WIWIED MIAZUDDIN C9509097

(1)

commit to user i 

 

PENGANTAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA

MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan Sebagai Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Ahli Madya Diploma III Jurusan Desain Komunikasi Visual

Diajukan Oleh : WIWIED MIAZUDDIN

C9509097

PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user ii 


(3)

commit to user iii 


(4)

commit to user iv 

 

MOTTO

“ Impian akan jadi kenyataan jika kita yakin, berusaha, berjuang, pantang menyerah, dan berdo’a” (Wiwied Miazuddin).


(5)

commit to user v 

 

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk Bapak, ibu, dan keluarga tercinta


(6)

commit to user vi 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia- Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL ” sebagai syarat menempuh mendapat gelar Ahli Madya dalam program studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Ahmad Adib, M. Hum, Ph. D selaku Ketua Program D3 DESKOMVIS. 3. Ercilia Rini Octavia, S.Sn selaku Pembimbing Akademik.

4. Drs. Bedjo Riyanto, M. Hum selaku Pembimbing I , terima kasih atas bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat terlaksana.

5. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku Pembimbing II, terima kasih atas bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat terlaksana.

6. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum selaku ketua sidang Tugas Akhir. 7. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si selaku sekertaris sidang Tugas Akhir.

8. Laksono, Joko beserta Staff Tata Usaha Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(7)

commit to user vii 

 

9. Monumen Pers Nasional Surakarta.

10.Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, selaku pengelola Monumen Pers Nasional Surakarta.

11.Teman–teman seperjuangan D3 desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret.

12.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga semua bantuan dan pertolongan dari semua pihak yang selama ini telah membantu dalam terlaksananya Tugas Akhir ini mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Penulis, Surakarta, Januari 2013


(8)

commit to user viii 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Perancangan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 4

A. Latar Belakang Monumen Pers Nasional ... 4

1. Sejarah Berdirinya ... 4

2. Data Fisik ... 6

3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 14

B. Pengunjung Museum ... 15

C. Promosi ... 15

D. Target ... 18

1. Target market ... 18

2. Target Audience ... 19

E. Komparasi ... 19

1. Museum Radya Pustaka ... 20


(9)

commit to user ix 

 

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 31

A. Konsep Karya ... 31

1. Metode Perancangan ... 31

2. Konsep Kreatif ... 32

B. Konsep Perancangan ... 34

1. Konsep Komunikasi Visual Secara Umum ... 34

2. Konsep Komunikasi Visual Verbal ... 35

3. Konsep Komunikasi Visual Non Verbal ... 37

C. Teknik Pelaksanaan ... 43

D. Target Karya... 44

1. Media Lini Atas ( Above The Line) ... 44

2. Media Lini Bawah ( Below The Line) ... 44

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 55

A. Media Penunjang Administrasi ... 55

B. Media Lini Atas ( Above The Line) ... 61

C. Media Lini Bawah ( Below The Line) ... 63

BAB V PENUTUP ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user x 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Monumen Pers Nasional Surakarta ... 6

Gambar 2 Kenthongan Kyai Swara Gugah ... 7

Gambar 3 Patung perintis pers Indonesia ... 7

Gambar 4 Pemancar Radio Kambing ... 8

Gambar 5 Miniatur Gedung Monumen Pers Nasional ... 9

Gambar 6 Aula Serbaguna ... 9

Gambar 7 Diorama Perkembangan Pers Indonesia ... 10

Gambar 8 Majalah dan Koran Kuno ... 10

Gambar 9 Pameran Koran Kuno ... 11

Gambar 10 Ruang pameran Surat Kabar dari berbagai Media ... 11

Gambar 11 Perpustakaan ... 12

Gambar 12 Kantor ... 13

Gambar 13 Papan Baca ... 13

Gambar 14 Struktur organisasi perusahaan ... 14

Gambar 15 Leaflet Profil (tampak depan) ... 16

Gambar 16 Leaflet Profil (tampak belakang) ... 16

Gambar 17 Leaflet Koleksi(tampak depan) ... 17

Gambar 18 Leaflet Koleksi(tampak belakang) ... 17

Gambar 19 Poster ... 18

Gambar 20 Musium Radyapustaka ... 20

Gambar 21 Orgel ... 21

Gambar 22 Koleksi Wayang Kulit ... 22

Gambar 23 Koleksi Pedang dan Keris ... 22

Gambar 24 Kerajinan Keramik ... 22

Gambar 25 Koleksi alat musik Gamelan ... 23

Gambar 26 Miniatur Maderenggo ... 23

Gambar 27 Miniatur Sangga Buwana ... 24


(11)

commit to user xi 

 

Gambar 29 Mesin jam Taman Keraton Kartosuro ... 25

Gambar 30 Koleksi Uang Kuno ... 25

Gambar 31 Perpustakaan ... 26

Gambar 32 Museum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta ... 27

Gambar 33 Kjahi Groedo ... 28

Gambar 34 Canhtik Kyai Rajamala ... 28

Gambar 35 Koleksi Batik Museum Suaka Budaya ... 29

Gambar 36 Toko Batik dan Souvenir ... 29

Gambar 37 Font Square721 Bold ... 38

Gambar 38 Font AvantGrade Bk BT ... 38

Gambar 39 Font Arial ... 39

Gambar 40 Sketch Block ... 39

Gambar 41 Sketchetik ... 39

Gambar 42 CatholicSchoolGirls ... 39

Gambar 43 Warna biru,Gold, hitam dan magenta ... 41

Gambar 44 Mas Perso ... 42


(12)

commit to user xii 

 

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA

MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Wiwied Miazuddin1

Drs. Bedjo Riyanto, M. Hum.2Hermansyah Mutaqin, S. Sn.3 ABSTRAK

2013. Pengantar tugas akhir ini berjudul perancangan media promosi Monumen Pers Nasional Surakarta melalui desain komunikasi visual. Masalah yang dikaji adalah cara merancang suatu media promosi untuk mempromosikan Monumen Pers Nasional dan memilih media paling tepat, efektif, dan efisien. Adapun hal yang dilakukan dalam konsep perancangan. Melakukan pembuatan Maskot untuk menarik minat konsumen. Membuat serangkaian perancangan serta kegiatan promosi untuk memperkenalkan Monumen Pers Nasional kepada masyarakat melalui media promosi yang efektif untuk menjangkau target audiencenya.

Perancangan promosi Monumen Pers Nasional terdiri dari 21 jenis media promosi. Yaitu : Maskot, Kartu Nama, ID Card, Seragam, Stempel, Amplop, Kop Surat, Iklan Koran, Umbul-umbul, Folder Jadwal Pelajaran, Poster Kalender, Kartu Pengunjung, Poster, Kalender Meja, X-Banner, Daftar, Peminjaman Buku, Jam Meja, Jam Meja Mini, Kartu Perpustakaan, Pictogram, Penggaris, Penssil.       

1

Nama mahasiswa dengan NIM C 9509097

2

Dosen pembimbing I

3


(13)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia menyimpan banyak sekali ragam kekayaan benda-benda bersejarah suatu peristiwa. Karena banyaknya benda-benda, dan situs bersejarah di berbagai daerah di Indonesia, maka di dirikanlah berbagai museum di setiap daerah dengan koleksi benda bersejarah yang berbeda pada tiap-tiap museum. Ada Museum Pesawat terbang, Museum fosil, Museum musik, Museum percetakan, dan Museum perang. Ini merupakan sebagian kecil dari berbagai jenis musium yang ada di Indonesia.

Kota Solo merupakan kota kerajaan sebelum jaman kemerdekaan. Banyak terjadi peristiwa atau pergerakan penting di kota Solo. Di kota Solo banyak menyimpan benda-benda dan bukti-bukti peristiwa bersejarah yang sangat penting untuk di ketahui masyarakat saat ini. Untuk melestarikan dan mengenang peristiwa dan peninggalan bersejarah di kota Solo, di dirikanlah beberapa museum, antara lain Museum Radya pustaka, Museum Suaka Budaya, Museum Puro Mangkunegaran, Museum Lokananta, dan Monumen Pers Nasional Surakarta.

Dari beragam peristiwa bersejarah yang terjadi di Solo, salah satunya adalah pergerakan pers. Solo dikenal sebagai kota Pers, dengan banyaknya media surat kabar dan majalah yang terbit di Solo. Untuk mengenang perjuangan dan dinamika Pers di kota Solo, didirikanlah sebuah monumen yang juga berfungsi sebagai museum yang bernama Monumen Pers Nasional yang berlokasi di Jl. Gajah Mada, Surakarta. Di


(14)

commit to user

dalam komplek Monumen Pers terdapat naskah-naskah dan dokumen kuno yang merupakan bukti-bukti perjalanan sejarah pers nasional dan perjuangan bangsa Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan hingga masa pemerintahan saat ini. Monumen Pers Nasional merupakan tempat yang tepat untuk wisata sejarah dan melihat perkembangan pers Indonesia di kota Solo.

Namun, pada saat ini masyarakat kurang tertarik untuk mengunjungi museum. Di karenakan tidak adanya kegiatan yang bisa menarik mereka untuk berkunjung kesana. Bahkan anak-anak sekolah di kota Solo sendiri banyak yang tidak mengetahui keberadaan Monumen Pers Surakarta ini. Dari penjelasan tersebut diatas, maka perlunya memperkenalkan kembali Monumen Pers Nasional Surakarta. Untuk itu penulis akan mengangkat permasalahan tersebut untuk Tugas Akhir yang berjudul

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN PERS NASIONAL

SURAKARTA MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas Rumusan masalah yang akan dihadapi dalam merancang rancangan komunikasi visual Monumen Pers Nasional Surakarta antara lain:

1. Bagaimana merancang Visual Identity untuk kampanye kunjungi Monumen Pers Nasional?

2. Bagaimana merancang dan memilih media kampanye untuk memperkenalkan

Monumen Pers Nasional sebagai salah satu obyek wisata sejarah perkembangan pers di kota Solo?


(15)

commit to user

C. Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan perancangan promosi dari Monumen Pers Nasional Surakarta sebagai berikut:

1. Merancang Visual Identity untuk kampanye kunjungi Monumen Pers Nasional.

2. Merancang dan Memilih media kampanye untuk memperkenalkan Monumen Pers

Nasional sebagai salah satu obyek wisata sejarah perkembangan pers di kota Solo. .


(16)

commit to user

4

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Latar Belakang Monumen Pers Nasional

1. Sejarah Berdirinya

Istilah “pers” berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti

press. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara

tercetak. Dalam perkembangan pers mempunyai pengertian, yakni pers mencakup semua media komunikasi massa, seperti radio, televisi, dan film yang berfungsi memancarkan/ menyebarkan informasi, berita, gagasan, pikiran, atau perasaan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain.

Sejarah perkembangan Pers di indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pada tahun 1828 di Jakarta diterbitkan Javasche Courant yang isinya memuat berita- berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita kutipan dari harian-harian di Eropa. Sedangkan di Surabaya Soerabajash Advertentiebland terbit pada tahun 1835 yang kemudian namanya diganti menjadi Soerabajash Niews en Advertentiebland.

Di semarang terbit Semarangsche Advertentiebland dan Semarangsche Courant. Di Padang surat kabar yang terbit adalah Soematra courant, Padang Handeslsbland dan Bentara Melajoe. Di Makassar (Ujung Pandang) terbit Celebe Courant dan Makassaarch Handelsbland. Surat- surat kabar yang terbit pada masa ini tidak mempunyai arti secara politis, karena lebih merupakan surat kabar periklanan. Tirasnya tidak lebih dari


(17)

1000-commit to user

1200 eksemplar setiap kali terbit. Semua penerbit terkena peraturan, setiap penerbitan tidak boleh diedarkan sebelum diperiksa oleh penguasa setempat.

Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda terdapat 16 surat kabar berbahasa Belanda, dan 12 surat kabar berbahasa melayu diantaranya adalah Bintang Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar, Selompret Melayudan Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan Surat kabar berbahasa jawa

Bromartani yang terbit di Solo.

Ketika Jepang datang ke Indonesia, surat kabar-surat kabar yang ada di Indonesia diambil alih pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan menghemat alat- alat tenaga. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang dapat memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar. Kantor berita Antara pun diambil alih dan diteruskan oleh kantor berita Yashima dan selanjutnya berada dibawah pusat pemberitaan Jepang, yakni Domei.

Wartawan-wartawan Indonesia pada saat itu hanya bekerja sebagai pegawai, sedangkan yang diberi pengaruh serta kedudukan adalah wartawan yang sengaja didatangkan dari Jepang. Pada masa itu surat kabar hanya bersifat propaganda dan memuji-muji pemerintah dan tentara Jepang.

Monumen Pers Nasional yang berlokasi di Jl. Gajah Mada No. 59 yang sebelumnya merupakan gedung yang bernama Gedung Sasono Suko Societet milik Kraton Mangkunegaran. Monumen Pers didirikan untuk memperingati Hari Jadi Pers saat diadakan pertemuan para wartawan seluruh Indonesia (PWI) pada tanggal 9 Februari 1946. Peresmian gedung monumen ini baru dilakukan oleh Presiden Soeharto, pada tanggal 9 Februari 1978 sebagai peringatan perjuangan pers di Indonesia. Melalui


(18)

commit to user

SK Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 151/M.PAN tanggal 6 Juni 2002, Monumen Pers Nasional dijadikan sebagai UPT Lembaga Informasi Nasional.

Gambar 1 Monumen Pers Nasional Surakarta Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

2. Data Fisik

Di dalam komplek Monumen Pers terdapat Naskah-naskah dan dokumen kuno yang merupakan bukti-bukti perjalanan sejarah Pers Nasional dan perjuangan bangsa Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, kemerdekaan hingga jaman pemerintahan saat ini. Terdapat ruang perpustakaan, museum pers, ruang dokumentasi dan konservasi, serta ruang serbaguna.

a. Jenis jasa : Tempat pameran benda-benda bersejarah

b. Harga : Geratis

c. Jadwal Buka : Senin – Jumat

Pukul 09.00 – 14.00 WIB

Berikut adalah beberapa koleksi dan ruangan yang ada di komplek Monumen Pers Nasional Surakarta.


(19)

commit to user

Gambar 2 Kenthongan Kyai Swara Gugah Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Sebuah Kenthongan besar yang menghiasi beranda depan Monumen Pers Nasional. Kenthonan yang terbuat dari kayu ini melambangkan alat informasi yang digunakan masayarakat masa lalu.

Gambar 3 Patung perintis pers Indonesia Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional


(20)

commit to user

Terdapat sepuluh patung dada perintis pers Indonesia, yang masing-masing tersusun rapi di bagian kanan dan kiri museum. Nama-nama dari para perintis pers tersebut adalah R. Darmosoegito, R. Bakrie Soeriatmadja, Soetopo Wonobojo, R.M. Bintarti, Dr. Abdul Rivai, Dr. GSSJ Ratulangie, R.M Tirto Hadisoerjo, Dr. Danudirdja Setiabidhi, Djamaludin Adinegoro, dan R.M. Soedarjo Tjokrosisworo.

Gambar 4 Pemancar Radio Kambing Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Pemancar radio kuno ini digunakan semasa perang grilya clash II tahun 1948-1949. Pada saat itu Radio Republik Indonesia dan para Angkasawan terpaksa mengungsi di desa Balong - Jenawi - Karanganyar. Guna menghindari serangan pasukan musuh, pemancar disembunyikan di dekat kandang kambing dan siaran dipancarkan dari tempat tersebut walau terkadang terdengar suara kambing mengembik. Itulah yang menyebabkan para penduduk menyebut siaran radio RRI kambing.


(21)

commit to user

Gambar 5 Miniatur Gedung Monumen Pers Nasional Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Gambar diatas adalah miniatur dari monumen pers nasional yang beralamatkan di Jl. Gajahmada No. 59 Surakarta. Dimana terdapat fasilitas berupa Museum, papan Baca, Perpustakaan Aula serbaguna, dan Kantor.

Gambar 6 Aula Serbaguna

Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Aula Serbaguna ini digunakan untuk riset dan kunjungan ilmiah oleh para siswa ataupun mahasiswa. Dan bisa juda dijadikan tempat pameran pada event-event tertentu.


(22)

commit to user

Gambar 7 Diorama Perkembangan Pers Indonesia Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Diorama yang terdapat di Monumen Pers Nasional ini menceritakan sejarah perkembangan pers dan informasi di Indonesia. Ada 6 episode diorama yang di pajang di ruang pamer permanen Monumen Pers Nasional.

Gambar 8 Majalah dan Koran Kuno Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional


(23)

commit to user Gambar 9 Pameran Koran Kuno Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Gambar 10 Ruang pameran Surat Kabar dari berbagai Media Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional


(24)

commit to user

Monumen Pers nasional banyak menyimpan koleksi majalah dan koran kuno dari berbagai penerbit antara lain, Djaja Hindia, Daulat Rakjat, Skets Masa, dan Djawa Baroe. Selain itu juga dipamerkan artikel-artikel penting pada masa penjajahan dan kemerdekaan dari berbagai penerbit antara lain :

a. Soeara Asia yang berjudul Proklamasi “Indonesia Merdeka”.

b. Asia Raya yang berjudul “Pengangkatan Kepala Negara Indonesia Merdeka”. c. Majalah Panorama yang berjudul “The Varsity”.

d. Majalah Fikiran Ra’jat.

e. Skets Masa yang berjudul “Generasi Muda Bangkit”.

Gambar 11 Perpustakaan

Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Perpustakaan Monumen Pers Nasional memiliki koleksi buku kurang lebih


(25)

commit to user

perpustakaan juga dilengkapi katalok online untuk memudahkan pencarian buku, meja baca, dan ruangan AC.

Gambar 12 Kantor

Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Kantor dari Monumen Pers Nasional digunakan oleh KOMINFO, yaitu Kementrian Komunikasi dan Informasi yang ada di kota Surakarta.

Gambar 13 Papan Baca


(26)

commit to user

Papaan baca Monumen Pers Nasional saat ini berisi tabloid Komunika, surat kabar Suara Merdeka, dan harian Solo Pos edisi terbaru. Pengunjung papan baca tidak hanya dari kalangan terpelajar, tetapi juga termasuk pejalan kaki, sopir taxi, pengemudi becak, pemulung dan sebagainya.

3. Struktur Organisai Perusahaan

Berdasarkan peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor

06/PER/M.KOMINFO/03/2011 tanggal 16 Maret 2011. Tentang tata kerja dan Organisasi Monumen Pers Nasional seperti bagan dibawah ini :

Gambar 14 Struktur organisasi perusahaan Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Keterangan :

a. Kepela Monumen Pers Nasional adalah orang yang yang menjadi pimpinan

tertinggi di dalam mengelola monumen pers nasional.

b. KA. Sub Bag Tata Usaha adalah bagian organisasi Monumen Pers Nasional yang bertugas mengelola sistem keuangan Monumen Pers Nasional.


(27)

commit to user

c. Seksi Pelayanan Informasi adalah bagian yang yang berfungsi melayani masyarakat atau pengunjung yang ingin mengetahui segala hal yang menyangkut Monumen Pers Nasional atau tentang pengetahuan Pers.

d. Seksi Konservasi dan Preservasi adalah bagian yang bertugas dalam pelestarian dan perawatan koleksi benda bersejarah di Monumen Pers Nasional.

e. Kelompok Bagian Fungsional adalah bagian yang mengatus sistem kerja di dalam

Organisasi pengelolaan Monumen Pers Nasional.

f. Selain itu juga terdapat 24 orang tenaga kerja pegawai negeri sipil yang mendukung pengelolaan Monumen Pers Nasional Surakarta.

B.Pengunjung Museum

Monumen Pers Nasional ini terbuka untuk umum pada hari Senin – Jumat Pukul 09.00 – 14.00 WIB dan di perbolehkan bagi siapa saja yang ingin memasuki dan belajar tentang sejarah yang ada di dalam musium ini. Tetapi seiring berkembangnya zaman, konsumen dimayoritaskan untuk kalangan pelajar SD, SLTP, SMA dan Mahasiswa. Kerena untuk mengenalkan dan memenuhi materi pembelajaran sejarah untuk generasi muda.

C.Promosi

Sampai saat ini, Monumen Pers Nasional juga sudah menggunakan beberapa


(28)

commit to user

promosi yang sudah lama dan perlu di modernisasikan. Diantaranya adalah Poster, dan Leaflet.

Gambar 15 Leaflet Profil (tampak depan) Sumber : Monemen Pers Nasional

Gambar 16 Leaflet Profil (tampak belakang) Sumber : Monemen Pers Nasional


(29)

commit to user

Gambar 17 Leaflet Koleksi(tampak depan) Sumber : Monemen Pers Nasional

Gambar 18 Leaflet Koleksi(tampak belakang) Sumber : Monemen Pers Nasional

Monumen Pers Nasional telah menggunakan media promosi yang berupa leflet. Dimana ada dua buah leflet yaitu leaflet yang berisikan profil monumen pers nasional dan leaflet yang berisikan tentang koleksi-koleksi benda bersejarah yang ada di monumen pers


(30)

commit to user

nasional. Definisi ukuran dari leaflet ini 33 X 20,8 cm, full color dua muka dan dilipat menjadi 3 bagian dengan cover berada halaman terdepan.

Gambar 19 Poster

Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional

Untuk poster sendiri berukuran 150 X 100 cm, full color dan di pasang di depan kantor media center Monumen Pers Nasional.

D.Target

1. Target Market

a. Segmentasi Geografis

Berdasarkan segmentasi Geografisnya, target market untuk Monumen Pers Nasional adalah mencakaup wilayah Surakarta dan sekitarnya.

b. Segmentasi Demografis

1) Usia : 07 – 15 tahun

2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan.


(31)

commit to user

4) Agama : Semua agama

5) Status Ekonomi Sosial : Semua Kalangan.

c. Segmentasi Psikografi

Segmentasi Psikografis target market dari Monumen Pers Nasional adalah sebagai berikut :

1) Generasi muda yang perduli dengan sejarah pers nasional. 2) Aktif dalam belajar.

3) Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

4) Cerdas dan perduli sejarah perkembangan pers.

2. Target Audience

a. Siswa - Siswi yang tertarik mempelajari sejarah perkembangan pers, di Kota Solo. b. Masyarakat yang perlu atau suka mempelajari sejarah.

E.Komparasi

Dalam perkembanganya saat ini, museum merupakan tempat penyimpanan dan pemanfaatan benda-denda bersejarah pada kurun waktu dan tempat tertentu. Di surakarta sendiri terdapat beragam museum, yang mempunyai klasifikasi menurut tipe koleksinya sendiri-sendiri. Dengan adanya beberapa museum tersebut. Dapat saling melengkapi pengetahuan sejarah dari suatu bangsa dan sebagai komparasi subyek yang diambil, berikut ini adalah beberapa museum yang ada :


(32)

commit to user

1. Museum Radya Pustaka

a. Sejarah Berdirinya Museum Radya Pustaka

Musium Radya Pustaka didirikan pada 28 Oktober 1890 atau pada hari Selasa Kliwon tanggal 15 Maulud 1820 Ehe (Tahun Jawa) di kediaman KRA Sosrodiningrat IV di kepatihan yang bernama Panti Wobowo. Oleh Kanjeng Adipati Sosrodiningrat IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Dan di pindahkan ke Loji Kadipolo, tepatnya di kawasan taman Wisata Budaya Sriwedari di Jl. Slamet Riyadi 257 Kotamadya Surakarta 57141 sejak tanggal 1 Januari 1913. Oleh Sri Susuhunan Paku Buwana IX. Dengan membeli tanah dari seorang Belanda yang bernama Johannes Buselaar dangan harga 65 ribu gulden Belanda, dengan akta noktaris 13/VII tahun 1877 nomor 10 tanah eigendom.

Gambar 20 Musium Radyapustaka Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

b. Koleksi Museum Radya Pustaka

Di museum ini tersimpan koleksi benda-benda peninggalan sejarah, alam, dan warisan budayasebagai unsur sumber penelitian ilmiah (Buku Pinter tentang Permusiuman, 1994/1995 : 49). Diantaranya adalah Orgel dan Canthik perahu Kyai Rajamala yang menjadi daya tarik dari musium ini.


(33)

commit to user Gambar 21 Orgel

Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

Orgel adalah kotak musik dengan pengait yang diputar, berhiaskan bunga-bunga dan burung, dan pada sisi kotaknya bergambarkan bunga. Orgel yang berada di musium Radya Pustaka ini berasal dari Prancis, dan merupakan hadiah dari Kaisar

Napoleon Bonaparte kepada Paku Buwana IV yang memerintah pada periode 1788 –

1820.

Selain Orgel di atas, koleksi yang menjadi daya tarik dari musium Radya Pustaka adalah Canthik perahu Kyai Rajamala. Akan tetapi gambar tidak tersedia, karena dilarang melakukan pengambilan gambar pada Kyai Rajamala. Selain itu ada beberapa arca batu dan perunggu dari zaman Hindu dan Buddha. Koleksi keris kuno dan berbagai senjata tradisional, seperangkat gamelan, wayang kulit dan wayang beber, koleksi keramik dan berbagai barang seni lainnya yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi. Berikut beberapa koleksi dari musium Radya Pustaka :


(34)

commit to user Gambar 22 Koleksi Wayang Kulit Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

Gambar 23 Koleksi Pedang dan Keris Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

Gambar 24 Kerajinan Keramik Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka


(35)

commit to user

Gambar 25 Koleksi alat musik Gamelan Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

Gambar 26 Miniatur Maderenggo Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

Maderenggo adalah sebuah tempat sakral di Keraton Kasunanan Surakarta untuk

upacara “SUPITAN” untuk putera-putera raja, yang diawali oleh Raja Malikul Kusno. Selain Maderenggo juga terdapat miniatur Sangga Buwana, adalah sebuah bangunan yang berada di keraton Kasunanan Surakarta PASREN (Hiasan naga bersayap dengan orang menunggang diatasnya dan memegang gendewa/busur panah) yang berada di puncak bangunan tersebut merupakan Sengkalan (petunjuk

tahun) berdirinya bangunan tersebut yakni “Naga Muluk Tinitihan Janma”. Naga : 8,

Muluk : 0, Tinitihan : 7, Janma : 1.

Menunjukan tahun Jawa 1708 (dibaca dari bawah) atau 1782 masehi, bangunan ini dibuat pada masa pemerintahan Paku Buwana III, menurut mitos bangunan tersebut adalah tempat bertemunya Raja dengan Ratu Pantai selatan pada lantai 2.


(36)

commit to user

Tinggi bangunan asli 30 meter, berlantai 4, namun pada tahun 1954 tutup suci pada puncak bangunan ini terbakar, dan pada saat melakukan perbaikan, miniatur ini menjadi pedomanya.

Gambar 27 Miniatur Sangga Buwana Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

Gambar 28 Arca Batu (candi)


(37)

commit to user

Gambar 29 Mesin jam Taman Keraton Kartosuro Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

Gambar 30 Koleksi Uang Kuno Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka


(38)

commit to user

Selain koleksi benda-benda bersejarah, didalam Musium Radya Pustaka juga terdapat Perpustakaan yang berisi buku-buku tentang sejarah di Indonesia. Dan juga sebuah Ruang Memorial Kantor K.G Panembahan Hadiwidjaja.

Gambar 31 Perpustakaan

Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka

c. Promosi

Promosi yang dpernah dilakukan oleh Museum Radya Pustaka tidak banyak, yakni sebatas tiket masuk, papan nama dan poster yang di pasang pada teras museum.

d. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan dari museum Radya Pustaka adalah koleksinya yang lengkap dari berbagai aspek sejarah, dan haga tiket yang lumayan terjangkau bagi masyarakat.

Sedangkan kekurangan dari museum ini adalah kurangnya ruang untuk penyimpanan koleksi, sehingga penempatan koleksi terkesan berdesak-desakan dan kurang rapi. Serta kurangnya media promosi penunjang sehingga museum jadi sepi pengunjung.


(39)

commit to user

2. Museum Suaka Budaya

a. Sejarah Berdirinya Museum Suaka Budaya

Museum Suaka Budaya terletak di komplek keraton Kasunanan Surakarta hadiningrat, Jl. Sidokoro, RT 001 / RW 001, Baluwati, Pasar Kliwon, Surakarta 57114. Musium Suaka Budaya memiliki tempat yang lebih besar daripada Museum Radya Pustaka dan Monumen Pers Nasional. Kebanyakan wisata berkunjung ke museum ini karena lokasinya masih berada di kawasan keraton Kasunanan Surakarta, selain itu letaknya juga dekat dengan Pasar Klewer, Masjid agung, dan Kampung Batik Kauman.

Harga tiket masuk dari mueum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta relatif lebih mahal dari museum Radya Pustaka, tetapi museum ini menyimpan koleksi yang lebih banyak dan di karenakan areanya yang luas, pemajangan koleksi dari museum Suaka Budaya jadi lebih rapi dan tidak berdesakan. Selain itu,

wisatawan juga akan ditemani Guide yang akan memandu dari pintu masuk sampai

keluar dari museum.

Berikut adalah sebagian foto dari koleksi museum Suaka Budaya keraton Kasunanan Surakarta :

Gambar 32 Museum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta Sumber : Dokumentasi Museum Suaka Budaya


(40)

commit to user

Gambar diatas merupakan pintumasuk Museum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta, yang berlokasi di pintu utara keraton.

b. Koleksi

Koleksi di museum Suaka Budaya sangat komplit, mulai dari koleksi Kjahi yang menjadi tunggangan para raja, sampai koleksi batik. Berikut beberapa gambar dari koleksi museum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta :

Gambar 33 Kjahi Groedo

Sumber : www.keratonsurakarta.com

Gambar 34 Canhtik Kyai Rajamala Sumber : www.keratonsurakarta.com


(41)

commit to user

Tidak cuma di museum Radya Pustaka, di museum ini juga terdapat Canthik Kyai Rajamala. Akan tetapi Canthik di museum ini diperbolehkan untuk di foto. Dan tidak di beri sesaji seperti di museum Radya Pustaka.

Gambar 35 Koleksi Batik Museum Suaka Budaya Sumber : www.keratonsurakarta.com

Gambar 36 Toko Batik dan Souvenir Sumber : www.keratonsurakarta.com


(42)

commit to user

Di museum ini juga memiliki beberapa Koleksi Batik dan juga terdapat toko

Souvenir. Bagi para wisatawan untuk membelikan oleh-oleh kepada sanak saudara.

c. Promosi

Promosi yang dilakukan museum suaka budaya cukup bagus. Mulai dari tiket, brosur, bahkan sampai wapsite, dan bahkan menjadi salah satu objek wisata andalan kota Solo. Kerjasama dengan Travel Agent membuat museum ini ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama di hari libur dan akhir pekan.

d. Kekurangan dan kelebihan

Kelebihan dari museum Suaka Budaya Keraton Ksunanan Surakarta adalah

Koleksi yang komplit dan terawat. selain itu tempat yang luas sehingga biasa menampung semua koleksi dan tertata rapi. Ditambah panduan Tour Guide yang menjelaskan berbagai isi dan sejarah yang ada di museum Suaka Budaya. Tudak cuma tempat pameran, dalam musium ini juga terdapat tempat pembelian souvenir dan letak yang strategis karena berdekatan dengan pasar Klewer, sebagai pusat jual beli tekstil yang ada di kota Solo.

Kekurangan dari museum Suaka Budaya adalah harga tiket masuknya yang relatif mahal bila di bandingkan dengan museum Radya Pustaka yang terjangkau dikalangan masyarakat.


(43)

commit to user

31

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

1. Metode Perancangan

Untuk mempermudah dalam pembuatan media promosi Monumen Pers Nasional diperlukan adanya sebuah metode perancangan, yaitu jalanya sistem kerja pembuatan promosi dari pengumpulan data produk, biro iklan, strategi kreatif, media yang akan digunakan dan eksekusi.

Langkah pertama dilakukan adalah mengumpulkan data produk atau jasa dari Monumen Pers Nasional yang akan di promosikan, milai dari koleksi benda bersejarah, keunggulan serta ciri khas museum, susunan organisasi, calon target audience, hingga promosi yang pernah dilakukan. Setelah data dari produk atau jasa sudah terkumpul, langkah kedua adalah biro iklan akan mempersiapkan segala materi dan segala perlengkapan untuk pembuatan media promosi sesuai dari target audience yang telah ditetapkan. Mulai dari logo, headline yang akan digunakan, foto atau ilustrasi dan font

atau typeface yang akan dipakai pada desain material promosi.

Langkah ketiga adalah penentuan strategi kreatif, dalam hal ini Monumen Pers Nasional Menggunakan strategi kreatif Unique Selling Proposition (USP). Dari data yang diperoleh dari langkkah pertama, ditemukan keunikan, keunggulan dan ciri khas Monumen Pers Nasional, yang tidak dimiliki museum lain. Langkah selanjutnya adalah penentuan media yang akan digunakan, media placement serta distribusi medianya.


(44)

commit to user

Langkah terakhir adalah eksekusi desain dari semua data, material dan target

audience yang sudah ditentukan hingga pembuatan atau finishing, baik itu saat

pembuatan sketsa awal secara manual, pembuatan desain dengan komputer, memproduksi media promosi, sampai dilakukan pemasangan di media placement dan distribusi media yang telah ditentukan.

2. Konsep Kreatif

Konsep kreatif adalah pelaksanaan dan pengembangan ide maupun gagasan yang dituangkan dalam suatu perencanaan yang matang mengenai gaya desain maupun bentuk pesan yang disampaikan sehingga dapat menghasilkan rancangan karya yang bagus dan komunikasi yang efektif. Konsep awal yang dilakukan untuk materi promosi adalah dengan cara mempersiapkan dan mencari informasi yang tepat mengenai permasalahan sehingga dalam rancangan materi dapat diuji kebenaranya.

Monumen Pers Nasional Surakarta dalam mempromosikan produk atau jasanya didasarkan atas target audience yaitu anak –anak usia 7 sampai dengan 15 tahun yang duduk dibangku sekolad dasar dan SMP, sehingga dalam penyampaian pesan verbal dan pesan visual dari media promosi Monumen Pers Nasional Surakarta dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. Perancangan promosi ini menggunakan pendekatan persuasif dan kreatif, dimana dari segi persuasif lebih memfokuskan pesan promosi yang berupa ajakan untuk mengunjungi Monumen Pers Nasional Surakarta. Dari segi kreatif harus mempertimbangkan unsur-unsur warna, tipografi, ilustrasi, slogan, layout, brand atau logo type.

Dalam membuat sebuah perancangan dan perencanaan media promosi yang digunakan, memerlukan konsep kreatif berupa karakteristik visual sebagai unsur pendukungnya. Strategi kreatif yang digunakan, yaitu memakai konsep periklanan


(45)

commit to user

dengan strategi Unique Selling Proposition (USP) , yang lebih memfokuskan pesan promosi yang berupa ajakan untuk mengunjungi Monumen Pers Nasional Surakarta sebagai museum perspertama dan tertua di Indonesia.

Monumen Pers Nasional Surakarta bukan satu-satunya museum yang berada di kota Surakarta, namun Moseum ini memiliki nilai lebih dibandingkan dengan museum lainya. Monumen Pers Nasional adalah museum pers pertama dan tertua yang ada di Indonesia, dan menjadi tempat berdirinya PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dan Hari Pers Nasional. Serta memiliki koleksi surat kabar dan peralatan pers yang terlengkap dan tertua yang ada di Indonesia.

Walau ada beberapa museum di kota Surakarta, tetapi hanya Monumen Pers Nasional yang merupakan museum pers, yang menyimpan berbagai peristiwa bersejarah dalam berdirinya Negara Republik Indonesia dan perkembangan Dunia Pers yang ada di Indonesia.

Dalam pemilihan media promosi, Monumen Pers Nasional lebih mengutamakan pada peningkatan daya tarik museum kepada anak-anak, sebagai target audience. Dengan menggunakan maskot kartun yang lucu dan memasukkanya dalam berbagai media promosi. Diharapkan dapat meningkatkan daya tarik anak-anak kepada Monumen Pers Nasional.

Selain itu, perpustakaan juga menyiapkan souvenir lucu dan menarik kepada

pengunjung perpustakaan Monumen Pers Nasional. Untuk promosi Eksternal,

Monumen pers menggunakan Poster yang berwujud kalender, sehingga akan di pakai dan dilihat selama satu tahun. Monumen Pers Nasional juga menggunakan jasa iklan surat kabar, karena peranan pers yang tidak jauh dengan surat kabar dan banyaknya hubungan dengan surat kabar lokal. Disediakan juga Folder Jadwal Pelajaran Untuk


(46)

commit to user

para murid-murid sekolah. Selain berfungsi sebagai jadwal yang selalu dibawa, dalam folder ini juga terdapat banyak informasi tentang Monumen Pers Nasional yang dapat dibaca.

B.Konsep Perancangan

Konsep Perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi penciptaan karya. Untuk mencapai hasil perancangan yang dapat memecahkan masalah, maka di susun strategi dalam perancangan untuk menganalisa media yang akan di buat agar sesuai sasaran. Ada beberapa pokok pikiran yang mengacu pada pola dukungan dalam menciptakan desain secara global, menyeluruh dan tepat sasaran. Unsur pendukung dalam promosi terbagi menjadi dua bagian yang penting, yaitu:

1. Konsep Komunikasi Visual secara umum

Diperlukan informasi yang lengkap mengenai keunggulan, kelemahan,

positioning, kondisi pasar dan target audience. Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahannya maka dapat ditentukan strategi kreatif yang tepat karena mayoritas dari konsumen Satriatama adalah kalangan menengah ke atas. Target dari branding usaha ini adalah memperluas segmen pasar sehingga menambah pelanggan yang datang. Strategi komunikasi visual disusun sebagai berikut :

a. Menampilkan Visual yang menarik agar pesan tersampaikan dengan baik pada masyarakat bahwa Monumen Pers Nasional adalh museum Pers pertama dan tertua di indonesia.


(47)

commit to user

c. Merancang desain promosi yang menarik dan menumbuhkan rasa interest

konsumen.

2. Konsep Komunikasi Visual Verbal

a. Kepala berita (Headline)

Headline disebut juga sebagai judul/kepala tulisan. Headline adalah bagian

terpenting dalam iklan media cetak, yang digunakan sebagai penangkap perhatian utama.

Headline yang dipakai pada material iklan ini adalah suatu kalimat yang

menjelaskan bahwa Monumen Pers Nasional adalah museum pers yang pertama dan tertua di Indonesia. Kalimat di headline akan dijelaskan dengan Sub Headline.

Headline dengan kesederhanaan dan bersifat informatif diharapkan akan mudah

diingat oleh konsumen.

b.Penjelasan Kepala Berita (Sub Headline)

Sub headline merupakan jembatan penghubung antara headline dengan body

text. Sub headline digunakan apabila kalimat dalam headline cukup panjang

sehingga kurang efektif. Berisi tulisan yang menginformasikan maksud dari


(48)

commit to user c.Teks (Body Copy)

Bodycopy merupakan penjelas dari Headline dan Sub Headline sehingga

perlu dibuat seefektif mungkin. Berisi tentang penjelasan dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh Monumen Pers Nasional Surakarta.

d. Baseline

Baseline adalah unsur yang lainnya dan biasanya ditempatkan di bagian

bidang keseluruhan (biasanya dicantumkan nama perusahaan dan mungkin juga slogan atau alamat perusahaan). Baseline di gunakan sebagai pelengkap desain agar keseluruhan informasi dari Monumen Pers Nasional dapat dipahami dengan jelas pada desain sehingga para konsumen tidak bertanya-tanya.


(49)

commit to user

3. Konsep Komunikasi Visual Non Verbal

a. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan. Ilustrasi disampaikan dalam bentuk gambar atau foto. Adanya gambar ilustrasi digunakan guna menarik simpati dari khalayak sasaran dengan menjelaskan maksud dan tujuan dari pesan dalam bentuk gambar atau foto.

Sebagai identitas logonya. Monumen Pers Nasional menggunakan ilustrasi berupa maskot, gambar siluet dari atap bangunan Monumen Pers Nasional. Selain itu juga menggunakan foto – foto dari bangunan dan juga berbagai koleksi dari Monumen Pers Nasional yang di tempatkan pada beberapa media promosi.

b. Tipografi

Untuk mendapatkan Kesan visual yang menarik, maka harus ditunjang dengan penggunaan jenis huruf yang sesuai. Kriteria Tipografi yang mendukung hal tersebut adalah sebagai berikut :


(50)

commit to user 1) Jelas, lugas dan mudah di baca karakternya.

2) informatif, memberikan informasiyang tepat. Dalam hal ini secara verbal.

3) Contras : typeface (satu set desain dari alphabetical dan numerical

karakter yang mempunyai karakter dominan yang sama) yang berbeda.

4) Simplicity : bidang negatif dan positif yang dihasilkan dari penggabungan huruf yang tidak terlalu kompleks.

5) Proporsi : proporsi huruf yang tampak dan tidak tampak harus tepat supaya huruf yang digabungkan tampak legible.

Tipografi ini dibuat agar pesan mampu tersampaikan pada khalayak. Monumen

Pers Nasional menggunakan Logo text “Monumen Pers Nasional” dengan Font

Square721 Bold. Serta menggunakan unsur desain dengan font AvantGrade Bk BT,

dan Arial yang keduanya mempunyai karakteristik tegak, jelas dan mudah dibaca.

Selain itu untuk sisi dekoratif menggunakan Typeface dengan Font Sketch Block,

Sketchetik, dan CatholicSchoolGirls. Yang mempunyai karakter coretan gambar arsir

dan tulisan anak. Sehingga lebih disukai, karena target audience yang kebanyakan anak-anak dan remaja.

Gambar 37 Font Square721 Bold


(51)

commit to user Gambar 39 Font Arial

Gambar 40 Sketch Block

Gambar 41 Sketchetik

Gambar 42 CatholicSchoolGirls

Dari keenam jenis font yang dipakai dalam pembuatan media promosi ini, berikut keterangan dan alasan dari pemilihan karakteristik typeface.

1) Square721 Bold mempunyai karakteristik tegak, tegas dan tebal, sehingga terkesan kokoh. Digunakan pada logo Monumen Pers Nasional Surakarta.

2) AvantGrade Bk BT mempunyai karakter tegak dan mudah dibaca, serta typeface

yang terkesan modern membuat pembaca tidak mudah bosan dan mudah disukai

oleh anak muda. Tetapi tetap terkesan sopan dan formal. Digunakan pada sub judul dan judul kalender.


(52)

commit to user

3) Arial mempunyai karakteristik tegak dan mudah dibaca, walau Cuma dilihat

sekilas, tidak membuat mata capek bila membacanya. Font ini cocok digunakan pada bagian isi atau bodycopy.

4) Sketch Block mempunyai karakter tebal dan bagian dalamnya adalah arsiran

block. Telihat dekoratif tetapi jelas di baca. Font ini digunakan pada bagian judul.

5) Skechetik mempunyai karakter menyerupai AvantGrade Bk BT, namun ber bentuk

arsiran. Dan terkesan dekoratif. Di gunakan pada judul kalender dan sub judul.

6) CatholicSchoolGirls, karakternya lengkung seperti tulisan tangan anak-anak, agak

sulit terbaca, akan tetapi memiliki keunikan yang membuat daya tarik terhadap anak-anak. Digunakan pada judul sampul dan kartu pengunjung.

c. Warna

Pada desain promosi Monumen Pers Nasional menggunakan warna biru, emas,

hitam, dan magenta. Untuk warna biru memberi kesan sejuk, nyaman, dan sebagai warna KOMINFO selaku badan pengelola museum. Warna emas adalah digunakan pada ilustrasi bangunan dan layout “Pers” yang memberi kesan mewah, bersemangat dan mencolok. Sehingga menimbulkan daya tarik karena warna terkesan mencolok. Sedangkan warna hitam digunakan pada outline dan pada logo taxt “Monumen Pers

Nasional” untuk memicu daya tarik warna Emas pada layout saat dibaca oleh konsumen dan menimbulkan kesan eksklusif. Warna magenta digunakan pada backgroun sub- judul yang berfungsi memperjelas teks sub judul yang di tempatkan di atas foto.


(53)

commit to user

Gambar 43 Warna biru,Gold, hitam dan magenta d. Layout

Layout merupakan pengaturan berbagai unsur teks, garis, gambar dan

sebagainya dengan disusun rapi agar terlihat menarik oleh para konsumen.

Monumen Pers Nasional menampilkan layout dengan model polos warna emas

dengan garis biru di ujung layout dan dibatasi oleh garis putih untuk mengkombinasikan warna biru dan emas agar terkesan luas dan bersih sehingga keterbacaan logo jelas. Dalam layout ini juga terdapat maskot dan beberapa gambar tentang informasi dari Monumen Pers Nasional Surakarta.

e. Maskot

Maskot adalah bagian dari ilustrasi yang dapat menggambarkan karakteristik sebuah instansi atau perkumpulan. Selain itu maskot juga harus unik, sehingga mudah dikenal dan diingat masyarakat.

Dalam maskot Monumen Pers Nasional menggunakan karakter kartun manusia yang lucu yang diberi nama Mas Perso, sehingga mampu menarik minat anak-anak. Selain itu maskot ini juga berprofesi sebagai wartawan era penjajahan, dan


(54)

commit to user

menggunakan sepeda ontel dan kamera model lama sebagai peralatan pers era penjajahan.

Gambar 44 Mas Perso

Nama maskot ini adalah Mas Perso, yang diambil dari kata pers, dan dalam bahasa jawa sendiri perso berarti berbicara. Seperti wartawan yang selalu berbicara kepada masyarakat umum tentang apa yang dia lihat dengan benar dan jujur tanpa mengurang atau menambahi kebenaran fakta.

Desain awal maskot ini menggunakan sketsa manual drawing, dan langkah

visualisasi pembuatan dan pewarnaan menggunakan Corel Draw X4. Dalam pemilihan


(55)

commit to user

wartawan pada masa penjajahan, model dan warna rambut yang disesuaikan dengan era perjuangan kemerdekaan. Berikut daftar warna utama pada maskot.

Gambar 45 Warna Maskot

C.Teknik Pelaksanaan

Teknik pelaksanaan dalam merancang desain promosi untuk Monumen Pers Nasional Surakarta dimulai dari konsep kreatif yang akan menggunakan metode Unique

Selling Proposition (USP), dimana dalam melakukan promosi lebih menonjolkan keunikan

dan keunggulan dari Monumen Pers Nasional sehingga bisa menjadi daya tarik bagi konsumen.

Setelah itu dalam konsep perancangan dilakukan pemilihan media promosi, pengumpulan materi dan pembuatan desain visual yang efektif dan efisian menggunakan software CorelDRAW X4 dan Adobe Photoshop. Setelah pembuatan desain selesai


(56)

commit to user

langkah selanjutnya adalah visualisasi dengan menggunakan cetak print yang kemudian penempatan medianya disesuaikan dengan kebutuhan akan desain yang dibuat.

D.Target Karya

Media adalah segala sesuatu untuk menyampaikan/mengaplikasikan iklan atau pesan yang disampaikan melalui alat atau sarana komunikasi, misalnya melalui media cetak maupun media elektronik. Strategi media diperlukan agar pesan-pesan periklanan yang akan disampaikan dapat dirancang dan dilakukan dengan baik dan dapat diterima masyarakat luas. Dalam dunia periklanan media dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Media lini atas (Above The Line Media)

Tediri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (koran) serta media luar ruang (spanduk, iklan koran dan sebagainya).

2. Media lini bawah (Below The Line Media)

Terdiri dari seluruh media selain media diatas, seperti kalender, sticker cuting,

leaflet.

Berdasarkan hal tersebut maka media yang akan dipilih untuk menjadi media promosi Monumen Pers Nasional yaitu:

a. Media penunjang administrasi

1) Kartu Nama

2) ID Card

a) Konsep Desain

Desain ID Card ini tidak jauh beda dengan kartu nama yaitu menampilkan logo, foto, nama karyawan dan nama cabang. Digunakan sebagai tanda pengenal.


(57)

commit to user b) Distribusi Media

Media ini biasanya di pakai oleh masing-masing karyawan sebagai kartu identitas.

3) Seragam

Adalah media promosi yang dapat dipakai oleh semua karyawan. Elemen

desainnya sederhana karena hanya terdiri dari logo perusahaan.

a) Konsep Desain

Desain Kemeja ini cukup simpel menggunakan warna putih pada badan,emas pada lengan, dan biru pada kerah serta ujung lengan. Selain itu, menggunakan logo Kominfo utuh di bagian kantong depan, dan dipadukan dengan logo Monumen Pers Nasional di lengan kanan.

b) Distribusi Media

Media ini biasanya di pakai oleh semua karyawan.

4) Stempel Perpustakaan

Adalah media promosi yang digunakan untuk menandai kehadiran pada

kartu member perpustakaan.

a) Konsep Desain

Hanya menggunakan Logo Monumen Pers Nasional. b) Distribusi Media

Media ini digunakan Untuk menandai daftar kehadiran pada kartu perpustakaandi pegang oleh petugas penjaga perpustakaan Monumen Pers Nasional.

5) Kop Surat

Adalah media promosi yang dapat digunakan Pada Kertas Surat yang dapat menjadi identitas Monumen Pers Nasional.


(58)

commit to user

a) Konsep Desain

Hanya menggunakan Logo Monumen Pers Nasional, logo Kominfo, alamat dan garis outline sebagai penjeda antara kop dan surat.

b) Distribusi Media

Media ini biasanya di pakai atau digunakan pada surat, atau dokumen-dokumen penting yang menandakan berhubungan dengan Monumen Pers Nasional.

6) Amplop

Adalah media promosi yang dapat digunakan untuk menyegel Surat, dokumen atau Uang yang dapat menjadi identitas Monumen Pers Nasional.

a) Konsep Desain

Hanya menggunakan Logo Monumen Pers Nasional, logo Kominfo, dan alamat. Dengan layout warna emas dan biru. Serta outline siluet bangunan atap Monumen Pers Nasional, sebagai cirikhas.

b) Distribusi Media

Media ini biasanya di pakai atau digunakan untuk menyegel pada surat, atau dokumen-dokumen penting yang menandakan berhubungan dengan Monumen Pers

b. Media lini atas (Above The Line) 1) Iklan Koran

Iklan surat kabar merupakan iklan yang berisi informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Media ini mempunyai kategori jangkauan lokal hingga nasional, dengan adanya iklan koran ini konsumen dari luar daerahpun dapat mengetahui tentang keberadaan dari Monumen Pers Nasional karena koran beredar tidak hanya pada satu daerah saja namun dapat


(59)

commit to user menjangkau daerah lain.

a) Konsep Desain

Desain iklan koran ini menggunakan warna hitam putih yang isinya berupa penjelasan dari produk atau jasa yang ditawarkan di Monumen Pers Nasional dan menempatkan logo diatas.

b) Penempatan Media

Surat kabar SOLOPOS dengan spesifikasi iklan dimuat pada halaman 13, space iklan 1 kolom (100 mm x 38 mm) dan dimuat selama 1 minggu

pada hari senin, rabu dan jum’at. Mulai tanggal 7, 9, 11 Januari 2013.

2) Umbul-umbul

Umbul-Umbul merupakan media yang berfungsi suatu tanda untuk menandai sebuah letak perusahaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai media promosi untuk menarik para pengendara yang melewati bangunan Monumen Pers Nasional.

a) Konsep Desain

Desain umbul-umbul ini berupa maskot, permainan garis yang berasal, warna, logo Monumen Pers Nasional dan terdapat logo Kominfo di bagian atasnya.

b) Penempatan Media

Media ini dipasang di sekitar jalan Gajah Mada No. 59 Surakarta, yaitu disekitar lokasi dari Monumen Pers Nasional.

c. Media lini bawah (Below The Line)


(60)

commit to user

Folder merupakan media lini bawah yang berukuran kecil. Folder selain

berisi tabel jadwal pelajaran bagi siswa folder ini juga berisi informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh Monumen Pers Nasional.

a) Konsep Desain

Desain folder jadwal pelajaran ini menggunakan dua sisi sampul muka yaitu sampul depan dan sampul belakang yang di isi dengan kolom tabel jadwal pelajaran, dengan menempatkan kata-kata tentang isi beritatentang Monumen Pers Nasional didalamnya yang di bagi dalam 2 lipatan. Media promosi ini merupakan media yang efektif karena bentuknya yang berupa lembaran jadwal yang akan selalu dilihat oleh pelajar yang menggunakanya.

b) Distribusi Media

Media ini dibagikan atau disebarluaskan kepada para pelajar di sekolah maupun pelajar yang berkunjung ke Monumen Pers Nasional. 2) Poster Kalender

Poster kalender adalah pemberitahuan secara tertulis atau lembaran tercetak berukuran besar. Keunggulan poster kalender adalah kemampuannya untuk menampilkan ilustrasi visual dan warna yang menarik..

a) Konsep Desain

Desain poster ini hanya berisi ilustasi maskot yang memegang koran yang berisi sajian foto, alamat, logo dan jadwal kalenderyang ditempatkan di bagian bawah ilustrasi.


(61)

commit to user

Media poster kalender disini dipasang di sekolah-sekolah sebagai sarana memberikan informasi dan pengingat tanggal kepada target

audience.

3) Kartu Pengunjung

Media yang digunakan untuk penitipan barang sekaligus tanda bagi para pengunjung. Kartu ini harus dikembalikan saat pengunjung akan meninggalkan gedung pameran dan mengambil barang titipan.

a) Konsep Desain

Desain kartu pengunjung ini menggunakan desain yang simple, terdapat logo, Judul kartu pengunjung, mascot dan nomor pengunjung yang berfunsi sebagai penanda pengunjung dan nomot penitipan barang. b) Pistribusi Media

Media ini ditempatkan di meja pintu masuk sebagai bukti pepengunjung

legal.

4) X-Banner

Media dalam ruang yang berisikan pesan secara singkat dan jelas tanpa banyak kalimat serta gambar. Kelebihannya fleksibelitas terhadap penempatan karena ukurannya yang cukup kecil. Kelemahannya yaitu ukuran yang relatif kecil sehingga menimbulkan keterbatasan informasi yang disampaikan.

a) Konsep Desain

Desain x-banner ini menggunakan logo Maskot, dan foto-foto produk atau jasa dari Monumen Pers Nasional karena secara langsung menyodorkan informasi produk atau jasa.


(62)

commit to user

Media ini ditempatkan didepan pintu masuk Monumen Pers Nasional agar calon konsumen dapat melihatnya.

5) Sticker Cutting

Adalah media promosi yang dicetak diatas kertas stiker. Elemen

desainnya lebih simpel hanya terdiri dari logo perusahaan.

a) Konsep Desain

Desain stiker ini menggunakan logo Monumen Pers Nasional. b) Distribusi Media

Stiker diberikan sebagai souvenir akhir tahun sebagai tanda terima kunjungan ke Monumen Pers Nasional.

6) Kalender Meja

Adalah media promosi yang dicetak diatas kertas. Elemen desainnya terdiri dari logo perusahaan, maskot, foto-foto perusahaan dan koleksi dari Monumen Pers Nasional, serta jadwal hari, bulan dan tahun.

a) Konsep Desain

Desain kalender ini menggunakan logo Monumen Pers Nasional, logo Kominfo, maskot dan foto-foto dari bangunan serta koleksi dari Monumen Pers Nasional.

b) Distribusi Media

Kalender diberikan sebagai souvenir kunjungan ke perpustakaan Monumen Pers Nasional.

7) Buku Daftar Peminjaman Buku Perpustakaan

Adalah media promosi yang dicetak diatas kertas. Elemen desainnya terdiri dari logo perusahaan, judul, maskot dan tabel keterangan pengunjung yang akan meminjam buku di perpustakaan.


(63)

commit to user

a) Konsep Desain

Desainya terdiri dari logo perusahaan, judul, maskot dan tabel keterangan pengunjung yang akan meminjam buku di perpustakaan.

b) Penempatan Media

Buku ini di tempatkan di meja resepsionis perpustakaan Monumen Pers Nasional.

8) Jam Meja

Adalah media promosi yang dicetak dalam sebuah benda berwujud jam meja. Elemen desainnya terdiri dari logo perusahaan dan museum yang di cetak didalam cover sebuah jam meja.

a) Konsep Desain

Desain jam ini menggunakan logo Monumen Pers Nasional dan angka penunjuk waktu.

b) Penempatan Media

Jam meja ditempatkan di atas meja kantor, meja perpustakaan Monumen Pers Nasional. dan sebagai souvenir kepada lembaga-lembaga yang bekerjasama dengan Monumen Pers Nasional.

9) Jam Meja Mini

Adalah media promosi yang dicetak dalam sebuah benda berwujud jam meja. Elemen desainnya terdiri dari logo perusahaan yang di cetak didalam cover sebuah jam meja.

a) Konsep Desain

Desain jam ini menggunakan logo Monumen Pers Nasional dan angka penunjuk waktu. Dengan bentuk yang unik dan menarik yang disukai anak-anak.


(64)

commit to user

b) Penempatan Media

Jam meja ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen Pers Nasional. Bentuknya yang unik menimbulkan daya minat kepada anak-anak untuk mengunjungi perpustakaan.

10) Kartu Perpustakaan

Kartu Perpustakaan berfungsi sebagai tanda pengenal atau member anggota perpustakaan.

a) Konsep Desain

Desain kartu perpustakaan ini menggunakan desain yang simple. Didalamnya terdapat gambar logo, nama Monumen Pers Nasional, alamat dan nomor telfon yang bisa dihubungi. Serta biodata pemegang kartu, ilustrasi seperti siluet gedung monumen pers dan maskot menunjukkan keunikan dan cirikhas Monumen Pers Nasional.

b) Distribusi Media

Penempatan media ini langsung kepada pemegang member perpustakaan Monumen Pers Nasional.

11) Pictogram

Pictogram berfungsi sebagai tanda penunjuk informasi dari segala sarana

dan prosarana yang ada di dalam Monumen Pers Nasional. Elemen desain yang dibuat pada Pictogram harus jelas karena berisi nama atau penunjuk ruangan, dan logo perusahaan.

a) Konsep Desain

Desain Pictogram ini menggunakan desain yang simple. Didalamnya terdapat gambar maskot, logo Kominfo, dan nama ruangan atau fasilitas di Monumen Pers Nasional.


(65)

commit to user

b) Penempatan Media

Penempatan media ini langsung di tempelkan di depan ruangan atau lorong yang berhubungan dengan ruang atau fasilitas yang ada di Monumen Pers Nasional.

12)Penggaris

a) Konsep Desain

Desain penggaris ini menggunakan desain yang simple. Didalamnya terdapat gambar maskot, logo Kominfo, logo Monumen Pers Nasional dan alamat website Monumen Pers Nasional.

b) Distribusi Media

Distribusi media ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen Pers Nasional.

13)Pensil

a) Konsep Desain

Desain pensil ini menggunakan desain yang simple. Didalamnya terdapat

logo Monumen Pers Nasional.

b) Distribusi Media

Distribusi media ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen Pers Nasional.


(66)

commit to user

55

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A.Media Penunjang Administrasi

1. Kartu Nama

a. Media Bahan : Art Paper 260 gr.

b. Ukuran : 8 x 5 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, logo, dan alamat

d. Tipografi : Square721 Bold, dan AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Langsung kepada pemegang atau diletakkan dimeja


(67)

commit to user

2. ID Card

a. Media Bahan : Art Paper 260 gr.

b. Ukuran : 8,5 x 5,5 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, foto, nama, jabatan, logo, dan alamat

d. Tipografi : Square721 Bold, dan AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Dipakai oleh masing-masing karyawan sebagai kartu


(68)

commit to user

3. Seragam

a. Media Bahan : Kain Kemeja

b. Ukuran : All Size

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo dan Monumen Pers Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Jahit dan Bordir

h. Placement : Dipakai sebagai seragam karyawan


(69)

commit to user

4. Stempel Perpustakaan

a. Media Bahan : Karet

b. Ukuran : 1,5 x 1,7 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo

d. Tipografi : Square721 Bold

e. Format Desain : landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Stempel

h. Placement : Dipakai sebagai penanda pengunjungan kartu


(70)

commit to user

5. Kop Surat

a. Media Bahan : HVS 70 gr

b. Ukuran : 29,7 x 21cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, Monumen pers Nasional, alamat dan

Siluet Bangunan atap museum.

d. Tipografi : Square721 Bold dan AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Printing

h. Placement : Digunakan pada surat, atau dokumen-dokumen penting

yang menandakan berhubungan dengan Monumen Pers Nasional.


(71)

commit to user

6. Amplop

a. Media Bahan : HVS 70 gr

b. Ukuran : 25 x 27 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, Monumen pers Nasional, alamat dan

Siluet Bangunan atap museum.

d. Tipografi : Square721 Bold dan AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak Offset

h. Placement : digunakan untuk menyegel surat, atau dokumen-

dokumen penting yang menandakan berhubungan dengan Monumen Pers.


(72)

commit to user

B.Media Lini Atas (Above The Line)

1. Iklan Koran

a. Media Bahan : Kertas Koran

b. Ukuran : 38 x 100mm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,

alamat dan Foto.

d. Tipografi : Square721 Bold, Sketch Blok dan AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak

h. Placement : Surat kabar SOLOPOS dengan spesifikasi iklan dimuat

pada halaman 13, space iklan 1 kolom (100 mm x 38mm) dan dimuat selama 1 minggu pada hari senin, rabu dan


(73)

commit to user

2. Umbul-umbul

a. Media Bahan : MMT

b. Ukuran : 50 x 200 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, dan Monumen pers Nasional.

d. Tipografi : Square721 Bold

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Media ini dipasang di sekitar jalan Gajah Mada No. 59

Surakarta, yaitu disekitar lokasi dari Monumen Pers Nasional.


(74)

commit to user

C.Media Lini Bawah (Below The Line)

1. Folder Jadwal Pelajaran

Depan Belakang

a. Media Bahan : Art Paper 180 gr

b. Ukuran : 30 x 20 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional dan

Foto.

d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, Sketch block,

Sketchetik dan Arial

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak

h. Placement : Media ini dibagikan atau disebarluaskan kepada para

pelajar di sekolah maupun pelajar yang berkunjung ke Monumen Pers Nasional.


(75)

commit to user

2. Poster Kalender

a. Media Bahan : Art Paper 260 gr

b. Ukuran : 29,7 x 42 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,

kalender dan Foto.

d. Tipografi : Square721 Bold, AvantGrade Bk BT, Sketch block,

Sketchetik , CatholicSchoolGirls dan Arial

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak offset

h. Placement : Media poster kalender disini dipasang di sekolah

sekolah sebagai sarana memberikan informasi dan pengingat tanggal kepada target audience.


(76)

commit to user

3. Kartu Pengunjung

Belakang Depan

a. Media Bahan : Akrilik

b. Ukuran : 10 x 6,5 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,

dan Peta.

d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, Sketch block,

dan CatholicSchoolGirls.

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Media ini ditempatkan di meja pintu masuk sebagai


(77)

commit to user

4. X-Banner

a. Media Bahan : MMT

b. Ukuran : 60 x 160 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,

dan Foto.

d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, dan Sketch block.

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Media ini ditempatkan didepan pintu masuk Monumen


(78)

commit to user

5. Sticker Cutting

a. Media Bahan : Sticker Cutting

b. Ukuran : 15 x 1,5 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Monumen pers Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cutting Print

h. Placement : Stiker diberikan sebagai souvenir sebagai tanda terima


(79)

commit to user

6. Kalender Meja

a. Media Bahan : Art Paper 230gr

b. Ukuran : 15 x 15 cm (12 Lembar dan Cover)

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Foto, dan Logo Monumen pers

Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, Sketch block,

dan CatholicSchoolGirls.

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak Offset

h. Placement : Kalender diberikan sebagai souvenir kunjungan ke


(80)

commit to user

7. Buku Daftar Peminjaman Buku Perpustakaan

Cover

Isi

a. Media Bahan : Art Paper 230 gr dan HVS 80 gr

b. Ukuran : 29,7 x 21 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Tabel dan Logo Monumen pers

Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold, AvantGrade Bk BT,dan

CatholicSchoolGirls.

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak Offset

h. Placement : Buku ini di tempatkan di meja resepsionis perpustakaan


(81)

commit to user

8. Jam Meja

a. Media Bahan : Art Paper 230 gr dan Jam Meja

b. Ukuran : Diameter 6 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, dan Logo Monumen pers Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold, Sketch Block, dan AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Jam meja ditempatkan di atas meja kantor, meja

perpustakaan Monumen Pers Nasional. dan sebagai

souvenir kepada lembaga-lembaga yang bekerjasama


(82)

commit to user

9. Jam Meja Mini

a. Media Bahan : Art Paper 230 gr dan Jam Mini

b. Ukuran : Diameter 5 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, dan Logo Monumen pers Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold, Sketch Block, dan AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Jam meja ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan

Monumen Pers Nasional. Bentuknya yang unik

menimbulkan daya minat kepada anak-anak untuk mengunjungi perpustakaan.


(83)

commit to user

10. Kartu Perpustakaan

Depan Belakang

a. Media Bahan : Art Paper 360 gr

b. Ukuran : 10 X 12 cm

c. Ilustrasi desain : Maskot, Alamat, Biodata, Logo Kominfo, dan Logo

Monumen Pers Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold, Arial, CatholicSchoolGirls dan

AvantGrade Bk BT

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Penempatan media ini langsung kepada pemegang


(84)

commit to user

11. Pictogram

a. Media Bahan : Akrilik

b. Ukuran : 15 X 14,5 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, dan Maskot.

d. Tipografi : Sketch Block

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Ditempelkan di depan ruangan atau lorong yang

berhubungan dengan ruang atau fasilitas yang ada di Monumen Pers Nasional.


(85)

commit to user

12.Penggaris

Depan

Belakang

a. Media Bahan : Art Paper 300 gr

b. Ukuran : 18 X 3,75 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, Logo Monumen Pers Nasional dan

Maskot.

d. Tipografi : Square721 Bold, dan Sketch Block

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak Offset

h. Placement : Sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen


(86)

commit to user

13.Pensil

a. Media Bahan : Kertas Sticker dan Pensil

b. Ukuran : 17,5 X 3,5 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Monumen Pers Nasional

d. Tipografi : Square721 Bold

e. Format Desain : Landscape

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

g. Realisasi : Cetak Offset

h. Placement : Sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen


(87)

commit to user

76

BAB V

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Dalam pembuatan suatu promosi tentang produk ataupun jasa, pembuat desain promosi dihadapkan pada konsekuensi. Artinya, dalam membuat perancangan promosi harus memperhatikan apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana.

Pembuat iklan harus mengetahui karakter produk atau jasa yang akan ditawarkan. Siapa, artinya segmen atau market yang dituju, hal ini sangat penting karena akan mempengarruhi sampai tidaknya pesan yang akan disampaikan. Segmen atau target market dapat digolongkan sesuai klasifikasinya masing–masing. Kapan, yaitu waktu dari iklan akan ditayangkan harus sesuai dengan kondisi sosial yang terjadi pada masa itu. Dimana, artinya luasan sasaran yang dituju. Setelah memperhatikan faktor – faktor diatas, langkah selanjutnya adalah bagaimana menciptakan desain promosi yang memenuhi elemen-elemen penting diatas.

Dalam Promosi Monumen Pers Nasional yang beralamatkan di Jl. Gajah Mada No. 59 Surakarta ini, penulis dihadapkan dengan obyek wisata museum pers, yang merupakan museum pers pertama dan tertua yang ada di Indonesia. Di dalamnya terdapat berbagai macam koleksi surat kabar dan peralatan pers sejak era penjajahan Belanda, selain itu juga terdapat beberapa


(88)

commit to user

fasilitas yang tersedia untuk umum. Seperti papan baca surat kabar, ruang pameran, media center, dan perpustakaan.

Akan tetapi, dikarenakan kurangnya promosi yang dilakukan oleh Monumen Pers Nasional. museum pers ini cenderung sepi pengunjung dan bahkan banyak masyarakat yang tidak tahu kalau Monumen Pers Nasional adalah sebuah museum pers.

Sehingga dalam proses perancancangan promosi yang dibuat harus benar- benar detail dalam menentukan konsep yang akan dibuat. Dengan harapan, rancangan promosi yang dibuat mampu mewujudkan tujuan awal yaitu memberitahu dan menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah pers yang ada di Indonesia.

B.

Saran

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyarankan agar Monumen Pers Nasional lebih giat dalam melakukan promosi, dan yang paling penting adalah mampu menciptakan promosi yang efektif dan tepat sasaran. Yaitu menggunakan strategi Unique Selling Proposition (USP) , yang lebih memfokuskan pesan promosi yang berupa ajakan untuk mengunjungi Monumen Pers Nasional Surakarta sebagai museum pers pertama dan tertua di Indonesia. Dengan anak- anak usia 7 sampai 15 tahun target audience dan target marketnya.

Serta menggunakan media yang disukai dan dapat di pakai anak-anak sebagai sarana belajar tentang sejarah pers di Indonesia. Seperti


(89)

commit to user

folder jadwal pelajaran yang berisi tentang informasi sejarah dari Monumen Pers Nasional dan koleksinya. Poster yang berwujud kalender, dan souvenir jam meja yang diberikan kepada sekolah – sekolah yang ada di kota Surakarta.

Selain itu, pengunjung Monumen Pers Nasional yang

mendaftarkan diri sebagai member perpustakaan dan datang ke perpustakaan secara rutin, akan di berikan souvenir cantik dan unik. Terutama untuk pelajar anak – anak SD sampai SMP, sehingga minat anak- anak pada museum pers dan membaca sejarah pers meningkat.

Dengan demikian penulis dapat mewujudkan tujuan dari promosi museum yaitu memperkenalkan Monumen Pers Nasional sebagai museum pers pertama dan tertua di Indonesia. Yang memiliki koleksi Surat kabar terlengkap yang ada di Indonesia sejak era penjajahan Belanda.


(1)

commit to user

11. Pictogram

a. Media Bahan : Akrilik

b. Ukuran : 15 X 14,5 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, dan Maskot. d. Tipografi : Sketch Block

e. Format Desain : Potrait

f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 g. Realisasi : Digital Print

h. Placement : Ditempelkan di depan ruangan atau lorong yang berhubungan dengan ruang atau fasilitas yang ada di Monumen Pers Nasional.


(2)

12.Penggaris

Depan

Belakang

a. Media Bahan : Art Paper 300 gr b. Ukuran : 18 X 3,75 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, Logo Monumen Pers Nasional dan Maskot.

d. Tipografi : Square721 Bold, dan Sketch Block e. Format Desain : Landscape


(3)

commit to user

13.Pensil

a. Media Bahan : Kertas Sticker dan Pensil b. Ukuran : 17,5 X 3,5 cm

c. Ilustrasi desain : Logo Monumen Pers Nasional d. Tipografi : Square721 Bold

e. Format Desain : Landscape f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 g. Realisasi : Cetak Offset

h. Placement : Sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen Pers Nasional.


(4)

BAB V

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Dalam pembuatan suatu promosi tentang produk ataupun jasa, pembuat desain promosi dihadapkan pada konsekuensi. Artinya, dalam membuat perancangan promosi harus memperhatikan apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana.

Pembuat iklan harus mengetahui karakter produk atau jasa yang akan ditawarkan. Siapa, artinya segmen atau market yang dituju, hal ini sangat penting karena akan mempengarruhi sampai tidaknya pesan yang akan disampaikan. Segmen atau target market dapat digolongkan sesuai klasifikasinya masing–masing. Kapan, yaitu waktu dari iklan akan ditayangkan harus sesuai dengan kondisi sosial yang terjadi pada masa itu. Dimana, artinya luasan sasaran yang dituju. Setelah memperhatikan faktor – faktor diatas, langkah selanjutnya adalah bagaimana menciptakan desain promosi yang memenuhi elemen-elemen penting diatas.


(5)

commit to user

fasilitas yang tersedia untuk umum. Seperti papan baca surat kabar, ruang pameran, media center, dan perpustakaan.

Akan tetapi, dikarenakan kurangnya promosi yang dilakukan oleh Monumen Pers Nasional. museum pers ini cenderung sepi pengunjung dan bahkan banyak masyarakat yang tidak tahu kalau Monumen Pers Nasional adalah sebuah museum pers.

Sehingga dalam proses perancancangan promosi yang dibuat harus benar- benar detail dalam menentukan konsep yang akan dibuat. Dengan harapan, rancangan promosi yang dibuat mampu mewujudkan tujuan awal yaitu memberitahu dan menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah pers yang ada di Indonesia.

B.

Saran

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyarankan agar Monumen Pers Nasional lebih giat dalam melakukan promosi, dan yang paling penting adalah mampu menciptakan promosi yang efektif dan tepat sasaran. Yaitu menggunakan strategi Unique Selling Proposition (USP) , yang lebih memfokuskan pesan promosi yang berupa ajakan untuk mengunjungi Monumen Pers Nasional Surakarta sebagai museum pers pertama dan tertua di Indonesia. Dengan anak- anak usia 7 sampai 15 tahun target audience dan target marketnya.

Serta menggunakan media yang disukai dan dapat di pakai anak-anak sebagai sarana belajar tentang sejarah pers di Indonesia. Seperti


(6)

folder jadwal pelajaran yang berisi tentang informasi sejarah dari Monumen Pers Nasional dan koleksinya. Poster yang berwujud kalender, dan souvenir jam meja yang diberikan kepada sekolah – sekolah yang ada di kota Surakarta.

Selain itu, pengunjung Monumen Pers Nasional yang mendaftarkan diri sebagai member perpustakaan dan datang ke perpustakaan secara rutin, akan di berikan souvenir cantik dan unik. Terutama untuk pelajar anak – anak SD sampai SMP, sehingga minat anak- anak pada museum pers dan membaca sejarah pers meningkat.

Dengan demikian penulis dapat mewujudkan tujuan dari promosi museum yaitu memperkenalkan Monumen Pers Nasional sebagai museum pers pertama dan tertua di Indonesia. Yang memiliki koleksi Surat kabar terlengkap yang ada di Indonesia sejak era penjajahan Belanda.