Pengaruh Jus Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Dalam Menurunkan Tekanan Darah Terhadap Pria Dewasa.

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH JUS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L) DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH TERHADAP PRIA DEWASA

L Arif Firiandri Y, 2011; Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, M.Kes, dr. Pembimbing II : dr July Ivone, MKK, MPd Ked

Hipertensi merupakan salah satu penyakit terbanyak di dunia ini. Penyembuhannya dapat menggunakan obat kimia yang terkadang memiliki efek samping yang merugikan, sebagai komplementer dapat menggunakan tanaman obat karena relatif aman dan salah satunya kacang hijau (Phaseolus radiatus L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jus kacang hijau dalam menurunkan tekanan darah pada pria dewasa.

Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental yang bersifat komparatif menggunakan cross sectional pre test dan post test. Tiga puluh satu orang di ukur tekanan darahnya terlebih dahulu sebelum di beri minum jus kacang hijau, setelah minum jus kacang hijau di ukur tekanan darahnya lagi. Pengukuran di lakukan 2 jam setelah minum jus kacang hijau sebanyak 4 kali (setiap 15 menit). Analisis data menggunakan uji beda dua mean dependen dengan nilai α = 0,05.

Hasil Penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah yang cukup signifikan sesudah minum jus kacang hijau dengan p <0,05 di bandingkan sebelum minum jus kacang hijau.

Simpulan dari penelitian adalah jus kacang hijau (Phaseolus radiatus L) berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada pria dewasa.


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT of GREEN BEAN JUICE (Phaseolus radiatus L) IN LOWERING BLOOD PRESSURE ON ADULT MAN

L Arif Firiandri Y, 2011; Tutor 1st : dr. Meilinah Hidayat, M.Kes Tutor 2nd : dr July Ivone, MKK, MPd Ked Hypertension is one of the largest diseases in this world. The cure may use chemical drugs that sometimes have harmful side effects, as a complementer to using medicinal herbs because it is relatively safe and one of them is green bean (Phaseolus radiatus L). The purpose of this study was to determine the effect of green bean juice in lowering blood pressure in adult men.

The research method used on quasi experimental that comparatif using cross sectional pre test and post test. Thirty people are being measured their blood pressure first, before been given to drink the juice of green beans, after drinking green beans juice, their blood pressure are being measured again. Measurement is done 2 hours after drinking the juice of green beans as much as 4 times (every 15 minutes). Analysis of data using a different test with two dependent mean value α =0.05.

Research results showed decreased blood pressure significantly after drinking green bean juice with p <0.05 compared to before drinking the juice of green beans.

The conclusions of the study is the green beans juice (Phaseolus radiatus L) effect in lowering blood pressure in adult men.


(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL DALAM... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.4.1 Manfaat Akademis... 3

1.4.2 Manfaat Praktis... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Statistik... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian... 5


(4)

ix

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1 Hipertensi... 7

2.1.1 Epidemiologi... 7

2.1.2 Etiologi dan Faktor Risiko... 8

2.1.3 Klasifikasi... 8

2.1.4 Patofisiologi... 9

2.1.5 Penatalaksanaan... 10

2.1.6 Komplikasi... 11

2.2 Anatomi Jantung... 11

2.3 Histologi Jantung... 13

2.4 Fisiologi Jantung... 14

2.4.1 Kontraksi Jantung... 14

2.4.2 Sirkulasi Jantung... 18

2.4.3 Katup Jantung... 18

2.4.4 Siklus Jantung... 18

2.4.5 Tekanan Darah, Frekuensi Denyut Jantung, Cardiac Output... 20

2.5 Anatomi Ginjal,,,,... 21

2.6 Histologi Ginjal... 26

2.7 Fisiologi Ginjal... 27

2.7.1 Fungsi Ginjal... 27

2.7.2 Fungsi Homeostasis Ginjal... 28

2.8 Hormon yang Mempengaruhi Tekanan Darah... 29

2.9 Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah... 30

2.9.1 Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah Jangka Pendek.. 30

2.9.1.1 Refleks Baroresptor dan Kemoreseptor... 31

2.9.1.2 Perangsangan Parasimpatis pada Jantung... 34

2.9.1.3 Perangsangan Parasimpatis pada Pembuluh Darah. 35 2.9.1.4 Perangsangan Simpatis pada Jantung... 36


(5)

x

2.9.1.5 Perangsangan Simpatis pada Pembuluh Darah... 37

2.9.2 Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah Jangka Menengah dan Panjang... 38

2.9.2.1 Amina Biogenik... 39

2.9.2.2 Renin... 40

2.9.2.3 Angiotensinogen... 41

2.9.2.4 Angiotensin Converting Enzyme (ACE)... 41

2.9.2.5 Angiotensin II... 42

2.10 Kacang Hijau... 43

2.10.1 Taksonomi Kacang Hijau... 43

2.10.2 Nama Lain Kacang Hijau... 43

2.10.3 Ekologi dan Penyebaran Kacang Hijau... 44

2.10.4 Morfologi Kacang Hijau... 44

2.10.5 Khasiat Tanaman Kacang Hijau... 45

2.10.6 Kandungan Zat Kimia & Zat Aktif dalam Kacang Hijau 46 2.10.7 Efek Kacang Hijau Terhadap Penurunan Tekanan Darah 46 2.10.7.1 Kalium... 47

2.10.7.2 Flavonoid... 48

2.10.7.3 Magnesium... 48

2.10.7.4 Serat... 49

2.10.7.5 Vitamin C... 51

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 52

3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian... 52

3.1.1 Alat – Alat Penelitian... 52

3.1.2 Bahan – Bahan Penelitian... 52

3.1.3 Subjek Penelitian... 52

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 53

3.3 Metode Penelitian... 53

3.3.1 Desain Penelitian... 53


(6)

xi

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 53

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel... 54

3.3.3 Besar Sampel Penelitian... 54

3.4 Prosedur Penelitian... 54

3.4.1 Pengumpulan Bahan... 54

3.4.2 Persiapan Bahan Uji... 55

3.4.3 Persiapan Orang Percobaan... 55

3.4.4 Prosedur Kerja Penelitian... 56

3.4.5 Cara Pemeriksaan... 56

3.5 Metode Analisis... 57

3.5.1 Hipotesis Statik... 57

3.5.2 Kriteria Uji... 57

3.6 Aspek Etik Penelitian... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 59

4.1 Hasil Penelitian... 59

4.2 Pembahasan... 62

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 65

5.1 Simpulan... 65

5.2 Saran... 65

DAFTAR PUSTAKA... 66

LAMPIRAN... 70


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII... 9 Tabel 2.2 Perbandingan Protein... 46 Tabel 4.1 Jus Kacang Hijau Berperan dalam Menurunkan Tekanan Darah

Pada Pria Dewasa (Sistol)... 59 Tabel 4.2 Jus Kacang Hijau Berperan dalam Menurunkan Tekanan Darah

Pada Pria Dewasa (Diastol)... 60 Tabel 4.3 Paired Simple Test... 61


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Jantung... 12

Gambar 2.2 Mirkroskopis Jantung... 14

Gambar 2.3 Mekanisme Kontraksi Otot Jantung... 17

Gambar 2.4 Letak Ginjal... 22

Gambar 2.5 Anatomi Ginjal... 23

Gambar 2.6 Penampang Ginjal... 24

Gambar 2.7 Anatomi Nefron... 25

Gambar 2.8 Anatomi Glomerolus... 26

Gambar 2.9 Nefron... 27

Gambar 2.10 Baroreseptor dan Penjalaran Sinyal... 32


(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian FK-UKM... 70 Lampiran 2 Dokumentasi Pembuatan Jus Kacang Hijau... 71 Lampiran 3 Dokumentasi Prosedur Kerja Penelitian... 72 Lampiran 4 Data Hasil Peneletian Pengaruh Jus Kacang Hijau Dalam

Menurunkan Tekanan Darah Pada Pria Dewasa (Sistol)... 73 Lampiran 5 Data Hasil Peneletian Pengaruh Jus Kacang Hijau Dalam

Menurunkan Tekanan Darah Pada Pria Dewasa (Diastol)... 74 Lampiran 6 Analisis Statistik Data Penelitian Pengaruh Jus Kacang


(10)

70 LAMPIRAN 1


(11)

71

LAMPIRAN 2


(12)

72

Lampiran 3


(13)

73

Lampiran 4

Data Hasil Peneletian Pengaruh Jus Kacang Hijau Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Pria Dewasa Normal (Sistol)

Dimulai hari: Rabu, 2 Maret 2011

Selesai Percobaan tanggal: Rabu, 2 Maret 2011

OP Tensi Awal Sistol

Tensi setelah minum jus kacang hijau (menit)

135 150 165 180

1 124 124 122 122 120

2 126 116 120 120 120

3 110 108 116 108 108

4 108 110 106 104 112

5 120 120 108 102 108

6 134 124 106 112 114

7 132 120 120 122 120

8 112 112 108 106 106

9 134 112 120 116 114

10 124 126 124 126 130

11 128 132 130 126 134

12 110 110 112 112 118

13 106 108 106 96 104

14 124 118 116 120 116

15 102 114 112 106 112

16 128 114 120 116 114

17 138 128 128 134 124

18 136 118 110 104 118

19 134 136 126 136 130

20 118 120 116 118 122

21 126 124 110 118 116

22 136 128 126 134 124

23 126 120 100 118 124

24 136 138 128 122 120

25 126 128 130 124 124

26 138 132 128 126 126

27 110 120 116 114 116

28 114 110 110 108 110

29 126 126 120 122 116


(14)

74

Lampiran 5

Data Hasil Peneletian Pengaruh Jus Kacang Hijau Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Pria Dewasa Normal (Diastol)

Dimulai hari: Rabu, 2 Maret 2011

Selesai Percobaan tanggal: Rabu, 2 Maret 2011

OP Tensi Awal Diastol

Tensi setelah minum jus kacang hijau (menit)

135 150 165 180

1 60 72 70 66 70

2 60 54 68 62 60

3 54 66 70 70 72

4 72 58 56 56 58

5 60 64 66 68 64

6 50 54 60 58 62

7 78 78 70 60 72

8 60 70 50 58 56

9 62 72 62 66 54

10 74 78 76 86 88

11 82 74 84 78 86

12 68 70 68 68 70

13 40 58 56 52 44

14 62 60 68 74 74

15 58 62 68 68 70

16 52 60 54 84 82

17 66 64 78 80 47

18 56 66 64 52 64

19 86 82 88 88 88

20 70 70 70 72 82

21 66 68 70 62 70

22 60 68 76 60 60

23 80 80 70 84 84

24 78 74 82 82 70

25 64 60 84 84 54

26 76 82 86 86 76

27 54 60 64 66 68

28 66 60 60 58 74

29 84 80 86 86 78


(15)

75

Lampiran 6

Analisis Statistik Data Penelitian Pengaruh Jus Kacang Hijau Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Pria Dewasa Normal dengan Paired Simple Test

Paired Differences t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

SISPRE -

SISPOST 3.23 6.667 1.197 .78 5.67 2.694 30 .011 Pair

2

DIAPRE -

DIAPOST -4.29 10.755 1.932 -8.24 -.35


(16)

75

RIWAYAT HIDUP

- Nama : L. Arif Firiandri Y

- Nomor Pokok Mahasiswa : 0810053

- Tempat dan Tanggal Lahir : Metro, 15 September 1990

- Alamat Asal : Jl. Anak Tuha No 27, Metro 34111

- Alamat di Bandung : Jl. Banceuy No 25 - Riwayat Pendidikan:

TK Xaverius, Metro, lulus tahun 1996 SD Xaverius, Metro, lulus tahun 2002 SMP Xaverius, Metro, lulus tahun 2005

SMA Aloysius (SA), Bandung, lulus tahun 2008


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Depkes, 2007). Berdasarkan penelitian NHANES III (The Third National Health and Nutrition Examination Survey), hipertensi mampu meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan resiko stroke sebesar 24% . Karena tidak menunjukkan gejala dan tanda – tanda manifestasi penyakit, hipertensi juga dikenal sebagai the silent killer (Hull, 1996). Salah satunya adalah Penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, keabnormalan irama jantung, merupakan penyebab utama dari banyak kematian di dunia, sekitar 13 juta jiwa melayang tiap tahunnya, dan angka tersebut terus meningkat (Marcum, 2008).

Prevalensi hipertensi di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 15-20%. Hipertensi lebih banyak menyerang pada usia setengah baya pada golongan umur 55-64 tahun. Hipertensi di Asia diperkirakan sudah mencapai 8-18% pada tahun 1997, hipertensi dijumpai pada 4.400 per 10.000 penduduk (Depkes RI 2003). Berdasarkan data WHO tahun 2000, hipertensi telah menjangkiti 26,4% populasi dunia dengan perbandingan 26,6% pada pria dan 26,1% pada wanita. Dari 26,4% populasi dunia itu, negara berkembang menyumbang 2/3 populasi yang terjangkit hipertensi sedangkan negara maju hanya menyumbangkan sepertiganya saja (Yogiantoro, 2006). Berdasarkan laporan NHANES 1999 - 2000 insidensi hipertensi orang dewasa mencapai 29 – 31% atau 58 – 65 juta orang di Amerika (Yogiantoro, 2006). Irak merupakan negara Timur Tengah yang prevalensinya paling tinggi, yaitu 40,4% disusul oleh Mesir sebesar 33,4%. Negara Timur Tengah yang memiliki prevalensi hipertensi terendah adalah negara Sudan sebesar 23,6% (WHO EMRO). Sementara itu di wilayah ASEAN, survey menunjukkan


(18)

2

prevalensi hipertensi di Thailand (1989) sebesar 17%, Philippina (1993) sebesar 22%, Malaysia (1996) sebesar 29,9%, Vietnam (2004) sebesar 43,5% dan Singapura (2004) sebesar 24,9% (Depkes, 2007).

Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1988–1993. Prevalensi hipertensi pada laki-laki dari 134 (13,6%) naik menjadi 165 (16,5%), hipertensi pada perempuan dari 174 (16,0%) naik menjadi 176 (17,6%) (Arjatmo T dan Hendra U 2001). Prevalensi hipertensi di Provinsi Kalimantan Selatan 39,6%, di Papua Barat 20,1% (Rahajeng, 2009). Prevalensi hipertensi di Pulau Jawa 41,9%, dengan kisaran di masing-masing provinsi 36,6%. Prevalensi di perkotaan 39,9% dan di pedesaan 44,1% (Setiawan, 2004). Menurut Boedi Darmojo, bahwa antara 1,8–28,6 % penduduk dewasa adalah penderita hipertensi. Angka 1,8 % berasal dari penelitian di desa Kalirejo Jawa Tengah tahun 1997, sedangkan nilai 28,6 % dilaporkan dari hasil penelitian di Sukabumi Jawa Barat (Lany 2005).

Obat anti hipertensi yang dipergunakan sekarang ini, mengandung zat kimia dengan efek samping yang toksik diantaranya dapat menyebabkan hipokalemi, aritmia jantung, hipovolemi, syok, gagal ginjal dan sebagainya. Di samping itu obat anti hipertensi juga relatif mahal dan penggunaannya seumur hidup. Terkadang orang tua atau orang yang sibuk sering melupakan penggunaan obat anti hipertensi ini, padahal sangatlah penting untuk menggunakannya secara teratur. Oleh karena itu, sebagai komplementer dapat kita tambahkan dengan pengobatan tradisional, antara lain dengan mengkonsumsi kacang hijau. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman keluarga leguminosa yang banyak dikenal dan dikonsumsi secara luas dinegara-negara Asia, termasuk Indonesia. Karena harganya yang relatif murah, kacang hijau memiliki prospek yang baik dan sangat potensial untuk dikembangkan dalam rangka peningkatan gizi masyarakat (Susanto dan Saneto, 1994). Kacang hijau mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya


(19)

kacang-3

kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung & tekanan darah (Wuwiwa, 2007). Kacang hijau menurunkan tekanan darah karena mengandung tinggi kalium (Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, 2004). Selain itu kacang hijau mengandung kaya akan flavonoid, magnesium, vitamin C dan serat (Purwono, 2005 & USDA SR 21). Kacang hijau juga memiliki efek farmakologi lain yaitu kaya akan vitamin B, anti inflamasi, anti toksik, anti piretik dan dapat digunakan untuk pengobatan uretritis, beri beri dan mabuk oleh alkohol (Tim KEHATI, 2000).

1.2Identifikasi Masalah

Apakah jus kacang hijau berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pria dewasa.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah jus kacang hijau dapat menurunkan tekanan darah pria dewasa.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini berguna dalam menambah wawasan mengenai obat tradisional. Dalam hal ini khususnya khasiat jus kacang hijau (Phaseolus radiatus L) yang berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pria dewasa.


(20)

4

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa jus kacang hijau (Phaseolus radiatus L) berkhasiat dalam menurunkan tekanan darah pria dewasa.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kadar Kalium yang tinggi dan Natrium yang rendah pada kacang hijau menunjukkan bahwa kacang hijau baik untuk dikonsumsi pada penderita hipertensi dalam menurunkan tekanan darah disamping kadar lemak tak jenuh yang tinggi. Kacang hijau mengandung Kalium yang cukup tinggi dan rendah Natrium, tiap 100 gr mengandung Kalium 1246 mg (27%) Natrium 15 mg (1%) , pada rebusan kacang hijau tiap 100 gr mengandung Kalium 266 mg (6%) Natrium 2 mg (<1%); (Sumber: USDA Nutrient database). Mekanisme kerja Kalium dalam menurunkan tekanan darah dengan cara vasodilatasi sehingga terjadi penurunan resistensi perifer dan meningkatkan curah jantung, sebagai diuretik, sehingga pengeluaran natrium dan cairan meningkat, menghambat pelepasan renin sehingga mengubah aktifitas sistem renin angiotensin mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah (Budiman 1999).

Magnesium merupakan inhibitor yang kuat terhadap kontraksi vaskuler otot halus dan berperan sebagai vasodilator dalam regulasi tekanan darah. The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Presure (JNC) melaporkan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara magnesium dan tekanan darah (Appel, 1999).

Serat yang tinggi (7,6 gr dalam kacang hijau rebus tiap 100 g), juga turut membantu menurunkan tekanan darah. Serat berfungsi untuk menurunkan kolesterol, mencegah pengerasan pembuluh darah jantung. Peningkatan kolesterol


(21)

5

LDL (Low Density Lipoprotein) adalah unsur penyebab pengerasan pembuluh darah. Konsumsi serat tinggi darah mencegah terserapnya lemak dari dalam makanan, mempertahankan berat badan, mencegah kegemukan. Kegemukan adalah salah satu pemicu utama penyakit jantung dan hipertensi (Tianshi, 2008).

Flavonoid mempunyai efek menurunkan fragilitas kapiler, sehingga kekuatan jaringan ikat meningkat dan mengurangi kebocoran isi kapiler ke jaringan sekitar. Hal ini akan mencegah terjadinya edema yang berhubungan dengan peradangan dan stasis. Anti platelet pada flavonoid berfungsi dalam mengurangi proses artherosklerosis yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah (Bruneton, 1999; Mills & Bone, 2000).

Mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah sedang, dapat mendorong naiknya kolesterol HDL yang menghambat penyumbatan arteri, mengurangi LDL, menurunkan tekanan darah, memperkuat dinding-dinding pembuluh darah, membuat darah lebih encer. Orang yang mendapatkan vitamin C kurang dari yang terdapat pada sebuah jeruk setiap hari, rata-rata tekanan darah sistoliknya 11 mm/Hg lebih tinggi, selain itu vitamin C menyebabkan arteri-arteri tetap muda, bersih dan lentur (Wirakusumah, 2002).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Jus Kacang hijau berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada pria dewasa.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental yang bersifat komparatif menggunakan cross sectional pre test dan post test. Dalam penelitian ini akan dipilih 30 orang dengan usia berkisar 20-25 tahun dengan BMI normal 18.5 – 22.9 (WHO, 2000). Data yang dihitung adalah perbandingan tekanan darah sebelum diberi minum jus kacang hijau dengan diberi minum jus kacang hijau.


(22)

6

Pada penelitian ini, digunakan 100gr kacang hijau sekali minum. Kacang hijau dikukus terlebih dahulu agar lunak dan kandungannya tidak rusak, kemudian baru dijus.

Analisis data yang digunakan adalah Uji beda dua mean dependen (t berpasangan), one tail dengan nilai alpha = 0,05.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Laboratorium Farmakologi Bandung yang dimulai dari bulan Desember 2010 sampai November 2011.


(23)

65 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Jus kacang hijau (Phaseolus radiatus L) berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada pria dewasa.

5.2Saran

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan dan mekanisme kacang hijau dalam menurunkan tekanan darah

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek kacang hijau terhadap penurunan tekanan darah sistole dengan konsentrasi yang berbeda

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek kacang hijau terhadap penurunan tekanan darah pada wanita dewasa

 Perlu dilakukan penelitian tentang kandungan kacang hijau dari perkebunan Cianjur


(24)

66

DAFTAR PUSTAKA

Appel LJ. 1999. Nonpharmacologic therapies that reduce blood pressure: a fresh perspective. Westcott: Clin Cardiol. 22(Suppl. III):III1-III5.

Anggraini, Ade Dian, dkk. 2009. Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008. http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed-faktor-yang-berhubungan-dengan-kejadian-hipertensi.pdf. 13 April 2010

Arjatmo T. dan Hendra U. 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Budiman, H. 1999. Peranan Gizi pada Pencegahan dan Penanggulangan Hipertensi. Medika No 12 volume xxv: 784 – 788

Chobanian, Aram. V., et al. 2003. The Seventh Report of The joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, The JNC 7 Report. USA: American Medical Association.Diakses http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14676222). 17 September 2011

Cunningham.J.G, 2002. Teksbook of Veterinary Physilogy. Philadelpia.: WB Saunders

Dellmann, H.D. dan E.M. Brown .1989.. Buku teks Histologi Veteriner I. 3rd Ed. Penerjemah Jan Tambayong. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2003. Pedoman Tata Laksana Gizi Lansia Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Depkes.-2007.-Hipertensi-di-Indonesia.-Diakses-dari

http://www.depkes.go.id?undex.php?=newsw&task=viewarticle), 30 Agustus 2011

Frandson, R.D. 2003. Anatomy and Physiology of Farm Animals . 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Ganong, W. F. 2005. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN. Edisi 22. Jakarta: EGC


(25)

67

Greenspan, F.S. dan Gardner, D.G. 2004. Basic and Clinical Endocrinology, 7th ed. Lange Medical Books/McGraw-Hill Companies. USA. Hal. 1-7

Gunawan, Lany. 2005. Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. p: 9-19

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC

Henderson J. 2005. Tracheal intubation of adult patient. In: Caldent F, Pearce A. Core Topics in Airway Management. New York: Cambridge University press; 69-80.

Hull Alison. 1996. Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. 2004. Penuntun Diet edisi baru. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

IOTF, WHO. 2000. Klasifikasi Berat Badan berdasarkan BMI pada Penduduk Asia-Dewasa.

http://www.xa.yimg.com/kq/groups/19861696/.../name/BODY+MASS+INDE X.docMirip, 12 July 2011

Kaplan , N.M. 2006. Kaplans Clinical Hypertension. 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams dan Wilkins

Kindersley, Dorling. 1999. A-level Biology. www.dkonline.com, 6 Juli 2011 Lilly, L.S. 2007. Pathophysiology of Heart Disease. 4th Ed. Philadelphia :

Lippincott Williams & Wilkins

Marcum, James L. 2008. When The Heart Attacks. Diakses dari http://proquest.umi.com/, 20 Oktober 2011.

Marieb, E.N., Branstrom, M.J. 1996. Interactive Physiology: Cardiovascular System. San Fransisco: A.D.A.M. and Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc

Moore TJ, Appel LJ, Oberzanek E, Vollmer WM, Svetkey LP, Sacks FM, et al. 1997. A Clinical Trial of the Effects of Dietary Patterns on Blood Pressure. The DASH Collaborative Research Group. N Engl J Med; 336:1117-24.

Murray, Robert K. Granner, Daryl K. Mayes, Peter A. Rodwell, Victor W. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth Edition. New York: Mc. Graw Hill

Oezenski W, Krenn H, Dahaba A, Binder M. 2001. Hemodynamic and cathecolamine stress response to insertion of the combitube, LMA, or tracheal intubation. Anest Analg, 88: 1389


(26)

68

Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed: Ke-6. Jakarta: EGC.

Purba, A. 2006. Kardiovaskular dan Faal Olah Raga. Bandung: Bagian Ilmu Faal/Faal Olah Raga Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung Purwono. 2005. Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya

Rahajeng-E.-2009.-Masalah-Hipertensi-di-Indonesia.

http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2009-ekowatirah-3195&PHPSESSID=xmgwjcghxhek , 27 Februari 2011

Rukmana, Rahmat. 1997. KACANG HIJAU, Budi Daya & Pasca Panen. Jakarta: Kanisius

Schteingart Susanto, T. Dan B. Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: Bina Ilmu

Setiawan Z. 2004. Prevalensi dan Determinan Hipertensi di Pulau JawaTahun2004.http://www.fkm.ui.ac.id/index.php?option=com_content&tas k=view&id=56 , 27 Februari 2011

Sherwood, Lauree. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Silverthorn. 2001. Human Physiology An Integrated Approach. Second Edition. United States of America: Benjamin Cummings

Smeltzer., Suzanne C & Bare.,Brenda G.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.

Soffer, L.S. 1981. Biochemical Regulation of Blood Pressure. New York: John Wiley & Sons

Taslim,Arnaldi.-2009-.-Kesehatan-Ginjal.-Diakses-dari:

http://www.sekbertal.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=190 1, 01 juli 2011

Taufiq, Moh. 2002. Informasi Kesehatan. http://putramaja.tripod.com/index.htm. 8 Februari 2011

Tianshi (2008). Gaya Hidup Sehat Sejahtera. Yogyakarta: Amadeus Tim KEHATI. 2000. Tumbuhan Untuk Pengobatan. Yogyakarta: Grasindo

USDA SR 21. 2008. USDA National Nutrient Database for Standar Reference. http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2341/2. 6 Juli 2011


(27)

69

Virgiawan, Daril. 2008. Mekanisme Dasar Ginjal. Diakses dari : http://www.darryltanod.blogspot.com/2008/04/mekanisme-proses-dasar-ginjal-darryl.html, 01 Juli 2011

Wirakusumah. 2002. Tetap Bugar di Usia Lanjut. Jakarta: Trubus Agriwidaya Wuwiwa, I., 2007. Seribu Manfaat Kacang Hijau. Diakses dari :

http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=1843&post=1, 1 Februari 2011

Yogiantoro, M. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Hipertensi Esensial, Jilid I, Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


(1)

Pada penelitian ini, digunakan 100gr kacang hijau sekali minum. Kacang hijau dikukus terlebih dahulu agar lunak dan kandungannya tidak rusak, kemudian baru dijus.

Analisis data yang digunakan adalah Uji beda dua mean dependen (t berpasangan), one tail dengan nilai alpha = 0,05.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Laboratorium Farmakologi Bandung yang dimulai dari bulan Desember 2010 sampai November 2011.


(2)

65 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Jus kacang hijau (Phaseolus radiatus L) berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada pria dewasa.

5.2Saran

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan dan mekanisme kacang hijau dalam menurunkan tekanan darah

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek kacang hijau terhadap penurunan tekanan darah sistole dengan konsentrasi yang berbeda

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek kacang hijau terhadap penurunan tekanan darah pada wanita dewasa

 Perlu dilakukan penelitian tentang kandungan kacang hijau dari perkebunan Cianjur


(3)

66

DAFTAR PUSTAKA

Appel LJ. 1999. Nonpharmacologic therapies that reduce blood pressure: a fresh perspective. Westcott: Clin Cardiol. 22(Suppl. III):III1-III5.

Anggraini, Ade Dian, dkk. 2009. Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008. http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed-faktor-yang-berhubungan-dengan-kejadian-hipertensi.pdf. 13 April 2010

Arjatmo T. dan Hendra U. 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Budiman, H. 1999. Peranan Gizi pada Pencegahan dan Penanggulangan Hipertensi. Medika No 12 volume xxv: 784 – 788

Chobanian, Aram. V., et al. 2003. The Seventh Report of The joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, The JNC 7 Report. USA: American Medical Association.Diakses http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14676222). 17 September 2011

Cunningham.J.G, 2002. Teksbook of Veterinary Physilogy. Philadelpia.: WB Saunders

Dellmann, H.D. dan E.M. Brown .1989.. Buku teks Histologi Veteriner I. 3rd Ed. Penerjemah Jan Tambayong. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2003. Pedoman Tata Laksana Gizi Lansia Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Depkes.-2007.-Hipertensi-di-Indonesia.-Diakses-dari

http://www.depkes.go.id?undex.php?=newsw&task=viewarticle), 30 Agustus 2011

Frandson, R.D. 2003. Anatomy and Physiology of Farm Animals . 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Ganong, W. F. 2005. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN. Edisi 22. Jakarta: EGC


(4)

67

Greenspan, F.S. dan Gardner, D.G. 2004. Basic and Clinical Endocrinology, 7th ed. Lange Medical Books/McGraw-Hill Companies. USA. Hal. 1-7

Gunawan, Lany. 2005. Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. p: 9-19

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC

Henderson J. 2005. Tracheal intubation of adult patient. In: Caldent F, Pearce A. Core Topics in Airway Management. New York: Cambridge University press; 69-80.

Hull Alison. 1996. Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. 2004. Penuntun Diet edisi baru. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

IOTF, WHO. 2000. Klasifikasi Berat Badan berdasarkan BMI pada Penduduk Asia-Dewasa.

http://www.xa.yimg.com/kq/groups/19861696/.../name/BODY+MASS+INDE X.docMirip, 12 July 2011

Kaplan , N.M. 2006. Kaplans Clinical Hypertension. 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams dan Wilkins

Kindersley, Dorling. 1999. A-level Biology. www.dkonline.com, 6 Juli 2011 Lilly, L.S. 2007. Pathophysiology of Heart Disease. 4th Ed. Philadelphia :

Lippincott Williams & Wilkins

Marcum, James L. 2008. When The Heart Attacks. Diakses dari http://proquest.umi.com/, 20 Oktober 2011.

Marieb, E.N., Branstrom, M.J. 1996. Interactive Physiology: Cardiovascular System. San Fransisco: A.D.A.M. and Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc

Moore TJ, Appel LJ, Oberzanek E, Vollmer WM, Svetkey LP, Sacks FM, et al. 1997. A Clinical Trial of the Effects of Dietary Patterns on Blood Pressure. The DASH Collaborative Research Group. N Engl J Med; 336:1117-24.

Murray, Robert K. Granner, Daryl K. Mayes, Peter A. Rodwell, Victor W. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth Edition. New York: Mc. Graw Hill

Oezenski W, Krenn H, Dahaba A, Binder M. 2001. Hemodynamic and cathecolamine stress response to insertion of the combitube, LMA, or tracheal intubation. Anest Analg, 88: 1389


(5)

Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed: Ke-6. Jakarta: EGC.

Purba, A. 2006. Kardiovaskular dan Faal Olah Raga. Bandung: Bagian Ilmu Faal/Faal Olah Raga Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung Purwono. 2005. Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya

Rahajeng-E.-2009.-Masalah-Hipertensi-di-Indonesia.

http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2009-ekowatirah-3195&PHPSESSID=xmgwjcghxhek , 27 Februari 2011

Rukmana, Rahmat. 1997. KACANG HIJAU, Budi Daya & Pasca Panen. Jakarta: Kanisius

Schteingart Susanto, T. Dan B. Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: Bina Ilmu

Setiawan Z. 2004. Prevalensi dan Determinan Hipertensi di Pulau JawaTahun2004.http://www.fkm.ui.ac.id/index.php?option=com_content&tas k=view&id=56 , 27 Februari 2011

Sherwood, Lauree. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Silverthorn. 2001. Human Physiology An Integrated Approach. Second Edition. United States of America: Benjamin Cummings

Smeltzer., Suzanne C & Bare.,Brenda G.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.

Soffer, L.S. 1981. Biochemical Regulation of Blood Pressure. New York: John Wiley & Sons

Taslim,Arnaldi.-2009-.-Kesehatan-Ginjal.-Diakses-dari:

http://www.sekbertal.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=190 1, 01 juli 2011

Taufiq, Moh. 2002. Informasi Kesehatan. http://putramaja.tripod.com/index.htm. 8 Februari 2011

Tianshi (2008). Gaya Hidup Sehat Sejahtera. Yogyakarta: Amadeus Tim KEHATI. 2000. Tumbuhan Untuk Pengobatan. Yogyakarta: Grasindo

USDA SR 21. 2008. USDA National Nutrient Database for Standar Reference. http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2341/2. 6 Juli 2011


(6)

69

Virgiawan, Daril. 2008. Mekanisme Dasar Ginjal. Diakses dari : http://www.darryltanod.blogspot.com/2008/04/mekanisme-proses-dasar-ginjal-darryl.html, 01 Juli 2011

Wirakusumah. 2002. Tetap Bugar di Usia Lanjut. Jakarta: Trubus Agriwidaya Wuwiwa, I., 2007. Seribu Manfaat Kacang Hijau. Diakses dari :

http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=1843&post=1, 1 Februari 2011

Yogiantoro, M. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Hipertensi Esensial, Jilid I, Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia