PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI KELAS IV SDN CIMANUK 2 KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN PANDEGLANG.
Tuti Haryati, 2013
PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN
TRANSPORTASI DI KELAS IV SDN CIMANUK 2
KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN PANDEGLANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Tuti Haryati
0909131
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG(2)
Tuti Haryati, 2013
PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI
KELAS IV SDN CIMANUK 2 KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN
PANDEGLANG
Oleh Tuti Haryati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Tuti Haryati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
Tuti Haryati, 2013
ABSTRAK
“Penerapan Strategi Concept Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi di Kelas IV SDN Cimanuk 2 Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang”. Tuti Haryati, 2013.
Dalam pembelajaran Teknologi produksi, Komunikasi, dan Transportasi di kelas IV SDN Cimanuk 2, terlihat Masih banyak diantara guru yang melaksanakaan proses pembelajaran hanya menekankan pada aspek kognitif, tanpa menekankan aspek yang lain sehingga siswa menjadi pasif dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu menggunakan metode ceramah. Dampak dari hal tersebut, siswa kurang termotivasi dan aktif untuk belajar IPS, yang akibatnya kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran menjadi rendah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : (1) Dapat meningkatkan aktivitas siswa pada Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi melalui Strategi Concept Mapping. (2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi melalui Strategi Concept Mapping. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart, yang terdiri dari 2 siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes. Adapun teknik pengumpulan data melalui lembar observasi aktivitas siswa dan tes belajar siswa. Selain itu subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 37 orang. Berdasarkan perolehan nilai aktivitas siswa yaitu : siklus I memperoleh nilai 53% ini menunjukkan kategori kurang aktif, kemudian siklus II memperoleh nilai 86% ini menunjukkan siswa sudah masuk kategori baik atau aktif. Disamping itu nilai hasil belajar meningkat secara signifikan, ini terlihat dari pra siklus 45.08 atau 45%, siklus I memperoleh nilai 64.97 atau 65%, dan siklus II memperoleh nilai 80.19 atau 80%, hal ini menunjukkan sudah memenuhi target batas lulus penelitian dan bahkan di atas nilai KKM. Dengan demikian aktivitas dan hasil belajar siswa pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi menggunakan Strategi Concept Mapping sudah meningkat dengan baik. Oleh karena itu kepada guru kelas IV dalam pembelajaran IPS sebaiknya menggunakan Strategi Concept Mapping. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada guru, gugus sekolah, kepala sekolah dan peneliti berikutnya untuk dijadikan sebagai strategi alternatif dalam proses pembelajaran.
(5)
i
Tuti Haryati, 2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI,
KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI KELAS IV SDN CIMANUK 2 KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN PANDEGLANG” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas peryataan tersebut,saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.
Serang, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
TUTI HARYATI NIM : 0909131
(6)
ii
Tuti Haryati, 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Concept Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teknologi Produksi Komunikasi dan Transportasi di Kelas IV SDN Cimanuk 2 Kecamatan Cimanuk
Kabupaten Pandeglang”.
Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada program studi S1 Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Somad,M.Pd selaku Direktur UPI Kampus Serang 2. Bapak H.Drs. Effendi Zulkifli, M.Pd. selaku sekertaris UPI Kampus Serang. 3. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd. selaku Ketua Program S1 PGSD
4. Ibu Dra. Hj. Nur’aini, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa membimbing dengan baik dalam menyelesaikan penelitian ini sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
5. Bapak Drs. Eddy Yusnandar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa membimbing peneliti dengan penuh kesabaran.
(7)
iii
Tuti Haryati, 2013
6. Seluruh dosen UPI Kampus Serang yang telah memberikan pengetahuan dan ilmunya.
7. Staf administrasi dan karyawan UPI Kampus Serang.
8. Ibu Mujiyati, S.s, selaku Kepala Sekolah SDN Cimanuk 2 serta guru-guru yang telah memberikan izin mengadakan penelitian disana.
9. Bapak Rojudin, S.Pd.I, selaku guru mitra yang telah membantu dalam proses PTK di SDN Cimanuk 2.
10. Teman – teman di UPI Kampus serang angkatan 2009 pada umumnya, dan khususnya Desi Setiawati, Wawah Charifatul A, Elis Apriyanti, Windi Eka Destiani, Siti Rohanah, Randi Martian R, Rahayu Fuzi Lestari dan Fazriah Ramdhani.
11. Sahabat – sahabatku tercinta Desi Fitriyani, Rifa Yulianti, Fitriyani, Septiani, Rani Kurniawati dan Lilis Suryani yang telah banyak memberikan motivasi.
Secara pribadi penulis menyampaikan terima kasih yang setulus – tulusnya
kapada “Mamah Ipah tercinta” atas segala doa dan restunya, kakak - adikku Neni Andriani, Syarif H, Dadi satya Nugraha, Rahmat Satya Dharma, Laila Hayati serta Abu Hasim yang selalu memberikan motivasi dan perhatian yang begitu besar pada penulis. Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, serta menambah wawasan pengetahuan ilmiah di bidang pendidikan.
(8)
iv
Tuti Haryati, 2013
Serang, Juni 2013 Penulis,
TUTI HARYATI DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat penelitian ... 3
E. Definisi operasional ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 7
B. Kajian Hasil penelitian ... 13
C. Kerangka Berpikir ... 15
D. Hipotesis Tindakan... 15
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian ... 17
B. Proses penelitian... 20
C. Instrumen Penelitian... 22
D. Pengolahan Data... 33
E. Subyek dan Lokasi penelitian ... 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENILITIAN
(9)
v
Tuti Haryati, 2013
A. Pelaksanaan ... 36
B. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 64
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
D. Jawaban Hipotesis ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 75
(10)
vi
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Aktivitas Siswa... 24
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 25
Tabel 3.3 Kisi – kisi Soal ... 29
Tabel 3.4 Soal Tes Hasil Belajar Siswa ... 30
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra siklus ... 37
Tabel 4.2 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 47
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 49
Tabel 4.4 Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 59
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 61
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II ... 64
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus s/d Siklus II ... 64
Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II... 69
(11)
vii
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR GAMBAR
(12)
viii
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II ... 65
Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus s/d Siklus II ... 65
Grafik 4.3 Peningkatan Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II ... 70
(13)
ix
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Kegiatan ... 77
Lampiran 2 Rangkuman Materi ... 81
Lampiran 3 Soal Tes Hasil Belajar ... 83
Lampiran 4 Hasil Siswa ... 88
Lampiran 5 Surat – Surat ... 100
(14)
1
Tuti Haryati, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan murid. Dalam pembelajaran IPS kelas IV siswa di harapkan tidak hanya mampu menguasai teori saja akan tetapi siswa juga harus mampu menerapkan dan menjalani kehidupan nyata.
Salah satu pernyataan dalam teori Ausubel adalah bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang diketahui siswa (pengetahuan awal). Jadi, supaya belajar jadi bermakna, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa (Dahar dalam Trianto 2010:148).
Berbagai metode, strategi, dan pendekatan dalam pembelajaran telah banyak dikemukakan oleh para ahli agar siswa mudah dalam memahami konsep, terutama konsep dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam memahami konsep-konsep dalam IPS adalah menggunakan peta konsep-konsep (Concept Mapping).
(15)
2
Tuti Haryati, 2013
Dalam proses pembelajaran, peta konsep dapat digunakan untuk semua jenjang pendidikan.
Berkenaan dengan itu Novak dan Gowin dalam Dahar (1988:149) dan Trianto (2010:148) mengemukakan bahwa:
"Cara untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa, supaya belajar bermakna berlangsung dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep".
Adapun yang dimaksud peta konsep menurut Martin (1994) dalam Trianto (2010:158) yaitu :
"Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep – konsep lain pada kategori yang sama".
Namun kenyataan di kelas IV SD Negeri Cimanuk 2 Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang menunjukkan bahwa selama ini proses pembelajaran di tingkat sekolah dasar, terutama pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) masih belum sesuai dengan harapan. Masih banyak diantara guru yang melaksanakaan proses pembelajaran hanya menekankan pada aspek kognitif, tanpa menekankan aspek yang lain sehingga siswa menjadi pasif. Adapun metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu menggunakan metode ceramah.
Dampak dari hal tersebut, siswa kurang termotivasi dan aktif untuk belajar IPS, yang akibatnya kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran menjadi rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya guru dapat melakasanakan proses pembelajaran IPS sesuai dengan karakteristik IPS tersebut.
(16)
3
Tuti Haryati, 2013
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Penerapan Strategi Concept Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi di Kelas IV SDN Cimanuk 2 Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Strategi Concept Mapping dapat meningkatkan aktivitas siswa pada konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi?
2. Apakah Strategi Concept Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas siswa pada Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi melalui Strategi Concept Mapping.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi melalui Strategi Concept Mapping.
(17)
4
Tuti Haryati, 2013
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pembelajaran IPS, namun secara khusus hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi segala golongan, diantaranya :
1. Bagi peneliti: untuk memeberikan bekal ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman baru mengenal pengkajian berbagai masalah yang dihadapi siswa. Dalam rangka pencapaian keberhasilan belajar melalui penelitian yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan Strategi Concept Mapping.
2. Bagi siswa: dengan diterapkannya Strategi Concept Mapping dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa menguji kemampuan intelektual dan membiasakan belajar aktif.
3. Bagi guru: untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga akan menetapkan keprofesionalan guru disekolah dasar yang dapat dijadikan bahan atau alat untuk perubahan pengajaran yang akurat praktis dan dapat dipertanggungjawabkan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini berdasarkan beberapa pendapat ahli adalah sebagai berikut :
1. Strategi Concept Mapping
Konsep merupakan kondisi utama yang diperlukan untuk menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya berdasarkan kesamaan ciri – ciri dari sekumpulan stimulus dan objek-objeknya (Djamarah & Zain, dalam Trianto 2010:158).
(18)
5
Tuti Haryati, 2013
Konsep sebagai suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok objek atau kejadian (Carrol, dalam Trianto, 2010 :158).
Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama (Martin, dalam Trianto 2010 : 158).
2. Hasil Belajar
Gronlund (1973:26) mengemukakan hasil belajar, yaitu :
Result of learning is any measurable or observable pupil response in the cognitive, afective, or psychomotor.
Yang lebih kurang artinya demikian :
Hasil belajar adalah setiap respon siswa terukur atau diamati dalam kognitif, afektif atau pisikomotor.
3. Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi
Teknologi ada hubungannya dengan kata “teknik”. Kata teknik
artinya cara atau metode. Teknologi disini berarti keseluruhan sarana atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia. Misalnya, manusia membutuhkan hiburan. Televisi menyediakan hiburan yang dibutuhkan manusia tersebut. Televisi yang ditonton menghasilkan gambar dan suara. Ada bermacam-macam teknologi yang diciptakan manusia yakni : teknologi produksi, transportasi dan komunikasi (Tantya Hisnu P dan Winardi, 2008 : 170).
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat barang-barang yang kita pakai. Kegiatan produksi disebut juga proses produksi (Tantya Hisnu P dan Winardi, 2008 : 171).
(19)
6
Tuti Haryati, 2013
Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan di antara dua orang atau lebih (Adnan, 2004 : 39).
Transportasi adalah saran perhubungan yang dapat membawa dan memudahkan perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Saran pengangkutan disebut juga alat transportasi (Adnan, 2004 : 43).
(20)
17
Tuti Haryati, 2013
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan MC Taggart. Metode ini beranjak dari adanya masalah yang dihadapi guru didalam kelas. Metode inipun menghendaki adanya perbaikan dari salah satu sisi yakni perbaikan terhadap metode pengajaran.
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik” (Kemmis dan Mc.Taggart dalam buku Basuki, 2003 : 7).
Kemmis dan MC Taggart ( Yusnandar, 2012: 24) menjelaskan bahwa komponen-komponen dalam penelitian tindakan kelas yaitu:
1. Perencanaan
Pada tahap ini merencanakan tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Tindakan
Pada tahap ini, apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi
Pada tahap ini, mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai criteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.
(21)
18
Tuti Haryati, 2013
Dengan demikian ini terjadi suatu siklus rencana, tindakan, observasi, refleksi dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan yang paling efektif.
Teknik penelitian yang dilakukan peneliti yaitu cara penelitian tindakan kelas ini seperti yang digambarkan dalam bagan berikut ini yang dimodifikasi dari model Kemmis dan MC Taggart.
Dalam penelitian ini akan dilakukan 3 siklus yang diawali dengan pra siklus.
(22)
19
Tuti Haryati, 2013
Alur penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi dengan
menggunakan Strategi Concept Mapping.
Gambar 3.1 Rangkaian siklus PTK dimodifikasi dari model Kemmis dan MC Taggart
REFLEKSI
Peneliti dan guru kelas menganalisis permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan strategi
concept mapping
OBSERVASI
Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa sesuai dengan situasi nyata sebelum dilakukan penelitian
SIKLUS I
PERENCANAAN
Membuat RPP IPS pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dalam menggunakan strategi concept mapping
TINDAKAN
Peneliti mengamati guru yang sedang melaksanakan KBM dari rencana yang telah dibuat
REFLEKSI
Peneliti serta guru kelas menganalisis hasil penelitian, apakah ada kemajuan. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkanke siklus berikutnya
OBSERVASI
Peneliti bekerja sama dengan guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran IPS pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dalam menggunakan strategi concept mapping
Dilanjutkan ke siklus selanjutnya
(23)
20
Tuti Haryati, 2013
B. Proses penelitian 1. Pra Siklus
a. Observasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengamati kegiatan pembelajaran IPS berdasarkan kondisi nyata sebelum diadakan penelitian yang meliputi :
1) Pengamatan terhadap kreativitas dan keterampilan guru.
2) Pengamatan terhadap keterampilan dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan tes evaluasi.
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru merumuskan tindakan perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian tentang permasalahan yang diperoleh pada saat observasi. Berdasarkan hasil diskusi antara guru kelas dan peneliti dalam melakukan tindakan selanjutnya menerapkan Strategi Concept Mapping.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini untuk mendapatkan rancangan kegiatan yang akan dilakukan seperti :
1) Merancang pembelajaran dengan menggunakan penerapan Strategi Concept Mapping dalam pembelajaran IPS dengan konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi.
(24)
21
Tuti Haryati, 2013
3) Membuat instrumen penelitian
4) Menyiapkan bahan alat bantu dengan menggunakan Strategi Concept Mapping.
b. Tindakan
Tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya, yaitu dengan melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Peneliti melakukan pembelajaran dengan RPP yang dilengkapi dengan Strategi Concept Mapping yang meliputi :
1) Langkah 1 : setiap siswa memilih suatu bacaan dari buku pelajaran.
2) Langkah 2 : setiap siswa diminta untuk menderetkan atau menyusun konsep-konsep yang terdapat dalam suatu topic secara sederhana dari yang inklusif sampai tidak inklusif sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3) Langkah 3 : selanjutnya siswa-siswa tersebut diminta untuk menghubungkan konsep-konsep yang telah ia susun sebelumnya di kertas menggunakan kata penghubung.
4) Langkah 4 : review peta konsep yang telah dibuat oleh setiap siswa dalam sebuah kelompok kecil.
5) Langkah 5 : diskusikanlah peta konsep yang telah direview dalam kelompok kecil tadi dengan kelmpok lain untuk mendapatkan peta konsep yang benar.
(25)
22
Tuti Haryati, 2013
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung, yaitu dengan mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPS dengan konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sudah sesuai dengan apa yang telah tercantum dalam lembar observasi atau tidak, sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Refleksi
Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah diperoleh saat observasi oleh peneliti dan guru. Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil perubahan yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.
C. Instrumen Penelitian
"Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi" (Trianto, 2010 : 271).
Sesuai dengan tahapan penelitian diatas maka digunakan instrument penelitian observasi dan tes.
(26)
23
Tuti Haryati, 2013
1. Observasi
"Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis" (Arikunto, 2002 : 30).
Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Untuk melaksanakan observasi bisa dilakukan secara langsung oleh observer, bisa melalui perwakilan atau perantara, baik teknik maupun alat tertentu dan bisa dilakukan observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007 : 86).
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengamati prilaku siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Dimana, dalam kegiatan belajar mengajar ini menggunakan langkah-langkah Strategi Concept Mapping pada konsep teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi di kelas IV ( Empat ). Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
(27)
24
Tuti Haryati, 2013
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Strategi Concept Mapping pada Konsep Teknologi Produksi, Komunikasi
dan Transportasi N
o.
Aspek yang diamati
Kategori
Skor Baik Cukup Kurang
1.
Siswa memilih suatu bacaan dari buku pelajaran
2.
Siswa menyusun / menderetkan konsep dari yang inklusif ke tidak inklusif.
3.
Siswa menghubungkan konsep di kertas mengunakan kata penghubung.
4.
Meriview peta konsep dalam sebuah kelompok kecil.
5.
Siswa berdiskusi dengan
kelompok lain untuk
mendapatkan peta konsep yang benar.
Keterangan : Baik diberi Skor 3 Cukup diberi Skor 2 Kurang diberi Skor 1
(28)
25
Tuti Haryati, 2013
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Observasi Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Strategi Concept Mapping pada Konsep Teknologi
Produksi, Komunikasi dan Transportasi
No. Aspek yang diamati Kategori
1.
Siswa memilih suatu bacaan dari buku pelajaran
Baik
Jika sebagian besar siswa memilih salah satu bacaan dari buku.
Cukup
Jika sebagian kecil siswa memilih suatu bacaan dari buku pelajaran. Kurang
Jika siswa tidak memilih suatu bacaan dari buku pelajaran.
2.
Siswa menyusun / menderetkan konsep dari yang inklusif ke tidak inklusif.
Baik
Jika sebagian besar siswa menyusun konsep dari yang termasuk sampai ke tidak termasuk dalam konsep tersebut.
Cukup
Jika sebagian kecil siswa tidak menyusun dari yang termasuk sampai tidak termasuk dalam konsep tersebut.
Kurang
Jika siswa tidak terlihat menyusun dari yang termasuk sampai tidak termasuk dalam konsep tersebut. 3.
(29)
26
Tuti Haryati, 2013
di kertas mengunakan kata penghubung.
Jika sebagian besar siswa menghubungkan konsep di kertas dengan menggunakan kata penghubung.
Cukup
Jika sabagian kecil siswa menghubungkan konsep di kertas denan menggunakan kata penghubung.
Kurang
Jika siswa tidak mampu menghubungkan konsep di kertas dengan menggunakan kata penghubung.
4.
Meriview peta konsep dalam sebuah kelompok kecil.
Baik
Jika sebagian besar siswa meriview peta konsep dalam kelompok kecil. Cukup
Jika sebagian kecil siswa dapat meriview peta dalam kelompok. Kurang
Jika siswa tidak meriview peta dalam kelompok kecil.
5.
Siswa berdiskusi dengan kelompok lain untuk mendapatkan peta konsep yang benar.
Baik
Jika sebagian besar siswa berdiskusi dengan kelompok lain. Cukup
Jika sebagian kecil siswa Jika sebagian besar siswa berdiskusi dengan kelompok lain.
(30)
27
Tuti Haryati, 2013
Kurang
Jika siswa tidak berdiskusi dengan kelompok lain.
Kategori
0% – 60% : Kurang 61% – 80% : Cukup 81% – %100 : Baik
2. Tes
Tes (sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan test).
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan: misalnya melingkari salah satu huruf didepan pilihan jawaban menerangkan mencoret jawaban yang salah melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan sebagainya (Arikunto,2002:53).
“Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk” (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:77).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes merupakan suatu alat pengumpulan informasi untuk mengukur siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Dalam bagian ini hanya akan dibicarakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.
(31)
28
Tuti Haryati, 2013
memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:81).
“Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup” (Suharsimi arikunto, 2002:168).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, dan kemampuan pengertian.
Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumlah 15 soal yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang mencerminkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan Strategi Concept Mapping pada Pembelajaran Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi dilihat dari hasil belajar siswa. Kisi-kisi soal dijelaskan pada tabel dibawah ini :
(32)
29
Tuti Haryati, 2013
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal
No. Indikator
Taraf Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Aspek intelaktual
1. Membandingkan/membedaka n jenis teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi pada masa lalu dan masa sekarang
Mudah 1,2
5
C1
Sedang 3,4 C2
Sukar 5 C3
2. Menyebutkan macam-macam alat produksi, komunikasi dan transportasi masa lalu dan masa kini
Mudah 6,7
5
C1
Sedang 8,9 C2
Sukar 10 C3
3. Cara menggunakan secara sederhana teknologi produksi, komunikasi dan transportasi masa lalu dan masa kini Mudah 11, 12 5 C1 Sedang 13, 14 C2
(33)
30
Tuti Haryati, 2013
Keterangan :
Aspek Intelektual C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi
Tabel 3.4 Soal Tes Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Hari / Tanggal :
Nama : Kelas :
Nilai
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d !
1. Proses mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut … a. Memasak b. Produksi c. Proyeksi d. Prosesi 2. Alat transportasi udara yang lebih modern yaitu …
a. Pesawat udara c. Baling-baling b. Balon udara d. kapal
(34)
31
Tuti Haryati, 2013
3. Alat komunikasi lisan yang memungkinkan kita berbicara dari jarak jauh adalah…
a. Surat kabar c. majalah
b. Brosur d. telepon
4. Suatu komunikasi yang terjadi bila dua orang atau lebih berbincang –bincang dengan saling berhadapan muka disebut …
a. Komunikasi langsung c. Komuikasi modern b. Komunikasi tidak langsung d. Komunikasi sederhana 5. Suatu cara untuk meringankan pekerjaan dengan menggunakan
alat-alat tapi bukan mesin yaitu…
a. Teknologi sederhana c. Teknologi modifikasi b. Teknologi serba guna d. Teknologi super
6. Dibawah ini yang termasuk dalam teknologi komunikasi zaman modern adalah …
a. Pager b. Telik sandik c. Kentongan d. Kurir 7. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan
rahasia ke kerajaan lain adalah …
a. Pak pos b. kurir c. kusir d. pramugari 8. Di bawah ini adalah alat-alat komunikasi isyarat, kecuali …
a. Kentongan b. Asap c. Bedug c. Handphone 9. Alat transportasi udara modern untuk mengangkut penumpang
adalah …
(35)
32
Tuti Haryati, 2013
b. Pesawat terbang d. Pesawat ulang-alik
10.Dibawah ini bermacam-macam transportasi laut, yang termasuk kapal untuk memandu kapal-kapal besar waktu masuk atau keluar pelabuhan adalah…
a. Kapal riset c. kapal tunda b. Kapal barang d. kapal ikan
11.Pengolahan bahan-bahan di pabrik yang besar digunakan teknologi …
a. Sederhana b. Kuno c.Modern d. Super 12.Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dilakukan
dengan cara …
a. Mencuci b. Menubuk c. Menjemur d. Membakar 13.Alat tradisional untuk memanen padi adalah ..
a. Traktor b. Sabit c. bajak d. Pestisida 14.Untuk mengangkut minyak mentah umumnya menggunakan jenis
kapal …
a. Kapal tanker c. Kapal Selam b. Kapal Feri d. Kapal Layar
15.Untuk memudahkan setiap wilayah di Indonesia dapat menangkap siaran televise pemerintah menggunakan jasa …
a. Telepon c. Antena
(36)
33
Tuti Haryati, 2013
Kunci Jawaban
1. B 6. A 11. C
2. A 7. B 12. B
3. D 8. D 13. B
4. A 9. B 14. A
5. A 10. C 15. B
D. Pengolahan Data
Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Data tentang aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Data ini diperoleh dari hasil observasi.Observasi dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas berupa lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan Strategi Concept Mapping. Adapun penilaian dalam observasi ini yaitu dengan rumus :
Prosentase (%) = �� � � ℎ
� � � x 100
= ...
2. Data Tentang Hasil Belajar SiswaData tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes ini dilaksanakan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Instrumen yang digunakan berupa lembar tes. Lembaran ini akan
(37)
34
Tuti Haryati, 2013
membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan belajar mengajar IPS pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan Strategi Concept Mapping.
Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan tes hasil belajar yaitu:
a. Membuat kisi-kisi soal b. Membuat soal
c. Memperbanyak soal d. Membagikan soal e. Memberikan penilaian
Na = ⅀ yang diperoleh siswa x 100 = ... Skor maksimal
Rata – rata = ⅀ nilai seluruh siswa = .. Jumlah Siswa
Keterangan
Na : Nilai akhir
Skor maksimal : 15
E. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran dengan Strategi Concept Mapping pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan jumlah siswa 37 orang, diataranya siswa laki-laki 22 orang dan perempuan 15 orang.
(38)
35
Tuti Haryati, 2013
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cimanuk 2 dengan alamat di jalan Pariwisata cikoromoy Km 1,5 Kp. Cimanuk Desa Cimanuk Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang. Lokasi ini dipilih dengan alasan letak sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga akses untuk mengontrol kegiatan penelitian kelas mempermudah peneliti melakukannya.
(39)
72
Tuti Haryati, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas siswa pada pra siklus (belum dikenai tindakan) diperoleh gambaran keadaan aktivitas siswa masih pasif, cenderung hanya menerima informasi satu arah dari guru. Tetapi, setelah diadakan tindakan penelitian dengan menerapkan Strategi Concept Mapping pada konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transpostasi di kelas IV, siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini berdasarkan pada hasil perolehan data aktivitas siswa, dimana pada siklus I memperoleh nilai 53%, yang artinya siswa masuk kategori kurang aktif. Kemudian pada siklus II sebesar 86%, yang menunjukkan siswa sudah masuk kategori baik atau aktif. Dengan demikian aktivitas pembelajaran dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan.
2. Hasil Belajar Siswa
Dari hasil penelitian mulai dari pra siklus (sebelum penelitian), siklus I dan II (setelah tindakan penelitian), diperoleh hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan data hasil belajar siswa yang diperoleh, memperlihatkan bahwa pada pra siklus
(40)
73
Tuti Haryati, 2013
memperoleh nilai 45.08 atau 45%, pada siklus I memperoleh nilai 64.97 atau 65% dan pada siklus II memperoleh nilai 80.19 atau 80%, ini menunjukkan sudah memenuhi target batas lulus penelitian dan bahkan sudah mencapai diatas KKM. Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus II pada pembelajaran teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan strategi Concept Mapping mengalami peningkatan, ini disebabkan karena pada pembelajaran ini siswa dipicu untuk berpartisipasi dalam belajar melalui aktivitas membuat suatu peta konsep dan diskusi kelompok sehingga siswa memaksimalkan dalam pembelajarannya.
Dengan demikian, berdasarkan hasil PTK ini, maka pembelajaran teknologi produksi, komunikasi dan transportasi menggunakan Strategi Concept Mapping di kelas IV SD Negeri Cimanuk 2 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
B. Saran
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan pada pembelajaran masalah sosial dengan menggunakan Strategi Concept Mapping dapat direkomendasikan kepada :
1. Guru
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran IPS hendaknya guru menyampaikan suatu konsep atau materi IPS tidak hanya mampu memahami konsep, tetapi juga harus mengetahui cara penyampaian
(41)
74
Tuti Haryati, 2013
konsep tersebut. Agar guru dapat memahami kemampuan siswa dan menyesuaikannya dengan tahap perkembangan mental siswa tersebut dan harus kreatif dalam pemilihan baik metode, pendekatan, model atau strategi yang sesuai dengan pembelajaran seperti strategi Concept Mapping. Serta alat peraga yang menunjang materi pembelajaran, Sehingga pembelajaran IPS lebih meningkat dan bermakna. Selain itu juga dapat memperkenalkan Strategi Concept Mapping kepada guru lain di sekolahnya.
2. Gugus Sekolah
Gugus sekolah dapat menjadikan strategi Concept Mapping sebagai bahan pembinaan profesional guru dalam wadah kegiatan kelompok kerja guru (KKG).
3. Kepala Sekolah
Sebagai pemangku kebijakan dan pemimpin sekolah, hendaknya dapat menjadikan strategi Concept Mapping sebagai bahan pembinaan profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di kelas.
4. Peneliti Berikutnya
Agar dapat menjadikan suatu perbandingan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Dikarenakan penelitian ini masih terbatas, sehingga diharapkan dapat disempurnakan menjadi lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya.
(42)
75
(43)
75
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Adnan,Warsito.(2004).Pengetahuan Sosial Menuju Indonesia Baru.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Arikunto, Suharsimi. (2002).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Dahar, Ratna Wilis.(2011).Teori-Teori Belajar & Pembelajaran.Jakarta:Erlangg Depdikbud.(1989).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta.Balai Pustaka
Depdiknas.(2006).Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan pengembangan
Febriani,Lisnawati.(2012). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep (Concept mapping).Skripsi Universitas pakuan.[Online].Tersedia: http://unpak.ac.id/ejournal/download.php?filemahasiswa&id520.
[Diakses tanggal 1 Februari 2013]
Gronlund,Norman E.(1973).Measurementand Evaluation in Teaching.London:ColliermacmilLan Publishing
Novitasari,Niken V.(2011). Penerapan Model Concept Mapping Untuk
Meningkatkan Prestasi IPS Pada Siswa Kelas 3 SDN 1 Pucung Kidul Kab. Tulung Agung.Skripsi Universitas Negeri Malang.[Online].Tersedia: http://library.um.ac.id/ptk/indek.php?mod=detail&id=52598.
[Diakses tanggal 1 februari 2013]
Nurhidayat.(2011).Penerapan Model Pembelajaraan peta konsep
(Concept Mapping) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Nguling 3 Kabupaten Pasuruan.Skripsi Universitas Negeri Malang.[Online].
Tersedia:http://library.um.ac.id/ptk/indek.php?mod=detail&id=51502 [Diakses tanggal 14 Maret 2013]
Pupuh, Fathurrohman dan M.Sobry Sutikno.(2007).Strategi BelajarMengajar :strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & islami.Bandung:PT. Refika Aditama
(44)
76
Tuti Haryati, 2013
Tantya H.P dan Winardi.(2008).Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4.Jakarta:PT.Jepe Press Media Utama
Trianto,M.Pd.(2010).Mendesain Model Pembelajaran Inovatitif Progesif:Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan.Jakarta:Kencana
Wibawa,Basuki.(2003).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta.Depdiknas Yarmi,Gusti,.dkk.(2009).MODUL Pendidikan dan LatihanProfesi
Guru:PenelitianTindakan Kelas.Jakarta:Universitas Negeri Jakarta
Yusnandar,E.(2012).Metode Penelitian Pendidikan di SD.Serang:Ikhwan Mandiri Press
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas siswa pada pra siklus (belum dikenai tindakan) diperoleh gambaran keadaan aktivitas siswa masih pasif, cenderung hanya menerima informasi satu arah dari guru. Tetapi, setelah diadakan tindakan penelitian dengan menerapkan Strategi Concept Mapping pada konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transpostasi di kelas IV, siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini berdasarkan pada hasil perolehan data aktivitas siswa, dimana pada siklus I memperoleh nilai 53%, yang artinya siswa masuk kategori kurang aktif. Kemudian pada siklus II sebesar 86%, yang menunjukkan siswa sudah masuk kategori baik atau aktif. Dengan demikian aktivitas pembelajaran dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan.
2. Hasil Belajar Siswa
Dari hasil penelitian mulai dari pra siklus (sebelum penelitian), siklus I dan II (setelah tindakan penelitian), diperoleh hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan data hasil belajar siswa yang diperoleh, memperlihatkan bahwa pada pra siklus
(2)
memperoleh nilai 45.08 atau 45%, pada siklus I memperoleh nilai 64.97 atau 65% dan pada siklus II memperoleh nilai 80.19 atau 80%, ini menunjukkan sudah memenuhi target batas lulus penelitian dan bahkan sudah mencapai diatas KKM. Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus II pada pembelajaran teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan strategi Concept Mapping mengalami peningkatan, ini disebabkan karena pada pembelajaran ini siswa dipicu untuk berpartisipasi dalam belajar melalui aktivitas membuat suatu peta konsep dan diskusi kelompok sehingga siswa memaksimalkan dalam pembelajarannya.
Dengan demikian, berdasarkan hasil PTK ini, maka pembelajaran teknologi produksi, komunikasi dan transportasi menggunakan Strategi Concept Mapping di kelas IV SD Negeri Cimanuk 2 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
B. Saran
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan pada pembelajaran masalah sosial dengan menggunakan Strategi Concept Mapping dapat direkomendasikan kepada :
1. Guru
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran IPS hendaknya guru menyampaikan suatu konsep atau materi IPS tidak hanya mampu memahami konsep, tetapi juga harus mengetahui cara penyampaian
(3)
konsep tersebut. Agar guru dapat memahami kemampuan siswa dan menyesuaikannya dengan tahap perkembangan mental siswa tersebut dan harus kreatif dalam pemilihan baik metode, pendekatan, model atau strategi yang sesuai dengan pembelajaran seperti strategi Concept Mapping. Serta alat peraga yang menunjang materi pembelajaran, Sehingga pembelajaran IPS lebih meningkat dan bermakna. Selain itu juga dapat memperkenalkan Strategi Concept Mapping kepada guru lain di sekolahnya.
2. Gugus Sekolah
Gugus sekolah dapat menjadikan strategi Concept Mapping sebagai bahan pembinaan profesional guru dalam wadah kegiatan kelompok kerja guru (KKG).
3. Kepala Sekolah
Sebagai pemangku kebijakan dan pemimpin sekolah, hendaknya dapat menjadikan strategi Concept Mapping sebagai bahan pembinaan profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di kelas.
4. Peneliti Berikutnya
Agar dapat menjadikan suatu perbandingan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Dikarenakan penelitian ini masih terbatas, sehingga diharapkan dapat disempurnakan menjadi lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya.
(4)
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Adnan,Warsito.(2004).Pengetahuan Sosial Menuju Indonesia Baru.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Arikunto, Suharsimi. (2002).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Dahar, Ratna Wilis.(2011).Teori-Teori Belajar & Pembelajaran.Jakarta:Erlangg Depdikbud.(1989).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta.Balai Pustaka
Depdiknas.(2006).Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan pengembangan
Febriani,Lisnawati.(2012). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep (Concept mapping).Skripsi Universitas pakuan.[Online].Tersedia: http://unpak.ac.id/ejournal/download.php?filemahasiswa&id520.
[Diakses tanggal 1 Februari 2013]
Gronlund,Norman E.(1973).Measurementand Evaluation in Teaching.London:ColliermacmilLan Publishing
Novitasari,Niken V.(2011). Penerapan Model Concept Mapping Untuk
Meningkatkan Prestasi IPS Pada Siswa Kelas 3 SDN 1 Pucung Kidul Kab. Tulung Agung.Skripsi Universitas Negeri Malang.[Online].Tersedia: http://library.um.ac.id/ptk/indek.php?mod=detail&id=52598.
[Diakses tanggal 1 februari 2013]
Nurhidayat.(2011).Penerapan Model Pembelajaraan peta konsep
(Concept Mapping) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Nguling 3 Kabupaten Pasuruan.Skripsi Universitas Negeri Malang.[Online].
Tersedia:http://library.um.ac.id/ptk/indek.php?mod=detail&id=51502 [Diakses tanggal 14 Maret 2013]
Pupuh, Fathurrohman dan M.Sobry Sutikno.(2007).Strategi BelajarMengajar :strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & islami.Bandung:PT. Refika Aditama
(6)
Tantya H.P dan Winardi.(2008).Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4.Jakarta:PT.Jepe Press Media Utama
Trianto,M.Pd.(2010).Mendesain Model Pembelajaran Inovatitif Progesif:Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan.Jakarta:Kencana
Wibawa,Basuki.(2003).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta.Depdiknas Yarmi,Gusti,.dkk.(2009).MODUL Pendidikan dan LatihanProfesi
Guru:PenelitianTindakan Kelas.Jakarta:Universitas Negeri Jakarta
Yusnandar,E.(2012).Metode Penelitian Pendidikan di SD.Serang:Ikhwan Mandiri Press