TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tentang Isi pesan Iklan BKKBN Di Televisi Versi “Shiren Sungkar Dan Teuku Wisnu).

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJ A SURABAYA
TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN
(Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tentang Isi pesan
Iklan BKKBN Di Televisi Versi “Shir en Sungkar Dan Teuku Wisnu)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fisip UPN ”Veteran”
J awa Timur

Oleh :
FAJ AR J ULIARTO PERMADI
NPM: 0543310441

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJ A SURABAYA

Judul

TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN DI TELEVISI
VERSI ”SHIREN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU”

Nama

: Fajar J uliarto Permadi

NPM

: 0543310441

Program Studi


: Ilmu Komunikasi

Telah Disetujui untuk Mengikuti Seminar Proposal :

Pembimbing Utama

Dra. Herlina Sukmawati, MSi
NIP. 19641225 199609 2001

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

J uwito, S. Sos, Msi
NPT. 367049500361

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Judul


: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJ A SURABAYA
TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN (Studi Deskriptif
Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tantang Isi pesan
Iklan BKKBN Di Televisi Versi “Shiren Sungkar Dan Teuku
Wisnu)

Nama

: Fajar J uliarto Permadi

NPM

: 0543310441

Program Studi

: Ilmu Komunikasi

Fakultas


: Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik

Telah Disetujui untuk Mengikuti Ujian Lisan :

Mengetahui
Pembimbing Utama

Dra. Herlina Sukmawati, MSi
NIP. 19641225 199309 2001

Menyetujui
Dekan

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NPT. 1955 0718198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

J udul


: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJ A SURABAYA
TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN (Studi Deskriptif
Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tantang Isi pesan Iklan
BKKBN Di Televisi Versi “Shiren Sungkar Dan Teuku Wisnu)

Nama

: Fajar J uliarto Permadi

NPM

: 0543310441

Progdi

: Ilmu Komunikasi

Fakultas


: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyetujui

Pembimbing Utama

Tim Penguji
1.

Dra. Herlina Sukmawati, MSi
NIP. 19641225 199309 2001

J uwito, S. Sos, Msi
NPT. 367049500361
2.

Dr s. Syaifuddin Zuhri, MSi
NPT. 370069400351
3.

Dr a. Her lina Sukmawati, MSi

NIP. 19641225 199309 2001
Mengetahui
Ketua Program Studi

J uwito, S. Sos. MSi
NPT. 367049500361

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJ A SURABAYA TENTANG ISI
PESAN IKLAN BKKBN
(Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tantang Isi pesan Iklan
BKKBN Di Televisi Versi “Shiren Sungkar Dan Teuku Wisnu)
Oleh
Fajar J uliarto Permadi
0543310441
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Pada Tanggal 26 J uli 2012
Menyetujui
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua

Dra. Herlina Sukmawati, MSi
NIP. 19641225 199309 2001

J uwito, S. Sos, MSi
NPT. 367049500361
2. Sekretaris

Dr s. Syaifuddin Zuhri, MSi
NPT. 370069400351
3. Anggota

Dra. Herlina Sukmawati, MSi
NIP. 19641225 199309 2001

Mengetahui
Dekan

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NIP. 1955 0718198302 2001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan kemurahan, kebaikan dan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan bisa
terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Perkenankan
pada kesempatan ini, penulis menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu guna mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini,
dengan rasa hormat yang mendalam penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.


Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Juwito, S. Sos., MSi., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.

3.

Ibu Dra. Herlina Suksmawati, MSi, selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa

membimbing dan meluangkan waktu, guna memberikan

pengarahan pada penulis dalam penyusunan skripsi.
4.


Semua dosen dan staff dosen Universitas Pembangunan Nasioanal ”Veteran”
Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

5.

Orang tuaku tercinta, yang dengan penuh kesabarannya telah memberikan
bantuan baik materiil maupun moril, serta do’a tulus ikhlas hingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.

6.

Semua orang yang telah banyak membantu, memberikan saran dan kritik
kepada penulis dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan
mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk
mendalaminya di masa yang akan datang.

Surabaya, Juli 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...............................................................................

i

DAFTAR ISI .............................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .....................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

ix

ABSTRAK .................................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................

9

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................

9

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................

10

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ...........................................................................

11

2.1.1. Televisi Sebagai Media Periklanan ...................................

11

2.1.2. Periklanan ........................................................................

14

2.1.2.1. Pengertian Iklan ..................................................

17

2.1.2.2. Jenis-jenis Iklan ..................................................

18

2.1.2.3. Iklan Layanan Masyarakat ...................................

18

2.1.3. Tingkat Pengetahuan ........................................................

19

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

2.1.4. Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat BKKBN Versi Shiren
Sungkar dan Teuku Wisnu ................................................

20

2.1.5. Remaja Sebagai Khalayak ................................................

23

2.1.6. Teori SOR ........................................................................

25

2.2. Kerangka Berfikir .......................................................................

28

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian ................................................................. 30
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...........................

30

3.2.1. Definisi Operasional .........................................................

30

3.2.2. Pengukuran Variabel ........................................................

33

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik penarikan sampel ..........................

34

3.3.1. Populasi ............................................................................

34

3.3.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ..............................

34

3.4. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

37

3.5. Teknik Analisis Data ...................................................................

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 39
4.1.1. Profil Kota Surabaya ........................................................ 39
4.1.2. Demografi Kota Surabaya ................................................ 39
4.1.3. Iklan Layanan Masyarakat BKKBN versi shiren Sungkar
Dan Teuku Wisnu ............................................................. 41
4.2. Penyajian Data dan Analisis Data ................................................ 41

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

4.2.1. Karakteristik Responden ................................................... 41
4.2.2. Pernyataan Tentang Media ............................................... 44
4.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan ................................................... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 69
5.2. Saran ........................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 71
LAMPIRAN ............................................................................................... 73

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1.

Jumlah Sampel Untuk Keseluruhan Surabaya ..........................

36

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...............

42

Tabel 4.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..............................

42

Tabel 4.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...................

43

Tabel 4.4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................

43

Tabel 4.5.

Frekuensi Menonton Iklan Layanan Masyarakat BKKBN Versi
Shiren Sungkar dan Teuku Wisnu” .........................................

Tabel 4.6.

44

Durasi Menonton Iklan Layanan Masyarakat BKKBN ”Versi
Shiren Sungkar dan Teuku Wisnu” ........................................

44

Tabel 4.7. Perencanaan Perkawinan Dalam Persiapan Fisik Dalam
Menghadapi Perkawinan ........................................................
Tabel 4.8.

Perencanaan Perkawinan Dalam Persiapan Rohani Dalam
Menghadapi Perkawinan ........................................................

Tabel 4.9.

46

47

Perencanan Perkawinan Mengenai Bagaimana Seorang Akan
Menghadapi Lingkungan Yang Baru ......................................

48

Tabel 4.10. Perencanan Perkawinan Mengenai Persiapan Ekonomi Dalam
Menghadapi Perkawinan ........................................................

50

Tabel 4.11.

Kesiapan Usia Reproduksi Yang Ideal Untuk Kehamilan .......

51

Tabel 4.12.

Kesiapan Fisik Untuk Menghadapi Kehamilan .......................

53

Tabel 4.13. Tujuan Dari Kehamilan Usia Ideal Mengurangi Pertumbuhan
Penduduk ...............................................................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

54

Tabel 4.14.Tujuan Dari Kehamilan Usia Ideal Untuk Mengurangi
Terjadinya Bayi Lahir Cacat ..................................................

56

Tabel 4.15. Tujuan Dari Perencanaan Lahiran Usia Ideal Untuk Untuk
Memberikan Jarak Antara Anak Pertama Dengan Kedua ........

58

Tabel 4.16. Tujuan Dari Perencanaan Lahiran Usia Ideal Untuk
Mengurangi Bayi Lahir Tidak Sehat ......................................
Tabel 4.17.

Tujuan Dari Perencanaan Lahiran Usia Ideal Untuk Bayi Lahir
Dengan Selamat Dan Sehat ....................................................

Tabel 4.18.

59

61

Tujuan Dari Perencanaan Lahiran Usia Ideal Untuk
Mengurangi Resiko Malnutrisi Agar Ibunya Relatif

Lebih

Sehat Dan Mempunyai Cukup Waktu Untuk Pengasuhan
Anaknya ................................................................................

62

Tabel 4.19. Tujuan Dari Perencanaan Lahiran Usia Ideal Untuk Jarak
Kelahiran Juga Berkontribusi Untuk Meningkatkan Kualitas

Tabel 4.20.

Hidup Yang Lebih Efektif .......................................................

64

Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori .........

65

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.: Model Teori S-O-R ...............................................................

27

Gambar 3.1. Bagan Multistage Cluster ........................................................

35

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner .......................................................................... 73
Lampiran 2 : Rekapitulasi Jawaban Responden ...................................... 78
Lampiran 3 : Output SPSS ...................................................................... 82
Lampiran 4 : Tabel Frekuensi ................................................................ 86

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

Fajar J uliarto Per madi : Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tentang
Isi Pesan Iklan Bkkbn (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja
Surabaya Tantang Isi pesan Iklan BKKBN Di Televisi Ver si “Shiren
Sungkar Dan Teuku Wisnu).
Abstrak
Salah satu media untuk menyampaikan pesan berupa iklan adalah televisi.
Salah satu iklan layanan masyarakat yang sering ditayangkan oleh stasiun televisi
di Indonesia adalah iklan layanan masyarakat mengenai BKKBN Versi ”Shireen
Sungkar dan Teuku Wisnu”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
bagaimanakah tingkat pengetahuan remaja di Surabaya tentang isi pesan iklan
layanan masyarakat BKKBN di televisi versi “Shireen Sungkar dan Teuku
Wisnu”.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja Surabaya yang berumur 15-24
tahun, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang remaja.Teknik penarikan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode multistage cluster random
sampling. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja Surabaya
berada pada kategori sedang hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan remaja tentang isi iklan layanan masyarakat BKKBN “versi Shiren
Sungkar dan Teuku Wisnu di televisi remaja cukup memahami isi pesan yang
disampaikan oleh iklan layanan masyarkat BKKBN “versi Shiren Sungkar dan
Teuku Wisnu.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan
Abstrac
One form of media to convey messages is television advertising. One of
the frequent public service announcements aired by television stations in
Indonesia is a public service announcement about the BKKBN Version " Shireen
Sungkar and Teuku Wisnu ". The purpose of this study to determine how the level
of knowledge of young people in Surabaya on the content of the message
BKKBN public service ads on television version "Shireen Sungkar and Teuku
Wisnu".
The population in this study were adolescents 15-24 years old Surabaya,
sample in this study of 100 people remaja.Teknik sampling in this study is using
multistage cluster random sampling. Analysis techniques in this study using a
frequency distribution.
The results of this study is the knowledge level of adolescents Surabaya is
the category of being it is shown that the level of knowledge of adolescents about
the content of public service ads BKKBN "version of Shiren Sungkar and Teuku
Wisnu on teen television quite understand the message conveyed by the
advertising community service BKKBN" version of Shiren Sungkar and Teuku
Wisnu.
Key words: Knowledge level

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian
atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo (2003:5)
iklan

atau

periklanan

didefinisikan

sebagai

kegiatan

berpromosi

atau

berkampanye melalui media massa.
Iklan dianggap sebagai teknik penyampaian pesan yang efektif dalam
menjual dan menawarkan suatu produk. Oleh karenanya dalam aktivitas
perpindahan informasi tentang produk yang diiklankan pada khalayak tentunya
harus mengandung daya tarik setelah pemirsa atau khalayak ketahui sehingga
mampu menggugah perasaan, maka untuk menampilkan kekuatan iklan tidak
hanya sekedar menampilkan pesan verbal tetapi juga harus menampilkan pesan
non verbal yang mendukung iklan.
Salah satu media untuk menyampaikan pesan berupa iklan adalah televisi.
Hal ini dikarenakan peranan televisi memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan
media lain dalam upaya membantu proses keberhasilan penyebaran iklan.
Karenanya memperbincangkan masalah iklan televisi amatlah menarik, selain
memiliki sisi kreasi dan inovasi dalam hal ini mengedepankan informasi, hiburan,
dan pendidikan atau gabungan dari semuanya. Iklan televisi juga mampu
mempengaruhi emosi masyarakat yang bertempat tinggal tersebar dan heterogen
dalam memenuhi standar dan gaya hidup pemirsanya. Dengan didukung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

karakteristiknya yang audio dan visual, televisi mampu membangkitkan selera
pemirsa terutama atas rangsangan visual, sehingga menjadikannya sebagai
medium yang intim dan personal.
Iklan berdasarkan tujuannya terbagi atas iklan komersial dan iklan layanan
masyarakat. Iklan komersial sering disebut iklan bisnis, sebab berdasarkan
tujuannya iklan tersebut bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya
adalah peningkatan penjualan. Sedangkan iklan layanan masyarakat digunakan
untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak dimana
tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi melainkan
keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya
penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat
terhadap masalah yang diiklankan serta mendapatkan citra baik di mata
masyarakat (Widyatama, 2007:104).
Saat ini seringkali kita lihat iklan-iklan layanan masyarakat yang
ditujukan kepada masyarakat sebagai salah satu usaha memasyarakatkan gagasangagasan sosial, yang isi pesannya berasal dari golongan atau instansi tertentu
(pemerintah maupun kelompok), contohnya iklan keluarga berencana atau
BKKBN, iklan anti narkoba ataupun iklan tentang pajak dan sebagainya.
Salah satu iklan layanan masyarakat yang sering ditayangkan oleh stasiun
televisi di Indonesia adalah iklan layanan masyarakat mengenai BKKBN Versi
”Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu” dimana tujuan dari iklan BKKBN Versi
”Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu” mencakup tentang keseluruhan pesan-pesan
yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), yakni Seksualitas,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Narkotika, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS sesuai dengan siklus
kesehatan reproduksi seorang remaja. Diharapkan iklan BKKBN versi ”Shireen
Sungkar dan Teuku Wisnu” mampu menjadi trendsetter bagi para remaja untuk
mengikuti konsep Generasi Berencana, yaitu generasi yang merencanakan masa
depannya Bagaimana remaja bisa menjadi remaja yang berencana, dengan
merencanakan kehidupan saat ini untuk masa mendatang. Dimulai dengan belajar
sungguh-sungguh hingga memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Dengan
modal pendidikan kita bisa memperoleh pekerjaan yang sesuai. Baru selanjutnya
memasuki jenjang pernikahan. Belajar (study)–bekerja (work)–menikah (married)
itulah konsep yang ditawarkan.
Adanya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) tujuannya adalah
memberikan pengertian dan kesadaran generasi muda untuk membangun keluarga
berkualitas. Dalam merencanakan keluarga para pemuda atau remaja benar-benar
harus mempertimbangkan tiga hal yang sangat penting. Pertama, kesiapan fisik
atau biologis. Berdasarkan penelitian, usia perkawinan ideal adalah usia 20 tahun
dimana sistem reproduksi seseorang (terutama wanita) sudah matang, sehingga
seorang isteri sudah siap untuk proses kehamilan dan persalinan. Kedua, kesiapan
rohani atau psikis. Usia dibawah 20 tahun belum dapat dikatakan dewasa penuh,
sehingga cara berpikir dan bertanggungjawab belum sepenuhnya dewasa. Ketiga,
kesiapan sosial atau ekonomi. Remaja yang menikah pada usia muda (kurang dari
20 tahun) umumnya belum cukup bekal pendidikan, pengetahuan, dan
ketrampilan yang menunjang untuk memperoleh penghasilan atau pekerjaan yang
memadai. Perencanaan yang dimaksud dalam iklan versi ”Shireen Sungkar dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Teuku Wisnu” termasuk didalamnya perencanaan kehamilan dan persalinan,
dengan memperhatikan usia reproduksi sehat yakni idealnya pada rentang usia
20-30 tahun. Selanjutnya memperhatikan jarak kelahiran berikutnya dengan
mempertimbangkan jarak kelahiran yang sehat yaitu sekitar 3–5 tahun. Serta
perencanaan

pemakaian

alat

kontrasepsi

KB

untuk

mengatur

jarak

kehamilan (http://bpmpkb.rembangkab.go.id/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=48:menjadi-generasi-berencana&catid=3:newsfla).
Masa remaja adalah masa-masa yang

indah. Pencarian jati diri

seseorang terjadi pada masa remaja. Remaja merupakan generasi penerus
bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan
kualitas kinerja dan mental yang lebih baik. Namun melihat kondisi remaja saat
ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan kualitas negara di
masa yang akan datang, bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Telah
banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan yang dapat merusak masa
depan. Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti
perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan,
pemerasan, penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah. Di
antara berbagai macam kenakalan remaja seks bebas di luar nikah yang dilakukan
oleh remaja bisa dikatakan bukanlah suatu kenakalan lagi, melainkan sesuatu
yang wajar dan telah menjadi kebiasaan. Meningkatnya jumlah kasus seks bebas
menyebabkan makin tingginya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).
Kehamilan

yang

tidak

diinginkan

(KTD)

pada

remaja

menunjukkan

kecenderungan meningkat antara 150.000 hingga 200.000 kasus setiap tahun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Yang menunjukkan, KTD mencapai 37.000 kasus, 27 % diantaranya terjadi dalam
lingkungan pranikah dan 12,5% adalah para pelajar. Tingginya angka kehamilan
yang tidak diinginkan (KTD), apalagi bagi kehamilan pranikah di kalangan remaja
erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini. Kasus seks bebas di
kota-kota besar lainnya seperti Medan, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan
Surabaya juga sangat tinggi bahkan melebihi angka 50%, yang lebih mengejutkan
untuk kota Jogjakarta sekitar 97,05% remaja Jogja telah melakukan sex bebas,
penelitian ini di lakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat
Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) dengan melibatkan 1666
koresponden. Ini disebabkan karena kurangnya kontrol sosial terhadap remaja
Jogjakarta yang sebagian besar pelajar Uraian tentang kasus seks bebas dan makin banyaknya
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), serta kasus aborsi dan HIV/AIDS di kalangan remaja
Indonesia(http://www.priangan20.com/index.php?option=com_content&view=article&id=158
3:seks-bebas-di-kalangan-remaja-penyimpangan-kenakalan).
Adapun dipilihnya iklan BKKBN versi ”Shireen Sungkar dan Teuku
Wisnu” karena pada saat ini banyak dikalangan masyarakat melakukan
pernikahan dengan usia muda tanpa mempertimbangkannya dengan matang dan
banyak terjadinya seks bebas. Berdasarkan hasil sebuah survei terbaru hingga
akhir Desember 2010 mengungkapkan 68% pelajar tidak perawan lagi. Survei
yang dilakukan oleh sebuah LSM yaitu lembaga yang peduli pada anak dan
perempuan mengambil sampel 11.639 responden pelajar dalam rentang usia
antara 13-18 tahun. Para pelajar ini mengaku telah melakukan hubungan seks pra
nikah. 57% dari perilaku pelajar tersebut pernah hamil dan sebagian melakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

praktik aborsi. Berdasarkan survei BKKBN tahun 2010, Surabaya termasuk ke
dalam 5 Kota Besar di Indonesia yang para remajanya kebanyakan tidak perawan
lagi, Surabaya : 68 %, Medan 52 %, Jakarta 51 %, Jogjakarta 50 % dan Bandung
47%.(http://muda.kompasiana.com/2011/04/21/pergaulan-bebas-dalam-kasustommy-kurniawan-vs-ibu-menteri/).
Selain itu dari berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para
pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex),
disebabkan terlalu jauhnya kebebasan para remaja dalam bergaul. Faktor utama
masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batasbatas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus
modernisasi

yang

telah

mengglobal dan

lemahnya

benteng

keimanan,

mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Pada saat
ini banyak remaja putri bersedia melakukan kegiatan seks bebas tanpa dibayar
artinya mereka melakukan kegiatan seks bebas suka sama suka. Imbalan yang
mereka peroleh adalah kesenangan untuk makan-makan di plaza, hiburan di
diskotik, dan lain-lain. Keberhasilan Jawa Timur dalam mengembangkan program
Keluarga Berencana (KB) diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan.
Namun Pemprov Jatim juga berharap agar Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) juga mampu menekan angka kematian bayi dan ibu
melahirkan.

Menurut

Sekdaprov

DR.

H

Rasiyo, MSi dalam

acara

Rapat Kerja Daerah Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Prov Jatim Tahun 2011, program KB yang selama ini dikawal oleh BKKBN
cukup sukses karena ada kerjasama dengan pemerintah kabupaten atau kota.
Dengan adanya KB diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan, sebab salah
satu penyebab kemiskinan adalah meningkatnya jumlah penduduk, selain
menfokuskan program penekanan jumlah penduduk melalui program KB. Serta
BKKBN dapat

meningkatkan akuntabilitas dalam pelaksanaan program

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang, mempererat koordinasi selain itu, mempercepat
pencapaian program kependudukan dan KB khususnya tahun 2011. Sementara itu,
sekaligus membuktikan kalau telah terjadi keseimbangan peran antara laki-laki
dan perempuan. Jadi tidak hanya perempuan yang menjalani KB, para pria juga
membantu untuk menggunakan KB.
Biro iklan yang memproduksi iklan layanan masyarakat tentang BKKBN
tersebut berusaha untuk mengemas iklan tersebut dalam bentuk yang menarik dan
mudah dipahami oleh masyarakat umum. Dengan menampilkan beberapa tokoh
dengan alur cerita yang mudah dicerna serta slogan yang menarik yaitu ”dua anak
lebih baik”. Iklan yang dibuat berusaha menggambarkan situasi umum yang
dialami oleh masyarakat terutama remaja dalam hal banyaknya pernikahan dini
tanpa memikirkan perencanaan yang matang dan pada akhirnya terjadi peledakan
penduduk. Dalam iklan tersebut digambarkan seorang wanita muda dan seorang
laki-laki muda sedang perpacaran di taman, kemudian sang lelaki memakaikan
cincin pada jari sang perempuan, kemudian mereka berdua menikah, dan sang
istripun hamil kemudian mempunyai anak, sang ayah mengendog anaknya dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

bercanda kemudian mereka duduk di ayunan dengan kedua anaknya dengan
memberikan slogan ”dua anak lebih baik”. Iklan layanan masyarakat tersebut
pada intinya ingin menyampaikan informasi kepada masyarakat luas terutama
untuk remaja tentang pentingnya perencanaan yang matang sebelum melakukan
pernikahan. Adapun isi pesan yang disampaikan iklan BKKBN versi shiren
sungkar dan teuku wisnu adalah perencanaan perkawinan yang meliputi persiapan
fisik, persiapan rohani, persiapan sosial, bagaimana seorang akan menghadapi
lingkungan yang baru, persiapan ekonomi. Sedangkan pentingnya perencanaan
kehamilan yaitu, kesiapan usia reproduksi, kesiapan fisik, mengurangi
pertumbuhan penduduk, mengurangi terjadinya bayi lahir cacat. Sedangkan
pentingnya perencanaan kelahiran usia ideal adalah untuk memberikan jarak
antara anak pertama dengan kedua, mengurangi bayi lahir tidak sehat, agar bayi
lahir dengan selamat dan sehat, mengurangi bayi lahir tidak sehat, agar bayi lahir
dengan selamat dan sehat, mengurangi resiko malnutrisi berkurang karena ibunya
relatif lebih sehat dan mempunyai cukup waktu untuk pengasuhan anaknya dan
jarak kelahiran juga berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih
efektif. Adapun dalam pemelihan responden yang akan dipilih remaja yang
berumur 15-24 tahun.
Alasan dipilihnya kota Surabaya sebagai lokasi penelitian disebabkan karena :
1. Surabaya merupakan salah satu dari lima kota besar di Indonesia dimana
remajanya banyak melakukan penyimpangan seks. Adapun lima besar Kota
Besar di Indonesia yang para remajanya kebanyakan tidak perawan lagi,
Surabaya 68 %, Medan 52 %, Jakarta 52 %, Jogjakarta 50 % dan Bandung
47 %.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2. Surabaya memiliki ledakan penduduk yang cukup tinggi, salah satunya
dipicu masalah pernikahan dini dengan usia dibawah umur.
3. Surabaya mengalami peningkatan kasus perceraian di Pengadilan Agama
Surabaya pada rentang bulan Januari – Februari 2011. Salah satu faktor
pengajuan gugatan cerai ini disebabkan persoalan rumah tangga yang tidak
lagi

harmonis

dan

salah

satunya

karena

pernikahan

(http://surabaya.detik.com/read/2011/03/01/171453/1582389/466/kasus-cerai

usia

muda

meningkat-

karena-faktor-persoalan-rumah-tangga) serta berdasarkan survei survei BKKBN tahun
2010, Surabaya termasuk kedalam (http://muda.kompasiana.com/2011/04/21/pergaulanbebas-dalam-kasus-tommy-kurniawan-vs-ibu-menteri/)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas maka peneliti
tertarik untuk mengambil judul ”TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA
SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN DI TELEVISI VERSI
”SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU”.
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “bagaimanakah tingkat
pengetahuan remaja di Surabaya tentang isi pesan iklan layanan masyarakat
BKKBN di televisi versi “Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu” ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah tingkat
pengetahuan remaja di Surabaya tentang isi pesan iklan layanan masyarakat
BKKBN di televisi versi “Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan guna baik secara teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah wacana dan memberikan informasi serta sumbangan
pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi sebagai bahan masukan atau
referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan pada pihak BKKBN untuk meningkatkan dalam
melaksanakan dan menginformasikan mengenai keluarga berencana kepada
seluruh lapisan masyarakat. Serta bagi remaja untuk mempertimbangkan segala
sesuatu terutama dalam hal pernikahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori
2.1.1. Televisi Sebagai Media Periklanan
McLuhan mengatakan bahwa kecenderungan yang pasti dari periklanan
adalah selalu berusaha menampakkan produk sebagai salah satu bagian integral
dari produk sosial dan kebutuhan sosial yang luas. (Bungin, 2001:122). Iklan
bagaikan sebuah dunia magis yang dapat mengubah komoditas ke dalam situasi
gemerlap yang memikat dan mempesona, sebuah sistem yang keluar dari
imajinasi dan muncul ke dalam dunia nyata melalui media.
Televisi merupakan media yang paling disukai oleh para pengiklan. Hal
tersebut disebabkan keistimewaan televisi yang mempunyai unsur audio dan
visual. Sehingga para pengiklan percaya bahwa televisi mampu menambah daya
tarik iklan dibanding media lain. Televisi juga diyakini sangat berorientasi
mengingatkan khalayak sasaran terhadap pesan yang disampaikan.
Menurut Basril Djabar dalam Sumartono (2000:5) mengungkapkan hal
yang sama mengenai pentingnya beriklan, bahwa beriklan merupakan upaya
kreatif untuk memperkenalkan suatu produk melalui media, apapun medianya.
Dengan beriklan, masyarakat akan mengenal suatu produk, dan keberhasilan
dalam mempromosikan suatu produk akan menggulirkan suatu kegiatan ekonomi,
mulai dari produsen kepada masyarakat (konsumen).

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Sementara itu beriklan merupakan bentuk presentasi non personal yang
mempromosikan gagasan, produk (barang atau jasa) yang dibiayai oleh pihak
sponsor tertentu dengan menggunakan media tertentu (Sulaksana, 2003 : 90).
Televisi merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang
dimiliki oleh komunikasi massa. Televisi telah banyak memberikan pengaruhpengaruh dalam banyak kehidupan manusia. Televisi lahir karena perkembangan
teknologi yang semakin maju. Sebagai media massa yang muncul belakangan
dibanding media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun. Televisi ini
sendiri lahir setelah adanya beberapa penemuan teknologi, seperti telepon,
telegraf, fotografi, serta rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada
kenyataannya media televisi dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi
pesan maupun penggunaannya (Kuswandi, 1996 : 6).
Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan
pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol
dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman,
televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu.
(Morrisan, 2004:1).
Sedangkan menurut Lowe (2003:16), televisi merupakan media periklanan
yang efektif, karena mempunyai kelebihan-kelebihan dalam beriklan, antara lain :
a. Lebih dapat menarik perhatian.
b. Lebih mudah mempengaruhi khalayak.
c. Dapat memilih waktu dalam menampilkan iklan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

d. Dapat menempatkan iklan pada program siaran yang dikehendaki.
Televisi merupakan media yang paling disukai oleh para pemasang iklan.
Hal tersebut disebabkan keistimewaan televisi yang mempunyai unsur audio dan
visual, sehingga para pengiklan percaya bahwa televisi mampu menambah daya
tarik iklan dibanding media lainnya. Televisi juga diyakini sangat berpotensi
mengingatkan khalayak terhadap pesan yang disampaikan. Hal ini pula yang
menyebabkan nilai belanja iklan di televisi semakin lama semakin meningkat
(Kasali, 1992 : 172).
Bukti keefektifan televisi sebagai media beriklan disebabkan oleh
beberapa kekuatan yang dimiliki media televisi, sebagaimana dinyatakan oleh
Kasali (1992 : 121) sebagai berikut :
1. Efisiensi biaya
Banyak para pemasang iklan memandang televisi sebagai media yang paling
efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersial atau no komersial. Salah
satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang
sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi tidak
hanya menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya,
tetapi juga khalayak yang tidak terjangkau oleh media cetak.
2. Dampak yang kuat
Keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat
terhadap konsumen atau penonton, dengan tekanan pada sekaligus dua indera,
yaitu penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan
gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor.
3. Pengaruh yang kuat
Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi
khalayak sasaran. Sebagian besar masyarakat meluangkan waktunya di depan
televisi, sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan. Sebagai calon
pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya di
televisi daripada yang tidak sama sekali, sebab hal itu merupakan cerminan
bonafiditas pengiklanan.
Dari beberapa pendapat di atas tampak bahwa televisi merupakan media
komunikasi iklan yang efektif dan efisien. Hal ini bisa dilihat dari beberapa faktor
misalnya efisiensi biaya, dampak yang dihasilkan dari iklan sangat kuat dan juga
pengaruh yang dihasilkan dari media televisi juga sangat kuat. Hal ini yang
membuat para pengiklan berbondong-bondong menggunakan televisi sebagai
sarana pengiklanan, dan juga perkembangan teknologi yang sangat cepat
membuat iklan melewati media televisi lebih menarik.
2.1.2. Periklanan
Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran pilihan. Kita
tidak membeli barang secara langsung kepada para pabrikan, melainkan melalui
agen yang disebut para distributor. Distributor inilah yang menjual produk ke
masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut memerlukan
informasi yang aktual yang perlu disampaikan pada khalayak berkenaan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya
surat kabar, majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar
industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan
membeli produk. akhirnya kegiatan yang di dalamnya melibatkan perputaran uang
yang sangat besar (Widyatama, 2007;143-148).
Iklan ada karena ia mempunyai fungsi. Dilihat sebagai alat, iklan dapat
digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Ia tergantung pada kemana
komunikator hendak menarahkan pesannya. Bisa jadi iklan akan diarahkan hanya
pada upaya memberitahukan kepada asyarakat atas sesuatu hal. Artinya, iklan
memang diharapkan hanya sekedar untuk mengetahui apa yang disampaikan.
Komunikator tidak bermaksud untuk lebih dari sekedar memberitahu sesuatu,
misalnya mengharap agar khalayak terbujuk atau mengikuti saran sebagaimana
yang disarankan dalam pesan iklan.
Berbagai fungsi tersebut dapat digunakan dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Jangka pendek adalah tujuan dimana iklan diharapkan mampu
memberikan dampak segera setelah iklan disampaikan di tengah masyarakat.
Jangka panjang adalah dampak yang baru dapat dipetik dalam kurun waktu yang
lama setelah iklan diluncurkan, umumnya adalah terbentuknya citra baik
perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan.
Menurut Alo Liloweri (1998) iklan mempunyai fungsi yang sangat luas,
diantaranya adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu
pemasaran atau menjual produk. Artinya iklan digunakan untuk mempengaruhi
khalayak untuk memberi dan mengkonsumsi produk. Hampir semua iklan
komersial memiliki fungsi pemasaran.
2. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah sebentuk pesan dari komunikator kepada
khalayaknya. Sama halnya dengan berbicara kepada orang lain, maka iklan
juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan
komunikan.
3. Fungsi Pendidikan
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat
membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu
melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini cenderung diartikan dalam
perspektik kepentingan komersialisme, industrialisme dan kapitalisme. Artinya
situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agar khalayak siap
menerima produk yang dihasilkan produsen.
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi penggerak
ekonomi agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Fungsi ini terjadi karena
melalui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan
melakukan konsumerisme.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

5. Fungsi Sosial
Fungsi ini iklan telah mampu mengahsilkan dampak sosial psikologis yang
cukup besar. Iklan membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, seperti
munculnya budaya konsumerime, menciptakan status sosial baru, menciptakan
budaya pop dan sebagainya.

2.1.2.1. Pengertian Iklan
Beberapa ahli telah mengemukakan pengertian dari iklan diantaranya
adalah (Widyatama, 2007:15) :
1. Dunn dan Barban (1978) yang menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk
kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan
membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat
membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non
komersial, maupun pribadi yang berkepentingan.
2. Wright (1978) menyatakan bahwa iklan merupakan sebentuk penyampaian
pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnya. Secara lengkap, ia
menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai
kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual
barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu
dalam bentuk informasi yang persuasif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah bentuk
penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara non personal melalui
media untuk ditujukan pada komunikan dengan cara membayar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Iklan adalah suatu pesan yang berisi penawaran suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat untuk menarik minat masyarakat melalui suatu
media. Iklan bertujuan menarik minat konsumen untuk membeli. Iklan adalah
bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian
dari bauran pemasaran (marketing mix). Sehingga secara ringkas, iklan
didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditunjukkan
kepada masyarakat lewat suatu media serta tidak boleh menipu atau membohongi
khalayak pemirsa iklan televisi, setidaknya mereka mencantumkan komposisi
bahan, nama perusahaan yang memproduksi serta dimana mereka dapat membeli
(Kasali, 1992: 173).
2.1.2.2. J enis-jenis Iklan
Jenis-jenis ikan menurut Liliweri (1992:31-32) terdiri atas dua jenis, yaitu
iklan standar dan iklan layanan masyarakat.
1. Iklan Standar yaitu iklan yang ditata secar khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang/jasa pelayanan untuk konsumen melalui sebuah
media, yang bertujuan merangsang motif dan minat para pembeli / pemakai.
2. Iklan Layanan Masyarakat merupakan iklan yang dikeluarkan pemerintah
secara khusus untuk mensukseskan program pemerintah pada periode waktu
tertentu.
2.1.2.3. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit. Iklan ini
sering pula disebut dengan iklan layanan masyarakat. Disebut dengan bersifat non
profit dalam hal ini jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan apapun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Sebab iklan layanan masyarakat juga berupaya mencari keuntungan sosial bukan
keuntungan komersial secara langsung. Keuntungan yang diharapkan dari iklan
layanan masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk citra baik di
tengah masyarakat. Jadi esensi yang membedakan iklan standar dan iklan layanan
masyarakat adalah terletak pada tujuan keuntungan yang ingin diraih atau
diharapkan. Bila iklan standar bertujuan mencari keuntungan ekonomi, maka
dalam iklan layanan masyarakat bertujuan mendapatkan keuntungan berupa citra
baik di tengah masyarakat. Dalam penelitian, jenis iklan yang diamati dalam
penelitian ini yaitu iklan layanan masyarakat BKKBN tentang pentingnya
merencanakan pernikahan dan kehidupan berkeluarga.

2.1.3. Tingkat Pengetahuan
Tingkat adalah ukuran tinggi rendahnya tentang sesuatu misalnya derajat,
kelas, taraf, pendidikan dan pengetahuan. Tingkat pada tingkat pengetahuan disini
adalah variabel pengetahuan adalah konsep yang merupakan salah satu akibat dari
perubahan yang terjadi dari efek komunikasi massa, yang diklasifikasikan ke
dalam efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami/
dipersepsi oleh khalayak (Rakhmat, 2004:219). Efek ini berkaitan dengan
transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercyaan atau informasi (Rakhmat 2004:
219). Efek kognitif berhubungan dengan pikiran/penalaran sehingga khalayak
yang semula tidak tahu, yang tidak mengerti, yang tidak bingung menjadi merasa
jelas. (Effendi, 2003:318).
Sedangkan dalam kamus umum bahasa Indonesia (Poerwodarminto,
1982:214) pengetahuan berasal dari kata tahu ”dimana” arti pengetahuan itu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

sendiri adalah segala apa yang diketahui yang berkenaan dengan sesuatu hal.
Definisi tingkat pengetahuan mengacu pada apakah seseorang cukup intens
mengetahui informasi dari suatu isu tertentu, sehingga ia dapat secara jelas
menindak lanjuti informasi yang telah diketahui (Eriyanto, 1999:238).
Pada penelitian ini tingkat pengetahuan yang ingin dilihat adalah sejauh
mana komunikan menerima dan mengingat pesan dari komunikator dapat
ditangkap melalui panca indera tentang sebuah iklan yang diungkapkan melalui
penggunaan kata-kata.
2.1.4. Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat BKKBN Versi Shiren Sungkar
dan Teuku Wisnu
Iklan BKKBN “Versi Shiren Sungkar dan Teuku Wisnu” diperankan oleh
pasangan artis remaja yaitu Shireen Sungkar dan kekasihnya Teuku Wisnu. Dalam
iklan tersebut, kedua artis tersebut digambarkan tengah menjalin hubungan
pacaran dan berniat untuk melakukan pernikahan. Namun tokoh laki-lakinya
mengingatkan agar tidak terburu-buru untuk memasuki jenjang pernikahan karena
usia mereka belum cukup umur. Selanjutnya di sesi kedua dari iklan tersebut
digambarkan pasangan remaja tersebut telah menikah dan sedang merencanakan
kehamilan. Pada scene berikutnya, si tokoh perempuan yaitu Shireen Sungkar
digambarkan telah hamil dan melahirkan anaknya yang pertama. Kehidupan
pasangan suami istri dengan satu anak tersebut digambarkan cukup harmonis
karena mereka telah merencanakan pernikahan sejak awal termasuk jumlah anak
yang akan mereka miliki. Di scene berikutnya ditampilkan tokoh lain yaitu
seorang dokter yang memberikan informasi tentang pentingnya menjaga jarak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

kelahiran sehingga akan memberikan jarak yang ideal bagi pertumbuhan anak
ataupun kehidupan sosial pasangan suami istri tersebut. Di akhir scene
digambarkan pasangan suami istri tersebut telah memiliki dua anak hasil
perkawinan mereka dan meraih kebahagiaan.
Adapun isi pesan utama iklan layanan masyarakat BKKBN Versi Shiren
Sungkar dan Teuku Wisnu adalah pentingnya perencanaan perkawinan,
perencanaan kehamilan, perencanaan kelahiran usia ideal. Isi pesan yang
disampaikan iklan BKKBN versi shiren sungkar dan teuku wisnu adalah
perencanaan perkawinan, kehamilan usia ideal dan lah

Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”BKKBN” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Di Surabaya Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyarakat ”BKKBN Versi Dua Anak Lebih Baik” Di Televisi).

1 5 78

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT VERSI SME TOWER (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Versi SME Tower di Televisi).

1 3 82

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Ades Versi “Langkah Kecil Memberikan Perubahan” di Televisi).

0 1 77

SIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Remaja Terhadap Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat BKKBN versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di

0 0 108

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya tentang Isi Pesan Iklan Jasa Raharja Versi ”Jaja Miharja” di Televisi).

0 4 91

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TERHADAP IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan BKKBN “Generasi Berencana” di Televisi).

0 0 93

SIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Remaja Terhadap Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat BKKBN versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di

0 0 17

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Ades Versi “Langkah Kecil Memberikan Perubahan” di Televisi)

0 0 19

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN BKKBN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Tentang Isi pesan Iklan BKKBN Di Televisi Versi “Shiren Sungkar Dan Teuku Wisnu)

0 1 25

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”BKKBN” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Di Surabaya Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyarakat ”BKKBN Versi Dua Anak Lebih Baik” Di Televisi)

0 0 21