Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN
PERPAJ AKAN WAJ IB PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK
BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojoker to)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Dimas Bayu Wicaksono
0813010133/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN

PERPAJ AKAN WAJ IB PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK
BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojoker to)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Kepada Per syaratan
dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
J ur usan Akuntansi

Diajukan Oleh :
DIMAS BAYU WICAKSONO
0813010133/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN
PERPAJ AKAN WAJ IB PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK
BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojoker to)
Disusun Oleh:
Dimas Bayu Wicaksono
0813010133/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 25 Mei 2012
Pembimbing:
Pembimbing Utama

Tim Penguji:
Ketua


DRA. EC. Er na Sulistyowati, MM

Prof.Dr .H. Soepar lan Pranoto SE,
Sekretaris

DRA.EC.Er na Sulistyowati, MM
Anggota

Rina Mustika, SE, MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN
PERPAJ AKAN WAJ IB PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK
BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojoker to)
yang diajukan
DIMAS BAYU WICAKSONO
0813010133/FE/AK

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

DRA. EC. Er na Sulistyowati, MM
NIP. 196702041992032001

Tanggal :……………


Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MSi.
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN
PERPAJ AKAN WAJ IB PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK
BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojoker to)
yang diajukan
DIMAS BAYU WICAKSONO
0813010133/FE/EA

telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh


Pembimbing Utama

DRA. EC. Er na Sulistyowati, MM
NIP. 196702041992032001

Tanggal :……………

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr . Sr i Trisnaningsih, SE, M.Si
NIP. 196509291992032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN
PERPAJ AKAN WAJ IB PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK

BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kecamatan Kr embung Kelurahan Kr embung Sidoarjo)
yang diajukan
Adi Pr anjani Wiecaksono
0813010147/FE/AK

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

DRA. EC. Rr. Dyah Ratnawati, MM
NIP. 19670231991032001

Tanggal :……………

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Sr i Tr isnaningsih, SE. MSi
NIP. 1965092919922032001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………7
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………....7
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………..7
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian terdahulu............................................................................... 9
2.1.2

Perbedaan dan Persamaan Penelitian yang Dilakukan
Sekarang dengan penelitian terdahulu...................................16

2.2 Landasan Teori……………………………………………………….. 18

2.2.1

Sumber Penerimaan Daerah……………………………… 18

2.2.2

Pajak ………………………………………………………. 21

2.2.3

Dasar Teori Pemungutan Pajak…..…………………………23

2.2.4

Teori perilaku wajib pajak......................................................28

2.2.5

Pajak Bumi dan Bangunan…………………………………. 30


2.2.5.1

Sejarah…………………………………………………… 30

2.2.5.2

Ketentuan Umum……………………………………….... 32

2.2.5.3

Objek Pajak………………………………………………. 33

2.2.5.4

Subjek Pajak………………………………………………34

2.2.5.5

Tarif Pajak………………………………………………... 35


2.2.5.6

Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak……………35

2.2.5.7

Tahun Pajak, Saat, dan Tempat yang Menentukan Pajak
Terutang……………………….…………………………..36

2.2.6

Pemahaman Akan Undang- Undang Perpajakan…………... 37

2.2.7

Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak…………………. 38

2.2.8

Kepatuhan Wajib Pajak……………………………………..38

2.2.9

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Tentang UU dan
Peraturan Perpajakan Terhadap Keberhasilan Penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan……………………..................... 41

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.10

Pengaruh Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak Terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan…… 42

2.2.11

Pengaruh Kepatuhan Perpajakan Wajib Pajak Terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan…… 44

2.3 Diagram Kerangka Pikir……………………………………………… 46
2.4 Hipotesis ……………………………………………………………. 46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variable……………………… 47
3.1.1

Definisi Operasional……………………………………… 47

3.1.2

Pengukuran Variable……………………………………..

50

3.2 Sampel, dan Teknik Penarikan Sample……………………………… 53
3.2.1

Populasi………………………………………………….

53

3.2.2

Sampel…………………………………………………...

53

3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 55
3.3.1

Jenis dan Sumber Data…………………………………… 55

3.3.2

Metode Pengumpulan Data………………………………

55

3.4 Uji Kualitas Data…………………………………………………… 56
3.4.1

Uji Validitas……………………………………………..

57

3.4.2

Uji Reliabilitas…………………………………………..

57

3.4.3

Uji Normalitas………………………………………….

58

3.4.4

Uji Asumsi Klasik............................................................... 58

3.5 Teknik Analisis…………………………………………………….... 60
3.6 Uji Hipotesis……………………………………………………....... 61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian.................................................................. 64
4.1.1 Sejarah Singkat Objek Penelitian.............................................

64

4.1.2 Kondisi Geografis Kelurahan Wates.......................................

64

4.1.3 Struktur organisasi.................................................................... 64
4.2 Penagihan Pajak.................................................................................. 68

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian................................................................. 69
4.3.1 Pemahaman Wajib Pajak atas PBB (X1)................................

69

4.3.2 Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak (X2)................................

71

4.3.3 Kepatuhan Wajib Pajak........................................................... 72
4.3.4 Keberhasilan Penerimaan PBB (Y)......................................... 73
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................

74

4.4.1 Uji Validitas............................................................................. 74
4.4.2 Uji Reliabilitas.......................................................................... 78
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda......................................................

79

4.5.1 Analisis Asumsi Klasik............................................................ 79
4.5.2 Persamaan Regresi Linier Berganda........................................ 82
4.5.3 Uji F (uji Kecocokan Model)................................................... 83
4.5.4 Uji t........................................................................................... 85
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian.............................................................. 86
4.6.1 Implikasi Penelitian.................................................................. 88
4.6.2 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu.................................. 89
4.6.3 Keterbatasan Penelitian............................................................ 90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 91
5.2 Saran................................................................................................... 91

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Data Penerimaan PBB di Kelurahan Wates........................... 5

Tabel 2.

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Yang Dilakukan
Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu................................. 16

Tabel 3.

Tabulasi Jawaban Variabel Pemahaman Wajib Pajak........... 70

Tabel 4.

Tabulasi Jawaban Variabel Kesadaran Perpajakan Wajib
Pajak...................................................................................... 71

Tabel 5.

Tabulasi Jawaban Variabel Kepatuhan Wajib Pajak............. 72

Tabel 6.

Tabulasi Jawaban Variabel Keberhasilan Penerimaan PBB.. 74

Tabel 7.

Uji Validitas Pada Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X1)
Putaran Ke-1........................................................................... 75

Tabel 8.

Uji Validitas Pada Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X1)
Putaran Ke-2........................................................................... 75

Tabel 9.

Uji Validitas Pada Variabel Kesadaran Perpajakan Wajib
Pajak (X2) Putaran Ke-1......................................................... 76

Tabel 10.

Uji Validitas Pada Variabel Kesadaran Perpajakan Wajib
Pajak (X2) Putaran ke-2.......................................................... 76

Tabel 11.

Uji Validitas Pada Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3)
Putaran Ke-1.......................................................................... 77

Tabel 12.

Uji Validitas Pada Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3)
Putaran Ke-2.......................................................................... 77

Tabel 13.

Uji Validitas Pada Variabel Keberhasilan Penerimaan PBB
(Y).......................................................................................... 77

Tabel 14.

Hasil Uji Reliabilitas.............................................................. 78

Tabel 15.

Hasil Uji Normalitas.............................................................. 80

Tabel 16.

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Rank Spearman).................... 81

Tabel 17.

Hasil Uji Multikolinieritas (VIF)........................................... 81

Tabel 18.

Persamaan Regresi Liner Berganda....................................... 82

Tabel 19.

Hasil Uji F.............................................................................. 84

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 20.

Nilai Adj-R2........................................................................... 84

Tabel 21.

Hasil Uji t............................................................................... 85

Tabel 22.

Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu................................ 89

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Diagram Kerangka Pikir........................................................... 46

Gambar 2.

Struktur Organisasi Kelurahan Wates...................................... 65

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Kuisioner

Lampiran 2.

Rekapitulasi Jawaban Responden

Lampiran 3.

Frequency Tabel

Lampiran 4.

Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Pemahaman Wajib
Pajak (X1)

Lampiran 5.

Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Kesadaran Perpajakan
Wajib Pajak (X2)

Lampiran 6.

Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib
Pajak (X3)

Lampiran 7.

Output Validitas dan Reliabilitas Variabel Keberhasilan
Penerimaan PBB (Y)

Lampiran 8.

Input Regresi

Lampiran 9.

Output Normalitas

Lampiran 10. Regresi Linier Berganda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pengar uh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Per pajakan
Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak
Ter hadap Keber hasilan Pener imaan
Pajak Bumi Dan Bangunan
(Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

Oleh :
Dimas Bayu Wicaksono

Abstrak
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak property di Indonesia
sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 1994. Pajak
Bumi dan Bangunan sebagai pajak obyektif, yaitu pajak negara yang sebagian
besar penerimaanya merupakan pendapatan daerah yang antara lain
dipergunakaan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji secara empiris pengaruh Pemahaman Wajib Pajak,
Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh
terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan
Wates Kecamatan Magersari Mojokerto.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak di
Kelurahan Wates Kecamatan Magersari yang berjumlah 5721 Wajib Pajak.
Teknik penentuan ukuran sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Simple Random Sampling ditemukan sebanyak 100 responden Wajib
Pajak PBB.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan
uji hipotesis uji kecocokan model dan uji t. Dari hasil penelitian disimpulkan
bahwa pemahaman wajib pajak (X1) berpengaruh terhadap keberhasilan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (Y), sedangkan kesadaran perpajakan
wajib pajak (X2) dan kepatuhan wajib pajak (X3) tidak berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (Y).
Kata kunci: Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak,
Kepatuhan Wajib Pajak,Keberhasilan Penerimaan PBB.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

`1.1 Latar Belakang Masalah
Pajak merupakan suatu fenomena yang menarik dalam kehidupan
masyarakat dan Negara, saat ini pajak bukan lagi merupakan sesuatu yang
paling

asing

bagi

masyarakat

Indonesia,

sebagian

kalangan

telah

menempatkan pajak sebagai salah satu kewajiban dalam bernegara, yaitu
merupakan sarana untuk ikut berpartisipasi dalam membantu pelaksanaan
tugas bernegara yang ditangani oleh pemerintah. Indikasi ini terlihat dari
semakin banyaknya jumlah Wajib Pajak, demikian juga keikutsertaan
masyarakat dari berbagai kalangan apabila ada penyelenggaraan kegiatan
mengenai perpajakan.
Sejarah pemungutan pajak telah ada sejak jaman nenek moyang yang
dikenal dengan upeti, yaitu pemberian hasil bumi kepada raja sebagai tanda
bakti rakyat kepada raja,hal inilah yang kemudian melatarbelakangi adanya
pemungutan pajak. Pada mulanya pajak belum merupakan suatu pungutan,
tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat untuk rajadalam
memelihara kepentingan negara, seperti menjaga keamanan negara,
menyediakan jalan umum, membayar gaji pegawai, dan lain sebagainya.
(Gardina dan Haryanto, 2006 : 10).

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam membayar pajak, apalagi dalam kondisi politik Indonesia pada saat ini
terutama pada saat terjadinya kenaikan BBM akan sangat berdampak besar
pada perekonomian

Indonesia,

tidak stabilnya

situasi dan kondisi

perekonomian Indonesia menyebabkan pendapatan pemerintah berkurang,
oleh karena itu pemerintah berusaha meningkatkan peranan Sumber
Penerimaan Negara terutama berasal dari Non Migas dan penerimaan ini
sebagian akan ditingkatkan melalui penerimaan dari sektor pajak. Pajak
sebagai iuran wajib pajak yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintahnya,
selain Pajak Pendapatan dan Pajak Penghasilan maka Pajak Bumi dan
Bangunan atau PBB juga memberikan peranan penting dalam Sumber
Pembiayaan Daerah, (Gardinia, 2006 : 10-11).
Pajak telah mengalami masa-masa sulit dan gemilang dinegara kita,
yang indikasinya terlihat dari peresentase penerimaan pajak dalam APBN
maupun APBD, untuk mentesuaikan pajak dengan iklim perkembangan yang
dialami oleh negara kita, pemerintah telah melakukan reformasi terhadap
perpajakan, baik atas pajak pusat/ nasional maupun pajak daerah. Reformasi
pajak diupayakan untuk dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak, disamping itu juga sebagai reposisi pajak sebagai sumber
penerimaan, baik itu penerinmaan pusat (APBN) maupu untuk daerah
(APBD) (Pandiangan, 2002 : 11).
Pada

Official

Assement

System,

petugas

pajak

berkewajiban

menetapkan berapa besar sesungguhnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

(WP),

sedangkan

pada

Self

Assesment

System,

WP

berkewajiban

memperhituungkan, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang
terutang, walaupun berbeda, keadua sistem penetapan pajak tersebut dalam
praktiknya tetap memerlukan pengawasan dari pihak pemerintah dalam
bentuk pemeriksaan untuk menguji kepatuhan WP dalam melaksanakan
kewajiban perpajakanya (Sofyan, 2003 : 30).
Ditinjau dari fungsinya, pajak dibedakan menjadi dua fungsi yaitu
fungsi budgetair (sumber penerimaan Negara) dan fungsi regulerend
(mengatur). Fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun
pembangunan, sedangkan fungsi regulanted, artinya pajak sebagai alat untuk
mengatur dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi, dan mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan. Kedua
fungsi ini, pada dasarnya pemerintah ingin kembali menegaskan peranan
penting pajak baik sebagai alat penerimaan Negara seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, maupun sebagai alat untuk melaksanakan berbagai
kebijakan di dalam bidang sosial dan ekonomi. (Siti Resmi, 2007 : 3).
Tujuan Pemerintah dalam melakukan perubahan kebijakan di bidang
perpajakan tentunya guna meningkatkan pemasukan pajak kas Negara dan
menunjang peningkatan pertumbuhan perekonomian. Kebijakan tersebut
(peraturan perundang-undangan perpajakan) seharusnya mengatur system
perpajakan

secara

menyeluruh

yang

sejalan

dengan perkembangan

perekonomian saat ini dan di masa yang akan datang. Pemerintah dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

menjalankan fungsi pajak (budgetair dan regulerend) salah satunya tentu saja
membutuhkan system penetapan pajak yang efisien, fleksibel, dan terintegrasi
dengan system subsistem secara internal dan system yang lain secara
eksternal (dengan peradilan pajak) dalam menunjang kebijakan pendapatan
Negara (fiscal policy) (Sofyan, 2003 : 29).
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak property di Indonesia
sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 1994. Pajak
Bumi dan Bangunan sebagai pajak obyektif, yaitu pajak negara yang sebagian
besar penerimaanya merupakan pendapatan daerah yang antara lain
dipergunakaan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, oleh sebab itu, wajar bila
pemerintah pusat juga ikut membiayai penyediaan fasilitas tersebut melalui
pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Suhardito dan Sudibyo, 1999 : 3).
Pajak Bumi dan Bangunan memiliki nilai rupiah kecil dibandingkan
dengan pajak pusat lainya, tetapi memiliki dampak luas hasil penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan dikembalikan untuk pembangunan daerah yang
bersangkutan. Pada dasarnya, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan Wajib
Pajak (WP) terbesar dibanding pajak-pajak lainnya dan merupakan satusatunya pajak property di Indonesia yang mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun,namun dalam kenyataanya, tidak menutup kemungkinan dapat
mengalami penurunan terbesar yaitu ditahun 2008 dan tahun 2010 pada
Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tabel 1
Data Penerimaan PBB di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari
Mojokerto
No

Tahun

Pakok Ketetapan
PBB (Rp)

Realisasi
Penerimaan
PBB (Rp)

Persentase
(% )

Obyek
Pajak

1

2007

285.356.178

218.583.225

76,60%

5.439

2

2008

371.792.317

267.451.016

71,94%

5.653

3

2009

470.151.265

352.674.508

75,01%

5.631

4

2010

546.924.269

407.656.267

74,54%

5.668

5

2011

534.377.226

400.002.144

74,85%

5.721

Sumber : Kantor DPPKA Kota Mojokerto
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa persentase realisasi
penerimaan PBB tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan, tetapi
pada tahun 2007 ke tahun 2008 persentase mengalami penurunan. Kenaikan
persentase dari perbandingan antara rencana dengan realisasi pada tahun 2008
ke tahun 2009 mencapai nilai sebesar 4,07% selain itu, pada tahun 2007 ke
tahun 2008 pun mengalami penurunan, penurunan persentase dari
perbandingan antara rencana realisainya mencapai nilai sebesar 4,66%.
Penerimaan PBB yang selalu di bawah pokok ketetapan menunjukan
bahwa pajak merupakan “momok” bagi masyarakat meskipun telah dilakukan
reformasi perpajakan hal ini kemungkinan disebabkan karena dengan
membayar pajak maka biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak akan semakin
besar. Selain itu juga adanya keanekaragaman tingkat pendidikan di dalam
masyarakat. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh oleh wajib pajak,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

maka semakin baik pemahman mengenai ketentuan pajak yaitu PBB begitu
juga sebaliknya. Pada dasarnya tidak ada masyarakat yang rela untuk
membayar pajak. Untuk itu dibutuhkan pemahaman yang cukup baik tentang
pajak, sehingga masyarakat akan rela membayar pajak.
Dengan semakin pahamnya wajib pajak atas ketentuan maupun
peraturan perpajakan yang berlaku, maka wajib pajak akan lebih sadar dalam
memenuhi kewajibanya untuk membayar pajak yaitu PBB. Selain
pemahaman dan kesadaran yang dimiliki wajib pajak mengenai perpajakan,
kepatuhan wajib pajak juga harus diperhatikan oleh segenap pihak instansi
yaitu kantor DPPKA kota mojokerto dalam pembayaran atau pelunasan
pajak.
Sebagaiman telah dipaparkan di atas, makan perlu diperhatikan
pemahaman Wajib Pajak, kesadaran Wajib Pajak, serta kepatuhan Wajib
Pajak yang berpengaruh terhadap realisasi penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), dalam penelitian ini akan melihat pengaruh dari
pemahaman Wajib Pajak, kesadaran perpajakan Wajib Pajak, serta kepatuhan
Wajib Pajak terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka akan
dilakukan penelitian dengan judul “Pengar uh Pemahaman Wajib Pajak,
Kesadaran Per pajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak
ter hadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (Studi
Kasus di Wilayah Kelurahan Wates Kecamatan Mager sar i Mojoker to)”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.2. Per umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran
Perpajakan Wajib Pajak, serta Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Wates
Kecamatan Magersari Mojokerto.
1.3. Tujuan Penelitian

Untuk menguji secara empiris pengaruh Pemahaman Wajib Pajak,
Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, serta Kepatuhan Wajib Pajak
berpengaruh terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto.
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian antara lain dapat memberikan masukan bagi
beberapa pihak,antara lain sebagai berikut :
a. Bagi Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset
Dapat memberikan tambahan informasi tentang indikator-indikator yang
mempengaruhi keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan. Khususnya
adalah bagaimana pemahaman Wajib Pajak, kesadaran perpajakan Wajib
Pajak, serta kepatuhan Wajib Pajak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

b. Bagi Universitas
Penelitian ini bermanfaat untuk tambahan referensi perkuliahan serta
sebagai tambahan perpustakaan yang sudah ad
c. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerepkan dan mengaplikasikan teori-teori yang
telah diperoleh selama masa studi dan untuk memperoleh pengalaman
dalam pengamatan di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA dan PENGEMBANGAN MODEL
2.1. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini
Sadalah sebagai berikut :
1. Bambang Suhar dito dan Bambang Sudibyo (1999)
a. Judul
Pengaruh Faktor-Faktor yang Melekat Pada Wajib Pajak Terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
b. Perumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan PBB di Surabaya?
2. Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP Wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Surabaya?
3. Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP Nir-Wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Surabaya?
c. Hipotesis
1. Diduga faktor-faktor yang melekat pada WP berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan PBB di Surabaya?
2. Diduga faktor-faktor

yang melekat pada WP Wiraswasta

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Surabaya?

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

3. Diduga faktor-faktor yang melekat pada WP Nir-Wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Surabaya?
d. Kesimpulan
1. Faktor-faktor

yang

telah

terbukti

berpengaruh

terhadap

keberhasilan penerimaan PBB di kota Surabaya adalah faktorfaktor kesadaran perpajakan WP, rasio beban PBB dibandingkan
pendapatan WP, sikap WP terhadap prioritas pembangunan
pemerintah, dan tax avoidance WP.
2. Untuk WP PBB Wiraswasta, faktor-faktor kesadran perpajakan
WP, rasio beban PBB dibandingkan pendapatan WP, rasio beda
hitung permanent difference, sikap WP terhadap prioritas
pembangunan pemerintahan, dan tax avoidance WP.
3. Untuk WP PBB Nir-wiraswasta, faktor-faktor kesadran perpajakan
WP, rasio beban PBB dibandingkan pendapatan WP, rasio beda
hitung permanent difference, sikap WP terhadap prioritas
pembangunan pemerintah, persepsi WP tentang pelaksanaan
sanksi denda PBB, tax avoidance WP, pendidikan WP, dan lama
tinggal WP di lokasi objek pajak.
2. Sur yadi (2006)
a. judul
model Hubungan Kasual Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib
Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak Suatu
Survei di Wilayah Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

b. Perumusan Masalah
Apakah hubungan kasual kesadaran, pelayanan, kepatuhan wajib
pajak dan pengaruhnya terhadap kinerja penerimaan pajak suatu
survei di wilayah Jawa Timur.
c. Hipotesis
1. Ada pengaruh positif signifikan kesadaran wajib pajak terhadap
kinerja penerimaan pajak
2. Ada pengaruh positif signifikan pelayanan perpajakan terhadap
kinerja penerimaan pajak
3. Ada pengaruh positif signifikan kepatuhan wajib pajak terhadap
kinerja penerimaan pajak
4. Terdapat perbedaan kesadaran antara kelompok WP besar dengan
WP kecil dalam memenuhi kewajiban perpajakannya
5. Terdapat perbedaan kepatuhan antara kelompok WP besar dengan
WP kecil dalam memenuhi kewajiban perpajakan
d. kesimpulan
1. Diduga bahwa kesadaran wajib pajak dan pelayanan wajib pajak
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak
2. Kepatuhan wajib pajak memiliki pengaruh besar terhadap kinerja
penerimaan pajak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. Kir yanto (1999)
a. Judul
Pengaruh

Penerapan

Struktur

Pengendalian

Intern

Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak
Penghasilanya.
b. Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan antara penerapan struktur pengendalian
intern dengan kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi
kewajiban pajak penghasilannya?
2. Apakah penerapan struktur pengendalian intern berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi
kewajiban pajak penghasilannya?
c. Hipotesis
1. Diduga terdapat hubungan antara penerapan struktur pengendalian
intern dengan kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi
kewajiban pajak penghasilannya
2. Diduga penerapan struktur pengendalian intern berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi
kewajiban pajak penghasilannya
d. Kesimpulan
1. Terdapat hubungan secara signifikan dan positif antara penerapan
struktur pengendalian intern dengan kepatuhan wajib pajak badan
dalam memenuhi kewajiban pajak penghasilan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2. Terdapat pengaruh signifikan dan positif antara penerapan struktur
pengendalian intern dengan kepatuhan wajib pajak badan dalam
mmemenuhi pajak penghasilan.
4.Vitriana Budi Kur niawati (2006)
a. Judul
Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib
Pajak, dan Sistem Pemungutan yang melekat pada Wajib Pajak
terhadap Keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan. (Studi Kasus di
Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo)
b. Perumusan Masalah
1. Apakah pemahaman WP, kesadaran perpajakn WP dan sistem
pemungutan secara simultan maupun parsial berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB di kelurahan Ngagel Rejo
Kecamatan Wonokromo?
2. Apakah antara pemahaman WP, kesadaran perpajakan WP dan
sistem pemungutan tersebut salah satu berpengaruh dominan
terhadap keberhasilan PBB?
c. Hipotesis
1. Diduga pemahaman WP, kesadaran perpajakan WP, dan sistem
pemungutan secara simultan maupun parsial berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan Ngagel Rejo
Kecamatan Wonokromo?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2. Diduga diantara pemahaman WP, kesadaran perpajakan WP, dam
sistem pemungutan tersebut salah satu berpengaruh dominan
terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan Ngagel Rejo
Kecamatan Wonokromo?
d. Kesimpulan
Pemahaman Wajib Pajak, kesadran Perpajakan Wajib Pajak, dan
Sistem Pemungutan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
penerimaan

PBB,

namun

mempunyai

pengaruh

variabel sistem

yang

dominan

pemungutan

terhadap

(X3)

keberhasilan

penerimaan PBB dibandingkan dengan variabel pemahaman Wajib
Pajak (X1) dan kesadaran perpajakan (X2).
5.Imania Hestri Medhani (2009)
a. Judul
Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Keberhasilan Penerimaam Pajak
Bumi dan Bangunan. (Studi kasus di wilayah kelurahan kutisari
kecamatan tenggilis mejoyo Surabaya)
b. Rumusan Masalah
Apakah Tingkat Pemahaman Wajib Pajak, Tingkat Kesadaran
Perpajakan Wajib Pajak, serta Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
berpengaruh terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan di Kelurahan Kutisari Kecamatan Tenggilis Mejoyo
Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

c. Hipotesis
Diduga Tingkat Pemahaman Wajib Pajak, Tingkat Kesadaran
Perpajakan Wajib Pajak,serta Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
berpengaruh terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan di Kelurahan Kutisari

Kecamatan Tenggilis Mejoyo

Surabaya.
e. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan hasil
penelitian pada bab terdahulu dapat diambil kesimpulan dari
penelitian Bahwa tingkat pemahaman Wajib Pajak, tingkat kesadaran
perpajakan Wajib Pajak serta tingkat kepatuhan Wajib Pajak
berpengaruh Terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan di kelurahan kutisari kecamatan tenggilis mejoyo Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.1.2 Per bedaan dan Per samaan Penelitian Yang Dilakukan Sekar ang
Dengan Penelitian Ter dahulu
NO
1

NAMA
PENELITI
Bambang
Suhardito dan
Bambang
Sudibyo
(1999)

J UDUL

VARIABEL

HASIL ANALISIS

Pengaruh
faktorfaktor yang melekat
pada wajib pajak
terhadap
keberhasilan
penerimaan PBB

Faktor- faktor
yang melekat
pada
WP
Wiraswasta,
faktor-faktor
yang melekat
pada WP NirWiraswasta
dan
keberhasilan
penerimaan
PBB
Hubungan
kasual
kesadaran,
pelayanan,
kepatuhan WP
dan
pengaruhnya
terhadap
kinerja
penerimaan
pajak
Penerapan
struktur
pengendalian
intern,
kepatuhan WP
badan
dan
kewajiban
pajak
penghasilannya

Faktor-faktor
yang
melekat pada WP
Wiraswasta, faktorfaktor yang melekat
pada
WP
NirWiraswasta
berpengaruh
positif
terhadap keberhasilan
penerimaan PBB

2

Suryadi (2006)

Model
hubungan
kasual
kesadaran,
pelayanan,
kepatuhan WP dan
pengaruhnya
terhadap
kinerja
penerimaan
pajak
suatu survei di wil
jawa timur

3

Kiryanto
(1999)

Pengaruh penerapan
struktur
pengendalian intern
terhadap kepatuhan
WP badan dalam
memenuhi
kewajiban
pajak
penghasilannya

Kesadaran WP dan
pelayanan WP tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
penerimaan
pajak
sedangkan
kepatuhan wajib pajak
memiliki
pengaruh
besar terhadap kinerja
penerimaan pajak
Terdapat
hubungan
secara signifikan dan
positif
antara
penerapan
struktur
pengendalian intern
dengan kepatuhan WP
badan
dalam
memenuhi kewajiban
pajak penghasilan dan
berpengaruhnya
penerapan
struktur
pengendalian intern
dengan kepatuhan WP
badan
dalam
memenuhi kewajiban
pajak penghasilannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

4

Vitriana Budi Pengaruh
pemahaman
WP,
Kurniawati
kesadaran
(2006)
perpajakan WP, dan
sistem pemungutan
yang melekat pada
WP
terhadap
keberhasilan
penerimaan
PBB
(Studi
kasus
di
kelurahan
ngagel
rejo
kecamatan
wonokromo)

5

Dimas Bayu Pengaruh pemahamn
Wicaksono
WP,
kesadran
(2012)
perpajakan WP dan
kepatuhan
WP
terhadap
keberhasilan
penerimaan
PBB
(studi
kasus
di
kelurahan
wates
kecamatan magersari
mojokerto)

Pemahaman
WP,
kesadaran perpajakan
WP,
dan
sistem
pemungutan
mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan
penerimaan
PBB,
namun variabel sistem
pemungutan
(X3)
mempunyai pengaruh
yang
dominan
terhadap keberhasilan
penerimaan
PBB
dibandingkan variabel
pemahaman WP (X1)
dan
kesadaran
perpajakan (X2)
Masih
dilakukan
Pemahaman
WP, kesadaran penelitian
perpajakan WP
dan kepatuhan
WP terhadap
keberhasilan
penerimaan
PBB
Pemahaman
WP, kesadaran
perpajakan
WP,
sistem
pemungutan
dan
keberhasilan
penerimaan
PBB

Berdasarkan Tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan
dengan penelitian sekarang adalah pada penggunaan Independent Variabel
(Variabel Bebas) yaitu Pemahaman Wajib Pajak atas PBB (X1), Kesadaran
Perpajakan Wajib Pajak (X2) karena itu merupakan salah satu pengaruh
dalam keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah pada objek
penelitian(wilayah) yang dilakukan sesuai kondisi lingkungan setempat dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

perbedaan pada variabel (X3) yaitu sistem pemungutan yang melekat pada
Wajib Pajak yang dilakukan oleh peneliti Vitriana Budi Kurniawati (2006).
2.2 Landasan Teor i
2.2.1 Sumber Pener imaan Daerah
Penyelenggaraan tugas Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi dibiayai atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Penyelenggaraan tugas Pemerintah Pusat yang dilaksanakan oleh
perangkat Daerah dibiayai atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). (Bratakusumah, 2001 : 172).
Sumber-sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi
(bratakusumah, 2001 : 172-174) adalah :
1. Pendapatan asli daerah, yaitu :
Yang dimaksud dengan pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang
diperolah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pendapatan asli daerah terdiri dari :
a.

Hasil pajak daerah

b.

Hasil retribusi daerah

c.

Hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah lainnya yang dipisahkan

d.

Dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Dana perimbangan terdiri dari :
a.

Dana bagi hasil
Adalah bagian daerah dari penerimaan pajak bumi dan bangunan
(PBB), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan
penerimaan sumber daya alam (SDA)

b.

Dana alokasi umum

c.

Dana alokasi khusus

3. Pinjaman daerah
4. Jenis penerimaan yang termasuk hasil pengelolaan kekayaan daerah
lainnya yang dipisahkan
5. Lain-lain penerimaan yang sah
Lain-lain penerimaan yang sah antara lain hibah, dana darurat, dan
penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dana perimbangan merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari
bagian daerah dari pajak dan bumi dan bangunan, Bea Perolehan hak atas
tanah dan bangunan, dan penerimaan dari sumbar daya alam, serta dana
alokasi umum dan dana alokasi khusus.dana perimbangan tersebut tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, mengingat tujuan masing-masing jenis sumber
tersebut saling mengisi dan melengkapi. (Bratakusumah 2001 : 169)
Penerimaan negara dari pajak bumi dan bangunan (PBB) dibagi dengan
imbangan 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah. Penerimaan
negara dari bea perolehan atas tanah dan bangunan dibagi dengan imbangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

20% untuk pemerintah pusat dan 80% untuk daerah. Penerimaan sumber daya
alam sektor kehutanan, sektor pertambangan umum dan sektor perikanan
dibagi dengan imbangan 20% untuk pemerintah pusat dan 80% untuk
daerah.(Bratakusumah 2001 :176 - 178).
Pinjaman Daerah dalam negeri bersumber dari pemerintah pusat,
Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank,masyarakat dan
sumber lainya diberitahukan kepada pemerintah dan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Bratakusumah, 2001 : 191).
Pinjaman Daerah dari luar negeri dapat berupa pinjaman Bilateral atau
pinjaman Multilateral. Pinjaman Daerah yang berseumber dari luar negeri
harus memperoleh persetujuan dahulu dari pemerintah pusat. (Bratakusumah,
2001 : 192).
Dana Alokasi umum dimaksudkan untuk menjaga pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah dan untuk membiayai kebutuhan
pengeluaranya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Sedangkan Dana
Alokasi Khusus dialokasikan untuk membantu pembiayaan tertentu.
(Bratakusumah, 2001 : 175).
Pajak dan Retribusi Daerah ditetapkan dengan undang-undang
penentuan tarif dan tata cara pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah
ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan Nomor 34 tahun 2000. Jenis pemungutan seperti Retribusi
mempunyai pengertian lain dibandingkan dengan Pajak. Retribusi pada
umumnya mempunyai hubungan langsung dengan kembalinya prestasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

karena pembayaran tersebut ditujukan semata-mata untuk mendapatkan
prestasi dari pemerintah, misalnya pembayaran uang kuliah, karcis masuk
terminal, dan kartu langganan. (Waluyo dan Ilyas, 2002 : 09).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ditetapkan dengan
peraturan daerah paling lambat satu bulan setelah Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) ditetapkan. Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah ditetapkan dengan peraturan daerah selambat-lambatnya tiga
bulan

sebelum

berakhirnya

tahun anggaran.

Perhitungan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah ditetapkan dengan peraturan daerah paling
lambat tiga bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.
(Bratakusumah, 2001 : 205)
2.2.2

Pajak
Ditinjau dari sejarahnya, masalah pajak sudah ada sejak zaman dahulu,

walaupun pada saat itu belum dinamakan “pajak”, namun masih merupakan
pemberia yang bersifat sukarela dari rakyat kepda rajanya. Perkembangan
selanjutnya pemberian tersebut menjadi upeti yang sifat pemberiannya
dipaksakan dalam artian bahwa bahwa pemberian itu bersifat “wajib” dan
ditetapkan secara sepihak oleh negara.
Menurut Suandy (2005 : 7-8) pengertian definisi pajak dari beberapa
pakar, yang di muat secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Prof. Dr. M.J.H. Smeets dalam bukunya De Economische Betekenis der
Belastingen (terjemahan) : Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang
terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

adanya kontra prestasi yang dapat

yang dapat ditunjukan dalam hal

individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
2. Dr. Soeparman Soemahamidjaja dalam disertasinya yang berjudul “ Pajak
Berdasarkan Azas Gotong Royong” menyatakan bahwa pajak adalah
iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barangbarang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Dari
definisi diatas tidak tampak istilah “dipaksakan” karena bertitik tolak pada
istilah “iuran wajib”. Sisi lainya yang berhubungan dengan kontra prestasi
menekankan pada mewujudkan kontra prestasi ini diperlukan pajak.
3. Edwin R.A Seligman dalam buku Essay in Taxation, berbunyi :
(terjemahan) adanya kontribusi seseorang yang ditujukan kepada Negara
tanpa adanya manfaat yang ditujukan secara khusus pada seseorang.
Banyak terdengar terdengar keberatan atas kalimat “without reference”
karena bagaimanapun juga uang-uang pajak tersebut digunakan untuk
produksi barang dan jasa, jadi benefit diberikan masyarakat, hanya tidak
mudah ditunjukannya, apalagi secara Der Oranzan.
4. Philip E. Taylor dalam bukunya The Economic of Public Finance, 1984,
memberikan batasan pajak seperti diatas hanya mengganti “Without
reference” menjadi “With little reference”.
5. Rochmat Soemitro, dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak
Pendapatan adalah sebagai berikut: “ Pajak adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

tidak mendapat jasa timbale (kontra prestasi), yang langsung dapat
ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
yang melekat pada pengertian pajak (Waluyo danIlyas, 2002: 5-6) adalah :
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaanya
yang sifatnya dapat dipaksakan.
2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra prestasi
individual oleh pemerintah.
3. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila
dari pemasukanya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai
public invesment.
5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgetair, yaitu mengatur.
2.2.3 Dasar Teori Pemungutan Pajak
Pemahaman akan teori pemungutan pajak berikut ini diharapkan
membawa suatu kesadaran akan pentingnya pemungutan pajak bukan lagi
menjadi beban semata, tetapi menjadi suatu kewajiban yang menyenangkan
dalam hidup bermasyarakat, (Waluyo dan Ilyas, 2002 : 3-4),menjelaskan
bahwa teori-teori pemungutan pajak yang dimaksud yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

1. Teori Asuransi
Perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. Premi tersebut
dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha melindungi orang dari
segala kepentingannya, misalnya keselamatan atau keamanan harta
bendanya. Teori asuransi ini menyamakan pembayaran premi dengan
pembayaran pajak, walaupun kenyaataannya menyatakan hal tersebut
dengan premi tidaklah tepat.
2. Teori Kepentingan
Teori kepentingan ini memperhatikan beban pajak yang harus dipungut
dari masyarakat. Pembebanan ini harus didasarkan pada kepentingan
setiap orang pada tugas pemerintah termasuk perlindungan jiwa dan
hartanya, oleh karena itu, pengeluaran Negara untuk melindunginya
dibebankan pada masyarakat.
3. Teori Daya Pikul
Teori ini mengandung maksud bahwa dasar keadilan pemungutan pajak
terletak dalam jasa-jasa yang diberikan oleh negara kepada masyarakat
berupa perlindungan jiwa dan harta bendanya, aleh karena itu, untuk
kepentingan perlindungan, maka masyarakat akan membayar pajak
menurut daya pikul seseorang.
4. Teori Bakti
Teori bakti ini disebut juga teori kewajiban pajak mutlak. Teori ini
berdasarkan pada pendapatan bahwa negara mempunyai hak mutlak untuk
memungut pajak. Di lain pihak, masyarakat menyadari bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan tanda
baktinya terhadap negara, dengan demikian dasar hukum pajak terletak
pada hubungan masyarakat dengan Negara.
5. Teori Asas Daya Beli
Teori berdasarkan pada pendapatan bahwa penyelenggaraan kepentingan
masyarakat dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak yang
bukan kepentingan individu atau negara sehingga lebih menitikberatkan
pada fungsi mengatur.
Pencapaian tujuan pemungutan pajak perlu dipegang tegas asas-asas
pemungutan dalam memilih alternative pemungutanya, dengan demikian,
terdapat keserasian pemungutan pajak dengan tujuan dan asas yang masih
diperlukan lagi, yaitu pemahaman antar perlakuan pajak tertentu. Asas-asas
pemungutan pajak sebagaimana dikemukakan oleh Adam Smith dalam buku
“ An Inquiri into the Nature and Cause of the Wealth of Nation” menyatakan
bahwa pemungutan pajak hendaknya didasarkan sebagai berikut (Waluyo dan
Ilyas, 2002 :12) :
1. Azas Equality
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata yaitu dikenakan kepada
orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak
atau ability to pay dan sesuai dengan manfaat yang diterima. Adil
dimaksudkan bahwa setiap wajib pajak menyumbangkan uang untuk
pengeluaran pemerintah sebanding dengan kepentingannya dan manfaat
yang diminta.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2. Azas Certainty
Pen

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto).

0 0 117

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus Di Wilayah Kelurahan Krembung Kecamatan Krembung Sidoarjo).

0 6 115

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo).

0 0 115

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo).

0 1 113

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo)

0 0 25

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

0 0 22

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo)

0 0 27

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto) SKRIPSI

0 0 24