Menarik MInat Anak Terhadap Cerita Rohani.

(1)

ABSTRAK

Tugas akhir saya ini berjudul Menarik Minat Anak Terhadap Cerita Rohani dengan permasalahan yang ada yaitu bahwa kerohanian itu penting untuk ditanamkan sejak dini dan media yang tepat itu belum memadai. Dalam hal ini media yang dipilih untuk menarik minat anak terhadap cerita rohani adalah film animasi mengingat film animasi banyak disukai anak-anak. Selain itu melalui media audio visual pesan yang disampaikan akan lebih besar daya serapnya. Target audiencenya adalah anak-anak dengan golongan usia 2-7 tahun. Cerita yang diangkat adalah Perumpamaan Yesus, dimana cerita perumpamaan Yesus belum ada yang dijadikan animasi karena kabanyakan animasi rohani mengangkat kisah nabi-nabi. Gaya gambar sederhana dengan

memanfaatkan bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran, persegi, dengan warna cerah dan alur yang sederhana, semuanya disesuaikan dengan target audiencenya. Diharapkan melalui media ini dapat menarik minat anak terhadap cerita rohani.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………. 1

Lembar Pengesahan ………. 2

Pernyataan ……… 3

Abstrak ………. 4

Kata Pengantar ………. 5

Daftar Isi ……….. 7

BAB I Pendahuluan 1.1.Latar belakang masalah ………. 9

1.2.Identifikasi masalah ……….. 11

1.3.Rumusan masalah ……….. 11

1.4.Tujuan perancangan ……….. 12

1.5.Ruang lingkup perancangan ………. 12

1.6.Sumber & teknik pengumpulan data ……… 12

BAB II Tijauan Masalah 2.1. Pengertian dan Pemaknaan ………... 13

2.2. Data dan Fakta ……….. 16

2.3. Film animasi yang sedang trend ……… 24

2.4. Film animasi rohani ……….. 24

BAB III Pemecahan Masalah 3.1. Perencanaan media ……… 26


(3)

3.2. Perencanaan kreatif ……… 28

3.2.1. Konsep Verbal ………. 29

3.2.2. Konsep Visual ……….. 34

3.3. Studi Karakter 3.3.1. Karakter domba ……….. 36

3.3.2. Karakter gembala ……… 48

3.4. Storyboard ………. 51

3.5. Proses pewarnaan ……….. 56

3.6. Pemilihan tipografi ………60

3.7. Media sekunder ……… 64

3.8. Media tersier ……… 66

Kesimpulan dan Saran ………. 68

Mind Mapping ……… 69

Daftar Pustaka ………. 70

Komentar Dosen Penguji ……… 71


(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kerohanian adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup manusia. Mengapa demikian? Karena hal ini menyangkut bagaimana hubungan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Seseorang yang hidupnya takut akan Tuhan akan dipenuhi hal-hal yang baik, dimana nilai-nilai agama diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga tingkah laku dan kepribadiannya seturut dengan kehendak Tuhan, yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan dan menjauhi apa yang dilarang olehNya. Sebaliknya, jika seseorang hidup jauh dari Tuhan maka kehidupannya akan dipenuhi hal-hal yang negatif. Kerohanian sangat penting, oleh karena itu harus ditanamkan pada diri seseorang sejak dini. Berapa banyakkah yang sebenarnya dapat dimengerti oleh seorang anak tentang


(5)

konsep-konsep agama? Apakah anak-anak bisa menjalin hubungan yang berarti dengan Tuhan Allah? Banyak kisah menceritakan tentang anak-anak yang walaupun mereka masih sangat kecil, sudah menyerahkan diri kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan penyerahan itu ternyata tidak menjadi luntur. Wayne Oates, seorang professor psikologi agama di Southern Baptist Theological Seminary, menulis demikian, “Salah satu

kebenaran terbesar yang kita peroleh melalui penelitian tentang perkembangan

kepribadian ialah bahwa agama dikomunikasikan dengan cara yang berbeda-beda, pada tahap yang berbeda-beda pula, sesuai dengan perkembangan individu itu

sendiri…Seluruh masalah keagamaan itu terdiri dari hal membukakan pintu sejak masa kanak-kanak untuk memasuki kekekalan”. Kerohanian sebaiknya ditanamkan sejak masa anak-anak agar menjadi dasar yang teguh dalam pertumbuhannya menuju kedewasaan.

Menanamkan kerohanian pada anak-anak tidak semudah yang dibayangkan. Memberitahukan dan mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak harus hati-hati. Anak-anak masih polos, belum bisa membedakan mana yang baik dan benar. Anak-anak cepat menangkap dan menyerap sesuatu hal baru yang mereka pelajari. Seperti yang tertulis dalam buku Kebutuhan Rohani Anak karya Judith Allen Shelly halaman 15 bahwa faktor rohani mengisi dan memberi kehidupan kepada seseorang seutuhnya. Kebutuhan rohani bisa diartikan bahwa jika tidak terpenuhi akan menghalangi seorang anak datang kepada Tuhan. Untuk memudahkan penyampaian mengenai kerohanian kepada anak-anak dibutuhkan media yang tepat. Bukan hanya dari segi bahasa saja tapi agar menarik perhatian anak-anak, mudah terserap dan mudah diingat. Salah satunya dengan memanfaatkan hal-hal yang disukai anak-anak misalnya buku cerita bergambar, film kartun, permainan, dll. Untuk film animasi rohani, di Indonesia masih terbatas.


(6)

Mutunya juga masih kurang jika dibandingkan dengan film animasi duniawi. Dengan memanfaatkan hal-hal yang disukai anak-anak dapat diciptakan media untuk

menyampaikan hal kerohanian pada anak yang memudahkan penyampaian, dan penyampaian hal kerohanian tersebut menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Diharapkan hal itu dapat menarik minat anak-anak terhadap cerita-cerita rohani.

1.2 Identifikasi Masalah

Media yang dipilih untuk menarik minat anak-anak terhadap cerita rohani adalah film animasi. Film animasi non-rohani lebih banyak dibandingkan dengan film animasi rohani. Masalah yang timbul adalah bahwa film-film animasi rohani yang ada di Indonesia dan asli buatan Indonesia masih terbatas. Tema yang diangkat masih seputar penciptaan (Adam dan Hawa), nabi-nabi dari Perjanjian Lama. Sasaran yang dituju dari film-film tersebut kurang spesifik.

1.3 Rumusan Masalah

Setelah memaparkan latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apakah film-film animasi rohani Kristen buatan Indonesia sudah cukup memadai untuk media pendidikan rohani anak?

2. Apakah tema yang diangkat sudah luas dan sudah menyesuaikan diri dengan sasaran yang dituju?


(7)

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan adalah sebagai berikut:

1. Membuat film animasi rohani yang menarik dan memadai yang dapat dijadikan media pendidikan kerohanian anak.

2. Membuat cerita yang tepat, lepas dari kisah nabi-nabi Perjanjian Lama, dapat diterima oleh target audience, juga sesuai dengan apa yang ada di dalam Alkitab.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Fokus dari permasalahan yang ada adalah anak-anak karena anak-anak perlu mendapat pemahaman rohani yang tepat sejak dini untuk melandasi kehidupan mereka kelak.

1.6 Sumber & Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari berbagai sumber. Data primer diperoleh dari survei film-film animasi yang sudah ada baik rohani maupun film-film-film-film animasi non-rohani dan observasi lapangan sebagai data pelengkap. Data tertulis didapat dari buku-buku seputar kebutuhan kerohanian anak, psikologis anak juga buku cerita anak-anak.


(8)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kerohanian penting bagi

seseorang. Kaitannya dengan media komunikasi visual adalah bagaimana menarik minat anak terhadap cerita rohani lewat desain komunikasi visual. Media yang tepat guna, tepat sasaran akan sangat membantu pertumbuhan rohani anak pula. Dalam hal ini film

animasi, memiliki kelebihan yaitu lebih menarik, penonton dapat ikut larut dalam suasana film, lebih praktis jika dibandingkan dengan membaca buku.Tetapi tiap media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu kita harus paham bagaimana memanfaatkan media semaksimal mungkin, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Saran untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain, khususnya Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Maranatha, Bandung adalah lebih meningkatkan fasilitas yang ada bagi mahasiswa. Sarana dan prasarana yang ada sudah baik, tapi ada baiknya terus berkembang ke arah yang semakin baik. Pelayanan bagi mahasiswa pun lebih ditingkatkan kualitasnya.


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa D. Singgih. 1991. Psikologi Praktis: Anak,Remaja dan Keluarga. BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Allen, Judith. 1982. Kebutuhan Rohani Anak. Kalam Hidup. Bandung. Lane Sandy. 1983. Handbook To The Bible. Kalam Hidup. Bandung. The Garden of Eden by Kidscreen Entertainment.

Seri sekolah minggu Adam & Hawa by AVE Multimedia Interaktif. Color Harmony Workbook by Rockport.

Color Harmony II hal.129


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kerohanian adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup manusia. Mengapa demikian? Karena hal ini menyangkut bagaimana hubungan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Seseorang yang hidupnya takut akan Tuhan akan dipenuhi hal-hal yang baik, dimana nilai-nilai agama diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga tingkah laku dan kepribadiannya seturut dengan kehendak Tuhan, yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan dan menjauhi apa yang dilarang olehNya. Sebaliknya, jika seseorang hidup jauh dari Tuhan maka kehidupannya akan dipenuhi hal-hal yang negatif. Kerohanian sangat penting, oleh karena itu harus ditanamkan pada diri seseorang sejak dini. Berapa banyakkah yang sebenarnya dapat dimengerti oleh seorang anak tentang


(2)

konsep-konsep agama? Apakah anak-anak bisa menjalin hubungan yang berarti dengan Tuhan Allah? Banyak kisah menceritakan tentang anak-anak yang walaupun mereka masih sangat kecil, sudah menyerahkan diri kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan penyerahan itu ternyata tidak menjadi luntur. Wayne Oates, seorang professor psikologi agama di Southern Baptist Theological Seminary, menulis demikian, “Salah satu

kebenaran terbesar yang kita peroleh melalui penelitian tentang perkembangan

kepribadian ialah bahwa agama dikomunikasikan dengan cara yang berbeda-beda, pada tahap yang berbeda-beda pula, sesuai dengan perkembangan individu itu

sendiri…Seluruh masalah keagamaan itu terdiri dari hal membukakan pintu sejak masa kanak-kanak untuk memasuki kekekalan”. Kerohanian sebaiknya ditanamkan sejak masa anak-anak agar menjadi dasar yang teguh dalam pertumbuhannya menuju kedewasaan.

Menanamkan kerohanian pada anak-anak tidak semudah yang dibayangkan. Memberitahukan dan mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak harus hati-hati. Anak-anak masih polos, belum bisa membedakan mana yang baik dan benar. Anak-anak cepat menangkap dan menyerap sesuatu hal baru yang mereka pelajari. Seperti yang tertulis dalam buku Kebutuhan Rohani Anak karya Judith Allen Shelly halaman 15 bahwa faktor rohani mengisi dan memberi kehidupan kepada seseorang seutuhnya. Kebutuhan rohani bisa diartikan bahwa jika tidak terpenuhi akan menghalangi seorang anak datang kepada Tuhan. Untuk memudahkan penyampaian mengenai kerohanian kepada anak-anak dibutuhkan media yang tepat. Bukan hanya dari segi bahasa saja tapi agar menarik perhatian anak-anak, mudah terserap dan mudah diingat. Salah satunya dengan memanfaatkan hal-hal yang disukai anak-anak misalnya buku cerita bergambar, film kartun, permainan, dll. Untuk film animasi rohani, di Indonesia masih terbatas.


(3)

Mutunya juga masih kurang jika dibandingkan dengan film animasi duniawi. Dengan memanfaatkan hal-hal yang disukai anak-anak dapat diciptakan media untuk

menyampaikan hal kerohanian pada anak yang memudahkan penyampaian, dan penyampaian hal kerohanian tersebut menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Diharapkan hal itu dapat menarik minat anak-anak terhadap cerita-cerita rohani.

1.2Identifikasi Masalah

Media yang dipilih untuk menarik minat anak-anak terhadap cerita rohani adalah film animasi. Film animasi non-rohani lebih banyak dibandingkan dengan film animasi rohani. Masalah yang timbul adalah bahwa film-film animasi rohani yang ada di Indonesia dan asli buatan Indonesia masih terbatas. Tema yang diangkat masih seputar penciptaan (Adam dan Hawa), nabi-nabi dari Perjanjian Lama. Sasaran yang dituju dari film-film tersebut kurang spesifik.

1.3 Rumusan Masalah

Setelah memaparkan latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apakah film-film animasi rohani Kristen buatan Indonesia sudah cukup memadai untuk media pendidikan rohani anak?

2. Apakah tema yang diangkat sudah luas dan sudah menyesuaikan diri dengan sasaran yang dituju?


(4)

1.4Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan adalah sebagai berikut:

1. Membuat film animasi rohani yang menarik dan memadai yang dapat

dijadikan media pendidikan kerohanian anak.

2. Membuat cerita yang tepat, lepas dari kisah nabi-nabi Perjanjian Lama, dapat diterima oleh target audience, juga sesuai dengan apa yang ada di dalam Alkitab.

1.5Ruang Lingkup Perancangan

Fokus dari permasalahan yang ada adalah anak-anak karena anak-anak perlu mendapat pemahaman rohani yang tepat sejak dini untuk melandasi kehidupan mereka kelak.

1.6Sumber & Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari berbagai sumber. Data primer diperoleh dari survei film-film animasi yang sudah ada baik rohani maupun film-film-film-film animasi non-rohani dan observasi lapangan sebagai data pelengkap. Data tertulis didapat dari buku-buku seputar kebutuhan kerohanian anak, psikologis anak juga buku cerita anak-anak.


(5)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kerohanian penting bagi

seseorang. Kaitannya dengan media komunikasi visual adalah bagaimana menarik minat anak terhadap cerita rohani lewat desain komunikasi visual. Media yang tepat guna, tepat sasaran akan sangat membantu pertumbuhan rohani anak pula. Dalam hal ini film

animasi, memiliki kelebihan yaitu lebih menarik, penonton dapat ikut larut dalam suasana film, lebih praktis jika dibandingkan dengan membaca buku.Tetapi tiap media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu kita harus paham bagaimana memanfaatkan media semaksimal mungkin, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Saran untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain, khususnya Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Maranatha, Bandung adalah lebih meningkatkan fasilitas yang ada bagi mahasiswa. Sarana dan prasarana yang ada sudah baik, tapi ada baiknya terus berkembang ke arah yang semakin baik. Pelayanan bagi mahasiswa pun lebih ditingkatkan kualitasnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa D. Singgih. 1991. Psikologi Praktis: Anak,Remaja dan Keluarga. BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Allen, Judith. 1982. Kebutuhan Rohani Anak. Kalam Hidup. Bandung. Lane Sandy. 1983. Handbook To The Bible. Kalam Hidup. Bandung. The Garden of Eden by Kidscreen Entertainment.

Seri sekolah minggu Adam & Hawa by AVE Multimedia Interaktif. Color Harmony Workbook by Rockport.

Color Harmony II hal.129