STUDI TENTANG INDUSTRI KECIL KAIN TENUN SIPIROK DI KECAMATAN SIPIROK.

(1)

STUDI TENTANG INDUSTRI KECIL KAIN TENUN

SIPIROK DI KECAMATAN SIPIROK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

FADJRIN AGUNG H. SIAGIAN

NIM : 3103331018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

vi

ABSTRAK

Fadjrin Agung H. Siagian. NIM: 3103331018. Studi Tentang Industri Kecil Kain Tenun Sipirok Di Kecamatan Sipirok. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor industri yang memepengaruhi perkembangan Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dan pendapatan pengusaha Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sipirok, populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha Industri Kecil Kain Tenun Sipirok sebanyak 12 orang. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil maka populasi tersebut sekaligus dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dengan menggunakan wawancara sesuai dengan judul penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sehingga memberikan gambaran/kesimpulan dan dapat dipahami.

Hasil penelitian menunjukkan ada 2 faktor industri yang mempengaruhi perkembangan industri kecil Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok, yaitu: (1). 66,67% faktor modal yang menjadi kendala dalam mengembangkan usaha Industri Kecil Kain Tenun sipirok. (2). 75% faktor bahan baku menjadi kendala dalam mengembangkan usaha Industri Kecil Kain Tenun Sipirok. Sedangkan pendapatan pengusaha Industri Kecil Kain Tenun Sipirok sudah cukup bagus, namun upah karyawan masih dibawah UMR.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkatdan rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Studi Tentang Industri Kecil Kain Tenun Sipirok Di Kecamatan Sipirok. Adapun tujuan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis masih banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan berbagai pihak maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Pada kesempatan ini ucapan terimakasih yang teristimewa dan terkhusus buat orangtua tercinta Ayahanda Muhammad Yamin Siagian dan Ibunda Hasnah Rayta Pane yang telah memberikan semangat dan dorongan baik berupa materi, tenaga yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi demi mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Restu,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Drs. Ali Nurman, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Dra. Asnidar, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dalam perkuliahan.

6. Drs. Julismin, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu serta membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini dan dalam perkuliahan.

7. Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu yang berharga selama Penulis menjadi mahasiswa.

8. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tapanuli Selatan.

9. Bapak Camat Kecamatan Sipirok

10.Kepada Abangku Gito Fadli P. Siagian, Si.Kom, Adekku Nurul Mawaddah Siagian, dan Kakakku Fadliah Bachtiar, S.pdi yang terus


(7)

iv

memberikan semangat kepada Penulis dari awal penulisan hingga akhir untuk menyelesaikan skripsi ini

11.Kepada Bunda Supiati dan Bapak Ponirin yang selalu meberikan semangat bagi penulis.

12.Seluruh teman-teman satu kontrakan dan seperjuangan Zumadi Capah, M. Ali Badarun Harahap, Hilman Dwi Cahyo, Ridwan Nakhasi Roli Yahim, Hotma Marudut Tua Silalahi, Ferdy Abednego Tambunan, MedukBerutu, Brema Kristian Barus, Abdul Sani Heriyanto Harahap dan Muahmmad Asrul Rangkuti yang selalu mendukung dan memberikan semangat agar dapat menyelesaikan skripsi tepat waktunya. Dan teman-teman A_Best10 (AB ekstensi 2010) dan teman – teman angkatan 2010 Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED.

13.Kepada Sella Desinta S.Pd yang telah meluangkan waktu dan memberi semangat kepada bagi penulis.

14.Teman – teman dari organisasi IKAPSI, yang turut serta memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

15.Untuk semua informan yang telah banyak memberikan bantuan data atau informasi yang dibutuhkan Penulis selama penelitian.

Akhir kata Penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esamemberikan manfaatnya kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.Semoga skripsivini bermanfaat bagi pembaca khususnya jurusan pendidikan pendidikan geografi Universitas Negeri Medan. Sekian dan terima kasih.

Medan, Maret 2015 Penulis

Fadjrin Agung H. Siagian NIM: 3103331018


(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... .iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... .ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berfikir ... 20

BAB III : METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian ... B. Populasi Dan Sampel ... 23

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26


(9)

viii

BAB IV : DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 28 B. Kondisi Non Fisik Daerah Penelitian ... 31 BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 43 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59 BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 63 B. Saran. ... 64 DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penggunaan lahan di Kecamatan Sipirok ...30

Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ...31

Tabel 3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ...32

Tabel 4. Komposisi Penduduk Menurut Umur ...33

Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Agama ...35

Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ...36

Tabel 7. Jumlah Sekolah, Guru dan Siswa ...37

Tabel 8. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sipirok ...38

Tabel 9. Rumah Ibadah di Kecamatan Sipirok ...38

Tabel 10. Kondisi Permukaan Jalan di Kecamatan Sipirok ...39

Tabel 11. Jenis Kontruksi Permukaan Jalan di Kecamatan Sipirok ...40

Tabel 12. Distribusi Responden Menurut Umur dan Jenis Kelamin ...43

Tabel 13. Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan ...44

Tabel 14. Distribusi Responden Berdasarkan Status Kawin ...45

Tabel 15. Jumlah Modal Tetap ...46

Tabel 16. Modal Kerja Dalam Sebulan ...47

Tabel 17. Jenis Benang dan Jumlah benang ...48

Tabel 18. Harga Baku Berupa Benang ...49

Tabel 19. Jumlah Tenaga Kerja ...51

Tabel 20. Asal Tenaga Kerja ...51

Tabel 21. Daerah Pemasaran Kain Tenun Sipirok ...53

Tabel 22. Cara Pemasaran Kain Tenun Sipirok ...54

Tabel 23. Pemasukan dan Pengeluaran Pengusaha Dalam Sebulan ...55

Tabel 24. Pendapatan Pengusaha Dalam Sebulan ...56


(11)

x

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Skema Kerangka Berpikir ... 22

2. Peta Kabupaten Tapanuli Selatan ... 41 3. Peta Kecamatan Sipirok ...42


(12)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fadjrin Agung H. Siagian NIM : 3103331018

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagaihasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari atau dapat dibuktikan sendiri ini hasil jiblakan, maka saya menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Maret 2015

Saya yang membuat pernyataan

Fadjrin Agung H. Siagian NIM. 3103331018


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, pembangunan pada bidang industri merupakan suatu program pemerintah untuk mencapai pembangunan nasiaonal. Oleh karena itu industri perlu dikembangkan dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dan tentunya peran aktif dari pemerintah, sehingga potensi yang ada dapat di optimalkan baik itu Sumbar Daya Alam (SDA), maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu pembangunan industri adalah pada sektor industri kecil, pengembangan kecil perlu diberikan perhtian baik itu kemudahan dalam permodalan, perijinan, pemasaran serta ditingkatkan keterkaitannya dengan industri yang berskala besar sehingga dapat lebih meningkatkan keuntungan melalui pola kemitraan.

Kebijaksanaan dalam pembangunan industri kecil pada saat ini harusnya diarahkan pada pengembangan hasil unggulan dan berdaya saing kuat. Selain itu industri kecil juga diharapkan dapat memperluas lapangan kerja sehingga dapat membantu dalam rangka mengatasi masalah pengangguran, dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan tentunya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Apalagi semenjak tahun 2007 Sipirok ditetapkan sebagai ibukota Tapanuli Selatan, dengan demikian warga setempat diharapkan memiliki keterampilan dan siap menghadapi persaingan. Karena sebagai ibukota kabupaten persaingan dalam dunia kerja akan semakin meningkat dan diharapkan warga setempat tidak kalah saing dengan warga pendatang nantinya.


(14)

2

Pada saat ini banyak kita temukan industri baik itu industri rumah tangga ataupun industri kecil sepertinya tidak berkembang bahkan tidak sedikit yang menutup industrinya dikarenakan tidak sanggup lagi bersaing. Keadaan ini juga terjadi di Sumatera Utara, baik itu industri makanan ringan, rotan, batu bata, kain tenun, dan sebagainya. Industri ini menyebar di beberapa daerah di Sumatera Utara seperti di Kabupaten Serdang Bedagai, Tapanuli Sealatan, Tapanuli Utara dan Kabupaten lainnya.

Dilihat dari sejarah kain tenun, kain tenun ada 2 jenis yaitu kain tenun ikat dan tenun songket. adalah kain tenun yang pembentukan ragam hiasnya dibuat dengan cara mengikat bagian – bagian benangnya. Tenun songket atau populer dengan sebutan kain songket adalah jenis kain tenun yang penciptaannya dimulai setelah adanya tenun ikat. Kain songket adalah kain tenun yang dibuat melalui suatu teknik memberikan benang tambahan berupa benang emas, benang perak,atau benang sutra dengan cara dicukit atau disongket.

Dilihat dari Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) seharusnya kita dapat mengembangkan industri kecil secara baik. Industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan dan industri rumah tangga perlu dibina menjadi usaha yang efisien dan mampu berkembang mandiri, meningkatakan pendapatan masyarakat, membuka lapangan kerja dan mampu meningkatkan perannya dalam menyadiakan barang dan jasa, serta berbagai keperluan baik untuk keperluan pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu daerah di Sumatera Utara yang memiliki berbagai macam industri kecil adalah kabupaten Tapanuli Selatan, dan salah satu industri kecil di Tapanuli Selatan adalah Industri Kecil Kain Tenun Sipirok. Industri ini berpusat di Kecamatan


(15)

3

Sipirok dan tersebar di beberapa desa. Kain Tenun Sipirok merupakan salah satu produk unggulan dari Tapanuli Selatan disamping produk-produk lainnya. Di Kecamatan Sipirok ada beberapa industri kain tenun yang masih berskala kecil, industri ini mengolah bahan baku berupa benang menjadi kain tenun. Kain tersebut bisa digunakan menjadi bahan dasar baju, selendang, rok, sarung bantal, dan tirai..

Industri kain tenun sudah lama dijalankan masyarakat Kecamatan Sipirok akan tetapi masih sebatas kain tenun ulos yang digunakan pada saat acara adat saja. Seiring dengan perkembangan nya mayoritas penenun tidak lagi menenun ulos, sekarang sudah beralih kepada Kain Tenun Sipirok yang penggunaan nya lebih beragam. Kain tenun ini dikatakan Kain tenun Sipirok karena berasal dari Kecamatan Sipirok. Kain ini bisa digunakan sebagai bahan dasar baju, rok, selendang dan pakaian lainnya. Bahkan sejak tahun 2007 pada saat pemerintahan Bupati Tapanuli Selatan Ir. Ongku P. Hasibuan mewajibkan PNS memakai kain tenun silungkang. Cara ini diyakini dapat mendorong industri kain tenun Sipirok dari sektor pemasaran secara lokal.

Kemajuan zaman mendorong menusia untuk melakukan terobosan dalam melangsungkan kehidupannya. Seperti di Kecamatan Sipirok sudah banyak yang beralih dari menenun kain Ulos ke Kain Tenun Sipirok. Dulu hasil dari menenun Ulos belum cukup membantu ekonomi keluarga, akan tetapi setelah beralih ke menenun Kain Tenun Sipirok lebih membantu perekonomian keluarga, karena permintaan pasar lebih banyak dibandingkan ketika menenun Ulos. Permintaan Kain tenun Sipirok lebih banyak karena penggunaan nya lebih beragam, tidak sesperti kain Ulos yang penggunaan nya hanya di waktu tertentu saja. Pada awalnya kain tenun Sipirok motif nya disesuaikan dengan ciri khas Sipirok dan Tapanuli Selatan,


(16)

4

tapi bagi konsumen yang ingin membuat motif sendiri bisa dipesan langsung ke tempat pembutan nya.

Namun pada kenyataannya masih ada kendala dalam pengembangan industri Kain Tenun Sipirok ini, melalui Staf Bidang Perindustrian Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Tapanuli Selatan, Lena Sari Dalimunte, mengatakan, kemampuan perajin masih terbatas baik dalam keterampilan, modal, maupun sarana. Sementara alokasi dana APBD Kabupaten Tapanuli Selatan terbatas untuk meningkatkan profesionalitas perajin. Kami telah mengimbau pengusaha di Kabupaten Tapanuli Selatan untuk berperan aktif membantu industri rumah tangga baik dari permodalan maupun pemasaran.

Keadaan industri kecil Kain Tenun Sipirok sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, sejalan dengan kebiajakan pemerintah dalam mengembangkan sektor industri untuk meningkatkan perekonomian di daerah setempat. Namun beberapa faktor mempengaruhi perkembangan industri ini, seperti terbatasnya modal yang kemudian akan mempengaruhi pengadaan bahan baku, keterampilan tenaga kerja juga perlu ditingkatkan agar hasil produksi semakin baik, dan akhirnya permintaan pasar dapat dipenuhi melalui pemasaran yang tepat.

Keterbatasan modal dan faktor industri lainnya diaharapkan dapat diatasi melalui pemerintah setempat, melalui pola kemitraan maupun kerja sama dengan pemilik modal sehingga hasil produksi dapat dimaksimalkan dan dapat memenuhi permintaan pasar lokal maupun luar negeri. Seiring dengan perkembangan industri ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mengurangi pengangguran tentunya.


(17)

5

Keutamaan industri kecil dan kerajinan rumahtangga memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Disamping jumlahnya yang relatif banyak dibandingkan dengan skala yang lainnya, industry dan kerajinan ini langsung bersentuhan antara sumber (supply) di satu sisi dengan konsumen akhir (demand) di sisi yang lain. Untuk menembus pasar ekspor peran lembaga/asosiasinya sangat diharapkan. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan terciptanya arus produk ke luar daerah maka akan dimungkinkan industri kecil dan kerajinan rumahtangga ini bakal tumbuh dengan pesat. Pada saat ini persebaran industri kecil dan kerajinan rumahtangga di wilayah Tapanuli Selatan terlihat belum merata antar kabupaten/kota. Diharapkan dengan semakin membaiknya transportasi dan komunikasi, maka kemampuan industri kecil dan kerajinan rumahtangga ini dapat lebih meningkatkan ekonomi daerah (BPS) 2008.

Peranan industri Kain Tenun Sipirok sangat membantu pendapatan keluarga, apalagi sebagian besar masyarakat Sipirok adalah petani, akan tetapi dari kendala yang dihadapi akan mempengaruhi produksi Kain Tenun Sipirok. Ini tidak terlepas dari faktor – faktor industri antara lain: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran. Oleh sebab itu semua faktor – faktor ini akan mempengaruhi perkembangan industri Kecil Kain Tenun Sipirok dan juga mempengaruhi pendapatan para pengusaha Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok.

B. Identifikasi Masalah

Bila kita lihat dari latar belakang maslah pada penelitian ini, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah faktor – faktor industri yang meliputi: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran, dimana faktor – faktor tersebut


(18)

6

akan mempengaruhi perkembangan industri kain tenun Sipirok serta pendapatan pengusaha Kain Tenun Sipirok.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah faktor – faktor industri yaitu: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran serta pengaruhnya terhadap perkembangan Industri Kain Tenun Sipirok dan pendapatan pengusaha Kain Tenun Sipirok.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana faktor – faktor industri memepengaruhi perkembangan Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dilihat dari faktor: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran.

2. Bagaimana pendapatan pengusaha Industri Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok.

E. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor – faktor industri mempengaruhi perkembangan Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dilihat dari faktor: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran.

2. Untuk mengetahui pendapatan pengusaha Industri Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok.


(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan informasi terhadap pemerintah dan intansi terkait di Kabupaten Tapanuli Selatan untuk mengembangkan Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dalam upaya peningkatan perekonomian daerah setempat.

2. Sebagai masukan bagi pengusaha Kain Tenun Sipirok dalam mengembangkan usahanya.

3. Menambah pengetahuan bagi penulis tentang Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dan menambah wawasan dalam penyusunan karya ilmiah dalam bentuk skripsi. 4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam meneliti masalah yang


(20)

63 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor dominan yang mempengaruhi industri kecil Kain Tenun Sipirok. Sedangkan untuk pendapatan responden di dapatkan setelah hasil dari pemasaran dikurangi biaya operasional dan pembayaran upah karyawan. Faktor – faktor dominan dalam usaha industri kecil Kain Tenun Sipirok adalah:

a. Faktor Modal

Dalam menjalankan usaha kain tenun sipirok, responden mengeluhkan keterbatasan modal menyebabkan susah dalam mengembangkan usahanya, responden berharap agar ada perhatian khusus dari pemerintah ataupun instansi terkait dan para pemilik modal mau bekerja sama dalam memajukan usaha industri Kecil Kain Tenun Sipirok.

b. Faktor Bahan Baku

Bahan baku sangat vital pengaruhnya dalam menjalankan usaha kain tenun sipirok. Responden mengeluhkan tentang ketersediaan bahan baku di pasar setempat belum cukup memadai, sedangkan untuk mendatangkan bahan baku dari luar daerah membutuhkan biaya tambahan dan waktu pengiriman yang relatif lama dan hanya beberapa


(21)

64

responden saja yang memiliki akses ke luar daerah untuk mendatangkan bahan baku.

c. Pendapatan

Setelah semua proses produksi dilalui maka akan di dapatkan hasil dari pemasaran berupa uang, uang ini digunakan untuk pembayaran upah karyawan dan sisanya setelah dikurangi dengan modal operasional maka responden akan memperoleh pendapatan. pendapatan setiap responden tentunya berbeda – beda, pendpatan responden di rata – ratakan setiap bulannya.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari kesimpulan, maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan penulis dalam kesempatan ini, yaitu sebagai berikut:

1. Dari beberapa faktor – faktor industri yang mempengaruhi untuk mengembangkan usaha Kain Tenun Sipirok diharapkan pemerintah berperan aktif untuk membantu para pengusaha, dan tidak tertutup kemungkinan bagi pemilik modal yang mau memberikan modal dalam mengembangkan usaha Kain Tenun Sipirok.

2. Bagi para pengusaha Kain Tenun Sipirok diharapkan bisa memberikan terobosan baru guna meningkatkan hasil kain tenun sehingga memiliki daya saing dengan kain tenun dari daerah lain.

3. Diharapkan dengan bantuan pemerintah para pengusaha tidak hanya menghasilkan kain berupa bahan baju akan tetapi kedepannya bisa langsung menghasilkan baju siap pakai, melalui pelatihan nantinya para tenaga kerja bisa sekalian menjahit kain tenun manjadi baju siap pakai.


(22)

65

DAFTAR PUSTAKA Ahyani. 1979. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Rineke Cipta

Binaria. 2010. Studi Tentang Kerajnan Ulos di Desa Papande Kecamatan Muara.

Skripsi Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Bintarto, R. 1997. Geografi Sosial. Jakarta: UP Spring

BPS. Indonesia, 2008. Profil Industri dan Kerajinan Rumah Tangga. Jakarta: Press Daud. 2009. Pengembangan Industri Indonesia. Jakarta: Erlangga

Ibrahim. 1996. Pertumbuhan Industri di Indonesia. Jakarta: LP3S Kartaspoetro, G. et.al. 1987. Sosiologi Industri. Jakarta: Rineke Cipta Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Komaluddin. 1998. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Kuntjoro. 1999.pengembangan Industri Kecil. Jakarta: Bina Aksara Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: YKPN Press

Purwadarminta, WJS. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Saleh. 1986. Industri Kecil. Jakarta: Depdikbud

Setiadi, Edi. 2004. Pengantar Ekonomi. Bandung: Tarsito

Sofyan. 1993. Pembangunan Industri Kecil. Jakarta: Bina Aksara

Sumaatmaja, Nursid. 1998. Study Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Geografi. Bandung: Alumni

Waardyatmoko. 1999. Pengembangan Industri Kecil. Jakarta: Bina Aksara William. 1990. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bna Aksara


(1)

5

Keutamaan industri kecil dan kerajinan rumahtangga memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Disamping jumlahnya yang relatif banyak dibandingkan dengan skala yang lainnya, industry dan kerajinan ini langsung bersentuhan antara sumber (supply) di satu sisi dengan konsumen akhir (demand) di sisi yang lain. Untuk menembus pasar ekspor peran lembaga/asosiasinya sangat diharapkan. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan terciptanya arus produk ke luar daerah maka akan dimungkinkan industri kecil dan kerajinan rumahtangga ini bakal tumbuh dengan pesat. Pada saat ini persebaran industri kecil dan kerajinan rumahtangga di wilayah Tapanuli Selatan terlihat belum merata antar kabupaten/kota. Diharapkan dengan semakin membaiknya transportasi dan komunikasi, maka kemampuan industri kecil dan kerajinan rumahtangga ini dapat lebih meningkatkan ekonomi daerah (BPS) 2008.

Peranan industri Kain Tenun Sipirok sangat membantu pendapatan keluarga, apalagi sebagian besar masyarakat Sipirok adalah petani, akan tetapi dari kendala yang dihadapi akan mempengaruhi produksi Kain Tenun Sipirok. Ini tidak terlepas dari faktor – faktor industri antara lain: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran. Oleh sebab itu semua faktor – faktor ini akan mempengaruhi perkembangan industri Kecil Kain Tenun Sipirok dan juga mempengaruhi pendapatan para pengusaha Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok.

B. Identifikasi Masalah

Bila kita lihat dari latar belakang maslah pada penelitian ini, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah faktor – faktor industri yang meliputi: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran, dimana faktor – faktor tersebut


(2)

akan mempengaruhi perkembangan industri kain tenun Sipirok serta pendapatan pengusaha Kain Tenun Sipirok.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah faktor – faktor industri yaitu: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran serta pengaruhnya terhadap perkembangan Industri Kain Tenun Sipirok dan pendapatan pengusaha Kain Tenun Sipirok.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana faktor – faktor industri memepengaruhi perkembangan Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dilihat dari faktor: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran.

2. Bagaimana pendapatan pengusaha Industri Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok.

E. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor – faktor industri mempengaruhi perkembangan Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dilihat dari faktor: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran.

2. Untuk mengetahui pendapatan pengusaha Industri Kain Tenun Sipirok di Kecamatan Sipirok.


(3)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan informasi terhadap pemerintah dan intansi terkait di Kabupaten Tapanuli Selatan untuk mengembangkan Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dalam upaya peningkatan perekonomian daerah setempat.

2. Sebagai masukan bagi pengusaha Kain Tenun Sipirok dalam mengembangkan usahanya.

3. Menambah pengetahuan bagi penulis tentang Industri Kecil Kain Tenun Sipirok dan menambah wawasan dalam penyusunan karya ilmiah dalam bentuk skripsi. 4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam meneliti masalah yang


(4)

63

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor dominan yang mempengaruhi industri kecil Kain Tenun Sipirok. Sedangkan untuk pendapatan responden di dapatkan setelah hasil dari pemasaran dikurangi biaya operasional dan pembayaran upah karyawan. Faktor – faktor dominan dalam usaha industri kecil Kain Tenun Sipirok adalah:

a. Faktor Modal

Dalam menjalankan usaha kain tenun sipirok, responden mengeluhkan keterbatasan modal menyebabkan susah dalam mengembangkan usahanya, responden berharap agar ada perhatian khusus dari pemerintah ataupun instansi terkait dan para pemilik modal mau bekerja sama dalam memajukan usaha industri Kecil Kain Tenun Sipirok.

b. Faktor Bahan Baku

Bahan baku sangat vital pengaruhnya dalam menjalankan usaha kain tenun sipirok. Responden mengeluhkan tentang ketersediaan bahan baku di pasar setempat belum cukup memadai, sedangkan untuk mendatangkan bahan baku dari luar daerah membutuhkan biaya tambahan dan waktu pengiriman yang relatif lama dan hanya beberapa


(5)

64

responden saja yang memiliki akses ke luar daerah untuk mendatangkan bahan baku.

c. Pendapatan

Setelah semua proses produksi dilalui maka akan di dapatkan hasil dari pemasaran berupa uang, uang ini digunakan untuk pembayaran upah karyawan dan sisanya setelah dikurangi dengan modal operasional maka responden akan memperoleh pendapatan. pendapatan setiap responden tentunya berbeda – beda, pendpatan responden di rata – ratakan setiap bulannya.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari kesimpulan, maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan penulis dalam kesempatan ini, yaitu sebagai berikut:

1. Dari beberapa faktor – faktor industri yang mempengaruhi untuk mengembangkan usaha Kain Tenun Sipirok diharapkan pemerintah berperan aktif untuk membantu para pengusaha, dan tidak tertutup kemungkinan bagi pemilik modal yang mau memberikan modal dalam mengembangkan usaha Kain Tenun Sipirok.

2. Bagi para pengusaha Kain Tenun Sipirok diharapkan bisa memberikan terobosan baru guna meningkatkan hasil kain tenun sehingga memiliki daya saing dengan kain tenun dari daerah lain.

3. Diharapkan dengan bantuan pemerintah para pengusaha tidak hanya menghasilkan kain berupa bahan baju akan tetapi kedepannya bisa langsung menghasilkan baju siap pakai, melalui pelatihan nantinya para tenaga kerja bisa sekalian menjahit kain tenun manjadi baju siap pakai.


(6)

65

Ahyani. 1979. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Rineke Cipta

Binaria. 2010. Studi Tentang Kerajnan Ulos di Desa Papande Kecamatan Muara. Skripsi Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Bintarto, R. 1997. Geografi Sosial. Jakarta: UP Spring

BPS. Indonesia, 2008. Profil Industri dan Kerajinan Rumah Tangga. Jakarta: Press Daud. 2009. Pengembangan Industri Indonesia. Jakarta: Erlangga

Ibrahim. 1996. Pertumbuhan Industri di Indonesia. Jakarta: LP3S Kartaspoetro, G. et.al. 1987. Sosiologi Industri. Jakarta: Rineke Cipta Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Komaluddin. 1998. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Kuntjoro. 1999.pengembangan Industri Kecil. Jakarta: Bina Aksara Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: YKPN Press

Purwadarminta, WJS. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Saleh. 1986. Industri Kecil. Jakarta: Depdikbud

Setiadi, Edi. 2004. Pengantar Ekonomi. Bandung: Tarsito

Sofyan. 1993. Pembangunan Industri Kecil. Jakarta: Bina Aksara

Sumaatmaja, Nursid. 1998. Study Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Geografi. Bandung: Alumni

Waardyatmoko. 1999. Pengembangan Industri Kecil. Jakarta: Bina Aksara William. 1990. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bna Aksara