PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA SISWA JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INTRUCTION

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HAND OUT TERHADAP

HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA

SISWA JURUSAN TATA BUSANA

SMK NEGERI 1 KISARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

NIA LORENSIA KETAREN

NIM. 509343027

PROGRAM STUDI TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Nia Lorensia Ketaren (509343027). Pengaruh Model Pembelajaran Direct Intruction dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Siswa Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembuatan pola blus wanita, untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media hand out terhadap pembuatan pola blus wanita, dan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh model pembelajaran direct intruction dengan menggunakan media hand out terhadap hasil belajar membuat pola blus wanita. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 di SMK Negeri 1 Kisaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (QuasiEksperimen). Jumlah sampel 30 siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampel.Untuk mengetahui lembar validitas pengamata nmaka dilakukan uji kesepakatan pengamat.

Hasil penelitian di kelas eksperimen diperoleh skor tertinggi 96,6 dan skor terendah 68,3 dengan rata-rata (M) 87,2 dan standar deviasi (SD) 5,93. Hasil penelitian di kelas Kontrol diperoleh sko rtertinggi 90,4 dan skor terendah 60,4, dengan rata-rata (M) 73,13 danstandardeviasi (SD) 8,29. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa untuk uji normalitas data menggunaka nrumus chi-kuadrat pada taraf signifikan dengan dk=5, diperoleh hasil belajar membuat pola busana wanita kelas eksperimen berdistribusi normal, karena (-3,13 < 11,070) dan kelas Kontrol berdistribusi normal, karena (-112,59 < 11,070). Sedangkan uji homogenitas, diperioleh

sehingga kedua kelas penelitian memiliki varians yang sama (homogen) Tingkat kategori di dapat bahwa hasil belajar membuat pola blus wanita pada kelas eksperimen berada pada kategori baik dan kelas control memiliki tingkat kategori cukup.

Hasil uji hipotesis yang menggunakan uji-t diperoleh nilai sebesar 5,18 sedangkan nilai pada taraf signifikan 5% dengan n=30 sebesar 1,679. Dengan demikian > (5,18> 1,679). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwater terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Direct Intructional dengan Menggunakan Media Handout Terhadap hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran,


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat serta karunianya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Direct Intructional Dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Siswa Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran”.

Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Dra Hotmaria, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak

membantu, meluangkan waktu, mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan sampai skripsi ini terselesaikan.

2. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi.

3. Ibu Dra. Surniati Halid, M.Pd, Ibu Dra. Armaini Rambe, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan khusunya dosen Jurusan PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Prf. Dr. A. Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Edu Butar-butar, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kisaran, Bapak Nalsius Marpaung, S.Pd selaku Waka Kurikulum, Bapak dan Ibu Guru Jurusan Tata Busana khususnya Ibu Hijrah S.Pd dan Ibu Syafrida Lubis, S.Pd dan staf/karyawan tata usaha yang telah memebrikan izin dan bantuan administrasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi di SMK Negeri 1 Kisaran.


(7)

ii

7. Teristimewa untuk orangtua saya ayahanda terkasih Alm.Bapak J.Ketaren dan Ibunda terkasih Alm. Ibu R. Ginting dan seluruh keluarga penulis, abang dan kakak tersayang yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada saya baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

8. Teristimewa buat sahabat-sahabat terbaik Elfrida Manurung, Aginta, Santa, Dewi, Jumeida, Naomi, Siska, dan seluruh teman-teman seperjuanagn Tata Busana 2009 yang telah berbagi suka dan duka, saling memotivasi, memberi bantuan dan dukungan.

9. Teman-teman PERMATA Betsaida GBKP Rg.Pokok Mangga yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.

Medan, Maret 2015 Hormat saya

Nia Lorensia Ketaren NIM. 509343027


(8)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ...,,,,... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ……….. vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Identifikasi Masalah ………... 6

C. Pembatasan Masalah ……….. 7

D. Rumusan Masalah ……….. 7

E. Tujuan Penelitian ……… 8

F. Manfaat Penelitian ……….. 8

BAB II KERANGKA HIPOTESIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ……… 9

1. Hakikat Hasil Belajar ... 9

2. Model Pembelajaran Direct Intruction……….. 10

3. Langkah- langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung ……… 12

4. Media Pembelajaran 3.1Pengertian Media ... 14


(9)

iii

3.3Media Pembelajaran ... 16

3.4Manfaat Media Pembelajaran ... 16

5. Media Hand Out 4.1 Pengertian HandOut ... 17

4.2Bentuk Hand Out ... 18

4.3Penyusunan Media Hand Out ... 19

4.4 Kelebihan dan Kelemahan Hand Out ... 19

5 Pembuatan Pola Busana wanita ... 20

6 Pengertian Blus... ... 20

a. Cara Mengambil Ukuran ... 21

b. Alat dan Bahan Menggambar Pola ... 26

c. Tanda-tanda yang Diperlukan Dalam Pembuatan Pola ... 27

d. Menggambar Pola Dasar Badan dan Lengan ... .28

e. Model Blus wanita ………...33

f. Analisa Desain Blus Wanita……….………34

g. Merubah Pola Blus……….………..36

h. Uraian Pola Blus……….………..37

B. Kerangka Berfikir ...38

C. Pengajuan Hipotesis ...39

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ………... 40

B. Variabel penelitian dan Defenisi Operasional………. 40


(10)

iv

2. Defenisi Operasional ... 40

C. Populasi dan Sampel Penelitian. 1. Populasi ………….. ... 41

2. Sampel Penelitian….. ... 42

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ………...43

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 43

F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pendahuluan ……….. 47

2. Tahap Penelitian ……….………49

G. Uji Kesepakatan Pengamat ... 53

H. Teknik Analisis Data ... 53

I. Uji Persyaratan Analisis ... 50

J. Pengujian Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ………....58

B. Uji Persyaratan Analisis ………...61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 65

B. Implikasi ………. 66

C. Saran ………...………... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

DOKUMENTASI……….……… 70 LAMPIRAN


(11)

v

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Nilai Hasil Belajar Membuat Busana Wanita di SMK Negeri 1 Kisaran... 3

2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung ... 11

3. Alat dan Bahan Menggambar Pola ... 28

4. Jumlah Populasi Penelitian ... .42

5. . Pola sampel penelitian... .43

6. Kisi-kisi Pengamatan Hasil Belajar Membuat Pola Blus Wanita... .44

7. Lembar Kriteria Peneliaian ………. 45

8. Langkah-langkah Pembelajaran di Kelas Eksperimen Menggunakan Model Pembelajaran Direct Intruction (langsung) dengan menggunakan Media Handout... 49

9. Langkah-langkah Pembelajaran di Kelas Eksperimen Menggunakan Model Pembelajaran Direct Intruction (langsung) dengan menggunakan Media Handout... 49


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Cara Mengambil ukuran lingkar badan ... 23

2. Cara Mengambil ukuran lingkar pinggang ... 24

3. Cara Mengambil ukuran tinggi panggul ... 24

4. Cara Mengambil ukuran lingkar panggul ... 24

5. Cara mengambil ukuran lebar dada ... 25

6. Cara Mengambil ukuran tinggi puncak dada ... 25

7. Cara Mengambil ukuran panjang sisi ... 26

8. Cara Mengambil ukuran lebar bahu ... 26

9. Cara Mengambil ukuran panjang punggung ... 27

10. Cara Mengambil ukuran lebar punggung ... 27

11. Cara Mengambil ukuran lingkar kerung lengan ... 28

12. Cara Mengambil ukuran panjang lengan ... 28

13. Cara Mengambil ukuran panjang gaun ... 29

14. Pola dasar badan sistem sederhana skala 1:4 ... 31

15. Pola dasar lengan ... 32

16. Model Blus Wanita….. ... 34

17. Paham Gambar ………... 36


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data Pengamatan Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Kelas Eksperimen 2. Pengamatan Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Kelas Control

3. Uji Kesepakatan Kelas Eksperimen Dalam Bentuk Skor 4. Uji Kesepakatan Kelas Control Dalam Bentuk Skor

5. Perhitungan Distribusi Frekuensi Untuk Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada kelas Eksperimen

6. Perhitungan Distribusi Frekuensi Untuk Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada Kelas Control

7. Uji Kesepakatan Pengamat

8. Perhitungan Mean, Standar Deviasi dan Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wabita Kelas Eksperimen

9. Perhitungan Mean, Standar Deviasi dan Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wabita Kelas Kontrol

10.Uji Normalitas

11.Uji Homogenitas Data Penelitian 12.Uji Hipotesis

13.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 14.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol 15.Kisi-kisi Pengamatan

16.Lembar Kriteria Penilaian 17.Media Handout


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu setiap individu guna mengembangkan bakat serta kepribadiannya. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangsa yang ingin maju, membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyrakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Sama halnya dengan peningkatan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa.

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pemahaman siswa dalam memnguasai mata pelajaran, pengetahuan dan ketrampilan guru dalam mengajar, serta strategi pembelajaran yang digunakan sehingga siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu pendidikan memiliki peranan yang penting sesuai dengan Undang-undang Republik Indobnesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa ; Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


(15)

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretaif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Keberhasilan pendidikan akan ditentukan oleh berbagai komponen yang menunjangnya, baik itu dari siswa, guru, lingkungan sekolah, sarana-prasarana dan sebagainya. Guru adalah seorang pendidik, pelatih dan pembimbing yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif (Rusman, 2010). Guru bertugas mentransfer ilmu, sedangkan siswa adalah pihak yang ditransfer ilmu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka pencapaian tujuan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan formal dalam bidang kejuruan. Berdasarkan tujuan GBPP, lulusan SMK dituntut untuk menguasai materi pelajaran secara teori dan praktek sehingga mampu terjun ke dunia kerja secara profesional, baik secara mandiri maupun sebagai tenaga pelaksana. Pihak pemerintah dan sekolah memberikan pengetahuan kepada siswa melalui beberapa kompetensi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kisaran merupakan sekolah kejuruan yang memiliki beberapa jurusan, salah satunya tata busana. Bidang keahlian tata busana yang ada di SMK akan membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam hal : 1) mengukur, membuat pola, menjahit dan menyelesaikan busana; 2) memilih bahan tekstil


(16)

dan bahan pembantu secara tepat; 3) menggambar macam-macam busana sesuai kesempatan; 4) menghias busana sesuai desain; 5) mengelola usaha di bidang busana. Kompetensi membuat busana wanita adalah salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada bidang keahlian tata busana.

Mata pelajaran membuat busana wanita merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di jurusan tata busana yang diajarkan di kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran. Membuat pola busana wanita merupakan mata pelajaran yang membahas tentang menggambar pola, merubah model, meletakkan pola pada bahan, menggunting bahan, dan menjahit busana sesuai dengan model. Mata pelajaran ini meliputi kompetensi : busana rekreasi, busana rumah dan busana pesta. Namun penulis lebih memfokuskan pada kompetensi busana rekreasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru bidang studi membuat busana wanita (Hijrah, Mei 2014) jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran, mengatakan bahwa kemampuan siswa dalam membuat pola busana wanita, khususnya pola blus wanita masih kurang dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM > 70).

Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Membuat Busana Wanita di SMK Negeri 1 Kisaran

TAHUN AJARAN

KELAS STANDAR

PENILAIAN

JUMLAH SISWA

PERSENTASE

2011/2012

XI TB 1 < 70 (kurang) 70–79 (cukup)

80 – 89 (baik) 90-100 (sangat baik)

22 10 2 - 64,70 % 29,41% 5,88 % - XI TB 2 < 70 (kurang)

70–79 (cukup) 80 – 89 (baik) 90-100 (sangat baik)

16 10 4 - 51,61 % 32.25% 12,90 % -


(17)

2012/2013

XI TB 1 < 70 (kurang) 70–79 (cukup)

80 – 89 (baik) 90-100 (sangat baik)

17 10 7 - 50,00 % 29,41% 20,58 % - XI TB 2 < 70 (kurang)

70–79 (cukup) 80 – 89 (baik) 90-100 (sangat baik)

20 8 2 1 64,51 % 25,80 % 6,45 % 3,22 % 2013/2014

XI TB 1 < 70 (kurang) 70–79 (cukup)

80 – 89 (baik) 90-100 (sangat baik)

20 9 3 1 60,60 % 27,27 % 9,09 % 3,03% XI TB 2 < 70 (kurang)

70–79 (cukup) 80 – 89 (baik) 90-100 (sangat baik)

19 13 - - 59,37 % 40,62 % - - ( Sumber data : SMK Negeri 1 Kisaran )

Dilihat dari hasil belajar tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa teqrgolong masih rendah yaitu pada tahun ajaran 2011/2012 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM lebih dari 50%, begitu juga pada tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014. Menurut guru bidang studi busana wanita, nilai rendah timbul karena adanya jumlah jam pelajaran yang cukup panjang yang membuat siswa merasa lelah dan bosan, sehingga siswa kurang bersemangat mengerjakan tugas yang seharusnya diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan menjadi tertunda dan tugas yang dikerjakan hasilnya asal jadi, dan banyak siswa yang belum selesai mengerjakan satu materi, sedangkan guru harus menyampaikan materi selanjutnya, sehingga siswa sering ketinggalan pelajaran. Menurut (Dimyati 2006) yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah faktor dari dalam dan luar. Faktor dari dalam diri siswa itu sendiri


(18)

misalnya faktor fisiologi, minat dan motivasi. Faktor dari luar siswa seperti, media belajar, sarana dan prasarana, sumber belajar dan metode pembelajaran, dan model pembelajaran yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru sebagai pengajar harus lebih kreatif dan inovatif untuk menyampaikan pelajaran agar siswa lebih cepat paham, mengerti dan dapat menguasai pelajaran pembuatan pola busana wanita. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan siswa adalah dengan cara memperbaharui model pembelajaran. Model Pembelajaran Direct Intruction (langsung) dengan menggunakan media Handout, merupakan salah satu strategi pengajaran yang dirancang untuk mengajarkan pengetahuan dan skill-skill dasar yang dibutuhkan siswa untuk pelajaran selanjutnya (Eggen & Kauchak, 2007). Media Hand Out adalah lembaran yang berisikan konsep-konsep pelajaran yang menjadi acuan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar (Suparyadi, 2003). Pemberian hand out dapat membantu siswa yang kurang aktif atau tidak mau bertanya kepada guru karena materi yang disampaikan tidak menarik, menjadi lebih aktif dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari defenisi dan karakteristik hand out maka terdapat manfaat dari penggunaan hand out yaitu sebagai bahan acuan bagi siswa dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Direct Intruction dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran ”.


(19)

(20)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK negeri 1 Kisaran?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran dalam membuat pola busana wanita?

3. Bagaimana nilai rata-rata membuat pola busana wanita pada siswa tata busana kelas XI SMK Negeri Kisaran?

4. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran?

5. Apakah model pembelajaran direct intruction dengan menggunakan media handout berpengaruh terhadap hasil belajar membuat pola busana wanita siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran ?

6. Apakah penggunaan model pembelajaran direct intruction dengan menggunakan media handout dapat meningkatkan hasil belajar membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran?

7. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan media hand out dalam membuat pola busana wanita siswa SMK Negeri 1 Kisaran?


(21)

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang timbul, maka untuk mengatasi melebarnya penelitian perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Hasil belajar membuat pola blus busana wanita menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran.

2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media hand out berbentuk jobsheet pembuatan pola blus wanita.

3. Mata pelajaran yang diajarkan adalah pembuatan pola busana wanita pada materi pokok blus wanita.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa membuat pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media hand out terhadap hasil belajar membuat pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran ?

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran direct intruction dengan media hand out terhadap hasil belajar membuat pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran?


(22)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pembuatan pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media hand out terhadap pembuatan pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran direct intruction dengan menggunakan media hand out terhadap hasil belajar membuat pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout, siswa dapat memahamai dan mempelajari materi yang diajarkan, serta melatih siswa untuk lebih aktif, bekerjasama dan tanggap dalam proses pembelajran.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah serta menciptakan peserta didik yang berkualitas.

3. Sebagai bahan informasi bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pembuatan pola busana rekreasi dan bahan pertimbangan untuk penelitian lanjutan.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dismpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa membuat pola busana wanita di SMK Negeri 1 Kisaran tergolong dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 73,1 dan standar deviasi 8,29.

2. Hasil belajar membuat busana wanita di SMK Negeri 1 Kisaran yang menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout tergolong dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 87,2 dan standar deviasi 5,93

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Direct Intruction dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Siswa Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran dengan hasil pengujian hipotesis >

atau 5,18 > 1,679.


(24)

1. Hasil belajar membuat pola blus wanita tidak menggunakan model pembelajaran direct intruction dan media handout berada pada kategori cukup, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki ketekunan dan tidak semangat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa membuat pola busana wanita kurang dan ini perlu dtingkatkan.

2. Hasil belajar membuat pola blus wanita menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout berada pada kategori baik hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki semangat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa membuat pola busana wanita baik dan ini perlu dipertahankan.

3. Model pembelajaran direct intruction dengan menggunakan media handout mempunyai pengaruh yang signifikan, sehingga boleh dilanjutkan dalam meningkatkan hasil belajar membuat pola busana wanita siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran jurusan Tata Busana.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan,

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa membuat pola busana wanita, diharapkan guru tetap menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout pada mata pelajaran membuat pola blus wanita. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa membuat pola busana wanita, guru


(25)

dengan menggunakan media handout dalam mata pelajaran membuat pola busana wanita.

3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran direct instruction dapat meningkatkan hasil belajar membuat pola busana wanita, sehingga disarankan kepada guru untuk menggunakan media hand out sebagai panduan belajar siswa untuk mengurangi kejenuhan dan rasa bosan siswa dalam proses pembelajaran membuat pola busana wanita.


(26)

68

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Akasara.

Arsyad (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimayati, Mudjono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Zein, (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. PT.

Bumi Aksara

Eggen, Kauchak, (2007). Model Pembelajaran Kooperatif. Malang: Pustaka Belajar.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Irianto, Agus. (2009). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Martinis, (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.

Muliawan, Porrie. (2005). Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

Pratiwi, dkk. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola. Yogyakarta: Kanisius.

Puspa. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta: Dunia Kreasi.

Rusman, (2010). Strategi Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Poespo, (2009). 100 Desain Blus Trendi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Soekarno, (2002). Buku Penuntun Membuat Pola Dasar Tingkat Dasar. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Umum.

Sudjana, (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(27)

69

Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dian Tama.

http://blogspot.com.media handout.html. Diakses pada 21 Mei 2014.

http://Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media Pembelajaran Diko Hartan.htm Diakses pada 20 Mei 2014.


(1)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pembuatan pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media hand out terhadap pembuatan pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran direct intruction dengan menggunakan media hand out terhadap hasil belajar membuat pola blus wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout, siswa dapat memahamai dan mempelajari materi yang diajarkan, serta melatih siswa untuk lebih aktif, bekerjasama dan tanggap dalam proses pembelajran.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah serta menciptakan peserta didik yang berkualitas.

3. Sebagai bahan informasi bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pembuatan pola busana rekreasi dan bahan pertimbangan untuk penelitian lanjutan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dismpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa membuat pola busana wanita di SMK Negeri 1 Kisaran tergolong dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 73,1 dan standar deviasi 8,29.

2. Hasil belajar membuat busana wanita di SMK Negeri 1 Kisaran yang menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout tergolong dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 87,2 dan standar deviasi 5,93

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Direct Intruction dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Membuat Pola Busana Wanita Siswa Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran dengan hasil pengujian hipotesis >

atau 5,18 > 1,679.


(3)

1. Hasil belajar membuat pola blus wanita tidak menggunakan model pembelajaran direct intruction dan media handout berada pada kategori cukup, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki ketekunan dan tidak semangat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa membuat pola busana wanita kurang dan ini perlu dtingkatkan.

2. Hasil belajar membuat pola blus wanita menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout berada pada kategori baik hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki semangat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa membuat pola busana wanita baik dan ini perlu dipertahankan.

3. Model pembelajaran direct intruction dengan menggunakan media handout mempunyai pengaruh yang signifikan, sehingga boleh dilanjutkan dalam meningkatkan hasil belajar membuat pola busana wanita siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran jurusan Tata Busana.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan,

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa membuat pola busana wanita, diharapkan guru tetap menggunakan model pembelajaran direct intruction dengan media handout pada mata pelajaran membuat pola blus wanita. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa membuat pola busana wanita, guru


(4)

dengan menggunakan media handout dalam mata pelajaran membuat pola busana wanita.

3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran direct instruction dapat meningkatkan hasil belajar membuat pola busana wanita, sehingga disarankan kepada guru untuk menggunakan media hand out sebagai panduan belajar siswa untuk mengurangi kejenuhan dan rasa bosan siswa dalam proses pembelajaran membuat pola busana wanita.


(5)

68

DA

FTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Akasara.

Arsyad (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimayati, Mudjono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Zein, (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. PT.

Bumi Aksara

Eggen, Kauchak, (2007). Model Pembelajaran Kooperatif. Malang: Pustaka Belajar.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Irianto, Agus. (2009). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Martinis, (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.

Muliawan, Porrie. (2005). Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

Pratiwi, dkk. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola. Yogyakarta: Kanisius.

Puspa. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta: Dunia Kreasi.

Rusman, (2010). Strategi Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Poespo, (2009). 100 Desain Blus Trendi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Soekarno, (2002). Buku Penuntun Membuat Pola Dasar Tingkat Dasar. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Umum.

Sudjana, (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


(6)

69

Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dian Tama.

http://blogspot.com.media handout.html. Diakses pada 21 Mei 2014.

http://Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media Pembelajaran Diko Hartan.htm Diakses pada 20 Mei 2014.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION) BERBANTUAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR POLA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT.

0 2 24

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXPLICIT INTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA KEMEJA PRIA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 STABAT.

1 7 24

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BUSANA PRIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KISARAN.

1 5 19

KONTRIBUSI PEER GROUP TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT BUSANA WANITA SISWA TATA BUSANA SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

0 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 NAINGGOLAN.

0 2 28

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BLAZER WANITA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 5 30

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT LEBAR GANTUNG DAN MEDIA PAPAN TULIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEMEJA PRIA PADA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 5 25

HUBUNGAN PENGUASAAN KONSTRUKSI POLA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT BUSANA PESTA WANITA REMAJA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 2 26