T1 462011053 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif
adalah pendekatan yang disebut pendekatan investigasi karena
biasanya penelitian ini mengumpulkan data yang mengandung
makna dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi
dengan orang-orang di tempat penelitian. Makna berupa data pasti
yang merupakan suatu nilai dibalik data yang nampak (Sugiyono,
2005).
Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif. Deskriptif adalah penelitian yang
berusaha
memecahkan
masalah
yang
diperoleh
dari
hasil
pengamatan yaitu hasil wawancara, observasi, analisis dokumen,
dan catatan lapangan di Panti Werdha Salib Putih, Salatiga.
Penelitian deskriptif banyak membantu dalam penelitian yang
bersifat longitudinal, klinis, dan genetik (Sugiyono, 2009).
3.2
Unit Analisis
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Lanjut Usia yang
lebih memilih tinggal di Panti Jompo. Sedangkan variabel bebas
adalah tidak ada dukungan dari keluarga terhadap Lanjut Usia.
22
23
Tabel 3.1 Definisi dari Variabel Penelitian
No Variabel Penelitian
Definisi Operasional
1
Lanjut Usia adalah seseorang yang telah
Lanjut Usia
mencapai usia 60 ke atas dan dikatakan
sebagai tahap usia akhir dari
perkembangan daur ulang pada
kehidupan manusia (Nugroho W, 2008).
2
Dukungan dari
Keluarga
masih
merupakan
tempat
keluarga
perlindungan yang paling disukai oleh
lanjut usia. Dukungan dari keluarga juga
merupakan suatu unsur terpenting dalam
membantu individu untuk menyelesaikan
masalah (Tamher, & Noorkasiani, 2009).
3
Lanjut Usia memilih
Lanjut usia memilih tinggal di Panti Jompo
tinggal di panti
dengan alasan merasa kesepian, keluarga
Jompo
yang sering pergi keluar kota (Wawancara
kepada Ibu Kepala Panti)
24
3.3
Partisipan Penelitian/Sumber Data
Lokasi penelitian merupakan sumber data yang diperoleh
informasi untuk menyatakan kebenaran dari hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Panti Werdha Salib Putih Salatiga.
Peneliti mengambil tiga orang partisipan di Panti Werdha, yang
sudah berusia 60 tahun keatas. Penelitian ini dilakukan dengan
cara wawancara oleh peneliti agar lebih fleksible.
Peneliti memilih Lanjut Usia yang sudah berusia 60 tahun
keatas, yang tinggal di dalam lingkungan Panti. Lanjut Usia yang
mampu berkomunikasi dengan baik, mengerti, dan bisa berbahasa
Indonesia, pendengaran yang masih cukup baik, dan bersedia
diwawancarai. Peneliti membuat kriteria ini dengan alasan dari studi
pendahuluan bahwa banyak yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Peneliti memilih Lanjut Usia yang sudah tidak memiliki keluarga,
dan yang masih memiliki keluarga. Peneliti memilih tiga orang, dari
sebagian besar Lanjut Usia di Panti untuk dijadikan sebagai
partisipan. Hal yang ingin peneliti lakukan untuk, dapat menjalin
hubungan saling percaya antara peneliti, Lanjut Usia, dan ibu
kepala Panti, dengan cara membuat kontrak waktu supaya tidak
mengganggu aktivitas mereka dan waktu istirahat.
25
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1
Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini dengan cara wawancara mendalam. Wawancara
ini adalah untuk mengkonstruksi, kejadian, kegiatan, baik itu
mengenai orang, organisasi, motivasi, perasaan, tuntutan dan
banyak
hal lainnya
lagi. Peneliti menggunakan daftar
pertanyaan (pedoman wawancara) yang dibuat oleh peneliti
untuk menggali secara detail dan lengkap tentang Faktor apa
yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal Di Panti
Jompo, yang terdiri atas beberapa pertanyaan yang berfokus
pada fokus penelitian.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara
mewawancarai ketiga partisipan yaitu pada Lanjut Usia yang
sudah berusia 60 tahun keatas, dan dilakukan perekaman
dalam waktu wawancara berjalan dengan menggunakan alat
rekaman yang ada, dan mencatat hal-hal penting selama
proses wawancara berlangsung. Data yang akan dikumpulkan
merupakan sebuah deskripsi dari sebuah persepsi Lanjut Usia
selama tinggal di Panti Jompo, dan jarang bertemu dengan
keluarga.
26
3.4.3
Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Dalam persiapan pelaksanaan penelitian ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu dilakukan
berbagai macam persiapan pada pelaksanaan penelitian yang
akan dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
yaitu daftar pertanyaan yang harus dibuat dan akan diajukan,
alat kamera digital untuk mendokumentasi, pulpen dan kertas
untuk mencatat serta mencatat hasil observasi tentang alasan
mengapa Lanjut Usia Memilih Tinggal di Panti Jompo.
Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian ke
Yayasan Panti Werdha Salib Putih Salatiga-Kopeng. Peneliti
kemudian menemui Lanjut Usia sesuai dengan penelitian
peneliti di Panti Werdha. Peneliti langsung ke Lanjut Usia
menanyakan
kesediaan
untuk
menjadi
partisipan
dan
menandatangani lembar persetujuan partisipan (Informed
Consent), dan kontrak waktu dengan Lanjut Usia untuk
menjadi
partisipan,
kemudian
partisipan
mengiayakan
kesepakatan yang dibuat.
Partisipan dan peneliti membuat janji untuk wawancara
dan mengambil data supaya partisipan merasa baik, merasa
nyaman dan tidak mengganggu aktivitas partisipan seharihari. Wawancara yang peneliti lakukan di lingkungan Panti
Werdha dan di kamar partisipan.
27
3.5
Analisis Data
Hasil mentah dari hasil wawancara dan dokumentasi yang
dikembangkan dalam bentuk formal. Analisa data merupakan
proses yang berkelanjutan dan mebutuhkan refleksi terus-menerus
terhadap data yang didapat dari hasil wawancara. Dari hasil
wawancara disalin ke dalam lembar salinan wawancara kemudian
isi rekaman yang berbahasa lokal (bahasa ibu) diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia yang baku. Dari setiap hasil wawancara
yang didapat termasuk bahasa atau suara non-verbal didalam
rekaman bahkan adapun tertawa, bunyi dan lainnya itu juga
dimasukan dalam lembar salinan hasil wawancara kemudian
diketik, di komputer/laptop.
3.6
Uji Keabsahan Data
Uji keabsaan data ini merupakan upaya untuk mengecek atau
pemeriksaan terhadap hasil penelitian dengan memvalidasi kembali
hasil wawancara yang didapat dan ditemui oleh peneliti (Sugiyono,
2009). Penelitian ini digunakan dalam memvalidasi data yang
memanfaatkan metode sumber, untuk menetapkan keabsaan data
dalam penelitian kualitatif. Penggunaan pada penelitian ini yang
dilakukan pada tiga subjek yaitu Lanjut Usia.
28
3.7
Etika Penelitian Keperawatan
3.7.1 Etika Penelitian
Menurut Suyanto (2011) bentuk umum perlindungan
terhadap manusia yang sebagai objek penelitian adalah
Informed Consent yang berisi penjelasan mengenai hak dan
kewajiban sebagai objek penelitian serta perlindungan yang
diberikan peneliti. Pada ilmu sosial yang bebas nilai, kode etik
bagi lembaga professional, dan akademik merupakan bentuk
konvensional bagi prinsip-prinsip moral.
3.7.1.1 Persetujuan,
terlebih
dahulu
sejalan
dengan
komitmen pada otonomi individual serta subjek
penelitian yang memiliki hak untuk diberitahu tentang
hakikat dan konsekuensi yang diikutinya. Rasa
hormat yang semestinya pada kebebasan manusia
lazimnya mencakup dua syarat penting. Pertama,
subjek
penelitian
yang
harus
disetujui
untuk
berpartisipasi secara sadar artinya tanpa paksaan
fisik atau psikologis. Kedua, persetujuan harus
didasarkan pada informasi yang lengkap dan terbuka.
3.7.1.2 Penipuan dalam menekankan persetujuan terlebih
dahulu, kode etik ilmu sosial secara tegas menolak
penipuan. Penerapan prinsip untuk menunjukkan
29
bahwa para peneliti merancang hasil yang berlainan
yang bebas dari penipuan aktif, namun dengan
konstruksi etika yang berada di luar urusan ilmiah.
3.7.1.3 Hak privasi dan kerahasian. Kode etik menegaskan
jaminan untuk melindungi identitas masyarakat. Etika
profesional secara tegas menyimpulkan bahwa tak
seorang pun layak disakiti atau dilecehkan sebagai
akibat praktik penelitian yang tidak peka.
3.7.1.4 Akurasi upaya memastikan agar datanya akurat
merupakan sebuah prinsip penting dalam kode etik
ilmu sosial. Rekayasa, data tipuan, penghapusan dan
pemalsuan itu tidak ilmiah sekaligus tidak etis. Data
yang sah secara internal dan eksternal merupakan
fondasi realita secara eksperimental.
METODE PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif
adalah pendekatan yang disebut pendekatan investigasi karena
biasanya penelitian ini mengumpulkan data yang mengandung
makna dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi
dengan orang-orang di tempat penelitian. Makna berupa data pasti
yang merupakan suatu nilai dibalik data yang nampak (Sugiyono,
2005).
Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif. Deskriptif adalah penelitian yang
berusaha
memecahkan
masalah
yang
diperoleh
dari
hasil
pengamatan yaitu hasil wawancara, observasi, analisis dokumen,
dan catatan lapangan di Panti Werdha Salib Putih, Salatiga.
Penelitian deskriptif banyak membantu dalam penelitian yang
bersifat longitudinal, klinis, dan genetik (Sugiyono, 2009).
3.2
Unit Analisis
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Lanjut Usia yang
lebih memilih tinggal di Panti Jompo. Sedangkan variabel bebas
adalah tidak ada dukungan dari keluarga terhadap Lanjut Usia.
22
23
Tabel 3.1 Definisi dari Variabel Penelitian
No Variabel Penelitian
Definisi Operasional
1
Lanjut Usia adalah seseorang yang telah
Lanjut Usia
mencapai usia 60 ke atas dan dikatakan
sebagai tahap usia akhir dari
perkembangan daur ulang pada
kehidupan manusia (Nugroho W, 2008).
2
Dukungan dari
Keluarga
masih
merupakan
tempat
keluarga
perlindungan yang paling disukai oleh
lanjut usia. Dukungan dari keluarga juga
merupakan suatu unsur terpenting dalam
membantu individu untuk menyelesaikan
masalah (Tamher, & Noorkasiani, 2009).
3
Lanjut Usia memilih
Lanjut usia memilih tinggal di Panti Jompo
tinggal di panti
dengan alasan merasa kesepian, keluarga
Jompo
yang sering pergi keluar kota (Wawancara
kepada Ibu Kepala Panti)
24
3.3
Partisipan Penelitian/Sumber Data
Lokasi penelitian merupakan sumber data yang diperoleh
informasi untuk menyatakan kebenaran dari hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Panti Werdha Salib Putih Salatiga.
Peneliti mengambil tiga orang partisipan di Panti Werdha, yang
sudah berusia 60 tahun keatas. Penelitian ini dilakukan dengan
cara wawancara oleh peneliti agar lebih fleksible.
Peneliti memilih Lanjut Usia yang sudah berusia 60 tahun
keatas, yang tinggal di dalam lingkungan Panti. Lanjut Usia yang
mampu berkomunikasi dengan baik, mengerti, dan bisa berbahasa
Indonesia, pendengaran yang masih cukup baik, dan bersedia
diwawancarai. Peneliti membuat kriteria ini dengan alasan dari studi
pendahuluan bahwa banyak yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Peneliti memilih Lanjut Usia yang sudah tidak memiliki keluarga,
dan yang masih memiliki keluarga. Peneliti memilih tiga orang, dari
sebagian besar Lanjut Usia di Panti untuk dijadikan sebagai
partisipan. Hal yang ingin peneliti lakukan untuk, dapat menjalin
hubungan saling percaya antara peneliti, Lanjut Usia, dan ibu
kepala Panti, dengan cara membuat kontrak waktu supaya tidak
mengganggu aktivitas mereka dan waktu istirahat.
25
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1
Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini dengan cara wawancara mendalam. Wawancara
ini adalah untuk mengkonstruksi, kejadian, kegiatan, baik itu
mengenai orang, organisasi, motivasi, perasaan, tuntutan dan
banyak
hal lainnya
lagi. Peneliti menggunakan daftar
pertanyaan (pedoman wawancara) yang dibuat oleh peneliti
untuk menggali secara detail dan lengkap tentang Faktor apa
yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal Di Panti
Jompo, yang terdiri atas beberapa pertanyaan yang berfokus
pada fokus penelitian.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara
mewawancarai ketiga partisipan yaitu pada Lanjut Usia yang
sudah berusia 60 tahun keatas, dan dilakukan perekaman
dalam waktu wawancara berjalan dengan menggunakan alat
rekaman yang ada, dan mencatat hal-hal penting selama
proses wawancara berlangsung. Data yang akan dikumpulkan
merupakan sebuah deskripsi dari sebuah persepsi Lanjut Usia
selama tinggal di Panti Jompo, dan jarang bertemu dengan
keluarga.
26
3.4.3
Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Dalam persiapan pelaksanaan penelitian ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu dilakukan
berbagai macam persiapan pada pelaksanaan penelitian yang
akan dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
yaitu daftar pertanyaan yang harus dibuat dan akan diajukan,
alat kamera digital untuk mendokumentasi, pulpen dan kertas
untuk mencatat serta mencatat hasil observasi tentang alasan
mengapa Lanjut Usia Memilih Tinggal di Panti Jompo.
Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian ke
Yayasan Panti Werdha Salib Putih Salatiga-Kopeng. Peneliti
kemudian menemui Lanjut Usia sesuai dengan penelitian
peneliti di Panti Werdha. Peneliti langsung ke Lanjut Usia
menanyakan
kesediaan
untuk
menjadi
partisipan
dan
menandatangani lembar persetujuan partisipan (Informed
Consent), dan kontrak waktu dengan Lanjut Usia untuk
menjadi
partisipan,
kemudian
partisipan
mengiayakan
kesepakatan yang dibuat.
Partisipan dan peneliti membuat janji untuk wawancara
dan mengambil data supaya partisipan merasa baik, merasa
nyaman dan tidak mengganggu aktivitas partisipan seharihari. Wawancara yang peneliti lakukan di lingkungan Panti
Werdha dan di kamar partisipan.
27
3.5
Analisis Data
Hasil mentah dari hasil wawancara dan dokumentasi yang
dikembangkan dalam bentuk formal. Analisa data merupakan
proses yang berkelanjutan dan mebutuhkan refleksi terus-menerus
terhadap data yang didapat dari hasil wawancara. Dari hasil
wawancara disalin ke dalam lembar salinan wawancara kemudian
isi rekaman yang berbahasa lokal (bahasa ibu) diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia yang baku. Dari setiap hasil wawancara
yang didapat termasuk bahasa atau suara non-verbal didalam
rekaman bahkan adapun tertawa, bunyi dan lainnya itu juga
dimasukan dalam lembar salinan hasil wawancara kemudian
diketik, di komputer/laptop.
3.6
Uji Keabsahan Data
Uji keabsaan data ini merupakan upaya untuk mengecek atau
pemeriksaan terhadap hasil penelitian dengan memvalidasi kembali
hasil wawancara yang didapat dan ditemui oleh peneliti (Sugiyono,
2009). Penelitian ini digunakan dalam memvalidasi data yang
memanfaatkan metode sumber, untuk menetapkan keabsaan data
dalam penelitian kualitatif. Penggunaan pada penelitian ini yang
dilakukan pada tiga subjek yaitu Lanjut Usia.
28
3.7
Etika Penelitian Keperawatan
3.7.1 Etika Penelitian
Menurut Suyanto (2011) bentuk umum perlindungan
terhadap manusia yang sebagai objek penelitian adalah
Informed Consent yang berisi penjelasan mengenai hak dan
kewajiban sebagai objek penelitian serta perlindungan yang
diberikan peneliti. Pada ilmu sosial yang bebas nilai, kode etik
bagi lembaga professional, dan akademik merupakan bentuk
konvensional bagi prinsip-prinsip moral.
3.7.1.1 Persetujuan,
terlebih
dahulu
sejalan
dengan
komitmen pada otonomi individual serta subjek
penelitian yang memiliki hak untuk diberitahu tentang
hakikat dan konsekuensi yang diikutinya. Rasa
hormat yang semestinya pada kebebasan manusia
lazimnya mencakup dua syarat penting. Pertama,
subjek
penelitian
yang
harus
disetujui
untuk
berpartisipasi secara sadar artinya tanpa paksaan
fisik atau psikologis. Kedua, persetujuan harus
didasarkan pada informasi yang lengkap dan terbuka.
3.7.1.2 Penipuan dalam menekankan persetujuan terlebih
dahulu, kode etik ilmu sosial secara tegas menolak
penipuan. Penerapan prinsip untuk menunjukkan
29
bahwa para peneliti merancang hasil yang berlainan
yang bebas dari penipuan aktif, namun dengan
konstruksi etika yang berada di luar urusan ilmiah.
3.7.1.3 Hak privasi dan kerahasian. Kode etik menegaskan
jaminan untuk melindungi identitas masyarakat. Etika
profesional secara tegas menyimpulkan bahwa tak
seorang pun layak disakiti atau dilecehkan sebagai
akibat praktik penelitian yang tidak peka.
3.7.1.4 Akurasi upaya memastikan agar datanya akurat
merupakan sebuah prinsip penting dalam kode etik
ilmu sosial. Rekayasa, data tipuan, penghapusan dan
pemalsuan itu tidak ilmiah sekaligus tidak etis. Data
yang sah secara internal dan eksternal merupakan
fondasi realita secara eksperimental.