PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR: Studi Eksperimen Siswa SMK Kelas XI Akuntansi 1 Di SMKN 2 Karawang Tahun Ajaran 2012-2013Pada Pokok Bahasan Jurnal Khusus.
(2)
(3)
(4)
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR
(Studi Eksperimen Siswa SMK Kelas XI Akuntansi 1 Di SMKN 2 Karawang Tahun Ajaran 2012-2013Pada Pokok Bahasan Jurnal Khusus)
Nunung Nurhayati (0901199)
Pembimbing : Imas Purnamasari, S.Pd, MM ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Karawang, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan dalam nilai. Secara garis besar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibagi dalam dua kelompok, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor yang menjadi penyebab permasalahan yaitu faktor eksternal terutama strategi pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengajukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar (Studi Eksperimen Siswa SMK Kelas XI Akuntansi 1 di SMKN 2 Karawang Tahun Ajaran 2012-2013 Pada Pokok Bahasan Jurnal Khusus)”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design, yaitu diawali dengan melakukan eksperimen dikelas, mengumpulkan data dan pemberian post-test kemudian disusun dan dijelaskan serta di analisis dengan menggunakan perhitungan statistika. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI Akuntansi 1 sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 45 orang dan kelas XI Akuntansi 2 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 46 orang. Hasil perhitungan menunjukan bahwa t hitung t tabel dimana t hitung sebesar 2,9728 sedangkan t tabel sebesar 1,687 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya. Kesimpulan tersebut memberikan arti bahwa terdapat pengaruh positif penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa.
(5)
THE EFFECT OF PEER TUTOR LEARNING STRATEGIES IMPLEMENTATION ON LEARNING OUTCOMES
(Experimental Study of Class XI Accounting1 Students at SMKN 2 Karawang for The School Year of 2012-2013 in Special Journal Lessons)
Nunung Nurhayati (0901199)
Advisor : Imas Purnamasari, S.Pd, MM ABSTRACT
This research was conducted at SMKN 2 Karawang. The phenomenon happened in this research’s object is the low of student learning outcomes. Learning outcomes are the results obtained through the learning process in schools that expressed in value. Generally, the factors that can influence student learning outcomes are divided into two groups, namely factors derived from the students themselves (internal factors) and factors derived from outside of the students (external factors). The factors that caused the problem in this research is the external factors, especially learning strategies. Based on this phenomenon, the author proposed a research titled "The Effect of Peer Tutor Learning Strategies Implementation on Learning Outcomes (Experimental Study of Class XI Accounting Students at SMK 2 Karawang for The School Year of 2012-2013 in Special Journal Lessons)". This research used an experimental methods with Posttest-Only Control Design, which is preceded by conducting experiments in the classroom, collecting data with the initial test and giving post-test that then compiled, described and analyzed using statistical calculations. The sample in this research were students classof XI Accounting 1 as the experimental group that consists of 45 people and class XI Accounting 2 as the control group with 46 people. Calculation shows that t stat t table, where t stat is 2.9728, and the t table is
1.687 so that H0 is rejected and Ha is accepted. It means that the student learning
outcomes in the class that conducted peer tutor learning strategies is higher than another class which did not. The conclusions show that there is a positive effect of peer tutor learning strategy implementation onthe student’s learning outcomes.
(6)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Belajar ... 7
2.1.1 Pengertian Belajar ... 7
2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar ... 7
2.2 Definisi Pembelajaran ... 10
2.2.1 Tujuan Pembelajaran ... 10
2.3 Strategi Pembelajaran ... 12
2.3.1 Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran ... 13
2.4 Pengertian Tutor Sebaya ... 14
2.4.1 Kriteria Pemilihan Tutor Sebaya ... 15
2.4.2 Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya 15 2.4.3 Kelebihan dan kekurangan tutor Sebaya ... 16
2.5 Hasil Belajar ... 17
2.5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 18
2.5.2 Indikator Hasil Belajar ... 19
2.6 Penelitian Terdahulu ... 21
2.7 Kerangka Penelitian ... 23
2.8 Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III Metode penelitian ... 27
3.1 Desain Penelitian ... 27
3.2 Operasional Variabel ... 28
3.3 Populasi dan Sampel ... 29
(7)
3.3.2 Sampel ... 29
3.4 Instrumen Penelitian ... 30
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.5.1 Pelaksanaan Penelitian di SMKN 2 Karawang ... 40
3.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 44
3.6.1 Uji Normalitas ... 44
3.6.2 Uji T ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 49
4.1.1 Profil SMKN 2 Karawang ... 49
4.1.2 Visi dan Misi ... 50
4.2 Pembelajaran di SMKN 2 Karawang ... 50
4.3 Uji Normalitas Data ... 55
4.3.1 Perhitungan Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen ... 56
4.3.2 Perhitungan Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol ... 58
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 61
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian siswa ... 2
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi ... 19
Tabel 3.1 Desain Eksperimen ... 27
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 28
Tabel 3.3 Validitas Item Instrumen ... 32
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 35
Tabel 3.5 Klasifikasi indeks Kesukaran ... 37
Tabel 3.6 Indeks Kesukaran soal ... 37
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda ... 39
Tabel 3.8 Uji Daya Pembeda ... 39
Tabel 3.9 Pelaksanaan Penelitian ... 41
Tabel 4.1 Nilai Kelas Eksperimen ... 50
Tabel 4.2 Nilai Kelas Kontrol ... 53
Tabel 4.3 Penolong Hasil post Test Kelas Eksperimen ... 57
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Post Test ... ... 57
Tabel 4.5 Penolong Hasil post Test Kelas Kontrol ... 59
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Post Test ... 60
(9)
GAMBAR GRAFIK
Grafik 4.1 Nilai Kelas eksperimen ... 52 Grafik 4.2 Nilai kelas Kontrol ... 55
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan suatu negara erat kaitannya dengan peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya secara optimal agar tercipta suatu hasil yang diharapkan. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”
Pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Budiningsih (2004:65) “belajar mengajar merupakan pertukaran informasi dan pengetahuan baru dari guru ke siswa, dari siswa ke guru, maupun dari siswa ke siswa.” Guru harus selalu mengembangkan kualitas pembelajarannya agar segala kesulitan dalam pembelajaran dapat dipecahkan dengan tetap mengacu pada tujuan semula yaitu meningkatkan hasil belajar. Dengan begitu tujuan pendidikan bisa tercapai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Karawang karena di sekolah tersebut memiliki masalah dibidang akademik yakni rendahnya nilai siswa. Dimana SMK Negeri 2 Karawang merupakan sekolah yang telah terakreditasi A
(11)
dan memiliki segudang prestasi dibidang non-akademik, seperti PASKIBRA, pencak silat dan lain-lain. Selain itu, SMKN 2 Karawang menjadi sekolah favorit di Kabupaten Karawang. Akan tetapi, hal tersebut tidak diimbangi dengan hasil belajar siswa salah satunya hasil belajar akuntansi. Padahal mata pelajaran akuntansi merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa pada jurusan akuntansi.
Berikut ini terdapat nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi di SMKN 2 Karawang:
Tabel 1.1
Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMKN 2 Karawang
Sumber : Diolah dari data nilai ulangan harian siswa kelas XI Akuntansi SMKN 2 Karawang
Standar kelulusan minimum untuk mata pelajaran Akuntansi di SMK yaitu 75. Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa banyak siswa XI akuntansi yang belum memenuhi KKM. Persentase siswa yang belum memenuhi KKM dikelas XI Akuntansi 1 dan XI Akuntansi 2 mencapai lebih dari lebih tinggi bila dibandingkan dengan presentase siswa yang belum memenuhi KKM di kelas XI akuntansi 3 dan Akuntansi 4. Kondisi seperti ini tidak dapat dibiarkan karena dari data tersebut membuktikan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan
Kelas
Jumlah
Siswa Jumlah Siswa Yang Mendapat Nilai < 75
Persentase (%) siswa yang belum memnuhi KKM
XI AK 1 45 27 60,00%
XI AK 2 46 26 56,52%
XI AK 3 43 20 46,51%
(12)
dalam pembelajaran akuntansi. Apabila kondisi ini dibiarkan maka akan berakibat pada rendahnya output dari sekolah. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan eksternal. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan dari Slameto (2010:54) bahwa:
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, salah satu faktor eksternal tersebut adalah faktor sekolah seperti strategi pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini, yang menjadi perhatian utama adalah faktor dari luar siswa (faktor eksternal). Salah satu dari faktor eksternal yang dianggap berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa yaitu strategi pembelajaran karena di sekolah guru kurang memperhatikan strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Sehingga strategi yang diterapkan tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik yang berakibat pada rendahnya hasil belajar peserta didik.
Menurut Sanjaya (2007) “terdapat istilah yang maknanya dapat disamakan dengan istilah strategi beberapa diantaranya adalah model, pendekatan, metode dan teknik, istilah-istilah tersebut dapat dimaknai sebagai strategi pembelajaran.”
Strategi pembelajaran merupakan kunci dari keberhasilan suatu pembelajaran hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Bermawi (2009:79) bahwa “penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar.” Dalam proses pembelajaran siswa yang lebih maju dari temannya dapat dimanfaatkan sebagai pembantu guru mengajar temannya. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Zaini (2008:62) bahwa “belajar dari teman merupakan strategi
(13)
yang baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk
mengajarkan materi kepada temannya.” Tidak jarang murid lebih mampu
mengajar teman sekelasnya daripada guru karena telah menyelami kesukaran-kesukaran yang dihadapi murid lainnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Nasution (2009:43) “bahwa murid sering lebih paham akan apa yang di sampaikan oleh temannya murid daripada oleh guru.” Oleh karena itu, strategi belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini sangat membantu peserta didik didalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas. Dengan mengajar teman justru memperkaya ilmu orang yang memberi karena sambil menjelaskan kepada teman ia akan lebih menguasai bahan itu. Pernyataan di atas diperkuat oleh hasil penelitian terdahulu salah satunya yang telah dilakukan oleh Azimatul Iffah (2010, Universitas Negersi Surabaya) dengan judul penelitian “Pengaruh penerapan pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar TIK” menyatakan bahwa penerapan pembelajaran tutor sebaya berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran TIK dan dapat menumbuhkan hubungan yang baik antar pribadi siswa dari latar belakang siswa yang berbeda.
Menurut Djamarah dan Zain (2002:29) bahwa “ pembelajaran yang berpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar kepada siswa yang lain, yang memiliki status umur, kematangan/harga diri, yang tidak jauh berbeda dengan dirinya sendiri disebut dengan pembelajaran tutor sebaya.”
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran tutor sebaya bermanfaat dalam proses pembelajaran. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian: “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar (Studi
(14)
Eksperimen Siswa SMK Kelas XI Akuntansi 1 di SMKN 2 Karawang Tahun Ajaran 2012-2013 Pada Pokok Bahasan Jurnal Khusus).”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.”
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.”
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian empiris mengenai pengaruh strategi pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi.
(15)
a. Manfaat bagi siswa
Dengan penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya diharapkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dapat meningkat.
b. Manfaat bagi guru
Strategi Pembelajaran tutor sebaya dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru dalam proses pembelajaran akuntansi serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi.
c. Manfaat bagi sekolah
Dengan penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya diharapkan akan meningkatkan kualitas lulusan sekolah tersebut.
(16)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa:
Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun rencana penelitian yang akan digunakan untuk memperoleh petunjuk empiris melalui relasi (hubungan) dalam masalah tersebut.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi eksperiment atau ekperimen semu. Pengertian quasi eksperiment menurut Sugiyono (2009:114): ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design yaitu dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Eksperimen
Kelompok Perlakuan Posttest
Eksperimen X
(17)
Keterangan :
X = Treatment / perlakuan yang diberikan
= Hasil pengukuran kelompok yang diberikan perlakuan
= Hasil pengukuran kelompok yang tidak diberi perlakuan
Sugiyono (2009 : 112) Berdasarkan desain diatas, penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sama-sama diberikan post-test, tetapi diberi perlakuan yang beda. Kelas eksperimen diberikan strategi pembelajaran tutor sebaya sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan strategi pembelajaran tutor sebaya.
3.2 Oprasionalisasi Variabel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:117) “Variabel merupakan besaran yang mempunyai nilai yang bisa berubah-ubah”. Operasionalisasi variabel digunakan untuk menjabarkan variabel-variabel penelitian agar pengukuran yang dilakukan menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan patokan dalam pengumpulan data.
Tabel. 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Hasil belajar siswa Indikator Nilai Posttest
(18)
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Sugiyono (2009:72) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah termasuk populasi terhingga, yaitu populasi yang masih bisa dihitung, dan populasi ini terdiri dari seluruh kelas XI Akuntansi SMKN 2 Karawang dengan jumlah siswa sebanyak 173 siswa.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki popuasi tersebut”. Sedang menurut Zuriah (2006:116) “Sampel sering didefinisikan sebagai bagian dari populasi”.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan non probability sampling, yaitu semua anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sample.Dan teknik yang dipilih adalah purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih adalah dengan pertimbangan tertentu. Peneliti mengambil sampel dari kelas XI Akuntansi 1 SMKN 2 Karawang sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 45 orang dan kelas XI Akuntansi 2 SMKN 2 Karawang sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 46 orang. Pemilihan sampel tersebut diambil atas pertimbangan persentase nilai terendah.
(19)
Pemilihan kelompok eksperimen tersebut berdasarkan pertimbangan guru akuntansi dan peneliti bahwa kelas XI Akuntansi 1 lebih homogen dibandingkan dengan kelas lainnya.
3.4 Instrumen Penelitian
Menurut Arifin (2011: 226) menyebutkan bahwa “instrumen penelitian dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Tes memiliki sifat mengukur, sedangkan non tes memiliki sifat menghimpun.” Lebih lanjut Arifin (2011: 226) menyebutkan bahwa “ tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.” (Lampiran 1)
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu tes. Tes yang digunakan adalah tes jenis pilihan ganda. Pemilihan jenis tes ini dilakukan atas rekomendasi dari guru mata pelajaran akuntansi di sekolah. Tes ini diberikan pada saat post-tes yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai siswa. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap diantaranya :
a. Tahap Persiapan
(20)
2) Menyusun skenario dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Melakukan uji coba instrumen penelitian
Sebelum instrumen diberikan pada objek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen, instrumen diujikan pada kelas X1 Akuntansi 3. Tujuan dari pengujian instrumen adalah untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah data valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif sehingga peneliti harus menguji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda yang dihitung dengan menggunakan program Excel. (Terlampir)
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010: 211) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Koefisien validitas butir soal diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi product moment memakai angka kasar (raw score), yaitu:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Arikunto ( 2009:75)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
(21)
X = Skor setiap butir soal, Y = Skor total butir soal. Kaidah keputusan :
Jika maka valid Jika maka tidak valid
Pengukuran validitas soal bertujuan untuk melihat apakah semua item soal yang diujikan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan mengujicobakan instrumen penelitian kepada siswa kelas XI Akuntansi 3 sebanyak 38 responden. Berikut ini hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dngan menggunakan program Excel yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Validitas Item Instrumen
No. Item
Hasil
Validitas Keterangan 1 0.0228 Tidak Valid 2 0.1282 TidakValid
3 0.4211 Valid
4 1.2099 Valid
5 0.1764 Tidak Valid
6 0.4142 Valid
7 0.4419 Valid
8 0.5720 Valid
9 0.6128 Valid
10 0.1068 Tidak Valid
11 0.7213 Valid
12 0.6139 Valid
13 0.2952 Tidak Valid 14 0.2670 Tidak Valid
15 0.5216 Valid
16 0.2076 Tidak Valid
17 0.4628 Valid
18 0.4283 Valid
(22)
20 0.6187 Valid
(Sumber: data diolah)
Suatu instrumen dikatakan valid apabila nilai untuk
dengan jumlah responden sebanyak 38 orang pada taraf kepercayaan
sebesar 95% adalah sebesar 0,320. Berdasarkan tabel 3.3, dapat terlihat bahwa dari 20 pertanyaan yang disebarkan kepada responden, terdapat 7 pertanyaan yang dinyatakan tidak valid, sedangkan sisanya sebanyak 13 pertanyaan dinyatakan valid. Jumlah pertanyaan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 13 pertanyaan, sehingga hanya 13 pertanyaan saja yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2009:86) bahwa “Reliabilitas merupakan suatu instrument yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan metode belah dua (Split half method), dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
Rumus:
r
1/21/2 =∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
⁄ ⁄ = indeks koefisien korelasi soal bernomor ganjil dan soal bernomor
genap
(23)
Y = skor soal nomor genap
Arikunto (2009:72)
Indeks korelasi di atas baru menunjukan hubungan antara dua belahan instrumen atau reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearmen-Brown.
⁄ ⁄ ⁄ ⁄
Keterangan :
⁄ ⁄ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Selanjutnya dibandingkan dengan Jika maka reliabel
Jika maka tidak reliabel
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas soal bertujuan untuk melihat keajegan soal. Soal diakatakan ajeg apabila soal tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Berikut ini ditampilkan hasil uji reliabilitas berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program excel.
(24)
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
No Skor Ganjil Genap
XY
Subjek Total X Y
1 6 4 2 8 16 4
2 8 5 3 15 25 9
3 9 4 5 20 16 25
4 10 4 6 24 16 36
5 14 8 6 48 64 36
6 11 5 6 30 25 36
7 7 3 4 12 9 16
8 7 3 4 12 9 16
9 9 3 6 18 9 36
10 13 8 5 40 64 25
11 3 1 2 2 1 4
12 12 5 7 35 25 49
13 10 6 4 24 36 16
14 10 5 5 25 25 25
15 12 6 6 36 36 36
16 7 3 4 12 9 16
17 4 1 3 3 1 9
18 12 6 6 36 36 36
19 7 3 4 12 9 16
20 11 5 6 30 25 36
21 6 3 3 9 9 9
22 7 5 2 10 25 4
23 14 6 8 48 36 64
24 15 7 8 56 49 64
25 12 7 5 35 49 25
26 15 7 8 56 49 64
27 8 5 3 15 25 9
28 16 8 8 64 64 64
29 4 1 3 3 1 9
30 3 1 2 2 1 4
31 11 6 5 30 36 25
32 12 6 6 36 36 36
33 18 9 9 81 81 81
34 14 8 6 48 64 36
35 5 4 1 4 16 1
36 11 5 6 30 25 36
(25)
38 8 5 3 15 25 9
∑ 367 185 182 992 1063 1026
∑ kuadrat 134689 34225 33124 984064 1129969 1052676
0.669374871
0.801946744
Kategori Reliabel
(Sumber: data diolah) Berdasarkan tabe 3.4, didapat nilai reliabilitas instrumen penelitian tersebut secara keseluruhan yaitu sebesar 0.8019. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan pada tabel r diperoleh harga pada taraf kepercayaan 95% untuk 38 responden yaitu sebesar 0.320. Karena >
maka soal yang diberikan kepada objek penelitian dinyatakan reliabel.
c. Tingkat Kesukaran
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:205) “Taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar mudahnya sebuah soal”.
Rumus untuk menentukan indeks kesukaran butir soal, yaitu:
Arikunto (2009:208)
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
(26)
Tabel 3.5
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Arikunto (2009:210)
Berdasarkan perhitungan yang disajikan dalam lampiran, maka dapat diketahui taraf kesukaran soal yang diajukan kepada responden. Berikut adalah hasil dari perhitungan taraf kesukaran dari setiap item soal:
Tabel 3.6
Indeks Kesukaran Soal
No.
Soal P Kriteria 1 0.737 Mudah 2 0.710 Mudah 3 0.368 Sedang 4 0.289 Sukar 5 0.500 Sedang 6 0.553 Sedang 7 0.631 Sedang 8 0.290 Sukar 9 0.763 Mudah 10 0.579 Sedang 11 0.421 Sedang 12 0.500 Sedang 13 0.263 Sukar 14 0.447 Sedang 15 0.395 Sedang 16 0.579 Sedang 17 0.211 Sukar 18 0.553 Sedang 19 0.579 Sedang 20 0.289 Sukar
(Sumber: data diolah)
Tingkat Kesukaran Kriteria
Soal dengan Soal dengan Soal dengan Sukar Sedang Mudah
(27)
Berdasarkan tabel 3.6, maka dapat diketahui semua soal yang bertaraf mudah sebayak 3 soal, soal yang bertaraf sedang sebanyak 12 soal dan soal yang bertaraf sukar sebanyak 5 soal. Artinya soal yang diberikan tidak terlalu sulit dan terlalu mudah bagi siswa untuk menjawab.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal dalam membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang akan menunjukan besarnya daya pembeda soal disebut indeks diskrimansi (D).
Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:
D =
=
Keterangan:
J = Jumlah peserta test
JA = Banyaknya peserta kelonpok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(28)
Tabel 3.7
Klasifikasi Daya Pembeda
Arikunto (2009:218)
Dalam menghitung daya pembeda, siswa dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah. Perhitungan daya pembeda ini dapat dilihat dari lampiran yang disajikan. Berikut adalah hasil perhitungan uji daya pembeda.
Tabel 3.8 Uji Daya Pembeda
No.
Soal D Kriteria
1 0.421 Baik
2 0.053 Jelek
3 0.526 Baik
4 0.474 Baik
5 0.158 Jelek
6 0.368 Cukup
7 0.316 Cukup
8 0.316 Cukup
9 0.579 Baik
10 0.00 Jelek
11 0.526 Baik
12 0.474 Baik
13 0.211 Cukup 14 0.263 Cukup 15 0.368 Cukup 16 0.211 Cukup 17 0.211 Cukup 18 0.368 Cukup 19 0.316 Cukup 20 0.158 Jelek
Daya Pembeda Kriteria
D : D : D : 0,40 D : D : negative
Jelek Cukup Baik Baik Sekali
(29)
(Sumber: data diolah)
Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa jumlah soal yang memiliki kriteria baik ada 6, jumlah soal yang memiliki kriteria cukup ada 10, dan jumlah soal yang memiliki kriteria jelek ada 4. Hal ini berarti bahwa soal yang diberikan dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
b. Menyiapkan dan menyusun strategi pembelajaran dengan terlebih dahulu mempelajari, mengkaji, dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik standar kompetensi membuat jurnal khusus. Dalam hal ini dipilih strategi pembelajaran tutor sebaya.
c. Menyusun skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya. (RPP terlampir)
3.5.1 Pelaksanaan Penelitian di SMKN 2 Karawang
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, yaitu menerapkan strategi pembelajaran tutor sebaya pada kelas eksperimen. Berikut ini langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya di SMKN 2 Karawang.
1. Guru melakukan sesi pembukaan dikelas dengan mengucapkan salam, kemudian berdo’a dan melakukan absensi siswa.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
(30)
4. Guru menerapkan strategi pembelajaran tutor sebaya, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru memilih 10 orang siswa terpandai dikelas yang akan dijadikan sebagai tutor
2) Guru membagi siswa lainnya menjadi beberapa kelompok dengan jumlah 3-4 orang siswa tiap kelompok
3) Guru menugaskan setiap tutor untuk masuk kedalam kelompok, satu tutor membimbing satu kelompok
4) Guru memberikan soal latihan mengenai materi jurnal khusus untuk dikerjakan, dan tutor berkewajiban membimbing anggota kelompoknya yang membutuhkan bantuan.
5) Guru melakukan evaluasi (posttes) dan menarik kesimpulan dari materi yang sudah dibahas, kemudian menutup kelas dan berdo’a.
Pelaksanaan strategi pembelajaran ini dilakukan oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI Akuntansi dan berjalan dengan baik. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan penelitian yang dilakukan di SMKN 2 Karawang dengan kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pelaksanaan Penelitian
Pertemuan Ke- Durasi Kegiatan Objek
Pertemuan ke-1 15 menit Guru membuka kelas dengan salam, mengkondisikan siswa dan melakukan
Kelas kontrol
(31)
absensi.
40 menit Guru menjelaskan materi tentang jurnal khusus. 35 menit Guru memberikan soal
latihan kepada siswa untuk dikerjakan bersama teman-temannya dengan bimbingan guru.
Pertmuan ke-2 15 menit Guru membuka kelas dengan salam, mengkondisikan siswa dan melakukan absensi.
Kelas Eksperimen
30 menit Guru menjelaskan materi tentang jurnal khusus.
20 menit Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah strategi pembelajaran tutor sebaya yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
25 menit Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk dikerjakan dengan bantuan tutor sebaya.
(32)
Pertemuan ke-3 15 Guru membuka kelas dengan salam, mengkondisikan siswa dan melakukan absensi. Kemudian membahas soal latihan.
Kelas Kontrol
30 menit Guru memberikan soal latihan kepada siswa mengenai jurnal khusus untuk dikerjakan bersama teman-temannya dengan bimbingan guru.
45 menit Guru melakukan post-tes lalu menutup pertemuan dengan salam.
Pertemuan ke-4 15 menit Guru membuka kelas dengan salam, mengkondisikan siswa dan melakukan absensi. Kemudian guru membahas soal latihan.
Kelas Eksperimen
30 menit Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan dengan bantuan tutor sebaya.
(33)
lalu menutup pertemuan dengan salam.
3.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Perhitungan yang akan digunakan dalam menghitung uji normalitas data pretest dan postest adalah dengan menggunakan chi kuadrat.Berikut ini langkah-langkah untuk menguji normalitas dengan uji chi kuadrat:
1. Mencari skor terbesar dan terkecil 2. Mencari nilai rentangan (R)
Rumus : R = skor terbesar – skor terkecil 3. Mencari banyaknya kelas (BK)
Rumus :
BK = 1 + 3,3 log n
4. Mencari nilai panjang kelas (i) Rumus :
(34)
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No Kelas Interval F Nilai Tengah (Xi) Xi2 f. Xi f. Xi2
(Riduwan, 2010: 180)
6. Mencari rata-rata (mean) Rumus :
̅ ∑
(Riduwan, 2010: 180) 7. Mencari simpangan baku
Rumus :
√ ∑ ∑
(Riduwan, 2010: 181) 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
No Batas
Kelas Z Luas O - Z
Luas Tiap
Kelas Interval fe fo
(Riduwan, 2010: 182) 9. Mencari chi-kuadrat hitung (�2hitung)
� ∑
(35)
(Riduwan, 2010: 182) Keterangan :
�2
= nilai chi-kuadrat
fo = frekuensi yang diselidiki
fe = frekuensi yang diharapkan
10. Membandingkan �2hitung dengan �2tabel
Jika �2hitung ≥�2tabel, berarti distribusi data tidak normal. Jika �2hitung ≤ �2tabel, artinya data berdistribusi normal.
3.6.2 Uji t
Menurut Hasan (2009: 266), pengujian hipotesis dengan uji t merupakan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas secara terpisah atau sendiri-sendiri terhadap variabel terikat.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
̅ ̅
√
Adapun rumus untuk mencari S adalah:
√
(36)
Keterangan :
t = uji beda rata-rata
̅ = rata-rata kelas eksperimen
̅ = rata-rata kelas kontrol
1 = banyaknya data kelas eksperimen
2 = banyaknya data kelas eksperimen dan kelas kontrol
= Simpangan baku gabungan Kriteria pengujian :
Jika t hitung≤ t tabel, diterima Jika t hitung ≥ t tabel, ditolak
Pada hipotesis, peneliti merumuskan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajara tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya. Oleh karena itu peneliti dalam hal ini sudah tidak memiliki kecenderungan untuk memihak pada hasil setelah eksperimen. Dengan demikian, menurut Arikunto (2010:352) “pengetesan yang dilakukanharus melakukan pengetesan dua arah.”
Dalam uji dua arah, maka konsultasi pada dilakukan pada kolom taraf signifiknsi 0,05 atau 5%.
(37)
: tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya dengan hasil belajar siswa yang tidak mengunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.
: hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak mengunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.
Kesimpulan dari hipotesis tersebut adalah apabila hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya, berarti terdapat pengaruh positif penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa, dan apabila tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya, maka tidak terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa.
(38)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian yang dilaksanakan di SMKN 2 Karawang, dengan objek penelitian kelas XI Akuntansi , dimana yang diambil sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI Akuntansi 1, dan kelas kontrol adalah kelas XI Akuntansi 2. Nilai post-test yang diperoleh dari siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai post-test siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya. Artinya penguasaan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya dapat diterima dengan baik oleh siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajara siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.
5.2 Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan dilapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut :
(39)
1. Bagi Guru Akuntansi
Sebaiknya jika guru ingin memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal pada mata pelajaran akuntansi, guru dianjurkan untuk memanfaatkan tutor sebaya untuk mengajarkan materi kepada temannya yang belum menguasai materi karena tidak jarang siswa yang lebih mudah mengerti apabila teman sebaya yang menjelaskan materi dibandingkan dengan guru.
2. Bagi Peneliti lain
Sebaiknya mengadakan penelitian yang lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
(40)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan; edisi refisi. Jakarta : Bumi
Aksara
. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .Jakarta: Rineka Cipta
. (2010). Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. (2010). Teori belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Benny A. Pribadi. (2009). Model desain sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Budiningsih, C.A. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: PT.Rineka Cipta.
Dalyono, M. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B dan Zain, A. (2002). Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. . (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ginting, A. (2008). Esensi Belajar dan Pembelajaran Disiapkan untuk Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Bandung: Humaniora.
Hamalik,O. (2003). Proses belajar mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Hasan, I. (2009). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya; Edisi Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
(41)
Hasibuan JJ dan Moedjiono.(2000). Proses belajar mengajar. Bandung: Remadja Karya.
Isjoni. (2007). Cooperative learning: mengembangkan kemampuan belajar berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Nasution,S. (2009). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar; edisi
revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Riduwan. (2010). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Setyosari,P. (2012). Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Prenada
Media group.
Sanjaya,W. (2012). Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: kencana Prenada Media Group.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2004). Statistika: untuk ekonomi dan niaga II. Bandung: Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Konteporer. Bandung: UPI
Syah,M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Uno dan Hamzah. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Warsita,B. 2008. Teknologi pembelajaran landasan dan aplikasinya. Jakarta. Rineka cipta
Zaini,H. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustakan Insani Madani.
Zuriah,N. (2006). Metodologi penelitian sosial dan pemdidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
(42)
Jurnal :
Hidayah,S. (2013). “Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Teknik Audio Video Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Di Smk Negeri 3 Surabaya. vol 2 no.1
Iffah, A. (2010). “Pengaruh penerapan pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar TIK”. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.2, (26-37)
Jos C. & Henk G. Schmidt (1994). “Effects Of Staff and Student Tutors on Student Achievement”. Netherlands. Vol.28:471-482
Jusniar. (2009). Pengaruh Tutor Sebaya Terahadap Hasil Belajar Kimia Siswa X SMA 1 Bajeng (Studi Pada Perhitungan Pokok Kimia). Bajeng. Vol.10 No 1 ,(36-43)
Leslie R.Nath & Steven M.Ross. (2001).“The Influence of a Peer-Tutoring Training Model for Implementing Cooperative Groupings with Elementary Students”. Vol. 49, No. 2, pp. 41–56
Susanto,A. (2012). “Pengaruh Penerapan Metode Tutor Sebaya Terhadap Hasil Pembelajaran Praktik Rekorder Di SMPN 3 Kaloran Kabupaten
Temanggung Jawa Tengah”. Pendidikan Seni Musik. Vol. 1 No. 2
Skripsi:
Rahayu.A. (2009). Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk meningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematikan Siswa SMP (Studi Eksperimen pada siswa Kelas VII SMP Negri 5 Bandung)”. Skripsi Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pensisikan Indonesia
Soliha.I. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematikan Siswa SMA (Studi eksperimen Terhadap siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cisarua Bandung Barat)”. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
(1)
48
: tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya dengan hasil belajar siswa yang tidak mengunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.
: hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak mengunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.
Kesimpulan dari hipotesis tersebut adalah apabila hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya, berarti terdapat pengaruh positif penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa, dan apabila tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya, maka tidak terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian yang dilaksanakan di SMKN 2 Karawang, dengan objek penelitian kelas XI Akuntansi , dimana yang diambil sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI Akuntansi 1, dan kelas kontrol adalah kelas XI Akuntansi 2. Nilai post-test yang diperoleh dari siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai post-test siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya. Artinya penguasaan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya dapat diterima dengan baik oleh siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajara siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya.
5.2 Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan dilapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut :
(3)
1. Bagi Guru Akuntansi
Sebaiknya jika guru ingin memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal pada mata pelajaran akuntansi, guru dianjurkan untuk memanfaatkan tutor sebaya untuk mengajarkan materi kepada temannya yang belum menguasai materi karena tidak jarang siswa yang lebih mudah mengerti apabila teman sebaya yang menjelaskan materi dibandingkan dengan guru.
2. Bagi Peneliti lain
Sebaiknya mengadakan penelitian yang lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan; edisi refisi. Jakarta : Bumi
Aksara
. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .Jakarta: Rineka Cipta
. (2010). Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. (2010). Teori belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Benny A. Pribadi. (2009). Model desain sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Budiningsih, C.A. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: PT.Rineka Cipta.
Dalyono, M. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B dan Zain, A. (2002). Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. . (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ginting, A. (2008). Esensi Belajar dan Pembelajaran Disiapkan untuk Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Bandung: Humaniora.
Hamalik,O. (2003). Proses belajar mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Hasan, I. (2009). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya; Edisi Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
(5)
70
Hasibuan JJ dan Moedjiono.(2000). Proses belajar mengajar. Bandung: Remadja Karya.
Isjoni. (2007). Cooperative learning: mengembangkan kemampuan belajar berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Nasution,S. (2009). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar; edisi
revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Riduwan. (2010). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Setyosari,P. (2012). Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Prenada
Media group.
Sanjaya,W. (2012). Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: kencana Prenada Media Group.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2004). Statistika: untuk ekonomi dan niaga II. Bandung: Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Konteporer. Bandung: UPI
Syah,M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Uno dan Hamzah. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Warsita,B. 2008. Teknologi pembelajaran landasan dan aplikasinya. Jakarta. Rineka cipta
Zaini,H. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustakan Insani Madani.
Zuriah,N. (2006). Metodologi penelitian sosial dan pemdidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
(6)
71
Jurnal :
Hidayah,S. (2013). “Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Teknik Audio Video Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Di Smk Negeri 3 Surabaya. vol 2 no.1
Iffah, A. (2010). “Pengaruh penerapan pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar TIK”. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No.2, (26-37)
Jos C. & Henk G. Schmidt (1994). “Effects Of Staff and Student Tutors on Student Achievement”. Netherlands. Vol.28:471-482
Jusniar. (2009). Pengaruh Tutor Sebaya Terahadap Hasil Belajar Kimia Siswa X SMA 1 Bajeng (Studi Pada Perhitungan Pokok Kimia). Bajeng. Vol.10 No 1 ,(36-43)
Leslie R.Nath & Steven M.Ross. (2001).“The Influence of a Peer-Tutoring Training Model for Implementing Cooperative Groupings with Elementary Students”. Vol. 49, No. 2, pp. 41–56
Susanto,A. (2012). “Pengaruh Penerapan Metode Tutor Sebaya Terhadap Hasil Pembelajaran Praktik Rekorder Di SMPN 3 Kaloran Kabupaten
Temanggung Jawa Tengah”. Pendidikan Seni Musik. Vol. 1 No. 2
Skripsi:
Rahayu.A. (2009). Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk meningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematikan Siswa SMP (Studi Eksperimen pada siswa Kelas VII SMP Negri 5 Bandung)”. Skripsi Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pensisikan Indonesia
Soliha.I. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematikan Siswa SMA (Studi eksperimen Terhadap siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cisarua Bandung Barat)”. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia