MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING KELAS IV SD NEGERI 107400 BANDAR KHALIPAH T.A. 2012/2013.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM
POSING KELAS IV SD NEGERI 107400 BANDAR KHALIPAH
T.A 2012/2013

SKRIPSI
OLEH
TIAR HAMDANI RAMBE
NIM 108313371

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
TIAR HAMDANI RAMBE. Nim. 108313371. Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode
Problem Posing Kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2012/2013.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika
siswa. Selanjutnya yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan

menggunakan metode problem posing kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah
T.A 2012/2013.
Metode pembelajaran yang diupayakan untuk menggunakan metode
PROBLEM POSING. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV-A SD Negeri 107400 yang bejumlah 36
siswa yang terdiri dari 16 laki-laki dan 20 perempuan. Penelitian dilaksanakan selama
dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan,
Observasi, dan Refleksi. Instrumen penelitian menggunkan tes dan observasi.
Pada siklus I pertemuan I persentase hasil pengamatan observasi belajar
terhadap siswa masih tergolong rendah dengan nilai persentase hasil pengamatan
sebesar 67,85% sedangkan persentase hasil pengamatan terhadap guru sebesar 66,7%
sedangkan pada pertemuan ke-II juga masih tergolong rendah dengan persentase hasil
penagamatan terhadap guru sebesar 70,42% dan persentase hasil pengamatan
terhadap siswa sebesar 71,42%. Berdasarkan kesimpulan sementara bahwa hasil
observasi belum meningkat sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pada siklus
II. Ternyata setelah menggunakan metode Problem Posing hasil observasi tergolong
sangat baik. Persentase hasil pengamatan terhadap guru siklus II pertemuan II dengan
hasil pengamatan sebesar 97,22% dan persentase hasil pengamatan terhadap siswa
sebesar 89,28%. Sedangkan pada pertemuan ke- II tergolong sangat baik dengan
persentase hasil pengamatan terhadap guru sebesar 100% dan persentase hasil

pengamatn terhadap siswa sebesar 96,42%.
Hasil belajar pada saat pre test diperoleh hasil dari 36 siswa terdapat 7 siswa
(19,44%) yang mencapai syarat ketuntasan belajar dan 29 siswa (80,56%) belum
tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 44,72 dan masih dalam kategori rendah.
Berdasarkan hasil pre test maka diupayak untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode problem posing. Hasil belajar pada siklus I pertemuan I
diperoleh hasil dari 36 siswa terdapat 19 siswa (52,78%) telah mencapai ketuntasan
belajar dan 17 siswa ( 47,78%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan
rata-rata 64,72 dan pada pertermuan ke- II diperoleh hasil belajar siswa yaitu dari 36
siswa terdapat 20 siswa (55,56%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 16
siswa (44,44%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata
65,28. Untuk itu guru masih perlu melaksanakan perbaikan,ternyata pada siklus II
pertemuan I hasil belajar meningkat, dari 36 siswa terdapat 32 siswa (88,89%) telah
mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 4 siswa (11,11%) belum mencapai tingkat
ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 89,17 dan pada pertemuan II meningkat, dari
36 siswa terdapat 33 siswa (91,67%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 3
siswa (8,33%) belum mencapai tingkat tingkat ketuntasan belajar dengan nilai ratarata 89,72.
Dengan demikian, penggunaan metode problem posing terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri


107400 Bandar Khalipah. Dan disarankan metode pembelajaran ini digunakan pada
mata pelajaran selain matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR ISI

Hal
ABSTRAK…………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………….v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..vi
DFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6
1.3. Pembatasan Masalah ............................................................................. 6
1.4. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI
2.1. kerangka Teori ....................................................................................... 8
2.1.1. Hakikat Belajar ...................................................................... 8
2.1.1.1 Pengertian Belajar ...................................................... 8
2.1.1.2. Hasil Belajar ............................................................. 9
2.1.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar...... 10

2.1.2. Metode Problem Posing ....................................................... 11
2.1.2.1. Pengertian ............................................................... 11
2.1.2.2. Karakteristik Metode Problem Posing ..................... 12
2.1.2.3. Manfaat atau Tujuan Problem Posing ...................... 12
2.1.2.4. Langkah-langkah Penggunaan Problem Posing ...... 13
2.1.2.5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Problem Posing 14
2.1.3. Pembelajaran Matematika Pada Soal Cerita ........................ 14
2.1.3.1. Soal Cerita Dalam Pembelajaran Matematika ........ 14
2.1.3.2. Materi Pelajaran ....................................................... 18
2.2. Kerangka Berpikir ................................................................................ 22
2.3. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 24

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 24
3.2.1. Subjek ................................................................................... 24
3.2.2. Objek .................................................................................... 24
3.3. Jenis Penelitian ..................................................................................... 24
3.4. Defenisi Operasional Penelitian .......................................................... 24
3.5. Desain Penelitian ................................................................................. 25
3.6. Prosedur Penelitian .............................................................................. 26
3.7. Teknik dan Alat Pengumpul Data ....................................................... 31
3.8. Teknik Analisis Data ........................................................................... 32
3.9. Jadwal Penelitian ................................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................... 35
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 35
4.2.1. Hasil Penelitian Pre Tes.......................................................35
4.2.2.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ................. . 37
4.2.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II………...44
4.2.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I………….51
4.2.4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II……….....57
4.3. Temuan Peelitian.................................................................................. 63

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 68
5.2. Saran..................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70

DAFTAR TABEL

Jadwal Penelitian..................................................................................................... 34
Tabel 4.1. Hasil perolehan Nilai Pre Test ............................................................... 35
Tabel 4.2. Distribusi Tingkat Hasil Belajar Pre Test .............................................. 36
Tabel 4.3. Hasil Perolehan Nilai Test I Pertemuan I............................................... 39
Tabel 4.4. Distribusi Hasil Belajar Tes I Pertemuan I ............................................ 40
Tabel 4.5. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan I ........... 41
Tabel 4.6. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ............................. 42
Tabel 4.7. Hasil Perolehan Nilai Test I Pertemuan II……………………………..46
Tabel 4.8. Distribusi Hasil Belajar Tes I Pertemuan II……………………………47
Tabel 4.9. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan II……..48
Tabel 4.10. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II………………..49
Tabel 4.11. Distribusi Hasil Belajar Test II Pertemuan I ........................................ 52

Tabel 4.12. Distribusi Tingkat Hasil Belajar Test II Pertemuan I .......................... 53
Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Sikus II Pertemuan I ......... 54
Tabel 4.14. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I .......................... 56
Tabel 4.15. Distribusi Hasil Belajar Test II Pertemuan II………………………....58
Tabel 4.16. Distribusi Tingkat Hasil Belajar Test II Pertemuan II………………..59
Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Sikus II Pertemuan II…....60
Tabel 4.18. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II…………….....61
Tabel 4.19. Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus ............................... 65
Tabel 4.20. Rekapitulasi Test Hasil Belajar Siswa ................................................. 65

DAFTAR GAMBAR

Gambar Desain Penelitian ....................................................................................... 25
Gambar 4.1. Tingkat Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ........................................ 37
Gambar 4.2. Tingkat Hasil Belajar Siswa Pada Post Test I Peretemuan I ............. 40
Gambar 4.3. Tingkat Hasil Belajar Siswa Pada Post Test I Pertemuan II………...47
Gambar 4.4. Tingkat Hasil Belajar Pada Post Test II Pertemuan I ......................... 54
Gambar 4.5. Tingkat Hasil Belajar pada post Test II Pertemuan II…..…………...60
Gambar 4.6. Peningkatan Nilai Rata-rata ............................................................... 66
Gambar 4.7. Perbandingan Jumlah Siwa Yang Tuntas ........................................... 67

Gambar 4.8. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa .............................................. 67

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Pre Test........................................................................................ 71
Lampiran 2 Kunci Jawaban Pre Test ...................................................................... 73
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...................................... 74
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SiklsII ........................................ 77
Lampiran 5 Soal Pre Test........................................................................................ 80
Lampiran 6 Soal Siklus I ........................................................................................ 82
Lampiran 7 Soal Siklus II ....................................................................................... 94
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Pada Siklus I ............................................... 86
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Pada Siklus I ................................................ 87
Lampiran 10 lembar Observasi Siswa pada Siklus II ............................................. 89
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru pada Siklus II ............................................. 90
Lampiran 12 Nama-nama siswa kelas IV SD Negeri 107400.................................92
Lampiran 13 Butir Soal Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ................................... 93
Lampiran 14 Butir Soal Hasil Belajar Siswa Pada Test I ....................................... 94
Lampiran 15 Butir Soal Hasil Belajar Siswa Pada Test II ...................................... 95


i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu bidang studi yang diberikan
dan diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi. Kegunaan pembelajaran matematika dapat memberikan
kemampuan dalam perhitungan – perhitungan kualitatif dalam penataan cara
berpikir, terutama dalam pembentukan kemampuan menganalisis, membuat
sintesis, melakukan evaluasi hingga kemampuan memecahkan masalah. Dengan
kenyataan ini bahwa matematika mempunyai potensi yng sangat besar dalam hal
memacu terjadinya perkembangan secara cermat dan tepat maupun dalam
mempersiapkan masyarakat yang mampu mengantisipasi perkembangan dengan
cara berpikir dan bersiakp pula.
Matematika diajarkan sejak dibangku taman kanak-kanak sangatlah tepat,
dengan tujuan agar para siswa mampu melakukan perhitungan-perhitungan
sederhna, memiliki persyaratan untuk belajar ilmu-ilmu yang lain, mampu
melakukan perhitungan secara mudah dan praktis serta diharapkan pula orang

mempelajarai matematika dapat menjadi orang yang tekun, kritis, berpikir logis,
bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah.
Matematika diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa
yang terkandung didalam matematika itu sendiri, tetapi matematika diajarkan
pada dasarnya bertujuan untuk membantu melatih pola pikir semua sisiwa agar

dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis dan tepat berpikir kritis diartikan
sebagai kemampuan menganalisis suatu masalah. Pada dasarnya setiap anak
mempunyai sifat dasar yaitu: 1) rasa ingin tahu, 2) imajinasi. Kedua sifat tersebut
merupakn dasar untuk pengembangan sikap kritis. Cara berpikir ini dapat
dikembangkan melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur
dan kaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya.
Dalam pembelajaran matematika siswa harus aktif belajar sehingga
mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kreatifitasnya serta lebih dapat
memahami pelajran dan terampil dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Serta dalam meningkatkan hasil belajar matematika sebaiknya diarahkan kepada
kegiatan-kegiatn yang mendorong siswa belajar aktif baik secara fisik, sosial,
maupun psikis dalam memahami konsep. Dalam rangka mengaktifkan siswa agar
memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam proses pembelajaran, maka guru
harus menggunakan metode yang bervariasi. Serta para pendidik hendaknya

memposisikan peserta didik sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya
dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, dalam
proses pembelajaran perlu adanya suasana yang terbuka, akrab, dan saling
menghargai. Sebaliknya perlu menghindari suasana belajar yang kaku, penuh
dengan ketegangan dan sarat dengan perintah dn instruksi yang membuat peserta
didik menjadi pasif, tidak bergairah, cepat bosan dan mengalami kebosanan.
Meski tidak sama, banyak diantara murid sekolah, terutama SD/MI yang
merupakan tingkat dasar dari seluruh pendidikan yang dijalani anak mengeluhkan
soal pelajaran matematika sebgai pelajaran sulit. Terlebih lagi bila mereka

mendapt nilai dibawah rata-rata. Dampaknya kalau keadaan ini terus berlanjut
hingga kejenjang pendidikan berikutnya, maka sepanjang masa pendidikan
mereka akan menganggap matematika menjadi pelajran paling menyeramkan.
Matematika sendiri merupakan ilmu struktur, urutan dan hubungan yang meliputi
dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.
Pada pembelajran matematika seringkali siswa merasa kesulitan memahami
pelajaran yang diberikan guru, siswa kurang antusias untukmengikuti pelajaran
bahkan menjadikan matematika sebagai mata pelajarn yang paling menakutkan
bagi mereka. Hal ini terjadi karena sampai saat ini masih banyak guru matematika
menggunakan metode pembelajaran yang disebut metode konvensional, yaitu
guru membacakan atau memberikan bahan yang disiapkannya sedangkan siswa
mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyelesaikan soal
sebagaimana yang dicontohkan oleh guru sehingga menjadikan siswa pasif.
Guru matematika seharusnya mengerti bagaimana memberikan stimulus
sehingga siswa mencintai belajar matematika dan lebih memahami materi yang
diberikan, serta mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkian muncul
kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha
mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa. Dan
dalam pembelajaran matematika seharusnya siswa haruslah aktif belajar sehingga
mempunyai kemampuan dan terampil dalam menyelesaikan permasalahan
mtematika. Oleh sebab itu guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan
metode pembelajaran yang mampu merangsng siswa lebih aktif dalam belajar
serta meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran.

Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajran matematika dapat
diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajran tersebut.
Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta
prestasi belajar siswa. Semkin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta
prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika yang
dicapai siswa masih rendah.
Berdasarkan pengamatan dan diskusi penulis dengan guru di SD Negeri
107400 Bandar Khalipah diperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika
siswa di sekolah tersebut masih rendah khususnya pada materi yang berkaitan
dengan soal cerita. Dari 36 jumlah siswa terdapat enam siswa yang lulus dalam
materi pembelajaran matematika (16,7% dari keseluruhan). Faktor penyebabnya
antara lain tingkat pemahamn siswa tentang cara menyelesaikan soal cerita masih
rendah, terlihat dari enam jumlah siswa yang lulus dalam materi tersebut, siswa
kurang mampu menyelesaikan soal cerita, siswa kurang serius dalam belajar di
kelas, semangat belajar siswa kurang, kreatifitas siswa di kelas kurang, siswa
kurang latihan soal cerita dan penjelasan guru kurang jelas bagi siswa. Beberapa
faktor lain penyebab rendahnya nilai matematika siswa dikarenakan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru selama ini hanya memacu dengan menggunakan
metode mengajar secara konvensional dan kurangnya kemampuan guru dalam
menggunakan berbagai metode mengajar yang bervariasi, sehingga suasana dalam
kelas terlihat tidak ada variasi pembelajaran.

Salah satu metode pembelajran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
untuk dapat berpikir kritis sekaligus dialogis,kreatif dan interaktif yakni problem
posing atau pengajuan masalah-masalah yang dituangkan dalam bentuk
pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian diupayakan untuk dicari
jawabannya baik secara individu maupun bersama dengan pihak lain, misalnya
sesama peserta didik maupun dengan pengajar sendiri.
Sebenarnya sudah sejak lama para ahli pendidikan matematika menunjukkan
bahwa pembentukan soal (problem posing) merupakan bagian yang penting dalam
pengalaman matematis siswa dan menyarankan agar dalam pembelajran
matematika ditekankan pemmbentukan soal. Atas dasar ini pengembangan
kemampuan pembentukan soal sangat sesuai dengan tujuan pembelajran
matematika. Karena itu pembentukan soal sangat sesuai dengan tujuan
pembelajaran matematika. Karena itu pembentukan soal merupakan salah satu
usaha

untuk

meningkatkan

hasil

pembelajaran

matematika

dan

dapat

meningkatkan kemampuan siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang: “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Matematika
materi Operasi Hitung Bilanagan Pada Soal Cerita dengan Menggunakan
Metode Problem Posing di Kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A
2012/2013.”

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasrkan pada uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
diindentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
2. Kurangnya minat siswa belajar matematika
3. Metode mengajar dalam pembelajaran matematika masih menggunakan metode
mengajar konvensional
4. Kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan metode mengajar yang
bervariasi.

1.3. Pembatasn Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, penulis
membatasi masalah dalam penelitian ini karena keterbatasan penulis dari segi
dana, waktu, tenaga yang dibutuhkan serta untuk memperoleh hasil yang lebih
baik pada masalah: “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Pada Soal Cerita dengan
Menggunakan Metode Problem Posing di Kelas IV SD Negeri 107400 Bandar
Khalipah T.A 2012/2013.”

1.4. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan
menggunakan metode problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi operasi hitung bilangan pada soal cerita di kelas IV SD Negeri
107400 Bandar Khalipah T.A 2012/2013.”

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dengan
menggunaknan metode problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematik materi operasi hitung pada soal cerita bilangan di
kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2012/2013.

1.6.Manfaat Penelitian
Setelah terealisasinya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini
memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, sebagai masukan untuk memberi pelatihan bagi guru-guru untuk
menggunakan metode mengajar problem posing.
2. Bagi guru, sebagai masukan dalam upaya perbaikan dan peningkatan proses
pembelajaran khususnya dalam penggunaan metode mengajar problem posing.
3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
penerpan metode mengajar problem posing pada pelajran matematika.
4. Bagi siswa, penelitian dapat menambah wawasan mereka tentang adanya metode
mengajar problem posing.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang disajikan dapat diambil kesimpulan:
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing dapat meningkatakan
hasil belajar siswa dalam memahami pelajaran matematika pada pokok bahasan
operasi hitung bilangan.
2. Nilai rata-rata siawa pada saat pre test sebelum diberikan tindakan sebesar 44,72
dengan tingkat ketuntasan belajar 19,44% dan dinyatakan masih belum tuntas
belajar. Pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 64,72
dengan tingkat ketuntasan belajar 52,78%, dan nilai rata-rata untuk pertemuan keII meningkat menjadi 65,28 dengan tingkat ketuntasan belajar 55,56%. Pada
siklus II pertemuan ke- I nilai rata-rata kelas juga semakin meningkat menjadi
89,17 dengan tingkat ketuntasan belajar meningkat menjadi 88,89%, dan nilai
rata-rata untuk pertemuan ke- II meningkat menjadi 89,72 dengan tingkat
ketuntasan belajar meningkat menjadi 91,67%.
3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tes hasil belajar I ke tes
hasil belajar II diperoleh penigkatan. Hasil tes belajar inilah yang menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa menjadi meningkat setelah menerapkan metode problem
posing pada pelajaran matematika pokok bahasan operasi hitung bilangan.

5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah disajikan, maka disarankan:
1. Bagi sekolah agar memberikan pelatihan bagi guru-guru setempat untuk
menggunakan metode mengajar problem posing dan berbagai metode lain yang
bervariasi.
2. Bagi guru hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam memahamii
materi pelajaran dan menggunakan berbagai metode yang bervariasi, agar setiap
guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga dapat memiliki
metode mengajar yang sesuai dengan masing-masing materi pelajaran
matematika.
3. Salah satu penggunaan metode pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar adalah metode problem posing.
4. Untuk peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis penelitian yang sama
sebaiknya harus menyediakan alat dan bahan yang lengkap agar hasil penelitian
mudah diingat dan dimanfaatkan oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi, dkk. 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Dewi, Rosmala. (2009). Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Medan : Pasca Sarjana Unimed
Hamalik, Oemar, 2010. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Purwanto,2008, Hasil Belajar, Jakarta : Rieneka Cipta
Sadiman, S Arief, 2002, Proses Belajar, Bandung : Rieneka Cipta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rieneka Cipta
Sudirman, 2001, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Suherman, Erman dan Udin S. 1992. Strategi Belajar. Jakarta (online), dalam
http://id.wikipedi.org/wiki/matematika, diakses 24 Januari 2012.
Sutaidjaja, Akbar, 1991, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar, Jakarta :
Bumi Aksara
Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil Berhitung Matematika SD Kelas IV.
Jakarta : Penerbit Erlangga.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

0 14 55

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 1 SUNGAILANGKA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 40

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 39

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 109

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA

0 11 40

PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IV C SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 80

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG 2013/2014

2 39 74

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG AGUNG KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

0 6 37

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X.3 SMAN 1 KINALI

0 0 10