PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENGURANGAN BILANGAN BULAT

KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

NURLINA MUNIROH 1004180

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENGURANGAN BILANGAN BULAT

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh Nurlina Muniroh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Nurlina Muniroh 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NURLINA MUNIROH

PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENGURANGAN BILANGAN BULAT

KELAS IV SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Hj. Epon Nur’aeni L, M.Pd. NIP. 19571013 198303 2 001

Pembimbing II

Drs. H. Oyon Haki Pranata, M.Pd NIP. 195606061986031002

Mengetahui

Ketua Jurusan Program S1 PGSD UPI Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

ii

PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENGURANGAN BILANGAN BULAT

KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh

Nurlina Muniroh ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh matematika yang dianggap sebagai mata pelajaran yang sukar dan sulit untuk dimengerti. Akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan. Salah satu penyebab rendahnya prestasi matematika siswa adalah dikarenakan belajar matematika siswa yang belum bermakna, sehingga pengertian siswa tentang konsep lemah. Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek kajian yang abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan siswa kesulitan dalam matematika. Proses belajar mengajar yang umumnya berlangsung dikelas dimana guru berinteraksi dengan siswa maka keberhasilan proses belajar mengajar sangat bergantung kepada apa yang dilakukan dan model apa yang digunakan oleh guru. Salah satu model pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari (mathematize of everyday experience) dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemahaman siswa setelah pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik materi pengurangan bilangan bulat meningkat. Sedangkan tujuan penelitian ini mendeskripsikan ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa tentang pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan matematika realistik. Hipotesis dalam penelitian ini penggunaan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis Pre Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttes Designt. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Nagarawangi 1 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan peneliti adalah tes pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat dan observasi. Pengumpulan data diperoleh dari data hasil pretest dan posttest. Analisias data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dengan bantuan Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16.0. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berjalan dengan lancar sesuai dengan tahap pelaksanaannya, penggunaan Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat.

Kata Kunci : Pendekatan Matematika Realistik, Pemahaman, Pengurangan Bilangan Bulat


(5)

iii

USE REALISTIC MATHEMATICS APPROACH TO IMPROVE UNDERSTANDING STUDENTS

MATERIALS REDUCTION INTEGER PRIMARY CLASS IV

By Nurlina Muniroh

ABSTRACT

This research is motivated by the perceived mathematics as a subject that is difficult and hard to understand. As a result, students' motivation to be difficult to grow. One cause of low mathematics achievement of students is because students are not learning mathematics meaningful, so the understanding of the concept of students weak. One of the characteristics of the object of study of mathematics is to have an abstract. This leads to the abstract nature of students' difficulties in mathematics. Learning process that generally takes place in class where the teacher interacts with students the success of the learning process is very dependent on what is done and what is the model used by the teacher. One model oriented mathematics learning matematisasi everyday experience (mathematize of everyday experience) and apply mathematics in everyday life is learning to Realistic Mathematics Approach (PMR). Formulation of the problem in this study is whether students' understanding after learning of realistic mathematics approach the material reduction integers increases. While the purpose of this study describes the presence or absence of an increase students' understanding of subtraction of integers with realistic mathematics approach. The hypothesis in this study the use of realistic mathematics approach can increase students' understanding of the material reduction integers. Method in this study used a type of Pre researchers design experiments to study one group pretest-Posttes designt. The population in this study is the fourth grade students of SDN Nagarawangi 1 Cihideung District of Tasikmalaya. The instrument used is a research test students' understanding of the material and observation reduction integers.

Data obtained from the data collection pretest and posttest results. Analisias data analysis of quantitative data is done with the help of Microsoft Excel 2007 and SPSS 16.0. Based on the data obtained, it can be concluded that the implementation of learning by using a realistic mathematical approach to running smoothly according to the stage of implementation, the use of Realistic Mathematics Approach can increase students' understanding of the material reduction integers.

Key words : Realistic Mathematics Approaches, Understanding, Reduction Integer


(6)

vii DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A.Kajian Pustaka ... 7

1. Pengertian Matematika ... 7

2. Pembelajaran Matematika di sekolah dasar ... 8

3. Fungsi dan Tujuan Matematika di sekolah dasar ... 9

4. Pendekatan Matematika Realistik ... 10

5. Pemahaman ... 13


(7)

viii

B.Kerangka Berpikir ... 18

C.Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Lokasi dan Subjek populasi dan Sampel Penelitian ... 20

B. Desain dan Metode Penelitian ... 20

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 22

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 30

H. Prosedur Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Analisis Deskriptif Variabel Y (Pemahaman Siswa) .... 36

2. Analisis Data Statistik ... 44

3. Uji Hipotesis ... 48

4. Analisis Deskriptif Kegiatan Belajar Mengajar Berdasarkan Hasil Lembar Observasi ... 49

B. Pembahasan ... 53

1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pengurangan Bilangan Bulat dengan menggunakan Matematika Realistik ... 53

2. Peningkatan Pemahaman Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik ... 55

3. Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Pengurangan Bilangan Bulat kelas IV Sekolah Dasar ... 56


(8)

ix

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. INSTRUMEN PENELITIAN ... 62

B. DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN ... 82

C. HASIL PENGOLAHAN DATA ... 89

D. DOKUMENTASI KBM ... 106

E. PROFIL SEKOLAH DAN ADMINISTRASI ... 113


(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Instrumen Pretest dan Postest ... 24

Tabel 3.2 Kriteria Skor Pemahaman Siswa pada Materi Pengurangan Bilangan Bulat ... 24

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Guru ... 25

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Siswa ... 26

Tabel 3.5 Kriteria Validitas Instrumen ... 27

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas... 28

Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ... 29

Tabel 4.1 Tabel Frekuensi Relatif Skor Pretest ... 37

Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Kumulatif Relatif Skor Pretest ... 38

Tabel 4.3 Statistics Pretest ... 39

Tabel 4.4 Tabel Frekuensi Relatif Skor Posttest ... 40

Tabel 4.5 Tabel Frekuensi Kumulatif Relatif Skor Posttest ... 41

Tabel 4.6 Statistics Posttest ... 43

Tabel 4.7 Rata-rata Pretest dan Posttest ... 44

Tabel 4.8 Case Processing Summary Pretest ... 45

Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Hasil Pretest ... 45

Tabel 4.10 Test of Homogeneity of Variances Pretest ... 46

Tabel 4.11 Case Processing Summary Posttest ... 47

Tabel 4.12 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Hasil Posttest ... 47

Tabel 4.13 Test of Homogeneity of Variances Posttest ... 48


(10)

xi

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru dengan Pembelajaran

Pendekatan Matematika Realistik ... 50 Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dengan Pembelajaran


(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Matematisasi Konseptual ... 11

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 20

Gambar 4.1 Histogram Skor Pretest ... 38


(12)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN ... 62

A.1 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest... 63

A.2 Soal Pretest dan Posttest ... 64

A.3 Pedoman Penyekoran Soal Pretest dan Posttest... 65

A.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 ... 66

A.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 ... 72

A.6 Lembar Observasi Aktivitas Guru 1 ... 76

A.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 1 ... 78

A.8 Lembar Observasi Aktivitas Guru 2 ... 79

A.9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 2 ... 81

LAMPIRAN B DATA UJI COBA INSTRUMEN ... 82

B.1 Skor Uji Coba Soal ... 83

B.2 Uji Validitas ... 85

B.2 Uji Reliabilitas ... 87

LAMPIRAN C HASIL PENGOLAHAN DATA ... 89

C.1 Skor hasil Pretest dan Posttest... 90

C.2 Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data hasil Pretest ... 92

C.3 Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Data hasil Pretest ... 93

C.4 Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Data hasil Pretest ... 94


(13)

xiv

C.5 Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data hasil

Posttest ... 95

C.6 Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Data hasil Posttest ... 96

C.7 Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Data hasil Posttest ... 97

C.8 Hasil Uji Normalitas dan Histogram Skor Pretest ... 98

C.9 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest ... 100

C.10 Hasil Uji Normalitas dan Histogram Skor Posttest ... 101

C.11 Hasil Uji Homogenitas Skor Posttest ... 103

C.12 Uji t Pretest Posttest ... 104

C.13 t Tabel ... 105

LAMPIRAN D DOKUMENTASI... 106

LAMPIRAN E PROFIL SEKOLAH DAN ADMINISTRASI... 113

E.1 Profil Sekolah ... 114


(14)

1

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran Matematika di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1973 ketika pemerintah mengganti pengajaran berhitung di SD dengan matematika. Sejak saat itu matematika menjadi mata pelajaran wajib di SD juga di SMP dan SMA. Dinyatakan dalam GBPP bahwa pengajaran matematika di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi perubahan dunia yang dinamis dengan menekankan pada penalaran logis, rasional, dan kritis serta memberikan keterampilan kepada mereka untuk mampu menggunakan matematika dan penalaran matematika dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari bidang ilmu lain (Hadi, 2005, hlm. 1 & 3). Menurut Niss (Hadi, 2005, hlm. 3) salah satu alasan utama diberikan matematika kepada siswa-siswa di sekolah adalah untuk memberikan kepada setiap individu pengetahuan yang dapat membantu mereka mengatasi berbagai hal dalam kehidupan, seperti pendidikan, kehidupan pribadi, kehidupan sosial, dan kehidupan sebagai warga negara.

Kenyataan di lapangan cukup banyak siswa yang tidak menyukai matematika. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sukar dan sulit untuk dimengerti. Akibatnya motivasi belajar siswa sulit ditumbuhkan. Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik, karena di satu pihak matematika dibutuhkan untuk meningkatkan nalar siswa dan melatih siswa agar mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan kreatif. Sedangkan di lain pihak, matematika tidak disenangi banyak siswa. Akibat nyata yang ditemui adalah prestasi matematika siswa baik secara nasional maupun internasional belum menggembirakan. Hasil penelitian tim Programme of International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-9 dari 41 negara pada kategori literatur matematika. Sementara itu, menurut penelitian Trends in International


(15)

2

Mathematics and Science Study (TIMMS) tahun 1999, matematika Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 38 negara (data UNESCO). Hal itu menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan (dalam Hartati, 2008). Salah satu penyebab rendahnya prestasi matematika siswa adalah dikarenakan belajar matematika siswa yang belum bermakna, sehingga pengertian siswa tentang konsep lemah. Jenning dan Dunne (dalam Soviawati, 2011) mengatakan bahwa, siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan nyata. Guru dalam pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberi kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri ide-ide matematika. Menurut Van de Henvel-Panhuizen (dalam Soviawati, 2011) bila anak belajar matematika terpisah dari pengalaman sehari-hari mereka maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikan matematika.

Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek kajian yang abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan siswa kesulitan dalam matematika. Hal ini juga terjadi pada siswa Sekolah Dasar, karena pada kisaran usia ini menurut Piaget anak berada pada taraf perkembangan operasional konkret. Pada taraf ini anak belum bisa menerima hal-hal yang abstrak, mereka hanya dapat berpikir tentang berbagai hal apabila dihubungkan dengan objek nyata. Tetapi pembelajaran saat ini cenderung pada bagaimana matematika dapat diaplikasikan dalam dunia nyata dan bukan sebaliknya yaitu objek-objek nyata digunakan sebagai salah satu cara membentuk konsep matematika (dalam Hartati, 2008).

Proses belajar mengajar yang umumnya berlangsung dikelas dimana guru berinteraksi dengan siswa maka keberhasilan proses belajar mengajar sangat bergantung kepada apa yang dilakukan dan model apa yang digunakan oleh guru. Salah satu model pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari (mathematize of everyday experience) dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR).


(16)

3

Dalam pendekatan matematika realistik, dunia nyata dijadikan sebagai sumber pemunculan konsep matematika dan aplikasi dari konsep matematika. Pengenalan konsep-konsep matematika dilakukan dengan menghadapkan siswa kepada masalah dari kehidupan mereka, pengalaman mereka, dan apa yang pernah mereka lihat atau dengar, tetapi yang mereka anggap sebagai kenyataan sehingga siswa melibatkan dirinya dalam kegiatan belajar secara bermakna. Pendekatan matematika realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi konsep-konsep matematika berdasarkan masalah realistik yang diberikan guru. Situasi dalam masalah realistik memungkinkan siswa menggunakan cara-cara informal (cara mereka sendiri sesuai dengan pengalaman mereka) untuk menyelesaikan masalah. Dalam pembelajaran, siswa dituntut terlibat secara aktif, mampu menjelaskan dan mengungkapkan alasan terhadap solusi yang diperoleh, memahami pekerjaan temannya, dan menanyakan alternatif pemecahan masalah. Peranan guru dalam pembelajaran matematika realistik adalah sebagai fasilitator dan motivator (dalam Hartati, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk mengkaji dan melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Pengurangan Bilangan Bulat kelas IV Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Masalah yang teridentifikasi

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya:

a. Pembelajaran matematika dikelas masih sering dilakukan secara konvensional sehingga siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran secara aktif.


(17)

4

c. Guru hanya menerangkan konsep yang abstrak dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa tidak begitu paham terhadap konsep yang diajarkan tanpa bantuan alat peraga atau media yang sekiranya real bagi siswa sehingga pembelajaran tidak bermakna.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana proses pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik?

b. Apakah pemahaman siswa setelah pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik materi pengurangan bilangan bulat meningkat?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan penggunaan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran pengurangan bilangan bulat.

2. Mendeskripsikan ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa tentang pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan matematika realistik.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan konstribusi dan sumbangan pemikiran terhadap penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, memberikan pengalaman baru dalam belajar matematika dan membentuk siswa lebih termotivasi dan responsif dalam pelajaran matematika.


(18)

5

b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menemukan variasi pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa, serta memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran matematika di kelas.

c. Bagi sekolah, dengan penelitian ini diharapkan membantu meningkatkan SDM guru dan siswa agar kualitas pembelajaran menjadi lebih baik.

E. Struktur Organisasi Skripsi 1. BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian

e. Struktur Organisasi Skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Matematika

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 3. Fungsi dan Tujuan Matematika di Sekolah Dasar 4. Pedekatan Matematika Realistik

5. Pemahaman

6. Materi Pembelajaran Pengurangan Bilangan Bulat B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis Penelitian

3. BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi dan Sampel Penelitian B. Desain dan Metode Penelitian

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian D. Instrumen Penelitian


(19)

6

F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN a. Hasil Penelitian

b. Pembahasan Penelitian

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan


(20)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SD Negeri Nagarawangi 1 Jl Lukmanul Hakim Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

2. Subjek populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, hlm. 117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Nagarawangi 1 Jl Lukmanul Hakim Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. 3. Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012, hlm. 117). Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Nagarawangi 1 Jl Lukmanul Hakim Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

B. Desain dan Metode Penelitian 1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain One-Group Pretest Posttes Design, yaitu terdapat suatu kelompok yang diberi pretest sebelum perlakuan kemudian di obsevasi dengan di beri posttest. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

X


(21)

21

Dimana :

O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

X = perlakuan (pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik)

O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : a) variabel independen : Pendekatan Matematika Realistik

b) variabel dependen : Pemahaman Siswa pada Materi Pengurangan Bilangan Bulat.

2. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu.

Dari beberapa jenis penelitian eksperimen, peneliti menggunakan jenis penelitian Pre-Eksperimen Design dengan model penelitian bentuk kelompok tidak dipilih secara random, alasan menggunakan metode Pre-Eksperimen Design, karena peneliti hendak mencari tahu penggunaan pendekatan matematika realistik terhadap peningkatan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat yang diuji cobakan pada kelas IV semester II di SD Negeri Nagarawangi 1 Jl Lukmanul Hakim Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.


(22)

22

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Pendekatan Matematika Realistik

Menurut Zainurie (2007) matematika realistik adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Pendekatan matematika realistik di kelas berorientasi pada karakteristik-karakteristik Realistic Mathematics Education (RME), sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan mengaplikasikan konsep-konsep matematika untuk memecahkan masalah sehari-hari (dalam Soviawati, 2011).

2. Pemahaman

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-kata nya sendiri (dalam Fadhil, 2011).

3. Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari seluruh bilangan baik negatif, nol, maupun positif. Penggunaan bilangan negatif bertujuan agar siswa mampu mengetahui dan memahami pengukuran yang bernilai negatif, seperti pengukuran suhu (temperatur) di daerah kutub, kedalaman laut, dan sebagainya. Selain itu pembelajaran materi bilangan bulat bertujuan agar siswa mampu menyelesaikan soal-soal terkait dengan operasi hitung pada bilangan bulat khususnya pada kelas IV yaitu operasi pengurangan bilangan bulat (dalam Farid, 2013).


(23)

23

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 148) “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Dalam penelitian ini, digunakan instrumen yang terdiri dari soal tes yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat sebelum dan sesudah diberi perlakuan yaitu Pendekatan Matematika Realistik, dan observasi untuk mengetahui proses pembelajaran siswa dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. 1. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010, hlm. 53). Soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tipe subjektif (uraian). Keunggulan tes tipe subjektif (uraian) adalah dalam menjawab soal berbentuk uraian siswa dituntut untuk menjawabnya secara rinci, maka proses berpikir, ketelitian, sistematika penyusunan dapat dievaluasi. Hasil evaluasi dapat mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya, selain itu, proses pengerjaan akan menimbulkan aktifitas positif siswa, karena tes tersebut menuntut siswa agar berpikir secara sisitematik, mengaitkan fakta-fakta yang relevan, menyampaikan pendapat dan argumentasi (dalam Nurbaiti, 2012, hlm. 33).

Instrumen tes yang digunakan peneliti berupa soal-soal matematika mengenai materi pengurangan bilangan bulat yang diberikan kepada objek penelitian sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal dan kriteria skor pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat, sebagai berikut:


(24)

24

Tabel 3. 1

Kisi-Kisi Soal Instrumen Pretest dan Posttest Kompetensi Dasar Materi Jumlah

Soal Indikator

Nomor Soal Bentuk Soal 5.3 Mengurangkan bilangan bulat Operasi hitung bilangan o Penguran gan bilangan bulat 5 Mengurangkan dua bilangan positif

5 Uraian

Mengurangkan bilangan positif dengan bilangan negatif dan bilangan negatif dengan bilangan positif

1, 2, 4

Uraian

Mengurangkan dua bilangan negatif

3 Uraian

Tabel 3.2

Kriteria Skor Pemahaman Siswa pada Materi Pengurangan Bilangan Bulat

Skor Respon siswa

0 Siswa tidak memberikan jawaban

5 Siswa mampu memberi jawaban mengenai pengurangan bilangan bulat, namun jawaban salah

10 Siswa pengurangan bilangan bulat, tapi belum lengkap mampu memberi jawaban benar mengenai

15 Siswa mampu memberi jawaban megenai pengurangan bilangan bulat, benar tapi kurang tepat


(25)

25

Sebelum instrumen soal tersebut digunakan harus dilakukan uji coba instrumen. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.

2) Observasi

Observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran matematika. Observasi dilakukan dengan terstruktur dimana sebelumnya sudah disusun terlebih dahulu aspek-aspek yang akan diteliti.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi aktivitas guru dibuat untuk mengamati guru dalam pelaksanaan KBM.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Guru Langkah-Langkah

Pembelajaran Hal yang Diamati

Kegiatan Awal 1. Guru mengkondisikan kelas

2. Guru menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan

3. Guru melakukan apersepsi

Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan masalah yang pernah dialami siswa 2. Guru menjelaskan masalah yang belum dipahami

siswa

3. Guru mendemonstrasikan penggunaan manik-manik untuk menyelesaikan operasi hitung pengurangan bilangan bulat

4. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan 5. Guru menyimpulkan masalah yang telah diselesaikan

siswa

6. Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada LKS 7. Guru berkeliling untuk memantau dan membimbing

siswa

8. Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja siswa 9. Guru memberikan motivasi kepada siswa

10.Guru menanyakan kepada siswa materi yang belum dipahami siswa.

Kegiatan Penutup 1. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran

2. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.


(26)

26

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi siswa dibuat untuk menilai siswa secara individu dan kelompok selama KBM berlangsung.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Siswa Langkah-Langkah

Pembelajaran Hal yang Diamati

Kegiatan Awal 1. Siswa menunjukkan respon yang baik ketika memulai pembelajaran.

2. Siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Siswa dengan bimbingan guru membentuk

kelompok kecil yang beranggotakan 4 orang 2. Siswa memahami masalah yang diajukan guru 3. Siswa menyelesaikan masalah dari guru dengan

caranya sendiri melalui diskusi

4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

5. Siswa mempraktikkan menggunakan manik-manik untuk menyelesaikan operasi hitung pengurangan bilangan bulat di depan teman-temannya.

6. Siswa mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga manik-manik.

7. Siswa secara individual mengerjakan soal operasi pengurangan bilangan bulat melalui gambar yang disajikan guru.

Kegiatan Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

E. Prose Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian haruslah valid. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. (Arikunto, 2006, hlm. 59).

Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2006, hlm 69).

Untuk menguji validitas alat ukur (soal tes) akan digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:


(27)

27

= ∑ (∑ )(∑ )

∑ (∑ ) ∑ (∑ )

Dimana:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikn.

∑ = jumlah perkalian x dengan y

X = skor setiap butir soal masing-masing siswa Y = skor total masing-masing siswa

N = banyaknya siswa/ responden uji coba (Arikunto, 2010, hlm. 72).

Tinggi rendahnya validitas suatu alat evaluasi sangat tergantung pada koefisien korelasinya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh John W. Best (Suherman, 2003, hlm. 111) dalam bukunya Research in Education, bahwa suatu alat tes mempunyai validitas tinggi jika koefisien korelasinya tinggi pula.

rxy diartikan sebagai koefisien validitas instrumen. Kriteria validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Validitas Instrumen

Koefisien Validitas (r xy) Kriteria

0,80 < r xy < 1,00 Validitas Sangat Tinggi (Sangat Baik) 0,60 < r xy < 0,80 Validitas Tinggi (Baik)

0,40 < r xy < 0,60 Validitas Sedang (Cukup) 0,20 < r xy < 0,40 Validitas Rendah (Kurang)

0,00 < r xy < 0,20 Validitas Sangat Rendah (Kurang) r xy < 0,00 Tidak Valid


(28)

28

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap uji validitas soal, maka diperoleh data pada tabel 3.6 :

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas

Butir Soal rxy Interpretasi

1 0,722727 Validitas Tinggi

2 0,623593799 Validitas Tinggi

3 0,625971 Validitas Tinggi

4 0,444343 Validitas Cukup

5 0,641891 Validitas Tinggi

2. Uji Reliabilitas

Selain valid, instrumen penelitianpun harus reliabel (ajeg), maksudnya meskipun digunakan untuk mengukur berkali-kali akan menghasilkan data yang sama (konsisten). Uji reliabilitas dalam penelitian ini akan menggunakan rumus alfa cronbach. Pengujian reliabilitas dengan teknik alfa cronbach dilakukan untuk jenis data interval atau essay (Sugiyono, 2011, hlm 365).

Rumus koefisien reliabilitas alfa cronbach sebagai berikut:

        −     −

=

2

2 11 1 1 t i S S n n r Dimana:

= reliabilitas yang dicari n = Banyak butir soal

∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total (Arikunto, 2010, hlm. 109)

Perhitungan uji reabilitas menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dengan interpretasi Koefisien Reliabilitas (r11) menurut Guilford (Ruseffendi, 2005, hlm. 160).


(29)

29

Tabel 3.7

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Interval Reliabilitas

0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Realibilitas Sangat Tinggi 0,70 ≤ r11 < 0,90 Realibilitas Tinggi 0,40 ≤ r11 < 0,70 Realibilitas Sedang 0,20 ≤ r11 < 0,40 Realibilitas Rendah

r11 < 0,20 Realibilitas Sangat Rendah

Hasil perhitungan realibilitas dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0,567444. Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa realibilitas instrumen yang digunakan termasuk kategori Sedang.

Berdasarkan hasil uji validitas butir soal, dan relibilitas serta mempertimbangkan indikator yang terkandung dalam tiap soal, maka semua soal digunakan dalam instrumen penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2007, hlm. 193) menyebutkan terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang dilakukan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan teknik tes. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Tes diberikan sebelum diberi perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan yaitu pendekatan matematika realistik (posttest). Data tersebut dituangkan dalam bentuk angka-angka sehingga bersifat kuantitatif, yaitu teknik tes merupakan ujian tertulis, lisan, maupun wawancara dalam rangka mengetahui, pengetahuan, bakat, dan


(30)

30

kemampuan sesorang. Adapun pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu :

1. Pemberian Pretest

Untuk mengetahui keadaan dari subyek penelitian yakni seluruh siswa kelas IV SD Negeri Nagarawangi 1, peneliti menyebarkan instrumen berupa soal mata pelajaran matematika mengenai pengurangan bulangan bulat. Penyebaran instrumen tersebut dilaksanakan sebelum siswa diberikan perlakuan atau pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik (pretest). 2. Treatment (pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan PMR)

Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika mengenai pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

3. Pemberian Posttest

Setelah siswa diberi perlakuan dengan melakukan pembelajaran mata pelajaran matematika mengenai pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Selanjutnya untuk memperoleh data sebagai hasil dari treatment, maka peneliti menyebarkan soal berupa posttest.

G. Teknik Analisis Data 1. Statistika Deskriptif

a. Membuat distribusi frekuensi relatif, distribusi frekuensi kumulatif relatif dan histogram

1) Distribusi frekuensi adalah susunan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas (Subana dan Rahadi, 2000, dalam Nurhayati, 2011, hlm. 31). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:


(31)

31

(a) Menentukan range atau jangkauan

Daerah jangkauan data (range) adalah selisih data terbesar (maksimum) dengan data terkecil (minimum), yang dinotasikan dengan :

R = Xmaks - Xmin

(b) Menentukan banyaknya kelas

Dalam menentuakan banyaknya kelas, ada satu aturan yang diberikan oleh H. A Sturges, yang selnjutnya disebut aturan Sturges, yaitu sebagai berikut :

K = 1 + 3,3 Log n Keterangan :

K = banyaknya kelas

n = banyaknya data (frekuensi) 3,3 = bilangan konstan

(c) Menentukan panjang kelas

Panjang kelas diperoleh dengan cara nilai rentang dibagi banyaknya kelas, sehingga ditulis :

=

Keterangan :

P = panjang kelas (interval kelas) R = rentang (jangkauan)

K = banyaknya kelas

(d) Membuat tabel distribusi frekuensi relatif

Frekuensi relatif adalah perbandingan antara frekuensi masing-masing kelas dengan jumlah frekuensi seluruhnya yang dinyatakan dalam persentase (Subana dan Rahadi, 2000, dalam Nurhayati, 2011, hlm. 32). 2) Distribusi frekuensi kumulatif relatif adalah kumulatif dibagi frekuensi total

dikalikan seratus persen, dinyatakan dengan rumus : Fkrel = x 100%

Keterangan :


(32)

32

Fk = frekuensi kumulatif

∑f = frekuensi total

3) Untuk membuat histogram yaitu dengan menggunakan program SPSS 16.0. b. Menentukan ukuran data statistika, yaitu : banyak data (n), data terbesar

(Xmaks), data terkecil (Xmin), rentang (r), rata-rata ( ̅), medium (Me), modus (Mo), dan strandar daviasi (ds).

2. Analisis Data Statistik

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif berupa hasil tes dari penggunaan pendekatan matematika realistik terhadap pemahaman siswa pada pengurangan bilangan bulat di Kelas IV Sekolah Dasar. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis data:

a. Persiapan

Kegiatan pada langkah persiapan ini, antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data.

b. Tabulasi

Kegiatan pada langkah tabulasi ini, antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel.

c. Analisis Statistik

Pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi, yaitu Uji t dua variabel bebas. Analisis komparasi (Uji t) digunakan untuk memprediksi perbandingan atau perbedaan antara dua variabel bebas. Dalam analisis ini, langkah-langkah yang dilakukan, antara lain:

1) Analisis data hasil pretest dan posttest

Tujuan menganalisis data hasil pretest dan posttest adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel. Proses analisis data hasil pretest dan posttest adalah mengolah data dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(a) Uji Normalitas Data

Sebelum dilaksanakan pengujian yang lain maka, uji normalitas sangatlah diperlukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak.


(33)

33

Apabila sebaran data berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas dan apabila sebaran data tidak normalitas maka dilakukan uji nonparametrik. Data yang diuji normalitas ini adalah pretest, posttest.

(b) Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui varians dari beberapa populasi sama atau tidak.

(c) Uji Hipotesis

Jika data yang di analisis pada uji normalitas normal maka dilakukan uji t, hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh antara variabel independen dan variabel devenden. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 97) bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) dari harga t table maka Ho diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak jadi tidak dilihat lebih atau kurangnya. Pengolahan datanya menggunakan aplikasi SPSS 16.0.

Hipotesis :

Ha = Penggunaan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat kelas IV Sekolah Dasar.

Ho = Penggunaan pendekatan matematika realistik tidak dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat kelas IV Sekolah Dasar.

Kaidah pengambilan keputusan dengan taraf signifikansi 5% sebagai berikut : (1) Sig < 0,05 → Ho ditolak maka Ha diterima

(2) Sig > 0,05 → Ho diterima maka Ha ditolak

Untuk membantu proses pengolahan data secara cepat dan tepat maka peneliti menggunakan alat hitung SPSS (Statistical Product and Service Solution) versin 16.0.


(34)

34

H. Prosedur penelitian

Adapun prosedur yang dilakukan penelitian, yaitu : 1. Tahap Persiapan

a. Memperoleh surat keputusan tentang bimbingan skripsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melakukan konsultasi dengan pembimbing I dan II untuk mengajukan judul atau permasalahan yang akan diteliti.

c. Menyusun proposal penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan pembimbing I dan II untuk diseminarkan.

d. Mengajukan permohonan pelaksanaan seminar proposal penelitian kepada dosen pembimbing.

e. Melakukan seminar proposal penelitian.

f. Melakukan revisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar serta arahan dari pembimbing I dan II.

g. Membuat surat pengantar penelitian untuk diajukan kepada kepala sekolah SD Negeri Nagarawangi 1 Jl Lukmanul Hakim Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Konsultasi kepada kepala sekolah dan guru kelas mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

b. Melakukan observasi

c. Mengkonsultasikan pelaksanaan penelitian dengan guru kelas. d. Pemilihan sample sebagai subjek penelitian

e. Menguji cobakan instrumen penelitian di kelas yang bukan sample penelitian. f. Melaksanakan proses mengajar dengan menggunakan metode pre eksperimen

dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. 1) Pretest

Siswa diberi tes awal untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat ketika belum diberikan perlakuan.


(35)

35

2) Perlakuan

Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi pelajaran yaitu pengurangan bilangan bulat melalui pendekatan matematika realistik.

3) Posttest

Postest dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa melalui pendekatan matematika realistik pada pembelajaran pengurangan bilangan bulat.


(36)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan data hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data serta pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan:

1. Proses pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berjalan dengan lancar dan menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan urutan tahap memahami masalah konstektual, tahap menjelaskan masalah konstektual, tahap menyelesaikan masalah konstektual, tahap membandingkan dan mendiskusikan jawaban, tahap menyimpulkan.

2. Pemahaman siswa pada pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik sangat baik dan mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari perbedaan rata-rata peningkatan pemahaman siswa hasil pretest terhadap hasil posttest. Skor rata-rata siswa pada saat pretest adalah 61,12 yaitu sekitar 61%, sedangkan Skor rata-rata siswa pada saat posttest adalah 79,88 yaitu sekitar 80%. Jadi terdapat peningkatan rata-rata skor siswa sebesar 18,76, yaitu sekitar 19%. Dilihat dari hasil uji hipotesis penelitian bahwa α = 0,05 lebih besar dari 0,000 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Untuk nilai thitung sebesar 14,701 dengan Sig 0,000 dan dk = n – 1 = 40 -1 = 39 sehingga nilai ttabel = 1,685 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan thitung

adalah harga mutlak, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi, penggunaan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat kelas IV Sekolah Dasar.


(37)

58

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka Peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Kepada pihak sekolah, kiranya berkenan untuk merintis dan mengembangkan penelitian sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Sebagai guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran siswa di Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran salah satunya yaitu pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik.

3. Pendekatan matematika realistik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman siswa di Sekolah Dasar khususnya.

4. Penelitian terhadap pendekatan matematika realistik dalam kaitannya dengan pemahaman siswa disarankan untuk dicoba, dikaji, dan dikembangkan kembali untuk kemampuan matematika yang lain dan dapat menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik lagi.

5. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dalam melakukan penelitian yang sama dengan materi pelajaran yang berbeda.


(38)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Biliya, Betty. (2010). Peningkatan Kemampuan Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Media Manik-Manik pada Siswa kelas IV SDN Balangan Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2009/ 2010. Surakarta : Skripsi Universitas Sebelas Maret. [Tidak diterbitkan]

Creswell, John W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Damanti, Epi. (2012) Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Penjumlahan Bilangan di Kelas III menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan] Fadhil, Fatimatuzzahro. (2011). Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Tersedia Online : http://fatimatuzzahrofadhil.blogspot.com/

Faizi, Mastur, Hadi. (2013). Ragam Metode Mengajar Eksakta pada Murid. Yogyakarta: DIVA PRESS

Farid, Muhammad. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Teori Belajar Bruner pada Siswa Kelas IV SDN Kaligayam 02 Kabupaten Tegal. Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang. [Tidak diterbitkan]

Gunawan, Imam dan Retno Anggarini. Taksonomi Bloo – Revisi Ranah Kognitif : Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian. [Tidak diterbitkan]

Hadi, Sutarto. (2005). Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip Banjarmasin

Hammad. (2009). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Indonesia. Tersedia Online : http://h4mm4d.wordpress.com/2009/02//27/pendidikan-matematika-realistik-indonesia-pmri-indonesia.html

Hamzah, dan Koni, Satria. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumu Aksara

Hartati, Suci. (2008). Optimalisasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Karangwaru. Yogyakarta : Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. [Tidak diterbitkan]


(39)

60

Mulia, Fuji. (2013). Pengertian Matematika menurut Para Ahli. Tersedia Online : http://www.trigonalworld.com/2013/04/pengertian-matematika-menurut-para-ahli.html

Nurbaiti, Ajeng. (2013) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan]

Nurhayati, Lia. (2011). Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan]

Nurliana, Dena. (2013) Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa pada Konsep Penjumlahan Pecahan. Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan]

Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito

Soviawati, Evi. (2011). Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar. [Tidak diterbitkan]

Subekti, Isnaeni A. (2012). Pengaruh Brain Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Datar. UPI Kampus Tasikmalaya: Tidak diterbitkan

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung.PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statitiska untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.. Bandung:Alfabeta

Suherman, Eman. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JCA UPI.

Sunaryo, Wowo. (2012) Taksonomi Kognitif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Titin, Ai. (2012). Penerapan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan

Kemampuan Operasi Penjumlahan Pecahan pada Pembelajaran

Matematika Kelas V SD Surip. Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan]

Usdiyana, Dian dkk. (2009). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. [Tidak diterbitkan]


(40)

61

Utari, Retno dan Madya, Widyaiswara. (2011). Taksonomi Bloom apa dan bagaimana menggunakannya?. [Tidak diterbitkan]

Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik suatu alternatif pendekatan pemmbelajaran matematika. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Zahra. (2010). Mengajar Matematika Dengan Pendekatan Realistik.Tersedia Online : http://zahra-abcde-.blogspot.com/2010/04/mengajar-matematika-dengan-pendekatan.html


(1)

35

2) Perlakuan

Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi pelajaran yaitu pengurangan bilangan bulat melalui pendekatan matematika realistik.

3) Posttest

Postest dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa melalui pendekatan matematika realistik pada pembelajaran pengurangan bilangan bulat.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan data hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data serta pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan:

1. Proses pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berjalan dengan lancar dan menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan urutan tahap memahami masalah konstektual, tahap menjelaskan masalah konstektual, tahap menyelesaikan masalah konstektual, tahap membandingkan dan mendiskusikan jawaban, tahap menyimpulkan.

2. Pemahaman siswa pada pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik sangat baik dan mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari perbedaan rata-rata peningkatan pemahaman siswa hasil pretest terhadap hasil posttest. Skor rata-rata siswa pada saat pretest adalah 61,12 yaitu sekitar 61%, sedangkan Skor rata-rata siswa pada saat posttest adalah 79,88 yaitu sekitar 80%. Jadi terdapat peningkatan rata-rata skor siswa sebesar 18,76, yaitu sekitar 19%. Dilihat dari hasil uji hipotesis penelitian bahwa α = 0,05 lebih besar dari 0,000 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk nilai thitung sebesar 14,701 dengan Sig 0,000 dan dk = n – 1 = 40 -1 = 39 sehingga nilai ttabel = 1,685 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan thitung adalah harga mutlak, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi, penggunaan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pengurangan bilangan bulat kelas IV Sekolah Dasar.


(3)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka Peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Kepada pihak sekolah, kiranya berkenan untuk merintis dan mengembangkan penelitian sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Sebagai guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran siswa di Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran salah satunya yaitu pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik.

3. Pendekatan matematika realistik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman siswa di Sekolah Dasar khususnya.

4. Penelitian terhadap pendekatan matematika realistik dalam kaitannya dengan pemahaman siswa disarankan untuk dicoba, dikaji, dan dikembangkan kembali untuk kemampuan matematika yang lain dan dapat menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik lagi.

5. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dalam melakukan penelitian yang sama dengan materi pelajaran yang berbeda.


(4)

59 Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Biliya, Betty. (2010). Peningkatan Kemampuan Menghitung Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Media Manik-Manik pada Siswa kelas IV SDN Balangan Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2009/ 2010.

Surakarta : Skripsi Universitas Sebelas Maret. [Tidak diterbitkan]

Creswell, John W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Damanti, Epi. (2012) Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Penjumlahan

Bilangan di Kelas III menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan]

Fadhil, Fatimatuzzahro. (2011). Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Tersedia Online : http://fatimatuzzahrofadhil.blogspot.com/

Faizi, Mastur, Hadi. (2013). Ragam Metode Mengajar Eksakta pada Murid. Yogyakarta: DIVA PRESS

Farid, Muhammad. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan

Bulat Melalui Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Teori Belajar Bruner pada Siswa Kelas IV SDN Kaligayam 02 Kabupaten Tegal.

Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang. [Tidak diterbitkan]

Gunawan, Imam dan Retno Anggarini. Taksonomi Bloo – Revisi Ranah Kognitif :

Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian.

[Tidak diterbitkan]

Hadi, Sutarto. (2005). Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip Banjarmasin

Hammad. (2009). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Indonesia. Tersedia Online : http://h4mm4d.wordpress.com/2009/02//27/pendidikan-matematika-realistik-indonesia-pmri-indonesia.html

Hamzah, dan Koni, Satria. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumu Aksara

Hartati, Suci. (2008). Optimalisasi Pembelajaran Matematika Dengan

Pendekatan Matematika Realistik Pada siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Karangwaru. Yogyakarta : Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan


(5)

60

Mulia, Fuji. (2013). Pengertian Matematika menurut Para Ahli. Tersedia Online : http://www.trigonalworld.com/2013/04/pengertian-matematika-menurut-para-ahli.html

Nurbaiti, Ajeng. (2013) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak

diterbitkan]

Nurhayati, Lia. (2011). Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik Terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Tasikmalaya: Skripsi UPI

Kampus Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan]

Nurliana, Dena. (2013) Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa pada Konsep Penjumlahan Pecahan. Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus Tasikmalaya. [Tidak

diterbitkan]

Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non

Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito

Soviawati, Evi. (2011). Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar.

[Tidak diterbitkan]

Subekti, Isnaeni A. (2012). Pengaruh Brain Based Learning dalam Pembelajaran

Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Datar.

UPI Kampus Tasikmalaya: Tidak diterbitkan

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung.PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statitiska untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.. Bandung:Alfabeta

Suherman, Eman. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JCA UPI.

Sunaryo, Wowo. (2012) Taksonomi Kognitif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Titin, Ai. (2012). Penerapan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan

Kemampuan Operasi Penjumlahan Pecahan pada Pembelajaran

Matematika Kelas V SD Surip. Tasikmalaya: Skripsi UPI Kampus

Tasikmalaya. [Tidak diterbitkan]

Usdiyana, Dian dkk. (2009). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis SMP

Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. [Tidak diterbitkan]


(6)

Utari, Retno dan Madya, Widyaiswara. (2011). Taksonomi Bloom apa dan

bagaimana menggunakannya?. [Tidak diterbitkan]

Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik suatu alternatif

pendekatan pemmbelajaran matematika. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Zahra. (2010). Mengajar Matematika Dengan Pendekatan Realistik.Tersedia Online : http://zahra-abcde-.blogspot.com/2010/04/mengajar-matematika-dengan-pendekatan.html


Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR.

0 5 74

PENGGUNAAN MEDIA KANCING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 7 35

PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN GARIS BILANGAN DI SEKOLAH DASAR.

0 0 35

PENGGUNAAN MEDIA SMILEY FACE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT.

0 2 37

PENGGUNAAN ALAT PERAGA AKUARIUM BILBUL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 0 37

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK.

0 0 41

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK.

0 0 31

PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR - Repository UNIKAMA

0 1 8

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 3 PANJANG

0 0 25