PERBEDAAN PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA SI UNIVERSITAS AIRLANGGA DAN MAHASISWA SI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.
PERBEDAAN PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA SI
UNIVERSITAS AIRLANGGA DAN MAHASISWA SI UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Aldilla Zara Ayu
0813010109/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Per bedaan
Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kr itis dan Kepr ibadian pada Mahasiswa
SI Akuntansi” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di
Surabaya.
Sejak adanya ide sampai pada tahap penyelesaian skripsi ini, peneliti
menyadari sepenuhnya banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2. Bapak Dr. Dhani Ichsannuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, Msi selaku Ketua Progdi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Bapak Drs. Ec. R. A Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi yang telah membantu memberikan petunjuk kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini
5. Ibu Rina Moestika, SE, MMA, selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dengan sabar memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
6. Para
dosen
dan
staff
karyawan
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
7. Secara khusus dengan rasa hormat menyampaikan terima kasih sedalamdalamnya kepada Ayahanda (Ir. H. Asep Suryatna MMA), Ibunda
(Hj. Idha Tri Ayu Wangi), serta Adik (M. Agkha Kahfi Dwi Jaya) beserta
seluruh anggota keluarga yang telah memberikan banyak dorongan,
semangat, serta doa restu baik secara moral maupun secara materiil.
8. Secara khusus pula dengan rasa cinta menyampaikan terima kasih
sedalam- dalamnya kepada pasangan ku Resha Y Putra yang telah
memberi semangat dan curahan kasih sayang hingga skripsi ini selesai
9. Buat sahabat-sahabat ku Dinda Kumala Sari, Riska Alifya W, Himawan
Saputro, Drajat Fitriansyah, Yuni Puspitasari, serta teman teman lain yang
tidak sempat disebut satu persatu terima kasih untuk semangat dan doa
yang diberikan.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan karunia Nya kepada semua
pihak yang telah membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini.
Peneliti
menyadari bahwa apa yang telah disajikan dalam penelitian ini masih banyak
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kekurangan, untuk itu kami menerima kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan penelitian ini. Namun peneliti berharap hasilnya
dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Mei 2012
Peneliti
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BERPIKIR KRITIS DAN
KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA SI AKUNTANSI
Oleh :
Alldila Zar a Ayu
Abstr ak
Persaingan di dunia kerja saat ini semakin tajam akibat adanya globalisasi.
Pendidikan tinggi akuntansi sebagai sebuah institusi yang menghasilkan lulusan
dalam bidang akuntansi saat ini dituntut tidak hanya menghasilkan lulusan yang
menguasai kemampuan dibidang akademik, tetapi juga mempunyai kemampuan
bersifat teknis analisis dalam bidang humanistic skil dan professional skill
sehingga mempunyai nilai tambah dalam bersaing di dunia kerja.
Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer dari responden yang
menjadi obyek penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 79 mahasiswa
akuntansi tahun 2008. Sapel terdiri atas 47 mahasiswa Universitas Airlangga dan
32 mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Skala
pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel X dan Y yaitu dengan
menggunakan skala intervalyang tidak hanya mengelompokkan individu namun
juga mengukur besaran preferensi antar individu. Sedangkan teknik penyusunan
skala menggunakan metode perbedaan semantic (semantic differensial scale ) data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis uji MANOVA
dengan alat bantu SPSS 17.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
kemampuan komunikasi, dan kepribadian sedangkan ada perbedaan berpikir kritis
pada mahasiswa SI Akuntansi Universitas Airlangga dan mahasiswa SI Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Keyword : Kemampuan komunikasi, berpikir kritis, kepribadian
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xii
ABSTRAK ................................................................................... ivx
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang masalah ........................................................
1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................
6
1.3
Tujuan Penelitian ..................................................................
6
1.4
Manfaat Penelitian ................................................................
7
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1
Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................
8
2.1.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian
Sekarang ................................................................... 10
2.2
Landasan Teori ..................................................................... 11
2.2.1 Komunikasi ............................................................... 11
2.2.1.1 Pengertian Komunikasi .................................. 11
2.2.1.2 Teori Komunikasi .......................................... 14
2.2.1.3 Unsur Komunikasi ......................................... 23
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.4 Tipe Komunikasi ........................................... 24
2.2.1.5 Fungsi Komunikasi ........................................ 25
2.2.1.6 Gangguan dan Rintangan Komunikasi ........... 26
2.2.2 Berpikir Kritis .......................................................... 28
2.2.2.1 Pengertian Berpikir Kritis ............................ 28
2.2.2.2 Teori Berpikir Kritis .................................... 29
2.2.2.3 Karakteristik Pemikir Kritis ......................... 30
2.2.2.4 Cara Berpikir Kritis ...................................... 30
2.2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Berpikir
Kritis ............................................................ 31
2.2.2.6 Manfaat Berpikir Kritis ................................ 32
2.2.2.7 Berpikir Kritis pada Remaja ......................... 33
2.2.3 Kepribadian ............................................................... 34
2.2.3.1 Pengertian Kepribadian ................................ 34
2.2.3.2 Faktor-faktor Kepribadian ............................ 35
2.2.3.3 Teori Kepribadian ........................................ 36
2.2.4 Kerangka Pikir .......................................................... 38
BAB III
2.3
Kerangka Pemikiran .............................................................. 38
2.4
Hipotesis ............................................................................... 39
METODE PENELITIAN
3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................... 40
3.1.1 Definisi Operasional .................................................... 40
3.1.2 Pengukuran Variabel .................................................... 41
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2
Teknik Penentuan Sampel ..................................................... 42
3.2.1 Populasi ....................................................................... 42
3.2.2 Sampel ......................................................................... 42
3.3
Teknik Pengumpulan Data ................................................... 43
3.3.1 Jenis Data .................................................................... 43
3.3.2 Sumber Data ................................................................ 44
3.3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................... 44
3.4
Uji Kualitas Data .................................................................. 45
3.4.1 Uji Validitas ................................................................ 45
3.4.2 Uji Reliabilitas ............................................................. 46
3.4.3 Uji Normalitas ............................................................. 46
3.5
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................... 47
3.5.1 Teknik Analisis ............................................................ 47
3.6
Uji Asumsi Manova ............................................................... 47
3.6.1 Uji Box Test ................................................................. 47
3.6.2 Uji Multivariate Test .................................................... 47
3.6.3 Uji Levene’s Test ......................................................... 48
3.7
Uji Hipotesis ......................................................................... 48
3.7.1 Uji Test Of between Subject Effect ............................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Obyek Penelitian ................................................... 50
4.1.1 Sejarah singkat Universitas Airlangga ....................... 50
4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis ........ 53
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.3 Program Pendidikan .................................................. 57
4.1.4 Penyelenggaraan Pendidikan ..................................... 58
4.1.5 Visi dan Misi Program Studi Akuntansi ..................... 60
4.1.5.1 Visi ................................................................ 60
4.1.5.2 Misi ............................................................... 60
4.1.6 Gambaran Umum Program Studi Akuntansi .............. 61
4.2
Sejarah Singkat UPN ............................................................ 62
4.2.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi ......................... 63
4.2.2 Visi misi Program Studi Akuntansi ............................ 64
4.2.2.1 Visi ................................................................ 64
4.2.2.2 Misi ............................................................... 64
4.2.3 Gambaran Umum Program Studi Akuntansi .............. 64
4.3
Deskripsi Responden ............................................................ 65
4.4
Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 69
4.4.1 Deskripsi Variabel Kemampuan Komunikasi (X1) ..... 69
4.4.2 Deskripsi Variabel Berpikir Kritis (X2) ...................... 75
4.4.3 Deskripsi Variabel Kepribadian (X3) .......................... 82
4.5
Deskripsi Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis .................. 89
4.5.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas ............................... 89
4.5.2 Uji Reliabilitas .......................................................... 93
4.5.3 Uji Normalitas ........................................................... 94
4.6
Uji Asumsi MANOVA ......................................................... 95
4.6.1 Uji Box’s Test .......................................................... 95
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6.2 Uji Multivariate ........................................................ 95
4.6.3 Uji Levene’s Test ...................................................... 96
4.6.4 Test of between Subject Effects ................................. 97
BAB V
4.7
Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 98
4.8
Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang . 102
4.9
Keterbatasan Penelitian ......................................................... 104
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan ........................................................................... 106
5.2
Saran ..................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Universitas
Airlangga ........................................................................ 66
Tabel 4.2
Deskripsi berdasarkan Umur pada Universitas Airlangga............ 66
Tabel 4.3
Desripsi Responden Berdasarkan IPK pada Universitas Airlangga.... 67
Tabel 4.4
Deskripsi berdasarkan Jenis Kelamin pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur........................... 67
Tabel 4.5
Deskripsi berdasarkan Umur pada Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur ................................................. 68
Table 4.6
Deskripsi Responden berdasarkan IPK pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur........................... 68
Tabel 4.7
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Universitas Airlangga ...... 69
Table 4.8
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur ................................................. 72
Tabel 4.9
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Berpikir Kritis Mahasiswa Universitas Airlangga (X2)............... 77
Tabel 4.10
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Berpikir Kritis Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur (X2) ....................................................... 79
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.11
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas Airlangga .................. 84
Tabel 4.12
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur ................................................ 86
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Variable Kemampuan Komunikasi (X1) .................. 90
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Kemampuan Komunikasi (X1) putaran 2 ....... 91
Tabel 4.15
Hasil uji validitas variable Berpikir Kritis (X2) ........................... 91
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Berpikir Kritis (X2) Putaran 2 ...................... 92
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variable Kepribadian (X3) ............................ 93
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Kepribadian (X3) Putaran 2 ......................... 93
Tabel 4.19
Hasil Uji Realibilitas Kuesioner.................................................. 94
Tabel 4.20
Hasil pengujian normalitas ......................................................... 95
Tabel 4.21
Uji Box’s Test ........................................................................... 95
Tabel 4.22
Uji Multivariate .......................................................................... 95
Tabel 4.23
Uji Levene’s test ......................................................................... 97
Tabel 4.24
Test of between subject effects .................................................... 98
Tabel 4.25
Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang ...... 100
x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran ........................................................
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Tabulasi Variabel Kemampuan Komunikasi (X1) Mahasiswa
Universitas Airlangga
Lampiran 2.
Tabulasi Variabel Berpikir Kritis (X2) Mahasiswa Universitas
Airlangga
Lampiran 3.
Tabulasi Variabel Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas
Airlangga
Lampiran 4.
Tabulasi Variabel kemampuan Komunikasi (X1) Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 5.
Tabulasi Variabel Berpikir Kritis (X2) Mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 6.
Tabulasi Variabel Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 7.
Uji Validitas Variabel Kemampuan Komunikasi (X1) Putaran
Pertama
Lampiran 8.
Uji Validitas Variabel kemampuan Komunikasi (X1) Putaran
Kedua
Lampiran 9.
Uji Validitas Variabel Berpikir Kritis (X2) Putaran Pertama
Lampiran 10. Uji Validitas Berpikir Kritis (X2) Putaran Kedua
Lampiran 11. Uji Validitas Kepribadian (X3) Putaran Pertama
Lampiran 12. Uji Validitas Kepribadian (X3) Putaran kedua
Lampiran 13. Uji Realibilitas Variabel Kemampuan Komunikasi (X1)
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Lampiran 14. Uji Realibilitas Variabel Kepribadian (X3)
Lampiran 15. Data Uji Normalitas
Lampiran 16. Uji Box m Test
Lampiran 17. Uji Multivariate Test
Lampiran 18. Uji Levene’s Test
Lampiran 19. Uji Tests Of Between – Subject Effects
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Persaingan di dunia kerja saat ini semakin tajam akibat adanya
globalisasi. Pendidikan tinggi akuntansi sebagai sebuah institusi yang
menghasilkan lulusan dalam bidang akuntansi saat ini dituntut tidak hanya
menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan dibidang akademik,
tetapi juga mempunyai kemampuan bersifat teknis analisis dalam bidang
humanistic skil dan professional skill sehingga mempunyai nilai tambah
dalam bersaing di dunia kerja.
Dalam Program Studi Akuntansi, mahasiswa akan diberi bekal dan
pemahaman yang cukup mengenai penyusunan dan pemeriksaan laporan
keuangan, perencanaan perpajakan, dan juga analisis mengenai laporan
keuangan. Sehingga mahasiswa lulusan akuntansi dapat memperoleh
pemahaman akuntansi yang cukup sebagai bekal di masa depan.
Dalam melaksanakan pekerjaannya secara professional, lulusan
fakultas ekonomi sangat membutuhkan pemahaman yang cukup mengenai
akuntansi itu sendiri. Pada umumnya dalam masyarakat terdapat anggapan
bahwa pendidikan tinggi merupakan persiapan untuk menghadapi
kehidupan di masa depan. Dengan memasuki perguruan tinggi, seorang
mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk menyongsong
kehidupannya di masa yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Kemampuan komunikasi juga dianggap sebagai faktor penting
untuk mencapai kesuksesan dalam bidang akuntansi. Pada tahun 1993
ICCA mengeluarkan satuan tugas khusus, yaitu The Skill for The 21th
CenturyTask Force, untuk meneliti masalah yang berhubungan dengan
perubahan kebutuhan akuntan pada abad-21. satuan tugas ini menemukan,
bahwa di abad-21, akuntan yang dibutuhkan adalah yang memiliki
kompetensi sebagai berikut : keterampilan akuntansi, keterampilan
komunikasi,
keterampilan
negoisasi,
keterampilan
interpersonal,
kemampuan intelektual, pengetahuan manajerial dan organisasi, serta
atribut personal. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa kemampuan
dalam berkomunikasi lisan sangat diperlukan oleh para akuntan praktisi.
Kulberg et al (1989) spserti yang dikutip oleh Aly & Islam (2003) meneliti
delapan Kantor Akuntan Publik terbesar (The Big Eight) dan
mengidentifikasi tiga kemampuan yang dibutuhkan agar menjadi sukses
dalam profesi akuntan, yaitu kemampuan interpersonal, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan intelektual (Suryaningrum, 2007).
Kemampuan
komunikasi
seseorang
dapat
meningkatkan
produktivitas individu kelompok. Setiap orang memiliki kecenderungan
terhadap gaya komunikasi tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh perpaduan
antara hereditas dan faktor lingkungan seseorang. Lebih jauh, proses
komunikasi seseorang dipengaruhi oleh gaya
komunikasi. Gaya
komunikasi merupakan kombinasi dari berbagai komponen, seperti pola
suara, gerak mata, ekspresi wajah. Agar berkomunikasi dengan baik, gaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
komunikasi haruslah fleksibel, disesuaikan dengan situasi dan gaya
komunikasi orang yang diajak berbicara (Franksiska, 2006 : 75)
Kepribadian seseorang juga mempengaruhi gaya komunikasi
seseorang. Apakah orang itu pendiam, pasif, ceria, ambisius ataupun
mudah bergaul. Kepribadian merupakan pola perilaku, pikiran, dan emosi
yang unik dan relatif stabil yang dimiliki individu dalam usahanya untuk
menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungannya. Kepribadian
terbentuk dari faktor keturunan maupun faktor lingkungan dalam kondisi
situasional. Faktor keturunan merujuk pada faktor-faktor yang ditentukan
sejak lahir. Sedangkan faktor lingkungan merujuk pada budaya tempat
individu dibesarkan, kondisi awal individu, norma keluarga dan kelompok
sosial serta pengaruh yang dialami individu sepanjang masa hidup.
Dunia pendidikan merupakan lahan untuk menggali ilmu maka
pemberdayaan sikap “critical thinking” dalam proses belajar mengajar
merupakan hal yang penting. Menurut Moore (dalam Harnandita, 2008)
kemampuan berpikir kritis tidak berhubungan secara signifikan dengan
tingkat intelegensi. Anak cerdas belum tentu memiliki kemampuan
berpikir kritis yang baik. Kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan.
Dengan pengembangan kemampuan berpikir kritis, maka akan terbiasa
untuk meneliti sebuah masalah dan menganalisa berbagai solusi untuk
menyelesaikan masah tersebut dengan berbasis teori-teori yang rasional.
Pada tingkat Perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik
dinyatakan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Indeks prestasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
kumulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan
belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai
dengan semester paling akhir yang telah ditempuh.
Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian peserta didik yang
memiliki IPK yang bagus tetapi pada saat menghadapi ujian lisan
cenderung untuk tidak dapat mengungkapkan secara lisan kepada dosen
penguji. Sebagian mahasiswa cenderung diam ketika berdahapan langsung
dengan dosen pengujinya. Ketika ditanyakan alasannya, subyek menjawab
bahwa mereka tidak dapat berpikir juka berhadapan langsung. Subyek
lebih suka apabila ujian diadakan secara tertulis, bukan lisan.
Di Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur khususnya
program studi akuntansi jumlah mahasiswa regular yang masih aktif
mengikuti perkuliahan pada tahun 2011 sebanyak 150 mahasiswa. (Biro
Admik, 2011). Dari data yang diperoleh khususnya untuk angkatan 2008,
melalui IPK mahasiswa sebagai berikut :
No
IPK
J umlah Persen
1.
2,00-2,75
20,9 %
1.
2,76-3,50
54,9 %
2.
3,51- 4,00
24,2 %
Penelitian lain juga dilakukan di Universitas Airlangga khususnya
Program Studi Akuntansi jumlah mahasiswa regular angkatan 2008 yang
masih aktif mengikuti perkuliahan pada tahun 2011 sebanyak 221
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
mahasiswa. (Biro Admik, 2011) Data yang diperoleh untuk angkatan
2008, melalui IPK mahasiswa sebagai berikut :
No
1.
2.
3.
IPK
2,00-2,75
2,76-3,50
3,51- 4,00
J umlah Persen
18,2 %
45,7 %
36,1 %
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa
akuntansi angkatan 2008 di Universitas Pembangunan Nasional dan
Universitas Airlangga memiliki nilai IPK yang baik. Nilai IPK yang baik
belum dapat menentukan apakah seseorang memiliki kemampuan
komunikasi, berpikir kritis dan kepribadian yang baik pula. Seperti yang
ditemukan pada kenyataan yang terjadi di Universitas Airlangga dan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yaitu:
Sebagian besar mahasiswa bersifat pasif dan pendiam, kurang mempunyai
motivasi diri, sebagian besar mahasiswa tidak peduli dengan situasi dan
lingkungan sekitar, sebagian besar mahasiswa hanya menerima saran dari
pendapat orang lain tanpa mengeksplor pendapat sendiri, sebagian besar
mahasiswa kurang menghargai waktu, sehingga tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen tidak dapat diselesaikan tepat waktu, sebagian besar
mahasiswa kurang memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien
sehingga mereka lebih memanfaatkan waktu untuk bersantai, sebagian
besar mahasiswa belum dapat menghubungkan materi antara mata kuliah,
beberapa mahasiswa belum memiliki beberapa alternatif pemecahan
masalah (problem solving), dalam melaksanakan tugas kelompok
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
ditemukan beberapa mahasiswa yang menyerahkan tugas kepada
mahasiswa yang aktif saja, sebagian mahasiswa dalam berkomunikasi
kurang memperhatikan situasi dan kondisi saat berbicara dan kurang
menjaga perilaku diri, dan dalam berkomunikasi dengan dosen pada
umumnya mahasiswa belum bisa mengatasi rasa takut dan cemas,
sehingga kurang berpikir matang dalam menjawab pertanyaan dosen.
. Dari hasil uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
dengan judul “Per bedaan
Kemampuan
Komunikasi,
Ber pikir Kritis, dan Kepr ibadian Pada Mahasiswa SI Akuntansi.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapatlah dikemukakan
rumusan masalah yaitu, “Apakah terdapat perbedaan kemampuan
komunikasi, berpikir kritis, dan kepribadian pada mahasiswa S1
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran” Jawa Timur dan mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga?”
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka
tujuan dari penelitian ini adalah “ntuk membuktikan apakah Terdapat
Perbedaan
pada
Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kritis dan Kepribadian
Mahasiswa
S1
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan Mahasiswa S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga”.
1.4.
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan
untuk :
1. Bagi Akademik
Dapat menjadi salah satu sumber informasi dan bahan pertimbangan
untuk mengkaji materi-materi yang berhubungan dengan kemampuan
komunikasi, berpikir kritis dan kepribadian mahasiswa, sehingga akan
didapatkan hasil yang optimal bagi proses belajar mahasiswa.
2. Bagi Peneliti
Memperoleh informasi tambahan dan pemahaman yang lebih baik
tentang adanya perbedaan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan
kepribadian pada mahasiswa SI akuntansi Universitas Airlangga dan
mahasiswa SI akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
3. Bagi Pembaca
Memberikan informasi kepada pembaca tentang cara komunikasi yang
baik dan tepat serta berpikir untuk meningkatkan kualitas kepribadian
diri.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Hasil Penelitian Ter dahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dipergunakan dalam penelitian
berikut ini adalah :
a. Eko Wahyu Saputro (2006)
Judul “Pengaruh Keinginan Memperoleh Gelar Akutan, Pemahaman
Tentang Manfaat Gelar Akuntan, dan Tipe Kepribadian terhadap
Motivasi Menyelesaikan Studi Tepat Waktu di Jurusan Akuntansi:
-
Permasalahan : Apakah keinginan memperoleh gelar akuntan,
pemahaman tentang manfaat gelar akuntan, dan tipe kepribadian
berpengaruh signifikan terhadap motivasi menyelesaikan studi di
Jurusan Akuntansi?
-
Hipotesis : Diduga Keinginan memperoleh gelar akuntan,
pemahaman tentang manfaat gelar akuntan dan tipe kepribadian
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi menyelesaikan
studi di jurusan akuntansi. Keinginan memperoleh gelar akuntansi
berpengaruh paling dominan terhadap motivasi menyelesaikan
studi di Jurusan Akuntansi.
-
Kesimpulan : Keinginan memperoleh gelar akuntan, pemahaman
tentang manfaat gelar akuntan, dan tipe kepribadian berpengaruh
terhadap motivasi menyelesaikan studi di Jurusan Akuntansi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
terbukti kebenarannya.
Hipotesis
yang
menyatakan bahwa
Keinginan Memperoleh Gelar Akuntan (X1), mempunyai pengaruh
yang paling dominan terhadap Motivasi Menyelesaikan Studi (Y),
tidak terbukti kebenarannya. Variabel yang terbukti berpengaruh
dominan adalah pemahaman tentang manfaat gelar akuntan (X2).
b. Diah H S dan Nur janti (2007)
Judul “Kemampuan Mahasiswa Berkomunikasi Lisan Melalui Proses
Belajar Mengajar”
-
Permasalahan : apakah terdapat perbedaan tingkat ketakutan
berkomunikasi (communication apprehension) antara mahasiswa
tingkat baru dengan mahasiswa tingkat akhir.
-
Hipotesis : terdapat perbedaan tingkat ketakutan berkomunikasi
lisan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa tingkat akhir.
-
Kesimpulan : pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa terdapat
perbedaan tingkat ketakutan dalam berkomunikasi lisan antara
mahasiswa baru dengan mahasiswa tingkat akhir dapat diterima.
Hasil mean tingkat ketakutan berkomunikasi lisan mahasiswa baru
lebih besar dari pada mahasiswa lama. Hal ini menunjukkan bahwa
mahasiswa baru lebih takut untuk berkomunikasi lisan sehingga
kemampuan berkomunikasi mahasiswa baru lebih rendah dibanding
mahasiswa lama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
c. Hanum Atika Riswanti (2010)
Judul : “Pengaruh Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kritis dan
Kepribadian Terhadap Pemahaman Akuntansi Mahasiswa”
-
Permasalahan : Apakah kemampuan komunikasi, berpikir kritis
dan kepribadian mempunyai pengaruh terhadap pemahaman
akuntansi pada mahasiswa program studi akuntansi fakultas
ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur ur?”
-
Hipotesis : “kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan
kepribadian mempunyai pengaruh terhadap pemahaman akuntansi
pada mahasiswa program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
-
Kesimpulan : Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kritis, dan
Kepribadian
berpengaruh
terhadap
pemahaman
akuntansi
mahasiswa S1 Program Studi akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
2.1.1. Perbedaan Penelitian Ter dahulu dengan Penelitian Sekar ang
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
terdapat pada variable dan obyek penelitian yang digunakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.2.
Landasan Teor i
2.2.1. Komunikasi
2.2.1.1. Penger tian Komunikasi
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis
yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan
antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dan akar kata
bahasa Latin Communico, yang artinya membagi (Cherry dalam
Cangara, 2005).
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi
yang mengkhususkan din pada studi komunikasi antar manusia (human
communication) bahwa komunikasi merupakan suatu proses simbolik
yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1)
membangun hubungan antar sesama manusia; (2) melalui pertukaran
informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain;
serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2005)
Berdasarkan berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa komunikasi merupakan interaksi antar pribadi, dimana terdapat
pertukaran informasi yang bertujuan untuk membangun hubungan antar
manusia.
2.2.1.2. Teor i Komunikasi
1.
Teor i Model Lasswell
Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan
paling
terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan
sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says
what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to
whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon,
1996).
2.
Teor i Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pr ibadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk
mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum
tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses
stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun
hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata
rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan
realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan
menentukan pendapat umum.
3.
Teor i Informasi atau Matematis
Salah
satu
teori
komunikasi
klasik
yang
sangat
mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori
informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk
penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949,
Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis,
matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan
bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang
mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan
menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya
terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang dimaksud
adalah
komunikasi
seorang
pribadi
yang
bagaimana
ia
mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika
efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,
maka
mazhab
ini
cenderung
berbicara
tentang
kegagalan
komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut
untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab
proses juga cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama
psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada
tindakan komunikasi
Karya
Shannon
dan
Weaver
ini
kemudian
banyak
berkembang setelah Perang Dunia II di Bell Telephone Laboratories
di Amerika Serikat mengingat Shannon sendiri adalah insiyiur di
sana yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang cermat
melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsep
Shannon ini untuk diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik
kajian utamanya adalah bagaimana menentukan cara di mana saluran
(channel) komunikasi digunakan secara sangat efisien. Menurut
mereka, saluran utama dalam komunikasi yang dimaksud adalah
kabel telepon dan gelombang radio.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Latar belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan
Weaver ini tampak dalam penekanan mereka. Misalnya, dalam suatu
sistem
telepon,
faktor
yang terpenting dalam
keberhasilan
komunikasi adalah bukan pada pesan atau makna yang disampaikanseperti pada mazhab semiotika, tetapi lebih pada berapa jumlah
sinyal yang diterima dam proses transmisi. Penjelasan Teori
Informasi Secara Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi Teori
informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah
sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses
komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik
dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk
memudahkan efisiensi informasi
4.
Teor i Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theor y)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur
kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan
menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value
theory.
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda
cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media -kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan
kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai
contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti
Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan
menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa
sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan
Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk
melihatnya.
5.
Teori Keter gantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh
Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and
gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal
hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini
mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model
mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara
pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and
gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung
kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka
memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan
tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi
bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap
semua media.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model
ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling
berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk
memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang
menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap
khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset
eksperimen, survey dan riset etnografi.
a. Riset Eksperimen
Riset
eksperimen (experimental
research)
merupakan
pengujian terhadap efek media dibawah kondisi yang dikontrol
secara hati-hati. Walaupun penelitian yang menggunakan riset
eksperimen tidak mewakili angka statistik secara keseluruhan,
namun setidaknya hal ini bisa diantisipasi dengan membagi obyek
penelitian ke dalam dua tipe yang berada dalam kondisi yang
berbeda.
Riset eksperimen yang paling berpengaruh dilakukan oleh
Albert Bandura dan rekan-rekannya di Stanford University pada
tahun 1965. Mereka meneliti efek kekerasan yang ditimbulkan oleh
tayangan sebuah film pendek terhadap anak-anak. Mereka membagi
anak-anak tersebut ke dalam tiga kelompok dan menyediakan
boneka Bobo Doll, sebuah boneka yang terbuat dari plastik, di
setiap ruangan. Kelompok pertama melihat tayangan yang berisi
adegan kekerasan berulang-ulang, kelompok kedua hanya melihat
sebentar dan kelompok ketiga tidak melihat sama sekali. Ternyata
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
setelah menonton, kelompok pertama cenderung lebih agresif
dengan melakukan tindakan vandalisme terhadap boneka Bobo Doll
dibandingkan dengan kelompok kedua dan ketiga. Hal ini
membuktikan bahwa media massa memiliki peran membentuk
karakter khalayaknya.
Kelemahan metode ini adalah berkaitan dengan generalisasi
dari hasil penelitian, karena sampel yang diteliti sangat sedikit,
sehingga
sering
kemampuannya
muncul
untuk
pertanyaan
diterapkan
dalam
mengenai
tingkat
kehidupan
nyata
(generalizability). Kelemahan ini kemudian sering diusahan untuk
diminimalisir dengan pembuatan kondisi yang dibuat serupa
mungkin dengan keadaan di dunia nyata atau yang biasa dikenal
sebagai ecological validity Straubhaar dan Larose, 1997 :415).
b. Sur vey
Metode survey sangat populer dewasa ini, terutama
kemanfaatannya untuk dimanfaatkan sebagai metode dasar dalam
polling mengenai opini publik. Metode survey lebih memiliki
kemampuan dalam generalisasi terhadap hasil riset daripada riset
eksperimen karena sampelnya yang lebih representatif dari populasi
yang lebih besar. Selain itu, survey dapat mengungkap lebih banyak
faktor daripada manipulasi eksperimen, seperti larangan untuk
menonton tayangan kekerasan seksual di televisi dan faktor agama.
Hal ini akan diperjelas dengan contoh berikut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
c. Riset Ethnogr afi
Riset etnografi (ethnografic research) mencoba melihat efek
media secara lebih alamiah dalam waktu dan tempat tertentu.
Metode ini berasal dari antropologi yang melihat media massa dan
khalayak secara menyeluruh (holistic), sehingga tentu saja relatif
membutuhkan waktu yang lama dalam aplikasi penelitian.
6. Teor i Agenda Setting
Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw
(1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan
pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak
untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media,
maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan
memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan
dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
7.
Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin
L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu
masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media
massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana
media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran
penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran
masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Kognitif,
menciptakan
atau
menghilangkan
ambiguitas,
pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan
masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.
2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan
atau menurunkan dukungan moral
3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan,
pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau
menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan
perilaku dermawan.
8. Teor i Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan
Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media
tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif
dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber
media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya.
Artinya
pengguna
media
mempunyai pilihan
alternatif
untuk
memuaskan kebutuhannya. Elemen dasar yang mendasari pendekatan
teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu,
dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan
ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal
individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang
menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau
penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola
konsumsi media dan (perbedaan pola perilaku lainnya, yang
menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi
(10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan
memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik,
kultural, dan ekonomi dalam masyarakat
9. Teor i The Spiral of Silence
Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh
Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan
bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa
terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling
mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan
persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan
pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.
10. Teor i Konstr uksi sosial media massa
Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori
konstruksi sosial atas realitas yang dibangun oleh Peter L Berrger dan
Thomas Luckmann (1966, The social construction of reality. A Treatise
in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah
risalah tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun secara simultan melalui
tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses
simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam
masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut
adalah objektif, subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.
11. Teor i Difusi Inovasi
Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett
Rogers dan para koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik
mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan sosial, di
mana
terdiri
dari
penemuan,
difusi
(atau
komunikasi),
dan
konsekwensi-konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi
secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui
kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak mungkin
terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari
rencana bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa
pendek, namun seringkali memakan waktu lama.
Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada
realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan
sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara,
suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin
mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau
laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
12. Teor i Kultivasi
Program penelitian teoritis lain yang berhubungan dengan hasil
sosiokultural komunikasi massa dilakukan George Garbner dan temantemannya. Peneliti ini percaya bahwa
karena televisi adalah
pengalaman bersama dari semua orang, dan mempunyai pengaruh
memberikan jalan bersama dalam memandang dunia. Televisi adalah
bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari kita. Dramanya,
iklannya, beritanya, dan acara lain membawa dunia yang relatif koheren
dari kesan umum dan mengirimkan pesan ke setiap rumah. Televisi
mengolah dari awal kelahiran predisposisi yang sama dan pilihan yang
biasa diperoleh dari sumber primer lainnya. Hambatan sejarah yang
turun temurun yaitu melek huruf dan mobilitas teratasi dengan
keberadaan televisi. Televisi telah menjadi sumber umum utama dari
sosialisasi dan informasi sehari-hari (kebanyakan dalam bentuk
hiburan) dari populasi heterogen yang lainnya. Pola berulang dari
pesan-p
UNIVERSITAS AIRLANGGA DAN MAHASISWA SI UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Aldilla Zara Ayu
0813010109/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Per bedaan
Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kr itis dan Kepr ibadian pada Mahasiswa
SI Akuntansi” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di
Surabaya.
Sejak adanya ide sampai pada tahap penyelesaian skripsi ini, peneliti
menyadari sepenuhnya banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2. Bapak Dr. Dhani Ichsannuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, Msi selaku Ketua Progdi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Bapak Drs. Ec. R. A Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi yang telah membantu memberikan petunjuk kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini
5. Ibu Rina Moestika, SE, MMA, selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dengan sabar memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
6. Para
dosen
dan
staff
karyawan
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
7. Secara khusus dengan rasa hormat menyampaikan terima kasih sedalamdalamnya kepada Ayahanda (Ir. H. Asep Suryatna MMA), Ibunda
(Hj. Idha Tri Ayu Wangi), serta Adik (M. Agkha Kahfi Dwi Jaya) beserta
seluruh anggota keluarga yang telah memberikan banyak dorongan,
semangat, serta doa restu baik secara moral maupun secara materiil.
8. Secara khusus pula dengan rasa cinta menyampaikan terima kasih
sedalam- dalamnya kepada pasangan ku Resha Y Putra yang telah
memberi semangat dan curahan kasih sayang hingga skripsi ini selesai
9. Buat sahabat-sahabat ku Dinda Kumala Sari, Riska Alifya W, Himawan
Saputro, Drajat Fitriansyah, Yuni Puspitasari, serta teman teman lain yang
tidak sempat disebut satu persatu terima kasih untuk semangat dan doa
yang diberikan.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan karunia Nya kepada semua
pihak yang telah membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini.
Peneliti
menyadari bahwa apa yang telah disajikan dalam penelitian ini masih banyak
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kekurangan, untuk itu kami menerima kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan penelitian ini. Namun peneliti berharap hasilnya
dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Mei 2012
Peneliti
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BERPIKIR KRITIS DAN
KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA SI AKUNTANSI
Oleh :
Alldila Zar a Ayu
Abstr ak
Persaingan di dunia kerja saat ini semakin tajam akibat adanya globalisasi.
Pendidikan tinggi akuntansi sebagai sebuah institusi yang menghasilkan lulusan
dalam bidang akuntansi saat ini dituntut tidak hanya menghasilkan lulusan yang
menguasai kemampuan dibidang akademik, tetapi juga mempunyai kemampuan
bersifat teknis analisis dalam bidang humanistic skil dan professional skill
sehingga mempunyai nilai tambah dalam bersaing di dunia kerja.
Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer dari responden yang
menjadi obyek penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 79 mahasiswa
akuntansi tahun 2008. Sapel terdiri atas 47 mahasiswa Universitas Airlangga dan
32 mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Skala
pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel X dan Y yaitu dengan
menggunakan skala intervalyang tidak hanya mengelompokkan individu namun
juga mengukur besaran preferensi antar individu. Sedangkan teknik penyusunan
skala menggunakan metode perbedaan semantic (semantic differensial scale ) data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis uji MANOVA
dengan alat bantu SPSS 17.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
kemampuan komunikasi, dan kepribadian sedangkan ada perbedaan berpikir kritis
pada mahasiswa SI Akuntansi Universitas Airlangga dan mahasiswa SI Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Keyword : Kemampuan komunikasi, berpikir kritis, kepribadian
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xii
ABSTRAK ................................................................................... ivx
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang masalah ........................................................
1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................
6
1.3
Tujuan Penelitian ..................................................................
6
1.4
Manfaat Penelitian ................................................................
7
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1
Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................
8
2.1.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian
Sekarang ................................................................... 10
2.2
Landasan Teori ..................................................................... 11
2.2.1 Komunikasi ............................................................... 11
2.2.1.1 Pengertian Komunikasi .................................. 11
2.2.1.2 Teori Komunikasi .......................................... 14
2.2.1.3 Unsur Komunikasi ......................................... 23
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.4 Tipe Komunikasi ........................................... 24
2.2.1.5 Fungsi Komunikasi ........................................ 25
2.2.1.6 Gangguan dan Rintangan Komunikasi ........... 26
2.2.2 Berpikir Kritis .......................................................... 28
2.2.2.1 Pengertian Berpikir Kritis ............................ 28
2.2.2.2 Teori Berpikir Kritis .................................... 29
2.2.2.3 Karakteristik Pemikir Kritis ......................... 30
2.2.2.4 Cara Berpikir Kritis ...................................... 30
2.2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Berpikir
Kritis ............................................................ 31
2.2.2.6 Manfaat Berpikir Kritis ................................ 32
2.2.2.7 Berpikir Kritis pada Remaja ......................... 33
2.2.3 Kepribadian ............................................................... 34
2.2.3.1 Pengertian Kepribadian ................................ 34
2.2.3.2 Faktor-faktor Kepribadian ............................ 35
2.2.3.3 Teori Kepribadian ........................................ 36
2.2.4 Kerangka Pikir .......................................................... 38
BAB III
2.3
Kerangka Pemikiran .............................................................. 38
2.4
Hipotesis ............................................................................... 39
METODE PENELITIAN
3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................... 40
3.1.1 Definisi Operasional .................................................... 40
3.1.2 Pengukuran Variabel .................................................... 41
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2
Teknik Penentuan Sampel ..................................................... 42
3.2.1 Populasi ....................................................................... 42
3.2.2 Sampel ......................................................................... 42
3.3
Teknik Pengumpulan Data ................................................... 43
3.3.1 Jenis Data .................................................................... 43
3.3.2 Sumber Data ................................................................ 44
3.3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................... 44
3.4
Uji Kualitas Data .................................................................. 45
3.4.1 Uji Validitas ................................................................ 45
3.4.2 Uji Reliabilitas ............................................................. 46
3.4.3 Uji Normalitas ............................................................. 46
3.5
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................... 47
3.5.1 Teknik Analisis ............................................................ 47
3.6
Uji Asumsi Manova ............................................................... 47
3.6.1 Uji Box Test ................................................................. 47
3.6.2 Uji Multivariate Test .................................................... 47
3.6.3 Uji Levene’s Test ......................................................... 48
3.7
Uji Hipotesis ......................................................................... 48
3.7.1 Uji Test Of between Subject Effect ............................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Obyek Penelitian ................................................... 50
4.1.1 Sejarah singkat Universitas Airlangga ....................... 50
4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis ........ 53
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.3 Program Pendidikan .................................................. 57
4.1.4 Penyelenggaraan Pendidikan ..................................... 58
4.1.5 Visi dan Misi Program Studi Akuntansi ..................... 60
4.1.5.1 Visi ................................................................ 60
4.1.5.2 Misi ............................................................... 60
4.1.6 Gambaran Umum Program Studi Akuntansi .............. 61
4.2
Sejarah Singkat UPN ............................................................ 62
4.2.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi ......................... 63
4.2.2 Visi misi Program Studi Akuntansi ............................ 64
4.2.2.1 Visi ................................................................ 64
4.2.2.2 Misi ............................................................... 64
4.2.3 Gambaran Umum Program Studi Akuntansi .............. 64
4.3
Deskripsi Responden ............................................................ 65
4.4
Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 69
4.4.1 Deskripsi Variabel Kemampuan Komunikasi (X1) ..... 69
4.4.2 Deskripsi Variabel Berpikir Kritis (X2) ...................... 75
4.4.3 Deskripsi Variabel Kepribadian (X3) .......................... 82
4.5
Deskripsi Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis .................. 89
4.5.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas ............................... 89
4.5.2 Uji Reliabilitas .......................................................... 93
4.5.3 Uji Normalitas ........................................................... 94
4.6
Uji Asumsi MANOVA ......................................................... 95
4.6.1 Uji Box’s Test .......................................................... 95
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6.2 Uji Multivariate ........................................................ 95
4.6.3 Uji Levene’s Test ...................................................... 96
4.6.4 Test of between Subject Effects ................................. 97
BAB V
4.7
Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 98
4.8
Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang . 102
4.9
Keterbatasan Penelitian ......................................................... 104
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan ........................................................................... 106
5.2
Saran ..................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Universitas
Airlangga ........................................................................ 66
Tabel 4.2
Deskripsi berdasarkan Umur pada Universitas Airlangga............ 66
Tabel 4.3
Desripsi Responden Berdasarkan IPK pada Universitas Airlangga.... 67
Tabel 4.4
Deskripsi berdasarkan Jenis Kelamin pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur........................... 67
Tabel 4.5
Deskripsi berdasarkan Umur pada Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur ................................................. 68
Table 4.6
Deskripsi Responden berdasarkan IPK pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur........................... 68
Tabel 4.7
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Universitas Airlangga ...... 69
Table 4.8
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur ................................................. 72
Tabel 4.9
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Berpikir Kritis Mahasiswa Universitas Airlangga (X2)............... 77
Tabel 4.10
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Berpikir Kritis Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur (X2) ....................................................... 79
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.11
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas Airlangga .................. 84
Tabel 4.12
Presentase Jawaban Responden pada setiap pertanyaan tentang
Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur ................................................ 86
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Variable Kemampuan Komunikasi (X1) .................. 90
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Kemampuan Komunikasi (X1) putaran 2 ....... 91
Tabel 4.15
Hasil uji validitas variable Berpikir Kritis (X2) ........................... 91
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Berpikir Kritis (X2) Putaran 2 ...................... 92
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variable Kepribadian (X3) ............................ 93
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Kepribadian (X3) Putaran 2 ......................... 93
Tabel 4.19
Hasil Uji Realibilitas Kuesioner.................................................. 94
Tabel 4.20
Hasil pengujian normalitas ......................................................... 95
Tabel 4.21
Uji Box’s Test ........................................................................... 95
Tabel 4.22
Uji Multivariate .......................................................................... 95
Tabel 4.23
Uji Levene’s test ......................................................................... 97
Tabel 4.24
Test of between subject effects .................................................... 98
Tabel 4.25
Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang ...... 100
x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran ........................................................
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Tabulasi Variabel Kemampuan Komunikasi (X1) Mahasiswa
Universitas Airlangga
Lampiran 2.
Tabulasi Variabel Berpikir Kritis (X2) Mahasiswa Universitas
Airlangga
Lampiran 3.
Tabulasi Variabel Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas
Airlangga
Lampiran 4.
Tabulasi Variabel kemampuan Komunikasi (X1) Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 5.
Tabulasi Variabel Berpikir Kritis (X2) Mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 6.
Tabulasi Variabel Kepribadian (X3) Mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 7.
Uji Validitas Variabel Kemampuan Komunikasi (X1) Putaran
Pertama
Lampiran 8.
Uji Validitas Variabel kemampuan Komunikasi (X1) Putaran
Kedua
Lampiran 9.
Uji Validitas Variabel Berpikir Kritis (X2) Putaran Pertama
Lampiran 10. Uji Validitas Berpikir Kritis (X2) Putaran Kedua
Lampiran 11. Uji Validitas Kepribadian (X3) Putaran Pertama
Lampiran 12. Uji Validitas Kepribadian (X3) Putaran kedua
Lampiran 13. Uji Realibilitas Variabel Kemampuan Komunikasi (X1)
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Lampiran 14. Uji Realibilitas Variabel Kepribadian (X3)
Lampiran 15. Data Uji Normalitas
Lampiran 16. Uji Box m Test
Lampiran 17. Uji Multivariate Test
Lampiran 18. Uji Levene’s Test
Lampiran 19. Uji Tests Of Between – Subject Effects
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Persaingan di dunia kerja saat ini semakin tajam akibat adanya
globalisasi. Pendidikan tinggi akuntansi sebagai sebuah institusi yang
menghasilkan lulusan dalam bidang akuntansi saat ini dituntut tidak hanya
menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan dibidang akademik,
tetapi juga mempunyai kemampuan bersifat teknis analisis dalam bidang
humanistic skil dan professional skill sehingga mempunyai nilai tambah
dalam bersaing di dunia kerja.
Dalam Program Studi Akuntansi, mahasiswa akan diberi bekal dan
pemahaman yang cukup mengenai penyusunan dan pemeriksaan laporan
keuangan, perencanaan perpajakan, dan juga analisis mengenai laporan
keuangan. Sehingga mahasiswa lulusan akuntansi dapat memperoleh
pemahaman akuntansi yang cukup sebagai bekal di masa depan.
Dalam melaksanakan pekerjaannya secara professional, lulusan
fakultas ekonomi sangat membutuhkan pemahaman yang cukup mengenai
akuntansi itu sendiri. Pada umumnya dalam masyarakat terdapat anggapan
bahwa pendidikan tinggi merupakan persiapan untuk menghadapi
kehidupan di masa depan. Dengan memasuki perguruan tinggi, seorang
mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk menyongsong
kehidupannya di masa yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Kemampuan komunikasi juga dianggap sebagai faktor penting
untuk mencapai kesuksesan dalam bidang akuntansi. Pada tahun 1993
ICCA mengeluarkan satuan tugas khusus, yaitu The Skill for The 21th
CenturyTask Force, untuk meneliti masalah yang berhubungan dengan
perubahan kebutuhan akuntan pada abad-21. satuan tugas ini menemukan,
bahwa di abad-21, akuntan yang dibutuhkan adalah yang memiliki
kompetensi sebagai berikut : keterampilan akuntansi, keterampilan
komunikasi,
keterampilan
negoisasi,
keterampilan
interpersonal,
kemampuan intelektual, pengetahuan manajerial dan organisasi, serta
atribut personal. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa kemampuan
dalam berkomunikasi lisan sangat diperlukan oleh para akuntan praktisi.
Kulberg et al (1989) spserti yang dikutip oleh Aly & Islam (2003) meneliti
delapan Kantor Akuntan Publik terbesar (The Big Eight) dan
mengidentifikasi tiga kemampuan yang dibutuhkan agar menjadi sukses
dalam profesi akuntan, yaitu kemampuan interpersonal, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan intelektual (Suryaningrum, 2007).
Kemampuan
komunikasi
seseorang
dapat
meningkatkan
produktivitas individu kelompok. Setiap orang memiliki kecenderungan
terhadap gaya komunikasi tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh perpaduan
antara hereditas dan faktor lingkungan seseorang. Lebih jauh, proses
komunikasi seseorang dipengaruhi oleh gaya
komunikasi. Gaya
komunikasi merupakan kombinasi dari berbagai komponen, seperti pola
suara, gerak mata, ekspresi wajah. Agar berkomunikasi dengan baik, gaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
komunikasi haruslah fleksibel, disesuaikan dengan situasi dan gaya
komunikasi orang yang diajak berbicara (Franksiska, 2006 : 75)
Kepribadian seseorang juga mempengaruhi gaya komunikasi
seseorang. Apakah orang itu pendiam, pasif, ceria, ambisius ataupun
mudah bergaul. Kepribadian merupakan pola perilaku, pikiran, dan emosi
yang unik dan relatif stabil yang dimiliki individu dalam usahanya untuk
menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungannya. Kepribadian
terbentuk dari faktor keturunan maupun faktor lingkungan dalam kondisi
situasional. Faktor keturunan merujuk pada faktor-faktor yang ditentukan
sejak lahir. Sedangkan faktor lingkungan merujuk pada budaya tempat
individu dibesarkan, kondisi awal individu, norma keluarga dan kelompok
sosial serta pengaruh yang dialami individu sepanjang masa hidup.
Dunia pendidikan merupakan lahan untuk menggali ilmu maka
pemberdayaan sikap “critical thinking” dalam proses belajar mengajar
merupakan hal yang penting. Menurut Moore (dalam Harnandita, 2008)
kemampuan berpikir kritis tidak berhubungan secara signifikan dengan
tingkat intelegensi. Anak cerdas belum tentu memiliki kemampuan
berpikir kritis yang baik. Kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan.
Dengan pengembangan kemampuan berpikir kritis, maka akan terbiasa
untuk meneliti sebuah masalah dan menganalisa berbagai solusi untuk
menyelesaikan masah tersebut dengan berbasis teori-teori yang rasional.
Pada tingkat Perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik
dinyatakan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Indeks prestasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
kumulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan
belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai
dengan semester paling akhir yang telah ditempuh.
Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian peserta didik yang
memiliki IPK yang bagus tetapi pada saat menghadapi ujian lisan
cenderung untuk tidak dapat mengungkapkan secara lisan kepada dosen
penguji. Sebagian mahasiswa cenderung diam ketika berdahapan langsung
dengan dosen pengujinya. Ketika ditanyakan alasannya, subyek menjawab
bahwa mereka tidak dapat berpikir juka berhadapan langsung. Subyek
lebih suka apabila ujian diadakan secara tertulis, bukan lisan.
Di Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur khususnya
program studi akuntansi jumlah mahasiswa regular yang masih aktif
mengikuti perkuliahan pada tahun 2011 sebanyak 150 mahasiswa. (Biro
Admik, 2011). Dari data yang diperoleh khususnya untuk angkatan 2008,
melalui IPK mahasiswa sebagai berikut :
No
IPK
J umlah Persen
1.
2,00-2,75
20,9 %
1.
2,76-3,50
54,9 %
2.
3,51- 4,00
24,2 %
Penelitian lain juga dilakukan di Universitas Airlangga khususnya
Program Studi Akuntansi jumlah mahasiswa regular angkatan 2008 yang
masih aktif mengikuti perkuliahan pada tahun 2011 sebanyak 221
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
mahasiswa. (Biro Admik, 2011) Data yang diperoleh untuk angkatan
2008, melalui IPK mahasiswa sebagai berikut :
No
1.
2.
3.
IPK
2,00-2,75
2,76-3,50
3,51- 4,00
J umlah Persen
18,2 %
45,7 %
36,1 %
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa
akuntansi angkatan 2008 di Universitas Pembangunan Nasional dan
Universitas Airlangga memiliki nilai IPK yang baik. Nilai IPK yang baik
belum dapat menentukan apakah seseorang memiliki kemampuan
komunikasi, berpikir kritis dan kepribadian yang baik pula. Seperti yang
ditemukan pada kenyataan yang terjadi di Universitas Airlangga dan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yaitu:
Sebagian besar mahasiswa bersifat pasif dan pendiam, kurang mempunyai
motivasi diri, sebagian besar mahasiswa tidak peduli dengan situasi dan
lingkungan sekitar, sebagian besar mahasiswa hanya menerima saran dari
pendapat orang lain tanpa mengeksplor pendapat sendiri, sebagian besar
mahasiswa kurang menghargai waktu, sehingga tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen tidak dapat diselesaikan tepat waktu, sebagian besar
mahasiswa kurang memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien
sehingga mereka lebih memanfaatkan waktu untuk bersantai, sebagian
besar mahasiswa belum dapat menghubungkan materi antara mata kuliah,
beberapa mahasiswa belum memiliki beberapa alternatif pemecahan
masalah (problem solving), dalam melaksanakan tugas kelompok
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
ditemukan beberapa mahasiswa yang menyerahkan tugas kepada
mahasiswa yang aktif saja, sebagian mahasiswa dalam berkomunikasi
kurang memperhatikan situasi dan kondisi saat berbicara dan kurang
menjaga perilaku diri, dan dalam berkomunikasi dengan dosen pada
umumnya mahasiswa belum bisa mengatasi rasa takut dan cemas,
sehingga kurang berpikir matang dalam menjawab pertanyaan dosen.
. Dari hasil uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
dengan judul “Per bedaan
Kemampuan
Komunikasi,
Ber pikir Kritis, dan Kepr ibadian Pada Mahasiswa SI Akuntansi.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapatlah dikemukakan
rumusan masalah yaitu, “Apakah terdapat perbedaan kemampuan
komunikasi, berpikir kritis, dan kepribadian pada mahasiswa S1
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran” Jawa Timur dan mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga?”
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka
tujuan dari penelitian ini adalah “ntuk membuktikan apakah Terdapat
Perbedaan
pada
Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kritis dan Kepribadian
Mahasiswa
S1
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan Mahasiswa S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga”.
1.4.
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan
untuk :
1. Bagi Akademik
Dapat menjadi salah satu sumber informasi dan bahan pertimbangan
untuk mengkaji materi-materi yang berhubungan dengan kemampuan
komunikasi, berpikir kritis dan kepribadian mahasiswa, sehingga akan
didapatkan hasil yang optimal bagi proses belajar mahasiswa.
2. Bagi Peneliti
Memperoleh informasi tambahan dan pemahaman yang lebih baik
tentang adanya perbedaan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan
kepribadian pada mahasiswa SI akuntansi Universitas Airlangga dan
mahasiswa SI akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
3. Bagi Pembaca
Memberikan informasi kepada pembaca tentang cara komunikasi yang
baik dan tepat serta berpikir untuk meningkatkan kualitas kepribadian
diri.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Hasil Penelitian Ter dahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dipergunakan dalam penelitian
berikut ini adalah :
a. Eko Wahyu Saputro (2006)
Judul “Pengaruh Keinginan Memperoleh Gelar Akutan, Pemahaman
Tentang Manfaat Gelar Akuntan, dan Tipe Kepribadian terhadap
Motivasi Menyelesaikan Studi Tepat Waktu di Jurusan Akuntansi:
-
Permasalahan : Apakah keinginan memperoleh gelar akuntan,
pemahaman tentang manfaat gelar akuntan, dan tipe kepribadian
berpengaruh signifikan terhadap motivasi menyelesaikan studi di
Jurusan Akuntansi?
-
Hipotesis : Diduga Keinginan memperoleh gelar akuntan,
pemahaman tentang manfaat gelar akuntan dan tipe kepribadian
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi menyelesaikan
studi di jurusan akuntansi. Keinginan memperoleh gelar akuntansi
berpengaruh paling dominan terhadap motivasi menyelesaikan
studi di Jurusan Akuntansi.
-
Kesimpulan : Keinginan memperoleh gelar akuntan, pemahaman
tentang manfaat gelar akuntan, dan tipe kepribadian berpengaruh
terhadap motivasi menyelesaikan studi di Jurusan Akuntansi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
terbukti kebenarannya.
Hipotesis
yang
menyatakan bahwa
Keinginan Memperoleh Gelar Akuntan (X1), mempunyai pengaruh
yang paling dominan terhadap Motivasi Menyelesaikan Studi (Y),
tidak terbukti kebenarannya. Variabel yang terbukti berpengaruh
dominan adalah pemahaman tentang manfaat gelar akuntan (X2).
b. Diah H S dan Nur janti (2007)
Judul “Kemampuan Mahasiswa Berkomunikasi Lisan Melalui Proses
Belajar Mengajar”
-
Permasalahan : apakah terdapat perbedaan tingkat ketakutan
berkomunikasi (communication apprehension) antara mahasiswa
tingkat baru dengan mahasiswa tingkat akhir.
-
Hipotesis : terdapat perbedaan tingkat ketakutan berkomunikasi
lisan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa tingkat akhir.
-
Kesimpulan : pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa terdapat
perbedaan tingkat ketakutan dalam berkomunikasi lisan antara
mahasiswa baru dengan mahasiswa tingkat akhir dapat diterima.
Hasil mean tingkat ketakutan berkomunikasi lisan mahasiswa baru
lebih besar dari pada mahasiswa lama. Hal ini menunjukkan bahwa
mahasiswa baru lebih takut untuk berkomunikasi lisan sehingga
kemampuan berkomunikasi mahasiswa baru lebih rendah dibanding
mahasiswa lama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
c. Hanum Atika Riswanti (2010)
Judul : “Pengaruh Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kritis dan
Kepribadian Terhadap Pemahaman Akuntansi Mahasiswa”
-
Permasalahan : Apakah kemampuan komunikasi, berpikir kritis
dan kepribadian mempunyai pengaruh terhadap pemahaman
akuntansi pada mahasiswa program studi akuntansi fakultas
ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur ur?”
-
Hipotesis : “kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan
kepribadian mempunyai pengaruh terhadap pemahaman akuntansi
pada mahasiswa program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
-
Kesimpulan : Kemampuan Komunikasi, Berpikir Kritis, dan
Kepribadian
berpengaruh
terhadap
pemahaman
akuntansi
mahasiswa S1 Program Studi akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
2.1.1. Perbedaan Penelitian Ter dahulu dengan Penelitian Sekar ang
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
terdapat pada variable dan obyek penelitian yang digunakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.2.
Landasan Teor i
2.2.1. Komunikasi
2.2.1.1. Penger tian Komunikasi
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis
yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan
antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dan akar kata
bahasa Latin Communico, yang artinya membagi (Cherry dalam
Cangara, 2005).
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi
yang mengkhususkan din pada studi komunikasi antar manusia (human
communication) bahwa komunikasi merupakan suatu proses simbolik
yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1)
membangun hubungan antar sesama manusia; (2) melalui pertukaran
informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain;
serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2005)
Berdasarkan berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa komunikasi merupakan interaksi antar pribadi, dimana terdapat
pertukaran informasi yang bertujuan untuk membangun hubungan antar
manusia.
2.2.1.2. Teor i Komunikasi
1.
Teor i Model Lasswell
Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan
paling
terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan
sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says
what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to
whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon,
1996).
2.
Teor i Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pr ibadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk
mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum
tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses
stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun
hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata
rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan
realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan
menentukan pendapat umum.
3.
Teor i Informasi atau Matematis
Salah
satu
teori
komunikasi
klasik
yang
sangat
mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori
informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk
penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949,
Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis,
matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan
bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang
mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan
menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya
terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang dimaksud
adalah
komunikasi
seorang
pribadi
yang
bagaimana
ia
mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika
efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,
maka
mazhab
ini
cenderung
berbicara
tentang
kegagalan
komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut
untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab
proses juga cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama
psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada
tindakan komunikasi
Karya
Shannon
dan
Weaver
ini
kemudian
banyak
berkembang setelah Perang Dunia II di Bell Telephone Laboratories
di Amerika Serikat mengingat Shannon sendiri adalah insiyiur di
sana yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang cermat
melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsep
Shannon ini untuk diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik
kajian utamanya adalah bagaimana menentukan cara di mana saluran
(channel) komunikasi digunakan secara sangat efisien. Menurut
mereka, saluran utama dalam komunikasi yang dimaksud adalah
kabel telepon dan gelombang radio.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Latar belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan
Weaver ini tampak dalam penekanan mereka. Misalnya, dalam suatu
sistem
telepon,
faktor
yang terpenting dalam
keberhasilan
komunikasi adalah bukan pada pesan atau makna yang disampaikanseperti pada mazhab semiotika, tetapi lebih pada berapa jumlah
sinyal yang diterima dam proses transmisi. Penjelasan Teori
Informasi Secara Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi Teori
informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah
sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses
komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik
dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk
memudahkan efisiensi informasi
4.
Teor i Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theor y)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur
kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan
menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value
theory.
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda
cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media -kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan
kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai
contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti
Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan
menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa
sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan
Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk
melihatnya.
5.
Teori Keter gantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh
Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and
gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal
hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini
mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model
mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara
pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and
gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung
kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka
memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan
tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi
bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap
semua media.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model
ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling
berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk
memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang
menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap
khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset
eksperimen, survey dan riset etnografi.
a. Riset Eksperimen
Riset
eksperimen (experimental
research)
merupakan
pengujian terhadap efek media dibawah kondisi yang dikontrol
secara hati-hati. Walaupun penelitian yang menggunakan riset
eksperimen tidak mewakili angka statistik secara keseluruhan,
namun setidaknya hal ini bisa diantisipasi dengan membagi obyek
penelitian ke dalam dua tipe yang berada dalam kondisi yang
berbeda.
Riset eksperimen yang paling berpengaruh dilakukan oleh
Albert Bandura dan rekan-rekannya di Stanford University pada
tahun 1965. Mereka meneliti efek kekerasan yang ditimbulkan oleh
tayangan sebuah film pendek terhadap anak-anak. Mereka membagi
anak-anak tersebut ke dalam tiga kelompok dan menyediakan
boneka Bobo Doll, sebuah boneka yang terbuat dari plastik, di
setiap ruangan. Kelompok pertama melihat tayangan yang berisi
adegan kekerasan berulang-ulang, kelompok kedua hanya melihat
sebentar dan kelompok ketiga tidak melihat sama sekali. Ternyata
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
setelah menonton, kelompok pertama cenderung lebih agresif
dengan melakukan tindakan vandalisme terhadap boneka Bobo Doll
dibandingkan dengan kelompok kedua dan ketiga. Hal ini
membuktikan bahwa media massa memiliki peran membentuk
karakter khalayaknya.
Kelemahan metode ini adalah berkaitan dengan generalisasi
dari hasil penelitian, karena sampel yang diteliti sangat sedikit,
sehingga
sering
kemampuannya
muncul
untuk
pertanyaan
diterapkan
dalam
mengenai
tingkat
kehidupan
nyata
(generalizability). Kelemahan ini kemudian sering diusahan untuk
diminimalisir dengan pembuatan kondisi yang dibuat serupa
mungkin dengan keadaan di dunia nyata atau yang biasa dikenal
sebagai ecological validity Straubhaar dan Larose, 1997 :415).
b. Sur vey
Metode survey sangat populer dewasa ini, terutama
kemanfaatannya untuk dimanfaatkan sebagai metode dasar dalam
polling mengenai opini publik. Metode survey lebih memiliki
kemampuan dalam generalisasi terhadap hasil riset daripada riset
eksperimen karena sampelnya yang lebih representatif dari populasi
yang lebih besar. Selain itu, survey dapat mengungkap lebih banyak
faktor daripada manipulasi eksperimen, seperti larangan untuk
menonton tayangan kekerasan seksual di televisi dan faktor agama.
Hal ini akan diperjelas dengan contoh berikut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
c. Riset Ethnogr afi
Riset etnografi (ethnografic research) mencoba melihat efek
media secara lebih alamiah dalam waktu dan tempat tertentu.
Metode ini berasal dari antropologi yang melihat media massa dan
khalayak secara menyeluruh (holistic), sehingga tentu saja relatif
membutuhkan waktu yang lama dalam aplikasi penelitian.
6. Teor i Agenda Setting
Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw
(1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan
pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak
untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media,
maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan
memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan
dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
7.
Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin
L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu
masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media
massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana
media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran
penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran
masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Kognitif,
menciptakan
atau
menghilangkan
ambiguitas,
pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan
masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.
2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan
atau menurunkan dukungan moral
3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan,
pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau
menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan
perilaku dermawan.
8. Teor i Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan
Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media
tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif
dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber
media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya.
Artinya
pengguna
media
mempunyai pilihan
alternatif
untuk
memuaskan kebutuhannya. Elemen dasar yang mendasari pendekatan
teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu,
dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan
ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal
individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang
menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau
penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola
konsumsi media dan (perbedaan pola perilaku lainnya, yang
menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi
(10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan
memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik,
kultural, dan ekonomi dalam masyarakat
9. Teor i The Spiral of Silence
Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh
Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan
bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa
terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling
mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan
persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan
pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.
10. Teor i Konstr uksi sosial media massa
Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori
konstruksi sosial atas realitas yang dibangun oleh Peter L Berrger dan
Thomas Luckmann (1966, The social construction of reality. A Treatise
in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah
risalah tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun secara simultan melalui
tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses
simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam
masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut
adalah objektif, subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.
11. Teor i Difusi Inovasi
Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett
Rogers dan para koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik
mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan sosial, di
mana
terdiri
dari
penemuan,
difusi
(atau
komunikasi),
dan
konsekwensi-konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi
secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui
kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak mungkin
terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari
rencana bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa
pendek, namun seringkali memakan waktu lama.
Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada
realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan
sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara,
suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin
mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau
laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
12. Teor i Kultivasi
Program penelitian teoritis lain yang berhubungan dengan hasil
sosiokultural komunikasi massa dilakukan George Garbner dan temantemannya. Peneliti ini percaya bahwa
karena televisi adalah
pengalaman bersama dari semua orang, dan mempunyai pengaruh
memberikan jalan bersama dalam memandang dunia. Televisi adalah
bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari kita. Dramanya,
iklannya, beritanya, dan acara lain membawa dunia yang relatif koheren
dari kesan umum dan mengirimkan pesan ke setiap rumah. Televisi
mengolah dari awal kelahiran predisposisi yang sama dan pilihan yang
biasa diperoleh dari sumber primer lainnya. Hambatan sejarah yang
turun temurun yaitu melek huruf dan mobilitas teratasi dengan
keberadaan televisi. Televisi telah menjadi sumber umum utama dari
sosialisasi dan informasi sehari-hari (kebanyakan dalam bentuk
hiburan) dari populasi heterogen yang lainnya. Pola berulang dari
pesan-p