PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD :PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DI KELAS IV SD

(PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: SITI ROHANAH

0904024

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(3)

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DI KELAS IV SD

(PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)

Oleh: Siti Rohanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Siti Rohanah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD


(5)

ABSTRAKSI

SITI ROHANAH, 2013. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS, dan belum diterapkannya pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme dan penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang.

Tujuan penelitian ini yang ingin dicapai adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah social dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada masalah social.

Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan dalam tiga siklus, pada tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa tentang penggunaan pendekatan konstruktivise untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial dengan hasil pada pra siklus nilai rata-rata 37,5; siklus I diperoleh nilai rata-rata 56,5; siklus II diperoleh nilai rata-rata 68,5; siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5 dari nilai maksimal 100. Berdasarkan hasil belajar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari tahap ketahap.

Dengan demikian berdasarkan temuan dan observasi dari hasil penelitian pembelajaran, berkesimpulan bahwa pendekatan konstruktivisme dapat meningkatakan aktivitas dan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian, maka dapat direkomendasikan kepada: yang pertama, bagi guru Sekolah Dasar, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, yang kedua bagi kepala sekolah, untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diharapkan sekolah, dan yang ketiga bagi peneliti lain, untuk dapat memperbaiki pembelajaran IPS menggunakan pendekatan konstruktivisme.


(6)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD (PTK di kelas IV SDN Cibitung 2 Kec. Munjul Kab. Pandeglang). Tidak ada didalamnya yang merupakan plagiat dari kayra orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sesiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, Juni 2013 Yang membuat pernyataan

SITI ROHANAH NIM. 0904024


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam. Berkat rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada penulis sehingga, penyusunan skripsi pada program SI-PGSD dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW bersama keluarganya.

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mahasiswa menyelesaikan pendidikan di program SI-PGSD UPI kampus serang, dengan judul “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD” (PTK Di SD Negeri Cibitung 2 Kec. Munjul Kab. Pandeglang).

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materil dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunarya Kartadinata, M.Pd, sebagai Rector UPI. 2. Bapk Prof. Dr. Abdul Somad, M.Pd selaku Direktur UPI Kampus Serang 3. Bapak Drs. Effendi Zulkifli, M.Pd. selaku Sekertaris UPI Kampus Serang. 4. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd. selaku Ketua Program S1 PGSD UPI Kampus

Serang.

5. Bapak Drs. Darmawan, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Eddy Yusnandar, M.Pd selaku pembimbing ke II yang telah

memberi bimbingan dan dorongan kepada penulis.

7. Seluruh dosen UPI Kampus Serang yang telah member ilmu dan pengetahuannya yang tiada taranya.

8. Staf administasidan karyawan UPI Kampus Serang

9. Kepala SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang yang telah memberi kemudahan,

10.Kedua orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah lulus memberikan


(8)

iii

11.Dewan guru SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di SD Negeri Cibitung 2.

12.Teman-teman mahasiswa seperjuangan yang telah memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Namun dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi dunia pendidikan dan pembaca, dan digunakan sebagaimana mestinya, amin.

Serang, Juni 2013


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Definisi Operasional... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 6

B. Penelitian Terdahulu ... 17

C. Kerangka Berfikir... 18

D. Hipotesis Tindakan... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 19

B. Proses Penelitian ... 22

C. Instrument Penelitian ... 26

D. Pegolahan dan Analisis Data ... 30


(10)

v

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ... 33

B. Hasil Penelitian ... 58

C. Pembahasan ... 60

D. Jawaban Hipotesis ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 63

B. Rekomendasi ... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Konsep Masalah-

Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme... 27

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal ... 29

Tabel 4.1 Hasil Tes Belajar Siswa Tahap Pra Siklus ... 34

Table 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 39

Tabel 4.3 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 41

Tabel 4.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 46

Tabel 4.5 Hasil Tes Belajar Siswa siklus II... 48

Table 4.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 53

Tabel 4.7 Hasil Tes Belajar Siswa siklus III ... 55

Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Tes Akhir dari Tahap Pra Siklus sampai- Siklus III ... 58


(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Model Pembelajaran Konstruktivisme ... 13 Gambar 3.1 Rangkaian siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart ... 21


(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Tahap Pra Siklus sampai- Siklus III ... 59 Grafik 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dari Siklus I sampai-


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Kegiatan

Lampiran 2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 3 Lembar Soal

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Lembar Jawaban Murid

Lampiran 6 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 7 Surat Ijin Melakukan Penelitian

Lampiran 8 Surat Keterangan sudah Melakukan Penelitian Lampiran 9 Riwayat Hidup Penulis


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina siswa, baik secara individual dan klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah. Guru tidak hanya menuangkan ilmu pengetahuan kedalam otak siswa melainkan juga membentuk jiwa dan watak yang mempunyai norma. Guru harus memiliki kecakapan dan kemampuan yang menyangkut landasan pendidikan dan juga psikologi perkembangan siswa, sehingga strategi pembelajaran akan diterapkan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di lingkungannya. Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peran dalam pembelajaran, dimana proses pembelajaran inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.

“Anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan” (Syaiful Bahri Djamarah, 2010: 51). Siswa sebagai peserta didik merupakan subjek utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan banyak tergantung pada pesiapan dan cara belajar yang dilakukan oleh siswa. Cara belajar ini dapat dilakukan dalam bentuk kelompok ataupun perorangan. Oleh karena itu guru dalam mengajar harus memperhatikan kesiapan, tingkat kematangan dan cara belajar siswa. Seorang guru dapat mengembangkan belajar anak dengan memperalat situasi eksperimental yakni menyediakan lingkungan belajar untuk memfasilitasi temuan anak serta mengoptimalkan dan mengorientasikan pengajaran terhadap potensi anak.

Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam


(16)

2

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interaksi dalam pembelajaran harus terjadi timbal balik antara guru dengan siswa untuk menghidupkan suasana belajar.

Namun kenyataan di SD Negeri Cibitung 2 kelas IV, masih terjadi kesenjangan dalam pembelajaran. Guru masih terfokus pada buku paket sehingga kurang bagus dalam menyampaikan materi dan kurang memperhatikan metode yang digunakan dalam mengajar. Dalam pembelajaran guru dan siswa tidak ada interaksi timbal balik, siswa hanya sebagai penerima materi tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Akibatnya guru tidak memahami karakteristik siswa. Sehingga guru merasa kesulitan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.

Akibat cara mengajar yang salah siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa kurang memahami materi dengan baik dengan kenyataan nilai rata-rata siswa di bawah dari harapan.

Konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran (Hilda & Margaretha, 2004: 4).

Oleh karena itu, dimungkinkan anak dapat menciptakan pemahaman baru dalam konteks nyata. Memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasan pada saat yang tepat.

Dengan adanya penelitian ini dapat dilihat bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Peneliti tertarik dengan pendekatan konstruktivisme karena pendekatan ini siswa bisa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

Untuk memahami secara lanjut tentang permasalahan di atas maka peneliti mencoba mengembangkan pendekatan konstruktivisme dalam study penelitian yang akan dilakukan di kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang. Dengan judul penelitian “Penerapan


(17)

3

Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di kelas IV SDN Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai barikut:

1. Bagaimana guru menerapkan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah sosial?

2. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menurut S. Margono (Nurul Zuriah, 2005) adalah untuk

“meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah sosial pendidikan”.

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik bagi peneliti, guru maupun siswa yang bersentuhan langsung dengan penelitian tindakan kelas, adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat bagi peneliti

a. Peneliti dapat memperoleh informasi ilmiah sebagai dasar penelitian tentang pembelajaran IPS.


(18)

4

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengembangkan kemampuan tentang penggunaan pendekatan konstruktivisme.

2. Manfaat bagi siswa

a. Memfasilitasi belajar siswa pada konsep masalah sosial.

b. Siswa belajar lebih aktif dalam pelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan mengemukakan pengetahuan awalnya melalui pendekatan konstruktivisme.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan pendekatan konstruktivisme.

3. Manfaat bagi guru

a. Menambah wawasan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran yang tepat.

b. Guru dapat mengembangkan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPS maupun pelajaran yang lainnya.

c. Menambah wawasan guru tentang pendekatan konstruktivisme.

E. Definisi Operasional

1. Pendekatan konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus kepada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar berpikir inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal.

Brooks and Brooks (Nanang dan Cucu, 2009: 62) mengemukakan bahwa konstruktivisme adalah suatu pendekatan dalam belajar mengajar yang mengarahkan pada penemuan suatu konsep yang lahir dari pandangan, dan gambaran serta inisiatif peserta didik. Pendekatan konstruktivis dalam belajar dilakukan, melalui proses eksplorasi personal, diskusi dan penulisan reflektif.

Sedangkan menurut Hilda dan Margaretha (2004: 4) pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimiliki. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator


(19)

5

pembelajaran. Penekanan tentang dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan reflikasi atas apa yang dilakukan pendidik. 2. Masalah sosial

Menurut kamus bahasa Indonesia “Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dicarikan jalan keluarnya persoalan. Sedangkan sosial berkenaan dengan masyarakat atau kemasyarakatan” (Dedi sugono 2006: 96).

Menerut Lesile (Abu Ahmadi, 2003: 13) masalah sosial merupakan suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan yang karenanya dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.

Jadi penulis dapat simpulkan bahwa masalah sosial adalah masalah yang berkenaan dengan masyarakat dan harus diselesaikan persoalannya. 3. Hasil belajar

Hasil belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan konperhensif (Agus Suprijono, 2009: 7).


(20)

19

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis.

Menurut David Hopkins (M. Mega, 2009: 4) PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menuju anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik atau sebagian arti dari evaluasi dalam melaksanakan seluruh prioritas sekolah.

Sedangkan menurut Nelson Siregar (M. Mega, 2009: 4) menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya untuk menjelaskan suatu aspek dari hubungan antar ketergantungan materi-subjek, pembelajaran dan pengajar sehubungan dengan isu totolitas dengan logika internal dari tugas sosial mengkonstruksi dari PBM.

Berdasarkan definisi di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang juga bertindak sebagai peneliti.

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas.

Pada intinya tujuan pembuatan PTK adalah untuk memecahkan masalah yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam mengembangkan profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara lain:

1. Meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran.

3. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang berlangsung.


(21)

(22)

21

5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

Bila tujuan tersebut diatas tercapai, maka sesungguhnya telah tercapai pula tujuan pengiring/penyerta ialah berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses pelatihan tindakan kelas itu berlangsung.

Dengan demikian, guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktek pembelajaran secara reflektif dan bukannya bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan itu.

Prosedur penelitian yang digunakan adalah PTK model PTK Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat tahap di tiap-tiap siklusnya, yaitu antara lain:

1. Rencana

Rencana merupakan tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku atau sikap sebagai solusi.

2. Tindakan

Tindakan adalah apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai criteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Dengan demikian terjadi suatu siklus, rencana tindakan, observasi, refleksi dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan yang paling efektif. Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas dapat dilihat di bawah ini:


(23)

22

Alur penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme

Gambar 3.1

Rangkaian Siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart

PRA SIKLUS

REFLEKSI

Peneliti dan guru kelas

menganalisis

kelemahan-kelemahan yang ada dalam

proses pembelajaran dan

membuat rencana tindakan

untuk menggunakan pendekatan

konstruktivisme dalam

pembelajaran masalah sosial

OBSERVASI

Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi sebelum dilakukan penelitian

Siklus I

TINDAKAN

Peneliti mengamati guru yang

sedang melaksanakan KBM

dalam pembelajaran IPS pada

masalah sosial dengan

pendekatan konstuktivisme

PERENCANAAN

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan pendekatan konstuktivisme

REFLEKSI

Peneliti serta guru kelas menganalisis

hasil penelitian, apakah ada

kemajuan. Jika hasil tindakan belum

mencapai maksimal maka

dilanjutkanke siklus berikutnya

OBSERVASI

Peneliti berkolaborasi/bekerja sama dengan guru kelas untuk

mengamati kegiatan

pembelajaran IPS pada konsep

masalah sosial menggunakan

pendekatan konstuktivisme


(24)

23

B. Proses Penelitian

Dari bagan siklus dapat penulis jelaskan sesuai dengan urutan bagan-bagan siklus sebagai berikut:

1. Pra siklus a. Observasi

Kegiatan ini maksudnya adalah untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi sebelum dilakukan penelitian/tindakan.

b. Refleksi

Pada tahap ini guru dan peneliti berdiskusi tentang hasil observasi, jadi bila ada kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran dan membuat rencana tindakan yang telah didiskusikan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

2. Siklus I a. Rencana

Membuat rancangan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan pendekatan konstruktivisme seperti:

1) Merancang pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan membuat RPP.

2) Menentukan skenario pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme.

3) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan. 4) Menyusun lembar kerja siswa

5) Membuat lembar instrument penelitian b. Tindakan

Guru mulai melakukan tindakan seperti:

1) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah disusun.

2) Guru melakukan tanya jawab untuk membangun pengetahuan awal siswa.


(25)

24

3) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dan memberi masalah untuk didiskusikan oleh siswa.

4) Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang telah disiapkan guru.

5) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya.

6) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi siswa serta memberi penguatan.

7) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) c. Observasi

1) Mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan lembar instrumen yang sudah disiapkan.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

2) Melakukan pertemuan peneliti dan guru kelas untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

3. Siklus II a. Rencana

1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi.

2) Menyusun RPP yang telah diperbaiki dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.


(26)

25

b. Tindakan

Pelaksanaan program tindak II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I. Pemecahan masalah yang sudah ditentukan antara lain:

1) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah disusun dan diperbaiki.

2) Guru melakukan apersepsi.

3) Siswa mengamati gambar-gambar mengenai masalah sosial. 4) Terjadinya tanya jawab antara guru dan siswa mengenai gambar

yang telah diamati.

5) Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai gambar yang sudah diamati yaitu tentang masalah sosial.

6) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. 7) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi siswa serta

memberi penguatan

8) Siswa menyelesaikan lembar kerja siswa. c. Observasi

1) Melakukan observasi dengan menggunakan lembar instrument yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format penilaian yang sudah dikembangakan.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.

2) Memberbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus III.


(27)

26

4. Siklus III a. Rencana

1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus II dan belum teratasi.

2) Mengembangkan program tindakan III. b. Tindakan

1) Melakukan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah diperbaiki.

2) Duru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

3) Guru menyampaikan materi dengan menggunakan alat peraga. 4) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri

4-5 orang.

5) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk didiskusikan dengan teman kelompoknya.

6) Guru membimbing siswa dalam diskusi.

7) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menjelaskan hasil diskusinya ditambah dengan penguatan guru.

8) Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran hasil diskusi tadi. 9) Guru memberi penilain tugas yang telah didiskusikan. 10) Guru dan siswa menutup pelajaran.

c. Observasi

1) Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu untuk mengamati aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan instrumen yang sudah dikembangkan.

d. Refleksi

1) Peneliti serta guru kelas menganalisis hasil penelitian.

2) Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami kemajuan dari siklus I dan II.


(28)

27

C. Instrument Penelitian

Sesuai dengan tahapan penelitian seperti yang dikemukakan di atas maka menggunakan instrument penelitian. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, tes dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut S. Margono (Nurul zuliah 2005: 183) “Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial. Adapun komponen-komponen yang diobservasikan yaitu langkah-langkah pendekatan konstruktivisme yang terdiri empat tahap yaitu: apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep dan pengembangan dan aplikasi. Maka akan memunculkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah sosial di kelas IV.


(29)

28

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Konsep Masalah Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme

No Aspek yang Diobservasi Nilai Ket

1 2 3 4 1 Apersepsi

a. Siswa menanggapi pertanyaan guru mengenai materi yang akan dibahas

b. Terjadinya Tanya jawab antara guru dengan siswa

c. Siswa mengkomunikasikan pemahamannya d. Siswa mengemukakan pengetahuan awalnya 2 Eksplorasi

a. Siswa memperhatika materi yang diterangkan oleh guru

b. Siswa memperhatikan media tentang masalah sosial yang diperlihatkan guru

c. Siswa menyelidiki konsep melalui pengumpulan data yang telah dirancang pendidik

d. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok 4-5 orang

3 Diskusi dan Penjelasan konsep

a. Siswa bediskusi dengan teman kelompoknya b. Perwakilan kelompok menjelaskan hasil

diskusi di depan kelas. Dan kelompok lain menanggapinya

c. Siswa memberikan penjelasan dan solusi yang didasarkan pada hasil diskusi ditambah dengan penguatan guru


(30)

29

No Aspek yang Diobservasi Nilai Ket

1 2 3 4 d. Siswa diminta untuk menjelaskan alasan

mereka memilih jawaban 4 Pengembangan dan Aplikasi

a. Siswa memgungkapkan pendapat mengenai masalah sosial

b. Siswa mengaplikasikan konsep yang telah dibahas

c. Siswa dimintai pendapat untuk menanggapi pertanyaan guru.

d. Siswa menyimpulkan pembelajaran Keterangan:

nilai:

Skor 4, jika muncul 4 Indikator, kiteria Baik Skor 3, jika muncul 3 Indikator, kriteria Sedang Skor 2, jika muncul 2 Indikator, kriteria Cukup Skor 1, jika muncul 1 Indikator, kriteria Kurang 2. Tes

“Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. (Nurul zuriah 2005:185)

Tes adalah suatu pertanyaan, tugas, atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi, yang setiap pertanyaan mempunyai jawaban, dan memberikan implikasi bahwa setiap butir tes menuntut jawaban, dari orang yang di tes. (Hamzah B. unu 2011)

Instrument penelitian tujuannya untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami materi masalah sosial dengan menggunakan pendekatan koinstruktivisme. Adapun jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda jumlah soal 10.


(31)

30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : IV/2

Materi Soal : Masalah Sosial

No Sub Pokok Materi Strandar Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator

Jumlah Soal

No. Soal

1 Masalah Sosial

Mengenal sumber daya alam,

kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten /kota dan provinsi

Mengenal permasalahan sosial di daerahnya Mengenal bentuk-bentuk masalah sosial

5 1, 2, 3, 4, dan 5

Menyebutkan upaya

mengatasi masalah sosial

5 6, 7, 8, 9 dan 10

Keterangan:

Setiap soal memiliki bobot nilai 1. Kriteria Penilaian: akhir Nilai 100 x maksimum Nilai enar b yang siswa nilai Jumlah


(32)

31

D. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

a. Hasil observasi

Pengolahan hasil observasi ini menggunakan lembar penilaian yang tujuannya untuk menilai aktivitas belajar siswa, adapun komponen-komponen yang diobservasikan yaitu langkah-langkah pendekatan konstruktivisme yang terdiri empat tahap yaitu: apersepsi, eksplorasi, diskusi, penjelasan konsep dan pengembangan dan aplikasi. Satu tahap pendedekatan konstruktivisme mempenyai empat indikator yang dinilai. Pengolahan data hasil observasi keaktifan siswa yaitu sebagai berikut:

Skor 4, jika muncul 4 Indikator, kiteria Baik Skor 3, jika muncul 3 Indikator, kriteria Sedang Skor 2, jika muncul 2 Indikator, kriteria Cukup Skor 1, jika muncul 1 Indikator, kriteria Kurang b. Hasil tes

Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada siswa setelah melaksanakan poses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.

Pengolahan data tes tertulis hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut: akhir Nilai 100 x maksimum Nilai enar b yang siswa nilai Jumlah

Nilai 

akhir Nilai siswa Jumlah siswa nilai seluruh Jumlah rata

Rata  

2. Analisis data a. Hasil observasi


(33)

32

Analisis data hasil observasi penilaian aktivitas belajar siswa dengan cara: akhir Nilai aspek Jumlah diperoleh yang Nilai

Nilai 

b. Hasil tes

Cara untuk mengalisis tes hasil belajar siswa yaitu dengan cara melihat sub pokok materi dan jumlah soal. Penilaian dilakukan dengan menilai tiap sub pukok materi dan tiap soal.

1) Mencari nilai setiap nomor soal digunakan rumus sebagai berikut: 100 x siswa seluruh Jumlah benar yang soal nomor setiap Jumlah Nilai

2) Mencari nilai setiap sub pokok bahasan digunakan rumus sebagai berikut: akhir nilai sub setiap di soal nomor Jumlah sub setiap nilai Jumlah

Nilai 

3) Mencari nilai rata-rata seluruh sub pokok bahasan digunakan rumus sebagai berikut:

akhir nilai bahasan pokok sub Jumlah sub nilai Jumlah

Nilai 

E. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran pada konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Adapun jumlah siswa di kelas IV SD Negeri Cibitung 2 berjumlah 20 orang, perempuan berjumlah 13 dan laki-laki berjumlah 7 orang.


(34)

33

2. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dilaksanakan di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul. Adapun alasan peneliti memilih SD tersebut dengan alasan pertimbangan karena lokasi penelitian cukup strategis tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. Alasan memilih lokasi kelas IV SD Negeri Cibitung 2, disana minat siswa kelas IV terhadap pembelajaran IPS masih kurang.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)”. Dapat disimpulkan sebagai barikut:

1. Aktivitas belajar siswa setelah menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial terjadi peningkatan. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 2,5, siklus II diperoleh nilai rata-rata 3,25 dan siklus III diperoleh nilai 4 yaitu nilai maksimal, semua indikator aktivitas siswa telah nampak.

2. Setelah diadakan tindakan pada konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme adanya peningkatan terhadap hasil belajar siswa, yaitu terlihat dari data yang diperoleh pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 37,5; siklus I diperoleh nilai rata-rata 56,5; siklus II diperoleh nilai rata-rata 68,5 dan siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5 dari nilai maksimal 100.

Demikian penelitian ini bahwa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimiliki. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. penekanan tentang dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengirganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan reflikasi atas apa yang dilakukan pendidik. (Menurut Hilda dan Margaretha, 2004: 4)

Proses belajar mengajar menggunakan penekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial membantu siswa dalam mengatasi masalah belajarnya,


(36)

64

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam belajar. Di SDN Cibitung 2 siswa sudah aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Maka penelitian yang dibuat dapat diterima.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, untuk perbaikan pembelajaran IPS dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kedepannya, maka direkomendasi kepada:

1. Bagi guru SD

Kualitas pembelajaran IPS hendaknya terus ditingkatkan, guru sebagai penentu keberhasilan siswa dalam belajar hendaknya dapat menggunakan pendekatan atau model pembelajaran yang menarik bagi siswa, pembelajaran yang dilaksanakan bukan hanya satu arah tetapi multi arah, guru sebagai pendidik harus memperhatikan peningkatan proses belajar siswa dan selalu menyediakan kegiatan-kegiatan yang relevan, membimbing, mengarahkan dan serta memoivasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

2. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan dan penentu meningkatnya mutu pendidikan, serta mengevaluasi kinerja guru hendaknya memfasilitasi guru dalam mencoba metode atau pendekatan yang akan digunakan untuk meningkatnya kualitas pembelajaran.

3. Bagi peneliti lain

Disarankan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih mendalam, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan guna memperbaiki pembelajaran IPS dimasa yang akan datang terutama dalam menggunakan pendekatan konstruktivisme.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2003. Ilmu Sosial Dasar Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta: PT Rineka cipta.

Asy’ari, Dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SD. Jakarta: ERLANGGA.

Bahri Djamarah, S. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Banjarmasin: Rineka Cipta

B. Uno, H. 2011. Model pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara

Fatmawati, S.(2009). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Upaya Menungkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dikelas IV Sekolah Dasar Negri Ciemas Kec. Curug Kota Serang. Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan

Hanafiah, N. 2009. Konsep strategi pembelajaran. Bandung: ADITAMA

Karli, H, Dkk. (2003). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Model-Model Pembelajaran. Bandung: CV Bina Media Informasi.

Mega, M. 2009. Penelitian tindakan kelas. Bandung: REGINA

Megiyunita, V. (2010). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Konsep Perkembangan Teknologi Komunikasi Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan

Muin, A. (2010). Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Konsep Sumber Daya Alam dengan Pendekatan Konstruktivisme. Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajawali Press

Sadulloh, U. 2010. Pedagogic (Ilmu Mendidik). Bandung: Alpabeta.

Sugono, D. 2006. Kamus bahasa Indonesia sekolah dasar. Jakarta: Gramedia pustaka utama

Suprijono, A. 2009. Cooperative learning. Surabaya: pustaka belajar


(38)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

___________. 2010. Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Universitas Pendidikan Indonesia

Zuriah, N. 2005. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Malang: Bumi Aksara.


(1)

Analisis data hasil observasi penilaian aktivitas belajar siswa dengan cara: akhir Nilai aspek Jumlah diperoleh yang Nilai

Nilai 

b. Hasil tes

Cara untuk mengalisis tes hasil belajar siswa yaitu dengan cara melihat sub pokok materi dan jumlah soal. Penilaian dilakukan dengan menilai tiap sub pukok materi dan tiap soal.

1) Mencari nilai setiap nomor soal digunakan rumus sebagai berikut: 100 x siswa seluruh Jumlah benar yang soal nomor setiap Jumlah Nilai

2) Mencari nilai setiap sub pokok bahasan digunakan rumus sebagai berikut: akhir nilai sub setiap di soal nomor Jumlah sub setiap nilai Jumlah

Nilai 

3) Mencari nilai rata-rata seluruh sub pokok bahasan digunakan rumus sebagai berikut:

akhir nilai bahasan pokok sub Jumlah sub nilai Jumlah

Nilai 

E. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran pada konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Adapun jumlah siswa di kelas IV SD Negeri Cibitung 2 berjumlah 20 orang, perempuan berjumlah 13 dan laki-laki berjumlah 7 orang.


(2)

33

2. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dilaksanakan di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul. Adapun alasan peneliti memilih SD tersebut dengan alasan pertimbangan karena lokasi penelitian cukup strategis tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. Alasan memilih lokasi kelas IV SD Negeri Cibitung 2, disana minat siswa kelas IV terhadap pembelajaran IPS masih kurang.


(3)

63

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)”. Dapat disimpulkan sebagai barikut:

1. Aktivitas belajar siswa setelah menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial terjadi peningkatan. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 2,5, siklus II diperoleh nilai rata-rata 3,25 dan siklus III diperoleh nilai 4 yaitu nilai maksimal, semua indikator aktivitas siswa telah nampak.

2. Setelah diadakan tindakan pada konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme adanya peningkatan terhadap hasil belajar siswa, yaitu terlihat dari data yang diperoleh pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 37,5; siklus I diperoleh nilai rata-rata 56,5; siklus II diperoleh nilai rata-rata 68,5 dan siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5 dari nilai maksimal 100.

Demikian penelitian ini bahwa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimiliki. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. penekanan tentang dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengirganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan reflikasi atas apa yang dilakukan pendidik. (Menurut Hilda dan Margaretha, 2004: 4)

Proses belajar mengajar menggunakan penekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial membantu siswa dalam mengatasi masalah belajarnya, aktivitas siswa dalam pembelajaran salah satu faktor penentu keberhasilan


(4)

64

siswa dalam belajar. Di SDN Cibitung 2 siswa sudah aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Maka penelitian yang dibuat dapat diterima.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, untuk perbaikan pembelajaran IPS dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kedepannya, maka direkomendasi kepada:

1. Bagi guru SD

Kualitas pembelajaran IPS hendaknya terus ditingkatkan, guru sebagai penentu keberhasilan siswa dalam belajar hendaknya dapat menggunakan pendekatan atau model pembelajaran yang menarik bagi siswa, pembelajaran yang dilaksanakan bukan hanya satu arah tetapi multi arah, guru sebagai pendidik harus memperhatikan peningkatan proses belajar siswa dan selalu menyediakan kegiatan-kegiatan yang relevan, membimbing, mengarahkan dan serta memoivasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

2. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan dan penentu meningkatnya mutu pendidikan, serta mengevaluasi kinerja guru hendaknya memfasilitasi guru dalam mencoba metode atau pendekatan yang akan digunakan untuk meningkatnya kualitas pembelajaran.

3. Bagi peneliti lain

Disarankan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih mendalam, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan guna memperbaiki pembelajaran IPS dimasa yang akan datang terutama dalam menggunakan pendekatan konstruktivisme.


(5)

Siti Rohanah, 2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2003. Ilmu Sosial Dasar Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta: PT Rineka cipta.

Asy’ari, Dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SD. Jakarta: ERLANGGA.

Bahri Djamarah, S. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Banjarmasin: Rineka Cipta

B. Uno, H. 2011. Model pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara

Fatmawati, S.(2009). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Upaya

Menungkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dikelas IV Sekolah Dasar Negri Ciemas Kec. Curug Kota Serang.

Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan

Hanafiah, N. 2009. Konsep strategi pembelajaran. Bandung: ADITAMA

Karli, H, Dkk. (2003). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Model-Model Pembelajaran. Bandung: CV Bina Media Informasi.

Mega, M. 2009. Penelitian tindakan kelas. Bandung: REGINA

Megiyunita, V. (2010). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Untuk

Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Konsep Perkembangan Teknologi Komunikasi Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Skripsi pada

UPI Serang: tidak diterbitkan

Muin, A. (2010). Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Konsep Sumber Daya

Alam dengan Pendekatan Konstruktivisme. Skripsi pada UPI Serang:

tidak diterbitkan

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Bandung: Rajawali Press

Sadulloh, U. 2010. Pedagogic (Ilmu Mendidik). Bandung: Alpabeta.

Sugono, D. 2006. Kamus bahasa Indonesia sekolah dasar. Jakarta: Gramedia pustaka utama

Suprijono, A. 2009. Cooperative learning. Surabaya: pustaka belajar

Yusnandar, E. 2012. Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.


(6)

___________. 2010. Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Universitas Pendidikan Indonesia

Zuriah, N. 2005. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Malang: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 Penerapan Strategi Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pandeyan Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogir

1 3 15

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT: PTK Terhadap Peserta Didik Kelas IV di SD Sukamanah 3 Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang

0 2 36

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI KELAS IV SDN CIMANUK 2 KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN PANDEGLANG.

0 1 44

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PAIKEM:PTK di Kelas IV SDN Cingeunah Kecamatan Mancak Kabupaten Serang.

0 1 54

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP OPERASI BILANGAN BULAT : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IV SD Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 2 40

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR:PTK di Kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang.

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR:PTK di Kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang.

0 0 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 67 PEKANBARU

0 0 11