28 28.0 28.0 28.0

21 Tahun 41 41.0 41.0 69.0

22 Tahun 31 31.0 31.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 di atas berdasarkan umur responden terlihat bahwa umur responden 20 tahun berjumlah 28 responden atau sebesar 28%, umur responden 21 tahun berjumlah 41 responden atau sebesar 41%, umur responden 22 tahun berjumlah 31 responden atau sebesar 31%.

Tabel 4.3

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pria 39 39.0 39.0 39.0

Wanita 61 61.0 61.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 61 orang atau 61% responden di dominasi oleh jenis kelamin wanita, dan sisanya sebesar 39 orang atau 39% berjenis kelamin pria.


(54)

39 Tabel 4.4

Angkatan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2011 44 44.0 44.0 44.0

2012 56 56.0 56.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sekitar 44 orang atau 44% responden didominasi oleh mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2011, dan sisanya 56 orang atau 56% responden angkatan 2012.

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, pengetahuan tentang profesi akuntan publik disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Motivasi Mengikuti

Pendidikan Profesi Akuntansi

100 10.00 25.00 20.3200 2.10281 Pengetahuan Tentang

Profesi Akuntan Publik

100 25.00 46.00 39.9200 3.85777 Minat Mahasiswa

Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

100 28.00 62.00 50.7600 5.18958 Valid N (listwise) 100


(55)

40

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dideskripsikan bahwa:

1. Dari 100 responden ini variabel independen motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi memiliki nilai minimum sebesar 10,00 dan maksimum sebesar 25,00 dengan rata-rata total jawaban 20,3200 dan standar deviasi 2,10281

2. Pada variabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik minimum jawaban 25,00 dan maksimun 46,00 dengan rata-rata total jawaban 39,9200 dan standar deviasi 3,85777.

3. Pada variabel minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan Publik minimum jawaban sebesar 28,00 dan maksimum sebesar 62,00 dengan rata-rata total jawaban sebesar 50,7600 dan standar deviasi 5.18958.

1.3Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data dan penefsiran data, annalisis data yaitu rangkaian kegiatan penelaaahan, pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial akademis dan ilmiah. kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis. tujuan analisa menurut Sofian Efendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai (1987:231) adalah


(56)

41

menyerhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.03 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan validdansebaliknya.Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dengan 100 sampel responden.

Tabel 4.6

Uji Validitas Motivasi Mengikuti PPAk Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

MMPPAk1 .727** .000 Valid

MMPPAk2 .671** .000 Valid

MMPPAk3 .676** .000 Valid

MMPPAk4 .707** .000 Valid

MMPPAk5 .730** .000 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Tabel 4.6 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang memiliki subvariabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,030 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dengan 100 sampel responden.


(57)

42 Tabel 4.7

Uji Validitas Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

PTPAP1 .596** .000 Valid

PTPAP2 .658** .000 Valid

PTPAP3 .737** .000 Valid

PTPAP4 .595** .000 Valid

PTPAP5 .482** .000 Valid

PTPAP6 .582** .000 Valid

PTPAP7 .532** .000 Valid

PTPAP8 .566** .000 Valid

PTPAP9 .687** .000 Valid

PTPAP10 .654** .000 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Tabel 4.7 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang memiliki subvariabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,03 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel pemeriksaan pajak dengan 100 sampel responden.

Tabel 4.8

Uji Validitas Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

MMMPPAK1 .778** .000 Valid

MMMPPAK2 .610** .000 Valid

MMMPPAK3 .756** .000 Valid

MMMPPAK4 .720** .000 Valid

MMMPPAK5 .539** .000 Valid

MMMPPAK6 .500** .000 Valid

MMMPPAK7 .482** .000 Valid

MMMPPAK8 .704** .000 Valid

MMMPPAK9 .753** .000 Valid

MMMPPAK10 .778** .000 Valid

MMMPPAK11 .610** .000 Valid

MMMPPAK12 .756** .000 Valid


(58)

43

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Tabel 4.8 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang memiliki subvariabel minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,03 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel penagihan pajak dengan 100 sampel responden.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,70(Ghozali, 2011:48).

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas X1 Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.777 6

Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas X2 Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.812 10


(59)

44 Tabel 4.11

Uji Reliabilitas Y Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.898 13

Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel diatas yaitu tabel 4.9 sampai 4.11 menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Untuk variabel X1 nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,777, untuk variable X2 nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,812, dan untuk variable Ynilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,898. Skor tersebut lebih besar dari 0,6 sehingga item pernyataan untuk variabel X1, X2, dan Y dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu data akan berdistribusi normal


(60)

45

jika grafik histogram menyerupai bel yang menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut ini:

Gambar 4.1

Uji Normalitas Histogram

Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015

Sementara dilihat dari grafik PP Plot, data dikatakan terdistribusi normal jika penyebaran data menggambarkan titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal

probability plot. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa normalitas data

terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik normal probability plot. Model regresi yang baik adalahdistribusi data normal atau mendekati normal.


(61)

46 Gambar 4.2

Uji Normalitas Grafik PP Plots

Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

Berdasarkan grafik normal plot pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal

plots terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas.

Pengujian normalitias dapat juga diuji secara statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal; Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, Ha : Data residual tidak berdistribusi normal; bila sig < 0,05 dengan α =


(1)

89

HASIL UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.66451135 Most Extreme

Differences

Absolute .054 Positive .040 Negative -.054 Kolmogorov-Smirnov Z .543 Asymp. Sig. (2-tailed) .930 a. Test distribution is Normal.


(2)

90

HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleran

ce VIF 1 (Constant) 3.279 2.899 1.131 .261

Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

.937 .204 .380 4.599 .000 .399 2.506

Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik

.713 .111 .530 6.420 .000 .399 2.506


(3)

91

HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS


(4)

92

HASIL UJI HIPOTESIS

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s

B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 3.279 2.899 1.131 .261

Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

.937 .204 .380 4.599 .000

Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik

.713 .111 .530 6.420 .000

a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1963.378 2 981.689 135.480 .000a

Residual 702.862 97 7.246 Total 2666.240 99

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik, Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

b. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi


(5)

93

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .858a .736 .731 2.69184 a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik, Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

b. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi


(6)

94

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.279 2.899

Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

.937 .204 .380

Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik

.713 .111 .530

a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi


Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI: STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI.

2 26 68

Pengaruh Motivasi, Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Spritual Quotient, dan Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

0 8 99

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa untu MEngikuti Pendidikan Profesi AKuntansi(PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Pe

0 0 13

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Unive

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Unive

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTASI DI SUMATERA BARAT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP MINAT UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI.

0 0 6

Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

0 0 37