PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASANGAN SUAMI – ISTRI YANG MENIKAH MUDA ( Studi Deskriptif Kualitatif Peranan Komunikasi Interpersonal pada Pasangan Suami Istri yang Menikah Muda dalam Mempertahankan Rumah Tangga di Wilayah Gresik).

PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA
PASANGAN SUAMI – ISTRI YANG MENIKAH MUDA
( Studi Deskriptif Kualitatif Peranan Komunikasi Interpersonal pada
Pasangan Suami Istri yang Menikah Muda dalam Mempertahankan
Rumah Tangga di Wilayah Gresik)

SKRIPSI

OLEH :
DINI INDAH SUSANTI
NPM : 1043010059

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASANGAN
SUAMI – ISTRI YANG MENIKAH MUDA
( Studi Deskriptif Kualitatif Peranan Komunikasi Interpersonal Pada
Pasangan Suami Istri Yang Menikah Muda dalam Mempertahankan Rumah
Tangga di Gresik )

Disusun Oleh :
Dini Indah Susanti
NPM : 1043010059

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama

Ir .H.Didiek Tranggono, M.Si
NIP. 19581225 199001 1001
Mengetahui,
Dekan


Dr a.Hj.Suparwati,M.Si
NIP. 19550718 198302 2001

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASANGAN
SUAMI – ISTRI YANG MENIKAH MUDA
( Studi Deskriptif Kualitatif Peranan Komunikasi Interpersonal Pada Pasangan Suami Istri
Yang Menikah Muda dalam Mempertahankan Rumah Tangga di Gresik )
Oleh

:

Dini Indah Susanti
NPM : 1043010059
Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji skripsi J ur usan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan

Nasional “ Veter an “ J awa Timur
Pada tanggal 12 J uni 2014
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua

Ir .H.Didiek Tranggono, M.Si
NIP. 19581225 199001 1001

Ir .H.Didiek Tr anggono,M.Si
NIP. 19581225 199001 1001
2. Sekretar is

Dra. Dyva Clar etta,M.Si
NIP. 366019400251
3. Anggota

Drs. Kusnar to,M.Si
NIP. 19580801 198402 1001

Mengetahui
Dekan

Dr a.Hj.Suparwati,M.Si
NIP. 19550718 198302 2001
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai
syarat kelulusan untuk meraih gelar sarjana.
Penyusunan skripsi ini dapat selesai, karena senantiasa mendapat bimbingan,
petunjuk, dan saran dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini, baik moral, mental, spiritual maupun material
terutama kepada Ir.H.Didiek Tranggono M,Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan karya penelitian ilmiah skripsi ini.
Penulis juga berharap bahwa skripsi ini, akan memberikan manfaat yang baik untuk
diri penulis, dan pembaca lainnya agar dapat memberikan acuan ataupun pedoman yang
bisa diandalkan untuk penulisan skripsi berikutnya.
Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, penulis ingin menyampaikan rasa
hormat dan mengucapkan terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT yang telah memberikan segala rahmat serta hidayah-Nya yang
begitu melimpah dalam hidup.
2. Ibu Dra.Ec.Hj.Suparwati,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bapak Juwito,S.Sos,M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Drs. Syaifuddin Zuhri,M.Si selaku sekretaris Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “ Veteran “ Jawa Timur.

5. Bapak Ir.H.Didiek Tranggono,M.Si , terima kasih buat bimbingan dan kritikan
serta sarannya dalam proses penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi yang telah memberi ilmu dan sangat
bermanfaat dalam kelancaran penulis menyelesaikan skripsi.
7. Kedua orang tua saya tercinta dengan penuh kesabaran tiap hari membimbing,
memotivasi dan mendoakan penulis untuk segara menyelesaikan kuliah. Beliau
adalah orang-orang hebat yang selalu mendukung dalam segala hal yang
berbuah positif.
8. Terima kasih my lovely hun serta buat teman-teman dan sahabat tercinta ( Dio,
Mertien, Sani, you are the best and always the best :* ) untuk Ovin, Sinta, Karin
n the gank, Rima, Fajar, Rendy, Koko Robby, Mas Cuplis, Ntus, Novi) thanks
untuk supportnya dan untuk semuanya.
9. Terima kasih untuk para informan yang sudah menyempatkan waktu dan mau
membantu menjadi sumber informasi dalam penelitian ini.
10. Untuk Diri saya sendiri, semangat serta kerja keras selalu membuahkan hasil
yang maksimal. So tetep do the best.

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dalam penyusunan skripsi

ini, penulis menyadari bahwa pengetahuan penulis

masih sangat terbatas. Untuk itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari segi
isi, susunan kalimat maupun teknis penyajiannya, akan penulis terima dengan segala
kelapangan hati demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga penyusunan skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi pihak yang
berkepentingan, khususnya bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi.
Amin

Surabaya, 12 Juni 2014
Penulis

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI
`

Halaman

HALAMAN J UDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................

iii

DAFTAR ISI


..........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

xi

ABSTRAKSI

..........................................................................................

xii

PENDAHULUAN ...........................................................................


1

1.1

LatarBelakang .......................................................................

1

1.2

Per umusan Masalah .............................................................

12

1.3

Tujuan Penelitian .................................................................

12


1.4

Manfaat Penelitian Kegunaan ............................................

12

1.4.1 Manfaat Teoritis ..............................................................

12

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................

13

LANDASAN TEORI .....................................................................

14

2.1

Penelitian Terdahulu ............................................................

14

2.2

Landasan Teor i .....................................................................

18

2.2.1 Pengertian Peranan ...........................................................

18

2.2.2 Pengertian Komunikasi ...................................................

19

BAB I

BAB II

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3 Pengertian Komunikasi Interpersonal ............................

20

2.2.4 Tujuan Komunikasi Interpersonal ..................................

22

2.2.5 Jenis Hubungan Interpersonal ........................................

24

2.2.6 Peranan Komunikasi Interpersonnal ..............................

26

2.2.7 Pengertian Pasangan Suami Istri ....................................

32

2.3

Teor i Hubungan Inter per sonal ..........................................

34

2.3.1 Teori Coordinnated Management Of Meaning .............

34

2.4

Komunikasi Dalam Pernikahan .........................................

38

2.4.1 Komunikasi Antara Pasangan Suami Istri .....................

38

2.4.2 Hambatan Komunikasi Interpersonal.............................

39

2.4.3 Faktor – Faktor Pernikahan Muda..................................

40

2.4.4 Penyebab Kerusakan Hubungan Pernikahan .................

42

2.5

BAB III

Kerangka Pemikiran ............................................................

43

2.5.1 Gambar Kerangka Berfikir Peneliti ...............................

44

Metode Penelitian ...........................................................................

45

3.1

Definisi Konseptual ..............................................................

45

3.2

Fokus Penelitian ....................................................................

46

3.3

J enis Penelitian ......................................................................

48

3.4

Subjek Penelitian ..................................................................

50

3.4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................

50

3.4.2 Sumber Data ....................................................................

51

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3 Jenis Data .........................................................................
3.5

52

Teknik Pengumpulan Data .................................................

52

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................

54

BAB IV Hasil dan Pembahasan........................................................................

57

4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................

57

4.2

Penyajian Data dan Analisis Data...........................................

59

4.2.1

Penyajian Data .................................................................

59

4.2.2

Identitas Informan ...........................................................

61

4.2.3

Analisis Data....................................................................

68

4.2.3.1 Faktor – Faktor Pernikahan Muda .................................

68

4.2.3.2 Hambatan Komunikasi Interpersonal............................

72

4.2.3.3 Peranan Komunikasi Interpersonal ................................

79

a. Sudut Pandang Humanistik.........................................

80

b. Sudut Pandang Pragmatis ...........................................

83

c. Sudut Pandang Pergaulan Sosial ................................

89

BAB V Kesimpulan dan Sar an ....................................................................... 105
5.1

Kesimpulan ...................................................................................... 105

5.2

Saran

.......................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 108
LAMPIRAN

.......................................................................................... 109
ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.5.1

Kerangka Ber fikir Peneliti ..................................................

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

44

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lampiran 1 Inter view Guide........................................................................ 109
2. Lampiran 2 Transkr ip Wawancara ............................................................ 114

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
DINI INDAH SUSANTI, PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG MENIKAH MUDA ( Studi Deskriptif
Kualitatif Peranan Komunikasi pada Pasangan Suami Istri yng Menikah Muda
dalam Mempertahankan Rumah Tangga di Wilayah Gresik).
Perkawinan ialah ikatan lahir antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.Antara suami istri harus saling mencintai saling
berbagi perasaan dan berbagi kebahagiaan. Pada umumnya masing-masing pihak telah
mempunyai pribadi yang telah terbentuk, karena itu untuk menyatukan satu dengan yang
lain perlu adanya saling penyesuaian, saling pengorbanan, saling pengertian dan hal
tersebut harus disadari benar-benar oleh kedua pihak yaitu oleh suami istri. Dalam
kaitannya dengan hal itu maka peranan komunikasi dalam rumah tangga adalah sangat
penting. Antara suami istri harus saling berkomunikasi dengan baik untuk dapat
mempertemukan satu dengan yang lain, sehingga dengan demikian kesalahpahaman dapat
dihindarkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peranan komunikasi
interpersonal pada pasangan muda dalam mempertahankan rumah tangga .
Teori yang digunakan dalam penelitian ini, ialah coordinated management of
meaning dan pengambilan peran. Dimana kedua teori tersebut menyangkut tentang kualitas
komunikasi yang baik dalam hubungan sehingga peranan komunikasi yang diharapkan
dapat sesuai. Kemudian dapat diketahui komunikasi yang terjadi efektif atau tidak efektif.
xcMetodologi dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif,
dimana dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terlebih dahulu kemudian
menganalisa data yang diperoleh kemudian menverifikasinya. Wilayah penelitian ini di
daerah Gresik dengan mengambil informan sebanyak 5 pasangan suami istri
Hasil dalam penelitian dikatakan bahwa informan seluruhnya hampir menggunakan
peranan komunikasi interpersonal di dalam rumah tangga nya, bagi mereka, komunikasi
adalah hal penting yang harus dilakukan agar pengharapan mereka dapat tersampaikan
sesuai dengan keinginan atau feedback yang diharapkan. Peranan komunikasi interpersonal
yang digunakan ialah ditinjau dari sudut pandang humanistic, pragmatis dan pergaulan
social. Seluruhnya telah dilakukan dengan maksimal oleh kesemua informan meskipun
terkadang penyampaian komunikasi mereka terjadi hambatan. Maka dari ketiga peranan
tersebut, informan menerapkan ketiga hal tersebut di dalam rumah tangga nya sehinga
komunikasi yang terjadi diantara kedua pasangan adalah komunikasi efektif.
Kata Kunci : Peranan Komunikasi Interpersonal, Teori Coordinated management of
Meaning.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
DINI INDAH SUSANTI, The Role of Interpersonal Communication on
Marr ied Couples who Marry Young (A Descr iptive Qualitative Study The Rple of
Interpersonal Communication on Marr ied Couples who Mar ry Young in
Maintanance the Household on the Ter itor y of Gr esik).
Marriage is a bond born between a man and woman as husband and wife the aim of
forming a family ( household) are happy and remain upon God Almighty. Between
husband and wife should love each other sharing feelings and sharing happiness. Generally,
each party has had its personal that has developed, therefore to unite with one another is
need for mutual adjustments, mutual understanding and mutual sacrifice, it should really be
realized by both parties re husband and wife. In connection with it the role of
communication in households is very important. Between the husband and wife should
mutually communicate well to be able to reconcile with one another, and thus the
misunderstanding can be avoided. The purpose of this research was to find out how the
role of interpersonal communication on young couples in maintaining the household.
The teory used in this research is the coordinated management of meaning and role
taking. Where both of these theories are concerned about the quality of good
communication in the relationship so that the role of the communication that is expected to
be fit. Can then be aware of communication that occurs is effective or not effective.
The methodology in this study, using a qualitative research method, where the
technique of collection data through observation first then menfanalisa the data retrieved
and then verify it. Area of research is in the area of Gresik by taking as many as 5
informant married couples.
The results in the research said that the informant was almost entirely using the role
of interpersonal communication in his household, for them, communication is the important
thing that must be done in order for the hope they can be carried in accordance with the
wishes of the expected. The role of interpersonal communication used is reviewed from the
viewpoint of humabistic, pragmatic, and social intercourse. All has been done to the
maximum by the informant, although sometimes the submission of their communication to
occur. The role of the third, the third applying the informant in his household, so that the
communication that occurs between the two couples is effective communication.
Keyword : The role of interpersonal communication, coordinated
meaning.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

managemenet of

Daftar Gambar

Gambar 2.4.1 Kerangka Berfikir……………………………………………....

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

46

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat melepaskan diri dari
jalinan relasi sosial, dimana manusia selalu akan mengadakan kontak
sosial yaitu selalu berhubungan dengan orang lain. Bahkan sebagian besar
dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi. Mengingat kuantitas
komunikasi yang dilakukan dibandingkan dengan kegiatan lainnya, maka
dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang penting
bagi manusia, dengan kata lain kualitas hidup manusia juga ditentukan
oleh pola komunikasi yang dilakukannya. Sebab Suatu jalinan dapat
menentukan harmonisasi (Rakhmat, 1996:7).
Tidak ada suatu yang lebih penting bagi sebagian besar orang
selain berinteraksi dengan orang lain. Begitu pentingnya interaksi ini
sehingga apabila tidak dilakukan dalam jangka waktu lama, akan
menimbulkan depresi, kurang percaya diri dan kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan dasar bagi kehidupan sehari-hari. Beberapa alasan umum
tentang mengapa seseorang menjalin hubungan yaitu : mengurangi
kesepian yang muncul ketika kebutuhan interaksi akrab tidak terpenuhi,
menguatkan dorongan karena semua manusia membutuhkan dorongan
semangat dan salah satu cara terbaik untuk mendapatkannya adalah
dengan interaksi antar manusia, memperoleh pengetahuan tentang diri
sendiri karena melalui interaksi seseorang akan melihat dirinya seperti
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

orang lain melihatnya, memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan
rasa sakit dengan cara melalui berbagi rasa bersama dengan orang lain
(Devito, 1997:245-246).
Individu berhubungan dengan individu lain karena mengharapkan
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap individu secara
sukarela masuk dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama
hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya
(Rakhmat, 1996:121). Lebih spesifik lagi, suatu hubungan kemungkinan
besar akan dipelihara ketika dianggap menguntungkan. Hubungan
berkembang sejalan dengan waktu

dan individu yang terlibat dalam

suatu hubungan berusaha saling mengenal sehingga dapat melakukan
proses penyesuaian tehadap perbedaan masing - masing. Apabila
penyesuaian berhasil hubungan akan berjalan lancar, bertambah dekat
dan akrab. Namun apabila penyesuaian tersebut tidak berjalan dengan
baik, akan terjadi suatu kemunduran dalam hubungan itu. Hubungan
mungkin dapat tumbuh dan maju, menjadi kuat dan lebih bermakna,
tetapi

mungkin

juga dapat menyusut dan

hubungan terjadi apabila mulai muncul

mundur. Kemunduran

ketidakpuasan

dan

konflik

diantara anggota hubungan tersebut.
Begitu pula dengan hubungan rumah tangga , apalagi hubungan
rumah tangga yang melakukan menikah saat usia muda. Keberhasilan
suatu rumah tangga sangat banyak ditentukan oleh kematangan emosi,
baik suami maupun istri. Paling tidak salah seorang dari mereka perlu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

memiliki

kematangan emosi yang sangat tinggi agar bisa mengelola

rumah tangga dengan lebih baik. Jika tidak, rumah tangga akan rentan
konflik yang berkepanjangan (Adhim, 2002 : 109). Terlebih lagi salah satu
menikah muda nya karena MBA, bagi

pasangan - pasangan

yang

menikah karena “ kecelakaan ” atau yang biasa disebut Married By
Accident (MBA). Dari hasil observasi yang ditemukan pada jurnal, yakni
wawancara dengan Mud’har. SPsi, Msi (konsultan psikologi) pada tanggal
27 Februari 2013 diketahui bahwa hubungan suami istri yang hamil di luar
nikah memiliki kemungkinan konflik dan risiko perceraian lebih besar
karena mereka kurang mempersiapkan diri masuk ke dalam hubungan
baru yaitu pernikahan dan perkawinan.
Perkawinan dalam UU Nomor 1 Tahun 1974 pasal 1 merumuskan
pengertian perkawinan sebagai berikut : “Perkawinan ialah ikatan lahir
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Antara suami istri harus
saling mencintai saling berbagi perasaan dan berbagi kebahagiaan.
Perkawinan merupakan salah satu aktivitas individu yang pada umumnya
akan terkait pada suatu tujuan yang ingin dicapai individu yang
bersangkutan. Tanpa adanya kesadaran akan kesatuan tujuan yang
harus dicapai bersama, maka dapat dibayangkan bahwa rumah tangga itu
akan mudah mengalami hambatan - hambatan, yang akhirnya akan
dapat menuju keretakan rumah - tangga yang dapat berakibat lebih jauh.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Tujuan sebenarnya sangat mulia jika dilandasi untuk saling memberi
yang terbaik bagi pasangannya. Kesepakatan diatas dapat dijadikan dasar
yang kokoh untuk membina kehidupan rumah tangga untuk menjadi
keluarga yang harmonis.
Namun beda halnya dengan pernikahan yang dilaksanakan pada
saat usia muda. Biasanya pernikahan muda didasari banyak factor salah
satu nya dilaksanakan secara terpaksa akibat adanya kehamilan diluar
nikah.

Menurut

United Nations Development Economic and Social

Affairs (UNDESA), Indonesia

merupakan

negara urutan ke - 37

dengan jumlah perkawinan dini terbanyak di dunia. Untuk level
negara ASEAN, Indonesia berada pada urutan kedua terbanyak setelah
Negara Kamboja. ( www.metrotvnews.com )
Sedangkan lingkup terkecil dari pernikahan dini di Jawa Timur
ternyata cukup tinggi. Dari hasil rilis Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional ( BKKBN ) Jawa Timur yang dikeluarkan , Kamis
pada tanggal ( 05 / 12 ) mencapai 53.372 orang atau dengan total 19
persen dari jumlah pernikahan di tahun 2013 sebanyak 276.761 orang.
Secara psikologis , menikah usia muda emosinya masih labil. Untuk
menekan angka pernikahan dini, BKKBN terus melakukan sosialisasi. Hal
ini karena adanya perbedaan di dalam UU Perkawinan dengan UU
Perlindungan Anak. ( www.jurnas.com/news ).
UU Perkawinan menyatakan wanita usia 16 tahun diperbolehkan
menikah, sedangkan UU Perlindungan Anak, usia tersebut dianggap masih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

anak-anak atau di bawah umur. Diharap para pemangku kepentingan
untuk duduk bareng terkait adanya perbedaan usia wanita dalam UU
Perkawinan dengan UU Perlindungan Anak. Harapannya , agar wanita
melaksanakan perkawinan di atas usia 21 tahun. (www.jurnas.com)
Pernikahan yang terjadi dibawah usia 21 tahun cenderung
memunculkan banyak permasalahan salah satunya yaitu meningkatnya
kecenderungan untuk melakukan seks pranikah atau sebelum menikah.
( www. Jurnalperempuan.org ).
Menurut hasil rilis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional ( BKKBN ) Jawa Timur, melalui media online menyatakan
bahwa meningkatnya angka seks pranikah juga menyumbangkan angka
kehamilan yang tinggi pada kelompok remaja perempuan usia muda,
dimana usia yang sangat rentan untuk seorang perempuan mengandung
dan melahirkan. Karena melahirkan atau melakukan proses persalinan
dibawah usia 21 sangatlah membahayakan bagi seorang

perempuan,

karena di masa itu tingkat emosionalnya masih labil dan organ
reproduksinya juga belum kuat untuk melahirkan. Sehingga para remaja
diharapkan merencakan pernikahan dengan baik.( www.jurnas.com/news ).
Dari hasil data sekunder yang didapatkan oleh peneliti, Catatan
Dispenduk Gresik pada tahun 2010, terjadi 285.184 perceraian diseluruh
Indonesia. Penyebab
Ketidakharmonisan

pisahnya pasangan muda tersebut karena faktor
sebanyak

91.841

perkara,

faktor

tidak

ada

tanggungjawab sebanyak 78.407 perkara, dan faktor masalah ekonomi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

sebanyak 64.891 perkara. Menurut Badan Urusan Peradilan dan Agama
Gresik pada periode tahun 2005 – 2012 terjadi peningkatan cerai hingga
70 persen dan 30 persen tidak bercerai. Sedangkan di tahun 2012 terakhir
pada bulan desember di sejumlah kota – kota besar dan kecil terdapat data
yang menyebutkan jumlah perceraian, yaitu : tertinggi angaka perceraian
di Banyuwangi 6.784 pasangan, Kabupaten Malang 6.716 pasangan, Kota
Jember 6.654 Pasangan, Kota Blitar 4.416 pasangan, Surabaya 5.253
pasangan, dan di kabupaten Gresik meningkat angka perceraiannya
terdapat 82.729 pasangan yang bercerai. Di kabupaten gresik sedang
ditangani kasus permohonan cerai sebanyak 1.575 kasus yang terdiri dari
511 perkara ekonomi, 217 perkara ketidakharmonisan, 123 perkara tidak
ada tanggungjawab, 175 perkara hadirnya pihak ketiga dalam rumah
tangga, dan 96 perkara terkait krisis akhlaq seperti judi, miras.
(www.wartawarga.gunadarma )
Banyaknya pernikahan diusia muda mengakibatkan adanya
konflik- konflik yang timbul dan penyelesaian berujung pada sebuah
perceraian. Hal

utama

dari

masalah

ini

yaitu

adanya

peranan

komunikasi interpersonal yang seringkali kurang dipahami dengan
baik sehingga menimbulkan kesalahpahaman antara anggota hubungan.
peranan komunikasi akan efektif jika salah satu tokoh dalam rumah rumah
ataupun keduanya dapat menjalankan tugas dan kewjibannya sebagai
suami dan istri. maka dengan adanya kewajiban dan tugas tersebut, dapat
dikatakan peranan yang ada diantara mereka dapat berjalan sesuai dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

norma

sosial.

peranan

komunikasi

interpersonal

terkait

dengan

penyampaian pesan yang ingin disampaikan kepada pihak lain, yaitu
antara suami kepada istri ataupun istri kepada suami guna mencapai
pemenuhan komunikasinya yang diinginkan. biasanya antara pasangan
suamik dan istri masih memiliki keegoisan tersendiri, baik tentang apa
yang diinginkan dan apa yang harus dituruti, oleh sebab itu bisa jadi
peranan diantara keduanya tidak berjalan setara, atau lebih menuju kepada
peranan yang seharusnya dijalankan tetapi tidak dijalankan. misal, suami
yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga, tidak bekerja karena
faktor malas atau lebih menyepelekan bahwa tugas tersebut bukan bagian
dari dirinya. Dengan adanya masalah tersebut yang sudah dilakukan
observasi langsung oleh peneliti, maka peneliti tertarik untuk mengangkat
masalah tersebut dan menginginkan agar hal perceraian dapat di
minimalisir.
Komunikasi interpersonal merupakan proses interaksi antara dua
orang dengan adanya pertukaran pesan. Elemen – elemen dalam proses
komunikasi interpersonal menurut DeVito ( 2007 , 10 ) yaitu source –
receiver. Komunikasi interpersonal melibatkan setidaknya dua individu.
Masing – masing berperan sebagai source yang membuat dan
mengirimkan pesan dan sebagai receiver yang menerima dan memahami
pesan. Komunikasi pada hubungan pasangan suami istri termasuk dalam
konteks komunikasi interpersonal. Dalam komunikasi interpersonal,
pasangan tidak menganggap pasangannya sebagai bagian dari sebuah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

kelompok melainkan sebagai individu yang unik. Pasangan dapat
menjelaskan tentang sikap ( why ) bukan hanya dapat mendeskripsikan
seseorang ( what ). ( DeVito, 2007 : 114 ).
Di dalam hubungan suami istri terjadi komunikasi interpersonal
yang oleh Mulyana diartikan sebagai komunikasi antara orang-orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap
reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal
(Mulyana, 2000 : 73).
Kenyataan menunjukkan bahwa kasus pernikahan dini semakin
meningkat baik di desa maupun di kota. Seringkali pernikahan dini yang
terjadi, banyak menimbulkan masalah karena kurangnya kesiapan secara
psikis dan fisik. Salah satu masalah yang ditimbulkan dari pernikahan dini
adalah munculnya kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Di bawah ini beberapa contoh kasus pernikahan dini yang terjadi di
perkotaan, sebagai berikut :
Selama 2013, data di Pengadilan Agama Wonogiri menunjukkan
dispensasi perkawinan pada usia dini tercatat mencapai 78 perkara.
Sebagian besar di antaranya melibatkan perempuan yang hamil di luar
nikah. Jumlah tersebut masih tergolong tinggi. Hal itu disampaikan
Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Wonogiri, Siti Alimah, saat
ditemui Solopos.com, Senin (20/1/2014). Ia mengatakan sekitar 75 persen
dari pengajuan perkara dispensasi perkawinan tersebut, si perempuan telah
hamil.



Selain karena hamil, pihak keluarga menikahkan anak-anaknya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

yang masih di bawah aturan hukum pernikahan itu karena ada
kekhawatiran dari orang tua yang melihat anaknya sudah berpasangan.
Jadi mereka memutuskan untuk menikahkannya sebelum adanya resiko
kehamilan diluar nikah,” paparnya. ( http://www.sragenpos.com/2014/75perkawinan-usia-dini ).
Berita Gresik pada tanggal 7 Mei 2009 .Banyak kasus Permohonan
dispensasi kawin yang masuk ke Pengadilan Agama (PA) Kabupaten
Gresik, Jatim, tahun 2008 sebanyak 41. Artinya, kasus perkawinan usia
dini naik 58 persen jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang terdapat 26
permohonan. Di tahun 2009 permohonan dispensasi kawin hingga April
lalu sebanyak tujuh permohonan,” kata Kepala Bagian Humas PA Gresik,
Achmad Nurul Huda, pada hari Kamis. Terkait hal Permohonan dispensasi
kawin ini puncaknya terjadi pada Juli dan Agustus, bertepatan dengan
kelulusan

sekolah,”

katanya.

Sebenarnya,

dispensasi

kawin

ini

bertentangan dengan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan. Karena berdasarkan catatan permohonan dispensi
kawin yang diajukan itu, rata-rata pasangan yang menikah muda berusia
13 sampai 15 tahun untuk wanita, dan 17 hingga 18 tahun untuk laki-laki.
Mereka memiliki alasan melakukan menikah muda atau dini lantaran
kondisi ekonomi yang cenederung menengah ke bawah, hingga hamil di
luar nikah. Namun, MUI tidak berkenan jika dispensasi izin kawin di usia
dini karena faktor hamil di luar pernikahan. “Itu tidak menyelesaikan
persoalan, saya rasa tidak tepat, apalagi Gresik sendiri dikenal sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

kota

santri,”

katanya.

(

http://erfins.wordpress.com/category/kasus-

perkawinan-usia-dini-di-gresik-meningkat/ ).

Di indonesia, menurut Dina (dalam Noviyanti, 2002) fenomena
menikah sambil kuliah juga pernah menggejala di Indonesia pada dekade
60-70 an. Hal itu terjadi pada waktu itu masa studi yang umumnya lebih
lama dan bisa mencapai belasan tahun, sehingga banyak mahasiswa yang
menikah. Pada saat diberlakukan sistem pendidikan sarjana 4 tahun,
perkawinan muda disaat masih kuliah relatif lebih jarang. Hal ini
dikarenakan kesibukan dengan kegiatan perkuliahan dan biasanya secara
ekonomi masih begantung kepada orang tua. Norma dan agama menuntut
kesiapan dari pasangan-pasangan yang hendak menikah terutama pria
yang harus memberi nafkah pada keluarganya. Namun demikian, tidak
sedikit mahasiswa yang memutuskan untuk menikah muda walau masih
harus kuliah. Keputusan untuk menikah muda apalagi yang bukan karena
“terpaksa harus menikah”, tentunya bukan hal yang mudah dan minim
resiko. (http://journal.uii.ac.id,Pernikahan di Kalangan Mahasiswa S1.Proyeksi. Vol. 6 No.2. Pdf Online ).
Kaitannya permasalahan yang ada dilapangan dengan yang akan
diteliti oleh peneliti sangata relevan, yaitu mencakup peranan komunikasi
dalam pernikahan usia muda, dimana yang dimaksud dalam hal ini yaitu
mencakup beberapa sebab akibat sehingga terjadilah pernikahan di usia
muda yang sudah tidak asing lagi di benak masyarakat Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Dari kenyataan permasalahan diatas yang diambil oleh peneliti
dari sebagian media online dan observasi secara langsung. Maka peneliti
tertarik untuk membahas permasalahan ini lebih dalam di wilayah Kota
Gresik. Kabupaten Gresik merupakan salah satu wilayah yang ada di
Propinsi Jawa Timur yang terletak di sebelah utara kota Surabaya. Kota
Gresik mempunyai julukan yaitu Gresik Kota Santri, dinamakan demikian
karena kota Gresik terkenal dengan masyarakat yang masih religius ( taat
beragama ). Dalam hal ini masyarakat gresik mayoritas memeluk agama
islam. Selain itu, kota gresik juga banyak memiliki sejarah – sejarah yang
berkaitan dengan religi, seperti : adanya makam orang alim yang termasuk
anggota walisongo yaitu Syeh Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri
serta adanya pusat pendidikan ajaran agama islam atau pondok pesantren
yang terkenal. Maka dengan demikianlah alasan peneliti untuk meneliti di
wilayah tersebut, karena adanya julukan “ Gresik Kota Santri “ dan
peneliti mengaitkan hal ini dengan permasalahan yang muncul perihal
pernikahan muda.
Dalam kaitannya dengan hal itu maka peranan – peranan
komunikasi muncul sebagai pencegah konflik dalam rumah tangga. Peran
komunikasi interpersonal antara suami istri harus terjaga dengan baik.
sehingga

dengan

demikian

kesalahpahaman

dapat

dihindarkan.

Komunikasi akan terjalin dengan baik dengan adanya harapan pencapaian
bersama, dan biasanya komunikasi akan membaik apabila rumah tangga
dari suami dan isteri sudah saling menyesuaikan diri terhadap hambatan –

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

hambatan yang akan ditemuinya pada saat memutuskan untuk membina
rumah tangga bersama. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi banyak
penyesalan yang dialami oleh pasangan muda yang kehamilannya diluar
dugaan. Banyak pula faktor – faktor yang keegoisannya saling bertabrakan
sehingga tidak ada yang mau mengalah untuk meredam konflik yang
terjadi. Penyesalan dalam menikah muda hampir dirasakan oleh semua
pasangan muda yang mengalami kehamilan diluar nikah dan setelah
menikah, mereka mengalami perubahan kehidupan yang tidak pernah ada
persiapan sebelumnya.
1.2

Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat oleh peneliti dari latar belakang
diatas yaitu Bagaimana peranan komunikasi interpersonal pada pasangan
suami isteri yang menikah muda dalam mempertahankan rumah tangga ?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
peranan komunikasi interpersonal pada pasangan suami istri yang menikah
muda dalam mempertahankan rumah tangga .

1.4

Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat serta
wawasan pengetahuan dalam pengembangan ilmu komunikasi,
khususnya pengembangan dalam komunikasi interpersonal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti –
peneliti

lain

yang

ingin

meneliti

peran

komunikasi

interpersonal.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi pasangan suami – isteri yang menikah muda dapat
menjadi sumber sebagai bahan informasi kepada mereka yang
belum

melakukan

pernikahan

sebelumnya

agar

tidak

melakukan hubungan intim secara bebas. Kemudian hasilnya
digunakan untuk wawasan pengetahuan dalam mencegah
pernikahan usia muda yang belum matang.
b. Bagi peneliti, diharapakan dapat menajdi pengalaman yang
menarik untuk meneliti tentang komunikasi interpersonal
dalam pasangan suami – isteri yang menikah muda akibat
adanya kehamilan diluar nikah.
c. Bagi universitas, diharapkan menjadi hasil korelasi antara teori
yang didapat dibangku perkuliahan dengan kenyataan yang
diteliti oleh peneliti.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang sudah diuraikan
diatas, maka peneliti meninjau-nya dengan penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan permasalahan serupa, yaitu permasalahan yang
menyangkut

tentang peranan komunikasi interpersonal. Penelitian

pertama, yang diambil dari jurnal “ Acta Diurna “ vol 1. No 1. Th 2013
Universitas Kristen Petra Surabaya pada program studi ilmu komunikasi
tentang “ Peranan Komunikasi Interpersonal Guru dalam Meningkatkan
Pengetahuan Anak “, oleh Widya P.Pontoh dengan studi pada guru – guru
di TK Santa Lucia Timinting.
Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui bagaimana proses komunikasi yang digunakan guru dalam
proses belajar mengajar, bentuk-bentuk komunikasi serta pendekatanpendekatan komunikasi yang dilakukan guru terhadap anak didik. Dengan
melibatkan informan pangkal 3 orang dan informan pendukung 7 orang,
yaitu para guru dan orang tua murid yang sering memantau anaknya di
sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam,
dan studi dokumen serta teknik analisis data deskriptif dengan presentase.
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana Peranan Komunikasi
Interpersonal Guru Dalam Meningkatkan Pengetahuan Anak.
14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Berdasarkan hasil jurnal penelitian dan pembahasan yang ada,
maka yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini sehubungan dengan
Peranan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Menigkatkan Pengetahun
Anak adalah sebagai berikut : Bahasa yang digunakan oleh guru sudah
sangat tepat dalam berkomunikasi dengan anak didiknya serta pesan yang
disampaikan dalam Komunikasi interpersonal guru dengan murid lebih
kepada konsep pelajaran dan juga motivasi kepada anak didiknya untuk
lebih cepat memahami apa yang dimaksudkan oleh guru tersebut.
Sedangkan Penelitian kedua, diambil dari jurnal komunikasi fisip
Unmul yaitu tentang “ peranan komunikasi Interpersonal orang tua dan
anak dalam mencegah perilaku seks pranikah “ oleh Nanda Fitriyan
Pratama Putra yang dilakukan di SMA NEGERI 3 Samarinda. Peneliti
menyimpulkan bahwa pada penelitian ini terkait dengan peran komunikasi
dengan tujuan untuk mencegah seks pranikah atau melakukan hubungan
intim sebelum menikah. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa
komunikasi interpersonal yang meliputi keterbukaan, empati, sikap
mendukung, kesetaraan, dan sikap positif berjalan baik meskipun masih
terdapat anak yang tidak terlalu terbuka kepada

orangtuanya

karena

masih merasa takut dan malu. Orang tua juga perlu memberikan
pemahaman agama dan juga pengawasan dalam penggunaan sumber
media informasi melalui komunikasi interpersonal terhadap anak agar
terhindar dari perilaku seks pranikah. Sesuai dengan hasil observasi di
lapangan, bahwa komunikasi interpersonal orang tua dan anak sangat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

berperan dalam mencegah perilaku seks pranikah. Diharapkan agar orang
tua harus lebih bisa mendorong anak untuk menyampaikan isi hatinya agar
bisa jujur dan terbuka sehingga tercipta komunikasi yang efektif.
Sejalan dengan permasalahan yang terkait tentang peranan
komunikasi interpersonal, Maka jurnal penelitian ini dinilai sangat relevan
dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, yaitu memiliki
persamaan dalam hal hubungan komunikasi interpersonal. Hanya saja
pada jurnal pertama komunikasi interpersonal dilakukan pada guru – guru
yang berada di TK Santa Lucia Timinting dalam meningkatkan
pengetahuan anak didiknya. Dan jurnal kedua komunikasi interpersonal
dilakukan pada orang tua dan anak untuk mencegah seks pranikah.
Pada penelitian terdahulu ini memiliki persamaan dengan
permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu sama – sama
mendalami peranan komunikasi interpersonal, selain itu tujuannya untuk
menilai sejauh mana peranan komunikasi yang dilakukan dalam
hubungan interpersonal keluarga diantaranya yaitu antara orang tua dan
anak serta antara guru dan anak didiknya. Selain itu pula, metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu

sama – sama menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data
melalui observasi dan wawancara

secara mendalam atau

Interview.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Depth In

17

Demikian pula dengan permasalahan yang akan diteliti oleh
peneliti pada pasangan suami istri yang memutuskan untuk menikah
muda. Banyaknya fenomena pernikahan muda yang dilakukan oleh
pasangan suami istri yang dapat dikatakan masih remaja, dan memiliki
kelabilan emosi dan cenderung belum dewasa, serta masih mendahulukan
nafsu dibanding pemikiran rasional yang tidak pernah di fikirkan apa
akibat yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Peneliti

disini

ingin

mengetahui

seberapa

besar

peranan

komunikasi interpersonal dalam sebuah hubungan suami istri dalam
mempertahankan rumah tangga sehingga antara pasangan suami – istri
untuk dapat berkomunikasi dalam hal apapun, sekalipun dalam
menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi diantara mereka.
Pasangan muda yang memutuskan untuk menikah tentunya memiliki
komitmen yang disepakati bersama. Komitmen yang dibuat merupakan
unsur dalam komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh setiap orang.
Adapun komitmen yang sebelumnya sudah dibicarakan digunakan untuk
menghimbau adanya hambatan – hambatan yang akan ditemui dalam
menjalani pernikahan, khususnya pada pernikahan usia muda
Adapun peranan komunikasinya terkait dengan keterbukaan,
simpati dan empati yang saling diberikan antar keduanya. Sehingga dari
hal tersebut, maka peranan komunikasi yang mereka bangun akan
berjalan efektif dengan adanya peran komunikasi suami dan istri yang
berlaku pada kedua pasangan tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2

L andasan Teori
2.2.1 Penger tian Per anan
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu
seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di
masyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang
harus dilaksanakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) Menurut
Komaruddin (1994:768) yang dimaksud dengan peranan adalah:
a. Bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam
manajemen;
b. Pola penilaian yang diharapkan dapat menyertai suatu status;
c. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.
Adapun menurut Soekanto (1984:273), peranan merupakan aspek
yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang yang melakukan
hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

maka dia

menjalankan suatu peranan. Dari ketiga pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa peranan merupakan suatu bagian dari tugas utama
yang harus dilaksanakan oleh seseorang dalam suatu kelompok atau
organisasi yang berhubungan dengan status atau kedudukan.
Pengertian Peran menurut Robbins (2001;227) mendefinisikan
peran sebagai “ a set of expected behavior patterns attributed to someone
occupying a given position in a social unit”. Perilaku individu dalam
kesehariannya hidup bermasyarakat berhubungan erat dengan peran.
Karena peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani seorang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

individu dalam bermasyarakat. Sebuah peran harus dijalankan sesuai
dengan norma- norma yang berlaku juga di masyarakat. Seorang individu
akan terlihat status sosialnya hanya dari peran yang dijalankan dalam
kesehariannya.
2.2.2 Pengertian Komunikasi
Menurut Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai suatu
proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa
lambang kata - kata untuk mengubah perilaku orang lain. Jadi, dengan
demikian komunikasi itu adalah persamaan pendapat dan untuk
kepentingan itu maka orang harus mempengaruhi orang lain dahulu
sebelum orang lain itu berpendapat, bersikap, bertingkah laku yang sama
dengan kita. (Widjaja, 2000: 26-27)
Salah satu definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa
cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah
menjawab pertanyaan “Siapa yangmenyampaikan, apa yang disampaikan,
melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.Paradigma
Lasswel di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
a. Komunikator (communicator, sender, source) adalah orang yang
menyampaikan pesan atau informasi .
b. Pesan (message) adalah pernyataan yang didukung oleh lambing,
bahsa, gambar dan sebagainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

c. Media (channel, media) adalah sarana atau saluran yang mendukung
pesan bila komunikan jauhyempatnya atua banyak jumlahnya, maka
diperlukan media sebagaipenyampai pesan.
d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) adalah
orang yang menerima pesan atau informasi yang disampaikan
komunikator.
e. Efek (effect, impact, influence) adalah dampak sebagai pengaruh dari
pesan.
Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah
proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2003:
10).Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian
dari seseorang kepadaorang lain, komunikasi akan berhasil jika adanya
pengertian serta kedua belah pihak saling memahaminya. Dimana
dapat disimpulkan bahwa komunikasi sangat penting sama halnya
dengan bernafas. Kualitas komunikasi menentukan keharmonisan
hubungan dengan sesama individu.
2.2.3 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi ( Interper sonal )
Komunikasi antar pribadi seperti bernapas untuk kelangsungan
hidup, dimana tidak dapat dielakkan. Komunikasi antar priabadi bersifat
transaksional, dari sebuah hubungan manusia yang saling mempengaruhi
satu dengan yang lain. Hubungan antarpribadi yang berkelanjutan dan
terus menerus akan memberikan semangat, saling merespon tanpa adanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

manipulasi, tidak hanya tentang menang atau kalah dalam beragumentasi
melainkan tentang pengertian dan penerimaan (Beebe, 2008: 3-5).
Komunikasi antar pribadi mempengaruhi hubungan, jika hubungan
dan komunikasi terjalin baik, maka akan terjadi jalinan yang panjang,
dimana saling menghargai dan memberikan perhatian antara satu dengan
yang lain. Para ahli teori komunikasi mendefinisikan komunikasi
antarpribadi secara berbeda-beda, dan berikut ini adalah 3 sudut pandang
definisi utama :
1) Berdasarkan Komponen
Komunikasi

antarpribadi

didefinisikan

komponen - komponen utamanya,

dengan

mengamati

yaitu mulai dari penyampaian

pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampak hingga peluang
untuk memberikan umpan balik.
2) Berdasarkan Hubungan Diadik
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung
diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas.
Sebagai contoh dapat dilihat pada contoh hubungan komunikasi
antarpribadi antara ayah dengan anak, pramuniaga dengan pelanggan,
murid dengan guru, dan lain -

lainnya. Definisi ini disebut juga

definisi diadik, yang menjelaskan bahwa selalu ada hubungan tertentu
yang terjadi antara dua orang tertentu, bahkan pada