PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIBEUREUM 2 KOTA TASIKMALAYA.

(1)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIBEUREUM 2

KOTA TASIKMALAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Riga Zahara Nurani NIM 1004166

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

Pelaksanaan Pembelajaran sematik

Berdasarkan Kurikulum 2013

di Kelas IV STN Cibeureum 2

Kota sasikmalayta

Oleh Riga Zahara Nurani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Riga Zahara Nurani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RIGA ZAHARA NURANI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIBEUREUM 2

KOTA TASIKMALAYA

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dra. Hj. Hodidjah, M.Pd NIP 19550406 198403 2 001

Pembimbing II

Dra. Hj. Momoh Halimah, M.Pd NIP 19530706 197403 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi S-1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd NIP 19520628 198103 1 001


(4)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIBEUREUM 2

KOTA TASIKMALAYA

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Dalam Permendikbud No. 67 Tahun 2013, pembelajaran di Sekolah Dasar harus menggunakan model pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan saintific. Namun kurikulum ini baru diujicobakan di beberapa sekolah pilihan. Di Kota Tasikmalaya, salah satu sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 adalah SDN Cibeureum 2. Adapun penelitian ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan pembelajaran tematik yang berdasarkan kurikulum 2013. Pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 harus menggunakan pendekatan saintific, yaitu pendekatan yang menggunakan cara ilmiah dalam proses pembelajarannya dimulai dari mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriprif kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dari mulai perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, sampai evaluasi pembelaran. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, dan pengumpulan angket. Secara umum, perencanaan pembelajaran tematik (RPP tematik) yang disusun oleh guru sudah sesuai dengan Standar Proses. Begitu juga dengan proses pelaksanan pembelajaran secara umum sudah sesuai dengan tuntutan, yaitu menggunakan model pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan saintific. Namun dalam evaluasi pembelajaran belum sesuai dengan Standar Penilaian. Guru lebih menitikberatkan pada komponen sikap, sehingga seolah mengabaikan komponen kognitif dan psikomotornya.


(5)

THEMATIC LEARNING IMPLEMENTATION BASED CURRICULUM 2013 IN CLASS IV 2013 IN SDN CIBEUREUM 2 TASIKMALAYA

ABSTRACT

This research is motivated by the existence of Regulation of the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Number 67 Year 2013 concerning the Framework of Primary and Elementary School Curriculum Structure / Elementary School. In Permendikbud.No. 67 In 2013, teaching in elementary schools should use thematic learning model using saintific approach. But this new curriculum was piloted in several schools of choice. In Tasikmalaya, one of the schools that have been implementing Curriculum 2013 is SDN Cibeureum 2. The study was conducted to look at the implementation of learning-based thematic curriculum 2013. Learning thematic learning-based curriculum in 2013 must use saintific approach, the approach that uses the scientific method in the learning process started from observing, asking, reasoning, tried, and creating a network. The method used is deskriprif qualitative methods, namely by describing the whole set of learning activities from planning learning, the implementation process of learning, to evaluate pembelaran. Data was collected by means of field observations, interviews, documentation, and collection of questionnaires. In general, thematic learning plan (RPP thematic) has been prepared by the teacher in accordance with the Standard Process. Likewise with the conduct of the learning process in general is in conformity with the demands, the use of thematic learning model using saintific approach. However, in the evaluation of learning is not in accordance with the Standards Assessment. Teachers are more focused on components of attitude, so as to ignore the cognitive component and psikomotornya.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Kurikulum 2013 ... 7

B. Perencanaan Pembelajaran ... 10

1. Komponen Tujuan ... 13

2. Komponen Materi ... 14

3. Komponen Metode dan Media ... 15

4. Komponen Evaluasi ... 16

C. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ... 17

D. Evaluasi Pembelajaran ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27


(7)

Halaman

B. Desain Penelitian ... 27

C. Metode Penelitian ... 29

D. Definisi Operasional ... 30

E. Sumber Data Penelitian ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 31

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32

H. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah SDN Cibeureum 2 ... 35

B. Hasil Penelitian ... 37

1. Perencanaan Pembelajaran ... 37

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 44

3. Data Wawancara ... 50

4. Data Angket ... 53

C. Pembahasan ... 58

1. Perencanaan Pembelajaran ... 58

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 71

3. Evaluasi Pembelajaran ... 80

4. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran ... 84

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 87

B. Rekomendasi ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan ... 21 Tabel 4.1 Hasil pengumpulan angket siswa ... 53


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tiga ranah proses pembelajaran ... 21

Gambar 2.2 Triangulasi evaluasi pembelajaran ... 23

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 28

Gambar 4.1 Siswa duduk berkelompok ... 44

Gambar 4.2 Siswa membaca teks ... 45

Gambar 4.3 Siswa melakukan diskusi kelompok ... 46

Gambar 4.4 Guru bertanya jawab dengan siswa ... 47

Gambar 4.5 Guru menjelaskan konsep bilangan bulat ... 48


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Administrasi Penelitian ... 92

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 94

Lampiran 3 Buku Pegangan Guru ... 102

Lampiran 4 Buku Pegangan Siswa ... 110

Lampiran 5 Lembar Wawancara ... 117

Lampiran 6 Lembar Angket ... 118

Lampiran 7 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 120

Lampiran 8 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 126


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang disusun oleh pemerintah untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Pemerintah dalam hal ini kemendikbud merombak kurikulum di tiga jenjang sekaligus, yakni di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Meskipun demikian, kurikulum ini baru diterapkan di kelas 1 SD, kelas 4 SD, kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMA.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola fikir (Kemendikbud, 2013c, hlm. 2). Salah satu penyempurnaan pola fikir seperti yang dikemukakan oleh Kemendikbud (2013c, hlm. 2) adalah “pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik”. Dalam kurikulum 2013, guru tidak lagi menjadi satu-satunya pemberi informasi siswa dalam pembelajaran, melainkan siswa dapat mencari informasi atau pengetahuan dari sumber lain. Sumber lain tersebut dapat berupa lingkungan sekitar siswa, orang tua siwa, maupun teman siswa. Pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Penyempurnaan pola fikir lainnya dalam kurikulum 2013 menurut Kemendikbud (2013c, hlm. 3) adalah “pola pembelajaran sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)”. Berdasarkan kurikulum 2013, pada proses pembelajaran siswa dituntut untuk mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya. Hal ini karena adanya penyempurnaan pola fikir bahwa siswa itu akan lebih mampu belajar dengan baik apabila dilakukan dengan cara berkelompok daripada belajar seorang diri.

Meskipun banyak terdapat kontroversi dalam penerapannya, kurikulum 2013 tetap diujicobakan kepada beberapa sekolah unggulan di setiap daerah. Di Kota Tasikmalaya, kurikulum ini baru diterapkan di beberapa Sekolah Dasar,

diantaranya SDN Cibeureum 2, SDN Angkasa, SD BPK Penabur, dan SD Al-Muttaqin.


(12)

2

Salah satu hal yang membedakan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah pada kurikulum ini menggunakan tema tertentu pada setiap materi yang diajarkannya. Tema tersebut mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan, sehingga siswa menangkap materi yang diajarkan guru itu secara menyeluruh, tidak terpisah-pisah.

Tema yang disajikan dalam kurikulum ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan adanya kurikulum baru ini, diharapkan siswa mampu lebih produktif dan apresiatif dalam segala hal. Peran guru dalam pembelajaran tidak lagi sebagai subjek pembelajaran, namun siswalah yang harusnya menjadi subjek pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, yang memfasilitasi siswa untuk belajar dan membimbing siswa menentukan pengetahuan baru dalam pembelajaran.

Selain menggunakan tema tertentu dalam setiap pembelajaran, kurikulum ini juga menggunakan pendekatan saintific. Pendekatan saintific biasa dikenal dengan sebutan pendekatan yang berlandaskan keilmuan (ilmiah). Kemendikbud (2013) memaparkan bahwa “pendekatan ilmiah (saintific approach) dalam pembelajaran sebagaimana yang dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran”. Pendekatan saintific wajib digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran tematik merupakan kunci pokok keberhasilan kurikulum 2013. Hal ini karena pembelajaran tematik merupakan pembeda dari kurikulum sebelumnya. Apabila pembelajaran tematik tidak diterapkan oleh guru dengan baik, maka dapat dipastikan bahwa implementasi kurikulum 2013 belumlah optimal. Oleh karena itu, urgensi pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 sangatlah vital. Hal ini karena ketika guru berhasil merepakan pembelajaran tematik, maka berhasil pulalah kurikulum 2013 diterapkan.

Pembelajaran tematik memang seyogyanya diajarkan kepada anak sedini mungkin. Hal ini karena anak lebih memandang segala sesuatu itu secara keseluruhan, tidak terpisah-pisah. Begitu juga dalam proses pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran tematik, anak akan merasa bahwa ilmu pengetahuan itu adalah satu kesatuan yang utuh, tidak dipisahkan oleh mata pelajaran.


(13)

3

Namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang belum mampu mengajarkan materi kepada siswanya secara tematik. Pembelajaran tematik masih dianggap sebagai sesuatu yang baru dan sulit untuk diterapkan. Pelatihan tentang pembelajaran tematik dikalangan guru pun masih sangat minim. Padahal guru merupakan penggerak utama pembelajaran tematik di kelas.

Guru sebagai fasilitator dalam proses belajar anak harusnya mampu mengantarkan ilmu pengetahuan sesuai dengan dunia anak. Dunia anak adalah dunia konkret yang segala sesuatunya harus dapat dibuktikan dengan panca indra. Anak akan lebih memahami segala sesuatu yang ia pelajari apabila ia melihat langsung, mendengar langsung, dan merasakan langsung prosesnya. Namun pada kenyataannya, proses pembelajaran saat ini hanya melibatkan aspek kognitif anak saja sehingga anak merasa proses pembelajaran di sekolah itu sangat membosankan.

Pembelajaran tematik menjadi salah satu solusi yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi problematika tersebut. Dengan adanya pembelajaran tematik, diharapkan siswa mampu lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini karena tema-tema yang disuguhkan adalah tema-tema yang dekat dengan kehidupan anak. Oleh karena itu, pemerintah berharap dengan adanya pembelajaran tematik, siswa tidak lagi hanya pintar dari aspek kognitifnya saja, melainkan aspek afektif dan psikomotor pun lebih terasah.

Penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar perlu dilaksanakan agar guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya dalam melaksanakan pembelajaran, baik itu dalam proses perencanaan, proses pelaksanaan, maupun evaluasi. Dengan ini diharapkan akan terwujudnya suatu pembelajaran yang sesuai dengan harapan kurikulum. Sehingga, tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan optimal.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan, maka penelitian ini mencakup ketiga komponen yaitu perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian dalam hal


(14)

4

perencanaan, akan dilakukan dengan cara meneliti penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penelitian dalam hal proses pelaksanaan akan dilakukan dengan cara mengamati proses pelaksanaan pembelajaran tematik di dalam kelas. Penelitian dalam hal evaluasi dilakukan dengan cara meneliti proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu, akan dideskripsikan pula kesinambungan antara ketiga komponen pembelajaran tersebut.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya?

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya?

4. Apa saja kekurangan dan kelebihan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya.

3. Mendeskripsikan evaluasi pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya.

4. Mendeskripsikan kekurangan dan kelebihan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya.


(15)

5

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan keilmuan mengenai pembelajaran tematik dan efektivitas pembelajaran tematik ketika diterapkan di sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru

Guru dapat mengetahui bagaimana cara ketika dia menerapkan pembelajaran tematik, dan kesesuaian pembelajaran tematik dengan tuntutan kurikulum 2013, baik itu dalam hal perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Selain itu, guru juga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangannya ketika melakukan pembelajaran tematik bila ternyata belum sesuai dengan yang diharapkan oleh kurikulum.

b. Bagi peneliti

Peneliti dapat belajar bagaimana cara menerapkan pembelajaran tematik yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Peneliti sebagai calon guru sekolah dasar hendaknya mampu mengaplikasikan teori tentang penerapan pembelajaran tematik ketika sudah berada di lapangan. c. Bagi SDN Cibeureum 2

Lembaga SDN Cibeureum 2 bisa mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik di kelasnya. Apabila ternyata kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik belum sesuai dengan yang diharapkan, lembaga bisa memberikan arahan dan membimbing guru tersebut agar lebih baik lagi dalam penerapan pembelajarannya.

d. Bagi peneliti lain

Peneliti lain dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan referensi dan konfirmasi khususnya yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.


(16)

6

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi, struktur organisasi yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi Masalah Penelitian C. Rumusan Masalah Penelitian D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Struktur Organisasi Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Kurikulum 2013 B. Perencanaan Pembelajaran

C. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik D. Evaluasi Pembelajaran Tematik BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Sumber Data Penelitian F. Instrumen Penelitian G. Teknik Pengumpulan Data H. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah

B. Hasil Penelitian C. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan


(17)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan penelitian adalah SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena SDN Cibeureum 2 merupakan salah satu Sekolah Dasar yang ditunjuk langsung oleh pemerintah untuk mengujicobakan kurikulum 2013. Oleh karena itu, SDN Cibeureum 2 merupakan SD pilihan pemerintah yang dianggap mampu melaksanakan kurikulum 2013 di sekolahnya. Selain itu, SDN Cibeureum 2 memiliki akreditasi A. Dengan nilai akreditasi yang bagus, SDN Cibeureum 2 mampu membuktikan bahwa SDN Cibeureum 2 merupakan salah satu SD unggulan di Kota Tasikmalaya.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV. Adapun siswa dari kelas IV di SDN Cibeureum 2 berjumlah 38 orang. Alasan pemilihan subjek penelitian ini karena kurikulum 2013 baru diterapkan di kelas I dan kelas IV. Peneliti menentukan subjek pada kelas IV karena pada kelas ini lebih merasakan pengaruh peralihan kurikulum. Hal ini karena di tahun sebelumnya mereka menggunakan kurikulum 2006. Oleh karena itu, penelitian ini dirasa cocok bila diterapkan di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dimulai dari memilih permasalah yang akan diteliti. Permasalah yang dipilih dalam penelitian ini berdasarkan fenomena yang sedang terjadi. Dalam dunia pendidikan, tengah terjadi perubahan kurikulum, tidak terkecuali di Sekolah Dasar. Setelah masalah ditentukan, maka dilakukanlah studi pendahuluan. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara wawancara dengan beberapa pihak terkait dan mencari literatur yang mendukung penilitian. Setelah


(18)

28

studi pendahuluan dilakukan, maka dirumuskanlah pertanyaan-pertanyaan penelitian yang nantinya akan dijawab setelah penelitian dilakukan. Setelah dirumuskan pertanyaan penelitian, maka dirumuskanlah anggapan sementara tentang pertanyaan penelitian. Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, maka ditetapkanlah pendekatan yang cocok digunakan untuk meneliti permasalahan tersebut.

Untuk mendapatkan data yang sesuai, peneliti menentukan sumber data terlebih dahulu. Setelah sumber data ditentukan, maka dibuatlah instrumen penelitian untuk mendapatkan data dari sumber. Setelah instrumen dibuat, maka ditetapkanlah teknik pengumpulan data yang sesuai dengan instrumen. Setelah data terkumpul, dilakukanlah analisis sebagai bahan deskripsi penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang terdapat dalam rumusan masalah. Terakhir, dibuatlah kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Untuk lebih jelasnya, desain penelitian ini dapat dilihat dalam bagan alur berikut ini:

Gambar 3.1 (Alur Penelitian)

Menganalisis Data

Mengumpulkan Data

Merumuskan Masalah Studi Pendahualuan

Menentukan Masalah

Membuat Instrumen Penelitian Menentukan Sumber

Data

Menentukan Metode Penelitian

Merumuskan Hipotesis Penelitian

Mendeskripsikan Hasil Analisis Membuat


(19)

29

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang harus ditempuh oleh peneliti untuk mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010, hlm. 3), yaitu “Metode penelitiaan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendpatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Berdasarkan pendapat dari Sugiyono, jelaslah bahwa setiap penelitian yang dilakukan harus menggunakan metode tertentu yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Muttaqin (2010, hlm. 1) menerangkan barwa, “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Sedangkan Sugiyono (2010, hlm. 15) menerangkan bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data yang dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif kualitatif dapat diartikan sebagai metode yang memaparkan suatu kondisi atau peristiwa yang terjadi pada masa sekarang dan digunakan untuk meneliti obyek yang bersifat alamiah.

Metode penelitian deskriptif kualitatif cocok digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena peneliti hendak mendeskripsikan atau menerangkan tentang pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya. Adapun hal-hal yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran tematik, proses pelaksanaan pembelajaran tematik, dan evaluasi pembelajaran tematik. Selain itu akan dipaparkan pula kekurangan dan kelebihan pada pembelajaran tematik tersebut.


(20)

30

D. Definisi Operasional

Definisi operasional berperan sebagai landasan yang memberikan batasan masalah dalam penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dalam penelitian ini adalah suatu pembelajaran yang diteliti dari mulai pembuatan perencanaan pembelajaran (RPP), proses pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian pembelajaran tematik ini dilakukan di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya.

2. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar.

E. Sumber Data Penelitian

Sumber data sangat diperlukan dalam penelitian. Hal ini karena penelitian tidak bisa dipertanggungjawabkan tanpa adanya data yang relevan. Oleh karena itu, peneliti sangat berhati-hati dalam penentuan sumber data agar data yang diperoleh dapat dipercaya. Beberapa sumber data yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan pionir dari sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu, peneliti merasa sangat memerlukan data atau informasi mengenai penelitian ini dari pihak kepala sekolah.

2. Guru Kelas

Guru kelas merupakan pengelola dan pemimpin kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu, peneliti merasa sangat memerlukan data yang berkaitan dengan penelitian dari guru kelas yang dijadikan subjek penelitian.

3. Siswa

Siswa merupakan subjek dari pembelajaran tematik. Oleh karena itu, peneliti sangat memerlukan informasi yang akurat mengenai proses belajar mengajar di kelas tersebut dari seluruh siswa.


(21)

31

4. Dokumen

Dokumen merupakan penunjang dalam penelitian ini. Dokumen yang dijadikan sumber data oleh peneliti adalah kurikulum 2013, Silabus Pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, buku pegangan guru, dan buku pegangan siswa.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Karena menggunakan pendekatan kualitatif, instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sebisa mungkin objektif dalam memandang permasalahan yang ada ketika terjun langsung di lapangan. Selain peneliti, instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar Wawancara

Terdapat dua lembar wawancara yang digunakan oleh peneliti, yaitu untuk guru dan untuk kepala sekolah. Lembar wawancara untuk guru berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 beserta kendala-kendala yang dihadapi oleh guru. Lembar wawancara untuk kepala sekolah berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengelolaan sekolah dan profil sekolah SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya. 2. Lembar Observasi

Terdapat dua lembar observasi yang digunakan oleh peneliti, yaitu lembar observasi perencanaan pembelajaran dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi ini mengacu pada lembar APKG 1 dan lembar APKG 2 yang biasa digunakan untuk menilai RPP dan penampilan mengajar seorang guru.

3. Lembar Angket.

Lembar angket diberikan kepada seluruh siswa kelas IV SDN Cibeureum 2. Lembar angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa tentang pembelajaran tematik yang diterapkan oleh guru di kelasnya. Lembar angket digunakan karena populasi siswa yang banyak sehingga tidak memungkinkan untuk diadakan wawancara satu persatu.


(22)

32

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan kombinasi strategi-strategi dalam mengumpulkan data. Hal ini agar data yang didapatkan bersifat valid dan reliabel, sehingga subjektivitas peneliti sebagai instrumen utama penelitian dapat dihindari. Oleh sebab itu, peneliti menentukan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti bersifat nonpartisipan. Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa dan kemudian mencatat setiap kejadian yang terjadi dengan teliti. Observasi dilakukan karena penelitian ini memerlukan pengamatan secara langsung dan terstruktur. Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. b. Wawancara Semi Terstruktur

Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas dan kepala sekolah. Guru kelas merupakan penggerak pembelajaran tematik di kelas, oleh karena itu diperlukan informasi yang mendalam dari guru kelas IV SDN Cibeureum 2. Selain itu, wawancara kepada kepala sekolah dilakukan untuk mengetahui pengelolaan sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 dan untuk mengetahui beberapa hal tentang profil SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya. Wawancara dilakukan setelah pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk mendukung sumber-sumber yang diteliti. Dokumentasi berbentuk foto-foto, rekaman, dan pengkajian dokumen-dakumen lain yang diperlukan untuk menunjang penelitian. Adapun dokumen yang diteliti adalah perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru (RPP) dan kurikulum 2013. Dokumentasi berupa foto dilakukan ketika proses pembelajaran.

d. Angket

Angket diberikan kepada seluruh siswa kelas IV SDN Cibeureum 2. Hal ini karena siswa sebagai subjek pembelajaran sangat merasakan perbedaan pelaksanaan pembelajaran tematik. Pengumpulan data dengan menggunakan


(23)

33

angket dilakukan agar siswa mengisi pertanyaan seputar penelitian dengan lebih rileks dan tidak terintimidasi. Sehingga diharapkan akan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan harapan peneliti. Angket diberikan kepada siswa setelah pembelajaran berakhir.

H. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010, hlm. 334) menerangkan bahwa, “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain”. Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menganalisis data diperlukan sebuah proses dari mulai mencari data, menyusun data, sampai menyajikan data. Data-data tersebut diperoleh dari hasil wawancara yang telah dilakukan, observasi lapangan, dan dokumentasi yang mendukung. Analisis data dilakukan oleh peneliti dari awal penelitian sampai akhir penelitian secara terus menerus. Analisis dilakukan untuk mengembangkan dugaan-dugaan dan teori berdasarkan data yang diperoleh.

Analisis data kualitatif besifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis (Sugiyono, hlm. 335). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilaksanakan sebelum di lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Adapun analisis data yang dilakukan oleh peneliti dikategorikan menjadi tiga bagian sebagai berikut:

a. Analisis sebelum di lapangan

Analisis data sebelum di lapangan sangat diperlukan. Hal ini dapat dilakukan terhadap studi pendahuluan, atau data sekunder yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Analisis dilakukan peneliti terhadap kurikulum 2013 yang menjadi fokus penelitian. Adapun analisis dilakukan terhadap peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan. Analisis terhadap kurikulum 2013 dilakukan oleh peneliti sebagai bekal awal agar mampu menganalisis


(24)

34

proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di lapangan.

b. Analisis selama di lapangan

Analisis daata di lapangan merupakan hal yang paling penting dalam proses penelitian. Analisis data ini dilakukan sampai data jenuh. Adapun langkah-langkah dalam analisis data selama di lapangan adalah sebagai berikut:

1) Reduksi data

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Reduksi data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang terkumpul di lapangan, baik itu berupa catatan lapangan, hasil wawancara, dokumentasi kegiatan, dll. Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut dipilih dan dikategorikan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

2) Penyajian data

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan kategori, flowchart, dsb (Sugiyono, 2010). Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan aktivitas penelitian selanjutnya. Dalam penyajian data, hendaknya subjektivitas peneliti dihindari. Hal ini agar hasil penelitian dapat lebih kredibel dan terpercaya.

3) Verifikasi

Verifikasi (kesimpulan) data dilakukan setelah data terkumpul dan disajikan. Kesimpulan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak (Sugiyono, 2010). Kesimpulan yang kredibel adalah kesimpulan yang didukung oleh data-data yang mantap. c. Analisis setelah selesai di lapangan

Analisis setelah selesai di lapangan dilakukan dengan cara memilah data dan mengkategorikan data sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, dilakukan triangulasi agar data yang terkumpul lebih meyakinkan untuk dideskripsikan.


(25)

87

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan terhadap penelitian ini yaitu perencanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 yang disusun oleh guru kelas IV SDN Cibeureum 2 sudah baik. Hal ini terlihat dari kesesuaian penyusunan RPP berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Kemendikbud dalam standar proses. Selain itu, penyusunan RPP juga sudah sesuai dengan APKG yang biasa digunakan untuk menilain suatu perencanaan pembelajaran.

Selain itu, proses pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya sudah sesuai dengan aturan kurikulum 2013, yaitu menggunakan pendekatan saintific. Pendekatan saintific dimulai dari mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Selain itu, pembelajaran berlangsung secara efektif, siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru pun mengajar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

Adapun evaluasi pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini terlihat dari ketidaksesuaian atara perencanaan dan proses evaluasi yang dilakukan. Guru hanya menilai siswa dari ranah afektif saja, sedangkan dari ranah kognitif dan psikomotor seolah tidak terlalu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan guru kelas bahwa guru merasa kesulitan dalam hal evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Setiap pembelajaran yang terjadi pastinya ada kekurangan dan kelebihan. Kekurangan yang terdapat pada pembelajaran hendaknya dijadikan cerminan agar pembelajaran yang akan datang lebih baik lagi. Kelebihan yang terdapat dalam pembelajaran hendaknya terus ditingkatkan agar pembelajaran terus meningkat kualitasnya.


(26)

88

Setelah melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan, maka dapat ditarik gambaran umum bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada pihak terkait diantaranya:

1. Siswa kelas IV SDN Cibeureum 2

Siswa merupakan generi penerus bangsa. Oleh sebab itu, siswa harus mampu mengikuti perubahan zaman, termasuk mengikuti perubahan kurikulum yang telah diatur oleh pemerintah.

2. Guru kelas IV SDN Cibeureum 2

Guru merupakan motor penggerak suatu pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus mampu membimbing dan mengarahkan siswanya untuk terus berinovasi dan melatih kreativitas yang mereka miliki. Selain itu, guru harus membantu siswa menggali dan mengasah potensi yang dimiliki siswa agar kelak siswa menjadi orang yang berguna.

3. Kepala Sekolah SDN Cibeureum 2

Kepala sekolah sebagai pionir sekolah harus mampu membimbing para guru yang berada di bawah pimpinannya untuk terus mencoba sesuatu yang baru, termasuk mencobakan kurikulum terbaru. Meskipun kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru dalam dunia pendidikan, kepala sekolah harus mampu membimbing para guru untuk agar menjalankan tugasnya dengan baik.

4. UPI Kampus Tasikmalaya

UPI Kampus Tasikmalaya sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga pendidik harus mampu mencetak mahasiswanya agar mampu beradaptasi dalam hal apapun, teramsuk perubahan kurikulum. Hal ini karena mahasiswa saat ini adalah guru masa depan dan akan terjun langsung dalam dunia pendidikan yang terus berkembang.


(27)

89

5. Peneliti berikutnya

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi stimulus positif kepada peneliti berikutnya agar melakukan penelitian yang lebih mendalam, baik dalam hal perencanaan pembelajaran tematik, pelaksanaan pembelajaran tematik, maupun evaluasi pembelajaran tematik.


(28)

90

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (1997). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hamalik, O. (2010). Manajemen pengembangan kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. (2011a). Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. (2011b). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan pakem. Jakarta: Bumi Aksara.

Harjanto. (2005). Perencanaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hernawan, A. H., Asra & Dewi, L. (2006). Belajar dan pembelajaran. Bandung: UPI Press

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013a). Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013b). Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013c). Permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013d). Konsep pembelajaran tematik terpadu. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013e). Implementasi pembelajaran tematik terpadu. Jakarta: Kemendikbud.

Majid, A. (2007). Perencanaan pembelajan (mengembangkan standar kompetensi guru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muttaqin, M. (2010). Metode Deskriptif. [Online]. Tersedia di: http://blog.uin-malang.ac.id/muttaqin/2010/11/28/10. Diakses 26 Maret 2014.


(29)

91

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukirman, D. & Jumhana, N. (2006). Perencanaan pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Uno, H. B. (2008). Perencanaan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di lapangan.

b. Analisis selama di lapangan

Analisis daata di lapangan merupakan hal yang paling penting dalam proses penelitian. Analisis data ini dilakukan sampai data jenuh. Adapun langkah-langkah dalam analisis data selama di lapangan adalah sebagai berikut:

1) Reduksi data

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Reduksi data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang terkumpul di lapangan, baik itu berupa catatan lapangan, hasil wawancara, dokumentasi kegiatan, dll. Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut dipilih dan dikategorikan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

2) Penyajian data

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan kategori, flowchart, dsb (Sugiyono, 2010). Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan aktivitas penelitian selanjutnya. Dalam penyajian data, hendaknya subjektivitas peneliti dihindari. Hal ini agar hasil penelitian dapat lebih kredibel dan terpercaya.

3) Verifikasi

Verifikasi (kesimpulan) data dilakukan setelah data terkumpul dan disajikan. Kesimpulan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak (Sugiyono, 2010). Kesimpulan yang kredibel adalah kesimpulan yang didukung oleh data-data yang mantap. c. Analisis setelah selesai di lapangan

Analisis setelah selesai di lapangan dilakukan dengan cara memilah data dan mengkategorikan data sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, dilakukan triangulasi agar data yang terkumpul lebih meyakinkan untuk dideskripsikan.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan terhadap penelitian ini yaitu perencanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 yang disusun oleh guru kelas IV SDN Cibeureum 2 sudah baik. Hal ini terlihat dari kesesuaian penyusunan RPP berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Kemendikbud dalam standar proses. Selain itu, penyusunan RPP juga sudah sesuai dengan APKG yang biasa digunakan untuk menilain suatu perencanaan pembelajaran.

Selain itu, proses pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya sudah sesuai dengan aturan kurikulum 2013, yaitu menggunakan pendekatan saintific. Pendekatan saintific dimulai dari mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Selain itu, pembelajaran berlangsung secara efektif, siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru pun mengajar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

Adapun evaluasi pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini terlihat dari ketidaksesuaian atara perencanaan dan proses evaluasi yang dilakukan. Guru hanya menilai siswa dari ranah afektif saja, sedangkan dari ranah kognitif dan psikomotor seolah tidak terlalu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan guru kelas bahwa guru merasa kesulitan dalam hal evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Setiap pembelajaran yang terjadi pastinya ada kekurangan dan kelebihan. Kekurangan yang terdapat pada pembelajaran hendaknya dijadikan cerminan agar pembelajaran yang akan datang lebih baik lagi. Kelebihan yang terdapat dalam pembelajaran hendaknya terus ditingkatkan agar pembelajaran terus meningkat kualitasnya.


(3)

Setelah melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan, maka dapat ditarik gambaran umum bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Cibeureum 2 sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada pihak terkait diantaranya:

1. Siswa kelas IV SDN Cibeureum 2

Siswa merupakan generi penerus bangsa. Oleh sebab itu, siswa harus mampu mengikuti perubahan zaman, termasuk mengikuti perubahan kurikulum yang telah diatur oleh pemerintah.

2. Guru kelas IV SDN Cibeureum 2

Guru merupakan motor penggerak suatu pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus mampu membimbing dan mengarahkan siswanya untuk terus berinovasi dan melatih kreativitas yang mereka miliki. Selain itu, guru harus membantu siswa menggali dan mengasah potensi yang dimiliki siswa agar kelak siswa menjadi orang yang berguna.

3. Kepala Sekolah SDN Cibeureum 2

Kepala sekolah sebagai pionir sekolah harus mampu membimbing para guru yang berada di bawah pimpinannya untuk terus mencoba sesuatu yang baru, termasuk mencobakan kurikulum terbaru. Meskipun kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru dalam dunia pendidikan, kepala sekolah harus mampu membimbing para guru untuk agar menjalankan tugasnya dengan baik.

4. UPI Kampus Tasikmalaya

UPI Kampus Tasikmalaya sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga pendidik harus mampu mencetak mahasiswanya agar mampu beradaptasi dalam hal apapun, teramsuk perubahan kurikulum. Hal ini karena mahasiswa saat ini adalah guru masa depan dan akan terjun langsung dalam dunia pendidikan yang terus berkembang.


(4)

5. Peneliti berikutnya

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi stimulus positif kepada peneliti berikutnya agar melakukan penelitian yang lebih mendalam, baik dalam hal perencanaan pembelajaran tematik, pelaksanaan pembelajaran tematik, maupun evaluasi pembelajaran tematik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (1997). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hamalik, O. (2010). Manajemen pengembangan kurikulum. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Hamalik, O. (2011a). Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. (2011b). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan pakem. Jakarta: Bumi Aksara.

Harjanto. (2005). Perencanaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hernawan, A. H., Asra & Dewi, L. (2006). Belajar dan pembelajaran. Bandung: UPI Press

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013a). Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013b). Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013c). Permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013d). Konsep pembelajaran tematik terpadu. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013e). Implementasi pembelajaran tematik terpadu. Jakarta: Kemendikbud.

Majid, A. (2007). Perencanaan pembelajan (mengembangkan standar kompetensi guru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muttaqin, M. (2010). Metode Deskriptif. [Online]. Tersedia di: http://blog.uin-malang.ac.id/muttaqin/2010/11/28/10. Diakses 26 Maret 2014.


(6)

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukirman, D. & Jumhana, N. (2006). Perencanaan pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Uno, H. B. (2008). Perencanaan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyudin, dkk. (2006). Evaluasi pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS