Peranan Audit Internal dalam Mendukung Implementasi Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Garut dan PTB).

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

ROLE OF INTERNAL AUDIT IN SUPPORTING

THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(CASE STUDY IN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK GARUT AND PTB BRANCH OFFICE)

The cases which have happened in the banking business at the moment are affecting people trust to make use of banking services. Public become smarter and

more careful dealing with banks because they don’t want to suffer a financial loss. Therefore banking business improve more the implementation of good corporate governance (GCG) in running their businesses. The implementation of GCG is supported by internal audit which functions to monitor whether the banking business have held on the principles of GCG in running their business or not. In connection with this, researcher would like to analyze the role of internal audit in supporting the implementations of GCG in PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Garut and Perguruan Tinggi Bandung (PTB) branch office. The variables which are used in this research are both the implementation of internal audit and the principle of GCG. The method of the research is analytical description with interviewing and questionnaire technicalities. The result of the research shown that the implementation of internal audit is quite intensive with 91.35% and 96.21% for the principles of GCG. Thus, internal audit plays an important role in supporting the implementation of GCG in PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(STUDI KASUS PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK

CABANG GARUT DAN PTB)

Kasus-kasus yang terjadi pada dunia perbankan saat ini tengah memengaruhi kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan. Masyarakat semakin cermat dan hati-hati dalam memercayakan uang mereka pada perbankan karena mereka tidak ingin dirugikan. Oleh karena itu, perbankan semakin meningkatkan pengimplementasian good corporate governance (GCG) dalam menjalankan usaha mereka. Implementasi GCG tersebut didukung oleh peranan auditor internal yang berfungsi memonitor apakah perbankan telah menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Berkenaan dengan hal tersebut, peneliti ingin menganalisis peranan audit internal dalam mendukung implementasi GCG pada PT.Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Garut dan Perguruan Tinggi Bandung (PTB). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan audit internal dan implementasi prinsip-prinsip GCG. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi analisis dengan teknik kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan audit internal sangat memadai dengan hasil sebesar 91.35% dan pengimplementasian prinsip-prinsip GCG sangat efektif dengan hasil sebesar 96.21%. Dengan demikian, auditor internal sangat berperan dalam mendukung implementasi GCG pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.


(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN CD ROM ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Rerangka Pemikiran ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 6

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian ... 8 BAB II LANDASAN TEORI ...


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.1 Konsep tentang Peranan ... 9

2.2 Audit Internal ... 9

2.2.1 Pengertian audit internal ... 10

2.2.2 Tujuan dan ruang lingkup audit internal ... 11

2.2.3 Fungsi audit internal ... 12

2.2.4 Wewenang dan Tanggungjawab Audit Internal ... 13

2.2.5 Pelaksanaan Audit Internal ... 13

2.2.6 Kualifikasi Auditor Internal ... 17

2.2.7 Audit Intern Bank ... 18

2.3 Good Corporate Governance (GCG) ... 38

2.3.1 Pengertian GCG ... 38

2.3.2 Prinsip-Prinsip GCG ... 39

2.3.3 Manfaat dan tujuan penerapan GCG ... 50

2.3.4 GCG dalam Dunia Perbankan di Indonesia ... 52

2.4 Hubungan antara Audit Internal dengan Implementasi GCG ... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 3.1 Objek Penelitian ... 56

3.2 Metode Penelitian ... 56

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.5 Teknik Pengembangan Instrumen... 59

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 60 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 63

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 63

4.1.2 Visi dan Misi ... 65

4.1.3 Logo BNI ... 66

4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 68

4.1.5 Kode Etik ... 72

4.1.6 Prinsip BNI 46 ... 77

4.1.7 Panduan GCG ... 77

4.2 Pelaksanaan Audit Internal pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ... 81

4.2.1 Independensi ... 81

4.2.2 Kompetensi ... 82

4.2.3 Perencanaan ... 84

4.2.4 Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 85

4.2.5 Temuan dan Rekomendasi ... 86

4.2.6 Penyampaian Laporan Hasil Audit ... 88

4.2.7 Follow Up Manajemen ... 89

4.3 Implementasi Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ... 90

4.3.1 Transparansi ... 90

4.3.2 Akuntabilitas ... 92

4.3.3 Responsibilitas ... 93


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.3.5 Independensi ... 95

4.4 Analisis Pengujian Hipotesis ... 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Simpulan ... 99

5.2 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN ... 103


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan antara Auditor Internal dengan Implementasi GCG ... 55 Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Pusat ... 68 Gambar 4.2 Struktur Organisasi BNI Cabang Garut ... 69 Gambar 4.3 Struktur Organisasi BNI Cabang Perguruan Tinggi Bandung (PTB) 70


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 58

Tabel 3.2 Variabel Kememadaian Auditor Internal ... 61

Tabel 3.3 Variabel Implementasi GCG ... 61

Tabel 3.4 Peranan Auditor Internal dalam Mendukung Implementasi GCG... 62

Tabel 4.1 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Independensi ... 82

Tabel 4.2 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Kompetensi ... 83

Tabel 4.3 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Perencanaan... 85

Tabel 4.4 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 86

Tabel 4.5 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Temuan dan Rekomendasi ... 87

Tabel 4.6 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Penyampaian Laporan Hasil Audit ... 89

Tabel 4.7 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Follow Up Manajemen ... 90

Tabel 4.8 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Transparansi ... 91

Tabel 4.9 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Akuntabilitas ... 93

Tabel 4.10 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Responsibilitas .. 94

Tabel 4.11 Rangkuman Jawaban Responden : Sub Indikator Kewajaran ... 94


(9)

xiv

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.13 Rangkuman Pelaksanaan Audit Internal Berdasarkan Indikator :

“Peranan Audit Internal” ... 96 Tabel 4.14 Rangkuman Implementasi GCG Berdasarkan Indikator :


(10)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 3.1 Kuesioner ... 103

Lampiran 4.1 Struktur Organisasi BNI Pusat ... 110

Lampiran 4.2 Struktur Organisasi BNI Cabang PTB ... 111


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampak dalam kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana. Saat ini perbankan menghadapi situasi eksternal dan internal yang semakin kompleks seperti persaingan antar perbankan dan permasalahan atau polemik yang terjadi di dalam perbankan yang dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat. Selain itu, kasus-kasus yang menimpa perbankan di Indonesia seperti kasus Bank Century dan kasus Citibank pun telah memengaruhi kepercayaan masyarakat kepada perbankan. Masyarakat semakin berhati-hati dan cermat dalam memercayakan uangnya untuk dikelola oleh perbankan, mereka tidak ingin kehilangan atau dirugikan oleh pihak perbankan tersebut. Keadaan tersebut semakin meningkatkan kebutuhan akan praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Implementasi prinsip-prinsip GCG juga memberikan perlindungan kepada masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat dapat tetap terjaga.


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha GCG merupakan sistem mengenai bagaimana suatu organisasi dikelola dan dikendalikan. Sistem governance antara lain mengatur mekanisme pengambilan keputusan pada tingkat atas organisasi. Corporate governance mengatur hubungan antar dewan komisaris, direksi, dan manjemen perusahaan agar terjadi keseimbangan dalam pengelolaan organisasi. Dengan kata lain, GCG diperlukan oleh perbankan untuk menjamin bahwa perbankan dikelola oleh orang yang profesional dengan rekam jejak yang bersih, serta mengikuti aturan yang berlaku guna mengamankan kepentingan stakeholders. Prinsip-prinsip GCG terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kewajaran, dan independensi. Salah satu upaya untuk meningkatkan implementasi GCG adalah dengan melibatkan auditor internal.

Auditor internal bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan dan program kerja manajemen yang dilaksanakan dan membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawab secara ekonomis, efektif, dan efisien. The Institute of Internal Auditor (IIA) – Indonesia Chapter, Dewan Sertifikasi Qualified Internal Audit (DS-QIA), Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dan Perhimpunan Audit Internal (PAAI) berkeyakinan bahwa fungsi internal audit yang efektif mampu menawarkan sumbangan yang penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan risiko dan pengendalian manajemen.

Sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN nomor KEP-117/M-MBU/2002, Badan Usaha Milik Negara harus lebih mengoptimalkan pelaksanaan prinsip GCG untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu perbankan


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha BUMN yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), telah menganggap penerapan GCG menjadi suatu kebutuhan, bukan suatu keharusan karena adanya ketentuan yang sifatnya memaksa (compulsory). Dengan penerapan GCG yang konsisten dan efektif, BNI dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan di tengah persaingan usaha bisnis perbankan dan situasi krisis ekonomi global. Sebagai suatu institusi keuangan yang memiliki sejarah panjang, BNI memahami bahwa hanya institusi yang memiliki, mempertahankan, dan melaksanakan komitmen penerapan GCG yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi perubahan zaman. Upaya untuk selalu melakukan pendalaman dalam menerapkan GCG dilakukan tiada henti. Upaya tersebut dirasakan telah memberikan tuntunan positif dalam menghadapi persaingan, peningkatan kinerja keuangan maupun non-keuangan, dan semakin meningkatkan kepercayaan stakeholder.

Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Peranan Audit Internal dalam Mendukung Implementasi Good Coorporate Governance” (studi kasus pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Garut dan PTB).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan audit internal pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk?


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana penerapan good corporate governace (GCG) pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero), Tbk?

3. Bagaimana peranan auditor internal dalam mendukung implementasi good corporate governace (GCG) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

2. Untuk mengetahui penerapan good corporate governance (GCG) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

3. Untuk mengetahui peranan audit internal dalam mendukung implementasi good corporate governance (GCG) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi:

a. Peneliti, penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang pada Program Strata-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

b. Perusahaan, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk lebih memahami peranan auditor internal dalam mendukung implementasi


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha GCG sehingga GCG dapat dilakasanakan lebih maksimal guna meminimalisasi kecurangan.

c. Pihak yang berkepentingan, bagi pemerintah, pemegang saham, pelanggan/nasabah, pesaing, investor dan calon investor serta masyarakat (stakeholder) dapat melihat penelitian ini sebagai bagian keunggulan perusahaan yang membedakan BNI dengan perbankan lain, sehingga BNI memiliki nilai tambah di mata stakeholder-nya.

1.5 Rerangka Pemikiran

Audit internal merupakan suatu profesi penilaian yang sifatnya independen dan objektif yang berada dalam suatu organisasi untuk memeriksa pembukuan, keuangan, dan operasional lainnya sebagai pemberi jasa kepada manajemen dan juga wajib memberikan informasi yang dibutuhkan kepada manajemen untuk membuat suatu keputusan.

Menurut IIA (2005), audit internal adalah:

“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objective by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process

Menurut pengertian IIA tersebut audit internal berperan membantu perusahaan dalam menjalankan proses tata kelola (governance process). Tata kelola usaha yang baik atau good coorporate governance (GCG) diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha Menurut Keputusan Menteri BUMN nomor KEP-117/M-MBU/2002 menyatakan corporate governance adalah :

“Seperangkat proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.”

Auditor internal yang baik akan memonitor aktivitas dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG seperti memastikan bahwa semua informasi yang dihasilkan oleh perusahaan disertai oleh bukti atau dokumen yang mendukungnya dan semua informasi disajikan secara tepat waktu dan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi; memastikan bahwa perusahaan telah menaati peraturan yang berlaku dalam melangsungkan usahanya sesuai dengan prinsip responsibility; dan lain sebagainya. Dengan demikian, auditor internal berfungsi untuk mengawasi jalannya perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan praktik-praktik yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Berdasarkan rerangka di atas dapat dimajukan hipotesis sebagai berikut: Auditor internal berperan dalam mendukung implementasi GCG pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan penelitian adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang menggambarkan keadaan


(17)

7

Universitas Kristen Maranatha yang sebenarnya berdasarkan pengumpulan dan penyajian data dan analisis yang dapat memperjelas gambaran tentang objek yang diteliti.

Teknik yang digunakan adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data secara langsung dan mengadakan penelitian terhadap objek yang dilakukan dengan:

a. Kuesioner

Membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pimpinan dan personil perusahaan yang dianggap mampu dan berwenang dalam memberikan jawaban yang diperlukan. Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada auditor internal, penyelia, dan assisten yang bekerja di PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pejabat yang berwenang atau bagian yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut.

2. Penelitian kepustakaan

Pengumpulan data dengan membaca, mempelajari buku-buku referensi, literatur-literatur, serta tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


(18)

8

Universitas Kristen Maranatha 1.7Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Desember 2012 s/d 18 Januari 2013 di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Garut dan pada tanggal 19 Desember 2012 s/d 18 Januari 2013 di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Perguruan Tinggi Bandung (PTB), Bandung.


(19)

99

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pemahaman pada bab IV, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh perbankan, tuntutan untuk lebih berfungsinya kegiatan audit merupakan suatu keharusan. Audit internal dalam perbankan dapat membantu perbankan meningkatkan kinerja mereka terutama untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Dari hasil penelitian, pelaksanaan audit internal pada BNI sangat memadai. Hal tersebut ditunjukkan dengan sifat independensi dan kompetensi auditor yang sangat memadai dalam menjalankan semua proses audit dengan hasil kuesioner sebesar 86.4% dan ditunjukkan dari proses audit yang sangat memadai dengan hasil kuesioner sebesar 96.29%.

2. Bagi BNI, penerapan GCG merupakan suatu kebutuhan, bukan suatu keharusan karena adanya ketentuan yang sifatnya memaksa (compulsory). Dengan penerapan GCG yang konsisten dan efektif, BNI dapat memertahankan kelangsungan perusahaan di tengah persaingan usaha bisnis perbankan dan situasi krisis ekonomi global. Dari hasil penelitian, BNI telah menerapkan GCG berdasarkan prinsip-prinsip GCG dengan sangat efektif dalam menjalankan usahanya dengan hasil kuesioner 96.21%.


(20)

100

Universitas Kristen Maranatha 3. Auditor internal sangat berperan dalam mendukung implementasi GCG pada

BNI.

Berdasarkan penelitian, dapat ditemukan pula kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

1. Pada indikator kememadaian pelaksanaan internal audit, sub indikator follow up manajemen memiliki skor terendah yaitu sebesar 93.68%.

2. Pada indikator penerapan prinsip-prinsip GCG sub indikator independensi memiliki skor terendah yaitu sebesar 97.74%.

5.2 Saran

Berdasarkan kelemahan-kelemahan di atas, peneliti memberikan saran: 1. Manajemen atau unit yang diaudit secara keseluruhan telah melaksanakan

tahap follow up manajemen dengan sangat memadai. Namun, manajemen atau unit yang diaudit tidak membuat laporan perkembangan perbaikan secara periodik tetapi auditor internal secara langsung memantau perkembangan tersebut. Hal tersebut yang memengaruhi lemahnya indikator follow up manajemen dibandingkan dengan indikator lain, sehingga sebaiknya setiap unit yang diaudit sebaiknya membuat laporan perkembangan perbaikan secara periodik. Dengan demikian, setiap laporan perkembangan perbaikan yang telah dibuat oleh setiap unit dapat dijadikan tolak ukur respon dari unit yang diaudit. Walaupun auditor internal memantau secara langsung setiap perkembangan perbaikan yang dilakukan oleh unit yang diaudit, namun pemantauan tersebut dilakukan hanya secara


(21)

101

Universitas Kristen Maranatha lisan yang memungkinkan perbaikan tidak terselesaikan secara tepat waktu dan setiap perkembangan tidak terpantau dengan baik karena auditor mungkin “lupa” untuk mencatat setiap perbaikan yag telah dilakukan. 2. Seluruh tahap penerapan prinsip-prinsip GCG telah dilaksanakan dengan

sangat efektif. Walaupun sub indikator memiliki skor terendah, penerapan prinsip-prinsip yang lain pun perlu diperhatikan karena tidak memiliki skor yang tidak terlalu jauh dengan independensi. Sebaiknya dilakukan evaluasi untuk menilai apakah prinsip-prinsip GCG telah dilaksanakan oleh setiap bagian dalam organisasi sehingga penerapan prinsip-prinsip GCG dapat ditingkatkan lagi.


(22)

102

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE.

Komaruddin. 1983. Ensiklopedia Manajemen. Bandung: Alumni.

Mulyadi & Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Edisi Kelima. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Sawyer’s, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheiner. 2003. Sawyer’s Internal Auditing. Fifth Edition. Terjemahan Desi Adhariani. 2005.

Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Soekanto, Soejono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tugiman, Hiro. 2000. Pengenalan Internal Audit. Cetakan Kelima.

Yogyakarta:Kanisius.

Tawaf, Tjukria Prihadi. 1999. Audit Intern Bank. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

www.bankirnews.com www.bi.go.id

www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Perbankan www.bni.co.id

www.fcgi.or.id


(1)

yang sebenarnya berdasarkan pengumpulan dan penyajian data dan analisis yang dapat memperjelas gambaran tentang objek yang diteliti.

Teknik yang digunakan adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data secara langsung dan mengadakan penelitian terhadap objek yang dilakukan dengan:

a. Kuesioner

Membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pimpinan dan personil perusahaan yang dianggap mampu dan berwenang dalam memberikan jawaban yang diperlukan. Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada auditor internal, penyelia, dan assisten yang bekerja di PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pejabat yang berwenang atau bagian yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut.

2. Penelitian kepustakaan

Pengumpulan data dengan membaca, mempelajari buku-buku referensi, literatur-literatur, serta tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


(2)

8

1.7Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Desember 2012 s/d 18 Januari 2013 di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Garut dan pada tanggal 19 Desember 2012 s/d 18 Januari 2013 di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Perguruan Tinggi Bandung (PTB), Bandung.


(3)

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pemahaman pada bab IV, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh perbankan, tuntutan untuk lebih berfungsinya kegiatan audit merupakan suatu keharusan. Audit internal dalam perbankan dapat membantu perbankan meningkatkan kinerja mereka terutama untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Dari hasil penelitian, pelaksanaan audit internal pada BNI sangat memadai. Hal tersebut ditunjukkan dengan sifat independensi dan kompetensi auditor yang sangat memadai dalam menjalankan semua proses audit dengan hasil kuesioner sebesar 86.4% dan ditunjukkan dari proses audit yang sangat memadai dengan hasil kuesioner sebesar 96.29%.

2. Bagi BNI, penerapan GCG merupakan suatu kebutuhan, bukan suatu keharusan karena adanya ketentuan yang sifatnya memaksa (compulsory). Dengan penerapan GCG yang konsisten dan efektif, BNI dapat memertahankan kelangsungan perusahaan di tengah persaingan usaha bisnis perbankan dan situasi krisis ekonomi global. Dari hasil penelitian, BNI telah menerapkan GCG berdasarkan prinsip-prinsip GCG dengan sangat efektif dalam menjalankan usahanya dengan hasil kuesioner 96.21%.


(4)

100

3. Auditor internal sangat berperan dalam mendukung implementasi GCG pada BNI.

Berdasarkan penelitian, dapat ditemukan pula kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

1. Pada indikator kememadaian pelaksanaan internal audit, sub indikator

follow up manajemen memiliki skor terendah yaitu sebesar 93.68%.

2. Pada indikator penerapan prinsip-prinsip GCG sub indikator independensi memiliki skor terendah yaitu sebesar 97.74%.

5.2 Saran

Berdasarkan kelemahan-kelemahan di atas, peneliti memberikan saran: 1. Manajemen atau unit yang diaudit secara keseluruhan telah melaksanakan

tahap follow up manajemen dengan sangat memadai. Namun, manajemen atau unit yang diaudit tidak membuat laporan perkembangan perbaikan secara periodik tetapi auditor internal secara langsung memantau perkembangan tersebut. Hal tersebut yang memengaruhi lemahnya indikator follow up manajemen dibandingkan dengan indikator lain, sehingga sebaiknya setiap unit yang diaudit sebaiknya membuat laporan perkembangan perbaikan secara periodik. Dengan demikian, setiap laporan perkembangan perbaikan yang telah dibuat oleh setiap unit dapat dijadikan tolak ukur respon dari unit yang diaudit. Walaupun auditor internal memantau secara langsung setiap perkembangan perbaikan yang dilakukan


(5)

lisan yang memungkinkan perbaikan tidak terselesaikan secara tepat waktu dan setiap perkembangan tidak terpantau dengan baik karena auditor mungkin “lupa” untuk mencatat setiap perbaikan yag telah dilakukan. 2. Seluruh tahap penerapan prinsip-prinsip GCG telah dilaksanakan dengan

sangat efektif. Walaupun sub indikator memiliki skor terendah, penerapan prinsip-prinsip yang lain pun perlu diperhatikan karena tidak memiliki skor yang tidak terlalu jauh dengan independensi. Sebaiknya dilakukan evaluasi untuk menilai apakah prinsip-prinsip GCG telah dilaksanakan oleh setiap bagian dalam organisasi sehingga penerapan prinsip-prinsip GCG dapat ditingkatkan lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE.

Komaruddin. 1983. Ensiklopedia Manajemen. Bandung: Alumni.

Mulyadi & Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Edisi Kelima. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Sawyer’s, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheiner. 2003. Sawyer’s Internal Auditing. Fifth Edition. Terjemahan Desi Adhariani. 2005.

Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Soekanto, Soejono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tugiman, Hiro. 2000. Pengenalan Internal Audit. Cetakan Kelima.

Yogyakarta:Kanisius.

Tawaf, Tjukria Prihadi. 1999. Audit Intern Bank. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

www.bankirnews.com www.bi.go.id

www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Perbankan www.bni.co.id

www.fcgi.or.id