Perancangan Promosi Sanggar Tari Rinekasari untuk Menarik Minat Anak di Bandung terhadap Seni Tari Tradisional.

(1)

Universitas Kristen Maranatha vii

ABSTRAK

PERANCANGAN PROMOSI SANGGAR TARI RINEKASARI UNTUK MENARIK MINAT ANAK DI BANDUNG TERHADAP

SENI TARI TRADISIONAL Oleh

Lieviana Desta NRP 1164023

Seni tari tradisional merupakan salah satu bagian dari budaya yang memberikan banyak manfaat, terutama bagi anak. Namun, minimnya pengenalan serta pengetahuan yang diberikan oleh sekolah dan orang tua akan seni tari tradisional membuat minat anak terhadap seni tari tradisional kian menurun. Dalam hal ini, menjadi tugas Sanggar Tari Rinekasari sebagai salah satu sanggar tari tradisional untuk terus menjangkau dan menarik minat anak. Maka tujuan dari perancangan promosi ini adalah untuk membuat Sanggar Tari Rinekasari lebih dikenal oleh masyarakat kota Bandung, serta menarik minat masyarakat khususnya anak-anak, untuk mengikuti pelatihan seni tari tradisional bersama Sanggar Tari Rinekasari. Manfaat perancangan ini adalah agar orang tua dan anak mengetahui manfaat dan keasyikan dari mempelajari seni tari tradisional.

Metode yang digunakan adalah dengan membuat branding logo, serta merancang media promosi Sanggar Tari Rinekasari yang berupa poster, event, brosur, dan gimik. Melalui perancangan promosi Sanggar Tari Rinekasari, orang tua dan anak dapat lebih mengetahui manfaat dari mempelajari seni tari tradisional khususnya bagi anak, sehingga akhirnya tertarik untuk ikut melestarikan seni tari tradisional.


(2)

Universitas Kristen Maranatha viii ABSTRACT

PROMOTIONAL DESIGN OF RINEKASARI DANCING COURSE TO

ATTRACT CHILDREN’S INTEREST IN BANDUNG TOWARDS

TRADITIONAL DANCE

Submitted by

Lieviana Desta NRP 1164023

Traditional dance is a part of culture that brings many benefits, especially for children. However, children’s interest towards traditional dance is decreasing due to lack of knowledge given by school and parents towards the dance. Related to this fact, Rinekasari Dancing Course has a goal to provide courses that keeps on reaching and attracting children’s interest on traditional dance.

Therefore, the purpose of the promotional design is to make Rinekasari Dancing Course more popular to Bandung citizens, and also to attract people’s interest, especially children. It is hoped that they would join traditional dancing courses in Rinekasari Dancing Course. The favor of the design is to make parents and children know the benefits and the enjoyment of learning traditional dances.

The methods used are by making a branding logo, designing promotion media like poster, event, brochure, and gimmick. Through this promotional design, parents and children will recognize the benefits from learning traditional dances, especially for children, so that they will be interested to preserve traditional dances.


(3)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Teori Kebudayaan ... 6

2.1.1 Tari Tradisional ... 6

2.2 Teori Perkembangan Anak ... 8

2.2.1 Psikologi Perkembangan Anak ... 8

2.2.2 Perkembangan Motorik Anak ... 10

2.2.3 Kecerdasan Majemuk ... 10

2.3 Teori Promosi ... 12

2.3.1 Fungsi Promosi ... 13

2.3.2 Media Promosi ... 14

2.4 Branding ... 15


(4)

Universitas Kristen Maranatha x

2.4.2 Brand Identity... 16

2.4.3 Logo ... 17

2.5 Teori Event ... 18

2.6 Teori Fotografi ... 18

2.7 Teori Ilustrasi ... 19

2.8 Teori Media Massa ... 19

BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 21

3.1 Data dan Fakta... 21

3.1.1 Perusahaan/Lembaga Terkait ... 21

3.1.2 Data Tentang Gejala/Fenomena yang Terjadi... 26

3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek/Persoalan Sejenis ... 47

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 50

3.2.1 SWOT ... 51

3.2.2 Segmentasi Targeting Positioning... 52

BAB IV: PEMECAHAN MASALAH ... 54

4.1 Konsep Komunikasi ... 54

4.2 Konsep Kreatif ... 55

4.2.1 Konsep Verbal ... 55

4.2.2 Konsep Visual ... 55

4.2.3 Logo ... 57

4.2.4 Konsep Warna ... 59

4.2.5 Konsep Tipografi ... 59

4.2.6 Konsep Layout ... 60

4.3 Konsep Media ... 60

4.4 Hasil Karya... 61

4.4.1 Poster ... 61

4.4.2 Brosur ... 65

4.4.3 X-Banner ... 66

4.4.4 Booth Event ... 67


(5)

Universitas Kristen Maranatha xi

4.4.6 Media Sosial Instagram ... 69

4.4.7 Totebag ... 69

4.4.9 Tempat Minum ... 70

4.4.10 Pin ... 71

4.4.11 Sticker ... 71

4.5 Budgeting ... 72

BAB V: PENUTUP ... 73

5.1 Simpulan ... 73


(6)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5

Gambar 3.1 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ... 21

Gambar 3.2 Logo Sanggar Tari Rinekasari ... 23

Gambar 3.3 Diagram Jenis Kelamin, Usia dan Penghasilan ... 27

Gambar 3.4 Diagram Kuesioner logo Sanggar Tari Rinekasari ... 27

Gambar 3.5 Diagram Kuesioner Sanggar Tari Rinekasari ... 28

Gambar 3.6 Diagram Kuesioner minat anak akan seni tari ... 28

Gambar 3.7 Diagram Kuesioner tarian yang disukai anak ... 29

Gambar 3.8 Diagram Kuesioner ketertarikan anak terhadap tari ... 29

Gambar 3.9 Diagram Kuesioner ekstrakulikuler/pelatihan tari tradisional di sekolah... 30

Gambar 3.10 Diagram Kuesioner keikutsertaan anak dalam ekstrakulikuler /pelatihan tari tradisional di sekolah ... 30

Gambar 3.11 Diagram Kuesioner manfaat tari tradisional ... 31

Gambar 3.12 Diagram Kuesioner biaya masuk Sanggar Tari Rinekasari ... 31

Gambar 3.13 Diagram Kuesioner tempat wisata bersama anak ... 32

Gambar 3.14 Diagram Kuesioner tentang media informasi ... 32

Gambar 3.15 Diagram Kuesioner tentang media sosial ... 33

Gambar 3.16 Diagram Kuesioner tentang gaya desain ... 33

Gambar 3.17 Diagram Kuesioner tentang Institusi untuk anak ... 34

Gambar 3.18 Diagram Kuesioner tentang Pencapaian anak ... 34

Gambar 3.19 Diagram Kuesioner tentang Harapan Orang Tua dari berlajar menari ... 35

Gambar 3.20 Diagram Jenis Kelamin dan Usia Anak ... 37

Gambar 3.21 Diagram Kuesioner minat anak terhadap tari ... 38

Gambar 3.22 Diagram Kuesioner jenis tarian yang disukai anak ... 38

Gambar 3.23 Diagram Kuesioner ketertarikan anak belajar tari tradisional ... 39

Gambar 3.24 Diagram Kuesioner pandangan anak tentang tari tradisional ... 39


(7)

Universitas Kristen Maranatha xiii

Gambar 3.26 Diagram Kuesioner gaya desain yang disukai anak ... 40

Gambar 3.27 Diagram Kuesioner jenis ilustrasi anak ... 41

Gambar 3.28 Logo PUSBITARI ... 48

Gambar 3.29 Brosur Pusbitari Dance Company sisi luar ... 49

Gambar 3.30 Brosur Pusbitari Dance Company sisi dalam ... 49

Gambar 3.31 Poster Event Pagelaran Tari Sanggar Tari Galuh Ajeng ... 50

Gambar 4.1 Logo Branding ... 59

Gambar 4.2 Warna Corporate Sanggar Tari Rinekasari ... 59

Gambar 4.3 Poster Awareness 1... 61

Gambar 4.4 Poster Awareness 2... 61

Gambar 4.5 Poster Awareness 3... 62

Gambar 4.6 Poster Informing 1 ... 62

Gambar 4.7 Poster Informing 2 ... 63

Gambar 4.8 Poster Informing 3 ... 63

Gambar 4.9 Brosur tampak luar dan dalam ... 64

Gambar 4.10 X-banner satu dan X-banner dua ... 65

Gambar 4.11 Booth Event ... 66

Gambar 4.12 Media Sosial Facebook... 67

Gambar 4.13 Media Sosia Instagram ... 68

Gambar 4.14 Totebag ... 69

Gambar 4.15 Tempat Minum ... 69

Gambar 4.16 Pin ... 70


(8)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline Promosi Sanggar Tari Rinekasari ... 61 Tabel 4.2 Budgeting ... 72


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan budaya yang terbentuk dari berbagai suku, agama dan ras. Seni tari merupakan salah satu bagian dari budaya yang sangat berharga dan harus dilestarikan. Seni tari tradisional memiliki banyak manfaat dan banyak mengandung nilai–nilai positif bagi kehidupan, terutama bagi anak–anak. Namun sangat disayangkan minat anak terhadap kebudayaan seni tari tradisional ini terbilang kurang, salah satu penyebabnya adalah karena semakin banyak budaya luar yang masuk seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Budaya luar menjadi lebih familiar untuk anak jika dibandingkan dengan kebudayaan tradisional. Hal ini membawa pengaruh yang besar akan kecintaan anak– anak terhadap budayanya sendiri. Mereka menjadi lebih tertarik dengan budaya luar yang masuk seperti modern dance, karena dianggap lebih sesuai dengan zaman dan tari tradisional menjadi terkesan kuno.

Minimnya pengenalan dan pengetahuan akan seni tari tradisional membuat anak– anak kurang memahami bahwa seni tari tradisional pun tidak kalah menyenangkan bila dibandingkan dengan tarian modern, karena seni tari tradisional pun sebetulnya terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dengan tanpa menghilangkan makna dan unsur utama seni tari tradisional. Kurangnya pengenalan dan pengetahuan tentang seni tari tradisional membuat anak tidak memahami keasyikan, kelebihan, keunikan dan manfaat dari mempelajari seni tari tradisional. Meskipun memahami pentingnya nilai-nilai dan pendidikan kebudayaan serta kesenian bagi anak, orang tua cenderung mengandalkan pihak sekolah dalam hal ini. Mereka cenderung tidak terlalu memperhatikan bagaimana sebuah kebudayaan dapat menjadi bekal bagi seorang anak untuk kehidupannya. Melalui seni tari, selain dapat menyalurkan bakat, anak–anak akan memahami budaya, mempelajari norma–norma, melatih kecerdasan otak kiri dan kanan serta memperoleh manfaat dalam perkembangan fisik maupun psikologis.


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 Namun sangat disayangkan, sekolah–sekolah khususnya di kota Bandung pun hanya mengajarkan seni tari tradisional secara umum dan kurang memperhatikan kecintaan anak terhadap seni tari tradisional. Bahkan masih banyak sekolah-sekolah di Kota Bandung yang belum memberikan fasilitas bagi anak dalam mempelajari seni tari tradisional. Maka menjadi tugas sanggar tari tradisional untuk terus menjangkau anak untuk mempelajari seni tari tradisional. Namun, sanggar tari tradisional khususnya di Kota Bandung masih banyak yang kurang menjangkau anak dan masih kurang terdengar eksistensinya oleh masyarakat, padahal sanggar tari tradisional memiliki peran penting dalam pelestarian budaya dalam bidang seni tari.

Sanggar Tari Rinekasari merupakan salah satu sanggar tari di Kota Bandung yang berkualitas, berprestasi, memiliki keunggulan dalam hal menjadikan seni tari sebagai sarana pendidikan kepribadian dan karakter, serta memiliki tujuan untuk melestarikan budaya dalam bidang seni tari tradisional khususnya tari tradisional Sunda. Sanggar Tari Rinekasari menyadari pentingnya mengenal dan mempelajari budaya seni tari tradisional bagi masyarakat khususnya anak–anak. Sanggar ini memiliki prinsip bahwa anak–anak harus mencintai budaya serta menjadi pribadi yang baik dan tidak hanya menjadi penari yang baik dan berkualitas saja. Namun, sebagai sanggar tari yang berkualitas, Sanggar Tari Rinekasari belum memiliki identitas yang kuat. Dengan kualitas yang baik, sanggar ini membutuhkan identitas yang menggambarkan kualitas dan kelebihannya. Selain itu masih banyak masyarakat kota Bandung yang belum mengenal Sanggar Tari Rinekasari, hal ini dibuktikan dengan menurunnya anggota sanggar walaupun Sanggar Tari Rinekasari telah menjuarai berbagai perlombaan. Terkait masalah diatas, menjadi salah satu tugas desainer membantu Sanggar Tari Rinekasari menarik minat anak-anak di kota Bandung untuk ikut pelatihan seni tari tradisional, serta mengangkat identitas dan citra sanggar di masyarakat, agar dapat menjangkau anak–anak di kota Bandung dengan lebih optimal sebagai upaya pelestarian seni tari tradisional.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diidentifikasi di lapangan adalah :

1. Bagaimana mengangkat identitas Sanggar Tari Rinekasari sebagai sanggar tari tradisional yang juga mendidik kepribadian dan karakter selain melestarikan tradisi?

2. Bagaimana merancang media promosi Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan tari tradisional yang memberikan banyak manfaat dan menyenangkan sehingga menarik bagi orang tua dan anak-anak di Kota Bandung?

Ruang lingkup perancangan promosi ini adalah mempromosikan Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan seni tari tradisional yang memberikan banyak manfaat dan menyenangkan bagi anak, kepada orang tua yang memiliki putra/putri berusia 6-12 tahun, tingkat sosial ekonomi menengah yang berdomisili di Kota Bandung, berorientasi pada keluarga, memahami pentingnya kebudayaan, serta memperhatikan perkembangan fisik dan psikis anak. Promosi juga ditujukan kepada anak berusia 6-12 tahun yang sedang duduk di bangku sekolah dasar di Kota Bandung.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok–pokok permasalahan yang telah dibahas dalam identifikasi masalah di atas, berikut ini dikemukakan hasil yang ingin diperoleh :

1. Membuat identitas Sanggar Tari Rinekasari yang dapat menunjukkan identitas sanggar sebagai sanggar tari yang jug mendidik pribadi dan karakter siswa dalam upaya pelestarian seni tari tradisional.

2. Mempromosikan Sanggar Tari Rinekasari sebagai sarana pelatihan seni tari tradisional Nusantara khususnya Sunda, yang bermanfaat dan menyenangkan bagi anak di Kota Bandung.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data penulis dapatkan melalui :

1. Kuesioner kepada 100 siswa-siswi sekolah dasar dengan usia 6-12 tahun di SD Yos Sudarso serta SDN Angkasa 12

2. Kuesioner kepada 100 orangtua siswa sekolah dasar di Kota Bandung

3. Wawancara kepada Ibu Herlina Tismarina S.Pd selaku pengamat seni tari tradisional dan pendiri Sanggar Tari Rinekasari, dosen psikologi Universitas Kristen Maranatha Bapak Robert O. Radjagukguk, PhD., Psik., orang tua murid Sanggar Tari Rinekasari, pelatih sanggar lain sebagai pembanding

4. Studi pustaka melalui buku dan internet

5. Observasi lapangan di Sanggar Tari Rinekasari maupun sanggar tari lain sebagai studi banding


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : dokumen pribadi)

Latar Belakang Masalah

Kurangnya minat anak akan seni tari tradisional karena minimnya pengenalan serta pengetahuan yang diberikan oleh orang tua dan sekolah menjadi tugas

Sanggar Tari Rinekasari untuk melestarikan seni tari tradisional

Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengangkat identitas Sanggar Tari Rinekasari sebagai sanggar tari tradisional yang juga mendidik kepribadian dan karakter?

2. Bagaimana merancang media promosi Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan tari tradisional yang memberikan banyak manfaat dan menyenangkan sehingga menarik bagi orang tua dan anak-anak di Kota Bandung?

Observasi Sanggar Tari

Rinekasari

Sanggar Tari lain : Pusat Olah Tari Setialuyu, Sanggar tari Natya Nataraja, Pusbitari DC Wawancara Pemilik Sanggar

Tari Rinekasari

Dosen Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Orang tua murid Sanggar Tari Rinekasari

Pelatih sanggar tari lain

Kuesioner 100 anak

Sekolah Dasar usia 6-12 tahun

100 orang tua yang memiliki putra/putri usia 6-12 tahun

Studi Pustaka Buku tentang

kebudayaan dan seni tari tradisional Psikologi Perkembangan anak Hasil Analisis Konsep Komunikasi

Promosi Sanggar Tari Rinekasari yang bermanfaat & menyenangkan dengan menggunakan bahasa sederhana Konsep Visual Menggunakan pendekatan visual dengan fotografi dan ilustrasi dengan warna

ceria, lembut dan terkesan dinamis

Konsep Media

Menggunakan media utama poster dan media

pendukung logo, event booth, brosur, media sosial, x-banner, iklan

Lift dan gimmick.

Hasil Akhir

Mempromosikan Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan seni tari tradisional yang mendidik pribadi dan karakter, bermanfaat serta menyenangkan sehingga anak-anak mengikuti pelatihan seni tari tradisional bersama Sanggar Tari


(14)

Universitas Kristen Maranatha 73

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Seni tari tradisional merupakan sebuah kebudayaan yang berharga dan memiliki banyak manfaat terutama bagi anak, namun seiring perkembangan zaman dan masuknya budaya modern, keberadaan seni tari tradisional mulai terlupakan. Maka dari itu, Sanggar Tari Rinekasari sebagai sanggar tari tradisional dengan segala keunggulannya perlu terus mengupayakan pelestarian seni tari tradisional dan terus menjangkau anak-anak bangsa agar mereka mendapatkan manfaat dari mempelajari seni tari tradisional serta menjadi anak bangsa yang berbudaya.

Berdasarkan data yang diperoleh, langkah yang tepat adalah dengan merancang media promosi bagi Sanggar Tari Rinekasari serta menguatkan identitas sanggar tersebut agar dapat lebih dikenal dengan baik oleh masyarakat dan menjangkau anak-anak di Kota Bandung dengan lebih optimal.

Dengan dirancangnya promosi ini, diharapkan orang tua dan anak mengetahui manfaat dari mempelajari seni tari tradisional, sehingga anak mengikuti pelatihan seni tari tradisional bersama Sanggar Tari Rinekasari dan menjadi anak-anak bangsa yang cinta budaya, berkepribadian baik, serta mendapatkan berbagai manfaat dari mempelajari seni tari tradisional, yang akhirnya menjadikan seni tari tradisional tetap lestari.

5.2 Saran

Pada media informing kelebihan sanggar dalam hal mendidik pribadi dan karakter dapat lebih ditekankan, sehingga target audience dapat dengan lebih mudah memahami kelebihan Sanggar Tari Rinekasari. Keluwesan objek selendang pada media pun perlu lebih diperhatikan, karena masih terkesan kaku dan kurang lembut.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 74

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Desmit. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Dharmmesta, Basu Swastha. 2008. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.

Frank, Jefkins. 1995. Public Relations. Edisi keempat. Jakarta: Erlangga.

Gelder, S.V. 2005. Global Brand Strategy. London: Kogan Page.

Hadi, Sumandinyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.

Hidajat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Malang: Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Radar Jaya Offset.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium diterjemahkan Benjamin Molan. Jakarta: PT.Indeks.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.

Noor, Any. 2009. Management Event. Bandung: Alfabeta

Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: CESPUR.

Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 75 Sugiyanto; T.Agustien Prabanini R, Probo Harjanti dan T.Sapto Sayoga. 2015. Seni

Budaya untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Thridonanto, Al. 2009. Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah Hati. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Wheeler, Alina. 2009. Designing Brand Identity. Third edition. New Jersey: John Wiley & Sons. Inc.

Yanuarita, S.Psi. Franc Andri. 2014. Rahasia Otak & Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Teranova Books.

Sumber Website :

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Online) (kbbi.web.id, diakses 28 Agustus 2015. 24.00)

Teori Promosi, (Online) (http://academia.edu, diakses pada tanggal 29 Agustus 2015. 14.30)

Teori Fotografi, (Online) (http://academia.edu, diakses pada tanggal 7 September 2015. 15.30)

Media Promosi, (Online) (http://academia.edu, diakses pada tanggal 18 November 2015. 23.45)


(1)

Universitas Kristen Maranatha3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diidentifikasi di lapangan adalah :

1. Bagaimana mengangkat identitas Sanggar Tari Rinekasari sebagai sanggar tari tradisional yang juga mendidik kepribadian dan karakter selain melestarikan tradisi?

2. Bagaimana merancang media promosi Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan tari tradisional yang memberikan banyak manfaat dan menyenangkan sehingga menarik bagi orang tua dan anak-anak di Kota Bandung?

Ruang lingkup perancangan promosi ini adalah mempromosikan Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan seni tari tradisional yang memberikan banyak manfaat dan menyenangkan bagi anak, kepada orang tua yang memiliki putra/putri berusia 6-12 tahun, tingkat sosial ekonomi menengah yang berdomisili di Kota Bandung, berorientasi pada keluarga, memahami pentingnya kebudayaan, serta memperhatikan perkembangan fisik dan psikis anak. Promosi juga ditujukan kepada anak berusia 6-12 tahun yang sedang duduk di bangku sekolah dasar di Kota Bandung.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok–pokok permasalahan yang telah dibahas dalam identifikasi masalah di atas, berikut ini dikemukakan hasil yang ingin diperoleh :

1. Membuat identitas Sanggar Tari Rinekasari yang dapat menunjukkan identitas sanggar sebagai sanggar tari yang jug mendidik pribadi dan karakter siswa dalam upaya pelestarian seni tari tradisional.

2. Mempromosikan Sanggar Tari Rinekasari sebagai sarana pelatihan seni tari tradisional Nusantara khususnya Sunda, yang bermanfaat dan menyenangkan bagi anak di Kota Bandung.


(2)

Universitas Kristen Maranatha4 1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data penulis dapatkan melalui :

1. Kuesioner kepada 100 siswa-siswi sekolah dasar dengan usia 6-12 tahun di SD Yos Sudarso serta SDN Angkasa 12

2. Kuesioner kepada 100 orangtua siswa sekolah dasar di Kota Bandung

3. Wawancara kepada Ibu Herlina Tismarina S.Pd selaku pengamat seni tari tradisional dan pendiri Sanggar Tari Rinekasari, dosen psikologi Universitas Kristen Maranatha Bapak Robert O. Radjagukguk, PhD., Psik., orang tua murid Sanggar Tari Rinekasari, pelatih sanggar lain sebagai pembanding

4. Studi pustaka melalui buku dan internet

5. Observasi lapangan di Sanggar Tari Rinekasari maupun sanggar tari lain sebagai studi banding


(3)

Universitas Kristen Maranatha5 1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : dokumen pribadi) Latar Belakang Masalah

Kurangnya minat anak akan seni tari tradisional karena minimnya pengenalan serta pengetahuan yang diberikan oleh orang tua dan sekolah menjadi tugas

Sanggar Tari Rinekasari untuk melestarikan seni tari tradisional

Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengangkat identitas Sanggar Tari Rinekasari sebagai sanggar tari tradisional yang juga mendidik kepribadian dan karakter?

2. Bagaimana merancang media promosi Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan tari tradisional yang memberikan banyak manfaat dan menyenangkan sehingga menarik bagi orang tua dan anak-anak di Kota Bandung?

Observasi

Sanggar Tari Rinekasari Sanggar Tari

lain : Pusat Olah Tari Setialuyu, Sanggar tari Natya Nataraja, Pusbitari DC Wawancara

Pemilik Sanggar Tari Rinekasari Dosen Psikologi

Universitas Kristen Maranatha Orang tua murid

Sanggar Tari Rinekasari Pelatih sanggar

tari lain

Kuesioner

100 anak Sekolah Dasar usia 6-12 tahun 100 orang tua

yang memiliki putra/putri usia 6-12 tahun

Studi Pustaka

Buku tentang kebudayaan dan seni tari tradisional Psikologi Perkembangan anak Hasil Analisis Konsep Komunikasi Promosi Sanggar Tari

Rinekasari yang bermanfaat & menyenangkan dengan menggunakan bahasa sederhana Konsep Visual Menggunakan pendekatan visual dengan fotografi dan ilustrasi dengan warna

ceria, lembut dan terkesan dinamis

Konsep Media Menggunakan media utama poster dan media

pendukung logo, event booth, brosur, media sosial, x-banner, iklan

Lift dan gimmick.

Hasil Akhir

Mempromosikan Sanggar Tari Rinekasari sebagai tempat pelatihan seni tari tradisional yang mendidik pribadi dan karakter, bermanfaat serta menyenangkan sehingga anak-anak mengikuti pelatihan seni tari tradisional bersama Sanggar Tari


(4)

Universitas Kristen Maranatha 73

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Seni tari tradisional merupakan sebuah kebudayaan yang berharga dan memiliki banyak manfaat terutama bagi anak, namun seiring perkembangan zaman dan masuknya budaya modern, keberadaan seni tari tradisional mulai terlupakan. Maka dari itu, Sanggar Tari Rinekasari sebagai sanggar tari tradisional dengan segala keunggulannya perlu terus mengupayakan pelestarian seni tari tradisional dan terus menjangkau anak-anak bangsa agar mereka mendapatkan manfaat dari mempelajari seni tari tradisional serta menjadi anak bangsa yang berbudaya.

Berdasarkan data yang diperoleh, langkah yang tepat adalah dengan merancang media promosi bagi Sanggar Tari Rinekasari serta menguatkan identitas sanggar tersebut agar dapat lebih dikenal dengan baik oleh masyarakat dan menjangkau anak-anak di Kota Bandung dengan lebih optimal.

Dengan dirancangnya promosi ini, diharapkan orang tua dan anak mengetahui manfaat dari mempelajari seni tari tradisional, sehingga anak mengikuti pelatihan seni tari tradisional bersama Sanggar Tari Rinekasari dan menjadi anak-anak bangsa yang cinta budaya, berkepribadian baik, serta mendapatkan berbagai manfaat dari mempelajari seni tari tradisional, yang akhirnya menjadikan seni tari tradisional tetap lestari.

5.2 Saran

Pada media informing kelebihan sanggar dalam hal mendidik pribadi dan karakter dapat lebih ditekankan, sehingga target audience dapat dengan lebih mudah memahami kelebihan Sanggar Tari Rinekasari. Keluwesan objek selendang pada media pun perlu lebih diperhatikan, karena masih terkesan kaku dan kurang lembut.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 74

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Desmit. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Dharmmesta, Basu Swastha. 2008. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.

Frank, Jefkins. 1995. Public Relations. Edisi keempat. Jakarta: Erlangga.

Gelder, S.V. 2005. Global Brand Strategy. London: Kogan Page.

Hadi, Sumandinyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.

Hidajat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Malang: Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Radar Jaya Offset.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium diterjemahkan Benjamin Molan. Jakarta: PT.Indeks.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.

Noor, Any. 2009. Management Event. Bandung: Alfabeta

Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: CESPUR.

Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 75 Sugiyanto; T.Agustien Prabanini R, Probo Harjanti dan T.Sapto Sayoga. 2015. Seni

Budaya untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Thridonanto, Al. 2009. Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah Hati. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Wheeler, Alina. 2009. Designing Brand Identity. Third edition. New Jersey: John Wiley & Sons. Inc.

Yanuarita, S.Psi. Franc Andri. 2014. Rahasia Otak & Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Teranova Books.

Sumber Website :

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Online) (kbbi.web.id, diakses 28 Agustus 2015. 24.00)

Teori Promosi, (Online) (http://academia.edu, diakses pada tanggal 29 Agustus 2015. 14.30)

Teori Fotografi, (Online) (http://academia.edu, diakses pada tanggal 7 September 2015. 15.30)

Media Promosi, (Online) (http://academia.edu, diakses pada tanggal 18 November 2015. 23.45)