BUDAYA POPULER KOREAN WAVE PADA KOMUNITAS FANDOM ELF DI KOTA MEDAN.
BUDAYA POPULER KOREAN WAVE
PADA KOMUNITAS FANDOM ELF DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SEPTA PRASISWANTI GINTING 3103122048
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
i ABSTRAK
SEPTA PRASISWANTI GINTING. NIM 3103122048. BUDAYA POPULER KOREAN WAVE PADA KOMUNITAS FANDOM ELF DI KOTA MEDAN.
SKRIPSI. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI,
FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan mahasiswa bergabung menjadi anggota ELF Medan, bentuk kegiatan fandom ELF di Kota Medan, dan pembentukan identitas diri dalam fandom ELF Medan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan metode purposive dalam pemilihan informan. Informan dalam penelitian ini adalah 5 (lima) orang yang merupakan anggota dari fandom ELF Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ada teori identitas diri oleh Chris Barker dan teori Interaksionisme Simbolik menurut Herbert Mead yang menyatakan bahwa simbol- simbol tercipta berasala dari pikiran atau mind manusia kemudian dibentuk melalui self (diri) yang merupakan bentuk dari tindakan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)Faktor yang mempengaruhi informan bergabung menjadi anggota fandom ELF, dikarenakan ingin berkumpul dan berinteraksi dengan individu yang memiliki kesukaan yang sama dalam mengidolakan boyband Super Junior karena menurut mereka merasa nyaman ketika bergabung dengan orang-orang yang dianggap bisa mengerti akan kesukaannya. 2) kegiatan fandom ELF adalah membuat pertemuan sesama penggemar Superjunior setiap dua bulan sekali yang mereka sebut sebagai gathering yang biasanya dilaksanakan di Mc.Donal lapangan merdeka Medan, Zingdo restaurant korean food, dan di plaza medan fair. Dalam gathering ini kegiatan yang dilakukan adalah menjalin keakraban sesama anggota ELF, saling bertukar informasi tentang boyband Superjunior, makan bersama dan membuat games agar kekompakan dan keharmonisan hubungan sesama anggota dapat terjalin dengan baik. Selain kegiatan gathering, fandom ELF sering melaksanakan projek kegiatan khusus yang dalam kegiatan ini biasanya melaksanakan perayaan anniversarry boyband Superjunior, perayaan debut setiap personil boyband Superjunior dan juga merayakan hari jadi fandom ELF Medan sendiri. 3) Pembentukan identitas diri anggota sebagai ELF melalui penggunaan simbol atau atribut yang identik dengan warna blue shappire dan merchandaise Superjunior yang ditunjukkan melalui penapilan diri atau style yang dikenakan pada saat gathering dan kegiatan projek fandom ELF.
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan penyertaanNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Budaya Populer Korean Wave Pada Komunitas Fandom ELF Di Kota Medan”.
Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih bagi pihak-pihak
yang telah memberikan motivasi maupun kontribusi bagi penulis, sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini . Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Restu MS beserta jajarannya yang
telah memberikan segala kemudahan dalam penyelesaian skripsi
ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi, Ibu Puspitawati,
M,Si yang telah memberikan fasilitas dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing dan memberikan banyak masukan, arahan dan
nasihat yang sangat baik kepada penulis selama proses
(4)
iii
5. Ibu Dra.Trisni Andayani, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis yang telah memberikan masukan, nasehat
selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Drs.Waston Malau,MSP dan Ibu Rosramadhana, M.Si
selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak nasehat,
masukan dalam perbaikan dan penyelesaian skripsi ini.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membimbing penulis
hingga sampai pada saat ini juga memberikan motivasi tidak
terhitung baik secara materi dan nonmateri sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak penulis Novi Ginting semoga cepat menyusul untuk wisuda
tahun ini bulan November.
9. Adik penulis Ribka Ginting dan Natanael Ginting yang selalu
memberikan banyak masalah dalam kehidupan saya sehingga saya
tidak jenuh menyelesaikan skripsi.
10. Utari, Meinia, Meyliska, sebagai informan yang sudah panjang
lebar berbincang dengan penulis terkait dengan judul skripsi
penulis, terimakasih untuk waktu dan informasi yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
11.Seluruh Permata Victoria GBKP P.Batu yang sangat banyak
membantu dalam doa dan memberikan semangat untuk penulis
(5)
12.Semua teman Antropologi stambuk 2010 yang tidak bisa penulis
sebut satu persatu, khususnya kepada A.S Rifandi,Yunisa, Sonya ,
Lamria, Fatma, Bobby, Toga, Hizkia, Immanuel, Daniel sebagai
sahabat berbagi ilmu, tawa, sedih dan berjuang bersama untuk
menyelesaikan tugas akhir kita. Tuhan memberkati.
13. Buat “Dia” yang selalu memberikan penulis semangat, motivasi, doa dan semoga cepat menyusul wisuda tahun ini juga.
Serta kepada pihak-pihak informan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian serta diberikan berkat dan
rahmatNya.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat yang baik.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Septa Prasiswanti Ginting NIM : 3103122048
(6)
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Rumusan Masalah ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 6
1.5 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1. Penelitian Terdahulu ... 8
2.2 Kerangka Konseptual ... 9
2.2.1. Budaya Populer ... 9
2.2.2 Gaya Hidup dan Efek Media Massa ... 11
2.2.3 Korean Wave ... 13
2.2.4 Fadom ... 15
2.2.5 Fandom ELF Medan ... 16
2.2.6 Pembentukan Identitas ... 17
2.3 Kerangka Teori ... 18
2.3.1 Identitas : Chris Berker ... 18
2.3.2. Interaksi Simbol : Herbert Mead ... 20
2.4 Kerangka Berifikir ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 25
3.2 Lokasi Penelitian ... 25
(7)
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.5 Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan ... 30
4.1.1 Kota Medan Secara Demografis ... 30
4.1.2 Letak Geografis Kota Medan ... 31
4.1.3 Budaya Populer Korea pada Remaja di Kota Medan ... 34
4.2 Hasil Penelitian ... 4.2.1 Pengaruh Budaya Pop Korea pada Anggota ELF Medan ... 36
4.2.2 Fandom ELF Medan ... 46
4.2.3 Faktor Individu Bergabung dalam Fandom ELF Medan .... 50
4.2.4 Bentuk Kegiatan Fandom ELF Medan ... 55
4.2.5 Pembentukan Identitas Anggota Fandom ELF Medan ... 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR INFORMAN FOTO PENELITIAN LAMPIRAN
(8)
vii DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Berfikir………. 23
2. Gambar 1 ... 57
3. Gambar 2 ... 58
4. Gambar 3 ... 65
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh
kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,
fleksibel dan mudah dipahami sebagian masyarakat, bahkan masyarakat yang
status sosialnya rendah dapat dengan mudah menerapkan kebudayaan baru
tersebut dalam aktifitas kehidupan. Sebuah istilah ”Budaya Populer” atau
disebut juga dengan ”Budaya Pop”, yakni budaya yang dalam
pengaktualisasiannya mendapat dukungan dari penggunaan perangkat
berteknologi tinggi, sehingga dalam penyebarannya begitu cepat serta
mendapat respon sebagian besar kalangan masyarakat.
Penyiaran melalui televisi dianggap masyarakat sebagai media
penyebaran budaya populer ini. Melalui tayangan acaranya tercermin budaya
impor yang telah dikonstruksi makna dan nilainya itu, telah menawarkan
budaya baru hasil biasan dari budaya barat yang mengusung pola keglamoran
hidup dalam masyarakat. Budaya ini tumbuh subur dan cepat mengalami
perkembangan yang cukup pesat dalam masyarakat perkotaan dan
keberadaanya sangat kuat pada kehidupan kaum remaja kota.
Budaya pop saat ini tidak hanya menjadi dominasi budaya Barat,
tetapi Asia juga mulai menunjukkan kemampuannya dengan menjadi
(10)
2
pop tersebut di tengah- tengah kehidupan masyarakat luas, maka sekelompok
orang akan tertarik untuk meniru apa yang telah dilihatnya melalui media
masa sebagai pendorong gaya hidupnya agar tetap eksis.
Selain Jepang, Korea mulai menunjukkan kemampuannya sebagai
negara pengekspor budaya pop melalui tayangan hiburannya dan menjadi
saingan berat bagi Amerika dan negara-negara Eropa. Hal ini sejalan dengan
kemajuan industri hiburan Korea dan kestabilan ekonomi mereka.
Selama sepuluh tahun terakhir ini, demam budaya pop Korea melanda
Indonesia. Fenomena ini dilatarbelakangi Piala Dunia Korea-Jepang 2002
yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia
dalam hal persepakbolaan. Kesuksesan Korea di Piala Dunia 2002 semakin
mempersohor nama Korea di mata dunia. Beberapa waktu menjelang, selama
dan setelah hiruk-pikuk Piala Dunia, beberapa stasiun televisi swasta di tanah
air gencar bersaing menayangkan musik, film-film maupun sinetron-sinetron
Korea yang juga memperlihatkan style yang membuat masayarakat luas
tertarik untuk menirunya sehingga muncul lah sindrom Korean wave
(Farradina 4 : 2013 ).
Korean wave mampu mempengaruhi pola hidup dan cara berpikir masyarakat yang dipengaruhi. Hal ini lah yang disadari pemerintah Korea,
bahwa dengan merebaknya Korean wave, akan membuka jalan bagi
kemajuan ekonomi Korea.
Tidak bisa dipungkiri, saat ini tengah berlangsung Korean Wave. Hal
(11)
meningkat secara signifikan di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.
Medan merupakan salah satu kota yang sangat dinamis dalam menerima
perubahan yang membuat masyarakatnya menjadi masyarakat yang terbuka
dalam menerima hal- hal baru. Meluasnya Korean wave ini tidak bisa
dilepaskan dari peran media massa yang secara sadar maupun tidak telah
membantu terjadinya aliran budaya ini. Bisa dikatakan bahwa karena media
massa-lah Korean wave dapat memasuki semua sudut kota besar salah
satunya kota Medan.
Di sepanjang jalan dan pusat perbelanjaan, tempat- tempat umum
yang sering dikunjungi masyarakat kota Medan, dapat dengan mudah kita
temui pengaruh Korean Wave. Hal ini ditandai dengan merebaknya restoran
Korea, café atau coffee shop bernuansa Korea dengan menu makanan Korea,
toko busana yang menjual pakaian dengan fashion ala Korea dan sebagainya.
Di tambah lagi dengan serbuan informasi yang mengalir deras via internet
dan televis tetang lagu pop Korea dan drama serial Korea yang sering
ditayangkan, wajar saja bila demam Korea melanda remaja kota Medan.
Bahkan beberapa dari remaja tidak malu lagi untuk menjadikan gaya hidup
korea sebagai lifestyle sehari- hari.
Hal ini disebabkan remaja lebih mudah terpengaruh dengan gaya
kekinian. Melalui pemberitaan media massa melalui drama serial Korea
ditelevisi atau informasi seputar dunia entertaiment Korea dimajalah ataupun
internet, budaya Korean wave, seperti fashion, musik pop Korea, film Korea,
(12)
4
Medan untuk mengkonsumsi segala bentuk budaya modern Korean wave, hal
ini terjadi karena remaja sangat cenderung besifat konsumtif dengan gaya
baru yang dianggap sebagai sesuatu yang trend pada jaman sekarang. Remaja
merasa memiliki jiwa yang lebih fress dengan style baru yang saat ini sedang
nge-trend bahkan hampir diseluruh negara. Dengan berbagai penawaran hal-
hal baru akibat demam Korea remaja lebih sifat konsumtif terhadap sesuatu
ala Kekoreaan, sampai akhirnya remaja kota Medan yang merupakan Korean
lovers membentuk komunitas untuk mewadahi para penggemar yang menyukai budaya populer Korea dan komunitas tersebut biasa di kenal
sebagai fandom.
Fandom merupakan istilah dari bahasa Korea yang mengartikan sebuah komunitas penggemar. Fandom merupakan bentuk dari suatu
komunitas penggemar budaya popular Korea, mulai dari penggemar boyband
dan girlband Korea, aktris dan aktor Korea, drama Korea, lagu pop Korea
fashion Korean, makanan khas Korea dan lain sebgainya. Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia tidak luput dari pengaruh
korean wave. Kegilaan fandom di kota Medan ini boleh dikatakan tidak jauh berbeda dibandingkan kota besar lainnya di Indonesia.
Di kota Medan ada beberapa komunitas penggemar artis korea
(fandom) yang terbentuk seperti fandom E.L.F Medan, SONE, V.I.F.Fandom
ELF merupakan komunitas di kota Medan yang menggemari salah satu grup boyband Korea Super Junior, fandom SONE merupakan fansclub Korea di kota Medan yang menggemari girlband Korea SNSD, sedangkan fandom VIF
(13)
merupakan funsclub yang menggemari boyband Korea BIGBENG. Dari
sekian banyak grup idola dengan kepopuleran tinggi baik dunia nyata maupun
dunia maya, Super Junior menjadi sorotan penulis.
Super Junior adalah sebuah grup idola berbentuk boyband yang pada
awal debutnya beranggotakan 13 orang lelaki dengan beragam talenta seperti
menari dan menyanyi. Grup ini diperkenalkan ke publik Korea di tahun 2006.
Ditahun 2012, mereka telah memiliki enam full studio album, beberapa live
concert album serta banyak single digital yang dirilis dalam bahasa Korea, Jepang hingga Mandarin (http://superjunior.smtown.com diakses pada 4 april
2014). Super Junior memiliki fansclub atau fandom dengan nama everlasting
friend atau sering di singkat ELF.
ELF Medan merupakan salah satu fandom yang cukup aktif di Medan, hal ini dapat terlihat dari akun sosial komunitas ini seperti facebook
dan twitter yang selalu update tentang informasi Super Junior yang mereka
idolakan, dan juga ELF Medan sering melaksanakan pertemuan rutin dengan
sesama anggota ELF serta melaksanakan pertemuan untuk merencanakan
suatu projek atau rencana kegiatan yang biasa mereka sebut gathering.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti korean wave
yang merupakan salah satu bentuk budaya populer dengan mengangkat judul
BUDAYA POPULER KOREAN WAVE PADA KOMUNITAS FANDOM E.L.F DI KOTA MEDAN
(14)
6 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Budaya Populer Korean Wave pada fandom ELF Medan
2. Faktor yang mempengaruhi komunitas fandom ELF Medan terbentuk
3. Pemberitaan media tentang korean wave memberikan pengaruh terhadap
anggota ELF Medan
4. Bentuk kegitan Fandom ELF Medan
5. Fandom ELF membentuk Indentitas anggotanya 1.3.Rumusan Masalah
1. Faktor apa yang mempengaruhi individu bergabung dalam keanggotaan
fandom ELF Medan ?
2. Apa bentuk kegiatan yang dilakukan oleh fandom ELF Medan ?
3. Bagaimana fandom ELF membentuk Indentitas anggotanya ?
1.4.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fandom ELF terbentuk di
Medan
2. Untuk mengetahui bentuk kegiatan yang di lakukan oleh fandom ELF
Medan
(15)
1.5.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian ini
adalah :
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan pembaca
tentang komunitas penggemar Korean wave (fandom) sebagai bentuk
Budaya Populer Korea
2. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang fandom ELF sebagai
bentuk Budaya Populer Korean wave
3. Sebagai informasi pada pada masyarakat tentang fandom ELF di Kota
Medan
4. Sebagai bahan masukan dan pembanding bagi peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian dalam kasus yang sama
5. Menambah perbedaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan,
khususnya Universitas Negeri Medan mengenai Budaya Populer Korean
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Alfhatir, Adlin. 2005. Resitensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas, Yogyakarta : Jalasutra
Andriana, Lia. 2011. Seoul Vivor. Jakarta: Haru
Barker,Chris. 2005. Cultural Studies: Teori dan Praktik, Yogyakarta: Kreasi Wacana
Farradina, Yessi. 2013. Analisa Perilaku Imitasi Dikalangan Remaja Setelah Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Indosiar ( Studi Kasus Perumahan Pondok Karya Lestari Sei Kapih Samarinda ). E-journal. Universitas Mulawarman
Ferica, Imy.2006.Konsumsi Media Sebagai Gaya Hidup: Dominasi Sistem Tanda dalam Konsumsi Buku Impor Kaum Urban Jakarta.
Moleong, Lexy. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyono, Ninin.2007.PROSES PENCARIAN IDENTITAS DIRI PADA REMAJA MUALLAF Studi Kualitatif Fenomenologis.Skripsi. Universitas Dipenogoro Semarang
Nasrulla.2012. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: Kencana Setiansah,Mite. 2009. Teori Komunikasi.Yogyakarta : Graha Ilmu
Setiowati, Endang.2008.Imperialisme Budaya dan Pembentukan Identitas: Kajian Terhadap Fanatisme Remaja Pada Budaya Pop Jepang.Jurnal Komunikasi Universitas Indonesia. Volume VII, Nomor 3,September-Desember.
Strinati, Dominic.2007.Popular Culture:Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta: Jejak
Storey, John.2006. Cultural studies dan Kajian Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Vivian, John.2008.Teori Komunikasi Massa.Jakarta: Kencana Prenada Media Group
(17)
Sumber Internet :
http://doubleheadsnake.blogspot.com/2012/07/nonprobability-sampling-menurut.html
http://indonesiaindonesia.com/f/94194-10-gejala-terkena-virus-kpop/
http://www.beritasatu.com/demam-korea/24937-k-pop-yang-dicinta-dan-mendunia.html(diakses
http://entertainment.kompas.com/read/2014/03/12/06141280/Gelombang.Korea. dan.Gaya.Menunggang.Kuda.ala.Psy
http://www.beritasatu.com/demam-korea/24937-k-pop-yang-dicinta-dan-mendunia.html (diakses 7 februari 2014)
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/03/19/banyak-jalan-menuju-korea/ (diakses 19/02/2014)
(http://.en.wikipedia/org/wiki/Subkultur (diakses 8 april 2014) derrymayendra.blogspot.com // 7 april 2014
(http://superjunior.smtown.com diakses pada 4 april 2014).
(http://soongqi.blogspot.com/2012/01/warna-fans-klub-girlband-boyband-korea.04/06/2014).
(sumber: http://neilybilkis.blogspot.com/2014/06/02 )
(1)
Medan untuk mengkonsumsi segala bentuk budaya modern Korean wave, hal ini terjadi karena remaja sangat cenderung besifat konsumtif dengan gaya baru yang dianggap sebagai sesuatu yang trend pada jaman sekarang. Remaja merasa memiliki jiwa yang lebih fress dengan style baru yang saat ini sedang nge-trend bahkan hampir diseluruh negara. Dengan berbagai penawaran hal- hal baru akibat demam Korea remaja lebih sifat konsumtif terhadap sesuatu ala Kekoreaan, sampai akhirnya remaja kota Medan yang merupakan Korean lovers membentuk komunitas untuk mewadahi para penggemar yang menyukai budaya populer Korea dan komunitas tersebut biasa di kenal sebagai fandom.
Fandom merupakan istilah dari bahasa Korea yang mengartikan sebuah komunitas penggemar. Fandom merupakan bentuk dari suatu komunitas penggemar budaya popular Korea, mulai dari penggemar boyband dan girlband Korea, aktris dan aktor Korea, drama Korea, lagu pop Korea fashion Korean, makanan khas Korea dan lain sebgainya. Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia tidak luput dari pengaruh korean wave. Kegilaan fandom di kota Medan ini boleh dikatakan tidak jauh berbeda dibandingkan kota besar lainnya di Indonesia.
Di kota Medan ada beberapa komunitas penggemar artis korea (fandom) yang terbentuk seperti fandom E.L.F Medan, SONE, V.I.F.Fandom ELF merupakan komunitas di kota Medan yang menggemari salah satu grup
(2)
5
merupakan funsclub yang menggemari boyband Korea BIGBENG. Dari sekian banyak grup idola dengan kepopuleran tinggi baik dunia nyata maupun dunia maya, Super Junior menjadi sorotan penulis.
Super Junior adalah sebuah grup idola berbentuk boyband yang pada awal debutnya beranggotakan 13 orang lelaki dengan beragam talenta seperti menari dan menyanyi. Grup ini diperkenalkan ke publik Korea di tahun 2006. Ditahun 2012, mereka telah memiliki enam full studio album, beberapa live concert album serta banyak single digital yang dirilis dalam bahasa Korea, Jepang hingga Mandarin (http://superjunior.smtown.com diakses pada 4 april 2014). Super Junior memiliki fansclub atau fandom dengan nama everlasting friend atau sering di singkat ELF.
ELF Medan merupakan salah satu fandom yang cukup aktif di Medan, hal ini dapat terlihat dari akun sosial komunitas ini seperti facebook dan twitter yang selalu update tentang informasi Super Junior yang mereka idolakan, dan juga ELF Medan sering melaksanakan pertemuan rutin dengan sesama anggota ELF serta melaksanakan pertemuan untuk merencanakan suatu projek atau rencana kegiatan yang biasa mereka sebut gathering.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti korean wave yang merupakan salah satu bentuk budaya populer dengan mengangkat judul BUDAYA POPULER KOREAN WAVE PADA KOMUNITAS FANDOM
(3)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Budaya Populer Korean Wave pada fandom ELF Medan
2. Faktor yang mempengaruhi komunitas fandom ELF Medan terbentuk 3. Pemberitaan media tentang korean wave memberikan pengaruh terhadap
anggota ELF Medan
4. Bentuk kegitan Fandom ELF Medan
5. Fandom ELF membentuk Indentitas anggotanya 1.3.Rumusan Masalah
1. Faktor apa yang mempengaruhi individu bergabung dalam keanggotaan fandom ELF Medan ?
2. Apa bentuk kegiatan yang dilakukan oleh fandom ELF Medan ? 3. Bagaimana fandom ELF membentuk Indentitas anggotanya ? 1.4.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fandom ELF terbentuk di Medan
2. Untuk mengetahui bentuk kegiatan yang di lakukan oleh fandom ELF Medan
(4)
7 1.5.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan pembaca tentang komunitas penggemar Korean wave (fandom) sebagai bentuk Budaya Populer Korea
2. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang fandom ELF sebagai bentuk Budaya Populer Korean wave
3. Sebagai informasi pada pada masyarakat tentang fandom ELF di Kota Medan
4. Sebagai bahan masukan dan pembanding bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam kasus yang sama
5. Menambah perbedaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan, khususnya Universitas Negeri Medan mengenai Budaya Populer Korean wave pada masyarakat
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Alfhatir, Adlin. 2005. Resitensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas, Yogyakarta : Jalasutra
Andriana, Lia. 2011. Seoul Vivor. Jakarta: Haru
Barker,Chris. 2005. Cultural Studies: Teori dan Praktik, Yogyakarta: Kreasi Wacana
Farradina, Yessi. 2013. Analisa Perilaku Imitasi Dikalangan Remaja Setelah Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Indosiar ( Studi Kasus Perumahan Pondok Karya Lestari Sei Kapih Samarinda ). E-journal. Universitas Mulawarman
Ferica, Imy.2006.Konsumsi Media Sebagai Gaya Hidup: Dominasi Sistem Tanda dalam Konsumsi Buku Impor Kaum Urban Jakarta.
Moleong, Lexy. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyono, Ninin.2007.PROSES PENCARIAN IDENTITAS DIRI PADA REMAJA MUALLAF Studi Kualitatif Fenomenologis.Skripsi. Universitas Dipenogoro Semarang
Nasrulla.2012. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: Kencana Setiansah,Mite. 2009. Teori Komunikasi.Yogyakarta : Graha Ilmu
Setiowati, Endang.2008.Imperialisme Budaya dan Pembentukan Identitas: Kajian Terhadap Fanatisme Remaja Pada Budaya Pop Jepang.Jurnal Komunikasi Universitas Indonesia. Volume VII, Nomor 3,September-Desember.
Strinati, Dominic.2007.Popular Culture:Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta: Jejak
Storey, John.2006. Cultural studies dan Kajian Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
(6)
Sumber Internet :
http://doubleheadsnake.blogspot.com/2012/07/nonprobability-sampling-menurut.html
http://indonesiaindonesia.com/f/94194-10-gejala-terkena-virus-kpop/
http://www.beritasatu.com/demam-korea/24937-k-pop-yang-dicinta-dan-mendunia.html(diakses
http://entertainment.kompas.com/read/2014/03/12/06141280/Gelombang.Korea. dan.Gaya.Menunggang.Kuda.ala.Psy
http://www.beritasatu.com/demam-korea/24937-k-pop-yang-dicinta-dan-mendunia.html (diakses 7 februari 2014)
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/03/19/banyak-jalan-menuju-korea/ (diakses 19/02/2014)
(http://.en.wikipedia/org/wiki/Subkultur (diakses 8 april 2014) derrymayendra.blogspot.com // 7 april 2014
(http://superjunior.smtown.com diakses pada 4 april 2014).
(http://soongqi.blogspot.com/2012/01/warna-fans-klub-girlband-boyband-korea.04/06/2014).
(sumber: http://neilybilkis.blogspot.com/2014/06/02 )
(http://soongqi.blogspot.com/2012/01/warna-fans-klub-girlband-boyband-korea.04/06/2014)