Studi Pengaruh Proporsi Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Dengan Median.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF

MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN

PERFORMANCE

Name : Saut Tua NRP: 0621006

Counselor : Silvia Sukirman, Ir.

ABSTRACT

One of moda transportation which is a lot of used is vehicle wheel two (motorbike), what frequently result chaotic traffic. The mentioned often occurred on busy time.

Study to performance of space streets pursuant to Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI Year 1997, grafting value of equivalency for motorbike equal to 0,25, for street with median. The value got pursuant to traffic condition in the year 1997, where traffic condition on that year by clear differ with traffic condition in the year 2011.

Have done study influence of sum up motorbike to performance of space streets representing variable from Ekivalensi Mobil Penumpang (emp). At space streets of Cileber-Raya Cibabat, Cimahi got Percentage MC at space streets is 85-91% from totalizeing the motor wheel vehicle, need furthermore research with different location with same street type like at street W.R.Supratman. From the two space streets got percent vehicle be very more is motorbike that is exceed above 69%.

Proportion of Motorbike have an effect on with speed of time go through at Street W.R.Supratman which can be seen by average speed of motorbike less than average speed pursuant to MKJI 1997, while at Street Cilember, Cimahi of Proportion of motorbike do not have an effect on with speed of time go through seen by average speed of motorbike of bigger than average speed pursuant to MKJI 1997. At motorbike more and more speed more and more less value Proportion of motorbike


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

STUDI PENGARUH PROPORSI SEPEDA MOTOR

TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

DENGAN MEDIAN

Nama: Saut Tua NRP: 0621006

Pembimbing: Silvia Sukirman, Ir.

ABSTRAK

Salah satu moda transportasi yang banyak dipergunakan adalah kendaraan roda dua (sepeda motor), yang sering kali mengakibatkan kesemerawutan lalu lintas. Hal tersebut sering terjadi pada jam-jam sibuk.

Studi terhadap kinerja ruas jalan berdasarkan ketentuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997, yang mencantumkan nilai ekivalensi untuk sepeda motor sebesar 0,25, untuk jalan dengan median. Nilai tersebut didapat berdasarkan kondisi lalu lintas pada Tahun 1997, dimana kondisi lalu lintas pada tahun tersebut jelas berbeda dengan kondisi lalu lintas pada Tahun 2011.

Dilakukan studi pengaruh jumlah sepeda motor terhadap kinerja ruas jalan yang merupakan variabel dari Ekivalensi Mobil Penumpang (emp). Pada ruas jalan Cileber-Raya Cibabat, Cimahi didapat Persentase MC pada ruas jalan tersebut adalah 85-91% dari total jumlah kendaraan bermotor, perlu penelitian lebih lanjut dengan lokasi yang berbeda dengan tipe jalan yang sama seperti pada jalan W.R.Supratman. Dari kedua ruas jalan tersebut didapat persen kendaraan terbanyak adalah sepeda motor yaitu diatas 69%.

Proporsi sepeda motor berpengaruh dengan kecepatan waktu tempuh pada Jalan W.R.supratman yang dapat dilihat kecepatan rata-rata sepeda motor kurang dari kecepatan rata-rata berdasarkan MKJI 1997, sedangkan pada Jalan Cilember, Cimahi Proporsi sepeda motor tidak berpengaruh dengan kecepatan waktu tempuh dilihat kecepatan rata-rata sepeda motor lebih besar dari kecepatan rata-rata berdasarkan MKJI 1997. Pada sepeda motor semakin tinggi kecepatan semakin kecil nilai Proporsi sepeda motor.


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... ii

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... vi

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2

1.4 Sistematika Pembahasan ... 2

BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Ruas Jalan Perkotaan... 3

2.2 Karakteristik Ruas Jalan Perkotaan ... 5

2.3 Parameter Arus Lalulintas ... 7

2.3.1 Volume Lalulintas ... 7

2.3.2 Kecepatan Kendaraan ... 8

2.3.3 Kepadatan Lalulintas ... 9

2.4 Kinerja Ruas Jalan Perkotaan... 10

2.4.1 Derajat Kejenuhan ... 12

2.4.2 Kecepatan Perjalanan ... 16

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 20


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.2 Penentuan Lokasi Survei ... 22

3.3 Survei Pendahuluan ... 25

3.4 Data yang Diperlukan ... 25

3.5 Metode Pengambilan Data dan Peralatan yang Diperlukan ... 25

3.5.1 Metode Survei Volume Kendaraan Bermotor ... 26

3.5.2 Metode Survei Kecepatan LV dan MC ... 26

3.5.3 Metode Survei Hambatan Samping ... 27

3.6 Analisis Data ... 28

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Survei ... 29

4.1.2 Data Volume Kendaraan Bermotor ... 30

4.1.3 Persentase Volume Berdasarkan Jenis Kendaraan Bermotor 32 4.1.4 Data Waktu Tempuh dan Kecepatan Rata-rata ... 33

฀s) Untuk LV dan MC ... 33

4.1.5 Data Jumlah Frekuensi Kejadian Hambatan Samping... 36

4.2 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan ... 37

4.2.1 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan Arah Jalan Diponegoro . 38 (arah 1) ... 38

4.2.2 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan Arah Jalan ... 40

Ahmad Yani (Arah 2) ... 40

4.3 Hasil Perhitungan Kinerja Ruas Jalan, diruas jalan ... 41

Cilember-Cibabat, Cimahi ... 41

4.4 Pembahasan Kinerja ruas jalan W.R.Supratman dan ... 43

Cilember-Cibabat, Cimahi ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Alir Perhitungan FV, C, DS dan TT Sesuai MKJI 1997... 11

Gambar 2.2 Hubungan Antara DS dengan FVLV (km/jam) ... 19

Gambar 3.1 Diagram Alir ... 21

Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian ... 22

Gambar 3.3 Detail Lokasi ... 23

Gambar 3.4 Posisi Pos penelitian ... 23

Gambar 3.5 Arah Jalan Diponegoro (Arah 1) ... 24

Gambar 3.6 Arah Jalan Ahmad Yani (Arah 2) ... 24

Gambar 3.7 Survei Volume Kendaraan Bermotor ... 26

Gambar 3.8 Survei Kecepatan LV dan MC ... 27

Gambar 3.9 Survei Hambatan Samping ... 28

Gambar 4.1 Ukuran Geometri Ruas Jalan... 30

Gambar 4.2 Hubungan Proporsi Sepeda Motor dengan DS ... 45


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan... 12

Tabel 2.2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur ... 13

Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah ... 13

Tabel 2.4 Klasifikasi Kelas Hambatan Samping... 14

Tabel 2.5 Nilai Normal untuk Komposisi Lalulintas ... 14

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping... 15

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota ... 15

Tabel 2.8 Kecepatan Arus Bebas Dasar ... 17

Tabel 2.9 Penyesuaian Lebar Jalur Lalulintas Efektif ... 17

Tabel 2.10 Faktor Penyesuaian Kecepatan untuk Hambatan Samping... 18

Tabel 2.11 Faktor Penyesuaian untuk Ukuran Kota ... 18

Tabel 4.1 Volume Lalulintas per 15 menit... 31

Tabel 4.2 Volume Lalulintas per jam ... 31

Tabel 4.3 Persentase Jumlah volume kendaraan bermotor ... 32

Tabel 4.4 Data Waktu tempuh LV dan MC Arah 1 ... 34

Tabel 4.5 Data Waktu tempuh LV dan MC Arah 2 ... 35

Tabel 4.6 Kecepatan rata-rata ruang LV dan MC ... 36

Tabel 4.7 Frekuensi Jumlah Kejadian Hambatan Samping ... 36

Pada Jam Sibuk Berdasarkan smp/jam ... 36

Tabel 4.8 Frekuensi Jumlah Kejadian Hambatan Samping Pada ... 37

Persen Kendaraan Bermotor Terbanyak ... 37

Tabel 4.9 Bobot dan Kategori Kejadian Hambatan Samping ... 37

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Kinerja Ruas Jalan W.R.Supratman ... 42

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Kinerja Ruas Cilember, Cimahi ... 42

Tabel 4.12 Parameter Kinerja Ruas Jalan ... 43

Tabel 4.13 Parameter Kinerja Ruas Jalan Berdasarkan Jam Sibuk ... 43


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

EEV Kendaraan masuk dan keluar emp Ekivalensi Mobil Penumpang

HV Heavy Vehicles (Kendaraan Berat)

LV Light Vehicles (Kendaraan Ringan)

MC Motorcycle (Sepeda Motor)

MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia PED Pejalan Kaki

PSV Parkir, Kendaraan berhenti SFC Kelas Hambatan Samping smp Satuan Mobil Penumpang SMV Kendaraan Lambat

4/2 D Jalan empat lajur dua arah terbagi

C Arus lalulintas (stabil) maksimum yang dapat di pertahankan pada kondisi tertentu (geometri, distribusi arah dan komposisi lalulintas faktorlingkungan).

Co Kapasitas segmen jalan pada kondisi geometri, pola arus lalulintas, dan faktor lingkungan yang ditentukan sebelumnya (ideal).

DS Rasio arus lalulintas (smp/jam) terhadap kapasitas (smp/jam) pada bagian jalan tertentu.

D jarak (km, m)

d kepadatan atau density kendaraan bermotor pada ruas jalan. (kend/km) FCcw Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat lebar jalur lalulintas. FCsp Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat pemisahan arah lalulintas

(hanya jalan dua arah tak terbagi).

FCsf Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat hambatan samping sebagai fungsi lebar bahu atau jarak kereb-penghalang.

FCcs Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat ukuran kota.

FV (1) Kecepatan rata-rata teoritis (km/jam) lalulintas pada kerapatan =0, yaitu tidak ada kendaraan yang lewat.


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

(2) Kecepatan (km/jam) kendaraan yang tidak dipengaruhi oleh kendaraan lain (yaitu kecepatan dimana pengendara merasakan perjalanan yang nyaman, dalam kondisi geometri, lingkungan dan pengaturan lalulintas yang ada, pada segmen jalan dimana tidak ada kendaraan yang lain). FVo Kecepatan arus bebas segmen jalan pada kondisi ideal tertentu (geometri,

pola arus lalulintas dan faktor lingkungan).

FVw Penyesuaian untuk kecepatan arus bebas dasar akibat lebar jalur lalulintas. FFVsf Penyesuaian untuk kecepatan arus bebas dasar akibat hambatan samping

sebagai fungsi lebar bahu atau jarak kereb-penghalang.

FFVcs Penyesuaian untuk kecepatan arus bebas dasar akibat ukuran kota. l Panjang segmen jalan (km, m).

L Low (rendah), menunjukkan kondisi khusus hambatan samping n Jumlah kendaraan bermotor

Q Jumlah kendaraan bermotor yang melalui titik pada jalan per satuan waktu,dinyatakan dalam kend/jam (Qkend) smp/jam (Qsmp) atau LHRT (Q LHRT Lalulintas Harian Rata-rata Tahunan).

t Waktu rata-rata (detik, menit, jam)

TT Waktu tempuh perjalanan rata-rata kendaraan ringan sepanjang segmen jalan (jam, detik).

Us Kecepatan rata-rata ruang kendaraan bermotor sepanjang jarak tertentu. U Kecepatan kendaraan bermotor dinyatakan dalam km/jam, m/detik. Wc Lebar jalur lalulintas efektif (m)


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan, di Ruas Jalan W.R.Supratman ... 50

Emp 0,2 dan 0,15 ... 50

L.1.1 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan Arah Jalan Diponegoro ... 50

(arah 1) dengan emp 0,2 ... 50

L.1.2 Perhitungan Kinerja Ruas jalan Arah Jalan Ahmad Yani ... 53

(Arah 2) dengan emp 0,2 ... 53

L.1.3 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan Arah Jalan Diponegoro ... 53

(arah 1) dengan emp 0,15 ... 53

L.2.2 Perhitungan Kinerja Ruas jalan Arah Jalan Ahmad Yani ... 54


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu moda transportasi yang banyak dipergunakan adalah kendaraan roda dua (sepeda motor), yang sering kali mengakibatkan kesemerawutan lalu lintas. Hal tersebut sering terjadi pada jam-jam sibuk, seperti pada pagi hari dan sore hari, karena pada jam tersebut masyarakat sering menggunakan ruas jalan raya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Dari data yang ada, jumlah kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di Jawa Barat terus bertambah. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, yang dikutip Pikiran Rakyat Minggu, 18/07/2010 - 11:32. Total jumlah kendaraan baru dan lama yang terdaftar di Jabar pada Tahun 2009 mencapai 921.686 unit atau meningkat 10,98 persen dari Tahun 2008 yang angkanya menembus 830.508 unit. Dari jumlah tersebut lebih dari setengahnya adalah kendaraan roda dua yaitu 571.025 unit dan selebihnya kendaraan roda empat yaitu 350.661 unit. Jumlah kendaraan roda dua itu mengalami kenaikan 15,86 persen dari tahun sebelumnya. Sementara jumlah kendaraan roda empat hanya naik 3,68 persen. Kondisi ini akan sangat penting untuk diungkap karena kondisi lalu lintas yang bercampur antara kendaraan roda empat dan roda dua yang tidak seimbang akan memberikan pengaruh terhadap kinerja ruas jalan tersebut.

Studi terhadap kinerja ruas jalan berdasarkan ketentuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997, yang mencantumkan nilai ekivalensi untuk sepeda motor sebesar 0,25, untuk jalan dengan median. Nilai tersebut didapat berdasarkan kondisi lalulintas pada Tahun 1997, dimana kondisi lalu lintas pada tahun tersebut jelas berbeda dengan kondisi lalu lintas pada Tahun 2011. Hal ini diperoleh pula berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada ruas jalan raya Cilember-Raya Cibabat Cimahi yang merupakan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D)


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha

untuk masing-masing arah. Pada lokasi dan waktu tertentu kondisi lalu lintas didominasi oleh kendaraan roda dua (sepeda motor). Oleh karena itu, perlu di teliti pengaruh jumlah sepeda motor terhadap kinerja ruas jalan yang merupakan variabel dari Ekivalensi Mobil Penumpang (emp). Prabowo telah melakukan penelitian di ruas jalan raya Cilember-Raya Cibabat Cimahi, dan perlu penelitian lebih lanjut dengan lokasi yang berbeda dengan tipe jalan yang sama.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan di ruas Jalan W.R. Supratman Bandung dan ruas Jalan Cilember-raya Cibabat Cimahi bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh proprosi sepeda motor, terhadap kinerja ruas jalan dengan emp 0,25, 0,20, 0,15.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada lokasi jalan dengan median 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D) untuk masing-masing arah, pada jalan Cilember-Raya Cibabat Cimahi dan Jalan W.R. Supratman Bandung. Data dan analisis kinerja ruas Jalan Cilember-raya Cibabat Cimahi merupakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian Prabowo. Metode yang digunakan adalah metode MKJI 1997 untuk ruas jalan perkotaan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah BAB I berisi pendahuluan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II berisi pembahasan tinjauan literatur mengenai dasar-dasar teori, dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang relevan dengan penelitian yang ditinjau. BAB III berisi metode penelitian, pengumpulan data dan prosedur pengolahan data disertai waktu pelaksanaannya. BAB IV berisi studi kasus, dilanjutkan dengan analisis data disertai pembahasan penelitian Tugas Akhir. BAB V berisi kesimpulan dan saran hasil dari penelitian Tugas Akhir.


(12)

47 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ruas jalan W.R. Supratman dan Jalan Cilember-Raya Cibabat, Cimahi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Proporsi kendaraan sepeda motor terkecil selama survei pada pukul

07.00-09.00 WIB dari kedua lokasi adalah 68,80% sedangkan berdasarkan MKJI 1997 untuk kondisi lalulintas normal perkotaan adalah 32% (didapat dari jumlah penduduk Jawa Barat 2.393.633.)

2. Proporsi sepeda motor terbesar pada ruas jalan W.R.Supratman adalah 79,28% ,dan diruas jalan Cilember,Cimahi 91 % pada jam sibuk.

3. Proporsi sepeda motor berpengaruh pada kecepatan waktu tempuh di Jalan W.R.supratman yang dapat dilihat Kecepatan rata-rata sepeda motor kurang dari kecepatan rata-rata berdasarkan MKJI, sedangkan di Jalan Cilember, Cimahi proporsi sepeda motor tidak berpengaruh pada kecepatan waktu tempuh Kecepatan rata-rata sepeda motor lebih besar dari kecepatan rata-rata berdasarkan MKJI.

4. Kecepatan arus bebas dikedua lokasi tersebut lebih besar dari 50 km/jam. 5. proporsi sepeda motor kurang dari 80% berbanding terbalik dengan

DS,sedangkan proporsi sepeda motor lebih besar dari 80% berbanding lurus dengan DS. Nilai minimum DS dicapai pada proporsi sepeda motor 79%.

6. proporsi sepeda motor kurang dari 80% berbanding lurus dengan kecepatan sepeda motor dan mobil penumpang, sedangkan proporsi sepeda motor lebih besar dari 80% berbanding terbalik dengan kecepatan sepeda motor dan mobil penumpang. Pada nilai Maksimum kecepatan proporsi sepeda motor 80%.


(13)

48 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ruas jalan W.R. Supratman dan Jalan Cilember-Raya Cibabat, Cimahi, diperoleh saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan survei volume lalulintas selama 12 jam, sehingga akan diperoleh jam sibuk lalulintas yang lebih akurat, seperti dari jam 06.00 – 18.00.

2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan nilai emp untuk sepeda motor (MC) sesuai dengan kondisi lalulintas pada saat ini, dengan kondisi jalan berbeda.


(14)

49 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2010. Penduduk Indonesia (Menurut Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecematan Sensus Penduduk, Bandung.

Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan umum, Jakarta.

Khisty,.C. Jotin K & Lall B. Kent, Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Jilid1, terjemahan Erlangga Jakarta.

Prabowo, A.,S. 2010. Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi. Tugas Akhir Program S-1, UKM. Bandung.

Santosa, W.,2008. Operasi Trasportasi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Santosa, W., 2011, Rekayasa Lalulintas, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Soedirdjo,T.L, 2002, Rekayasa Lalu Lintas, Institut Teknologi Bandung,Bandung. Suryo, L, P. 2008 Rekayasa Lalulintas, PT Macanan Jaya Cemerlang.

Susilo,B.,H.,1998, Sistem dan Rekayasa trasportasi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.


(1)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan, di Ruas Jalan W.R.Supratman ... 50

Emp 0,2 dan 0,15 ... 50

L.1.1 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan Arah Jalan Diponegoro ... 50

(arah 1) dengan emp 0,2 ... 50

L.1.2 Perhitungan Kinerja Ruas jalan Arah Jalan Ahmad Yani ... 53

(Arah 2) dengan emp 0,2 ... 53

L.1.3 Perhitungan Kinerja Ruas Jalan Arah Jalan Diponegoro ... 53

(arah 1) dengan emp 0,15 ... 53

L.2.2 Perhitungan Kinerja Ruas jalan Arah Jalan Ahmad Yani ... 54


(2)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu moda transportasi yang banyak dipergunakan adalah kendaraan roda dua (sepeda motor), yang sering kali mengakibatkan kesemerawutan lalu lintas. Hal tersebut sering terjadi pada jam-jam sibuk, seperti pada pagi hari dan sore hari, karena pada jam tersebut masyarakat sering menggunakan ruas jalan raya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Dari data yang ada, jumlah kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di Jawa Barat terus bertambah. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, yang dikutip Pikiran Rakyat Minggu, 18/07/2010 - 11:32. Total jumlah kendaraan baru dan lama yang terdaftar di Jabar pada Tahun 2009 mencapai 921.686 unit atau meningkat 10,98 persen dari Tahun 2008 yang angkanya menembus 830.508 unit. Dari jumlah tersebut lebih dari setengahnya adalah kendaraan roda dua yaitu 571.025 unit dan selebihnya kendaraan roda empat yaitu 350.661 unit. Jumlah kendaraan roda dua itu mengalami kenaikan 15,86 persen dari tahun sebelumnya. Sementara jumlah kendaraan roda empat hanya naik 3,68 persen. Kondisi ini akan sangat penting untuk diungkap karena kondisi lalu lintas yang bercampur antara kendaraan roda empat dan roda dua yang tidak seimbang akan memberikan pengaruh terhadap kinerja ruas jalan tersebut.

Studi terhadap kinerja ruas jalan berdasarkan ketentuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997, yang mencantumkan nilai ekivalensi untuk sepeda motor sebesar 0,25, untuk jalan dengan median. Nilai tersebut didapat berdasarkan kondisi lalulintas pada Tahun 1997, dimana kondisi lalu lintas pada tahun tersebut jelas berbeda dengan kondisi lalu lintas pada Tahun 2011. Hal ini diperoleh pula berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada ruas jalan raya Cilember-Raya Cibabat Cimahi yang merupakan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D)


(3)

2 Universitas Kristen Maranatha

untuk masing-masing arah. Pada lokasi dan waktu tertentu kondisi lalu lintas didominasi oleh kendaraan roda dua (sepeda motor). Oleh karena itu, perlu di teliti pengaruh jumlah sepeda motor terhadap kinerja ruas jalan yang merupakan variabel dari Ekivalensi Mobil Penumpang (emp). Prabowo telah melakukan penelitian di ruas jalan raya Cilember-Raya Cibabat Cimahi, dan perlu penelitian lebih lanjut dengan lokasi yang berbeda dengan tipe jalan yang sama.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan di ruas Jalan W.R. Supratman Bandung dan ruas Jalan Cilember-raya Cibabat Cimahi bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh proprosi sepeda motor, terhadap kinerja ruas jalan dengan emp 0,25, 0,20, 0,15.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada lokasi jalan dengan median 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D) untuk masing-masing arah, pada jalan Cilember-Raya Cibabat Cimahi dan Jalan W.R. Supratman Bandung. Data dan analisis kinerja ruas Jalan Cilember-raya Cibabat Cimahi merupakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian Prabowo. Metode yang digunakan adalah metode MKJI 1997 untuk ruas jalan perkotaan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah BAB I berisi pendahuluan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II berisi pembahasan tinjauan literatur mengenai dasar-dasar teori, dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang relevan dengan penelitian yang ditinjau. BAB III berisi metode penelitian, pengumpulan data dan prosedur pengolahan data disertai waktu pelaksanaannya. BAB IV berisi studi kasus, dilanjutkan dengan analisis data disertai pembahasan penelitian Tugas Akhir. BAB V berisi kesimpulan dan saran hasil dari penelitian Tugas Akhir.


(4)

47 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ruas jalan W.R. Supratman dan Jalan Cilember-Raya Cibabat, Cimahi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Proporsi kendaraan sepeda motor terkecil selama survei pada pukul

07.00-09.00 WIB dari kedua lokasi adalah 68,80% sedangkan berdasarkan MKJI 1997 untuk kondisi lalulintas normal perkotaan adalah 32% (didapat dari jumlah penduduk Jawa Barat 2.393.633.)

2. Proporsi sepeda motor terbesar pada ruas jalan W.R.Supratman adalah 79,28% ,dan diruas jalan Cilember,Cimahi 91 % pada jam sibuk.

3. Proporsi sepeda motor berpengaruh pada kecepatan waktu tempuh di Jalan W.R.supratman yang dapat dilihat Kecepatan rata-rata sepeda motor kurang dari kecepatan rata-rata berdasarkan MKJI, sedangkan di Jalan Cilember, Cimahi proporsi sepeda motor tidak berpengaruh pada kecepatan waktu tempuh Kecepatan rata-rata sepeda motor lebih besar dari kecepatan rata-rata berdasarkan MKJI.

4. Kecepatan arus bebas dikedua lokasi tersebut lebih besar dari 50 km/jam. 5. proporsi sepeda motor kurang dari 80% berbanding terbalik dengan

DS,sedangkan proporsi sepeda motor lebih besar dari 80% berbanding lurus dengan DS. Nilai minimum DS dicapai pada proporsi sepeda motor 79%.

6. proporsi sepeda motor kurang dari 80% berbanding lurus dengan kecepatan sepeda motor dan mobil penumpang, sedangkan proporsi sepeda motor lebih besar dari 80% berbanding terbalik dengan kecepatan sepeda motor dan mobil penumpang. Pada nilai Maksimum kecepatan proporsi sepeda motor 80%.


(5)

48 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ruas jalan W.R. Supratman dan Jalan Cilember-Raya Cibabat, Cimahi, diperoleh saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan survei volume lalulintas selama 12 jam, sehingga akan diperoleh jam sibuk lalulintas yang lebih akurat, seperti dari jam 06.00 – 18.00.

2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan nilai emp untuk sepeda motor (MC) sesuai dengan kondisi lalulintas pada saat ini, dengan kondisi jalan berbeda.


(6)

49 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2010. Penduduk Indonesia (Menurut Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecematan Sensus Penduduk, Bandung.

Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan umum, Jakarta.

Khisty,.C. Jotin K & Lall B. Kent, Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Jilid1, terjemahan Erlangga Jakarta.

Prabowo, A.,S. 2010. Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi. Tugas Akhir Program S-1, UKM. Bandung.

Santosa, W.,2008. Operasi Trasportasi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Santosa, W., 2011, Rekayasa Lalulintas, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Soedirdjo,T.L, 2002, Rekayasa Lalu Lintas, Institut Teknologi Bandung,Bandung. Suryo, L, P. 2008 Rekayasa Lalulintas, PT Macanan Jaya Cemerlang.

Susilo,B.,H.,1998, Sistem dan Rekayasa trasportasi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.