POLA ADAPTASI MASYARAKAT NIAS DI DESA LOPIAN KECAMATAN BADIRI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

POPA ADAPTASI MASYARAKAT NIAS DI DESA POPIAN
KECAMATAN BADIRI KABUPATEN TAPANUPI TENGAH
(Analisa Sejarah Sosial)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Sejarah

OPEH:
HESRI JENFRIANI WARUWU
3103121029

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKUPTAS IPMU SOSIAP
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
HESRI JENFRIANI WARUWU, NIM 3103121029. Pola Adaptasi
Masyarakat Nias di Desa Lopian Kecamatan Badiri Kabupaten

Tapanuli(Sejarah Analisa Sosial). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah,
Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kedatangan masyarakat Nias ke
desa Lopian, Untuk mengetahui bagaimana adaptasi masyarakat Nias dengan
lingkungan sekitar serta
pola penghidupan masyarakat
Nias dan
perkembangannya.Dalam penelitian ini, Metode yang digunakan oleh peneliti
menggunakan metode penelitian lapangan (field researgh) dengan pendekatan
deskriptif kualitatif yaitu peneliti langsung terjun melakukan pengamatan pada
objek penelitian yang akan diteliti. Serta menguraikan dan menggambarkan
keadaan objek yang dibigarakan berdasarkan data-data yang diperoleh.Untuk
memperkuat literatur dilakukan study pustaka (library researgh) dengan
mengumpulkan literatur maupun referensi yang berkaitan dengan penelitian. Dari
hasil penelitan berdasarkan hasil wawangara dari para informan diperkirakan
orang Nias telah ada di desa lopian sejak tahun 1930.kemudian masyarakat etnis
Nias mulai berdatangan ke kampung Badiri yaitu sekitar tahun 1960-an. proses
migrasi suku Nias ke desa Lopian dari daerah asal terjadi segara bertahap,
yaituproses migrasi yang dilakukan para migran tidak langsung ke daerah tujuan
tetapi mereka pertama kali melakukan migrasi di berbagai daerah di kabupaten

tapanuli Tengah. Keadaan yang tidak aman dari daearh asal dan mmemperbaiki
taraf perekonomian menjadi salah satu fagtor pendorong masyarakat Nias
melakukan Migrasi. Berdasarkan hasil penelitian juga disimpulkan bahwa
kedatangan etnis nias di desa lopian karena daerah lopian yang berkembang dan
strategis. masyarakat etnis nias berperan besar dalam pembukaan lahan kosong di
desa lopian kemudian di jadikan sebagai tempat pemukiman dan diolah menjadi
lahan pertanian. Kehidupan masyarakat Nias di desa Lopian masih menggunakan
bahasa Nias,dengan mata pengaharian sebagai petani,nelayan dan wiraswasta.
Selain itu system kepergayaan masih lebih dominan beragama kristem
protestan.Dalam rangka adaptasi di desa lopian, masyarakat etnis nias berusaha
terbuka dan berbaur dengan etnis setempat yang telah terlebih dahulu menetap di
desa lopian. Adaptasi yang sangat mengolok terjadi pada penggunaan
bahasa,system kekerabatan dan kemasyarakatan,system kepergayaan,mata
pengaharian,dan teknologi. Adat istiadat suku Nias ada yang masih dipertahankan
ada juga yang mulai bergeser karena terjadinya penyerdehanaan dan penyesuaian
dengan lingkungan dan masyarakat suku lain di desa lopian.

Kata kunci: Adaptasi,masyarakat Nias, desa Lopian

i


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, atas berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik pada waktu yang
telah ditetapkan. Penulis menyusun skripsi ini guna memenuhi syarat untuk
mencapai gelar sarjana pendidikan Fakultas Ilmu Sosial , Universitas Negeri
Medan. Dalam rangka memenuhi tugas tersebut dan didorong oleh keinginan
penulis untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman maka penulis
menyuusun skripsi yang berjudul “POLA ADAPTASI MASYARAKAT NIAS DI
DESA LOPIAN KECAMATAN BADIRI KABUPATEN TAPANULI TENGAH
.(Analisis Sejarah Sosial).”
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin didalam
menyelesaikan skripsi ini walaupun penulis menyadari bahwa masih memiliki
kekurangan didalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk melengkapi skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini,penulis menyadari bahwa banyak kesulitan
yang dihadapi, namun berkat Tuhan Yang Kuasa dan dukungan dari keluarga

serta sahabat-sahabat penulis akhirnya skripsi ini selesai,walaupun jauh dari
kesempurnaan. Untuk pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada ayahanda Rusudi Waruwu dan ibunda Yustania Lase yang telah bersusah
payah mengasuh, mendidik dan memotivasi penulis secara moril maupun materil
dengan sabar,penuh kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga dapat
meneyelesaikan perkuliahan dn skripsi ini.

ii

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu,MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak dan Ibu wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial
4. Ibu Dra. Flores Tanjung,MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
5. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah dan dosen pembimbing skripsi penulis yang telah banyak
membantu penulis didalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih buat
pemikiran-pemikiran bapak yang telah merubah beberapa pemikiran

penulis. Terimakasih juga buat bimbingan,arahan, dan masukan-masukan
yang selama ini diberikan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen pembimbing akademik dan
penguji penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku dosen penguji ahli yang telah banyak
memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
8. Ibu Dra.Hafnita Sari Dewi Lubis,M.Si selaku dosen pembanding bebas
yang banyak memberikan pandangan serta masukan bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan sejarah serta tata usaha,terimakasih atas
semua ilmu yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan.
10. Pengurus Bappeda Tapanuli Tengah,Camat Kecamatan Badiri dan
stafnya,Lurah Kelurahan Lopian,serta para Narasumber. Terimakasih atas
bantuan dan segala informasi yang dibutuhkan oleh penulis baik data
tertulis maupun hasil wawancara.

iii


11. Kedua orangtua penulis yang terkasih,Rusudi Waruwu dan Yustania Lase.
Terimakasih

untuk

setiap

kasih

dan

cinta

yang

tidak

pernah

berkesudahan,motivasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

Ketiga adik-adik penulis yang terkasih Santo S. Waruwu,Nover Sulaiman
Waruwu,sibungsu James Van alex waruwu, terimakasih atas dukungan
dan kasih sayang kalian kepada penulis.
12. Sahabatku tersayang,terkhusus Mariya,Nelly,dan Fatwa Bangun,Agus
Sitohang,Budi,Rio,Jarahman. Terimakasih untuk semua yang sudah kita
rasakan selama ini dan dukungan kalian terhadap penulis. Begitu juga
untuk teman-teman semasa perkuliahan khususnya A Reg 2010. Seluruh
abang / kakak stambuk,adik - adik stambukku, Teman - teman satu PPLT
SMA N 1 TANAH JAWA. Terimakasih atas segala kebersamaan dan
dukungan yang selama ini diberikan kepada penulis. untuk semua siswa –
siswa ku ketika PPL di SMAN 1 TANAH JAWA terkhusus mantan kelas
SETUJUH dan seluruh kelas X. Terimakasih atas perhatian dan kasih
sayang yang kalian berikan kepada Ibu bahkan sampai saat ini. Kepada
Bang Effry dan Bang Adian Yang selalu mengingatkan penulis untuk tetap
semangat. Dan kepada teman satu kostku Keluarga cemara Pak souza,Ksk
Sani,dek vita,dek windo,dek warren gembel,dan dek karina,terimakasih
atas dukungan dan semangat yang kalian berikan kepada penulis.
Demikian juga Alam Zuanda,teman teristimewaku. Terimakasih Kau hadir
dan setia mendukung dan memberi semangat kepada penulis hingga saat
ini dalam meneyelesaikan skripsi ini.


iv

Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak
termasuk juga kepada pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu
namanya. Akhir kata penulis mengucapjan terimakassih dan semoga skripsi ini
bisa bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, Desember 2014
Penulis

Hesri Jenfriani Waruwu
NIM.3103121029

v

DAFTAR ISI

ATSTRAK ..............................................................................................


i

KATA PENGANTAR ............................................................................

ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

vi

DAFTAR TATEL ……………………………………………………..

viii

TAT I PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. Latar Telakang .................................................................................


1

T. Identifikasi Masalah..........................................................................

6

C. Perumusan Masalah ……………………………………………….

6

D. Tujuan Penelitian ………………………………………………….

7

E. Manfaat Penelitian …………………………………………………

7

TAT II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………….


8

A. Landasan Teori ……………………………………………………..

8

1. Teori Migrasi ……………………………………………………..

8

2. Pola Adaptasi …………………………………………………….

10

T. Kerangka Konsep …………………………………………………..

15

1. Masyarakat Nias …………………………………………………

15

2. Desa Lopian ………………………………………………………

17

C. Kerangka Terpikir …………………………………………………

19

TAT III METODOLOGI PENELITIAN …………………………….

21

A. Metodologi Penelitian ………………………………………………

21

T. Lokasi Penelitian ……………………………………………………

22

C. Sumber Data ………………………………………………………...

22

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………

23

E. Teknik Analisis Data ………………………………………………..

24

vi

TAT 1V PEMTAHASAN ………………………………………………

25

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………………………..

25

1. Aspek Sejarah …………………………………………………...

27

2. Aspek Demografis ……………………………………………….

27

3. Aspek Pendidikan ……………………………………………….

30

4. Aspek Agama …………………………………………………….

31

T Sejarah Proses Masuknya Etnis Nias ke Desa Lopian
Kecamatan Tadiri ............................................... ………………….

31

C. Kehidupan Masyarakat Etnis Nias di Desa Lopian.......................

39

1. Tahasa .............................................................................................

39

2. Sistem Kepercayaan.......................................................................

40

3. Sistem Mata Pencaharian..............................................................

40

D. Pola Adaptasi Masyarakat etnis Nias
Di Desa Lopian Kecamatan Tadiri………………………………..

42

1. Tahasa ……………………………………………………………

43

2. Sistem Kekerabatan ……………………………………………. .

44

3. Sistem Kemasyarakatan ................................................................

46

4. Kesenian .........................................................................................

47

5. Sistem Kepercayaan.......................................................................

55

6. Teknologi ........................................................................................

56

E. Tradisi Kehidupan Kaum Wanita Nias di Perantauan .................

57

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….

60

A. Kesimpulan ………………………………………………………….

60

T. Saran...................................................................................................

60

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….

62

SKEMA ISTILAH-ISTILAH PERTALIAN KELUARGA
SUKU NIAS DAN PERUTAHANNYA ...............................................

65

DAFTAR PEDOMAN WAWANCARA …………………………….

67

DAFTAR INFORMAN ……………………………………………….

68

FOTO-FOTO PENELITIAN …………………………………………

69

vii

DAFTAR TABEL
TABEL

HALAMAN

1. Luas wilayah Kecamatan Badiri .....................................................

26

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa .........................

28

3. Mata pencaharian masyarakat Desa Lopian .................................

29

4. Sarana Pendidikan di Desa Lopian Berdasarkan
Tingkat Pendidikan ..........................................................................

30

5. Jumlah Penduduk Desa Lopian Berdasarkan Agama
Yang dianut .......................................................................................

31

6. istilah-istilah Pertalian keluarga suku Nias
Dan Perubahannya ............................................................................

45

7. Tata Cara adat Perkawinan Suku Nias Dan
Perubahannya ..................................................................................

viii

50

1

BABBIB
PENDAHULUANB

B

A. LatarBBelakang

Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah
dikunjungi dari transportasi apapun sering menjadi primadona bagi pendatang
yang ingin keluar dari tempat asalnya. Tidak jarang orang melintas wilayah
kampung halamannya untuk mendapatkan tempat pemukiman yang baru. Daya
tarik daerah luaar merupakan penariok yang membawa perantau meninggalakan
kampung halamannya. Demikian juga Tapanuli Tengah sebagai daerah yang
didiami oleh masyarakat yang multietnis antara lain suku Batak, Nias, Minang,
Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, dan lain-lain. Rupa-rupanya telah menjadi
daya tarik yang kuat sehingga mampu memikat perantau dari daerah yang
dimaksud di atas. Secara administratif Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah
terdiri atas 19 kecamatan, 24 kelurahan dan 154 desa. Luasnya wilayah ini
memberi peluang bagi masyarakat dari daerah lain untuk bermukim di daerah ini.
Sumber daya alam yang melimpah terutama dari laut dan juga sumber daya alam
dari darat yang belum diolah dan dapat diolah menjadi daya tarik masyarakat luar.
Salah satu etnis yang banyak merantau ke Kabupaten Tapanuli Tengah
adalah etnis Nias. Masyrakat perantau Nias merupakan komunitas sosial yang
berasal dari pulau Nias. Kelompok perantau Nias menetap di berbagai wilayah di
pesisir barat sumatera. Penyebaran orang Nias dapat dilihat dari Aceh sampai
Sumatera Barat. Di Aceh, komunitas yang merantau dapat dilihat pada pulau-

1

2

pulau pantai barat provinsi Aceh seprti di Aceh Barat dan juga di Aceh Selatan.
Mereka hidup beradaptasi di wilayah itu.
Masyarakat Nias juga merantau ke Sumatera Barat, mereka tinggal di
daerah pesisir seperti Pasaman dan pariaman. Di Sumatera Utara, perantau Nias
umumnya bermukim di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Letak Nias dengan sibolga/
Tapanuli Tengah yang lebih dekat memudahkan masyarakat memasuki wilayah
ini melalalui jalur laut. Sibolga/ Tapanuli Tengah merupakan pilihan tempat
tinggal.
Migrasi masyarakat Nias ke luar dari daerah asalnya bukanlah merupakan
gerakan

spontan.

Karena

keadaan

geografis

Nias

yang

berbukit-bukit

menyebabkan mata pencaharian penduduk terbagi atas dua, yaitu penduduk yang
tinggal di pesisir pantai berpenghidupan dari perikaanan(nelayan), dan penduduk
yang berada di dataran tinggi akan mengusahakan pertanian dalan perladangan
sebagai mata pencaharian. Dalam mengusahakan pertanian dan perkebunan,
relatif sederhana dengan sistem irigasi yang tidak berkembang. Mata pencaharian
yang lainnya adalah beternak , yaitu beternak babi dan ayam serta jenis hewan
lainnya yang dapat dikelola dalam skala kecil di tiap rumah tangga. Pengelolaan
sumber daya ekonomi yang termasuk sederhana dan tradisional, telah mendorong
masyarakat untuk mengembangkan sumber daya ekonomi lain. Wilayah pertanian
yang terbatas, variasi tanaman yang cenderung monoton. Kurang dinamisnya
perekonomian di Nias merupakan fenomena yang cenderung masyarakat untuk
mencari alternatif lain.(Legitimasi Kekuasaan Pada Budaya Nias, Ketut
Wiradnyana 2010:7).

3

Beban hidup masyarakat Nias dengan pola budaya konsumtif dapat
diamati dari siklus kehidupan dan tradisi “Bōwō”. Tradisi Bowo lazim
ditampilkan dalam proses perkawinan. Sebagai masyarakat yang hidup dalam
lingkungan adat dan tradisi lokal,terutama dalam sistem Perkawinan, di dalam
masyarakat Nias dikenal istilah Böwö (mahar)yang sangat tinggi. Hal ini bisa
terjadi karena kebiasaan masyarakat Nias jika pesta perkawinan banyak sekali
yang harus di folaya (dihormati dengan cara memberi babi). Selain itu, babi pun
banyak yang harus disembelih dengan berbagai macam fungsional adatnya.
Tingginya mahar tersebut tidak sebanding dengan mata pencaharian masyarakat
Nias yang sangat terbatas,sehingga memperburuk keadaan ekonomi masyarakat
Nias itu sendiri sehingga mengarah ke kemiskinan.
Kemiskinan menjadi salah satu pendorong yang membuat warga Nias
banyak yang keluar dari Nias dan

merantau ke berbagai daerah luar Nias.

Kemiskinan fungsional telah melanda kondisi masyarakat secara struktural.
Fungsi-fungsi budaya yang mengikat secara struktur sosial mengakibatkan
munculnya budaya kemiskinan yang dihadapi dengan ringkih anggota masyarakat
yang tidak kuat dengan tradisi lokal yang cenderung mengikat, menjadi
pendorong

untuk keluar secara fisik. Keluar secara fisik maksudnya adalah

meninggalkan kampung halamn secara permanen dan mencoba peruntungan di
daerah lain. Daerah lain yang dimaksud adalah kawasan atau tempat yang
ditengarai dapat memberikan jalan keluar dari beban hidup secara tradisional
dengan tetap mempertahankan tradisi yang dapat memperkuat identitas sebagai
komiunitas etnis Nias seperti mempertahankan budaya Nias yang jauh dari pola

4

konsumtif. Salah satu daerah yang dituju adalah Tapanuli Tengah- Sibolga.
Alasan mengapa daerah-daerah ini menjadi daerah sasaran perantauan warga Nias
tidak lebih dari pertimbangan jarak dan strasegisnya daerah yang dituju tersebut.
Awalnya,kebanyakan masyarakat Nias lebih memilih merantau ke daerah
yang jauh dari perkotaan dan sebagiannya lagi ke kawasan

perkotaan untuk

melanjutkan pendidikan. Pemilihan wilayah sesuai keahlian dan komunikasi yang
dikuasai. Hampir di seluruh daerah kecamatan Badiri dan tersebar masyarakat
Nias,salah satunya desa Lopian. Desa Lopian merupakan salah kawasan
pemukiman etnis Nias di Kecamatan Badiri, karena kawasan ini dinilai dapat
menunjang penghidupan masyarakat.
Untuk

menunjang

hidupnya

setiap

masyarakat

pasti

memiliki

penghidupan( mata pencaharian utama). Karena keterbatasan keahlian dan
kemampuan, masyarakat Nias awalnya memilih membuka lahan dan bertani.pada
saat itu, wilayah desa lopian sebagian besar terdiri dari hutan. Perkampungan
penduduk masih sedikit dan masih banyak lahan kosong. Keadaan ini menjadi
penarik bagi masyarakat Nias melakukan penjajakan terhadap lahan yang kosong
dan membuka lahan pertanian.

Akan tetapi, karena lahan yang kurang

mendukung dan seiring berjalannya waktu masyarakat Nias mulai beradaptasi
dengan

daerah dan masyarakat setempat yang adalah nelayan( parbagan) .

Masyarakat Nias pun beralih profesi menjadi nelayan. Penghidupan menjadi
nelayan ternyata tidak selamanya berjalan dengan lancar, terutama pasca kejadian
gempa di Nias. Peristiwa tersebut berdampak pada hasil laut para nelayan,selain

5

itu bahan bakar minyak sangat susah diperoleh dan terjadi pelunjakan harga.
Masyarakat Nias di daerah ini banyak mengalami kerugian.
Sebagaimana yang umum diketahui bahwa pada saat terjadinya
perpindahan penduduk maka tak dapat dipungkiri bahwa kelompok etnis
pendatang yakni kaum perantau di daerah yg baru dimasuki itu, maka segala
atribut yang melekat pada diri dan kebudayaannya dari daerah asal akan terbawa
ke daerah yang baru tersebut. Begitu juga dengan masyarakat nias yang erat
kaitannya dengan minuman khasnya tuak suling(tuo nifaro). Di tengah krisis
ekonomi yang terjadi pada saat itu, para perantau masyarakat Nias korban gempa
mulai mengenalkan dan mengembangkan pengolahan tuak suling di Desa Lopian.
Usaha kecil tersebut menghasilkan keuntungan yang cukup menjanjikan. Sejak
saat itu, masyarakat Nias yang telah lama bermukim di desa tersebut kembali
beralih profesi mengolah tuak suling dan meninggalkan penghidupan nelayan.
Usaha tersebut masih bertahan hingga sekarang walaupun izin dari usaha
pengolahan tuak tersebut tidak ada(tidak resmi). Karena banyaknya permintaan
konsumen dari luar, hampir 90% masyarakat Nias yang bermukim di desa lopian
memiliki penghidupan(mata pencharian) menjadi pengolah tuak suling.
Agar dapat berinteraksi dengan baik dan demi kelangsungan hidup,
masyarakat etnis Nias harus bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Adaptasi perlu agar manusia atau kelompok masyarakat dapat
bertahan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada ditempat baru. Masyarakat
Nias

dapat bertahan hidup dan memilih tinggal menetap di desa Lopian

kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah karena mereka telah mampu

6

menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Dimana di desa
Lopian terdiri dari beberapa etnis yaitu Batak Toba, Mandailing, dan sebagian
etnis Jawa(madura) dan memiliki perbedaan agama yaitu Islam , dan Kristen,
namun mereka bisa hidup secara berdampingan damai dan harmonis. Berdasarkan
uraian di atas, peneliti tertarik untuk lebih jauh mengetahui tentang pola adaptasi
masyarakat etnis Nias di Desa Lopian Kecamatan Badiri,Kabupaten Tapauli
Tengah.
B. IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian adalah :
1. Latar belakang masyarakat etnis Nias merantau ke Tapanuli Tengah
2. Adaptasi masyarakat etnis Nias di Desa Lopian kecamatan Badiri,
Kabupaten Tapanuli Tengah.
3. Penghidupan masyarakat etnis Nias di Desa Lopian, Kecamatan Badiri
C. PerumusanBMasalahB
Adapun yang menjadi perumusan masalah adalah :
1. Apa yang melatarbelakangi migrasi masyarakat Nias?
2. Bagaimana proses masuknya masyarakat Nias ke Desa Lopian
Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah.
3. Bagaimana adaptasi masyarakat Nias dengan lingkungan sekitar Desa
Lopian
4. Apa mata pencaharian masyarakat Nias di Desa Lopian?
B

7

D. TujuanBPenelitianB
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses kedatangan masyarakat

Nias ke desa

Lopian,
2. Untuk mengetahui Kehidupan masyarakat

Nias di Desa Lopian

Kecamatan Badiri.
3. Untuk mengetahui bagaimana pola adaptasi masyarakat Nias dengan
lingkungan sekitar.
E. ManfaatBPenelitianB
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menanbah pengetahuan dan informasi tentang masuknya
masyarakat etnis Nias ke desa Lopian kecamatan Badiri, Kabupaten
Tapanuli Tengah serta pola penghidupannya.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti khususnya dalam pembuatan
karya tugas ilmiah berbentuk skrpsi.
3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi mahasiswa jurusan
pendidikan sejarah maupun mahasiswa lainnya dengan bidang
penelitian yang sama pada lokasi yang berbeda.
4. Sebagai bahan masukan terhadap sejarah lokal.
5. Menambah informasi bagi masyarakat umumnya dan mahasiswa
khususnya dalam pemahaman etnis di kabupaten Tapanuli Tengah.

60

BABBV
KESIMPULANBDANBSARANB
A. KesimpulanBB
setelah penulis mempelajari dan meneliti kehidupan masyarakat Nias di
desa Lopian serta adaptasinya, melalui observasi,wawancara dan peneliitian
literatur maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini,yaitu :
1. kedatangan etnis nias di desa lopian karena daerah lopian yang
berkembang dan strategis. Untuk mencari penghidupan yang lebih
baik.
2. masyarakat etnis nias berperan besar dalam pembukaan lahan kosong
di desa lopian kemudian di jadikan sebagai tempat pemukiman dan
diolah menjadi lahan pertanian.
3. Dalam rangka adaptasi di desa lopian, masyarakat etnis nias berusaha
terbuka dan berbaur dengan etnis setempat yang telah terlebih dahulu
menetap di desa lopian.
4. Adaptasi

yang

bahasa,system

sangat

mencolok

kekerabatan

terjadi

dan

pada

penggunaan

kemasyarakatan,system

kepercayaan,mata pencaharian,dan teknologi.
5. Adat istiadat suku Nias ada yang masih dipertahankan ada juga yang
mulai bergeser karena terjadinya penyerdehanaan dan penyesuaian
dengan lingkungan dan masyarakat suku lain di desa lopian.
B. SaranBB
1. sebagai etnis pendatang hendaknya suku nias khususnya di desa lopian
dapat mempertahankan rasa kebersamaan diantara etnis-etnis lainnya.
2. Perilaku adaptasi perlu dikembangkan,baik itu sikap toleran yang
positif dan saling menghargai menerima perbedaan satu sama lain.
3. Mengenalkan dan mengajarkan kepada anak-anak generasi sekarang
tentang adat istiadat dan bahasa nias,karena saat ini banyak anak-anak
60

61

suku nias baik itu yang masih kecil dan remaja tidak mengetahui
tentang adat istiadat suku nias dan bahasanya.
4. Sebagian adat Nias perlu diubah terutama mengenai bowo(mahar)
tinggi yang masih dipertahankan dalam perkawinan.
5. Seiring berkembangnya kemajuan zaman masyaarkat etnis Nias harus
lebih berpikiran terbuka mengenai pendidikan,agar pendidikan di
kalangan

anak-anak

di

masa

dibandingkan dengan suku lainnya.

sekarang

tidak

tertinggal

jika

62

DAFTAR PUSTAKA

Bakker SJ, J.W.M,1984. Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar. Penerbit
Yayasan Kanisius: Yogyakarta.
BPS Kabupaten Tapanuli Tengah.2013. Kecamatan Badiri Dalam Angka 2013.
BPS Tap-Teng: Pandan.
Goldschider Calvin,1985.Populasi,Modernisasi, Dan struktur Sosial. Penerbit
CV. Rajawali: Jakarta.
Haviland William A.1985. Antropolgi Jilid 2. Erlangga:Jakarta
Ihromi T.O.2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia:
Jakarta.
Koentjaraningrat.1983.

Metode-Meode

Penelitian

Masyarakat.Penerbit

PT.Gramedia: Jakarta.
Koentajaraningrat.2002. Pengantar Ilmu Antropologi.Rineka Cipta:Jakarta
Koentjaraningrat.2007.

Manusia

Dan

Kebudayaan

di

Indonesia.Penerbit

Djambatan: Jakarta.
Naim Mochtar.2013. Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau.Rajawali Pers:
Jakarta.
Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah.2007. Sejarah Singkat Hari Jadi
Kabupaten Tapanuli Tengah. CV. Kasih Photo: Pandan.
Soelaeman Munandar,2005. Ilmu Budaya Dasar. PT. Refika Aditama: Bandung.
Taneko Soaleman B.1996. Struktur Dan Proses Sosial.Rajawali Pers: Jakarta.

63

Wiradnyana Ketut.2010.Legitimasi Kekuasaan Pada Budaya Nias. Yayasan
Pustaka Obor Indonesia; Jakarta.
Wisadirana Darsono,2002. Sosiologi Pedesaan: Kajian Kultural dan Struktural
Masyarakat Pedesaan.Universitas Padjajaran: Bandun