KORELASI NILAI MITRAL ANNULAR PLANE SYSTOLIC EXCURSION (MAPSE) DENGAN FRAKSI EJEKSI DALAM MENILAI FUNGSI SISTOLIK VENTRIKEL KIRI PADA PENDERITA GAGAL JANTUNG.

ABSTRAK

Nama

: M. Fuad Arbi

Program Studi : Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Judul

: Korelasi Nilai Mitral Annular Plane Systolic Excursion (MAPSE) dengan
Fraksi Ejeksi dalam Menilai Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri pada Penderita
Gagal Jantung

Latar Belakang: Pengukuran fraksi ejeksi (FE) metode Simpson merupakan metode
pemeriksaan yang sampai saat ini masih direkomendasikan dalam menilai fungsi sistolik
ventrikel kiri menggunakan ekokardiografi. Metode lain seperti pengukuran mitral annular
plane systolic excursion (MAPSE) juga dapat memberikan gambaran fungsi sistolik ventrikel
kiri. Beberapa studi sebelumnya meneliti korelasi nilai MAPSE terhadap FE menggunakan
berbagai metode, namun belum ada yang membandingkan secara langsung korelasi MAPSE
dengan FEVK metode Simpson pada penderita gagal jantung.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan suatu studi potong lintang dengan subjek

pasien gagal jantung sepanjang Februari–April 2014. Pemeriksaan fungsi sistolik ventrikel
kiri melalui pengukuran MAPSE dan FEVK metode Simpson dilakukan pada seluruh subjek
menggunakan ekokardiografi dua dimensi. Uji statistik Pearson digunakan untuk
menganalisis korelasi nilai MAPSE dengan FEVK.
Hasil Penelitian: Terdapat 39 pasien gagal jantung yang melakukan kontrol rutin di Instalasi
Pusat Jantung RS. Dr. M. Djamil Padang. Nilai rerata FEVK dan MAPSE masing-masingnya
46±16% dan 11±3mm. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada karakteristik nilai MAPSE
dan FEVK metode Simpson. Terdapat korelasi positif kuat antara nilai MAPSE dengan
FEVK metode Simpson yang signifikan secara statistik (r=0,736 dan p=0,001).
Kesimpulan: Pengukuran MAPSE dapat dilakukan untuk menilai fungsi sistolik ventrikel
kiri pada penderita gagal jantung dengan menggunakan ekokardografi dua dimensi.

Kata Kunci: mitral annular plane systolic excursion, FEVK metode Simpson, gagal jantung,
fungsi sitolik ventrikel kiri.

ix

ABSTRACT

Name


: M. Fuad Arbi

Study Program : Cardiology and Vascular Medicine
Title

: Correlation between Mitral Annular Plane Systolic Excursion (MAPSE)
with Ejection Fraction in Assessing Left Ventricular Systolic Function in
Patients with Heart Failure.

Background: Measurement of left ventricular ejection fraction (LVEF) using Simpson‟s
method is still recommended in assessing left ventricular systolic function using
echocardiography. Other methods such as the measurement of mitral annular plane systolic
excursion (MAPSE) can also provide an overview of left ventricular systolic function.
Several previous studies examined the correlation between MAPSE value and LVEF using a
variety of methods, but there‟s no study comparing MAPSE value with LVEF using
Simpson's method in heart failure patient.
Methods: This study is a cross-sectional study of patients with heart failure during February
to April 2014. Examination of left ventricular systolic function by measuring MAPSE and
LVEF Simpson‟s method performed on all subjects using two-dimensional

echocardiography. Pearson correlation test is used to analyze the correlation between MAPSE
value with LVEF.
Results: There were 39 patients with heart failure controlled in the Regional Cardiac Center
Dr. M. Djamil Padang Hospital. Mean value of LVEF and MAPSE were 46±16% and
11±3mm respectively. There were no significant differences in the characteristics of MAPSE
value and LVEF using Simpson‟s method. There is a strong positive correlation between
MAPSE value with LVEF using Simpson's method, and it was statistically significant
(r=0.736 and p=0.001).
Conclusions: The measurement of MAPSE can be performed to assess left ventricular
systolic function in patients with heart failure using two-dimensional echocardography.
Key words: mitral annular plane systolic excursion, LVEF-Simpson‟s method, heart failure,
left ventricular systolic function.

x

UNIVERSITAS ANDALAS

KORELASI NILAI MITRAL ANNULAR PLANE SYSTOLIC
EXCURSION (MAPSE) DENGAN FRAKSI EJEKSI
DALAM MENILAI FUNGSI SISTOLIK VENTRIKEL KIRI

PADA PENDERITA GAGAL JANTUNG

TESIS

M. FUAD ARBI
0950311501

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

i

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang kompleks yang disebabkan
oleh adanya gangguan struktural maupun fungsional jantung sehingga jantung tidak

mampu memompakan darah secara optimal ke seluruh tubuh.(1-2) Gagal jantung
merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di dunia yang memiliki angka
kematian yang tinggi, hospitalisasi yang sering, kualitas hidup menurun, dan regimen
pengobatan yang kompleks.(3-5) Prevalensi gagal jantung di dunia terus meningkat, tiap
tahunnya terdapat sekitar 750.000 kasus baru gagal jantung.(6-7) Data registri Acute
Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) di Indonesia tahun 2006 terdapat
1687 kasus gagal jantung dalam satu tahun yang dirawat di 5 rumah sakit di Indonesia.
Data dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita tahun 2008 memperlihatkan peningkatan
hospitalisasi dan kematian akibat gagal jantung yakni sebesar 12%.(8)
Proses remodeling dan dilatasi progresif yang terjadi pada penderita gagal jantung
akan menyebabkan terjadi gangguan (penurunan) fungsi sistolik ventrikel kiri. Fungsi
sistolik ventrikel kiri dapat diukur menggunakan ekokardiografi. Pengukuran fungsi
ventrikel kiri ini telah menjadi pengukuran rutin pada pemeriksaan ekokardiografi. Dalam
menilai fungsi sistolik ventrikel kiri melalui ekokardiografi, maka pengukuran yang lazim
dilakukan yaitu pengukuran fraksi ejeksi ventrikel kiri (FEVK). Keputusan terapeutik dan
prognosis sering didasari oleh nilai FEVK. Hal ini menandakan bahwa nilai FEVK
sebaiknya didapatkan dengan seakurat mungkin.(9)
Banyak sekali modalitas pencitraan yang dapat mengukur FEVK seperti melalui
pemeriksaan ekokardiografi, magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography


1

(CT) dan nuclear cardiac imaging. Masing-masing metode pengukuran FEVK tersebut
memiliki kelebihan, keterbatasan serta kemungkinan kesalahan dalam pengukurannya.(9)
Pengukuran FEVK yang sering dilakukan pada praktek klinis sehari-hari
menggunakan ekokardiografi dua dimensi (2D) melalui M-mode. Nilai FEVK akan
diperoleh berdasarkan pengukuran linear volume ventrikel kiri pada akhir diastolik
(EDV) dan volume ventrikel kiri pada akhir sistolik (ESV), sehingga melalui rumusan
tertentu akan diperoleh nilai FEVK. Metode yang lazim digunakan untuk mengukur
FEVK yaitu metode Simpson. Metode Simpson inilah yang direkomendasikan oleh
American Society of Echocardiography (ASE) dalam menghitung FEVK. Metode
Simpson ini secara langsung dapat mengukur kontribusi dari kontraksi longitudinal
ventrikel kiri dibandingkan metode Teichholz ataupun Quinones yang hanya berdasarkan
kontraksi sirkumferensial, namun metode Simpson ini membutuhkan kualitas gambar
yang baik untuk menelusuri dinding tepi endokard, dimana hal ini tidak selalu mudah
diperoleh, serta memakan waktu yang cukup lama.(9)
Metode lain yang bisa digunakan dalam menilai kontribusi serat longitudinal
terhadap fungsi sistolik ventrikel kiri yakni dengan menilai gerakan anulus mitral melalui
M-mode ekokardiografi 2D. Didalam kepustakaan, dari gerakan anulus mitral ini bisa
diukur jarak pergerakan anulus mitral (dari basis ventrikel ke apeks) selama kontraksi

ventrikel kiri, sehingga diperoleh nilai MAPSE (Mitral Annular Plane Systolic
Excursion).(10-11)
Beberapa studi telah mencoba meneliti korelasi MAPSE dengan teknik-teknik lain
dalam menghitung fungsi ventrikel kiri. Namun salah satu keunggulan pengukuran
MAPSE dalam menilai fungsi ventrikel kiri adalah kemudahan dalam pengukurannya.
Kemudahan tersebut artinya pengerjaannya tidak memakan waktu lama, bisa dilakukan

2

oleh praktisi termasuk residen dengan sedikit latihan dan tidak begitu tergantung pada
resolusi endokardial.(10-11)
Dalam suatu pusat studi yang memiliki keterbatasan alat ekokardiografi,
sementara pasien penderita penyakit kardiovaskular banyak yang harus menjalani
pemeriksaan ekokardiografi pada tempat tersebut, termasuk didalamnya dalam penilaian
fungsi sistolik ventrikel kiri, maka dibutuhkan teknik pemeriksaan yang tidak memakan
waktu lama. Juga pada kondisi-kondisi emergensi, pasien kritis, serta pada pasien dengan
kualitas gambar yang tidak begitu jelas, maka teknik pemeriksaan fungsi sistolik ventrikel
kiri dengan mengukur nilai MAPSE ini cukup dapat diandalkan.
Berdasarkan hal-hal diatas peneliti ingin melihat korelasi antara MAPSE dengan
FEVK metode Simpson dalam menilai fungsi sistolik ventrikel kiri pada penderita gagal

jantung.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat korelasi nilai MAPSE dengan FEVK metode Simpson dalam menilai
fungsi sistolik ventrikel kiri pada penderita gagal jantung?
1.3 Hipotesis Penelitian
1.3.1 Terdapat korelasi MAPSE dengan FEVK metode Simpson dalam menilai fungsi
sistolik ventrikel kiri pada penderita gagal jantung.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
1.4.1.1 Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara nilai MAPSE dengan FEVK
metode Simpson dalam menilai fungsi sistolik ventrikel kiri pada penderita gagal
jantung.

3

1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.2.1 Untuk mengetahui karakteristik ekokardiografi pada penderita gagal jantung
kronik.
1.4.2.2 Untuk mengetahui nilai MAPSE dan LVEF metode Simpson pada penderita

gagal jantung kronik berdasarkan etiologinya.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Akademik
Memberikan data tentang korelasi nilai MAPSE dengan FEVK metode Simpson
dalam menilai fungsi sistolik ventrikel kiri pada penderita gagal jantung.
1.5.2 Klinik
1. Memberikan bukti manfaat dari pengukuran MAPSE dalam menilai fungsi sistolik
ventrikel kiri pada penderita gagal jantung.
2. Sebagai dasar pertimbangan dalam mengukur fungsi sistolik ventrikel kiri
menggunakan ekokardiografi dengan metode yang lebih praktis dan lebih hemat
waktu.
1.5.3 Bidang Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi dan data tentang
manfaat pengukuran MAPSE dalam menilai fungsi sistolik ventrikel kiri pada
penderita gagal jantung.

4

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Derajat Regurgitasi Katup Mitral dengan Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri pada Anak Penyakit Jantung Rematik

3 76 58

Hubungan Antara Kadar Hemoglobin dan Perubahan Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri Pada Penderita Anemia Berat Kronis

1 51 73

Hubungan antara Data Klinis dengan Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri Hasil Kateterisasi pada Penderita Jantung Koroner

0 31 8

Korelasi Dispersi QT Dengan Hipertrofi Ventrikel Kiri Pada Penderita Hipertensi

1 28 25

Ditribusi Mortalitas dalam Perawatan Pasien Infark Miokard Akut di RSUP H. Adam Malik-Medan berdasarkan Tricuspid Annular Plane Systolic Excursion (TAPSE)

2 12 65

Tricuspid Annular Plane Systolic Excursion pada Bayi Kurang Bulan dan Cukup Bulan | Rahayuningsih | Majalah Kedokteran Bandung 66 254 1 PB

0 1 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Rematik 2.1.1 Definisi - Hubungan Antara Derajat Regurgitasi Katup Mitral dengan Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri pada Anak Penyakit Jantung Rematik

0 0 11

TESIS HUBUNGAN ANTARA DERAJAT REGURGITASIKATUP MITRAL DENGAN FUNGSI SISTOLIK VENTRIKEL KIRI PADA ANAK PENYAKIT JANTUNG REMATIK

0 0 16

KORELASI ANTARA GLOBAL LONGITUDINAL STRAIN (GLS) VENTRIKEL KIRI DAN TEI INDEX (TI) DENGAN SKOR SEATTLE HEART FAILURE MODEL (SHFM) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIS DENGAN DISFUNGSI SISTOLIK

0 0 89

KORELASI ANTARA KADAR GALEKTIN-3 SERUM DENGAN PARAMETER EKHOKARDIOGRAFI FUNGSI DIASTOLIK VENTRIKEL KIRI (RASIO E/e’) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DENGAN FRAKSI EJEKSI NORMAL Karya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 21