Tinjauan Hukum Terhadap Akad Ijarah Pada Lembaga Keuangan Syariah Mikro Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasioanl MUI No: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah.
TINJAUAN HUKUM TERHADAP AKAD IJARAH PADA LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH MIKRO BERDASARKAN FATWA DEWAN
SYARIAH NASIONAL MUI NO: 09/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG
PEMBIAYAAN IJARAH
Rihana Rihlawati
110113080008
ABSTRAK
Lembaga keuangan syariah mikro (LKSM) merupakan lembaga jasa
keuangan tabungan dan pembiayaan dalam skala mikro dan kecil yang dalam
pelaksanaannya menggunakan prinsip-prinsip syariah. LKSM pada umumnya
berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Koperasi Syariah. LKSM
dalam melakukan kegiatan usahanya harus melaksanakan prinsip-prinsip syariah
yaitu prinsip-prinsip yang telah ditentukan dalam Al-quran dan Hadist, termasuk
mengenai bidang muamalah tersebut dituangkan dalam suatu perjanjian atau
akad. Didalam LKSM terdapat beberapa macam pembiayaan, salah satunya
adalah pembiayaan ijarah. Bentuk pembiayaan ijarah merupakan salah satu
teknik pembiayaan ketika kebutuhan pembiayaan investor untuk membeli aset
terpenuhi dan investor hanya membayar sewa pemakaian tanpa harus
mengeluarkan modal yang cukup besar untuk membeli aset tersebut. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui mengenai status akad Ijarah didalam
Lembaga Keuangan Syariah Mikro dan mengenai penyelesaian sengketa
terhadap wanprestasi pada akad Ijarah didalam Lembaga Keuangan Syariah
Mikro berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Mui No: 09/Dsn-Mui/Iv/2000
Tentang Pembiayaan Ijarah.
Metode penelitian yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini
adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian
kepustakaan yang ditunjang dengan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan
data primer dengan wawancara dan data sekunder dengan studi kepustakaan
yang selanjutnya dianalisis dengan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penulisan ini disimpulkan
bahwa status hukum akad Ijarah didalam Lembaga Keuangan Syariah mikro
setelah disahkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 menggantikan
Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi, undang-undang ini bisa
menjadi rujukan hukum bagi LKSM berbadan hukum koperasi untuk
menawarkan produk maupun operasional usahanya meskipun kesyariahan
koperasi lebih diarahkan kepada ketentuan pedoman teknis UU pada level
Peraturan Pemerintah. Sedangkan mengenai Ijarah meskipun didalam fatwa
MUI tentang Pembiayaan Ijarah tidak diatur mengenai Ijarah dalam LKSM, fatwa
tersebut bersifat Qiyas yaitu mencakup semua baik bank, bukan bank, maupun
individu. Dan penyelesaian wanprestasi dilakukan melalui Badan Arbitrasi
Syari’ah dan Pengadilan Agama setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah, namun didalam praktik hanya dilakukan melalui musyawarah
karena akad Ijarah hanya untuk pemenuhan kebutuhan anggota saja.
LEGAL REVIEW OF THE CONTRACT OF IJARAH IN MICRO- FINANCE
INSTITUTIONS SYARI’AH BASED ON FATWA NATIONAL SYARI’AH
COUNCIL MUI NUMBER: 09/DSN-MUI/IV/2000 ON IJARAH FINANCING
Rihana Rihlawati
110113080008
ABSTRACT
Micro- finance institutions syariah ( LKSM ) is a financial services institution in the
savings and financing micro and small scale implementation using the principles
of syariah. LKSM in general form Self-Help Groups ( SHGs ) and cooperatives
syariah. LKSM in conducting their business activities should implement syariah
principles are the principles that have been specified in the Al - Quran and Hadist
, including on the field muamalah contained in an agreement or contract . In
LKSM there are several kinds of financing , one of which is the ijarah financing .
Ijarah financing is one of the techniques of financing when financing needs are
met investors to buy assets and the investor only pays the rent usage without
having to incur substantial capital to purchase the asset. The purpose of this
paper is to determine the status in the ijarah contract syariah Micro Finance
Institutions and the settlement of disputes against defaulting on the contract of
Ijarah in Islamic Financial Institutions Micro associated with National Fatwa
Council of Sharia Mui No. : 09/Dsn-Mui/Iv/2000 About Financing Ijarah .
The research method used in this paper is the normative juridical approach to the
specification of descriptive analytical study. This study was conducted with the
research literature that supported the research field. Primary data collection
techniques with interviews and secondary data with the literature study further
analyzed with qualitative methods.
Based on the results obtained from this study concluded that the legal status and
position in the Ijarah contract micro Islamic Financial Institutions after the passing
of Law No. 17 of 2012 replaces Law no . 25 of 1992 on Cooperatives , this law
could be a reference to the law LKSM incorporated cooperatives to offer products
and operations though kesyariahan cooperative effort be directed to the provision
of technical guidance on the level of Government Regulation Act . As for Ijarah
although in the MUI fatwa on Financing Ijarah Ijarah is not set on the LKSM , the
fatwa is Qiyas which includes all the good bank , not the bank , as well as
individuals . And settlement is done through the default of the Arbitration Board
Shariah and Religious Court after no agreement was reached by consensus , but
in practice only be done through consultation as Ijarah agreement only to fulfill
the needs of members only.
KEUANGAN SYARIAH MIKRO BERDASARKAN FATWA DEWAN
SYARIAH NASIONAL MUI NO: 09/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG
PEMBIAYAAN IJARAH
Rihana Rihlawati
110113080008
ABSTRAK
Lembaga keuangan syariah mikro (LKSM) merupakan lembaga jasa
keuangan tabungan dan pembiayaan dalam skala mikro dan kecil yang dalam
pelaksanaannya menggunakan prinsip-prinsip syariah. LKSM pada umumnya
berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Koperasi Syariah. LKSM
dalam melakukan kegiatan usahanya harus melaksanakan prinsip-prinsip syariah
yaitu prinsip-prinsip yang telah ditentukan dalam Al-quran dan Hadist, termasuk
mengenai bidang muamalah tersebut dituangkan dalam suatu perjanjian atau
akad. Didalam LKSM terdapat beberapa macam pembiayaan, salah satunya
adalah pembiayaan ijarah. Bentuk pembiayaan ijarah merupakan salah satu
teknik pembiayaan ketika kebutuhan pembiayaan investor untuk membeli aset
terpenuhi dan investor hanya membayar sewa pemakaian tanpa harus
mengeluarkan modal yang cukup besar untuk membeli aset tersebut. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui mengenai status akad Ijarah didalam
Lembaga Keuangan Syariah Mikro dan mengenai penyelesaian sengketa
terhadap wanprestasi pada akad Ijarah didalam Lembaga Keuangan Syariah
Mikro berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Mui No: 09/Dsn-Mui/Iv/2000
Tentang Pembiayaan Ijarah.
Metode penelitian yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini
adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian
kepustakaan yang ditunjang dengan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan
data primer dengan wawancara dan data sekunder dengan studi kepustakaan
yang selanjutnya dianalisis dengan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penulisan ini disimpulkan
bahwa status hukum akad Ijarah didalam Lembaga Keuangan Syariah mikro
setelah disahkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 menggantikan
Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi, undang-undang ini bisa
menjadi rujukan hukum bagi LKSM berbadan hukum koperasi untuk
menawarkan produk maupun operasional usahanya meskipun kesyariahan
koperasi lebih diarahkan kepada ketentuan pedoman teknis UU pada level
Peraturan Pemerintah. Sedangkan mengenai Ijarah meskipun didalam fatwa
MUI tentang Pembiayaan Ijarah tidak diatur mengenai Ijarah dalam LKSM, fatwa
tersebut bersifat Qiyas yaitu mencakup semua baik bank, bukan bank, maupun
individu. Dan penyelesaian wanprestasi dilakukan melalui Badan Arbitrasi
Syari’ah dan Pengadilan Agama setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah, namun didalam praktik hanya dilakukan melalui musyawarah
karena akad Ijarah hanya untuk pemenuhan kebutuhan anggota saja.
LEGAL REVIEW OF THE CONTRACT OF IJARAH IN MICRO- FINANCE
INSTITUTIONS SYARI’AH BASED ON FATWA NATIONAL SYARI’AH
COUNCIL MUI NUMBER: 09/DSN-MUI/IV/2000 ON IJARAH FINANCING
Rihana Rihlawati
110113080008
ABSTRACT
Micro- finance institutions syariah ( LKSM ) is a financial services institution in the
savings and financing micro and small scale implementation using the principles
of syariah. LKSM in general form Self-Help Groups ( SHGs ) and cooperatives
syariah. LKSM in conducting their business activities should implement syariah
principles are the principles that have been specified in the Al - Quran and Hadist
, including on the field muamalah contained in an agreement or contract . In
LKSM there are several kinds of financing , one of which is the ijarah financing .
Ijarah financing is one of the techniques of financing when financing needs are
met investors to buy assets and the investor only pays the rent usage without
having to incur substantial capital to purchase the asset. The purpose of this
paper is to determine the status in the ijarah contract syariah Micro Finance
Institutions and the settlement of disputes against defaulting on the contract of
Ijarah in Islamic Financial Institutions Micro associated with National Fatwa
Council of Sharia Mui No. : 09/Dsn-Mui/Iv/2000 About Financing Ijarah .
The research method used in this paper is the normative juridical approach to the
specification of descriptive analytical study. This study was conducted with the
research literature that supported the research field. Primary data collection
techniques with interviews and secondary data with the literature study further
analyzed with qualitative methods.
Based on the results obtained from this study concluded that the legal status and
position in the Ijarah contract micro Islamic Financial Institutions after the passing
of Law No. 17 of 2012 replaces Law no . 25 of 1992 on Cooperatives , this law
could be a reference to the law LKSM incorporated cooperatives to offer products
and operations though kesyariahan cooperative effort be directed to the provision
of technical guidance on the level of Government Regulation Act . As for Ijarah
although in the MUI fatwa on Financing Ijarah Ijarah is not set on the LKSM , the
fatwa is Qiyas which includes all the good bank , not the bank , as well as
individuals . And settlement is done through the default of the Arbitration Board
Shariah and Religious Court after no agreement was reached by consensus , but
in practice only be done through consultation as Ijarah agreement only to fulfill
the needs of members only.