UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN
SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PINANG JAYA
BANDAR LAMPUNG

Oleh
Nani Sudarsani

Berdasarkan penilaian yang dilakukan di SDN 2 Pinang Jaya Bandar Lampung,
bahwa pembelajaran IPA di kelas IV terlihat masih rendah. Hal ini disebabkan
karena pembelajaran masih berpusat pada guru, guru hanya menggunakan metode
ceramah saja, guru jarang bahkan tidak pernah menggunakan media pembelajaran.
Hal ini berdampak pada rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, yakni hanya
45,56 % siswa yang sudah aktif mengikuti pembelajaran, selebihnya belum dan
hanya 36,67 % siswa yang mendapat nilai sama atau lebih dari KKM.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA
dengan menggunakan metode penemuan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas dengan langkah-langkah : perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi selama

tindakan dan dokumen hasil belajar siswa.
Hasil penelitian tindakan menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode
penemuan dalam pembelajaran IPA ternyata kemampuan siswa mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh dari pra siklus yang semula
45,56 %, meningkat menjadi 51,67 % pada siklus I, sedangkan dari siklus I ke
siklus II meningkat menjadi 73,14 %, dan dari siklus II ke siklus III meningkat
menjadi 83,33 %.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Sudjana, 1989 (dalam Istiyah, 2010:15) menyatakan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara bertingkah laku yang baru akibat pengalaman dan latihan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Skinner, 1958 (dalam Sagala,
2003:14) bahwa, belajar diartikan sebagai suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif
Pembelajaran adalah suatu proses membelajarkan siswa dengan

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan
penentu utama keberhasilan. Definisi lain mengemukakan bahwa
pembelajaran

adalah

upaya

memberikan

stimulus,

bimbingan,

pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar
(Sagala,2003)
2.1.2 Teori Belajar dan Pembelajaran
Ada berbagai macam teori belajar dan pembelajaran yang telah
dikemukakan oleh para ahli, teori-teori tersebut umumnya berbeda
antara satu dengan yang lain dengan alasan tersendiri.


2.1.2.1 Teori Belajar Konstruktivisme

7

Menurut pendekatan konstruktivisme, pengetahuan bukanlah
kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari,
melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap
objek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan
bukanlah sesuatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran
seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran
orang lain yang belum memiliki pengetahuan tersebut.
Secara

konseptual

proses

belajar


konstruktivisme

jika

dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan
informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri
siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada
pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang
bermuara pada pemutakhiran struktur kognitifnya. Kegiatan
belajar lebih dipandang dari segi prosesnya daripada segi
perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas.
Oleh sebab itu, pengelolaan pembelajaran harus diutamakan
pada pengelolaan siswa dalam memproses gagasannya, bukan
semata-mata

pada

pengelolaan

siswa


dan

lingkungan

belajarnya bahkan pada unjuk kerja atau prestasi belajarnya
yang dikaitkan dengan system penghargaan dari luar seperti
nilai, ijasah, dan sebagainya (Budiningsih, 2004).

2.1.2.2 Teori Belajar Kognitivisme

8

Teori belajar kognitivisme berpandangan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan,
retensi, pengolahan informasi, emosi, dan

aspek-aspek

kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan

proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi
antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan
menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki
dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan
pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya ( Piaget,
dalam Budiningsih, 2004)
Tekanan utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif,
yaitu perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang
mencakup ingatan jangka panjangnya (long-term memory).
Psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang
selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses.
Perkatian utama psikologi kognitif adalah upaya memahami
proses individu mencari, menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menyimpan informasi. Belajar kognitif berlangsung berdasar
schemata

atau

struktur


mental

individu

mengorganisasikan hasil pengamatannya (Lapono,2008).

2.2 Aktivitas Belajar

yang

9

Menurut Dierich yang dikutip Hamalik, 1980 (dalam Hanfiah, 2009), aktivitas
belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang menunjang
keberhasilan belajar. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah seluruh kegiatan
siswa dalam pembelajaran mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis,
mengingat bahwa siswa merupakan komponen utama dalam setiap proses
pembelajaran. Siswa adalah subjek bukan objek pengajaran. Oleh karena itu,
aktivitas belajar siswa menjadi indikator utama dalam proses pembelajaran.
Menurut Suparno (1997) indikator aktivitas belajar siswa meliputi 1) adanya

aktivitas belajar siswa secara individual untuk menerapkan konsep, prinsip,
dan generalisasi, 2) adanya aktivitas belajar siswa dalam bentuk kelompok
untuk memecahkan masalah, 3) adanya partisipasi setiap siswa dalam
melaksanakan tugas belajarnya melalui berbagai cara, 4) adanya keberanian
siswa dalam mengajukan pendapat, 5) adanya aktivitas belajar analisis,
sintesis, penilaian, dan kesimpulan, 6) adanya hubungan social antarsiswa
dalam melaksanakan kegiatan belajar (kolaborasi), 7) setiap siswa bisa
mengomentari dan memberikan tanggapan terhadap siswa lain, 8) adanya
kesempatan untuk setiap siswa menggunakan sumber belajar, 9) adanya upaya
bagi setiap siswa untuk menilai hasil belajar yang dicapainya, 10) adanya
upaya siswa untuk bertanya dan meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan
lainnya.

2.3 Hasil Belajar

10

Menurut Nana Syaodih, 1983 (dalam Istiyah, 2010), hasil belajar merupakan
segala perilaku yang dimiliki siswa sebagai akibat dari proses belajar yang
ditempuhnya, meliputi semua akibat dari proses belajar yang berlangsung di

sekolah maupun di luar sekolah yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor
yang disengaja maupun tidak disengaja. Sedangkan menurut Bloom, 1976
(dalam Rasyid, 2009) hasil belajar mencakup peringkat dan tipe prestasi
belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar ini
dapat berupa pernyataan dalam bentuk angka dan tingkah laku, sedangkan
faktor yang mempengaruhi hasil belajar akan diperoleh setelah siswa melalui
proses pembelajaran. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif
terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut,
sehingga dapat diharapkan akan mencapai hasil yang maksimal.

2.4 Metode Penemuan
2.4.1 Pengertian metode penemuan
Sund berpendapat bahwa metode penemuan adalah proses mental
dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Sedangkan
inquiry (inkuiri) menurut Sund meliputi juga penemuan. Dengan kata
lain, inkuiri adalah perluasan proses penemuan yang digunakan lebih
mendalam. Artinya proses inkuiri mengandung proses mental yang
lebih tinggi tingkatannya, misalnya : merumuskan masalah, merancang

eksperimen,

melakukan

eksperimen,

mengumpulkan

data,

menganalisis data, menarik kesimpulan, dan sebagainya. Selanjutnya

11

Sund berpendapat bahwa penggunaan metode penemuan baik untuk
siswa kelas rendah, sedangkan inkuiri baik untuk kelas tinggi
(Abimanyu,2008).
Dengan demikian metode penemuan diartikan sebagai prosedur
pembelajaran


yang

mementingkan

pembelajaran

perseorangan,

manipulasi obyek, melakukan percobaan, sebelum sampai kepada
generalisasi. Metode penemuan mengutamakan cara belajar siswa aktif
(CBSA), berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari
sendiri, dan reflektif.

2.4.2 Tujuan metode penemuan
Adapun tujuan penggunaan metode penemuan sebagaimana yang
tertulis dalam Abimanyu (2008) adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Untuk mengatifkan siswa belajar (CBSA) sesuai dengan materi dan
tujuan pembelajaran.
3. Untuk memvariasikan metode pembelajaran yang digunakan agar
siswa tidak bosan.
4. Agar siswa dapat menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dan
memecahkan sendiri masalah yang dipelajari, sehingga hasilnya
setia dan tahan lama dalam ingatan, dan tidak mudah dilupakan.
2.4.3 Alasan penggunaan metode penemuan
Alasan penggunaan metode penemuan sebagaimana tertulis dalam
Abimanyu (2008) antara lain :

12

1. Memungkinkan untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif.
2. Pengetahuan yang ditemukan sendiri melalui metode penemuan akan
betul-betul dikuasai, dan mudah digunakan / ditransfer dalam situasi
lain.
3. Siswa dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna
dalam kehidupannya.
4. Siswa dibiasakan berpikir analitis dan mencoba memecahkan masalah
yang akan ditransfer dalam kehidupan masyarakat.

2.4.4 Fungsi metode penemuan
Penggunaan metode penemuan sebagaimana tertulis dalam Abimanyu
(2008), dapat berfungsi untuk :
1. Membangun komitmen dikalangan peserta didik untuk belajar,
yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas
terhadap

mencari

dan

menemukan

sesuatu

dalam

proses

pembelajaran.
2. Membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran
3. Membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil
temuannya sendiri.

2.4.5 Kelebihan dan kekurangan metode penemuan
2.4.5.1 Kelebihan metode penemuan
Kelebihan metode penemuan sebagaimana tertulis dalam
Abimanyu (2008) adalah sebagai berikut :

13

1. Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan,
serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif
2. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual
sehingga

dapat

dimengerti

dan

mengendap

dalam

pikirannya
3. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta
didik untuk belajar lebih giat lagi
4. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai
dengan kemampuan dan minat masing-masing
5. Memperkuat dan menambah keperccayaan diri sendiri
dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran
berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat
terbatas
2.4.5.2 Kekurangan metode penemuan
Kekurangan metode penemuan sebagaimana tertulis dalam
Abimanyu (2008) antara lain :
1. Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti
siswa yang pandai akan memonopoli penemuan dan siswa
yang bodoh akan frustrasi.
2. Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis
waktu guru untuk membantu siswa dalam kegiatan
penemuannya.
3. Dalam pelajaran tertentu (misalnya IPA) fasilitas yang
dibutuhkan untuk mencoba ide-ide mungkin terbatas.

14

4. Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh
pengertian, sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya
sikap dan keterampilan.
5. Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir
kreatif kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan
telah diseleksi oleh guru, begitu pula proses-prosesnya
dibawah pembinaannya.
2.4.5.3 Cara mengatasi kekurangan metode penemuan
Cara mengatasi kekurangan metode penemuan sebagaimana
tertulis dalam Abimanyu (2008) antara lain :
1. Bentuklah kelompok-kelompok kecil, yang anggotanya
terdiri dari siswa pandai dan siswa kurang pandai, agar
siswa yang pandai bisa membimbing siswa yang kurang
pandai. Dengan cara ini pula kelemahan kelas besar dalam
penggunaan metode ini dapat diatasi.
2. Metode penemuan untuk IPA dapat pula dilakukan di luar
kelas sehingga tidak memerlukan fasilitas atau bahan yang
umumnya mahal.
3. Mulailah dengan penemuan terbimbing, kemudian jika
siswa sudah terbiasa dengan metode ini maka gunakanlah
metode penemuan bebas, agar siswa benar-benar dapat
berkembang berpikir kreatifnya.
2.4.6 Langkah-langkah
pembelajaran

penggunaan

metode

penemuan

dalam

15

Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penerapan metode
penemuan sebagaimana tertulis dalam Abimanyu (2008) adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan Persiapan
a. Mengidentifikasi kebutuhan bekajar siswa
b. Merumuskan tujuan pembelajaran.
c. Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan.
problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan. problem tentang konsep atau prinsip yang akan
ditemukan itu perlu ditulis dengan jelas.
d. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Kegiatan Pelaksanaan Penemuan
a. Kegiatan Pembukaan
1. Melakukan

apersepsi,

yaitu

mengajukan

pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan.
2. Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya
dengan materi yang diajarkan.
3. Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas
yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.
b. Kegiatan Inti
1. Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya
melalui kegiatan penemuan.
2. Diskusi

pengarahan

tentang

cara

pelaksanaan

penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan.

16

3. Pelaksanaan

penemuan

berupa

kegiatan

penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau
prinsip yang telah ditetapkan.
4. Membantu siswa dengan informasi atau data, jika
diperlukan siswa.
5. Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika
diperlukan.
6. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa.
7. Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan.
8. Memberi

kesempatan

siswa

melaporkan

hasil

penemuannya.
c. Kegiatan Penutup
1. Meminta

siswa

membuat

rangkuman

hasil-hasil

penemuannya.
2. Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan.
3. Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan
penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan
meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa
yang telah melakukan penemuan dengan baik.

2.5 Pembelajaran IPA SD
2.5.1 Pengertian pembelajaran IPA
Sumiharto (2007) menyatakan bahwa pembelajaran IPA merupakan
suatu pembelajaran yang wajib diterima oleh siswa SD, karena
pembelajaran IPA merupakan pengetahuan tentang alam yang

17

berhubungan langsung dengan manusia. IPA di SD diharapkan dapat
menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan
alam sekitar.
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek
sebagai berikut : (1) makhluk hidaup dan peoses kehidupannya,
meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan
lingkungan, serta kesehatan; (2) benda/materi, sifat-sifat dan
kegunaannya, meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan
pesawat sederhana; (3) bumi dan alam semesta, meliputi tanah, bumi,
tata surya dan benda-benda langit lainnya (Kurikulum KTSP, 2004).
2.5.2 Tujuan pembelajaran IPA
Adapun tujuan dari pembelajaran IPA adalah sebagai berikut :
1. Memiliki sikap menghargai kegunaan IPA dalam kehidupan
sehari-hari yaitu dengan memiliki rasa ingin tahu, perhatian, minat
dalam mempelajari IPA serta ulet dan percaya diri dalam
memecahkan masalah.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang
pengalamannya agar siswa berpikir kreatif, imajinatif, mendorong
refleksi tentang teori dan model pengenalan gagasan IPA yang
tepat.
3. Mengkomunikasikan gagasan dennga objek nyata atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
4. Keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi
yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan

18

nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari (Kurikulum KTSP, 2004).

2.6 Hipotesis.
Berdasarkan kajian teori tersebut diatas maka hipotesis yang diajukan dari
penelitian ini adalah : jika pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV
SDN 2 Pinang Jaya Kemiling Bandar Lampung dengan menggunakan metode
penemuan dan menggunakan langkah-langkah yang tepat maka aktivitas dan
hasil belajar siswa akan meningkat.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Pinang Jaya
Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. Sekolah ini merupakan
tempat tugas peneliti.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2012.
3.1.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV (empat) SD
Negeri 2 Pinang Jaya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung
yang terdiri dari 30 orang siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14
siswa perempuan. Mata pelajaran yang dipilih untuk melaksanakan
penelitian ini adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
3.2 Prosedur penelitian
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk investigasi yang bersifat
reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk
melakukan perbaikan system, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan
situasi. Menurut Hopkins, 1993 (dalam Arikunto, 2006:105), daur ulang dalam
penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (planning),
pelaksanaan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi hasil
tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting),

20

dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai
(kriteria keberhasilan), sebagaimana tergambar dalam bentuk spiral sebagai
berikut :
Perencanaan

Refleksi

Tindakan/
Observasi

Perbaikan
Rencana

Refleksi

Tindakan/
Observasi

Perbaikan
Rencana

Refleksi

Tindakan/
Observasi

Dan Seterusnya

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
(Hopkins dalam Arikunto, 2006:105)

Adapun urutan kegiatan secara garis besar sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan

21

Kegiatan pada tahap perencanaan meliputi :
a. Menetapkan rancangan pembelajaran di kelas dalam siklus 1
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi :
a. Kompetensi Dasar
Menentukan kompetensi dasar yang sesuai dengan standar isi atau
silabus pembelajaran yang telah tersedia.
b. Indikator
Indikator

dikembangkan

dari

kompetensi

dasar

dengan

memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap siswa.
c. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirancang berdasarkan indikator yang telah
dirumuskan dari SK dan KD.
d. Media Pembelajaran
Berupa alat dan bahan yang dilakukan dalam percobaan untuk
menemukan konsep.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang
telah disusun dalam perencanaan penelitian. Prosesnya mengikuti
urutan yang terdapat dalam skenario pembelajaran sebagai berikut :
a. Kegiatan awal
1.

Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang
materi yang akna diajarkan

2.

Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya
dengan materi yang akan diajarkan

3.

Mengemukakan tujuan pembelajaran

22

b. Kegiatan inti
1.

Mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya dengan
metode penemuan

2.

Diskusi pengarahan tentang pelaksanaan penemuan dalam
memecahkan masalah yang telah ditetapkan

3.

Pelaksanaan kegiatan penemuan konsep yang telah ditetapkan

4.

Guru membantu memberikan informasi yang diperlukan

5.

Guru memberikan pujian kepada siswa yang giat dalam
melaksanakan penemuan

6.

Siswa melaporkan hasil penemuan yang telah diselesaikan

c. Kegiatan akhir
1.

Membimbing

siswa

untuk

membuat

kesimpulan

materi

pelajaran.
2.
3.

Melakukan tindak lanjut

Observasi
Observasi adalah kegiatan mencatat segala sesuatu yang berhubungan
dengan proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh observer (teman
sejawat) terhadap siswa dan peneliti sebagai objeknya dengan
menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan.

4.

Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat
kesimpulan setelah proses belajar

mengajar berlangsung. Refleksi

dilakukan dengan menganalisis kendala yang dihadapi siswa pada saat

23

kegiatan pembelajaran. Hasil dari refleksi yang dilakukan sebagai dasar
untuk melakukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

3.3 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dan non tes. Metode tes
adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang dites.
Metode tes digunakan untuk memperoleh data dengan mengumpulkan nilainilai siswa sedangkan metode non tes adalah sebuah metode pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan atau observasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses pembelajaran. Observasi digunakan
untuk mengetahui apakah penggunaan metode penemuan dalam pembelajaran
di kelas akan lebih efektif, apa pengaruhnya serta bagaimana pembelajaran
akan dilakukan. Observasi dilakukan oleh observer terhadap aktivitas siswa
maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung (Rasyid, 2009:11)
3.4 Teknik Analisis Data
Menurut Fraenkel dan Wallen, 1993 (dalam Supriatna, 2009:79), analisis
data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat,
mulai dari tahap persiapan, proses sampai hasil pembelajaran, dalam arti
apakah langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai atau belum. Jadi, teknik analisis data yang dilakukan yaitu: a)
mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan selama siklus I, baik data
kuantitatif maupun kualitatif, b) menganalisis data dilakukan dengan
melakukan deskripsi untuk data kualitatif dan persentase untuk data
kuantitatif, c) menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan

24

hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara hasil tes pada
setiap siklus.
3.5 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan jika terdapat
peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPA sebanyak
rata-rata 70% siswa yang mengikuti pembelajaran dikategorikan aktif dari
semua aspek yang diamati, sedangkan hasil belajar IPA siswa kelas IV
meningkat sebanyak 70 % siswa yang mengikuti pembelajaran mendapatkan
nilai sama atau lebih dengan KKM dengan menggunakan metode penemuan.
3.6 Urutan Tindakan Penelitian
3.6.1 Siklus 1
1. Perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan akan ditetapkan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan
ajar
b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar
observasi untuk guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan alat
evaluasi
c. Menentukan materi
2. Pelaksanaan tindakan
a. Kegiatan membuka pelajaran

25

1. Apersepsi , yaitu dengan mengajukan pertanyaan tentang halhal yang ada di lingkungan sekitar siswa (seperti: hewan,
tumbuhan, air, dan lain-lain)
2. Memotivasi, siswa diminta untuk menyebutkan hal-hal yang
berhubungan dengan alam sekitar dan dapat menemukannya di
lingkungan sekitar siswa
3. Mengemukakan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti pembelajaran
1. Membentuk kelompok

kerja siswa menjadi 3 kelompok

masing-masing kelompok berjumlah 10 orang
2. Mengemukakan ruang lingkup materi pelajaran yang akan
dipelajari, yaitu sumber daya alam
3. Guru mengarahkan tentang pelaksanaan penemuan jenis-jenis
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan
manusia (misalnya: air, udara, tumbuhan, hewan, dan lain-lain)
4. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang telah
ditetapkan
5. Guru memberikan bantuan yang diperlukan serta mengawasi,
memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator
6. Perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan hasil
kerja kelompok mereka yaitu menyebutkan hasil temuan
berupa jenis-jenis sumber daya alam yang mereka temukan di
lingkungan sekitar, kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap kelompok yang mendapatkan tugas
c. Kegiatan penutup

26

1. Mengulas kembali materi yang telah dipelajari untuk
memantapkan pemahaman siswa
2. Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan
3. Tahap observasi
Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir diamati
oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disepakati bersama. Observer adalah guru teman sejawat peneliti.
4. Tahap refleksi
Hal-hal yang dilakukan pada tahap refleksi adalah membahas hal-hal
yang terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti. Bila
terdapat kekurangan maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan
tindakan pada siklus kedua, sedangkan kebaikan yang sudah dilakukan
akan dipertahankan untuk siklus selanjutnya.
3.6.2 Siklus 2
1. Perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan akan ditetapkan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan
ajar
b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar
observasi untuk guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan alat
evaluasi
c. Menentukan materi

27

2. Pelaksanaan tindakan
a. Kegiatan membuka pelajaran
1. Apersepsi : mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar yang berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari (misalnya: apa makanan
pokok yang siswa makan setiap hari?)
2. Memberikan motivasi, yaitu cerita pendek tentang hal-hal yang
berhubungan dengan alam yang ada di lingkungan sekitar.
3. Mengemukakan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti pembelajaran
1. Membentuk kelompok kerja siswa sebanyak 5 kelompok
masing-masing kelompok berjumlah 6 orang
2. Mengemukakan ruang lingkup materi pelajaran yang akan
dipelajari, yaitu sumber daya alam dan teknologi
3. Guru mengarahkan tentang pelaksanaan penemuan jenis-jenis
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan
manusia yang sudah diolah dengan menggunakan teknologi
(misalnya: nasi, kertas, dan kain)
4. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang telah
ditetapkan
5. Guru memberikan bantuan yang diperlukan serta mengawasi,
memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator
6. Perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan hasil
kerja kelompok mereka yaitu menyebutkan hasil temuan
berupa jenis-jenis sumber daya alam yang mereka temukan di

28

lingkungan sekitar yang sudah diolah dengan menggunakan
teknologi, kelompok lain memberikan tanggapan terhadap
kelompok yang mendapatkan tugas
7. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok
c. Kegiatan penutup
1. Mengulas kembali materi yang telah dipelajari untuk
memantapkan pemahaman siswa
2. Melakukan evaluasi hasil belajar siswa dengan bentuk soal
tertulis untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
dalam menerima materi pembelajaran.
3.

Tahap observasi
Dalam kegiatan pada tahap ini masih sama seperti pada kegiatan
observasi siklus I yaitu selama proses pembelajaran dari kegiatan awal
sampai akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disepakati bersama. Observer adalah guru teman
sejawat peneliti. Pada siklus ini akan diketahui apakah sikap dan
semangat belajar anak mengalami kemajuan atau tidak.

4.

Tahap refleksi
Dalam tahap refleksi ini juga masih sama seperti dalam teknis
pelaksanaan pada siklus pertama. Hasil dari refleksi siklus ini akan
dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan siklus berikutnya yaitu
siklus ketiga.

3.6.3 Siklus III

29

1. Perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan akan ditetapkan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan
ajar
b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar
observasi untuk guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan alat
evaluasi
c. Menentukan materi
2. Pelaksanaan tindakan
a. Kegiatan membuka pelajaran
1. Apersepsi : mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar yang berhubungan
dengan materi yang akan dipelajari (misalnya: mengapa banjir
bisa terjadi?)
2. Memberikan motivasi, yaitu cerita pendek tentang hal-hal yang
berhubungan dengan alam yang ada di lingkungan sekitar.
3. Mengemukakan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti pembelajaran
1. Membentuk kelompok kerja siswa sebanyak 10 kelompok
masing-masing kelompok berjumlah 3 orang
2. Mengemukakan ruang lingkup materi pelajaran yang akan
dipelajari, yaitu Dampak Pengambilan Bahan Alam Terhadap
Lingkungan

30

3. Guru mengarahkan tentang pelaksanaan pengelompokkan
penemuan

jenis-jenis

bahan-bahan

alam

yang

dapat

dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia di lingkungan sekitar
(misalnya: hewan, tanah, pohon dan lain-lain). Masing-masing
kelompok mengerjakan tugas yang telah ditetapkan
4. Guru memberikan bantuan yang diperlukan serta mengawasi,
memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator
5. Perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan hasil
kerja kelompok mereka yaitu menyebutkan hasil temuan
berupa jenis-jenis bahan alam yang mereka temukan di
lingkungan sekitar, kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap kelompok yang mendapatkan tugas
6. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok
c. Kegiatan penutup
1. Mengulas kembali materi yang telah dipelajari untuk
memantapkan pemahaman siswa
2. Melakukan evaluasi hasil belajar siswa dengan bentuk soal
tertulis untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
dalam menerima materi pembelajaran.
3. Tahap observasi
Dalam kegiatan pada tahap ini masih sama seperti pada kegiatan
observasi siklus I yaitu selama proses pembelajaran dari kegiatan awal
sampai akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disepakati bersama. Observer adalah guru teman

31

sejawat peneliti. Pada siklus ini akan diketahui apakah sikap dan
semangat belajar anak mengalami kemajuan atau tidak.
4. Tahap refleksi
Dalam tahap refleksi ini juga masih sama seperti dalam teknis
pelaksanaan pada siklus pertama. Hasil dari refleksi siklus ini akan
dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan siklus berikutnya yaitu
siklus ketiga.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan refleksi pada pembelajaran IPA dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan metode penemuan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pinang Jaya Kemiling
Bandar Lampung
2. Penggunaan metode penemuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pinang Jaya Kemiling
Bandar Lampung
5.2 Saran
Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya dan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, maka peneliti
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Penggunaan metode penemuan merupakan salah satu alternatif yang layak
dikembangkan untuk mengatasi masalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar
pada mata pelajaran IPA.
2. Siswa hendaknya terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran IPA
sehingga kemampuan yang mereka milikisemakin meningkat.

69

3. Guru dan siswa hendaknya memaksimalkan persiapan sebelum melaksanakan
penemuan agar pada saat pelaksanaan tidak mengalami hambatan dan sesuai
dengan teori yang akan dipelajari.
4. Kepala Sekolah diharapkan dapat melengkapi media dan alat peraga di
sekolah dan menyarankan kepada dewan guru untuk memanfaatkan media
tersebut dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran IPA.
5. Dinas Pendidikan hendaknya dapat memberikan pelatihan atau bimbingan
kepala guru, berkenaan dengan hal-hal yang dapat mendukung dalam upaya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa terutama mata pelajaran IPA.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN
SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PINANG JAYA
BANDAR LAMPUNG

Oleh
NANI SUDARSANI

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

S1 DALAM JABATAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

i

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................ii
ABSTRAK ....................................................................................................iii
MOTTO ........................................................................................................iv
PERSEMBAHAN .........................................................................................v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ................................................ 4
1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................. 4
1.2.2 Perumusan Masalah ................................................................. 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5
1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................6
2.1 Belajar dan Pembelajaran.................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran...................................... 6
2.1.2 Teori Belajar dan Pembelajaran ............................................... 6
2.2 Aktivitas Belajar................................................................................ 9
2.3 Hasil Belajar...................................................................................... 10
2.4 Metode Penemuan ............................................................................ 10
2.4.1 Pengertian Metode Penemuan.................................................. 10
2.4.2 Tujuan Metode Penemuan ....................................................... 11
2.4.3 Alasan Penggunaan Metode Penemuan .................................. 12
2.4.4 Fungsi Metode Penemuan ........................................................ 12

2.4.5 Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan ....................... 13
2.4.5.1 Kelebihan Metode Penemuan ...................................... 13
2.4.5.2 Kekurangan Metode Penemuan .................................. 13
2.4.5.3 Cara Mengatasi kekurangan metode penemuan .......... 14
2.4.6 Langkah-langkah Penggunaan Metode Penemuan ................. 15
2.5 Pembelajaran IPA SD ....................................................................... 17
2.5.1 Pengertian Pembelajaran IPA .................................................. 17
2.5.2 Tujuan Pembelajaran IPA ........................................................ 17
2.6 Hipotesis............................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................19
3.1 Setting Penelitian ............................................................................. 19
3.1.1 Lokasi ...................................................................................... 19
3.1.2 Waktu Penelitian ..................................................................... 19
3.1.3 Subjek Penelitian...................................................................... 19
3.2 Prosedur Penelitian ........................................................................... 19
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 23
3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................ 23
3.5 Indikator Keberhasilan PTK ............................................................ 24
3.6 Urutan Tindakan Penelitian............................................................... 24
3.3.6.1 Siklus 1 ................................................................................. 24
3.3.6.2 Siklus 2 ................................................................................. 26
3.3.6.3 Siklus 3 ................................................................................. 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................32
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................32
4.1.1 Implementasi Siklus I ...............................................................32
4.1.2 Implementasi Siklus II .............................................................43
4.1.3 Implementasi Siklus III ............................................................56
4.2 Refleksi ............................................................................................63
4.3 Pembahasan ......................................................................................65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 68
5.1 Kesimpulan ......................................................................................68
5.2 Saran ................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Reneka Cipta
Hanafiah,Nanang dan Suhana, Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung : PT. Refika Aditama
Hastuti, Retno. 2010. Buku Panduan Pendidik IPA SD Kelas IV. PT. Intan
Pariwara. Halaman177-180
Istiyah dan Mawarti, Asih. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Multi Kreasi
Satudelapan.
Lapono, Nabisi, dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Rasyid, Harun. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV. Wacana Prima
Rusyana, Adun dan Setiawan, Iwan.2009. Prinsip-prinsip Pembelajaran efektif.
Jakarta : Trans Mandiri Abadi
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Suherli. 2010. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta : Arya Duta
Sumiati dan Asra. 2009. Metode pembelajaran. Bandung. Cv. Wacana Prima

Sumiharto. 2007. Bimbingan Pembelajaran IPA untuk Guru SD. Jakarta : Karya
Mandiri Nusantara
Suparno. 1997. Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius
Supriatna. 2009. Penelitian Untuk Guru Bahasa. Bandung : PT. Multi Kreasi Satu
Delapan
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya : Prestasi Pustaka
Publisher
Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas IV. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 134-136

. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah
Dasar, Model Silabus Kelas IV. Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan pertama .......... 37
2. Hasil tes pada siklus I pertemuan pertama ................................................

38

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan kedua .............

38

4. Hasil tes pada siklus I pertemuan kedua .................................................... 39
5. Rekapitulasi aktivitas belajar siklus I ........................................................

40

6. Rekapitulasi hasil belajar siklus I ..............................................................

41

7. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan pertama ......... 48
8. Hasil tes pada siklus II pertemuan pertama ...............................................

49

9. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I I pertemuan .....................

50

10. Hasil tes pada siklus II pertemuan kedua ..................................................

51

11. Rekapitulasi aktivitas belajar siklus II ....................................................... 52
12. Rekapitulasi hasil belajar siklus II ............................................................. 52
13.

54

14. Hasil tes siswa siklus I dan siklus II ..........................................................

55

15.

59

16. Hasil tes siklus III

60

17. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa siklus II dan siklus III ....................... 61
18. Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus II dan siklus III ............................. 62
19.

63

20.

64

MOTTO

Miliki harta sejati dengan berinfaq, Miliki cinta dengan memberikan perhatian,
Miliki kesempatan dengan beramal, Miliki cita-cita dengan karya, Miliki
kesuksesan dengan proses berkesinambungan, Miliki waktu dengan berbakti,
Miliki hati dengan berbagi, Miliki kepercayaan dengan keteladan, Miliki
keikhlasan dengan ketulusan dan miliki kebahagiaan akhirat dengan amal
bermanfaat.
Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengkoreksi dirinya dan beramal
untuk bekal sesudah mati . Orang yang cerdas adalah orang yang memahami
keterbatasannya.
Jadilah buku yang bermanfaat meski tak punya judul, dan janganlah menjadi
buku yang hanya berisi judul tanpa ada sesuatu dibaliknya.

PERSEMBAHAN

Syukur pada Allah SWT dan shalawat atas Rasul-Nya atas terselesainya
skripsi ini. Alhamdulilah, semoga syukur yang tak seberapa di banding nikmatNya ini, terus dan terus menjadi sebab bertambahnya nikmat pada saya.
Kedua orang tua saya Umak dan Bak, tetes keringat beliau berdua bekerja di
sawah dan ladang adalah untaian mutiara dan doa yang mengalir tiada henti,
membasahi jiwa saya dengan cinta, kerinduan dan kasih sayang. Hanya
berbekal semangat, keringat dan doa, mereka berhasil menyekolahkan anakanaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Yang harus disebutkan secara khusus tentu saja suamiku tercinta, yang selalu
mendo akan dan mendukungku untuk maju dan teramat banyak waktu yang
tersita untuk membantuku selama ini.
Dosen pembimbing, dosen pembahas, dosen penguji, serta semua dosen yang
sudah memberikan ilmunya kepada saya dan teman-teman S1 PGSD Dalam
Jabatan PKHB tahun 2010.
Terakhir Kepala SD Negeri 2 Pinang Jaya dan teman-teman se-profesi di SD
Negeri 2 Pinang Jaya, yang telah memberikan ijin penelitian dan memberikan
banyak masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Nani Sudarsani

Tempat/Tgl. Lahir

: Tebat gunung (Pagar Alam), 02 Desember 1987

Agama

: Islam

Alamat

: Perum Ragom Gawi I Blok C2 No.20 Kel. Kemiling
Permai Kota Bandar Lampung

Riwayat Pendidikan:
1. SDN 21 Bandar Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, tahun 1993-1999
2. SLTPN 5 Pagar Alam, Sumatera Selatan, tahun 1999-2002
3. SMAN 4 Lahat, Sumatera Selatan, tahun 2002-2005
4. D II PGSD Universitas Lampung, Lampung, tahun 2005-2007
5. Diterima di Universitas Lampung S1 PGSD Dalam Jabatan, tahun 2010 s/d
sekarang.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah

Upaya Meningkatkan

Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Metode Penemuan
Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pinang Jaya Bandar Lampung .
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas
Lampung dan Dosen Pembimbing.
4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum. selaku Dosen pembahas.
5. Seluruh dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.
6. Ibu Rosnah Zakaria, S.Pd. selaku Kepala SDN 2 Pinang Jaya Kemiling
Bandar Lampung atas semua bimbingan, saran dan motivasinya.
7. Seluruh dewan guru dan karyawan SDN 2 Pinang Jaya Kemiling Bandar
Lampung atas semua bantuan dan dukungannya.
8.
keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
9. Suamiku tercinta Dedi Marta,S.E yang telah begitu sabar memberikan
bantuan, dukungan dan pengertiannya.

i

10. Ananda Ahmad Rakha Ibni Marta, buah hati penulis yang telah memberikan
kekuatan besar bagi penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
11. Rekan-rekan satu angkatan S1 dalam jabatan angkatan 2010 atas persaudaraan
dan persahabatan yang terjalin selama ini.
12.
menjalani pendidikan.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Akhirnya penulis
berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandar Lampung,
Penulis

Mei 2012

Nani Sudarsani
1013069089

DAFTAR ISI

Halaman

ii

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................ii
ABSTRAK ....................................................................................................iii
MOTTO ........................................................................................................iv
PERSEMBAHAN .........................................................................................v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ................................................ 4
1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................. 4
1.2.2 Perumusan Masalah ................................................................. 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5
1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................6
2.1 Belajar dan Pembelajaran.................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran...................................... 6
2.1.2 Teori Belajar dan Pembelajaran ............................................... 6
2.2 Aktivitas Belajar................................................................................ 9
2.3 Hasil Belajar...................................................................................... 10
2.4 Metode Penemuan ............................................................................ 10
2.4.1 Pengertian Metode Penemuan.................................................. 10
2.4.2 Tujuan Metode Penemuan ....................................................... 11
2.4.3 Alasan Penggunaan Metode Penemuan .................................. 12
2.4.4 Fungsi Metode Penemuan ........................................................ 12
2.4.5 Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan ....................... 13
2.4.5.1 Kelebihan Metode Penemuan ...................................... 13
2.4.5.2 Kekurangan Metode Penemuan .................................. 13
2.4.5.3 Cara Mengatasi kekurangan metode penemuan .......... 14

iii

2.4.6 Langkah-langkah Penggunaan Metode Penemuan ................. 15
2.5 Pembelajaran IPA SD ....................................................................... 17
2.5.1 Pengertian Pembelajaran IPA .................................................. 17
2.5.2 Tujuan Pembelajaran IPA ........................................................ 17
2.6 Hipotesis............................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................19
3.1 Setting Penelitian ............................................................................. 19
3.1.1 Lokasi ...................................................................................... 19
3.1.2 Waktu Penelitian ..................................................................... 19
3.1.3 Subjek Penelitian...................................................................... 19
3.2 Prosedur Penelitian ........................................................................... 19
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 23
3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................ 23
3.5 Indikator Keberhasilan PTK ............................................................ 24
3.6 Urutan Tindakan Penelitian............................................................... 24
3.3.6.1 Siklus 1 ................................................................................. 24
3.3.6.2 Siklus 2 ................................................................................. 26
3.3.6.3 Siklus 3 ................................................................................. 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SEGALAMIDER BANDAR LAMPUNG

0 6 52

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

0 15 47

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA KELAS IVC SD NEGERI 1 TANJUNGGADING BANDAR LAMPUNG

1 11 16

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 10 34

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 4 22

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMENANTI KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 7 27

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH PADA UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP SISWA KELAS IV SD NEGERI

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 NGABEYAN KARTASU

0 0 15

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGANYAR BOYOLALI.

0 0 203