Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung.

(1)

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh

CITRA AGUNG PRAMESWARI

1000307

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama

Negeri se-Kota Bandung

Oleh :

Citra Agung Prameswari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Citra Agung Prameswari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

No. Daftar : 039/AP/S/2014

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ucapan Terimakasih ... ii

Abstrak ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... X

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Batasan dan Perumusan Masalah ... C. Tujua Penelitian ... D. Metode Penelitian ... E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian ... F. Struktur Organisasi ...

1 1 5 7 7 7 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... A. Kajian Pustaka ... 1. Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah ... a. Konsep Seleksi Kepala Sekolah ... b. Proses Seleksi Kepala Sekolah ... c. Tujuan Seleksi Kepala Sekolah ... d. Kriteria Dasar Seleksi Kepala Sekolah ... 2. Kinerja Kepala Sekolah ... a. Konsep Kinerja Kepala Sekolah... b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Kepala Sekolah ... c. Kompetensi Kepala Sekolah ...

11 11 11 12 14 24 26 31 31 35 38


(5)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 B. Penelitian Terdahulu ... C. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis...

1. Kerangka Penelitian... 2. Hipotesis Penelitian...

43 45 45 48

BAB III METODE PENELITIAN ... A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 1. Lokasi Penelitian ... 2. Populasi ... 3. Sampel Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... 1. Metode dan Pendekatan ... a. Metode Penelitian ... b. Pendekatan ... 2. Teknik Penggalian Data ... 3. Prosedur Pengolahan Data ... D. Definisi Operasional ... 1. Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah ... 2. Kinerja Kepala Sekolah ... E. Instrumen Penelitian ... F. Proses Pengembangan Instrumen ... 1. Uji Validitas Instrumen ... 2. Uji Reliabilitas Instrumen ... G. Teknik Pengumpulan Data ... H. Uji T Dependen (Berpasangan) ... I. Analisis Data ...

49 49 49 49 51 55 58 58 58 58 58 59 59 59 60 60 63 63 69 72 75 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 83 83


(6)

vii

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 2. Seleksi Data ... 3. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden

Berdasarkan Perhitungan Rata-rata (Weight Means Score) ... 4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baru ... 5. Uji Normalitas Distribusi ... 6. Uji Hipotesis Penelitian ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ...

1. Gambaran Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung ... 2. Gambaran Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah

Pertama Negeri di Kota Bandung ...

3. Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung ...

83 84

85 99 100 102 105

106

109

115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... B. Saran ...

120 120 121


(7)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

No. Daftar : 039/AP/S/2014

Abstrak

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem seleksi calon kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah di SMP Negeri se-Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang disebarkan kepada 47 Kepala Sekolah dan 96 Guru sebagai sampel penelitian. Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted Means Scored (WMS) menunjukkan bahwa sistem seleksi calon Kepala Sekolah SMP Negeri se-Kota Bandung termasuk ke dalam kategori sangat sesuai dengan persentase sebesar 93,41% dan kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri se-Kota Bandung termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan nilai persentase sebesar 82,83%.

Analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,040 yang berarti bahwa sistem seleksi calon kepala sekolah mempunyai hubungan negatif dengan kinerja kepala sekolah dengan keeratan hubungan termasuk ke dalam kategori sedang. Nilai koefisien determinasi (KD) yang diperoleh sebesar 0,3%, hal ini berarti bahwa sistem seleksi calon kepala sekolah memiliki pengaruh terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 0,3%, sedangkan sisanya sebesar 99,7% merupakan faktor-faktor lain. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sistem seleksi calon kepala sekolah memiliki hubungan negatif terhadap kinerja kepala sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung. Selain itu, kinerja kepala sekolah lebih diutamakan dibandingkan dengan kesesuaian sistem seleksi calon kepala sekolah bagi SMP Negeri di Kota Bandung.

Kata Kunci : sistem seleksi calon kepala sekolah, kinerja kepala sekolah

Abstract

In general this study aims to determnine the influence of the selection system of principal on principal performance in the Junior High School of Bandung City. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. Data collection technique uses the enclosed questionnaire distributed to 47 principals and 96 teachers as the sample of the study. General trend calculation results using Wighted Mean Scored (WMS) indicates that the selection system of principal in the Junior High School of Bandung City is include in excellent category with the percentage of 93,41%, and performance of principals in the Junior High School of Bandung City is include in excellent category with the percentage of 82,83%.


(8)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

No. Daftar : 039/AP/S/2014

Correlation coefficient in data analysis is -0,040, it show that selection system of principal have a negative relationship with performance of principal at the medium level of relationship. Value of determination coefficient is 0,3%, indicates that the selection system affects the principal performance by 0,3% while the remaining 99,7%is influenced by other factors. The conclusion of this study that the selection system of candidates for the principal to have a negative relationship with the performance of principals in Junior High School as the city of Bandung. In addition, the performance of principals is preferred than the suitability of the candidate selection system for Junior High School principal in Bandung City.


(9)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

No. Daftar : 039/AP/S/2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Cita-cita yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945, salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut tidak lepas dengan harapan bangsa dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Masih rendahnya mutu pendidikan nasional pada tingkat global saat ini menjadi perbincangan hangat yang muncul di permukaan.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan yang rendah nampaknya tidak bisa dihindari lagi. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari sistemnya baik itu input, proses, sampai pada output yang berupa produk yang dihasilkan oleh pendidikan. Sehingga secara komprehensif perlu adanya suatu pengelolaan pendidikan yang signifikan dalam mendayagunakan segala sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan pendidikan yang produktif. Sumber daya yang dimaksud apabila merujuk pada peraturan perundang-undangan pendidikan yang berlaku. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan menyatakan “Lingkup standar nasional pendidikan

melitputi: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pembiayaan, (7) standar pengelolaan dan (8) standar evaluasi pendidikan.” Setidaknya delapan variabel tersebut berpengaruh terhadap produktivitas pendidikan.

Berdasarkan pada Renstra Kemdikbud Tahun 2010-2014 dijelaskan bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi yaitu menyediakan tenaga pendidik yang profesional dan kompeten dengan distribusi yang merata. Tenaga pendidik saat


(10)

2

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 ini memerlukan pengembangan dalam hal profesionalisme dan kompetensinya dalam melaksanakan berbagai tugasnya. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan baru bagaimana meningkatkan kualitas para tenaga pendidik. Permasalahan yang memang sering muncul diperbincangkan salah satunya adalah kinerja kepala sekolah sebagai pengelola sekolah yang masih rendah.

Kepala sekolah merupakan seorang pemimpin pendidikan yang sangat strategis dalam perannya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah yang profesional dan kompeten serta memiliki mutu yang baik sangat dibutuhkan, mengingat tantangan yang dihadapi sangat besar diiringi dengan kemajuan IPTEK yang serba canggih di era globalisasi sekarang ini. Hal tersebut sebetulnya telah tercantum dalam peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2007 mengenai Standar Kompetensi Kepala Sekolah, yang menuntut kepala sekolah harus memiliki kompetensi yang relevan dan mutlak untuk dimiliki.

Permasalahan mengenai kinerja kepala sekolah yang rendah memperlihatkan rendahnya kualitas kepala sekolah. Hal tersebut sangat memprihatinkan melihat pentingnya peran kepala sekolah bagi kualitas pendidikan sekolah. Seperti yang dilansir dalam berita online kompas.com mengenai kinerja kepala sekolah :

Setelah diberlakukan otonomi daerah, kompetensi dan kinerja kepala sekolah di jenjang TK, SD, SMP, dan SMA/SMK masih tetap rendah. Hal ini, antara lain, disebabkan campur tangan politik lokal dalam pengangkatan kepala sekolah

Kinerja kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah dapat mempengaruhi rendah atau tidaknya kualitas sekolah yang ia pimpin. Kepala sekolah sebagai orang terdepan dalam menangani segala permasalahan sekolah dibutuhkan profesionalitas dalam dirinya. Seperti yang dipaparkan LPKKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah) pada situs LPKKS.org (2012) mengenai kinerja kepala sekolah:


(11)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Melihat pentingnya fungsi kepemimpinan kepala sekolah, maka usaha untuk meningkatkan kinerja yang lebih tinggi bukanlah pekerjaan mudah bagi kepala sekolah karena kegiatan berlangsung dalam sebuah proses panjang yang direncanakan dan diprogram secara baik pula. Namun pada kenyataannya tidak sedikit kepala sekolah yang hanya berperan sebagai pimpinan formalitas dalam sebuah sistem alias hanya sekedar sebagai pemegang jabatan struktural sambil menunggu masa purna tugas.

Adapun menurut Dharma (2008) dalam Budi Suhardiman (2011) mengenai kepala sekolah terkait dengan pengangkatan dan rekrutmen calon kepala sekolah yang mengatakan bahwa :

Banyaknya kepala sekolah yang kurang memenuhi standar, kondisi ini tidak lepas dari proses rekrutmen dan pengangkatan kepala sekolah yang berlaku saat ini. Lebih lanjutnya lagi dijelaskan bahwa kelemahan tersebut

karena sejumlah daerah menunjuk kepala sekolah asal “comot” saja.

Padahal calon kepala sekolah sudah terfasilitasi dengan adanya Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah yang terkadang diabaikan.

Di kota Bandung sendiri seleksi kepada calon kepala sekolah diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Seperti yang terdapat dalam berita online www.pikiran-rakyat.com mengenai seleksi calon kepala sekolah yang dilakukan pada tahun 2011 yakni :

Salah seorang anggota LPMP Jabar Tatang Suhendar mengungkapkan, LPMP merupakan unit pelaksana teknis dari Kementerian Pendidikan Nasional untuk mengeksekusi, menilai, memetakan rangking, dan memberikan rekomendasi kepada dinas pendidikan. Namun, yang memutuskan tetap Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Menurut Marwansyah (2010:128), seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk jabatan atau posisi tertentu. Didukung oleh Lunenburg dan Irby (2006:296) untuk merekrut pelamar secara efektif, kepala


(12)

4

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 sekolah harus (a) memiliki analisis mendalam tentang persyaratan kerja; (b) mengetahui kendala-kendala hukum yang mempengaruhi upaya merekrut, dan (c) mengembangkan sumber-sumber potensi karyawan atau pegawai. Jika konsep yang dikemukakan Lunenburg dan Irby itu diterapkan pada seleksi kepala sekolah, maka yang dimaksud seleksi kepala sekolah yaitu suatu proses untuk mendapatkan kepala sekolah yang berkualitas, dalam rangka mengisi formasi yang tersedia.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah disebutkan “lima kompetensi kepala sekolah yaitu: (1) kompetensi manajerial, (2) kompetensi kepribadian, (3)

kompetensi kewirausahaan, (4) kompetensi supervisi, dan (5)kompetensi sosial.”

Kinerja kepala sekolah sendiri merupakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas yang dimiliki kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di sekolah yang dipimpinnya. Dengan kata lain hasil kerja atau prestasi kerja yang diperoleh kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya di sekolah yang bersangkutan. Ukuran keberhasilan sekolah yang dapat ditampilkan oleh kepala sekolah yaitu (1) keberhasilan dalam mengelola sekolah, (2) keberhasilan dalam mengelola kegiatan pembelajaran, (3) mengelola ketenagaan, (4) mengelola sarana prasarana, (5) mengelola keuangan, (6) mengelola lingkungan sekolah, (7) mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat. (Budi Suhardiman, 2011: 247)

Berdasarkan Penelitian dari Budi Suhardiman (2011), banyak faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah. Faktor-faktor determinan tersebut yakni terdiri dari budaya sekolah, motivasi kerja, latar belakang pendidikan, rekutmen, kompetensi, dan sistem kompensasi. Apabila masalah tersebut secara kontinyu terjadi, maka akibatnya menimbulkan tiga masalah kritis yang dikarenakan kinerja kepala sekolah rendah yang nantinya berdampak pada kinerja sekolah yang kemudian berujung pada rendahnya produktivitas/mutu sekolah, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sanusi (2007) dalam Engkoswara & Aan Komariah


(13)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 diantaranya : 1) masalah yang paling kritis terletak pada nilai-nilai budaya yang masih lemah yang bersemayam pada hati sanubari kita sendiri; 2) masalah yang paling kritis terletak pada struktur kekuasaan politis dan birokratis yang merajai kriteria dan ukuran keahlian profesional; dan 3) masalah yang paling kritis dalam sistem pendidikan kita terletak pada kelemahan belajarnya sendiri.

Berbagai permasalahan yang timbul dari mulai proses rekrutmen hingga seleksi calon kepala sekolah akan berdampak besar bagi perjalanan karir kepala sekolah tersebut nantinya. Ketika standar yang berlaku dalam proses penyeleksian tidak dijalankan dengan baik memungkinkan kepala sekolah tersebut berkinerja rendah. Hal tersebut dikarenakan kompetensi yang dimiliki kepala sekolah masih terbilang kurang baik.

Mengacu pada permasalahan yang muncul tersebut, telah memberikan isyarat bahwa dalam upaya meningkatkan mutu layanan pendidikan atau sekolah yang berkualitas, maka diperlukan adanya suatu dukungan kinerja kepala sekolah yang memiliki kemampuan serta dapat memanfaatkan kemampuannya tersebut secara profesional. Sehingga perlu adanya suatu kajian mengenai masalah tersebut. Dalam pengangkatan dan penyeleksian kepala sekolah harus dilakukan melalui sistem yang baik dan benar serta didukung dengan para penguji yang memiliki kompetensi tinggi dan profesional sehingga output yang diharapkan pun akan baik pula.

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik mengenai sistem seleksi calon kepala sekolah yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Dengan demikian diharapkan kompetensi-kompetensi yang diperlukan kepala sekolah dapat terseleksi dengan baik untuk melahirkan para kepala sekolah yang profesional dan kompeten.

Sistem seleksi calon kepala sekolah serta pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah menarik untuk diteliti langsung di sekolah. Sehingga penulis berencana untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh sistem seleksi kepala


(14)

6

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 sekolah terhadap kinerja kepala sekolah di Sekolah Mengeah Pertama Kota Bandung. Dengan maksud mengetahui besaran pengaruh dari sistem seleksi kepala sekolah yang ada dengan kinerja kepala sekolah. Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di SMP Negeri Se-Kota Bandung.”

B. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan maksud untuk memperoleh ruang lingkup penelitian yang lebih jelas atau terfokus dan menghindari terjadinya pengembangan analisis data yang mengambang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada satu faktor yang diduga dominan berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah yakni faktor sistem seleksi calon kepala sekolah itu sendiri.

Secara Konseptual, seleksi calon kepala sekolah dalam penelitian ini adalah proses pemilihan calon kepala sekolah berdasarkan pada syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Sedangkan Kinerja kepala sekolah adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang diperoleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengelola pendidikan.

Secara kontekstual, penelitian ini dilakukan pada Kepala Sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri yang berada di Kota Bandung.


(15)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Pembatasan masalah ini semata-mata bukan berarti mengabaikan kontribusi faktor lainnya, akan tetapi lebih pada banyaknya pertimbangan fenomena awal yang ditemukan dalam survey awal dan kemampuan analisis peneliti yang belum memungkinkan untuk meneliti seluruh variabel.

2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :

a) Bagaimana kegiatan seleksi calon kepala sekolah di SMP Negeri Se-Kota Bandung?

b) Bagaimana Kinerja Kepala Sekolah di SMP Negeri Se-Kota Bandung ?

c) Seberapa besar pengaruh sistem seleksi calon kepala sekolah terhadap Kinerja kepala sekolah di SMP Negeri Se-Kota Bandung?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem seleksi calon kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah di SMP Negeri Se-Kota Bandung.

2. Tujuan khusus

Sedangkan tujuan khususnya yakni :

a) Untuk mengetahui bagaimana sistem seleksi calon kepala sekolah se-SMP Negeri di Kota Bandung.


(16)

8

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 b) Untuk mengetahui bagaimana kinerja kepala sekolah se-SMP Negeri

di Kota Bandung.

c) Untuk mengetahui besaran pengaruh sistem seleksi calon kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah se-SMP Negeri di Kota Bandung.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana yang dikemukakan Muhammad Ali (1999:120) bahwa : “metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada

situasi sekarang”.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

E. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Pelitian ini akan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam proses administrasi/manajemen pendidikan, baik secara teoritis maupun secara operasional.

1. Secara teoritis, penelitian ini akan bermanfaat dalam pemahaman dan informasi mengenai sistem seleksi calon kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah, sehingga akan bermanfaat sebagai bahan kajian bagi peneliti selanjutnya.

2. Secara operasional, penelitian ini akan bermanfaat bagi berbagai pihak, baik bagi peneliti sendiri, pihak sekolah, dinas pendidikan, dan berbagai pihak yang terkait dengan manajemen sekolah.


(17)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 a. Bagi peneliti sendiri, diharapkan melalui penelitian ini akan

bermanfaat untuk mengembangkan pemahaman dan wawasan mengenai sistem seleksi calon kepala sekolah dan kinerja kepala sekolah.

b. Bagi sekolah sendiri, diharapakan melalui penelitian ini akan menjadi masukan (input) dan perbaikan bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah.

c. Bagi dinas pendidikan selaku pemangku kebijakan, melalui penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi dan meningkatkan kualitas manajemen sekolah khususnya kepala sekolah yang sesuai dengan harapan semua pihak.

F. Struktur Organisasi

Judul

Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah terhadap

Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung.”

Halaman Pengesahan

Pernyataan Tentang Keaslian Penelitian Kata Pengantar

Berisi kalimat-kalimat pengantar dalam skipsi.

Ucapan Terima Kasih

Bentuk apresiasi yang setinggi-tingginya serta ungkapan rasa syukur kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

Abstrak

Uraian singkat yang termuat dalam abstrak adalah: judul, hakikat penelitian, tujuan dilakukannya penelitian, metode penelitian yang dipakai dan teknik pengumpulan datanya, serta hasil temuan, kesimpulan dan saran.


(18)

10

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Memuat penyajian sistematika isi skripsi secara rinci agar bisa mempermudah para pembaca mencari judul atau subjudul bagian yang ingin dibaca.

Daftar Tabel

Menyajikan tabel secara berurutan mulai dari tabel pertama sampai dengan tabel terakhir yang tercantum dalam skripsi.

Daftar Gambar

Menyajikan gambar secara berurutan mulai dari gambar pertama sampai dengan gambar terakhir yang tercantum dalam skripsi.

Daftar Lampiran

Menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari lampiran pertama sampai dengan lampiran terakhir yang tercantum dalam skripsi.

BAB I Pendahuluan

Berisi uraian tentang pendahuluan skripsi yang memuat : latar balakang penelitian, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat/signifikasi penelitian, dan struktur organisasi.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Berisi konsep-konsep, teori-teori, hasil penelitian terdahulu yang relevan, yang merupakan landasan penelitian secara teoritik. Serta berisi kerangka fikir peneliti dalam melakukan penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian serta komponen- komponen penelitiannya.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Memuat pengolahan atau analisis data beserta pembahasan dan analisis hasil temuan di lapangan dengan pemaparan data dan pembahasan data.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

Menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(19)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014

Daftar Pustaka

Berisi daftar rujukan/referensi baik berupa buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi.

Lampiran


(20)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

No. Daftar : 039/AP/S/2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan. Tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah satuan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri. Untuk lebih memfokuskan lokasi penelitian, maka lokasi atau tempat yang akan dijadikan objek penelitian adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung.

2. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014 : 117).

Dilihat menurut kompleksitas objek populasi, menurut Bungin (Tukiran T. Dan Hidayati M., 2011 : 34) populasi dapat dibedakan menjadi :

a. Populasi homogen, yaitu keseluruhan yang menjadi populasi, memiliki sifat-sifat yang relatif sama satu sama lain.

b. Populasi heterogen, yakni keseluruhan individu anggota populasi relatif memiliki sifat individual, dimana sifat-sifat tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya.


(21)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di SMP Negeri yang berada di Kota Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, seluruh SMP Negeri di Kota Bandung berjumlah 53 sekolah. Adapun daftar Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung

No. Nama Sekolah Alamat Jumlah

Guru

Kepala Sekolah

1 SMPN 1 Bandung Jl. Kesatrian No. 12 51 1

2 SMPN 2 Bandung Jl. Sumatera No. 42 50 1

3 SMPN 3 Bandung Jl. Rd. Dewi Sartika No. 96 43 1

4 SMPN 4 Bandung Jl. Samoja No. 5 51 1

5 SMPN 5 Bandung Jl. Sumatera N0. 40 53 1

6 SMPN 6 Bandung Jl. H. Yakub No. 36 38 1

7 SMPN 7 Bandung Jl. Ambon No. 23 48 1

8 SMPN 8 Bandung Jl. Alun-alun Utara Uber 47 1

9 SMPN 9 Bandung Jl. Semar No. 5 48 1

10 SMPN 10 Bandung Jl. Rd. Dewi sartika No. 115 47 1

11 SMPN 11 Bandung Jl. H. Samsudin No. 34 55 1

12 SMPN 12 Bandung Jl. Dr. Setiabuhi No. 195 49 1

13 SMPN 13 Bandung Jl. Mutiara No. 15 57 1

14 SMPN 14 Bandung Jl. Lapangan Supratman No. 8 43 1

15 SMPN 15 Bandung Jl, Setiabudhi No. 85 36 1

16 SMPN 16 Bandung Jl. P.H.H Mustofa No. 53 39 1

17 SMPN 17 Bandung Jl. Pacuan Kuda Arcamanik 52 1

18 SMPN 18 Bandung Jl. Ter Kircon 48 1

19 SMPN 19 Bandung Jl. Sadangluhur XI 37 1

20 SMPN 20 Bandung Jl. Centeh No. 5 47 1


(22)

51

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014

22 SMPN 22 Bandung Jl. WR. Supratman no. 24 46 1

23 SMPN 23 Bandung Jl. Arjuna No. 20-22 28 1

24 SMPN 24 Bandung Jl. Sukamulya No. 33 48 1

25 SMPN 25 Bandung Jl. Pajagalan No. 33 38 1

26 SMPN 26 Bandung Jl. Sarimanah Blok 23 Sarijadi 37 1

27 SMPN 27 Bandung Jl. Yudha Wastu Pramuka I 53 1

28 SMPN 28 Bandung Jl. Solontongan II 41 1

29 SMPN 29 Bandung Jl. Geger Arum No. 11A 46 1

30 SMPN 30 Bandung Jl. Sekejati No. 23 48 1

31 SMPN 31 Bandung Jl. Binongjati No. 139 64 1

32 SMPN 32 Bandung Jl. Arjuna No. 18 28 1

33 SMPN 33 Bandung Jl. Babakan Tarogong 39 1

34 SMPN 34 Bandung Jl. Waas Soekarno Hatta 51 1

35 SMPN 35 Bandung Jl. Dago Pojok No. 756 37 1

36 SMPN 36 Bandung Jl. Caringin 32 1

37 SMPN 37 Bandung Jl. Babakan Sari I 37 1

38 SMPN 38 Bandung Jl. Borobudur Cibaduyut 51 1

39 SMPN 39 Bandung Jl. Holis No. 439 34 1

40 SMPN 40 Bandung Jl. Wastukencana N0. 75A 51 1

41 SMPN 41 Bandung Jl. Arjuna 40 1

42 SMPN 42 Bandung Jl. Manjahlega Margacinta 40 1

43 SMPN 43 Bandung Jl. Kautamaan Istri 37 1

44 SMPN 44 Bandung Jl. Cimanuk No. 1 41 1

45 SMPN 45 Bandung Jl. Yogyakarta No,1 46 1

46 SMPN 46 Bandung Jl. Cigagak Cibiru 44 1

47 SMPN 47 Bandung Jl. Budi Cilember 36 1

48 SMPN 48 Bandung Jl. Batu Raden VII No. 19 49 1

49 SMPN 49 Bandung Jl. Antapani No. 58 61 1

50 SMPN 50 Bandung Jl. Pasirjati No. 12 Uber 55 1

51 SMPN 51 Bandung Jl. Terusan Derwati Rancasari 55 1 52 SMPN 52 Bandung Jl. Bukit raya Ciumbuleuit 32 1 53 SMPN 53 Bandung Jl. Bukit raya Ciumbuleuit 12 1


(23)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Dari data tersebut, maka populasi yang terdapat dalam penelitian ini yaitu 53 sekolah dengan 53 kepala sekolah dan 2326 guru.

3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012 : 120 ), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Moh. Ali (1995 : 54) mengenai sampel, yaitu “sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili terhadap seluruh populasi”. Dengan kata lain sampel dapat diartikan sebagai sebagian populasi yang dijadikan wakil populasi dalam penelitian.

Untuk mengetahui besarnya sampel yang diambil dan dapat mewakili suatu populasi, maka digunakan Rumus Issac dan Michael

(Sugiyono, 2012 : 128) yaitu :

= �² .� . . ² � −1 + �² . .

Keterangan :

s =

λ² =

N =

P =

Q =

d =

jumlah sampel

Chi kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan dan tingkat kesalahan

Jumlah populasi Peluang benar (0.5) Peluang salah (0.5)

Perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan yang terjadi


(24)

53

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Sesuai dengan rumus tersebut di atas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah :

=

3.841×53×0.5×0.5

0.05² 53−1 + 3.841×0.5×0.5

=

50.893

0.0025 52 +0.96

=

50.893

1.09

= 46.6 = 47 (dibulatkan)

Dengan demikian jumlah sekolah yang dijadikan sampel penelitian adalah 47 SMP Negeri di Kota Bandung. Adapun Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik stratified sampling yaitu teknik sampling yang memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian yang representatif (mewakili), dengan responden guru dan kepala sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung. Selanjutnya ditentukan karakteristik yang dianggap ideal untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Guru yang akan dijadikan sampel ditentukan dengan karakteristik guru yang telah memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan memiliki pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun.

Berdasarkan sampel keseluruhan tersebut, selanjutnya dihitung jumlah sampel untuk setiap strata kelas pasien secara proporsional. Dalam penentuan sampel, seluruh kepala sekolah dijadikan responden dan untuk jumlah guru diambil berdasarkan perhitungan menggunakan


(25)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 rumus Taro Yamane. Rumus Taro Yamane tersebut (Riduwan, 2009:65) yaitu:

=

N

N.d2+1

Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2 = presisi yang ditetapkan

Sesuai dengan rumus tersebut di atas, maka penentuan jumlah sampel guru yang dibutuhkan adalah :

=

2326

2326×0.1²+1

=

2326

24.26

= 95.87 = 96 (dibulatkan)

Dengan demikian, maka jumlah guru yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini berjumlah 96 orang. Untuk penentuan jumlah sampel pada tiap sekolah pun melalui perhitungan sampel bertingkat. Berikut ini penentuan sampling guru dan kepala sekolah terdapat pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Sampel Penelitian SMP Negeri di Kota Bandung

No. Nama Sekolah Guru Kepala

Sekolah


(26)

55

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014

2 SMPN 2 Bandung 2 1

3 SMPN 3 Bandung 2 1

4 SMPN 5 Bandung 2 1

5 SMPN 7 Bandung 2 1

6 SMPN 8 Bandung 2 1

7 SMPN 9 Bandung 2 1

8 SMPN 10 Bandung 2 1

9 SMPN 11 Bandung 2 1

10 SMPN 12 Bandung 2 1

11 SMPN 13 Bandung 2 1

12 SMPN 14 Bandung 2 1

13 SMPN 15 Bandung 2 1

14 SMPN 16 Bandung 2 1

15 SMPN 17 Bandung 2 1

16 SMPN 18 Bandung 2 1

17 SMPN 19 Bandung 2 1

18 SMPN 20 Bandung 2 1

19 SMPN 21 Bandung 2 1

20 SMPN 22 Bandung 2 1

21 SMPN 24 Bandung 2 1

22 SMPN 25 Bandung 2 1

23 SMPN 26 Bandung 2 1

24 SMPN 27 Bandung 2 1

25 SMPN 28 Bandung 2 1

26 SMPN 30 Bandung 2 1

27 SMPN 31 Bandung 3 1

28 SMPN 32 Bandung 2 1

29 SMPN 33 Bandung 2 1

30 SMPN 34 Bandung 2 1

31 SMPN 35 Bandung 2 1

32 SMPN 36 Bandung 2 1

33 SMPN 37 Bandung 2 1

34 SMPN 38 Bandung 2 1

35 SMPN 39 Bandung 2 1

36 SMPN 40 Bandung 2 1


(27)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014

38 SMPN 42 Bandung 2 1

39 SMPN 44 Bandung 2 1

40 SMPN 45 Bandung 2 1

41 SMPN 46 Bandung 2 1

42 SMPN 47 Bandung 2 1

43 SMPN 48 Bandung 2 1

44 SMPN 49 Bandung 3 1

45 SMPN 50 Bandung 2 1

46 SMPN 51 Bandung 2 1

47 SMPN 52 Bandung 2 1

Total 96 47

B. Desain Penelitian

Dalam menyusun penelitian diperlukan tujuan yang jelas dan prosedur yang sistematis. Dengan demikian penelitian dapat dilakukan dengan metode yang tepat dan menghasilkan hasil penelitian sesuai dengan tujuannya. Desain penelitian merupakan bagian penting dalam penelitian. Menurut Nasution (2003 : 23) bahwa “desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian”.

Menurut Hasan Iqbal (2009 : 16) desain penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu :

1. Tahap perencanaan penelitian yaitu tahap dimana sebuah penelitian disiapkan. Pada tahap ini semua hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dipersiapkan, seperti pemilihan judul, identifikasi dan perumusan masalah, serta hipotesis penelitian.

2. Tahap pelaksanaan penelitian yaitu tahap dimana sebuah peneltian sedang dilaksanakan atau diadakan. Pada tahap ini, proses


(28)

57

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan penarikan kesimpulan dilakukan.

3. Tahap penulisan laporan penelitian yaitu tahap dimana sebuah penelitian telah selesai dilaksanakan. Pada tahap ini, hasil dari sebuah penelitian dibuat dan disusun dalam bentuk laporan.

Adapun manfaat atau fungsi dari desain penelitian ini seperti yang dikemukakan oleh Nasution (2003 : 23) yaitu sebagai berikut :

1. Desain penelitian memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Desain penelitian merupakan syarat mutlak dalam merencanakan pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi.

2. Desain penelitian juga menentukan batas-batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Bila tujuan tidak dirumuskan dengan jelas, maka penelitian itu seakan-akan tidak ada ujung pangkalnya. Desain selalu berhubungan erat dengan tujuan penelitian. Dengan tujuan yang jelas dapat pula disusun suatu desain yang menentukan batas-batas penelitian yang tegas, sehingga peneliti dapat merumuskan dan memusatkan perhatian dan usahanya ke arah tujuan yang nyata secara lebih efektif.

3. Desain penelitian dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan juga memberikan gambaran tentang kemungkinan kesulitan yang akan dihadapi. Dengan demikian dapat dipersiapkan terlebih dahulu cara-cara untuk mengatasinya.

Dengan mengacu pada pendapat ahli di atas, adapun desain dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


(29)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Pada tahap perencanaan ini peneliti menyiapkan segala hal-hal untuk memulai peneltian, dari mulai pemilihan judul, identifikasi permasalahan, membuat hipotesis, kisi-kisi penelitian hingga instrumen yang dituangkan ke dalam proposal penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini adalah tahap dimana peneliti melaksanakan penelitian dari hasil perencanaan penelitian yang telah dilakukan. Pada tahap ini dilakukan proses penyebaran dan pengumpulan data atau informasi, dan menganalisis data. 3. Tahap akhir

Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan menyusun semua hasil penelitian dalam sebuah bentuk laporan.

Gambar 3.1 Desain Penelitian C. Metode Penelitian

1. Metode dan Pendekatan a. Metode Penelitian

Tahap Perencanaan

 Pemilihan Judul

 Identifikasi permasalahan

 Perumusan hipotesis

 Kisi-kisi dan

isntrumen penelitian

Tahap Pelaksanaan

 Penyebaran dan Pengumpulan data

 Analisis data

Tahap Akhir

 Penarikan kesimpulan

 Penyusunan Laporan


(30)

59

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012 : 1). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana yang dikemukakan Muhammad Ali (1999 : 120) bahwa : “metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang”.

b. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang dimungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik.

2. Teknik Penggalian Data

Data yang dikumpulkan yaitu mencakup data yang berkaitan dengan variabel X (Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah) dan variabel Y (Kinerja Kepala Sekolah). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket sebagai alat penggalian data yang relevan. Berdasarkan alat penggalian data tersebut yakni angket, maka disusun pembuatan angket yang meliputi angket sistem seleksi calon kepala sekolah dan kinerja kepala sekolah. Adapaun langkah-langkah penyusunan angket tersebut, diantaranya :


(31)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 a. Menetapkan dimensi atau aspek dari setiap variabel penelitian

yang dianggap penting untuk ditanyakan kepada responden, berdasarkan pada teori yang telah diuraikan;

b. Menentukan indikator dari setiap dimensi pada setiap variabel yang lebih terinci sesuai dengan keadaan di lapangan; dan c. Membuat instrumen kisi-kisi dari setiap item indikator yang

telah ditentukan.

3. Prosedur Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penelitian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya c. Menghitung kecenderungan rata-rata dari variabel X dan Y untuk

menentukan gambaran umum atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian

D. Definsi Operasional

1. Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah

Seleksi calon Kepala Sekolah merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten/Kota yang didasarkan pada analisis proyeksi kebutuhan kepala sekolah/madrasah untuk menarik para


(32)

61

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 pelamar/guru yang kompeten yang memiliki minat dan kompetensi memadai dalam bidangnya untuk memenuhi kebutuhan formasi yang melalui dua jenis seleksi yaitu seleksi administratif dan akademik yang siap mengikuti pendidikan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah.

Variabel seleksi diukur berdasarkan kriteria seleksi yang terdiri atas : pra seleksi, pelaksanaan seleksi, dan hasil seleksi.

2. Kinerja Kepala Sekolah

Kinerja kepala sekolah merupakan suatu perilaku kerja yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah akan tugas yang dimilikinya yang ditandai dengan keluwesan dalam bekerja di sekolah sesuai dengan kompetensi kepala sekolah, sehingga diperoleh hasil yang produktif. Dengan kata lain hasil kerja atau prestasi kerja yang diperoleh kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya di sekolah yang bersangkutan diukur dengan 1) Pengelolaan/ Manajemen sekolah, 2) Kepemimpinan, 3) Supervisi, 4) Iklim Kerja, dan 4) Prestasi sekolah.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitia (Sugiyono, 2012 : 148). Karena pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Dalam penelitian, alat ukur tersebut adalah instrumen. Menurut Arikunto (2007: 10) menjelaskan bahwa, instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi ssistematis dan dipermudah olehnya.


(33)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Alat pengumpul data/ instrumen penelitian ini berupa pedoman yang diuji coba terlebih dahulu untuk mengamati perilaku subyek sampel yang komparabel dan prosedur yang terstandar sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yang sesungguhnya. (Tukiran dan Hidayati, 2011 : 41). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan angket. Titik tolak dari penyusunan instrumen yaitu variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk ditelitti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasional untuk selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen penelitian, maka diperlukan kisi-kisi instrumen penelitian. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen pada penelitian ini :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub-Indikator

Sistem Seleksi Calon Kepala

Sekolah

Pra Seleksi

Pengumuman Seleksi Calon Kepala Sekolah

Pengajuan Usulan Calon kepala sekolah

Proses Seleksi Seleksi Administratif Seleksi Akademik

Hasil Seleksi Keputusan Seleksi Informasi hasil seleksi Kinerja

Kepala Sekolah

Manajemen Sekolah

Manajemen Sumber Daya Manusia


(34)

63

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Manajemen Keuangan

Manajemen Sarana Prasarana Manajemen Peserta Didik Manajemen Hubungan Masyarakat

Kepemimpinan/ Leadership

Penyususnan Program Sekolah

Pengambilan Keputusan dan kemampuan menyelesaikan masalah

Supervisi Monitoring Pembinaan

Iklim Kerja

Komunikasi dan hubungan kerja

Prestasi sekolah

Instrumen ini dibuat ke dalam bentuk kuesioner yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu, setiap instrumen harus mempunyai skala. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif (Sugiyono, 2012 : 135). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala guttman untuk variabel X dan skala likert untuk variabel Y. Dalam skala guttman memiliki skor penilaian pada alternatif jawaban setiap item memiliki nilai 1 dan 0. Sedangkan pada skala likert memiliki skor penilaian 1 sampai 5. Berikut rincian skor penilaian tersebut :


(35)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Alternatif Jawaban Untuk Variabel X

Aternatif Jawaban Bobot

Ya 1

Tidak 0

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Alternatif Jawaban Untuk Variabel Y

Aternatif Jawaban Bobot

Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4

Kadang-kadang (KD) 3

Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) 1

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen sebagai sebuah alat ukur dinyatakan valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas menjadi tahapan penting yang harus dilakukan untuk mengukur ketepatan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas ini ditujukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen sudah benar-benar dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum. Dengan instrumen yang valid, maka


(36)

65

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 diharapkan menghasilkan penelitian yang valid pula. Sehingga instrumen yang valid menjadi syarat mutlak untuk menghasilkan penelitian yang valid. Melalui uji validitas ini dapat diketahui tingkat kevaliditasan suatu instrumen yang disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan, sebab data yang diperoleh merupakan alat pembuktian hipotesis. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Validitas itu sendiri adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2013: 211).

Menurut Tukiran dan Hidayati (2011 : 42) bahwa “tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud”. Mencari tingkat validitas instrumen ini dapat dilakukan dengan cara uji coba atau uji validitas. Dengan ini peneliti mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Apabila data yang didapatkan dari uji validitas ini telah sesuai dengan seharusnya, maka artinya instrumen yang dibuat sudah baik atau sudah valid. Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini yaitu :

a. Uji validitas pada variabel X (Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah)

1) Membuat tabel Guttman dengan mengatur pertanyaan dijajar atas menurut jawaban paling banya “diiyakan” dan menurun sampai kepada yang pengecekkannya sedikit.

2) Mencari nilai error pada setiap item dengan menggunakan program Skalo (program analisis skala Guttman) pada Microsoft Excel. 3) Untuk memperoleh tingkat validitas kuesioner, peneliti


(37)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Koefesien reprodusibilitas yakni yang mengukur derajat ketepatan alat ukur yang dibuat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

= 1−� Keterangan :

n =

e =

� =

total kemungkinan jawaban

(jumlah pertanyaan x jumlah responden ) jumlah error

koefisien reprodusibilitas

(Moh. Nazir, 2014 : 300)

Koefisien skalabilitas merupakan skala yang mengukur apakah penyimpangan pada skala reprodusibilitas masih dalam batas yang dapat ditolelir. Koefisien ini dicari dengan rumus :

= 1

Keterangan :

e =

p =

� =

jumlah error

jumlah kesalahan yang diharapkan koefisien skalabilitas


(38)

67

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Setelah dilaksanakan uji validitas instrumen, didapatkanlah hasil dari jumlah responden sebanyak 28 orang dengan jumlah potensi salah sebesar 644 dan jumlah error sebesar 6, dengan koefisien reprodusibilitas sebesar 0,99 dan koefisien skalabilitas sebesar 0,85. Untuk menghitung secara praktis koefisien reprodusibiltas dan keofisien skalabilitas, peneliti menggunakan aplikasi Spreadsheet LibreOffice Calc dengan program SKALO (program analisis skala Guttman), dengan hasil perhitungan terlampir. Adapun perhitungan secara manual adalah sebagai berikut :

Koefisien Reprodusibilitas

= 1 � = 1− 6 644

= 1 – 0,00931677 = 0,99

Skala yang memiliki nilai � > 0,90 dianggap baik, karena nilai dari hasil perhitungan ini 0,99 maka koefisien Repsodusibilitas untuk hasil uji instrumen ini dianggap sangat baik.

Koefisien Skalabilitas


(39)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 = 1− 6

0,5 (80)

= 1− 6 40 = 1 – 0,15 = 0,85

Dalam perhitungan koefisien skalabilitas, jika nilai � > 0,60 maka dianggap baik untuk digunakan dalam penelitian. Karena dalam perhitungan ini menghasilkan jumlah 0,85 maka hasil koefisen Skalabilitas ini sangat baik digunakan untuk penelitian.

Sehingga dalam hal ini tidak ada item pertanyaan yang dieliminasi atau direvisi karena dianggap telah memiliki nilai yang sangat baik untuk dijadikan instrumen. Seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2013 : 211) bahwa “tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud”.

b. Uji validitas pada variabel Y (kinerja kepala sekolah)

1) Menggunakan rumus product moment, dengan rumus sebagai berikut :

= � ( )−

{� ²− ( )²} {� ²−( )²})


(40)

69

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 = koefisien butir validitas yang dianalisis

N = Banyaknya responden

X = Skor responden untuk item pertanyaan Y = Skor total responden untuk keseluruhan item

= Jumlah skor pertama = Jumlah skor kedua

= Jumlah hasil perkalian skor pertama dan kedua ² = Jumlah hasil kuadrat skor pertama

² = Jumlah hasil kuadrat skor kedua (Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)

2) Untuk mengetahui nilai signifikansi validitas tiap butir item yaitu dengan membandingkan nilai korelasi dengan nilai . Pada taraf kepercayaan 95 % diperoleh nilai . Apabila lebih kecil dari ( < ) maka diambil kesimpulan bahwa tiap butir item tersebut tidak valid. Sebaliknya apabila lebih besar dari ( >

) maka item tersebut valid.

3) Untuk menghitung item nomor selanjutnya caranya sama yaitu hanya dengan mengganti skor X atau Y.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus product moment tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya, dibawah ini merupakan hasil uji validitas untuk variabel Y (Kinerja Kepala sekolah) dengan tingkat kesalahan 5 %.

Tabel 3.6


(41)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014

Item ��(5%) Kesimpulan

1 0.722 0.361 Valid

2 0.474 0.361 Valid

3 0.706 0.361 Valid

4 0.398 0.361 Valid

5 0.743 0.361 Valid

6 0.891 0.361 Valid

7 0.842 0.361 Valid

8 0.781 0.361 Valid

9 0.401 0.361 Valid

10 0.385 0.361 Valid

11 0.748 0.361 Valid

12 0.420 0.361 Valid

13 0.662 0.361 Valid

14 0.841 0.361 Valid

15 0.653 0.361 Valid

16 0.742 0.361 Valid

17 0.802 0.361 Valid

18 0.851 0.361 Valid

19 0.765 0.361 Valid

20 0.682 0.361 Valid

21 0.827 0.361 Valid

22 0.308 0.361 Tidak Valid

23 0.769 0.361 Valid

24 0.870 0.361 Valid

25 0.849 0.361 Valid

26 0.844 0.361 Valid

27 0.844 0.361 Valid

28 0.852 0.361 Valid

29 0.555 0.361 Valid


(42)

71

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Untuk item yang tidak valid, peneliti melakukan revisi dengan mengeliminasi pernyataan atau membuang item tersebut dengan tidak mengurangi kebutuhan pada kisi-kisi angket.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas ini digunakan untuk mengukur suatu instrumen apakah cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 221), instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas ini menyangkut pada ketepatan alat ukur yang digunakan.

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya kapan pun alat penilaian tersebut akan digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama ( Sudjana dalam Tukiran dan Hidayati, 2011 : 43). Menurut M. Nazir (2014 : 125) menguatkan bahwa “penilaian reliabilitas ini ditujukan untuk mengukur internal konsistensi pernyataan atau pertanyaan”. Adapun pengujian reliabilitas dalam peneilitian ini adalah sebagai berikut :

a. Uji realibilitas variabel X (sistem seleksi calon kepala sekolah)

Uji reliabilitas pada variabel X ini menggunakan KR 20 (Kuder Richardson) dengan rumus :

11 = − 1


(43)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Keterangan :

11 =

k =

� =

p =

q =

reliabilitas instrumen banyaknya butir pertanyaan varians total

proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1)

proporsi subjek yang mendapat skor 0

(q=1−p)

(Suharsimi Arikunto, 2013 : 231)

Rumus KR 20 digunakan karena skor yang diperoleh adalah skor dikotomi 1 dan 0. Adapun tabel hasil uji reliabilitas instrumen dengan KR 20 terlampir. Hasil dari rumus KR 20 ini sebagai berikut :

11 = − 1

� = 23

23−1

7,4899−1,5046 7, 4899

= 23 22

5,9853 7,4899

= 1,0454 x 0,7991

= 0,8353

Maka dengan demikian didapatlah hasil uji reliabilitas sebesar 0,835 kemudian dimasukkan ke dalam tabel kriteria


(44)

73

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 realibilitas. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa reliabilitas sangat kuat untuk digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.7 Kriteria Realibilitas

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 - 1.000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2003 : 216)

b. Uji realibilitas variabel Y (kinerja kepala sekolah)

Uji Reliabilitas pada variabel Y dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach tersebut sebagai berikut:

11= ( 1) 1

∝ ²

∝2

(Suharsimi Arikunto, 2013 : 239)

Keterangan :


(45)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∝ ² = jumlah varians butir ∝2 = varians total

Adapun hasil perhitungan reliabilitas variabel Y dengan rumus Alpha Cronbach dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 21.0 for Windows, dengan hasil yaitu :

Tabel 3.8

Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y

Variabel Y � � � ��

0.958 0.361

Berdasarkan hasil uji reliabilitastersebut hasil yang didapatkan yaitu 0.958. Pada taraf kepercayaan 95 % diperoleh nilai yakni 0.361. Apabila lebih kecil dari ( < ) maka diambil kesimpulan bahwa tiap butir item tersebut tidak reliabel. Sebaliknya apabila lebih besar dari ( > ) maka item tersebut valid. Kesimpulannya, karena 0.958 > 0.361 maka instrumen ini dinyatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian. Karena data yang diperoleh akan digunakan untuk hasil penelitian pada umumnya. Menurut M. Nazir (2014 : 153) bahwa


(46)

75

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 “pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh sistem seleksi calon kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah adalah teknik pengumpulan data tidak langsung, yaitu dengan perantara instrumen. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner.

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat ertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012 : 192). Angket ini bertujuan untuk memperoleh keterangan atau informasi mengenai fakta yang diketahui subjek penelitian mengenai masalah yang sedang diteliti.

Adapun angket yang digunakan bersifat tertutup, artinya responden diberikan kesempatan untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang disediakan. Berikut ini adalah beberapa alasan peneliti memilih angket sebagai alat pengumpul data yaitu :

1. Memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban.

2. Memberikan kebebasan kepada responden dalam memberikan jawaban dengan baik.

3. Menghemat waktu, tenaga dan biaya.

4. Data dapat diperoleh dalam waktu yang relatif singkat.

5. Memudahkan peneliti dalam menganalisis jawaban-jawaban yang dipilih responden.

Terdapat beberapa langkah dalam menyusun angket sebagai alat pengumpu data ini. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut :


(47)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 1. Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabel X (sistem seleksi

calon kepala sekolah) dan variabel Y (kinerja kepala sekolah).

2. Menetapkan indikator dan sub indikator dari variabel X (sistem seleksi calon kepala sekolah) dan variabel Y (kinerja kepala sekolah).

3. Menyusun kisi-kisi instrumen (angket) dari variabel X (sistem seleksi calon kepala sekolah) dan variabel Y (kinerja kepala sekolah).

4. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan dari variabel X (sistem seleksi calon kepala sekolah) dan variabel Y (kinerja kepala sekolah) yang disertai alternatif jawaban.

5. Menetapkan kriteria skor untuk setiap alternatif jawaban. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penskoran dengan menggunakan skala guttman pada variabel X dan skala likert pada variabel Y.

a. Tahap Persiapan

Persiapan dalam tahap ini adalah persiapan administratif seperti persiapan surat-menyurat, pengurusan izin penelitian, pembuatan surat keputusan dan penggandaan isntrumen. Dalam penelitian ini dipersiapkan beberapa persyaratan administrasi berkaitan dengan perizinan dan lainnya sebagai berikut :

1) Pengajuan proposal penelitian yang telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing akademik, ketua dewan skripsi dan ketua jurusan Administrasi Pendidikan.

2) Pengajuan pembimbing II kepada ketua Jurusan Administrasi Pendidikan

3) Mengajukan surat permohonan penelitian kepada Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

4) Mengajukan surat pengantar dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI kepada Direktorat Akademik UPI


(1)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 selanjutnya, serta pihak lain yang berkepentingan untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti. Adapun saran-saran tersebut, sebagai berikut :

1. Bagi Dinas Pendidikan Kota Bandung

Setelah peneilitian yang dilakukan, sistem seleksi calon kepala sekolah SMP Negeri di Kota Bandung telah dilakukan dengan baik. Namun hal tersebut bukan berarti tidak diperlukan pengembangan dalam penyeleksian kepala sekolah. karena pada dasarnya, kepala sekolah sebagai pimpinan dituntut memiliki kompetensi yang sesuai dengan pimpinan sebuah institusi pendidikan. Oleh karena itu, meskipun seleksi ini telah dijalankan dengan baik, Dinas Pendidikan selaku pelaksana seleksi ini tetap perlu melakukan evaluasi pada sistem seleksi yang telah dilakukan. Karena bukan tidak mungkin terdapat hal-hal yang menyimpang saat pelaksanaan seleksi. Maka diperlukan pengawasan yang lebih baik untuk menghindari hal tersebut.

Selain itu, dinas pendidikan kota perlu memperhatikan kembali pengimplementasian Permendiknas no.28 tahun 2010 di Kota Bandung. Agar pelaksanaan seleksi kepala sekolah dilakukan berdasarkan peraturan yang saat ini berlaku dan menghasilkan kepala sekolah yang benar-benar kompeten.

Dimensi pra seleksi, memiliki nilai terendah pada variabel sistem seleksi calon kepala sekolah. Untuk hal tersebut, peneliti memberikan saran agar penyebaran informasi mengenai rekrutmen kepala sekolah agar dilakukan secara menyeluruh dan merata pada setiap sekolah. 2. Bagi Kepala Sekolah


(2)

123

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Bagi kepala sekolah yang telah mengikuti tahap penyeleksian sebagai kepala sekolah, disarankan untuk dapat berpartisipasi mengevaluasi sistem seleksi calon kepala sekolah. Serta dapat mengemukakan cara pandang atau persepsi terhadap realitas yang terjadi sebagai upaya menuju perbaikan pada sistem seleksi selanjutnya. Selain itu, kepala sekolah juga perlu menyadari pentingnya seleksi di tingkat sekolah. sehingga untuk seleksi selanjutnya kepala sekolah dapat mengidentifikasi calon terlebih dahulu untuk selanjutnya diusulkan ke pihak dinas kota.

3. Penelitian Selanjutnya

Peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat meneliti dan memperdalam kembali mengenai sistem seleksi kepala sekolah. Tidak hanya di kota Bandung, mungkin dapat dilakukan penelitian di kota-kota lainnya yang memiliki karakteristik berbeda dengan kota Bandung. Diharapkan dengan adanya penelitian-penelitian tersebut, dapat memberikan gambaran mengenai potret pendidikan kita secara relitas. Hasil penelitian pun dapat dijadikan masukan bagi pengelola sistem pendidikan khususnya.


(3)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

124

No. Daftar : 039/AP/S/2014 DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Muhammad. (1998). Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Angkasa.

Ali, Muhammad. (1995). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Ali, Mohammad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitain Suatu Pendekatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Askolani. (2010). Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

Bungin, Burhan. (2001). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dessler, Garry. (2003). Human Resource Management. @edisi 9. Jakarta: PT. Indeks.

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Pergoda.

Engkoswara dan Aan Komariah. (2011). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Gibson, dkk. (1987). Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1, Alih Bahasa Djarkasih, Erlangga: Jakarta.


(4)

125

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Hasan, Iqbal. (2008). Analisis Data Penelitian Statistik. Jakarta : Bumi Aksara Hasibuan, Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Kasmadi dan Nia S. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Petunjuk Pelaksanaan Rekrutmen Calon Kepala Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Potensi Kepemiminan Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kementrian Pendidikan Nasional. Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kementrian Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2007 mengenai Standar Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kementrian Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kementrian Pendidikan Nasional. Rencana Strategi Kementrian Pendidikan nasional. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Lunenburg, Fred & Beverly J. Irby. (2006). The Principalship. Vision to Action.

Marwansyah. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. Maliki, Amal. (2011). Menunggu Implementasi Permendiknas 28/2010 Tentang

Penugasan Guru Menjadi Kepala Sekolah. [online]. Tersedia : www.psb-psma.org. [20 Maret 2014]

Muaddab, Hafiz. (2011). Konsepsi Kinerja. [online]. Tersedia di : http://hafismuaddab.wordpress.com/tag/kinerja-atau-prestasi-kerja/.html. [23 Maret 2014]


(5)

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Mulyasa, E. (2003). Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ridwan. (2009). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Jakarta: Alfabeta

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Afabeta.

Sastradipoera, Komaruddin. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Fungsi Operatif. Bandung: Kappa Sigma.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara. Siagian, P. Sondang. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung. Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Admnistrasi. Bandung: Alfabeta.

Suhardiman, Budi. (2011). Studi Kinerja Kepala Sekolah. Universitas Pendidikan Indonesia

Suhardiman, Budi. (2011). Studi Pengembangan Kepala Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistyorini. (2001). Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan

Sutrisno, Edy. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Prenada Media.


(6)

127

Citra Agung Prameswari , 2014

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri

se-Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 039/AP/S/2014 Tangahu, Sulastri H. (2013). Analisis Rekruitmen dan Seleksi Kepala Sekolah

Dasar Negeri di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Tempe, A. Dale. (1992). Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Asri Media.

Tukiran dan Hidayati. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar).

Bandung: Alfabeta.

Veithzal Rivai. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Wahdjosumijo. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Rajagrafindo Persada. ______. (2012). Proses Pengusulan Calon Kepala Sekolah. [Online]. Tersedia di: http://lppks.org/berita/lppks-news/33/rekruitmen-kepala-sekolah-dituntut-profesional. [20 Maret 2014]

______. (2008). 70 Persen Kepala Sekolah Tak Kompeten. [Online]. Tersedia di: http://www.tempo.co/ [20 Maret 2014]

______. (2012). Kinerja. [online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja.html. [23 Maret 2014]

______. (2011). LPMP: Hasil Seleksi Calon Kepsek Kota Bandung Selesai Satu Bulan. [Online]. Tersedia di : www.pikiran-rakyat.com. [23 Maret 2014]


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL DAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN TANGGAMUS

1 18 72

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 15

Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen organisasi di sekolah menengah pertama negeri di kecamatan sukasari Kota bandung.

0 3 65

KONTRIBUSI KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN PURWAKARTA.

0 0 63

KINERJA KEPALA SEKOLAH : Pengaruh Perilaku Kerja, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Di Kabupaten Cirebon.

1 5 78

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-BANDUNG UTARA.

0 3 79

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP BUDAYA MUTU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI : Survey Terhadap Persepsi Guru di Kota Bandung.

0 16 93

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung - repository UPI S ADP 1000307 Title

0 0 3

PENGELOLAAN SEKOLAH ADIWIYATA OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 02 NGABANG

2 12 17