PENGARUH CAMPURAN SARI JERUK NIPIS DAN SARI BELIMBING WULUH DENGAN ASAM FORMAT SEBAGAI PENGGUMPAL LATEKS TERHADAP SIFAT MEKANIS KARET.

PENGARUH CAMPURAN SARI JERUK NIPIS DAN SARI BELIMBING
WULUH DENGAN ASAM FORMIAT SEBAGAI PENGGUMPAL
LATEKS TERHADAP SIFAT MEKANIS KARET

Oleh:
Yogi Saputra Lumban Raja
NIM 062244610032
Program Studi Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

i


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
Kasih dan KaruniaNya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi adalah
“Pengaruh Campuran Sari Jeruk Nipis Dan sari Belimbing Wuluh Dengan Asam
Formiat Sebagai Bahan Penggumpal Lateks Terhadap Sifat Mekanis Karet.”
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaa sampai dengan penyusunan skripsi,
antara lain Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi,
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Abdul
Hakim, M.Si selaku Dosen Penguji I, Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku
Dosen Penguji II, Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku Dosen Penguji III,
yang telah memberikan kritik dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini.

Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan dan yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Ibu Dr. Derlina, M.Si sebagai
Ketua Jurusan dan Bapak Drs. Abdul Hakim, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan
Fisika FMIPA UNIMED. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M. Sc selaku
Pembantu Dekan FMIPA UNIMED. Bapak dan Ibu Dosen atas bimbingannya
kepada penulis selama masa perkuliahan dan penulisan skripsi beserta Staff
Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Ucapan terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada kedua
orang tua ayahanda J. Lumban Rajadan Ibu L. Br Samosir yang telah banyak
memberikan dukungan dan kasih sayang serta semangat baik berupa materi
maupun moril. Dan kepada kakak dan adik-adik saya Christina Paulina Ariesta
Lumban Raja, Joko Adiputra Lumban Raja, Theresia Melita Emas Lumban Raja
yang telah banyak memberikan dukungan dan doa.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada adik-adik stambuk
Fisika 2009 yang telah banyak membantu dan juga kepada Internal Team SONY
Mobile Representative Medan, Sumbagut yang telah banyak memberikan
dukungan dan doa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam
menyelesikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik


v

dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini
(gotardoantonio@gmail.com). Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan,

September 2013

Penulis,

Yogi Saputra Lumban Raja
NIM. 062244610032

iii

PENGARUH CAMPURAN SARI JERUK NIPIS DAN SARI BELIMBING
WULUH DENGAN ASAM FORMAT SEBAGAI PENGGUMPAL

LATEKS TERHADAP SIFAT MEKANIS KARET

Yogi Saputra Lumban Raja
(062244610032)

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian penggumpalan lateks pada tanggal 12 Maret
2012 di daerah Balai Penelitian Sungai Putih Lubik Pakam dan pusat penelitian
karet Batang Kuis Tanjung Morawa untuk pembuatan kompon ASTM 3A. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari campuran (sari jeruk nipis
dan sari belimbing wuluh) dengan asam format terhadap uji sifat vulkanisasi
(waktu penundaan, kecepatan masak, waktu masak optimum), uji sifat mekanis
(tegangan putus, perpanjangan putus, modulus 300%, ketahanan koyak dan
kekerasan), dan uji sifat teknis (Po dan PRI) karet.
Pengambilan sampel yang telah dilakukan kemudian dilakukan proses
penggumpalan lateks dimana merupakan peristiwa perubahan sol menjadi gel
melalui penambahan sedikit demi sedikit bahan penggumpal kedalam ember yang
berisi lateks sambil diaduk. Penggumpalan yang sempurna ditandai dengan warna
serum jernih. Setiap perlakuan dibiarkan selama 24 jam sehingga berbentuk

koagulum yang kokoh. Koagulum dari setiap perlakuan digiling dengan creper
sebanyak 6 kali hingga terbentuk lembaran krep. Lembaran krep selanjutnya
dikeringkan di oven pada suhu 900C selama 24 jam. Penelitian ini dilakukan
dengan metode pengujian sifat fisika (pengujian tegangan putus, kuat tarik,
modulus dan perpanjangan putus) umtuk mengetahui hubungan antara pengatuh
campuran sari jeruk nipis dan sari belimbing wuluh terhadap sifat mekanis karet.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa pengaruh dari pencampuran
(sari jeruk nipis dan sari belimbing wuluh) dengan asam format terhadap
penggumpalan lateks terjadi dengan cepat, disamping itu terhadap pengusangan
meningkatkan plastisitas awalnya sebelum dan setelah pengusangan, dimana karet
mentah membutuhkan panas atau energi yang kecil dan karet semakin keras yaitu
pada pencampuran (5:45)% sebesar 44,0 Nm-2 dan plastisitas retention indeks
tertinggi pada pencampuran (20:30)% yaitu sebesar 77,5 Nm-2. Pencampuran (sari
jeruk nipis dan sari belimbing wuluh) dengan asam format dapat meningkatkan
atau mempercepat laju dari vulkanisasi karet dan juga dapat meningkatkan nilai
dari sifat mekanis karet itu sendiri sehingga karet semakin keras dan elastis. Hasil
dari pencampuran (sari jeruk nipis dan sari belimbing wuluh) dengan asam format
berbanding lurus dengan sifat vulkanisasinya yaitu waktu penundaan, waktu
masak, dan waktu masa optimum dan berbanding lurus terhadap sifat mekanisnya.


vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv


Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

xi

Daftar Lampiran

xii

BAB I. PENDAHULUAN

1


1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.

Batasan Masalah

4

1.3.

Rumusan Masalah

4

1.4.


Tujuan Penelitian

4

1.5.

Manfaat Penelitian

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1

Lateks Kebun

6


2.2.

Sifat Lateks

7

2.3.

Penggumpalan Lateks

8

2.4.

JerukNipisdanBelimbingWuluh

9

2.5.


Standard Indonesia Rubber (SIR)

11

2.6.

Bahan Kimia PenyusunKompon

13

2.7.

VulkanisasiKompon

17

2.8.

PengujianMutuLateks

17

2.8.1. Plastisitas

17

2.8.2. TeganganPutus(Tensile Strength)

18

2.8.3. Kekerasan(Hardness)

20

vii

2.8.4. Modulus

20

2.8.5. PerpanjanganPutus(Elongation at Break)

21

BAB III. METODE PENELITIAN

22

3.1.

Tempat Penelitian

22

3.2.

Alat dan Bahan Penelitian

22

3.3.

Prosedur Penelitian

23

3.3.1. Pelaksanaan Penelitian

23

3.3.2. Pengujian Sifat Teknis (Penetapan Plastisitas Awal Po)
dan Plastisitas Retention Indeks (PRI)

23

3.3.3. Pembuatan Kompon

24

3.3.4. Pengujian Sifat Vulkanisasi

25

3.3.5. Pengujian Tegangan Putus (Tensile Strength),
Perpanjangan Putus (Elongation at Break) dan Modulus

26

3.3.6. Pengujian Ketahanan Koyak

27

3.3.7. Pengujian Kekerasan

27

3.4.

28

Teknik Analisa Data

3.4.1. MenentukanKTPrdariTeganganPutus

30

3.4.2. MenentukanKTPrdariKuatTarik

31

3.4.3. MenentukanKTPrdari Modulus

32

3.4.4. MenentukanKTPrdariPerpanjanganPutus

34

3.5.

36

Tahapan Penelitian (Diagram Alir)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

37

4.1.

37

Hasil Penelitian

4.1.1. Plastisitas Awal (Po)

42

4.1.2. Plastisitas Retention Indeks (PRI)

43

4.1.3

44

Waktu Penundaan / Scorch Time (ST)

4.1.4. Waktu Masak Optimum / Optimum Cure Time (OCT)

45

4.1.5. Kecepatan Masak / Cure Time (CT)

46

4.1.6. Tegangan Putus / Tensile Strength (TS)

47

viii

4.1.7. Perpanjangan Putus / Elongation Break (EB)

48

4.1.8. Modulus 300%

49

4.1.9. Ketahanan Koyak / Tear Strength (TR)

50

4.1.10. Kekerasan / Hardness (H)

51

4.1.11. Hubungan Pengaruh Campuran Sari Jeruk Nipis dan Sari belimbing
Wuluh Dengan Asam Format Terhadap Setiap Pengujian

52

4.2.

Pembahasan

53

4.2.1. Pengusangan

54

4.2.2. Vulkanisasi

55

4.2.3. Sifat Mekanik Karet

55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

57

5.1.

Kesimpulan

57

5.2.

Saran

58

DAFTAR PUSTAKA

59

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1.

Komposisi Lateks Segar

Tabel 2.2.

Komposisi Bahan Lateks Menurut SIR

12

Tabel 2.3.

Golongan Pencepat dan Respon Terhadap Vulkanisasi

14

Tabel 2.4.

Standard Kompon Karet

16

Tabel 3.1.

Alat dan Bahan Penelitian

22

Tabel 3.2.

Analisa Data Hasil Penelitian

29

Tabel 4.1.

Hasil Pengujian Sifat Vulkanisasi (Waktu Penundaan,
Kecepatan Masak, Waktu Masak Optimum)

Tabel 4.2.

6

37

Hasil Pengujian Sifat Mekanis (Tegangan Putus,
Perpanjangan Putus, Modulus 300%, Ketahanan Koyak dan
Kekerasan)

39

Tabel 4.3.

Hasil Pengujian Sifat Teknis (Po dan PRI)

39

Tabel 4.4.

Hasil Pengujian Plastisitas Awal (Po)

42

Tabel 4.5.

Hasil Pengujian Plastisitas Retention Indeks (PRI)

43

Tabel 4.6.

Hasil Pengujian Waktu Penundaan (ST)

44

Tabel 4.7.

Hasil Pengujian Waktu Masak Optimum (OCT)

45

Tabel 4.8.

Hasil Pengujian Kecepatan Masak (CT)

46

Tabel 4.9.

Hasil Pengujian Tegangan Putus (TS)

47

Tabel 4.10.

Hasil Pengujian Perpanjangan Putus (EB)

46

Tabel 4.11.

Hasil Pengujian Modulus 300%

49

Tabel 4.12.

Hasil Pengujian Ketahanan Koyak (TR)

50

Tabel 4.13.

Hasil Pengujian Kekerasan (H)

51

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1.

ReaksiKesetimbangan Protein

7

Gambar 2.2.

KeadaanMuatanListrik Protein Lateks

9

Gambar 2.3.

JerukNipis(Citrus aurantifolia, S)

10

Gambar 2.4.

BelimbingWuluh(Averhoabilimbi, L)

11

Gambar 2.5.

AlatUjiTarik

20

Gambar 2.6.

AlatUjiKekerasan

20

Gambar 3.1.

PotonganUjiPenetapan Po dan PRI

24

Gambar 3.2.

AlatGilingan Terbuka (Open Mill)

25

Gambar 3.3.

Rheometer Monsanto 100 danRecordernya

26

Gambar 3.4.

Contoh Model ASTM D412Tipe D

27

Gambar 3.5.

ContohUji Model Sudut

27

Gambar 3.6.

Contoh Sample Uji Kekerasan

28

Gambar 4.1.

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Plastisitas Awal (Po)

Gambar 4.2.

43

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Plastisitas Retention Indeks (PRI)

Gambar 4.3.

44

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Waktu

Gambar 4.4.

45

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Waktu Masak Optimum

Gambar 4.5.

46

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Kecepatan Masak

47

x

Gambar 4.6.

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Tegangan Putus

Gambar 4.7.

48

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Perpanjangan Putus

Gambar 4.8.

49

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Modulus 300%

Gambar 4.9.

50

Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Ketahanan Koyak

51

Gambar 4.10. Grafik Hubungan Antara Campuran Sari Jeruk Nipis dan
Sari Belimbing Wuluh dengan Asam Formiat terhadap
Kekerasan / Hardness (H)
Gambar 4.11. Grafik Hubungan Pengaruh Campuran Sari Jeruk Nipis
Dan Belimbing Wuluh Dengan Asam Formiat Terhadap
Setiap Pengujian

52

53

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Tegangan Putus

60

Lampiran 2. Perhitungan Kuat Tarik

62

Lampiran 3. Perhitungan Modulus

64

Lampiran 4. Perhitungan Perpanjangan Putus

66

Lampiran 5. Data Hasil Pengujian (Physical Properties of Compound)

68

Lampiran 6. Dokumentasi

71

57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dari pencampuran (sari jeruk
nipis dan sari belimbing wuluh) dengan asam formiat terhadap penggumpalan
lateks terjadi dengan cepat, di samping itu terhadap pengusangan
meningkatkan plastisitas awalnya sebelum dan setelah pengusangan, dimana
karet mentah membutuhkan panas/energi yang kecil dan karet semakin keras
yaitu pada pencampuran (5:45)% sebesar 44,0 Nm-2 dan plastisitas retention
indeks tertinggi pada pencampuran (20:30)% yaitu sebesar 77,5 Nm-2.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan pencampuran (sari
jeruk nipis dan sari belimbing wuluh) dengan asam formiat dapat
meningkatkan/ mempercepat laju dari vulkanisasi karet dan juga dapat
meningkatkan nilai dari sifat mekanis karet itu sendiri sehingga karet semakin
keras dan elastis.
3. Dengan melakukan penambahan campuran (sari jeruk nipis dan sari belimbing
wuluh) dengan asam formiat berbanding lurus dengan sifat vulkanisasinya
yaitu waktu penundaan, waktu masak, dan waktu masak optimum, dan
berbanding lurus terhadap sifat

mekanisnya

yaitu tegangan putus,

perpanjangan putus, modulus 300%, ketahanan koyak dan kekerasan.

58

5.2.

Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti sifat-sifat fisika lainnya
seperti viskositas mooney.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan campuran asam
selain dari campuran (sari jeruk nipis dan sari belimbing wuluh) dengan
kandungan asam yang lebih tinggi dan lebih kompleks.
3. Untuk peneliti selanjutnya, perlu diperhatikan alat yang digunakan untuk
mengukur pH selain kertas pH untuk proses penggumpalan yang lebih
sempurna.
4. Untuk peneliti selanjutnya, perlu dibandingkan campuran yang dipakai dari
cangkang ataupun campuran asam lainnya selain campuran sari jeruk nipis
dan sari belimbing wuluh.

53

DAFTAR PUSTAKA
Anonim., (2007), BelimbingWuluh, http://www.google.co.id/search, Diakses
Tanggal 15 april 2011
Anonim.,
(2007),
KhasiatBelimbingWuluh,
http://paperlessmedia.blogspot.com.html, DiaksesTanggal 15 April 2011
Anonim., (2009), SehatBersamaJerukNipis,
DiaksesTanggal 15 April 2011
Anonim.,
(2009),
SehatBersamaJerukNipis,
DiaksesTanggal 15 April 2011

http://www.jogjamedianet.com,
http://www.solusisehat.com,

De Boer., (1952), KomposisiLateks Segar Pada Perkebunan KaretAlam,
Penerbit: Kanisius, Yogyakarta
De Boer., (1952), PengetahuanPraktisTentangKaret, Bogor: BalaiPenyelidikan
Karet Indonesia
Manalu, S., (2005), Pengaruh Campuran Sari Jeruk Nipis Dan Asam Format
Sebagai Bahan Penggumpal Lateks Terhadap Sifat Mekanis Karet, Skripsi
FMIPA, Universitas Negeri Medan
Ompusunggu, Met’al., (1995), InformasiCureratedalamBentukRheograph
sebagaiStandar Non Mandatory, PusatPenelitianKaretTanjungMorawa,
Medan
Ompusunggu. M dan R. Dalimunthe., (1995),TeknikPengolahanKaretAlami
Indonesia, Prosiding Seminar Ilmiah Lustrum VI, FMIPA, USU, Medan
Safitri,

K.,
(2005),
PengaruhPenambahanFiltratBelimbingWuluh
sebagaiPenggumpalLateksterhadapMutuKaret,
Skripsi
FMIPA,
Universitas Sumatera Utara, Medan

Sirait, A., (2007), Pengaruh Campuran Sari Belimbing Wuluh Dan Asam Format
Terhadap Kualitas Sifat Mekanis Karet, Skripsi FMIPA, Universitas
Negeri Medan
Umbara, R., (2008), PenelitianSifatFisisdanMekanisKompositserbukTimah
PerekatExpoxyUkuranSerbuk 100 Mesh denganFraksi Volume (20, 35,
50)%TugasAkhir, FT, UMS, Surakarta
Walujuno, K danKartowardoyo, S., (1970), KemungkinanPengolahanKaret
Remah di Indonesia danPembahasanBerbagai Proses KaretButiran
KaretRemah, Jakarta: PT Soeroengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrsi Campuran Sari Buah Nenas Dan Markisa Serta Konsentrasi Pektin Terhadap Mutu Sorbet Air Kelapa

3 45 102

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

PEMANFAATAN BIJI MUNGGUR SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TAHU DENGAN PENAMBAHAN SARI Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggum

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

1 3 7

DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan Biji Munggur Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tahu Dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Penggumpal.

0 9 4

ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK TAHU KACANG TUNGGAK DENGAN PEMANFAATAN SARI JERUK NIPIS Analisis Kandungan Protein Dan Uji Organoleptik Tahu Kacang Tunggak Dengan Pemanfaatan Sari Jeruk Nipis Dan Belimbing Wuluh Sebagai Koagulan Dan Penga

0 5 14

PENDAHULUAN Analisis Kandungan Protein Dan Uji Organoleptik Tahu Kacang Tunggak Dengan Pemanfaatan Sari Jeruk Nipis Dan Belimbing Wuluh Sebagai Koagulan Dan Pengawet Alami.

0 5 5

ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK TAHU KACANG TUNGGAK DENGAN PEMANFAATAN SARI JERUK NIPIS Analisis Kandungan Protein Dan Uji Organoleptik Tahu Kacang Tunggak Dengan Pemanfaatan Sari Jeruk Nipis Dan Belimbing Wuluh Sebagai Koagulan Dan Penga

0 5 13

PEMANFAATAN ASAM BELIMBING SEBAGAI PENGGUMPAL LATEKS.

0 1 61

PEMANFAATAN SARI MENGKUDU SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL LATEKS

0 0 6