ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK FRONT PEMBELA ISLAM VS WARGA DI KENDAL, JAWA TENGAH, PADA PORTAL BERITA ANTARANEWS.COM DAN REPUBLIKA ONLINE.

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK FRONT
PEMBELA ISLAM VS WARGA DI KENDAL, JAWA
TENGAH, PADA PORTAL BERITA ANTARANEWS.COM DAN
REPUBLIKA ONLINE

SKRIPSI

Oleh:

PATRISA ARVINO
BP. 0910862074

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSEMBAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK ………………………………………………………………...………
ABSTRACT ....………………………………………….…....................................
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………...………………………………………………….
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..….
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………...
I.

II.

III.

IV.

i

ii
iii
vi
viii
ix
x

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………….……
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………............
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………..…
1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………………....

1
9
10
10

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ………………………………………………....

2.2. Landasan Teori ……………………………………………………….
2.2.1. Jurnalistik Online ……………………………………………
2.2.2. Media Online …………………………………………...........
2.2.3. Berita Online ………………………………………………...
2.2.4. Teori Framing ……………………………………………….
2.2.4.1. Konsep Framing ….………...…...………………….
2.2.4.2. Teori Framing .….…………….....……...………….
2.3. Kerangka Berpikir ……...…………………………………………….

12
16
16
18
20
23
23
25
27

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian …………………………………………………
3.2. Metode Penelitian …………………………………………….............
3.2.1. Analisis Framing …………………………………………….
3.2.2. Model Analisis Framing Robert N. Entman ………………...
3.2.3. Perangkat Analisis Robert N. Entman ………………………
3.3. Objek Penelitian ……………………………………………………...
3.4. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………...
3.5. Unit Analisis Data ……………………………………………............
3.6. Triangulasi Data ……………………………………………….……..
3.7. Analisis Data …………………………………………………............
3.8. Jadwal Penelitian ……………………………………………………..

30
30
31
33
34
36
37
38

39
40
41

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Antaranews.com ……………………………………………….
4.1.1. Visi dan Misi Antaranews.com ………………………...........

42
44

4.2.

4.3.

4.4.
4.5.

V.


4.1.2. Struktur Organisasi Antaranews.com ………………………..
4.1.3. Materi Pemberitaan Antaranews.com ……………………….
Profil Republika Online …….………………………………………...
4.2.1. Struktur Organisasi Republika Online .………………............
4.2.2. Materi Pemberitaan Republika Online …..………………......
Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………………….............
4.3.1. Framing Pemberitaan ……………………………………….
4.3.2. Analisis Frame Antaranews.com ……………………………
4.3.2.1. Analisis Berita Pertama …………………………….
4.3.2.2. Analisis Berita Kedua ………………………………
4.3.2.3. Analisis Berita Ketiga ……………………………...
4.3.2.4. Analisis Berita Keempat ……………………………
4.3.2.5. Analisis Berita Kelima ……………………………..
4.3.2.6. Kesimpulan Frame Antaranews.com ………………
4.3.3. Analisis Frame Republika Online ...........................................
4.3.3.1. Analisis Berita Pertama …………………………….
4.3.3.2. Analisis Berita Kedua ………………………………
4.3.3.3. Analisis Berita Ketiga ……………………………...
4.3.3.4. Analisis Berita Keempat ……………………………
4.3.3.5. Analisis Berita Kelima ………………………..........

4.3.3.6. Kesimpulan Frame Republika Online ……………...
Hasil Analisis Frame Antaranews.com dan Republika Online ………
Objektivitas Pemberitaan …………………………………………….
4.5.1. Objektivitas Pemberitaan Antaranews.com ..………………...
4.5.2. Objektivitas Pemberitaan Republika Online …………...........

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan …………………………………………………………...
5.1.1. Frame Media Terhadap Pemberitaan Konflik FPI vs Warga
di Kendal …………………………………………………….
5.1.2. Bentuk Objektivitas Pemberitaan ……………………............
5.2. Saran …………………………...……………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

45
48
49

51
53
55
55
57
57
61
65
69
73
76
76
76
80
82
85
88
91
92
95

95
98

101
101
103
104

ABSTRAK
Analisis Framing Pemberitaan Konflik Front Pembela Islam VS Warga di Kendal,
Jawa Tengah, Pada Portal Berita Antaranews.com dan Republika Online
Oleh
Patrisa Arvino
0910862074
Pembimbing:
Prof. Dr. Afrizal, MA.
Elva Ronaning Roem, M.Si
Media massa tidak bisa dilepaskan dari keberadaan kehidupan kita sehari-hari, karena
salah fungsi media massa adalah memberikan informasi. Media massa bisa mempengaruhi cara
pandang kita melihat dunia. Berbagai jenis media massa cetak, elektronik bahkan media online

akan berlomba-lomba memberitakan kejadian terbaru atau terhangat. Isi berita cenderung
dipengaruhi oleh kepentingan dan ideologi dari media tersebut. Sudut pandang media inilah
yang dikenal dengan media framing. Pada penelitian ini, yang menjadi topik permasalahan
adalah melihat objektivitas media terhadap bingkai pemberitaan konflik FPI vs Warga di
Kendal, Jawa Tengah pada bulan Juli lalu, dengan meneliti portal berita online antaranews.com
dan republika.co.id.
Bingkai pemberitaan media online antaranews.com dan republika online, dianalisis dan
dilihat dari sudut pandang konstruktivisme dengan memakai metode analisis framing,
berlandaskan pada teori framing Robert N. Entman. Proses analisis ditinjau dari elemen
framing Robert N. Entman yang terdiri dari define problems, diagnose cause, make moral
judgment, dan treatment recommendation.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan sudut pandang pada masing-masing
media. Meskipun Republika Online adalah media Islami, ternyata memiliki sudut pandang
yang lebih objektif jika dibandingkan dengan antaranews.com yang cenderung berpihak
kepada pemerintah. Hal ini dapat diidentifikasi dari penggunaan kata, frasa, dan kalimat pada
teks berita, serta pemilihan narasumber berita yang berbeda-beda pada masing-masing media.
Kata kunci: FPI, Berita, konflik, framing media, media online

I.


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada peristiwa yang terjadi di seluruh
bagian negeri yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kejadian atau peristiwa
ini kemudian diinformasikan ke seluruh masyarakat. Inilah yang dinamakan media
massa. Media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh unsur
masyarakat satu dengan lainnya dengan memulai produk media massa yang
dihasilkan.
Secara spesifik institusi media massa adalah (1) sebagai saluran produksi
dan distribusi konten simbolis; (2) sebagai institusi publik yang bekerja sesuai
aturan yang ada; (3) keikutsertaan baik sebagai pengirim atau penerima adalah
sukarela; (4) menggunakan standar profesional dan birokrasi; dan (5) media sebagai
perpaduan antara kebebasan dan kekuasaan (McQuail, 2002:15).
Media massa (termasuk media online) memiliki ideologi tertentu yang
menimbulkan perbedaan pemberitaan dari segi objektivitasnya. Isi pemberitaan di
media dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap bagaimana berita atau
realita itu dikonstruksikan sesuai dengan yang diinginkan oleh suatu kelompok
yang memiliki kepentingan tertentu. Media dapat dikendalikan atau dikelola secara
monopolistik untuk dijadikan sebagai alat utama yang efektif mengorganisasi
massa.
Media massa bisa menjadi alat penguasa, pemberi pendapat dan instruksi,
serta kepuasan sprititual. Organisasi media ataupun kepentingan dari kelompok
yang berpengaruh terhadap pemberitaan bisa memengaruhi

objektivitas

pemberitaan. Bukan berarti media tidak memberitakan realitas yang sebenarnya,
tetapi ada kebenaran yang lebih hakiki yang tidak diungkapkan oleh media.

Front Pembela Islam (FPI) merupakan organisasi massa berideologi Islam
yang berpusat di Jakarta. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 17 Agustus 1998, di
halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat di selatan Jakarta oleh
sejumlah Habib, Ulama, Mubaligh dan aktivis muslim dan disaksikan ratusan santri
yang berasal dari daerah Jabodetabek, setelah 4 bulan sejak mundurnya Presiden
Soeharto (http://arsip.gatra.com, 25/7/13/08:32). FPI didirikan dengan tujuan untuk
menegakkan hukum Islam dan menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar di setiap
aspek kehidupan.
Selama 15 tahun aktivitas penegakan syariat Islam oleh FPI, media massa
banyak memberitakan aksi-aksi rusuh yang dilakukan anggota FPI. Aksi-aksi
tersebut mengarah kepada tindakan kriminalitas. Akibatnya, cukup banyak
khalayak yang cenderung bersikap negatif terhadap FPI, karena dinilai melanggar
norma hukum dan tidak sejalan dengan syariat Islam. (http://www.rimanews.com,
9/9/13/8:36)
Baru-baru ini rakyat Indonesia digemparkan lagi oleh pemberitaan tentang
FPI di media massa, salah satunya berita yang dirilis pada portal media online
antaranews.com, tanggal 18 Agustus 2013 dan 19 Agustus 2013 yang menjelaskan
konflik yang terjadi antara anggota FPI Temanggung dengan warga di Sukorejo,
Kendal, Jawa Tengah.
Bentrok sejumlah anggota FPI asal Temanggung dengan puluhan warga
Sukorejo terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, dan diduga dipicu aksi "sweeping" yang
dilakukan anggota FPI di tempat lokalisasi di Kecamatan Patean, Kabupaten
Kendal. Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga setempat menolak
"sweeping" yang dilakukan anggota FPI Temanggung, karena menilai FPI tidak
berhak, dan bukan wilayah ormas yang bersangkutan. Akibat bentrok tersebut,

sejumlah anggota FPI dan warga menderita luka, satu unit mobil bernomor polisi
AB 7105 SA milik FPI dibakar massa, serta beberapa mobil lainnya rusak terkena
lemparan batu.
Di dalam konflik tersebut, seorang perempuan bernama Tri Munarti
meninggal dunia di rumah sakit setelah tertabrak mobil yang ditumpangi oleh
beberapa anggota FPI yang panik saat dikejar puluhan warga setempat.
Pada saat ini media online menjadi sumber berita utama yang dipakai oleh
wartawan media massa. Menurut survei kerja sama antara perusahaan konsultan
komunikasi Maverick dan Universitas Paramadina terhadap ratusan jurnalis
Indonesia menemukan bahwa sumber utama informasi mereka adalah media online
(http://www.antaranews.com, 9/9/13/9:47). Media online memiliki kelebihan yang
tidak dimiliki media massa lainnya, yaitu kecepatan dan kemudahan (akualitas)
serta pembaruan dalam menyebarluaskan informasi (Romli, 2012:35).
Konflik FPI vs warga Kendal menjadi sebuah isu publik, karena media terus
berlomba-lomba memberitakan perkembangannya, terutama kontribusi media
online dengan kemudahannya dalam menyebarluaskan informasi. Meskipun
demikian, kecepatan dalam pemberitaan ini tetap harus mengikuti kaidah jurnalistik
yaitu 5W + 1H dan menjalankan fungsi dari media massa itu sendiri.
Menurut Lasswell (dalam Dahlan, 2008:461), ada tiga fungsi utama media
massa dalam masyarakat, yaitu: (1) pengawas lingkungan, (2) korelasi antar bagianbagian dalam masyarakat dalam memberitakan reaksi terhadap lingkungan, (3)
transmisi warisan sosial budaya yang dilakukan secara berkesinambunga yang
berhubungan dengan penyampaian informasi dari generasi ke generasi berikutnya.

Kemudian Wright (1986) menambahkan fungsi keempat yaitu sebagai sarana untuk
memperoleh hiburan. Lalu Rivers, Clifford dan Schramm (1980) menambahkan
satu fungsi lagi yaitu sarana iklan.
Pemberitaan konflik yang terjadi, menurut fungsi pengawasan sosial,
seharusnya ditujukan agar masyarakat waspada dan mencegah agar konflik tersebut
tidak meluas. Penyajian opini dari elit-elit atau kelompok-kelompok yang bertikai,
menurut fungsi korelasi sosial, seharusnya dikorelasikan dengan opini-opini dari
berbagai kalangan masyarakat lainnya. Ini berarti, isi pemberitaan jangan hanya
menyajikan pandangan dari pihak-pihak yang bertengkar saja.
Pandangan-pandangan dari berbagai kalangan masyarakat baik yang berasal
dari lapisan atas, menengah atau kalangan masyarakat bawah, perlu disajikan secara
eksplisit termasuk dampak konflik terhadap kondisi kehidupan nyata sehari-hari.
Tujuannya mencapai konsensus agar konflik dapat segera berakhir karena yang
akan menjadi korban adalah masyarakat.
Sementara itu, media massa juga seharusnya menjalankan fungsi sosialisasi.
Pesan utama yang perlu disosialisasikan dalam konteks konflik yang terjadi
sekarang ini adalah perlunya menjaga integrasi bangsa. Pesan-pesan lainnya yang
relevan disosialisaikan antara lain adalah toleransi dan apresiasi terhadap perbedaan
pandangan, perlunya menegakkan supremasi hukum, serta anti segala bentuk
tindakan kekerasan.
Oleh sebab itu, untuk melihat objektivitas pemberitaan media online tentang
FPI tersebut, perlu digunakan analisis framing sebagai metode untuk menganalisis
isi media. Alasan peneliti memilih analisis framing karena menurut pendapat
peneliti, bahwa media tidak sepenuhnya netral dalam memberitakan suatu
peristiwa. Satu peristiwa yang sama mampu dimaknai secara beragam tergantung

dari sudut pandang dan kepentingan dari media yang memberitakan. Pemberitaan
oleh media massa tidak lepas dari ideologi media massa itu sendiri.
Framing ini akan diaplikasikan dalam pemberitaan dua portal berita online,
yaitu antaranews.com dan Republika Online. Antaranews.com merupakan salah
satu portal media online terbesar di Indonesia bentukan kantor berita resmi
Republik Indonesia, LKBN ANTARA. Isi pemberitaan antaranews.com lebih
menitikberatkan pada pemberitaan tentang pemerintahan dan nasionalisme.
Menurut situs antara.net.id (30/10/13/09:17), Portal ini diluncurkan pada
bulan Januari 1996 dengan tujuan memenuhi hak publik untuk mendapatkan
informasi yang akurat, lengkap dan bermanfaat secara seketika. Antaranews.com
ini disajikan dalam dua bahasa agar masyarakat dunia juga dapat mengetahui
informasi yang utuh dan kredibel tentang Indonesia saat ini.
Ditunjang oleh reputasi ANTARA sebagai salah satu kantor berita terbesar
di Asia dan didukung oleh jaringan pemberitaan global, portal ini menawarkan
ragam informasi yang telah menjadi acuan dan daya tarik tersendiri bagi para
pengguna Internet di seluruh dunia.
Dengan halaman terakses (pageviews) mencapai 7 juta setiap bulan yang
sepertiga jumlah pengaksesnya berasal dari mancanegara, peringkat portal ini
semakin menanjak berdasarkan data perusahaan pemeringkat situs alexa.com1. saat
ini, antaranews.com dipmpin oleh M.Saiful Hadi sebagai pemimpin umum.
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan
komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak

1

Alexa.com bentukan Alexa Internet, Inc, merupakan anak perusahaan yang berbasis di California dari Amazon.com yang
menyediakan data lalu lintas web komersial. Didirikan sebagai perusahaan independen pada tahun 1996, Alexa diakuisisi oleh
Amazon pada tahun 1999. Toolbar yang mengumpulkan data tentang perilaku browsing dan mengirimkannya ke situs Alexa,
di mana disimpan dan dianalisis, membentuk dasar untuk pelaporan lalu lintas web perusahaan. Pada 2013, Alexa menyediakan
data lalu lintas, peringkat global dan informasi lainnya pada 30 juta website, dan website yang dikunjungi oleh lebih dari 10
juta orang setiap bulan.

dari upaya panjang kalangan umat Islam, khususnya para wartawan profesional
muda yang dipimpin oleh ex wartawan Tempo, Zaim Uchrowi yang telah
menempuh berbagai langkah.
Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang saat itu
diketuai BJ Habibie dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin
penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit
perdana pada 4 Januari 1993. Walau berganti kepemilikan, Republika tak
mengalami perubahan visi maupun misi. Republika menjadi makin profesional dan
matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim. Sekarang republika
dipimpin oleh Nasihin Masha.
Harian umum republika merupakan anak perusahaan dari Mahaka Media
Group pimpinan Erick Thohir. Berdasarkan data dari Nielsen Consumer Media
View Survey bulan November 2012 yang dimuat pada situs Republika Online,
harian republika menuai sukses menjadi salah satu dari lima media cetak nasional
terbesar yang menyajikan informasi seputar berita nasional dan sport.
Republika Online adalah salah satu portal media online terbesar Indonesia
bentukan republika, yang hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun setelah Harian
Republika terbit. Republika.co.id atau biasa disebut Republika Online (ROL)
merupakan portal berita yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video,
yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks.
Akibat kemajuan informasi dan perkembangan sosial media, ROL kini hadir
dengan berbagai fitur baru yang merupakan percampuran komunikasi media digital.
Informasi yang disampaikan diperbarui secara berkelanjutan yang terangkum dalam
sejumlah kanal, menjadikannya sebuah portal berita yang bisa dipercaya. Selain

menyajikan informasi, ROL juga menjadi rumah bagi komunitas. ROL kini juga
hadir dalam versi English.
Bila ditilik dari konflik FPI, kedua media cukup intens dalam memberitakan
perkembangan kasus konflik FPI, namun keduanya memiliki sudut pandang yang
berbeda. Peneliti berpendapat bahwa setiap media memiliki ideologi masingmasing yang memengaruhi isi pemberitaannya. Setiap media massa mempunyai
ideologi yang tercermin dari visi dan misi yang ada. Visi dan misi tersebut pada
akhirnya akan terlihat dari produk jurnalistik yang dihasilkan. Ideologi juga akan
mempengaruhi media dalam menyediakan suatu realita, ini terkait dengan sudut
pandang yang dipakai oleh media tersebut (Karomani, 2004:40).
Melihat perbedaan ideologi ini peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
framing pemberitaan dari kedua media ini. Peneliti juga melihat tingkat intensitas
yang cukup tinggi di kedua media dalam meng-update pemberitaan mengenai
konflik FPI dengan masyarakat di Kendal, Sukorejo, Jawa Tengah.
Maka dari itu, peneliti memberikan judul pada penelitian ini yaitu:
“Analisis Framing Pemberitaan Konflik Front Pembela Islam vs Warga di
Kendal, Jawa Tengah, Pada Portal Berita Antaranews.com dan Republika
Online.”
1.2. Rumusan Masalah
Media sebagai pilar keempat negara yang memiliki fungsi pengawasan,
seyogyanya perlu sikap konsisten dan sikap netral dalam pemberitaan. Maka dari itu,
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah media antaranews.com dan Republika Online membingkai
pemberitaan tentang konflik FPI vs warga di Kendal, Jawa Tengah?

2. Bagaimanakah bentuk objektivitas pemberitaan konflik FPI vs warga
Kendal pada media Antaranews.com dan Republika Online?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis dan mendeskripsikan bingkai pemberitaan konflik FPI vs
Warga di Kendal, Jawa Tengah, pada portal berita online antaranews.com dan
Republika Online.
2. Melihat bentuk objektivitas pemberitaan konflik FPI vs warga di Kendal,
Jawa tengah, pada media antaranews.com dan Republika Online.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis
Menjadi bahan referensi bagi penelitian komunikasi, khususnya dalam
ruang lingkup penelitian komunikasi dengan metodologi kualitatif yang
menggunakan analisis framing. Sekaligus menambah khazanah pengetahuan
mengenai strategi media dalam membingkai fakta dan realita pemberitaan.
1.4.2. Manfaat Praktis
Secara

praktis

dapat

membawa

pencerahan

bagi

media

dalam

mengembangkan realitas peristiwa menjadi pemberitaan dan dapat menjaga
objektivitasnya dalam menyajikan pemberitaan. Sekaligus memberikan paradigma
baru bagi pembaca agar bisa menelaah informasi yang disajikan media sebelum
menarik kesimpulan terhadap pemberitaan.

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Konflik Israel dan Hamas (Studi analisis framing tentang pemberitaan konflik Israel dan Hamas pada surat kabar Republika)

0 48 107

KONSTRUKSI MEDIA DALAM PEMBERITAAN KONFLIK GAZA (Analisis Framing pada Berita Harian Kompas dan Republika Edisi 16-24 November 2012)

0 3 43

Analisis framing pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori pada Republika online dan kompas.com

1 25 125

Analisis Framing Pemberitaan Konflik Tolikara Pada Harian Kompas Dan Republika

4 29 207

BAB 1 Kontruksi Pemberitaan Atas Aksi Kekerasan Front Pembela Islam (FPI) Terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). (Studi Analisis Framing Pemberitaan Aksi Kekerasan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangs

0 5 42

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Kontruksi Pemberitaan Atas Aksi Kekerasan Front Pembela Islam (FPI) Terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). (Studi Analisis Framing Pemberitaan Aksi Kekerasan Front Pembela Islam (FPI) ter

0 2 19

KESIMPULAN DAN SARAN Kontruksi Pemberitaan Atas Aksi Kekerasan Front Pembela Islam (FPI) Terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). (Studi Analisis Framing Pemberitaan Aksi Kekerasan Front Pembela Islam (FPI) terhadap

0 3 11

ANALISISFRAMING PEMBERITAAN KONFLIK FRONT PEMBELA ISLAMVSWARGA DI KENDAL, JAWA TENGAH, PADA PORTAL BERITAANTARANEWS.COM DAN REPUBLIKA ONLINE.

0 0 12

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK FRONT PEMBELA ISLAM VS WARGA DI KENDAL, JAWA TENGAH, PADA PORTAL BERITA ANTARANEWS.COM DAN REPUBLIKA ONLINE.

0 0 11

PEMBERITAAN FRONT PEMBELA ISLAM DALAM MAJALAH BERITA MINGGUAN TEMPO.

0 0 2