PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA

WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA

BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ELFRIDA MANURUNG NIM. 509343008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

ELFRIDA MANURUNG. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Permasalahan yang terjadi dalam membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK yaitu Jumlah jam pelajaran yang lama membuat siswa merasa jenuh atau bosan, sering tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung serta mata diklat produktif yang lebih menekankan pada aspek psikomotor membuat banyak siswa merasa kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui motivasi siswa dalam membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran (2) Mengetahui motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran (3) Mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi

Experiment). Dengan menggunakan dua ubahan yaitu ubahan bebas dan ubahan terikat.

Model pembelajaran quantum learning (X) merupakan ubahan bebas sedangkan Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja (Y) merupakan ubahan terikat. Jumlah sampel 30 orang siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample. Penelitian menggunakan instrumen yaitu angket. Untuk menguji pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja digunakan uji-t.

Hasil uji hipotesis yang menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 11,34

sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan n = 60 sebesar 1,67. Dengan demikian

thitung > ttabel (11,34 > 1,67). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

model pembelajaran quantum learning dapat meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkap pengaruh model pembelajaran Quantum Learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI tata busana SMK Negeri 1 Kisaran.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Dra.Juliarti, M.Si dan Dra. Surniati Chalid, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.

2. Dra.Flora Hutapea, M.Pd, selaku penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

3. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku ketua jurusan pendidikan kesejateraan keluarga dan juga selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

4. Dra.Nurmaya Napitu, M.Si, selaku ketua prodi pendidikan Tata Busana Unimed Medan. 5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Tata Busana

Unimed Medan.

6. Prof. Dr.Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus dosen jurusan PKK yang telah memberi ilmu dan wawasan kepada penulis.

8. Terimakasih kepada pihak sekolah: Bapak Drs. Edu Butar-butar, M.M, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Kisaran, terima kasih kepada Ibu Deasy Novianti, S.Pd selaku guru bidang studi membuat pola busana wanita serta bapak/ibu guru dan staf pegawai yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian disekolah SMK Negeri 1 Kisaran.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Ayahanda terkasih Bapak Hokli Manurung dan ibunda terkasih Ibu Ristauli Sirait yang selalu memberi doa dan kasih sayangnya, bantuan moril dan material serta doa yang tidak pernah berhenti diberikan untuk penulis serta kepada adik-adikku tersayang Yuheni Hartanti Manurung dan Widi Yatni Sartika


(7)

Manurung, terimakasih atas doa, bimbingan, dukungan moril yang selalu diberikan selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan studi.

10.Sahabat-sahabat saya Aginta, Dewi, Nia, Naomi, Jumeida, Santa, Eka, Ruth, Mia, Soloan, Rano Charless dan teman-teman tata busana ekstensi dan Reguler 2009 yang selalu senantiasa memberikan bantuan, dorongan, doa dan semangat buat saya dalam penyusunan skripsi ini.

11.Seluruh pihak yang telah banyak membantu saya dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terimakasih.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan memberkati dan melimpahkan kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini.

Medan, Februari 2015 Hormat saya

Elfrida Manurung NIM.509343008


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………

……

i

KATA PENGANTAR……………. ii

DAFTAR ISI……… …… iv

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR………....... …… viii

DAFTAR LAMPIRAN………... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Identifikasi Masalah……….. …. 6

C. Pembatasan Masalah………. …. 6

D. Rumusan Masalah………..…. 7

E. Tujuan Penelitian………...…. 7

F. Manfaat Penelitian……….…. 8

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Teoritis………...…. 9

1. Model Pembelajaran Quantum Learning……….. …. 9

a. Pengertian Pembelajaran………. 9

b. Pengertian Quantum Learning………...…. 10

c. Karakteristik model pembelajaran quantum learning………. 11

d. Sintak model pembelajaran quantum learning………..…. 13

e. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran quantum learning……….…. 17

f. Musik dalam pembelajaran quantum learning………...…. 19

g. Musik sebagai Penyemangat Belajar siswa………...…. 25

2. Motivasi Belajar……… 31

a. Pengertian motivasi belajar………. 31

b. Fungsi motivasi………..…. 43

c. Jenis-jenis motivasi………...…. 44

d. Prinsip-prinsip motivasi……….…. 45


(9)

f. Perkembangan Inteligensi Remaja……….….. 51

3. Membuat Pola Busana Wanita………..….. 60

a. Alat dan bahan menggambar pola………...….. 62

b. Cara mengambil ukuran……….….. 63

c. Menggambar pola dasar badan, rok dan lengan……….….. 70

d. Busana pesta wanita remaja………...….. 76

e. Motivasi belajar membuat pola busana wanita………... ….. 85

f. Pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar……….….. 87

4. Kerangka Konseptual……….. 89

5. Hipotesis Penelitian………... ….. 91

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian……….. ….. 92

B. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional………... ….. 92

1. Variabel penelitian………... ….. 92

2. Defenisi Operasional……….. 92

C. Populasi dan sampel Penelitian……….. 93

1. Populasi Penelitian……… 93

2. Sampel Penelitian………. 94

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ………... …. 94

1. Instrumen Penelitian………..…. 94

2. uji Coba Instrumen……… 96

a) Uji Validitas……… ….. 96

b) Uji Reliabilitas……… ….. 97

3. Prosedur Penelitian……….. ….. 98

E. Teknik Analisis Data………..………….. 100

1. Uji Persyaratan Analisis………...……...….. 101


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Ubahan Hasil Penelitian angket motivasi belajar membuat pola busana wanita

pada kelas eksperimen………..………. 105

2. Ubahan Hasil Penelitian angket motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas kontrol………... ……… 106

B. Uji Kategori Data Hasil Penelitian 1. Motivasi belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas eksperimen………. 107

2. Motivasi belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas kontrol………... …… 108

C. Temuan Penelitian………... …… 109

D. Pembahasan Penelitian……… 109

E. Pengujian Hipotesis... ……. 111

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 112

B. Implikasi... 112

C. Saran……….. 113

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Kelebihan dan kekurangan Quantum Learning………. 18

2. Perbedaan belajar menggunakan musik dengan tanpa menggunakan musik…... …. 21

3. Alat dan bahan menggambar pola………... …. 62

4. Rancangan Bahan dan Harga………. 83

5. Jumlah populasi penelitian………... …. 92

6. Jumlah sampel penelitian………... 93

7. Desain Penelitian………..………. 95

8. Skor pilihan jawaban………. 98

9. Kisi-kisi alat pengumpul data motivasi belajar membuat pola... …. 99

10. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada kelas eksperimen………... 108

11. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada kelas kontrol……… 109

12. Tingkat Kategori Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas eksperimen………. 110

13.Tingkat Kategori Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas kontrol……… 111

14. Tabel validitas uji coba instrumen angket motivasi belajar membuat pola busana wanita... …. 125

14. Ringkasan Angket Motivasi belajar Membuat Pola Busana wanita……... 128

15. Ringkasan Hasil Varians dari butir item angket Motivasi Belajar Membuat Pola Busana wanita………... …. 132

16. Data Hasil penelitian Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran………... 138


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Cara mengambil ukuran lingkar badan………... 64

2. Cara mengambil ukuran lingkar pinggang………... 64

3. Cara mengambil ukuran tinggi panggul………... 65

4. Cara mengambil ukuran lingkar panggul………... …... 65

5. Cara mengambil ukuran lebar dada………... ….. 66

6. Cara mengambil ukuran tinggi puncak dada……….. 66

7. Cara mengambil ukuran panjang sisi………... ….. 67

8. Cara mengambil ukuran lebar bahu………... ….. 67

9. Cara mengambil ukuran panjang punggung………... 68

10. Cara mengambil ukuran lebar punggung………... ….. 68

11. Cara mengambil ukuran lingkar kerung lengan………. ….. 69

12. Cara mengambil ukuran panjang lengan……….. 69

13. Cara mengambil ukuran panjang gaun………... ….. 70

14. Pola dasar badan………... ….. 71

15. Pola dasar lengan………... ….. 73

16. Pola dasar rok………... 74

17. Model busana pesta………. 77

18. Desain Busana pesta remaja………... …. 79

19. Merubah pola busana pesta………. 80

20. Uraian pola busana pesta remaja………...…. 81

21. Rancangan bahan busana pesta remaja………..….. 82

22. Diagram Batang Variabel Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas eksperimen………... 109

23. Diagram Batang Variabel Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas kontrol……….. 110


(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Angket uji Coba Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……… 118

2. Tabel Validitas uji coba instrumen motivasi belajar membuat pola busana wanita……… 121

3. Perhitungan Uji Coba validitas Angket Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……….. 123

4. Perhitungan Uji Realibilitas Angket Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……….. 127

5. Angket Penelitian Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……… … 130

6. Tabulasi data angket motivasi belajar membuat pola busana wanita kelas eksperimen………. 132

7. Tabulasi data angket motivasi belajar membuat pola busana wanita kelas kontrol……… 133

8. Tabel data Hasil Penelitian Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran... 134

9. Deskripsi Data Penelitian………... 135

10.Identifikasi Tingkat Kategori Variabel Penelitian………. 140

11.Perhitungan uji Normalitas Variabel Penelitian………... 143

12.Uji Homogenitas Data Penelitian... 146

13.Uji Hipotesis………... 147


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari sekolah umum yaitu terdapat mata pelajaran produktif atau praktek. Pelajaran produktif (praktek) mempunyai jumlah jam yang banyak dibandingkan dengan jumlah jam pelajaran normatif atau adaptif (teori). Mata pelajaran produktif lebih menekankan pada aspek psikomotor peserta didik. Psikomotor adalah kemampuan yang menekankan kepada keterampilan motorik atau gerakan motorik, keterampilan otot, dan beberapa kegiatan yang menghendaki koordinasi syaraf otot. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas atau mutu pendidikan adalah kompetensi siswa. Sementara itu, kompetensi siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri siswa, seperti intelegensi, minat, motivasi dan faktor lingkungan seperti guru, kurikulum, fasilitas dan lain – lain. Salah satu faktor yang banyak mempengaruhi proses dan kualitas pengajaran adalah faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, yaitu motivasi belajar siswa, oleh karena itu guru harus mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar siswa, termasuk dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar.

Mata pelajaran membuat pola busana wanita merupakan salah satu mata pelajaran produktif pada program studi tata busana. Didalam pembelajaran pembuatan pola, guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Karena mata pelajaran pembuatan pola merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk dikuasai oleh siswa smk tata busana. Oleh sebab itu, siswa harus dapat memiliki pemahaman, penguasaan yang baik tentang pembuatan pola busana.


(15)

Banyak faktor yang menjadi penyebab lemahnya penguasaan pembuatan pola : faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa yaitu kemampuan awal, ekonomi, fisik dan psikis. Sedangkan faktor dari luar diri siswa diantaranya keluarga, tempat tinggal, sekolah dan guru. Faktor dari dalam dan luar diri siswa sangat memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa diperlukan peran seorang guru. Selain mengajar, guru juga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jadi dalam proses belajar mengajar, guru harus mengetahui permasalahan yang dihadapi anak didiknya.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar, apabila dalam dirinya terdapat keinginan atau dorongan untuk belajar. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan motivasi. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk mengerjakan apa yang dicita-citakan, maka makin giat seseorang dalam melakukan usaha untuk mencapai cita-cita tersebut. Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar ditandai dengan minat, perhatian, giat, tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas. Menunjukkan minat yang kuat, bekerja secara mandiri dan tidak mudah melepaskan apa yang diyakininya benar. Namun kenyataannya di lapangan masih banyak diantara siswa yang kurang menunjukkan motivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya dalam pembuatan pola. Hal ini dapat dilihat masih banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas membuat pola yang diberikan oleh guru.

Deasy (2013), mengatakan bahwa dengan jumlah jam pelajaran yang cukup lama sering membuat siswa merasa lelah dan jenuh yang berdampak pada siswa, antara lain kurangnya perhatian siswa pada saat guru menjelaskan dan hilangnya motivasi belajar siswa dikelas. Kejenuhan dan kelelahan mengakibatkan tugas yang seharusnya diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan menjadi tertunda atau siswa mengumpulkan asal jadi tugas tersebut. Banyak siswa yang belum selesai mengerjakan sedangkan guru harus


(16)

menyampaikan materi selanjutnya. Kelelahan dan kejenuhan dianggap lazim serta wajar dan sering kali kurang diperhatikan. Kejenuhan dan kelelahan yang melanda seorang siswa akan menurunkan motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada siswa, mereka mengakui bahwa proses pembelajaran dalam membuat pola selama ini terlalu monoton yang mengakibatkan rasa bosan dan mengantuk muncul pada saat belajar. Pembelajaran yang dilakukan dikelas selama ini menurut mereka tidak bervariasi sehingga motivasi mereka menjadi berkurang pada saat belajar membuat pola dan hal ini mengakibatkan pekerjaan mereka tidak dapat diselesaikan dengan cepat. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada siswa, jumlah les pelajaran produktif yang setiap hari membuat siswa merasa jenuh yang mengakibatkan motivasi mereka untuk belajar menjadi berkurang. Motivasi yang baik dan memadai dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motivasi kuat akan melakukan suatu kegiatan dengan semangat dan perasaan senang. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah akan menyebabkan sikap malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas – tugas yang berhubungan dengan pelajaran.

Pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran karena dapat membangkitkan dan meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Motivasi siswa dalam belajar ditunjang oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya dapat dilihat dalam proses pembelajaran membuat pola busana wanita. Di dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga siswa merasa bosan, jenuh, mengantuk dan anak lebih suka bermain dibandingkan memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar pada anak sangat penting karena tugas selain mengajar juga perlu meningkatkan prestasi pada anak. Guru harus mengetahui permasalahan yang dihadapi anak didiknya. Permasalahan pada anak didiknya sangat


(17)

kompleks sekali terutama yang berhubungan dengan motivasi belajar. Selain itu, guru juga harus berinteraksi dengan siswa agar guru mengenal sifat siswa.

Dengan permasalahan tersebut guru diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, mendidik sehingga siswa terus termotivasi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan gaya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai. Pemilihan model pembelajaran merupakan cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Untuk menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan peneliti ingin menerapkan model pembelajaran quantum learning.

Hal ini senada dengan salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuny (2012) yang berjudul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap motivasi belajar

membuat pola busana wanita di SMK Negeri 6 Purworejo” mengatakan bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana wanita dan dapat diterima dan teruji kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan musik dalam pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana wanita lebih baik dibandingkan dengan proses pembelajaran tanpa menggunakan musik pada kelas XI di SMK N 6 Purworejo. Dari hasil penelitian tersebut dapat kita ambil suatu kesimpulan model pembelajaran quantum learning dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Quantum Learning sangat berpengaruh terhadap motivasi pembuatan pola busana wanita.


(18)

Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang terjadi dalam membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran yaitu Jumlah jam pelajaran yang cukup lama membuat siswa merasa jenuh atau bosan, Siswa sering tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, Kejenuhan yang dirasakan siswa pada saat pembelajaran praktek kurang diperhatikan oleh guru, Siswa kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung serta mata diklat produktif yang lebih menekankan pada aspek psikomotor membuat banyak siswa merasa kelelahan.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahan yang diteliti perlu diadakan pembatasan masalah. Berkaitan dengan itu penulis membatasi permasalahan ini pada masalah yaitu:

1. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.

2. Membuat pola Busana wanita dibatasi hanya pada pembuatan pola busana pesta wanita remaja.

3. Model pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian ini dibatasi hanya menggunakan model pembelajaran quantum learning.


(19)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran?

2. Bagaimana motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran?

E.Tujuan Penelitian

Setiap usaha yang dilakukan berhasil guna apabila terrlebih dahulu ada tujuan, demikian juga penelitian ini harus mempunyai tujuan tertentu agar dapat memberi gambaran secepatnya sesuai dengan data-data peneliti yang dilaksanakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.


(20)

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Guru bidang studi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan model pembelajaran membuat pola busana wanita, sehingga guru dapat meningkatkan kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam pembelajaran membuat pola busana wanita.

2. Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya khususnya dalam belajar membuat pola busana wanita.

3.Sekolah

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sekolah.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas kontrol berada pada kategori kurang dengan persentase 63%.

2. Motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas eksperimen berada pada kategori cukup dengan persentase 77 %.

3. Model Pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran pada taraf signifikansi 5% dapat diterima dengan nilai thitung= 11,34 >ttabel = 1,67.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian dapat diberikan implikasi penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada kelas kontrol dikategorikan kurang, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki ketekunan dan tidak semangat dalam belajar sehingga motivasi belajar membuat pola busana wanita rendah.

2. Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada kelas eksperimen dikategorikan cukup, hal ini menunjukkan bahwa musik dapat membuat


(22)

siswa semangat dan tingkat kejenuhan selama proses belajar membuat pola busana pesta wanita menjadi berkurang.

3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran quantum learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran maka dengan menggunakan musik dalam proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita sehingga hasil belajar membuat pola busana wanita dapat meningkat.

C. Saran

Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang diberikan antara lain :

1. Untuk meningkatkan motivasi dalam belajar membuat pola busana wanita, Sebaiknya proses belajar mengajar yang bersifat ceramah seperti yang selama ini dilakukan di dalam kelas agar dibantu dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi.

2. Untuk meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita menjadi lebih baik lagi maka diharapkan kepada guru agar menggunakan musik sebagai iringan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar dalam membuat pola busana wanita sehingga hasil belajar yang diinginkan dapat meningkat. 3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran quantum learning dapat

meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita, sehingga disarankan kepada guru untuk menggunakan musik sebagai iringan belajar


(23)

untuk mengurangi kejenuhan dan rasa bosan siswa dalam proses pembelajaran membuat pola busana pesta wanita remaja.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003) . Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Aswita, Effi. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Medan: Unimed Press. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter,dkk .(2010). Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning Di

ruang-ruang kelas. Bandung: Mizan Media Utama(MMU).

De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. (2013). Quantum Learning: Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan . Bandung: Kaifa.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djon. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Faidi, Ahmad. (2013). Tutorial Mengajar. Jogjakarta: DIVA Press.

Ginting, Abdurrohman. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Gunarsa, dkk. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Hadisuryo, dkk. (2011) . Kamus Mode Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hakim, Thursam. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jogjakarta: DIVA Press. Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Irianto, Agus. (2009). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Istarani.(2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kuny, Fajar. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran quantum Learning terhadap

Motivasi Belajar menjahit busana wanita di SMK Negeri 6 Purworejo.

Skripsi. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Latifah, Imrotun. (2012). Aneka Pola Busana. Jakarta: Gramedia.


(25)

Milfayetty, Sri,dkk. (2010). Psikologi Pendidikan. Medan: Pps Unimed.

Muliawan, Porrie. (2005). Konstruksi Pola Busana wanita. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.

Poespo, Goet. (2005). Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius.

Pratiwi, Djati, dkk. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola . Yogyakarta : Kanisius. Puspa. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta:

Dunia Kreasi.

Raven. (2008). Pengaruh Musik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Kanisius. Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk guru, karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sarwono, Sarlito. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soekarno. (2002). Buku Penuntun membuat pola busana tingkat dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. ( 2008). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumiati , Asra .(2008). Metode pembelajaran. Bandung: Cv Wahana Prima. Uno, Hamzah. (2006). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta : PT.Bumi

Aksara.

Yamin, Martinis. (2006). Stategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press.


(26)

Yuliyani, Witri. (2014). Pemanfaatan Musik Dalam Prose Belajar Mengajar. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Yusuf, Syamsu. (2006). Psikologi Pendidikan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

http://azhri.wordpress.com/2012/03/29/pengertian -busana-pesta-siang, diakses tanggal 23 februari 2014.

http://beibethboutique.blogspot.com/2012/04/defenisi-busana-html.diakses tanggal 24 februari 2014.

http://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/ komputer-sebagai-pembelajaran.html. Diakses tanggal 9 Mei 2014.

http://Pemanfaatan Musik dalam Proses Belajar Mengajar ~ Mata Hati.html. Diakses 9 mei 2014.

http://violette(rumah jahit).com.cara mengambil ukuran badan. Diakses pada 28 februari.

http://www.slideshare.net/RoihanHanIthoeSiicg/roihan-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa-melalui-model-pembelajaran-quantum-learning. Diakses pada 1 agustus 2014.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas kontrol berada pada

kategori kurang dengan persentase 63%.

2. Motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas eksperimen berada

pada kategori cukup dengan persentase 77 %.

3. Model Pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan Motivasi

Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran pada taraf signifikansi 5% dapat diterima dengan nilai thitung= 11,34 >ttabel = 1,67.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian dapat diberikan implikasi penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada kelas

kontrol dikategorikan kurang, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki ketekunan dan tidak semangat dalam belajar sehingga motivasi belajar membuat pola busana wanita rendah.

2. Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan

menggunakan model pembelajaran quantum learning pada kelas eksperimen dikategorikan cukup, hal ini menunjukkan bahwa musik dapat membuat


(2)

siswa semangat dan tingkat kejenuhan selama proses belajar membuat pola busana pesta wanita menjadi berkurang.

3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran quantum learning dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran maka dengan menggunakan musik dalam proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita sehingga hasil belajar membuat pola busana wanita dapat meningkat.

C. Saran

Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang diberikan antara lain :

1. Untuk meningkatkan motivasi dalam belajar membuat pola busana wanita,

Sebaiknya proses belajar mengajar yang bersifat ceramah seperti yang selama ini dilakukan di dalam kelas agar dibantu dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi.

2. Untuk meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita menjadi

lebih baik lagi maka diharapkan kepada guru agar menggunakan musik sebagai iringan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar dalam membuat pola busana wanita sehingga hasil belajar yang diinginkan dapat meningkat.

3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran quantum learning dapat

meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita, sehingga disarankan kepada guru untuk menggunakan musik sebagai iringan belajar


(3)

untuk mengurangi kejenuhan dan rasa bosan siswa dalam proses pembelajaran membuat pola busana pesta wanita remaja.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003) . Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Aswita, Effi. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Medan: Unimed Press. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter,dkk .(2010). Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning Di ruang-ruang kelas. Bandung: Mizan Media Utama(MMU).

De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. (2013). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan . Bandung: Kaifa.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djon. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Faidi, Ahmad. (2013). Tutorial Mengajar. Jogjakarta: DIVA Press.

Ginting, Abdurrohman. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Gunarsa, dkk. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Hadisuryo, dkk. (2011) . Kamus Mode Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hakim, Thursam. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jogjakarta: DIVA Press. Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Irianto, Agus. (2009). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Istarani.(2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kuny, Fajar. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran quantum Learning terhadap Motivasi Belajar menjahit busana wanita di SMK Negeri 6 Purworejo. Skripsi. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Latifah, Imrotun. (2012). Aneka Pola Busana. Jakarta: Gramedia.


(5)

Milfayetty, Sri,dkk. (2010). Psikologi Pendidikan. Medan: Pps Unimed.

Muliawan, Porrie. (2005). Konstruksi Pola Busana wanita. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.

Poespo, Goet. (2005). Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius.

Pratiwi, Djati, dkk. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola . Yogyakarta : Kanisius. Puspa. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta:

Dunia Kreasi.

Raven. (2008). Pengaruh Musik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Kanisius. Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk guru, karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sarwono, Sarlito. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soekarno. (2002). Buku Penuntun membuat pola busana tingkat dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. ( 2008). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumiati , Asra .(2008). Metode pembelajaran. Bandung: Cv Wahana Prima. Uno, Hamzah. (2006). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta : PT.Bumi

Aksara.

Yamin, Martinis. (2006). Stategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta :


(6)

Yuliyani, Witri. (2014). Pemanfaatan Musik Dalam Prose Belajar Mengajar. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Yusuf, Syamsu. (2006). Psikologi Pendidikan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

http://azhri.wordpress.com/2012/03/29/pengertian -busana-pesta-siang, diakses tanggal 23 februari 2014.

http://beibethboutique.blogspot.com/2012/04/defenisi-busana-html.diakses tanggal 24 februari 2014.

http://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/ komputer-sebagai-pembelajaran.html. Diakses tanggal 9 Mei 2014.

http://Pemanfaatan Musik dalam Proses Belajar Mengajar ~ Mata Hati.html. Diakses 9 mei 2014.

http://violette(rumah jahit).com.cara mengambil ukuran badan. Diakses pada 28 februari.

http://www.slideshare.net/RoihanHanIthoeSiicg/roihan-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa-melalui-model-pembelajaran-quantum-learning. Diakses


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BUSANA PRIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KISARAN.

1 5 19

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 2 30

KONTRIBUSI PEER GROUP TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT BUSANA WANITA SISWA TATA BUSANA SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

0 2 27

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT POLA CELANA PANJANG SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 2 24

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BLAZER WANITA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 5 30

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT LEBAR GANTUNG DAN MEDIA PAPAN TULIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA SISWA JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 2 27

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEMEJA PRIA PADA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 5 25

HUBUNGAN PENGUASAAN KONSTRUKSI POLA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT BUSANA PESTA WANITA REMAJA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 2 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217