PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK LUAR KAWIN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK SETELAH DIKELUARKANNYA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII TAHUN 2010.

PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK LUAR KAWIN DITINJAU DARI
UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN
ANAK SETELAH DIKELUARKANNYA PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII TAHUN 2010

MIYZANA
NPM 110110070367
Abstrak
Anak luar kawin merupakan anak yang lahir akibat/dari perkawinan
yang tidak sah. Kehadiran anak diluar perkawinan yang sah menimbulkan
banyak akibat hukum bagi anak tersebut. Adanya diskriminasi terhadap anak
luar kawin membuat Machica Mochtar mengajukan Judicial Review pada
Mahkamah Konstitusi dengan putusan dikabulkan sebagian yang merubah
status anak luar kawin tersebut menjadi mempunyai status keperdataan
dengan ayah biologis yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum anak
luar kawin terhadap anak sah dengan ayah biologisnya, dan prosedur serta
rumusan kalimat dalam akta kelahiran anak luar kawin setelah putusan MK.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode
deskriptif analisis, yang menggambarkan menyeluruh mengenai pembuatan

akta kelahiran anak luar kawin dikaitkan dengan UU Perlindungan Anak
setelah dikeluarkannya Putusan MK PUU-46/VIII/2010. Metode pendekatan
hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif karena
menitikberatkan pada studi kepustakaan untuk menganalitis data sekunder
berupa bahan-bahan hukum yang ada kaitannya dengan permasalahan yang
diteliti serta studi kasus lapangan melalui wawancara dan analisis putusan.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kedudukan anak
luar kawin terhadap anak sah dengan bapak biologisnya setelah putusan MK
adalah setara, sehingga anak luar kawin dapat memperoleh hak alimentasi,
waris, dan perwalian dalam perkawinan dari ayah biologisnya. Selanjutnya
dengan adanya hubungan keperdataan anak luar kawin agar nama ayah
biologis dapat dicantumkan harus memenuhi prosedur pembuatan akta
kelahiran dengan menambahkan dokumen pendukung berupa penetapan
dari pengadilan negeri terkait status anak dengan bapak biologisnya. Adapun
rumusan kalimat yang terdapat dalam akta kelahiran anak luar kawin terkait
pencantuman nama ayah biologis yaitu dengan penambahan kalimat “anak
dari ayah bernama”. Namun sampai pada saat ini belum ada peraturan lebih
lanjut dari Kementrian Dalam Negeri terkait peraturan pelaksaan pembuatan
akta kelahiran tersebut