UPAYA MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI ANAK KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN MENDONGENG DI TK PELANGI MEDAN TAHUN AJARAN 2013 2014.
UPAYA MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI PADA
ANAK KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN
MENDONGENG DI TK PELANGI MEDAN
T.A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Prodi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
PUJI HARTANTI
NIM 109113047
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
UPAYA MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI PADA
ANAK KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN
MENDONGENG DI TK PELANGI MEDAN
T.A 2013/2014
SKRIPSI
Oleh:
PUJI HARTANTI
NIM 109113047
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena
dengan Rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang
berjudul “Upaya Mengembangkan Sikap Toleransi Pada Anak Kelompok B
Melalui Tahun Ajaran 2013/2014”.
Tulisan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan. Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat kesulitan, berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis, menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dekan FIP UNIMED Bapak
Drs. Nasrun, MS.
2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, bapak Drs.
Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II, dan bapak Drs.
Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIP UNIMED.
3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIMED.
4. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan saran hingga selesainya skripsi ini.
5. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd, Bapak
Drs. Aman Simaremare, MS, dan Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd selaku
Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi
demi kesempurnaan skripsi ini.
6. IbuSunarti, S.Pd selaku kepala sekolah TK PELANGI serta guru kelas TK
B – Mawar Ibu Mahyuni S.Pd Aud yang telah memberikan izin penelitian
untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruhcivitasakademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak
disebutkan namanya dalam tulisan ini.
8. Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang tersayang
Ayahanda Suhardiman, Sos dan Ibunda terkasih Titin Suryani, yang telah
memberikan kasih sayangnya baik moril maupun materil kepada penulis
serta do’a yang tiada hentinya hingga hari ini. Serta kedua adik saya Panji
Amarta Suhardiman dan Try Aditya Suhardiman yang telah memberikan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Spesial penulis ucapkan terimakasih kepada Muhammad Yamien Syaputra
S.Pd yang selalu memberikan motivasi dan penyemangat kepada penulis
dari mulai penulisan hingga skripsi ini selesai.
10. Teman-temanseperjuangan“PISPOTERS”tersayang, Anita, NisaMonicha,
Dina AzwinaRamadhan, Regina Imeda, VikaNurhayani, WindaDwiPutri,
LyafniElfridaManullang,
AbraraManja,
dan
Mustika
yang
sangat
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, serta kepada adik-adik
PAUD seluruhnya yang tidak penulis sebutkan namanya satu persatu.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalassemuakebaikan yang telah penulis terima,
dengan kebaikan yang lebih baik lagi, teriring doa jazakumullah khairon katsiro.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini berguna bagi kita
semua, khususnya para pembaca terutama untuk dunia pendidikan khususnya
pendidikan anak usia dini.
Medan, Februari 2014
Penulis,
Puji Hartanti
109113047
ABSTRAK
Puji Hartanti, NIM 109113047, “Upaya Mengembangkan Sikap Toleransi
Anak Kelompok B Melalui Kegiatan
Mendongeng Di TK Pelangi Medan Tahun
Ajaran 2013/2014”.
Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan kegiatan
mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK
Pelangi Jln. Bhayangkara No. 417 Medan Kecamatan Medan Tembung,
Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan mendongeng dapat
mengembangkan sikap toleransi anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Objek penelitian ini adalah kegiatan
mendongeng untuk mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini. Subjek
penelitian adalah seluruh anak kelas B Mawar yang berjumlah 20 orang.
Penelitian ini dilakukan 2 siklus. Setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan.
Data dilakukan dengan menggunakan test performance (tes unjuk kerja).
Hasil analisis siklus I menyatakan bahwa sikap toleransi pada anak yaitu,
perolehan datanya yaitu sebesar 65% (13 orang anak) yang termasuk dalam
kategori baik, 30% (6 orang anak) yang termasuk pada kategori cukup dan 5% (1
orang anak) termasuk kategori kurang. Hasil tersebut belum mencapai kriteria
penelitian. Penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan tindakan kegiatan
mendongeng diiringi penggunaan boneka tangan. Setelah siklus II dilakukan
diketahui bahwa terdapat (11 orang anak) atau 55% termasuk kategori sangat baik
dan (9 orang anak) atau 45% termasuk kategori baik, untuk itu tidak perlu ada
perbaikan lagi.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan
mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK
Pelangi Tahun Ajaran 2013/2014. Dengan demikian kegiatan mendongeng dapat
digunakan sebagai salah satu kegiatan untuk mengembangkan sikap toleransi pada
anak usia dini.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Tahapan Mendongeng dengan Kegiatan Guru dan Anak .......
20
Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Toleransi Anak Usia Dini.... 32
Tabel 3.2. Interpretasi Sikap Toleransi Anak Usia Dini ........................
34
Tabel 3.3. Jadwal Penelitian .................................................................
35
Tabel 4.2. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus I .........
41
Tabel 4.3. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus I .........
42
Tabel 4.5. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus II ........
49
Tabel 4.6. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus II ........
51
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Desain Penelitian ........................... ..................................
27
Gambar 4.1. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus I ...........................................................................
42
Gambar 4.2. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus I..................................................................................
43
Gambar 4.3. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus II .............................................. ............................
50
Gambar 4.4. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus II ..............................................................................
51
Gambar 4.5. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Usia Dini Pada Siklus I dan Siklus II ..............................
i
53
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS I / PERTEMUAN 1
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Tempat
Tinggal
Hari/Tanggal
: Ju ’at, Septe
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/SUMB
ER BELAJAR
e
PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
ALAT
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
±
15 Menit
gerakan sesuai
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Kerincingan
Observasi
Tape &
kaset VCD
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
* Menyanyikan
lagu “Rumahku
Istanaku”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
Peserta
Langsung
Observasi
Unjuk kerja
Kerincingan
Observasi
Peserta
Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
II. KEGIATAN INTI
±60 MENIT
Menceritakan
pengalaman/
kejadian
secara
sederhana
(MB16)
Peserta
Menceritakan
pengalaman
Langsung
mengenai
teman
di
lingkungan
tempat tinggal
anak.
.
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23)
Observasi
Mendengarkan
Buku cerita
Mendengarkan
dongeng
pe saha ata
li a sekawa
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Bermain bebas Alat
dengan teman Permainan
dan alat
Sekolah
permainan
sekolah
Air dan
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
dan sesudah
makan
serbet
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Observasi
Bekal
dari
sekolah
Makan
Bersama
Observasi
Observasi
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
(NAM8)
Tanya
jawab
dongeng
persahabatan
yang tulus
Refleksi
kegiatan satu
hari yang telah
dilalui
Membaca doa
pulang
Salam
guru &
peserta
langsung
Tanya jawab
peserta
langsung
Observasi
Medan, 6 September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS I / PERTEMUAN 1I
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Ibadah
Hari/Tanggal
: Ju ’at,
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Septe
e
ALAT/SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
ALAT
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
±
15 Menit
gerakan sesuai
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Kerincingan
Observasi
Tape & kaset
VCD
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
Peserta Langsung
Observasi
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
Kerincingan
Unjuk kerja
* Menyanyikan
lagu “dimana-mana
aku punya teman”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
II. KEGIATAN INTI
Observasi
Peserta Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
±60 MENIT
Menceritakan
pengalaman/
kejadian
secara
sederhana
(MB16)
Peserta Langsung
Bercerita
tentang sahabat
Menceritakan
pengalaman
tentang sahabat
Buku cerita
Membacakan
dongeng
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23
Observasi
Mendengark
an
Buku cerita
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Permainan Observasi
Bermain bebas Alat
dengan teman
Sekolah
dan alat
permainan
sekolah
Air dan
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
dan sesudah
makan
serbet
Observasi
Bekal dari
sekolah
observasi
Makan
Bersama
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
Tanya
jawab guru & peserta
dongeng
langsung
persahabatan
yang tulus
Tanya jawab
Observasi
Refleksi
kegiatan
peserta langsung
satu
hari yang telah
dilalui
(NAM8)
Membaca doa
pulang
Salam
Medan, 13September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS II / PERTEMUAN 1II
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Tempat
Tinggal
Hari/Tanggal
: Ju ’at,
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Septe
e
ALAT/SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
ALAT
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
gerakan sesuai ± 15 Menit
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Kerincingan
Observasi
Tape & kaset
VCD
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
Peserta Langsung
Observasi
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
Kerincingan
Unjuk kerja
* Menyanyikan
lagu “Rumahku
Idamanku”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
Observasi
Peserta Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
II. KEGIATAN INTI
±60 MENIT
Membedakan
dua
atau
lebih tokoh
yang berbeda
(K16)
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23)
Peserta Langsung
Membedakan
setiap
tokoh
dalam
cerita
dongeng
pe saha ata
yang tulus &
sahabatku
jahat
Mendengarkan
kembali cerita
dongeng
saha atku
jahat .
Boneka tangan,
Peserta langsung
Observasi
Mendengar
kan
Membedakan
dua atau lebih
tokoh
yang
berbeda (K16)
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Permainan Observasi
Bermain bebas Alat
dengan teman
Sekolah
dan alat
permainan
sekolah
Air dan
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
dan sesudah
makan
serbet
Observasi
Bekal dari
sekolah
observasi
Makan
Bersama
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Tanya
jawab guru & peserta
dongeng
langsung
persahabatan
yang tulus
Tanya jawab
Observasi
peserta langsung
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
(NAM8)
Refleksi
kegiatan satu
hari yang telah
dilalui
Membaca doa
Salam
Medan, 20 September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS II / PERTEMUAN 1II
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Ibadah
Hari/Tanggal
: Ju ’at,
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
±
15 Menit
gerakan sesuai
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Septe
e
ALAT/SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
ALAT
Kerincingan
Tape & kaset
VCD
Observasi
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
* Menyanyikan
lagu “Rumah
Ibadah”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
II. KEGIATAN INTI
±60 MENIT
Peserta Langsung
Observasi
Kerincingan
Unjuk kerja
Observasi
Peserta Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23)
Membedakan
dua
atau
lebih tokoh
yang berbeda
(K16)
Peserta
Membacakan
dongeng sesuai Langsung,
dengan tahapan- boneka tangan
tahapan
mendongeng
yang
telah
diuraikan.
Observasi
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
(NAM8)
Permainan Observasi
Bermain bebas Alat
dengan teman Sekolah
dan alat
Air dan serbet
permainan
Bekal dari
sekolah
sekolah
Observasi
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
observasi
dan sesudah
makan
Makan
Bersama
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Tanya
jawab guru & peserta
tentang cerita langsung
dongeng
Refleksi
kegiatan satu
peserta langsung
hari yang telah
dilalui
Membaca doa
Salam
Tanya jawab
Observasi
Medan, 20 September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran II
DOKUMENTASI
Kegiatan Mendongeng Pada Siklus I dan Siklus II
Lampiran III
Lembar Pedoman Observasi Penggunaan Kegiatan Mendongeng Dalam Kegiatan Belajar AUD Siklus II
Petunjuk :
1. Perhatilan perilaku guru didalam kelas.
2. Tulislah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda cek (√) pada setiap kegiatan yang
dilakukan guru.
No.
Kegiatan Guru
Penilaian
B
1.
Menentukan dongeng yang akan diceritakan
2.
Menyusun rencana pembelajaran dalam
bentuk RKH
Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan kepada anak
Mempersiapkan alat peraga untuk mendongeng
3.
4.
5.
6.
C
K
Mensetting kelas dan mempersiapkan tempat
duduk untuk mendongeng
Mempersiapkan lembar observasi untuk guru
dan anak
Keterangan :
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Medan,
Pengamat / Guru kelas
Oktober 2013
Peneliti
(Mahyuni, S.Pd.Aud)
(Puji Hartanti)
Lampiran III
Persahabatan yang Tulus
Eli si gajah kecil tampak murung. Ia ingin sekali bermain bersama teman-temannya, Jeri Jerapah
dan Kuki Kuda. Namun, Jeri Jerapah tampak enggan bermain bersama Eli. Dia te lalu esa u tuk
bermain bersama kita. Dia bisa melukai kita. Umurnya sama dengan kita, tetapi mengapa ia tumbuh
esa sekali! uja Je i Je apah kepada Kuki Kuda. Dia
Ayolah, kita bermain bersama-sa a. Pasti aka
Kuda. Aku tidak
au. Aku tidak
au
e a g esa , Je i. Tapi dia ukup aik, kok.
e ye a gka
ila kita e
ai
e tiga,
ujuk Kuki
elukai tu uhku. Bisa- isa kita kei jak oleh ya! Je i Je apah
keras kepala.
.....................................................
Tidak peduli walaupun Eli sebelumnya dimusuhi oleh Jeri Jerapah. Eli tetap mau berteman
dengan mereka. Akhirnya, mereka bermain berempat. Semuanya tampak senang dan riang. Mereka
tertawa dan bergembira. Ternyata, bermain bersama-sama tanpa membeda-bedakan teman itu jauh
lebih menyenangkan. Ketulusanlah yang penting dalam persahabatan. Saling mengasihi dan
menyayangi.
Keterangan :
Eli sebagai gajah yang baik hati
Jeri sebagai jerapa yang jahat
Kuki sebagai kuda yang bijaksana
Bubu sebagai burung yang penolong
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak sebagai potensi sumber daya manusia yang berkualitas serta penerus
cita-cita perjuangan bangsa di kemudian hari. Untuk dapat merealisasikan
tanggung jawab tersebut, perlu adanya pembinaan sejak dini pada anak.
Pendidikan perlu diberikan sejak dini pada anak, mengingat pada masa ini
merupakan masa keemasan bagi anak yang terjadi hanya sekali dalam kehidupan.
Masa keemasan merupakan awal dasar pembentukan kepribadian anak, sekaligus
sebagai masa perkembangan yang sangat pesat bagi aspek-aspek perkembangan
anak baik perkembangan perilaku, bahasa, kognitif, fisik, motorik, dan seni.
Pendidikan merupakan investasi terpenting bagi masa depan seorang anak,
melalui pendidikan anak akan memperoleh pengetahuan serta wawasan yang
sangat berguna di masa depannya kelak. Hariyanto (2012) menyatakan bahwa,
pendidikan adalah aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu,
setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, mulai dari
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga
perguruan tinggi.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 14, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan
suatu upaya pembinaan yang dilakukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun melalui pemberian stimulus pendidikan agar membantu
perkembangan dan pertumbuhan baik jasmani maupun rohani sehingga anak
memiliki kesiapan memasuki pendidikan yang lebih lanjut.
Berdasarkan Undang-Undang yang dikemukakan di atas dapat dimaknai
bahwa dari pembinaan dan rangsangan pendidikan yang diberikan kepada anak
sejak usia dini diharapkan dapat memberikan pengalaman – pengalaman pada
anak. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa itu dapat bermanfaat
yaitu menjadi landasan bagi pembentukan kepribadian dan pengembangan semua
potensi anak dimasa yang akan datang.
Salah satu bagian terpenting yang harus mendapatkan perhatian terkait
dengan pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah pendidikan karakter.
Pendidikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan agar anak dapat mengetahui
dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam dirinya, sehingga anak dapat menjadi
pribadi yang memiliki jiwa toleransi yang tinggi terhadap segala perbedaan yang
terjadi di masyarakat. Sejak dini anak harus ditanamkan kebiasaan untuk saling
berbagi, bersabar, menghormati dan menghargai segala perbedaan dirinya dengan
orang lain, hal ini merupakan modal dasar agar anak dapat hidup bersosialisasi
terhadap segala perbedaan yang terjadi. Freud (Muslich 2011:35) menyatakan
bahwa “kegagalan penanaman karakter sejak usia dini akan membentuk pribadi
yang bermasalah dimasa dewasanya kelak”.
Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
melupakan pendidikan karakter. Menurut Garin Nugroho (Muslich, 2011:2)
mengungkapkan bahwa, “sampai saat ini dunia pendidikan di Indonesia dinilai
belum mendorong pembangunan karakter bangsa .... ’Pendidikan kita kehilangan
nilai-nilai luhur kemanusiaan .... Pendidikan tanpa karakter akan hancur dan akan
menghilangkan aspek-aspek manusia dan kemanusiaan, karena kehilangan
karakter itu sendiri”. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Gusdur (Zaenul,
2012:13) menyatakan bahwa, “bangsa Indonesia telah gagal dalam proses
pendidikan salah satunya yaitu gagal mengajarkan moral sehingga banyak sekali
kejahatan yang terjadi”.
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa,
berbagai masalah yang muncul di Indonesia diakibatkan karena minimnya
pendidikan karakter. Pembelajaran di sekolah hanya memfokuskan pada bidang
kognitif saja, sedangkan pendidikan moral dan budi pekerti belum diperhatikan
secara optimal bahkan cenderung diabaikan. Rendahnya sikap toleransi membuat
orang mudah mengabaikan orang lain bahkan menyakiti antar sesamanya.
Muslich (2011:156) menyatakan bahwa proses pengenalan karakter yang
dilakukan pada anak hendaknya mendorong anak terbiasa untuk berperilaku baik
dan akan merasa bersalah jika tidak melakukannya. Hal tersebut didukung oleh
pernyataan dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 dalam BAB II pasal 3
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pengalaman pada saat praktik mengajar di TK Pelangi Jl.
Bhayangkara Medan pada kelompok B mawar yang rata-rata berusia 5-6 tahun,
peneliti melihat bahwa sikap toleransi anak belum sesuai dengan tingkat
pencapaian perkembangan yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 58 tentang standar pendidikan anak usia dini. Seperti, mengejek
teman yang berbeda agama, tidak menghormati guru, tidak mensyukuri nikmat,
anak tidak mau meminjamkan alat tulis kepada teman, tidak mau berbagi mainan
kepada teman, beberapa anak lebih memilih anak tertentu untuk dijadikan teman
satu geng dan menolak berteman dengan anak yang tidak disukainya, anak tidak
mau belajar dan mengganggu temannya yang sedang belajar, menertawakan
teman yang terjatuh tanpa mau menolongnya. Padahal jika dilihat dari tingkat
pencapaian perkembangan nilai moral dan agama anak usia 5-6 tahun dalam
Permendiknas 58, seharusnya anak dapat membedakan perilaku baik dan buruk,
memahami perilaku mulia (sopan santun, hormat, dsb), mengenal ritual dan hari
besar agama llain, dan menunjukkan perilaku baik terhadap orang lain dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, diketahui bahwa yang
berkenaan dengan sikap toleransi : 1) sikap toleransi anak belum sesuai dengan
tingkat pencapaian perkembangan nilai moral dan agama anak usia 5-6 yang
dituliskan dalam Permendiknas 58. 2). Guru belum mengajak anak untuk
membuat kesepakatan tentang bersikap terhadap teman, seharusnya guru
mengajak anak membuat kesepakatan tentang sikap toleransi, seperti kesepakatan
untuk tidak menganggu temannya dan tidak mengejek teman yang berbeda
agama. Jika dilanggar maka anak mendapat sanksi yaitu mengakui kesalahannya
di depan kelas dan mengutip sampah yang ada di dalam kelas. 3) Anak belum
mendapatkan pendidikan karakter secara maksimal di kelas, seharusnya guru
dapat menyeimbangkan antara pembelajaran kognitif dengan pembelajaran
karakter yang diberikan kepada anak, khususnya sikap toleransi. 4) Dorongan
yang diberikan dalam bentuk pujian pada anak saat melakukan sikap toleransi
belum maksimal, seharusnya anak dapat lebih sering lagi diberikan pujian
sehingga anak merasa dihargai dan menghargai orang lain dan termotivasi lagi
untuk semakin menerapkan sikap toleransinya dalam kehidupan sehari-hari. 5)
kurang tertariknya anak dalam mengenal sikap toleransi karena pemahaman
mengenai sikap toleransi belum maksimal diberikan kepada anak, seharusnya
guru dapat lebih memvariasikan metode yang digunakan dalam mengembangkan
sikap toleransi anak usia dini, seperti dengan kegiatan mendongeng sehingga anak
menjadi lebih tertarik dalam menunjukkan sikap toleransinya di kehidupan seharihari.
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengembangkan sikap
toleransi anak adalah melalui kegiatan mendongeng. Kegiatan mendongeng bisa
dilakukan di rumah oleh orangtua dan di sekolah oleh guru. Melalui kegiatan
mendongeng anak akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan
dengan nilai-nilai karakter positif, khususnya sikap toleransi. Dongeng yang
dibacakan kepada anak akan masuk ke alam bawah sadar anak, anak akan
berimajinasi mengenai isi dongeng yang dibacakan. Anak akan mengetahui
karakter tokoh yang ada di dalam cerita dongeng, seperti karakter tokoh baik
maupun buruk, karakter tokoh yang bersikap sopan-santun, patuh, menghargai
segala perbedaan yang terjadi dan dampak apa yang akan timbul jika kita tidak
bersikap toleransi kepada orang lain dan lingkungan. Melalui dongeng, anak juga
dikenalkan pada berbagai pendekatan, pola, dan tingkah laku manusia sehingga
anak akan mendapatkan bekal untuk menghadapi masa depan.
Kegiatan mendongeng diharapkan dapat membantu anak memperoleh
pengalaman dan pengetahuan mengenai sikap toleransi melalui isi cerita dongeng
yang telah dibacakan dan bertemakan tentang sikap toleransi.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang
berjudul “Upaya Mengembangkan Sikap Toleransi Anak Kelompok B
Melalui Kegiatan Mendongeng di TK Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A
2013 / 2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Sikap toleransi anak belum sesuai dengan tingkat pencapaian
perkembangan nilai, moral dan agama anak usia 5-6 tahun.
2. Guru belum mengajak anak untuk membuat kesepakatan tentang
bagaimana bersikap terhadap teman dan guru.
3. Kurang tertariknya anak dalam mengenal sikap toleransi karena guru
tidak maksimal dalam menyampaikan nilai-nilai sikap toleransi kepada
anak.
I.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi masalah
yang akan dikaji pada Sikap Toleransi Anak dan Kegiatan Mendongeng di TK
Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A 2013 / 2014”.
I.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini,
adalah : Apakah kegiatan mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi
anak kelompok b di TK Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A 2013 / 2014 ?
I.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : Mengetahui kegiatan
mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi anak kelompok b di TK
Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A 2013 / 2014.
I.6 Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi anak, untuk mengembangkan sikap toleransi pada anak.
2. Bagi guru, Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperbaiki
pendidikan karakter anak dengan berbagai kegiatan terutama dalam
kegiatan mendongeng.
3. Bagi lembaga PAUD, sebagai bahan pertimbangan tentang kegiatan
mendongeng sebagai strategi dalam mengembangkan pendidikan karakter
pada anak.
4. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan mengenai pengembangan
sikap toleransi melalui kegiatan mendongeng.
0
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka
dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan kegiatan mendongeng dapat
meningkatkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK Pelangi Jl. Bhayangkara
No. 147 Medan, Kecamatan Medan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, yaitu :
1. Kegiatan
mendongeng
dapat
menjadi
suatu
strategi
dalam
mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK Pelangi Medan,
Kecamatan Medan Tembung, Kabupaten Deli Serdang.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan beberapa hal sebagai berikut,
yaitu:
1. Bagi guru, sebaiknya menggunakan kegiatan mendongeng dalam
mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini dengan tahapan
pemilihan tema dongeng, posisi tempat duduk anak, durasi waktu
mendongeng, dan alat bantu saat mendongeng.
2. Bagi sekolah, sebaiknya menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam kegiatan mendongeng untuk mengembangkankan sikap toleransi
pada anak lebih baik lagi kedepannya.
1
3. Bagi peneliti lain, disarankan untuk meneliti kegiatan mendongeng dengan
menggunakan variabel lain seperti perkembangan kognitif, bahasa,
motorik dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Dewi, Rosmala.2011. Berbagai Permasalahan Anak Taman Kanak-Kanak.
Medan: Program Pascasarjana Unimed
Adisusilo, Sutarjo. 2012 Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan VCT
Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Azwar, Saifuddin, M.A.2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Fadlillah, M & Khorida, L.M. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Konsedan Aplikasinya Dalam Paud. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hana, Jasmin. 2013. Terapi Kecerdasan Anak Dengan Dongeng. Yogyakarta :
Berlian Media
Hariyanto. 2012. Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, (Online), dalam
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini/,
diakses 25 Februari 2013
Hendri. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng. Bandung : Simbiosa
Rekatama Media
Mursini.2011. Apresiasi & Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung:Cipta
Pustaka
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.
Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS
Saleh, Samsubar.2004. Statistik Deskriptif. Yogyakarta : AMP YKPN
Tim penyusun kamus pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa. 1999. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Pasal 28
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Anak Usia Dini, Strategi Membangun Karakter
di Usia Dini. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Yus, Anita. 2012. Panduan Pengajaran Mikro.Medan : Fakultas Ilmu Pendidikan
Zaenul,Agus. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah.
Jogjakarta: Ar-ruzz Media
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter, Konsep dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana
http://jurnal.upi.edu/file/03_konsep_dan_aktualisasi_kerukunan_antar_umat_bera
gama _-_TOTO.pdf
http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2012/04/contoh-langkahmendongeng.html
ANAK KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN
MENDONGENG DI TK PELANGI MEDAN
T.A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Prodi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
PUJI HARTANTI
NIM 109113047
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
UPAYA MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI PADA
ANAK KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN
MENDONGENG DI TK PELANGI MEDAN
T.A 2013/2014
SKRIPSI
Oleh:
PUJI HARTANTI
NIM 109113047
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena
dengan Rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang
berjudul “Upaya Mengembangkan Sikap Toleransi Pada Anak Kelompok B
Melalui Tahun Ajaran 2013/2014”.
Tulisan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan. Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat kesulitan, berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis, menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dekan FIP UNIMED Bapak
Drs. Nasrun, MS.
2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, bapak Drs.
Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II, dan bapak Drs.
Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIP UNIMED.
3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIMED.
4. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan saran hingga selesainya skripsi ini.
5. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd, Bapak
Drs. Aman Simaremare, MS, dan Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd selaku
Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi
demi kesempurnaan skripsi ini.
6. IbuSunarti, S.Pd selaku kepala sekolah TK PELANGI serta guru kelas TK
B – Mawar Ibu Mahyuni S.Pd Aud yang telah memberikan izin penelitian
untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruhcivitasakademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak
disebutkan namanya dalam tulisan ini.
8. Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang tersayang
Ayahanda Suhardiman, Sos dan Ibunda terkasih Titin Suryani, yang telah
memberikan kasih sayangnya baik moril maupun materil kepada penulis
serta do’a yang tiada hentinya hingga hari ini. Serta kedua adik saya Panji
Amarta Suhardiman dan Try Aditya Suhardiman yang telah memberikan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Spesial penulis ucapkan terimakasih kepada Muhammad Yamien Syaputra
S.Pd yang selalu memberikan motivasi dan penyemangat kepada penulis
dari mulai penulisan hingga skripsi ini selesai.
10. Teman-temanseperjuangan“PISPOTERS”tersayang, Anita, NisaMonicha,
Dina AzwinaRamadhan, Regina Imeda, VikaNurhayani, WindaDwiPutri,
LyafniElfridaManullang,
AbraraManja,
dan
Mustika
yang
sangat
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, serta kepada adik-adik
PAUD seluruhnya yang tidak penulis sebutkan namanya satu persatu.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalassemuakebaikan yang telah penulis terima,
dengan kebaikan yang lebih baik lagi, teriring doa jazakumullah khairon katsiro.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini berguna bagi kita
semua, khususnya para pembaca terutama untuk dunia pendidikan khususnya
pendidikan anak usia dini.
Medan, Februari 2014
Penulis,
Puji Hartanti
109113047
ABSTRAK
Puji Hartanti, NIM 109113047, “Upaya Mengembangkan Sikap Toleransi
Anak Kelompok B Melalui Kegiatan
Mendongeng Di TK Pelangi Medan Tahun
Ajaran 2013/2014”.
Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan kegiatan
mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK
Pelangi Jln. Bhayangkara No. 417 Medan Kecamatan Medan Tembung,
Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan mendongeng dapat
mengembangkan sikap toleransi anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Objek penelitian ini adalah kegiatan
mendongeng untuk mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini. Subjek
penelitian adalah seluruh anak kelas B Mawar yang berjumlah 20 orang.
Penelitian ini dilakukan 2 siklus. Setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan.
Data dilakukan dengan menggunakan test performance (tes unjuk kerja).
Hasil analisis siklus I menyatakan bahwa sikap toleransi pada anak yaitu,
perolehan datanya yaitu sebesar 65% (13 orang anak) yang termasuk dalam
kategori baik, 30% (6 orang anak) yang termasuk pada kategori cukup dan 5% (1
orang anak) termasuk kategori kurang. Hasil tersebut belum mencapai kriteria
penelitian. Penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan tindakan kegiatan
mendongeng diiringi penggunaan boneka tangan. Setelah siklus II dilakukan
diketahui bahwa terdapat (11 orang anak) atau 55% termasuk kategori sangat baik
dan (9 orang anak) atau 45% termasuk kategori baik, untuk itu tidak perlu ada
perbaikan lagi.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan
mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK
Pelangi Tahun Ajaran 2013/2014. Dengan demikian kegiatan mendongeng dapat
digunakan sebagai salah satu kegiatan untuk mengembangkan sikap toleransi pada
anak usia dini.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Tahapan Mendongeng dengan Kegiatan Guru dan Anak .......
20
Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Toleransi Anak Usia Dini.... 32
Tabel 3.2. Interpretasi Sikap Toleransi Anak Usia Dini ........................
34
Tabel 3.3. Jadwal Penelitian .................................................................
35
Tabel 4.2. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus I .........
41
Tabel 4.3. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus I .........
42
Tabel 4.5. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus II ........
49
Tabel 4.6. Kemampuan Anak Tentang Sikap Toleransi Siklus II ........
51
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Desain Penelitian ........................... ..................................
27
Gambar 4.1. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus I ...........................................................................
42
Gambar 4.2. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus I..................................................................................
43
Gambar 4.3. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus II .............................................. ............................
50
Gambar 4.4. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Siklus II ..............................................................................
51
Gambar 4.5. Diagram Batang Perolehan Skor Peningkatan Sikap Toleransi Anak
Usia Dini Pada Siklus I dan Siklus II ..............................
i
53
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS I / PERTEMUAN 1
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Tempat
Tinggal
Hari/Tanggal
: Ju ’at, Septe
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/SUMB
ER BELAJAR
e
PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
ALAT
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
±
15 Menit
gerakan sesuai
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Kerincingan
Observasi
Tape &
kaset VCD
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
* Menyanyikan
lagu “Rumahku
Istanaku”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
Peserta
Langsung
Observasi
Unjuk kerja
Kerincingan
Observasi
Peserta
Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
II. KEGIATAN INTI
±60 MENIT
Menceritakan
pengalaman/
kejadian
secara
sederhana
(MB16)
Peserta
Menceritakan
pengalaman
Langsung
mengenai
teman
di
lingkungan
tempat tinggal
anak.
.
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23)
Observasi
Mendengarkan
Buku cerita
Mendengarkan
dongeng
pe saha ata
li a sekawa
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Bermain bebas Alat
dengan teman Permainan
dan alat
Sekolah
permainan
sekolah
Air dan
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
dan sesudah
makan
serbet
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Observasi
Bekal
dari
sekolah
Makan
Bersama
Observasi
Observasi
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
(NAM8)
Tanya
jawab
dongeng
persahabatan
yang tulus
Refleksi
kegiatan satu
hari yang telah
dilalui
Membaca doa
pulang
Salam
guru &
peserta
langsung
Tanya jawab
peserta
langsung
Observasi
Medan, 6 September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS I / PERTEMUAN 1I
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Ibadah
Hari/Tanggal
: Ju ’at,
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Septe
e
ALAT/SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
ALAT
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
±
15 Menit
gerakan sesuai
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Kerincingan
Observasi
Tape & kaset
VCD
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
Peserta Langsung
Observasi
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
Kerincingan
Unjuk kerja
* Menyanyikan
lagu “dimana-mana
aku punya teman”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
II. KEGIATAN INTI
Observasi
Peserta Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
±60 MENIT
Menceritakan
pengalaman/
kejadian
secara
sederhana
(MB16)
Peserta Langsung
Bercerita
tentang sahabat
Menceritakan
pengalaman
tentang sahabat
Buku cerita
Membacakan
dongeng
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23
Observasi
Mendengark
an
Buku cerita
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Permainan Observasi
Bermain bebas Alat
dengan teman
Sekolah
dan alat
permainan
sekolah
Air dan
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
dan sesudah
makan
serbet
Observasi
Bekal dari
sekolah
observasi
Makan
Bersama
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
Tanya
jawab guru & peserta
dongeng
langsung
persahabatan
yang tulus
Tanya jawab
Observasi
Refleksi
kegiatan
peserta langsung
satu
hari yang telah
dilalui
(NAM8)
Membaca doa
pulang
Salam
Medan, 13September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS II / PERTEMUAN 1II
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Tempat
Tinggal
Hari/Tanggal
: Ju ’at,
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Septe
e
ALAT/SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
ALAT
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
gerakan sesuai ± 15 Menit
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Kerincingan
Observasi
Tape & kaset
VCD
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
Peserta Langsung
Observasi
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
Kerincingan
Unjuk kerja
* Menyanyikan
lagu “Rumahku
Idamanku”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
Observasi
Peserta Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
II. KEGIATAN INTI
±60 MENIT
Membedakan
dua
atau
lebih tokoh
yang berbeda
(K16)
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23)
Peserta Langsung
Membedakan
setiap
tokoh
dalam
cerita
dongeng
pe saha ata
yang tulus &
sahabatku
jahat
Mendengarkan
kembali cerita
dongeng
saha atku
jahat .
Boneka tangan,
Peserta langsung
Observasi
Mendengar
kan
Membedakan
dua atau lebih
tokoh
yang
berbeda (K16)
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Permainan Observasi
Bermain bebas Alat
dengan teman
Sekolah
dan alat
permainan
sekolah
Air dan
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
dan sesudah
makan
serbet
Observasi
Bekal dari
sekolah
observasi
Makan
Bersama
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Tanya
jawab guru & peserta
dongeng
langsung
persahabatan
yang tulus
Tanya jawab
Observasi
peserta langsung
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
(NAM8)
Refleksi
kegiatan satu
hari yang telah
dilalui
Membaca doa
Salam
Medan, 20 September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
SIKLUS II / PERTEMUAN 1II
Kelompok
: B – Mawar
Semester/Minggu
: I/III
Tema/SubTema/TemaSpesifik : Lingkungan/Jenis Rumah/Rumah Ibadah
Hari/Tanggal
: Ju ’at,
Waktu
: 08.00-10.30 WIB
INDIKATOR
Mentaati
Peraturan
(NAM 14)
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Berbaris di
halaman
sekolah
Mengikuti
Senam ceria
±
15 Menit
gerakan sesuai
petunjuk dan
irama music
(MK14)
Septe
e
ALAT/SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
ALAT
Kerincingan
Tape & kaset
VCD
Observasi
Unjuk kerja
I. KEGIATAN AWAL
±15 MENIT
* Memberi dan * Mengucap salam
membalas salam
(NAM11)
* Menyanyikan
lagu anak
(MB15)
* Menyanyikan
lagu “Rumah
Ibadah”
* Berdoa sebelum * Membaca doa
melakukan
belajar.
kegiatan (NAM8) * Membaca iqro’
II. KEGIATAN INTI
±60 MENIT
Peserta Langsung
Observasi
Kerincingan
Unjuk kerja
Observasi
Peserta Langsung
Buku I o’
Peserta
Langsung
HASIL
Mendengarka
n
cerita/dongen
g (MB23)
Membedakan
dua
atau
lebih tokoh
yang berbeda
(K16)
Peserta
Membacakan
dongeng sesuai Langsung,
dengan tahapan- boneka tangan
tahapan
mendongeng
yang
telah
diuraikan.
Observasi
III. ISTIRAHAT /
MAKAN ± 30 MENIT
Mau
bermain
dengan teman
(Sosem3)
Sabar
menanti
giliran
(Sosem7)
Menjawab
pertanyaan
secara
sederhana
(MB6)
Berdoa
sebelum dan
sesudah
kegiatan
(NAM8)
Permainan Observasi
Bermain bebas Alat
dengan teman Sekolah
dan alat
Air dan serbet
permainan
Bekal dari
sekolah
sekolah
Observasi
Mencuci tangan
Berdoa sebelum
observasi
dan sesudah
makan
Makan
Bersama
IV. KEGIATAN
AKHIR ± 30 MENIT
Tanya
jawab guru & peserta
tentang cerita langsung
dongeng
Refleksi
kegiatan satu
peserta langsung
hari yang telah
dilalui
Membaca doa
Salam
Tanya jawab
Observasi
Medan, 20 September 2013
Mengetahui,
Guru Kelas
(Mahyuni, S.Pd)
Peneliti
(Puji Hartanti)
Lampiran II
DOKUMENTASI
Kegiatan Mendongeng Pada Siklus I dan Siklus II
Lampiran III
Lembar Pedoman Observasi Penggunaan Kegiatan Mendongeng Dalam Kegiatan Belajar AUD Siklus II
Petunjuk :
1. Perhatilan perilaku guru didalam kelas.
2. Tulislah hasil pengamatan anda dengan memberi tanda cek (√) pada setiap kegiatan yang
dilakukan guru.
No.
Kegiatan Guru
Penilaian
B
1.
Menentukan dongeng yang akan diceritakan
2.
Menyusun rencana pembelajaran dalam
bentuk RKH
Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan kepada anak
Mempersiapkan alat peraga untuk mendongeng
3.
4.
5.
6.
C
K
Mensetting kelas dan mempersiapkan tempat
duduk untuk mendongeng
Mempersiapkan lembar observasi untuk guru
dan anak
Keterangan :
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Medan,
Pengamat / Guru kelas
Oktober 2013
Peneliti
(Mahyuni, S.Pd.Aud)
(Puji Hartanti)
Lampiran III
Persahabatan yang Tulus
Eli si gajah kecil tampak murung. Ia ingin sekali bermain bersama teman-temannya, Jeri Jerapah
dan Kuki Kuda. Namun, Jeri Jerapah tampak enggan bermain bersama Eli. Dia te lalu esa u tuk
bermain bersama kita. Dia bisa melukai kita. Umurnya sama dengan kita, tetapi mengapa ia tumbuh
esa sekali! uja Je i Je apah kepada Kuki Kuda. Dia
Ayolah, kita bermain bersama-sa a. Pasti aka
Kuda. Aku tidak
au. Aku tidak
au
e a g esa , Je i. Tapi dia ukup aik, kok.
e ye a gka
ila kita e
ai
e tiga,
ujuk Kuki
elukai tu uhku. Bisa- isa kita kei jak oleh ya! Je i Je apah
keras kepala.
.....................................................
Tidak peduli walaupun Eli sebelumnya dimusuhi oleh Jeri Jerapah. Eli tetap mau berteman
dengan mereka. Akhirnya, mereka bermain berempat. Semuanya tampak senang dan riang. Mereka
tertawa dan bergembira. Ternyata, bermain bersama-sama tanpa membeda-bedakan teman itu jauh
lebih menyenangkan. Ketulusanlah yang penting dalam persahabatan. Saling mengasihi dan
menyayangi.
Keterangan :
Eli sebagai gajah yang baik hati
Jeri sebagai jerapa yang jahat
Kuki sebagai kuda yang bijaksana
Bubu sebagai burung yang penolong
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak sebagai potensi sumber daya manusia yang berkualitas serta penerus
cita-cita perjuangan bangsa di kemudian hari. Untuk dapat merealisasikan
tanggung jawab tersebut, perlu adanya pembinaan sejak dini pada anak.
Pendidikan perlu diberikan sejak dini pada anak, mengingat pada masa ini
merupakan masa keemasan bagi anak yang terjadi hanya sekali dalam kehidupan.
Masa keemasan merupakan awal dasar pembentukan kepribadian anak, sekaligus
sebagai masa perkembangan yang sangat pesat bagi aspek-aspek perkembangan
anak baik perkembangan perilaku, bahasa, kognitif, fisik, motorik, dan seni.
Pendidikan merupakan investasi terpenting bagi masa depan seorang anak,
melalui pendidikan anak akan memperoleh pengetahuan serta wawasan yang
sangat berguna di masa depannya kelak. Hariyanto (2012) menyatakan bahwa,
pendidikan adalah aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu,
setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, mulai dari
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga
perguruan tinggi.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 14, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan
suatu upaya pembinaan yang dilakukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun melalui pemberian stimulus pendidikan agar membantu
perkembangan dan pertumbuhan baik jasmani maupun rohani sehingga anak
memiliki kesiapan memasuki pendidikan yang lebih lanjut.
Berdasarkan Undang-Undang yang dikemukakan di atas dapat dimaknai
bahwa dari pembinaan dan rangsangan pendidikan yang diberikan kepada anak
sejak usia dini diharapkan dapat memberikan pengalaman – pengalaman pada
anak. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa itu dapat bermanfaat
yaitu menjadi landasan bagi pembentukan kepribadian dan pengembangan semua
potensi anak dimasa yang akan datang.
Salah satu bagian terpenting yang harus mendapatkan perhatian terkait
dengan pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah pendidikan karakter.
Pendidikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan agar anak dapat mengetahui
dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam dirinya, sehingga anak dapat menjadi
pribadi yang memiliki jiwa toleransi yang tinggi terhadap segala perbedaan yang
terjadi di masyarakat. Sejak dini anak harus ditanamkan kebiasaan untuk saling
berbagi, bersabar, menghormati dan menghargai segala perbedaan dirinya dengan
orang lain, hal ini merupakan modal dasar agar anak dapat hidup bersosialisasi
terhadap segala perbedaan yang terjadi. Freud (Muslich 2011:35) menyatakan
bahwa “kegagalan penanaman karakter sejak usia dini akan membentuk pribadi
yang bermasalah dimasa dewasanya kelak”.
Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
melupakan pendidikan karakter. Menurut Garin Nugroho (Muslich, 2011:2)
mengungkapkan bahwa, “sampai saat ini dunia pendidikan di Indonesia dinilai
belum mendorong pembangunan karakter bangsa .... ’Pendidikan kita kehilangan
nilai-nilai luhur kemanusiaan .... Pendidikan tanpa karakter akan hancur dan akan
menghilangkan aspek-aspek manusia dan kemanusiaan, karena kehilangan
karakter itu sendiri”. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Gusdur (Zaenul,
2012:13) menyatakan bahwa, “bangsa Indonesia telah gagal dalam proses
pendidikan salah satunya yaitu gagal mengajarkan moral sehingga banyak sekali
kejahatan yang terjadi”.
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa,
berbagai masalah yang muncul di Indonesia diakibatkan karena minimnya
pendidikan karakter. Pembelajaran di sekolah hanya memfokuskan pada bidang
kognitif saja, sedangkan pendidikan moral dan budi pekerti belum diperhatikan
secara optimal bahkan cenderung diabaikan. Rendahnya sikap toleransi membuat
orang mudah mengabaikan orang lain bahkan menyakiti antar sesamanya.
Muslich (2011:156) menyatakan bahwa proses pengenalan karakter yang
dilakukan pada anak hendaknya mendorong anak terbiasa untuk berperilaku baik
dan akan merasa bersalah jika tidak melakukannya. Hal tersebut didukung oleh
pernyataan dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 dalam BAB II pasal 3
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pengalaman pada saat praktik mengajar di TK Pelangi Jl.
Bhayangkara Medan pada kelompok B mawar yang rata-rata berusia 5-6 tahun,
peneliti melihat bahwa sikap toleransi anak belum sesuai dengan tingkat
pencapaian perkembangan yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 58 tentang standar pendidikan anak usia dini. Seperti, mengejek
teman yang berbeda agama, tidak menghormati guru, tidak mensyukuri nikmat,
anak tidak mau meminjamkan alat tulis kepada teman, tidak mau berbagi mainan
kepada teman, beberapa anak lebih memilih anak tertentu untuk dijadikan teman
satu geng dan menolak berteman dengan anak yang tidak disukainya, anak tidak
mau belajar dan mengganggu temannya yang sedang belajar, menertawakan
teman yang terjatuh tanpa mau menolongnya. Padahal jika dilihat dari tingkat
pencapaian perkembangan nilai moral dan agama anak usia 5-6 tahun dalam
Permendiknas 58, seharusnya anak dapat membedakan perilaku baik dan buruk,
memahami perilaku mulia (sopan santun, hormat, dsb), mengenal ritual dan hari
besar agama llain, dan menunjukkan perilaku baik terhadap orang lain dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, diketahui bahwa yang
berkenaan dengan sikap toleransi : 1) sikap toleransi anak belum sesuai dengan
tingkat pencapaian perkembangan nilai moral dan agama anak usia 5-6 yang
dituliskan dalam Permendiknas 58. 2). Guru belum mengajak anak untuk
membuat kesepakatan tentang bersikap terhadap teman, seharusnya guru
mengajak anak membuat kesepakatan tentang sikap toleransi, seperti kesepakatan
untuk tidak menganggu temannya dan tidak mengejek teman yang berbeda
agama. Jika dilanggar maka anak mendapat sanksi yaitu mengakui kesalahannya
di depan kelas dan mengutip sampah yang ada di dalam kelas. 3) Anak belum
mendapatkan pendidikan karakter secara maksimal di kelas, seharusnya guru
dapat menyeimbangkan antara pembelajaran kognitif dengan pembelajaran
karakter yang diberikan kepada anak, khususnya sikap toleransi. 4) Dorongan
yang diberikan dalam bentuk pujian pada anak saat melakukan sikap toleransi
belum maksimal, seharusnya anak dapat lebih sering lagi diberikan pujian
sehingga anak merasa dihargai dan menghargai orang lain dan termotivasi lagi
untuk semakin menerapkan sikap toleransinya dalam kehidupan sehari-hari. 5)
kurang tertariknya anak dalam mengenal sikap toleransi karena pemahaman
mengenai sikap toleransi belum maksimal diberikan kepada anak, seharusnya
guru dapat lebih memvariasikan metode yang digunakan dalam mengembangkan
sikap toleransi anak usia dini, seperti dengan kegiatan mendongeng sehingga anak
menjadi lebih tertarik dalam menunjukkan sikap toleransinya di kehidupan seharihari.
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengembangkan sikap
toleransi anak adalah melalui kegiatan mendongeng. Kegiatan mendongeng bisa
dilakukan di rumah oleh orangtua dan di sekolah oleh guru. Melalui kegiatan
mendongeng anak akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan
dengan nilai-nilai karakter positif, khususnya sikap toleransi. Dongeng yang
dibacakan kepada anak akan masuk ke alam bawah sadar anak, anak akan
berimajinasi mengenai isi dongeng yang dibacakan. Anak akan mengetahui
karakter tokoh yang ada di dalam cerita dongeng, seperti karakter tokoh baik
maupun buruk, karakter tokoh yang bersikap sopan-santun, patuh, menghargai
segala perbedaan yang terjadi dan dampak apa yang akan timbul jika kita tidak
bersikap toleransi kepada orang lain dan lingkungan. Melalui dongeng, anak juga
dikenalkan pada berbagai pendekatan, pola, dan tingkah laku manusia sehingga
anak akan mendapatkan bekal untuk menghadapi masa depan.
Kegiatan mendongeng diharapkan dapat membantu anak memperoleh
pengalaman dan pengetahuan mengenai sikap toleransi melalui isi cerita dongeng
yang telah dibacakan dan bertemakan tentang sikap toleransi.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang
berjudul “Upaya Mengembangkan Sikap Toleransi Anak Kelompok B
Melalui Kegiatan Mendongeng di TK Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A
2013 / 2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Sikap toleransi anak belum sesuai dengan tingkat pencapaian
perkembangan nilai, moral dan agama anak usia 5-6 tahun.
2. Guru belum mengajak anak untuk membuat kesepakatan tentang
bagaimana bersikap terhadap teman dan guru.
3. Kurang tertariknya anak dalam mengenal sikap toleransi karena guru
tidak maksimal dalam menyampaikan nilai-nilai sikap toleransi kepada
anak.
I.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi masalah
yang akan dikaji pada Sikap Toleransi Anak dan Kegiatan Mendongeng di TK
Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A 2013 / 2014”.
I.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini,
adalah : Apakah kegiatan mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi
anak kelompok b di TK Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A 2013 / 2014 ?
I.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : Mengetahui kegiatan
mendongeng dapat mengembangkan sikap toleransi anak kelompok b di TK
Pelangi Jl. Bhayangkara, Medan, T.A 2013 / 2014.
I.6 Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi anak, untuk mengembangkan sikap toleransi pada anak.
2. Bagi guru, Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperbaiki
pendidikan karakter anak dengan berbagai kegiatan terutama dalam
kegiatan mendongeng.
3. Bagi lembaga PAUD, sebagai bahan pertimbangan tentang kegiatan
mendongeng sebagai strategi dalam mengembangkan pendidikan karakter
pada anak.
4. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan mengenai pengembangan
sikap toleransi melalui kegiatan mendongeng.
0
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka
dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan kegiatan mendongeng dapat
meningkatkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK Pelangi Jl. Bhayangkara
No. 147 Medan, Kecamatan Medan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, yaitu :
1. Kegiatan
mendongeng
dapat
menjadi
suatu
strategi
dalam
mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini di TK Pelangi Medan,
Kecamatan Medan Tembung, Kabupaten Deli Serdang.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan beberapa hal sebagai berikut,
yaitu:
1. Bagi guru, sebaiknya menggunakan kegiatan mendongeng dalam
mengembangkan sikap toleransi pada anak usia dini dengan tahapan
pemilihan tema dongeng, posisi tempat duduk anak, durasi waktu
mendongeng, dan alat bantu saat mendongeng.
2. Bagi sekolah, sebaiknya menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam kegiatan mendongeng untuk mengembangkankan sikap toleransi
pada anak lebih baik lagi kedepannya.
1
3. Bagi peneliti lain, disarankan untuk meneliti kegiatan mendongeng dengan
menggunakan variabel lain seperti perkembangan kognitif, bahasa,
motorik dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Dewi, Rosmala.2011. Berbagai Permasalahan Anak Taman Kanak-Kanak.
Medan: Program Pascasarjana Unimed
Adisusilo, Sutarjo. 2012 Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan VCT
Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Azwar, Saifuddin, M.A.2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Fadlillah, M & Khorida, L.M. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Konsedan Aplikasinya Dalam Paud. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hana, Jasmin. 2013. Terapi Kecerdasan Anak Dengan Dongeng. Yogyakarta :
Berlian Media
Hariyanto. 2012. Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, (Online), dalam
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini/,
diakses 25 Februari 2013
Hendri. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng. Bandung : Simbiosa
Rekatama Media
Mursini.2011. Apresiasi & Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung:Cipta
Pustaka
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.
Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS
Saleh, Samsubar.2004. Statistik Deskriptif. Yogyakarta : AMP YKPN
Tim penyusun kamus pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa. 1999. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Pasal 28
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Anak Usia Dini, Strategi Membangun Karakter
di Usia Dini. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Yus, Anita. 2012. Panduan Pengajaran Mikro.Medan : Fakultas Ilmu Pendidikan
Zaenul,Agus. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah.
Jogjakarta: Ar-ruzz Media
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter, Konsep dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana
http://jurnal.upi.edu/file/03_konsep_dan_aktualisasi_kerukunan_antar_umat_bera
gama _-_TOTO.pdf
http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2012/04/contoh-langkahmendongeng.html