PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto).

PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN WAJ IB
PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
ALLUISIUS HERU HARTANTO
0813010121/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN WAJ IB
PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP

KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto)
Disusun Oleh:
ALLUISIUS HERU HARTANTO
0813010121/FE/AK
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 31 Juli 2013
Pembimbing:
Pembimbing Utama

Tim Penguji:
Ketua

DRS. EC. Muslimin, MM

DRS. EC. Saiful Anwar, MSi
Sekretaris


DRS. EC. Muslimin, MM
Anggota

DRS. EC. Sjafii, MM, AK
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN
PERPAJ AKAN WAJ IB PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK
BUMI DAN BANGUNAN

(Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto)
yang diajukan
ALLUISIUS HERU HARTANTO
0813010121/FE/AK

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

DRS. EC. MUSLIMIN, M.SI
NIP. 196207121992031001

Tanggal :……………

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MSi.
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN WAJ IB
PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto)
yang diajukan
ALLUISIUS HERU HARTANTO
0813010121/FE/AK

telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

DRS. EC. MUSLIMIN, M.SI
NIP. 196207121992031001

Tanggal :……………


Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono, M.Si, AK
NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN WAJ IB
PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto)
yang diajukan
ALLUISIUS HERU HARTANTO
0813010121/FE/AK

telah disetujui untuk diseminarkan oleh


Pembimbing Utama

Tanggal :……………

DRS. EC. MUSLIMIN, M.SI
NIP. 196207121992031001

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono, M.Si, AK
NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyususn panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul

” PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN WAJ IB
PAJ AK

Dan

KEPATUHAN

WAJ IB

PAJ AK

TERHADAP

KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK BUMI Dan BANGUNAN ”
ini terselesaikan. Penyusun skripsi ini ditulis guna memenuhi persyaratan
tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran” Jawa Timur.
Penyususn menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari semua pihak yang terkait. Maka pada
kesempatan ini penyususn mengucapkan teroma kasih yang sebsar-besarnya

Kepada :
1. Bapak Prof. Teguh Soedarto, MP. selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin N, MM selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
3. Bapak Drs. Ec. R.A. Suwaidi, MS. selaku Wakil Dekan I Fakultas
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono, Msi selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Bapak Drs. Ec. Muslimin, Msi, selaku Dosen Pembimbing Utama
sekaligus Pembimbing Pendamping yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan selama penulisan skripsi ini.
6. Dosen-dosen

program


studi

akuntansi

yang

telah

banyak

memberikan ilmu dan pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh pegawai Instansi DPPKA, Kecamatan Magersari dan
Bankesbangpol Kota Mojokerto.
8. Ibu ku dan alm. Bapak serta saudara-saudara ku yang telah
memberikan doa serta dorongannya baik moril maupun materi.
9. Buat semua teman-teman kos ku yang selalu memberi ku semangat
dan selalu menghiburku.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis menyadari bukan hal yang tidak mungkin apabila

skripsi jauh dari sempurna, dan dengan rendah hati bersedia menerima segala
saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya penulis.

Surabaya, 29 Mei 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK, KESADARAN WAJ IB
PAJ AK, dan KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto)

Oleh :
ALLUISIUS HERU HARTANTO
0813010121/FE/EA
ABSTRAKSI

Pajak Bumi Dan Bangunan merupakan pajak properti di Indonesia
sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1994. Pajak Bumi Dan
Bangunan sebagai pajak obyektif, yaitu pajak negara yang sebagian besar
penerimaanya merupakan pendapatan daerah yang antara lain digunakan untuk
penyedia fasilitas yang juga dinikmati oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh
pemahaman wajib pajak, kesadaran wajib pajak, dan kepatuhan wajib pajak
terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan di Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto.
Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak di
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto yang berjumlah 22811 wajib pajak. Teknik
penentuan ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode Simple Random Sampling sebanyak 100 responden wajib pajak Pajak
Bumi Dan Bangunan dengan menggunakan rumus Slovin.
Teknik analisi yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan uji
hipotesis uji kecocokan model (Uji F) dan uji t. Dari hasil penelitian ini
disimpulkan bahwa variabel Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak,
dan Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

Kata Kunci : Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak,Kepatuhan Wajib
Pajak, keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAAN UJ IAN LISAN
HALAMAN PENGESAHAAN MENYUSUN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAAN PROPOSAL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah.......................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 10
2.1.2. Perbedaan dan Persamaan Penelitian yang dilakukan
Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ............................... 15
2.2. Landasan Teori ................................................................................. 16
2.2.1. Sumber Penerimaan Daerah.................................................. 16
2.2.2. Pajak ....................................................................................... 19

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3. Dasar Teori Pemungutan Pajak ............................................ 22
2.2.4. Teori Perilaku Wajib Pajak ................................................... 26
2.2.5. Pajak Bumi Dan Bangunan ................................................... 28
2.2.5.1. Sejarah ............................................................................ 28
2.2.5.2. Ketentuan Umum........................................................... 30
2.2.5.3. Objek Pajak .................................................................... 31
2.2.5.4. Subjek Pajak................................................................... 32
2.2.5.5. Tarif Pajak ...................................................................... 34
2.2.5.6. Dasar Pengenaan dan Cara Mengitung Pajak .............. 34
2.2.5.7. Tahun Pajak, Saat dan Tempat Yang Menentukan
Pajak Terutang .............................................................. 35
2.2.6. Pemahaman Akan Undang-Undang Perpajakan.................. 35
2.2.7. Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak ............................ 37
2.2.8. Kepatuhan Wajib Pajak ......................................................... 38
2.2.9. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Tentang UU Dan
Peraturan Perpajakan Terhadap Keberhasilan Penerimaan
Pajak Bumi Dan Bangunan .................................................. 39
2.2.10. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan
Penerimaan Pajak bumi Dan Bangunan ............................ 41
2.2.11. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan............................ 42
2.3. Diagram Kerangka Pikir .................................................................. 43
2.4. Hipotesis............................................................................................ 44

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ............................ 45
3.1.1. Definisi Operasional.............................................................. 45
3.1.2. Pengukuran Variabel ............................................................. 48
3.2. Sampel, Dan Teknik Penarikan Sampel.......................................... 51
3.2.1. Populasi .................................................................................. 51
3.2.2. Sampel .................................................................................... 52
3.3. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 53
3.3.1. Jenis Dan Sumber Data ......................................................... 53
3.3.2. Metode Pengumpulan Data ................................................... 53
3.4. Uji Kualitas Data .............................................................................. 54
3.4.1. Uji Validitas ........................................................................... 54
3.4.2. Uji Realibilitas ....................................................................... 55
3.4.3. Uji Normalitas ....................................................................... 55
3.4.4. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 56
3.5. Teknik Analisis ................................................................................. 58
3.6. Uji Hipotesis ..................................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 61
4.1.1. Sejarah Singkat Objek Penelitian ......................................... 61
4.1.2. Kondisi Geografis Keamatan Magersari .............................. 61
4.1.3. Strktur Organisasi .................................................................. 61
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 70
4.2.1. Karakteristik Responden ....................................................... 70

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2. Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X1) ............................... 71
4.2.3. Variabel Kesadaran Wajib Pajak (X2).................................. 73
4.2.4. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3) ................................. 76
4.2.5. Variabel Keberhasilan Penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan (Y) ............................................ 79
4.3. Uji Kualitas Data .............................................................................. 82
4.3.1. Uji Validitas ........................................................................... 82
4.3.2. Uji Realibilitas ....................................................................... 84
4.4. Uji Normalitas .................................................................................. 85
4.5. Uji Aumsi Klasik .............................................................................. 85
4.5.1. Uji Multikolonieritas ............................................................. 86
4.5.2. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 86
4.6. Analisis Regresi Linier Berganda.................................................... 87
4.6.1. Persamaan Regresi Linier Berganda .................................... 87
4.6.2. Uji F (Uji KecocolamModel)................................................ 89
4.6.3. Uji t ......................................................................................... 90
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 92
4.7.1. Implikasi Peneltian ................................................................ 92
4.8.2. Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu ............................. 94
4.8.3. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 96
5.2. Saran .................................................................................................. 97

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3. Diagram Kerangka Pikir ............................................................... 44
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kecamatan Magersari .................................. 62
Gambar 4.2. Grafik Karakteristik Responden ................................................... 70
Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi X1.1 ............................................................................................... 71
Gambar 4.3. Distribusi Frekuensi X1.2 ............................................................... 72
Gambar 4.4. Distribusi Frekuensi X1.3 ............................................................... 72
Gambar 4.5. Distribusi Frekuensi X1.4 ............................................................................................... 73
Gambar 4.6. Distribusi Frekuensi X2.1 ............................................................................................... 74
Gambar 4.7. Distribusi Frekuensi X2.2 ............................................................................................... 75
Gambar 4.8. Distribusi Frekuensi X2.3 ............................................................................................... 75
Gambar 4.9. Distribusi Frekuensi X2.4................................................................................................. 76
Gambar 4.10. Distribusi Frekuensi X3.1 ............................................................................................. 77
Gambar 4.11. Distribusi Frekuensi X3.2 ............................................................................................. 78
Gambar 4.12. Distribusi Frekuensi X3.3 ............................................................................................. 78
Gambar 4.13. Distribusi Frekuensi Y1................................................................................................. 79
Gambar 4.14. Distribusi Frekuensi Y2................................................................................................. 80
Gambar 4.15. Distribusi Frekuensi Y3................................................................................................. 80
Gambar 4.16. Distribusi Frekuensi Y4................................................................................................. 81

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Table 1.1. Data Penerimaan PBB di Kecamatan Magersari........................... 6
Table 2.1. Perbedaan Dan Persamaan Peneliti Yang Dilakukan Sekarang
Dengan Penelitian Terdahulu ......................................................... 15
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X1) ........ 82
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak (X2) ........... 83
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3) ...........

83

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel Keberhasilan
Penerimaan PBB (Y) ....................................................................... 83
Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 84
Table 4.6. Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 85
Table 4.7. Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................. 86
Tabel 4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 87
Table 4.9. Persamaan Regresi Linier Berganda .............................................. 87
Table 4.10. Hasil Uji F........................................................................................ 89
Table 4.11. Nilai Adj-R2 ..................................................................................... 90
Table 4.12. Hasil Uji t ......................................................................................... 91
Tabel 4.13. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ........................................ 94

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Kuisioner

Lampiran 2.

Rekapitulasi Jawaban Responden

Lampiran 3.

Distribusi Frekuensi Identitas Responden

Lampiran 4.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Lampiran 5.

Uji Validitas

Lampiran 6.

Uji Realibilitas

Lampiran 7.

Uji Normalitas

Lampiran 8.

Uji Asumsi Klasik

Lampiran 9.

Analisis Regresi Linier Berganda

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Visi dan misi pembangunan ekonomi daerah adalah meningkatkan kemandirian
perekonomian daerah dengan arah, tujuan dan sasarannya untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup seluruh lapisan masyrakat secara berkesinambungan, adil dan
merata. Guna menunjang tujuan dan sasaran tersebut, salah satu landasan pondasi
utamanya adalah dengan membudi-dayakan penggalian potensi kekayaan daerah
secara maksimal dan produktif sehingga bermuara sebagai nilai potensi penghasilan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bermanfaat sebagai sumber pembiayaan
pembangunan daerah yang dapat diandalkan secara efektif.
Pemerintah daerah perlu menciptakan kondisi yang dapat memberikan iklim
sehat, kondusif dan saling menguntungkan sehingga mampu menggerakan niat dan
minat para pengusaha dan para investor untuk berperan aktif melakukan kegiatan
investasi diberbagai peluang dan sektor ekonomi yang ada. Dampak positif dari
langkah tersebut adalah antara lain prospek peluang kesempatan kerja terbuka lebar
sehinnga berperan mengurangi tingkat pengangguran, mampu meningkatkan
pendapatan baik bagi pemerintah daerah sendiri maupun masyarakatnya, dan
sekaligus mampu meningkatkan nilai tambah bagi pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi daerah yang pada gilirannya secara berkesinambungan akan mampu

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

menggerakan kehidupan sektor riil, mulai dari sektor perdagangan, industry,
transportasi, perumahaan, restoran, perhotelan sampai pada tingkat infrastrukturnya.
Sejalan dengan arah tujuan tersebut serta agar dapat meminimalkan
kesenjangan kesejahteraan hidup antar lapisan atas, menengah dan bawah, maka
pemerintah daerah harus senantiasa giat melakukan berbagai upaya untuk dapat
meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah, anatar lain dengan memberikan
peluang kepada para pegusaha, baik dalam lingkungan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) maupun kepada para investor untuk saling bahu-membahu ikut berkiprah
membangun tingkat pertumbuhan ekonomi daerah yang sehat dan berdaya-guna.
Dengan tumbuhnya tingkat perekonomian daerah yang ditunjang dengan
peningkatan kegiatan kehidupan sektor riil dan infrastruktur tersebut, tentunnya hal
ini akan berdampak pada tingkat nilai produktifitas usaha yang pada akhirnya
bermuara pada penerimaan dan pendapatan daerah, khususnya di sektor perpajakan
dan kesejahteraan masyarakat luas.
Pajak adalah iuran wajib yang diberikan oleh rakyat (masyarakat/penduduk)
kepada pemerintah. Pajak atau iuran wajib tersebut merupakan salah satu unsur
penerimaan atau pendapatan negara / pemerintah uang secara strategis diperhiungkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun dalam Anggaran
Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD). Dengan kondisi demikian maka dapat
disimpulkan bahwa pajak adalah salah satu sumber penerimaan dan pendapatan
negara / pemerintah yang sangat berperan dalam memberikan konstribusi penunjang
kegiatan pembangunan negara baik di pusat maupun daerah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Sejarah pemungutan pajak telah ada sejak jaman nenek moyang yang dikenal
dengan upeti, yaitu pemberian hasil bumi kepada raja, hal ini yang kemudiam
melatarbelakangi adannya pemungutan pajak. Pada mulannya pajak belum
merupakan suatu pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian suka rela oleh rakyat
untuk raja dalam memelihara kepentingan negara, seperti menjaga keamanan negara,
menyediakan jalan umum, membayar gaji pegawai dan sebagainnya. (Gardina dan
Haryanto, 2006 : 10).
Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB juga memberikan peranan penting dalam
sumber pembiayaan daerah, Pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan
kesadaran masyrakat dalam membayar pajak, oleh karena itu pemerintah berusaha
meningkatkan peranan sumber penerimaan negara terutama berasal dari non migas
dan penerimaan ini sebagian akan ditingkatkan melalui penerimaan dari sektor pajak.
Pajak sebagai iuran wajib pajak yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintahnya,
selain pajak pendapatan dan pajak penghasilan maka, (Gardinia, 2006 : 10-11).
Pajak telah mengalami masa-masa sulit dan gemilang di negara kita, yang
indikasinya terlihat dari peresentase penerimaan pajak dalam APBN dan APBD,
untuk menyesuaikan pajak dengan iklim perkembangan yang dialami oleh negara
kita, pemerintah telah melakukan reformasi terhadap perpajakan, baik atas pajak
pusat / nasional maupun pajak daerah. Reformasi pajak diupayakan untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak untuk membayar pajak, disamping itu juga
sebagai reposisi pajak sebagai sumber penerimaan, baik itu pemerintah pusat (APBN)
ataupun daerah (APBD), (Pandiangan, 2002 : 11).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Pada Official Sistem, petugas pajak berkewajiban menentukan berapa besar
sesngguhnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak (WP), sedangkan pada Self
Assesment Sistem, Wajib Pajak berkewajiban memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang, walaupun berbeda, kedua sistem
penetapan pajak tersebut dalam pratiknya tetap memerlukan pengawasan dari
pemerintah dalam bentuk pemeriksaan untuk menguji kepatuahn Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban Perpajakannya, (Sofyan, 2003 :30).
Ditinjau dari fungsinya, pajak dibedakan menjadi dua yaitu fungsi
budgetair(sumber pemerintah Negara) dan fungsi regulerend (mengatur). Fungsi
budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan, sedangkan fungsi
regulerend, artinya pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur dan melaksankan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuan-tujuan
tertentu dalam bidang keuangan. (Siti Resmi, 2007 : 3).
Tujuan pemerintah dalam melakukan perubahaan kebijakan di bidang
perpajakan tentunya guna meningkatkan pemasukan kas negara dan menunjang
peningkatan pertumbuhan perekonomian. Kebijakan tersebut (peraturan perundangundangan perpajakan) seharusnya mengatur sistem perpajakan secara menyeluruh
yang sejalan dengan perkembangan perekonomian saat ini dan di masa yang akan
datang. Pemerintah dalam menjalankan fungsi pajak (budgetair dan regulerend) salah
satunya tentu saja membutuhkan sistem penetapan pajak yang efesien, fleksibel dan
terintegrasi dengan sistem subsistem secara internal dan sistem yang lain secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

eksternal (dengan peradilan pajak) dalam menunjang kebijakan negara (fiscal Policy),
(Sofyan, 2003 : 29).
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan property di Indonesia
sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 2004. Pajak bumi dan
Bangunan sebagai obyektif, yaitu pajak negara yang sebagian besar penerimaannya
merupakan pendapatan daerah antara lain dipergunakan untuk penyediaan yang juga
dinikmati oleh pemerintah pusat maupun pemerinta daerah, oleh sebab itu, wajar bila
pemerintah pusat juga ikut membiayai penyediaan fasilitas tersebut melalui
pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, (Suhardito dan Subidyo, 1999 : 3).
Meskipun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) memiliki nilai rupiah relatif kecil
bila dibandingkan dengan pajak lain yang tersentralisir di pusat, namun di sisi lain
PBB memiliki dampak yang lebih luas, satu dan yang lain karena penerimaan PBB di
kembalikan untuk keperluan pembangunan di daerah yang bersangkutan. Pajak Bumi
dan Bangunan memiliki jumlah Wajib Pajak yang terbesar bila dibandingkan dengan
pajak-pajak lainnya, disamping itu, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan satusatunya pajak properti di Indonesia yang kecenderungannya dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan atau kenaikan.
Berikut pada bagian ini dapat dipaparkan “fluktuasi ketetapan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” di
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, seperti tertuang dalam Tabel 1 di bawah ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1.1
Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi Penerimaan PBB Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto
No

Tahun

Pokok Ketetapan
PBB (Rp)

Realisasi Pener imaan
PBB (Rp)

Presentase
(% )

1

2008

2.307.059.016

1.912.919.601

82,91

2

2009

3.020.587.689

2.405.584.232

79,68

3

2010

3.365.464.202

2.574.611.597

76,87

4

2011

3.386.342.399

2.770.777.722

82,84

5

2012

3.521.332.489

3.052.744.353

86,69

Sumber : Kantor DPPKA Kota Mojoker to
Dari data tabel 1 diatas terlihat jelas bahwa realisasi penerimaan PBB selalu
dibawah Pokok Ketetapan PBB. Dari kenyataan ini dapat disimpulkan secara
keseluruhan bahwa :
1. Rata-rata realisasi penerimaan PBB (yang tertagih) di Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto baru mencapai 81,79%, sedangkan 18,21% lainnya tidak tertagihkan.
2. Presentase realisasi penerimaan PBB di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
nampak flukuatif dan tidak konstan dari tahun ke tahun, realisasi tertinggi adalah
86,69% dan yang terendah 76,87%
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa realisasi penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto belum optimal (belum
mencapai 100%), penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang belum optimal
menunjukan bahwa sebagian masyarakat tidak mengetahui betapa pentingnya pajak,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

meskipun telah dilakukan reformasi perpajakan, hal ini kemungkinan disebabkan
karena keaneragaman tingkat pendidikan di dalam masyarakat. Semaikn tinggi
pendidikan yang ditempuh oleh Wajib Pajak ,maka semakin baik pemahaman
mengenai ketentuan pajak yaitu PBB begitu juga sebaliknya.
Dengan semakin pahamnya wajib pajak atas ketentuan maupun peraturan
perpajakan yang berlaku, maka wajib pajak akan lebih sadar dalam memenuhi
kewajiban untuk membayar pajak yaitu PBB. Selain pemahaman dan kesadaran yang
dimiliki wajib pajak mengenai perpajakan, kepatuhan wajib pajak juga harus
diperhatikan oleh segenap instansi yaitu kantor DPPKA Kota Mojokerto dalam
pembayaran atau pelunasan membayar pajak.
Sebagai mana di paparkan diatas, maka perlu diperhatikan pemahaman Wajib
Pajak, kesadaran Wajib Pajak, serta Kepatuhan Wajib Pajak yang berpengaruh
terhadap realisasi penerimaan PBB, dalam penelitian ini akan melihat pengaruh dari
pemahaman Wajib Pajak, kesadaran Wajib Pajak, serta kepatuhan Wajib Pajak
terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka akan dilakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH
KESADARAN
TERHADAP

WAJ IB

PAJ AK,

KEBERHASILAN

Dan

PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK,
KEPATUHAN

PENERIMAAN

WAJ IB

PAJ AK

PAJ AK

BUMI

Dan

BANGUNAN (PBB). (STUDI KASUS DI KECAMATAN MAGERSARI KOTA
MOJ OKERTO)”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan penelitian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kepatuhan
Wajib Pajak berpengaruh terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk menguji secara empiris Pengaruh Pemahaman
Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Berpengaruh
Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian antara lain dapat memberikan masukan bagi beberapa pihak,
antara lain sebagai berikut :
a. Bagi Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset
Dapat memberikan tambahan informasi tentang indikator-indikator yang
mempengaruhi keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan. Khususnya adalah
bagaimana pemahaman Wajib Pajak, kesadaran Wajib Pajak, serta kepatuhan
Wajib Pajak.
b. Bagi Universitas
Penelitian ini bermanfaat untuk tambahan referensi perkuliahan serta sebagai
tambahan perpustakaan yang sudah ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

c. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah
diperoleh selama masa studi dan untuk memperoleh pengalaman dalam
pengamatan di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu, telah dilakukan penelitian hipotesis terhadap
faktor-faktor sebagai berikut :
1. Sur yadi (2006)
a. Judul
Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak
dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak.
b. Perumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh positif signifikan kesadaran Wajib Pajak terhadap
kinerja penerimaan Pajak ?
2. Apakah ada pengaruh positif signifikan pelayanan perpajakan terhadap
kinerja penerimaan pajak ?
3. Apakah ada pengaruh positif signifikan kepatuhan Wajib Pajak terhadap
kinerja penerimaan Pajak ?
c. Hipotesis
1. Diduga ada pengaruh positif signifikan kesadaran Wajib Pajak terhadap
kinerja penerimaan Pajak.
2. Diduga ada pengaruh positif signifikan pelayanan perpajakan terhadap
kinerja penerimaan pajak.

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

3. Diduga ada pengaruh positif signifikan kepatuhan Wajib Pajak terhadap
kinerja penerimaan Pajak.
d. Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian ini ternyata kesadaran Wajib Pajak yang diukur
dari presepsi Wajib Pajak, pengetahuan perpajakan, karakteristik Wajib
Pajak dan penyuluhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja penerimaan pajak.
2. Berdasarkan penelitian ini ternyata pelayanan perpajakan yang diukur
dari ketentuan perpajakan, kualitas SDM dan sistem informasi
perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja
penerimaan pajak.
3. Berdasarkan penelitian ini ternyata kepatuhan Wajib Pajak yang diukur
dari pemeriksaan pajak, penegakan hukum dan kompensasi pajak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak.
2. Siti Musyarofah dan Adi Purmono (2008)
a. Judul
Pengaruh Kesadaran Dan Presepsi Tentang Sanksi, Dan Hasrat Membayar
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
b. Perumusan Masalah
1. Apakah kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2. Apakah presepsi Wajib Pajak tentang sanksi bepengaruh terhadap
kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajaknnya ?
3. Apakah hasrat membayar pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajaknnya ?
c. Hipotesis
1. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya.
2. Apakah presepsi Wajib Pajak tentang sanksi bepengaruh terhadap
kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajaknnya.
3. Apakah hasrat membayar pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajaknnya.
d. Kesimpulan
1. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh postif terhadap kepatuhan Wajib
Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya.
2. Presepsi Wajib Pajak tentang sanksi bepengaruh positif terhadap
kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajaknnya.
3. hasrat membayar pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib
Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajaknnya.
3. Hadi Sasana (2005)
a. Judul
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi Dan
Bangunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

b. Perumusan Masalah
1. Apakah Produk Domestik Regional Bruto per kapita, jumlah pajak,
inflasi, jumlah luas lahan berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi
Dan Bangunan ?
2. Apakah krisis moneter berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi
Dan Bangunan ?
c. Hipotesis
1. Diduga Produk Domestik Regional Bruto per kapita, jumlah pajak,
inflasi, jumlah luas lahan berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi
Dan Bangunan.
2. Diduga krisis moneter berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi
Dan Bangunan.
d. Kesimpulan
1. Variabel Produk Domestik Regional Bruto per kapita, jumlah pajak,
inflasi, jumlah luas lahan berpengaruh positif terhadap variabel
penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan. Kondisi ini dapat dipahami
karena dengan semakin tinggi nilai variabel-variabel tersebut, berarti
semaik tinggi pula penerimaan pajak dan berpengaruh positif dalam
meningkatkan penerimaan pajak.
2. Variabel

krisis

moneter

berpengaruh

negatif

terhadap

variabel

penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan. Hal ini berarti, pada saat krisis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

moneter,

pendapatan

per

kapita

masyarakat

menurun

sehingga

menurunkan kemampuan masyarakat dalam membayar Pajak Bumi Dan
Bangunan.
4. Wisnu Wardhana Agus Ker tapati (2008)
a. Judul
Beberapa Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. (Studi kasus di Kelurahan Rungkut
Menanggal Kecamatan Gununganyar-Surabaya Timur)
b. Perumusan Masalah
Apakah tingkat kesadaran Wajib Pajak, tingkat pemahaman Wajib Pajak
dan tingkat kemampuan Wajib Pajak berpengaruh terhadap keberhasilan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
c. Hipotesis
Diduga tingkat kesadaran Wajib Pajak, tingkat pemahaman Wajib Pajak
dan tingkat kemampuan Wajib Pajak berpengaruh terhadap keberhasilan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
d. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya dapat
diambil kesimpulan bahwa kesadaran Wajib Pajak, pemahaman Wajib
Pajak, dan kemampuan Wajib Pajak berpengaruh terhadap keberhasilan
penerimaan PBB adalah tingkat kesadaran Wajib Pajak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.1.2 Perbedaan dan Per samaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan
Penelitian Yang terdahulu
NO

J UDUL

VARIABEL

HASLI ANALISIS

Model
hubungan
kausal kesadaran,
pelayanan,
kepatuhan
wajib
pajak
dan
Pengaruhnya
terhadap
kinerja
penerimaan Pajak

hubungan
kausal
kesadaran,
pelayanan,
kepatuhan
wajib
pajak
dan
Pengaruhnya
terhadap
kinerja
penerimaan Pajak

hubungan
kausal
kesadaran,
pelayanan,
kepatuhan
wajib
pajak
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja penerimaan
Pajak

2

Siti Musyarofah Pengaruh kesadaran
dan
Adi dan
presepsi
Purmono (2008) tentang sanksi, dan
hasrat membayar
pajak
terhadap
kepatuhan
wajib
pajak

kesadaran
dan
presepsi
tentang
sanksi, dan hasrat
membayar
pajak
terhadap kepatuhan
Wajib Pajak

3

Hadi
(2005)

faktor-faktor
Produk Domestik
Regional
Bruto
(PDRB) per kapita,
faktor-faktor krisis
moneter
dan
Penerimaan Pajak
Bumi
Dan
Bangunan

kesadaran
Wajib
Pajak,
presepsi
tentang sanksi, dan
hasrat membayar
pajak berpengaruh
postif
terhadap
kepatuhan
Wajib
Pajak
dalam
pemenuhan
kewajiban
perpajakannya
Produk Domestik
Regional Bruto per
kapita berpengaruh
positif
terhadap
penerimaan Pajak
Bumi
Dan
Bangunan,
krisis
moneter
berpengaruh negatif
terhadap
penerimaan Pajak
Bumi
Dan
Bangunan

1

NAMA
PENELITI
Suryadi (2006)

Sasana Analisis
faktorfaktor
yang
mempengaruhi
penerimaan Pajak
Bumi
Dan
Bangunan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

4

5

Wisnu
Beberapa
faktor
Wardhana Agus yang
dapat
Kertapati (2008) mempengaruhi
tingkat keberhasilan
penerimaan pajak
bumi
dan
bangunan.
(Studi
kasus di kelurahan
rungkut menanggal
kecamatan
GununganyarSurabaya Timur)
Alluisius Heru Pengaruh
Hartanto (2012) pemahaman Wajib
Pajak,
kesadaran
Wajib Pajak dan
kepatuhan
Wajib
Pajak
terhadap
keberhasilan
penerimaan Pajak
Bumi
Dan
Bangunan
(studi
kasus di Kecamatan
Magersari
Mojokerto)

Pengaruh Tingkat
keberhasilan
penerimaan pajak
bumi dan bangunan

Terdapat
faktor
yang secara positif
mempengaruhi
tingkat keberhasilan
penerimaan pajak
bumi dan bangunan

Pemahaman Wajib Masih
dilakukan
Pajak,
kesadaran penelitian
Wajib Pajak dan
kepatuhan
Wajib
Pajak
terhadap
keberhasilan
penerimaan Pajak
Bumi
Dan
Bangunan

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sumber Pener imaan Daerah
Penyelenggara tugas Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dibiayai
atas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Penyelenggara tugas Pemerintah
Pusat yang dilaksanakan oleh perangkat daerah provinsi dalam rangka pelaksanaan
Dekonsentrasi dibiayai atas beban Anggaran Pendapatan belanja Negara(APBN).
Penyelenggara tugas Pemerintah Pusat yang dilaksanakan oleh perangkat Daerah dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Desa dalam rangka tugas Pembantuan dibiayai atas beban Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN). (Bratakusumah, 2001:172)
Sumber-sumber

penerimaan

pelaksanaan

desentralisasi

(Bratakusuma,

2001:172) adalah :
1. Pendapatan Asli Daerah, yaitu

Yang dimaksud dengan penerimaan yang diperoleh daerah dari sumbersumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dana perimbangan terdiri dari :
a. Dana bagi hasil
Adalah dana daerah bagian dari Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan serta penerimaan Sumber Daya Alam.
b. Dana alokasi khusus.
3. Pinjaman daerah.
4. Jenis Penerimaan yang termasuk hasil pengelolaan kekayaan
yang dipisahkan.
5. Lain-lain penerimaan yang sah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

daerah lainnya

18

Perimbangan dana sebagaimana tersebut diatas, pengelolaanya teridiri atas :
a. Bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) penerimaan dari
sumber daya alam.
b. Dana alokasi umum dan dana alokasi khusus
Bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pedesaan,
perkotaan dan perkebunan serta Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan, diterima
langsung oleh daerah penghasil.
Bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pertambangan
serta kehutanan dan penerimaan dari sumber daya alam, diterima oleh daerah
penghasil dan daerah lainnya untuk pemerataan sesuai dengan peraturan perundangundangan. (Bratakusuma, 2001 : 173)
Pemerintah daerah dapat melakukan peminjaman dari sumber dalam negeri atau
sumber luar negeri untuk membiayai kegiatan pemerintahaan dengan persetujuan
DPRD. Pinjaman luar negeri diberitahukan kepada pemerintah pusat dan
dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Ketentuanketentuan mengenai pinjaman yang bersumber dari pemerintah pusat seperti jenis,
jangka waktu pinjaman masa tenggang, tingkat bunga, cara perhitungan dan cara
pembayaran bunga, pengadministrasian dan penyaluran dan peminjaman, ditetapkan
oleh menteri keuanagan. (Bratakusuma, 2001 : 191)
Pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan undang-undang, penentuan tarif
dan tata cara pemungutan pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan peraturan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pungutan retribusi di Indonesia
didasarkan pada UU No 34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi Daerah.
Untuk cara pemungutannya, retribusi tidak dapat di borongkan dan retribusi dapat
dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen yang
dipersamakan. (Waluyo dan Ilyas, 2002 : 9)
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), perubahan APBD. Dan
perhitungan APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, dan merupakan dokumen
daerah. APBD ditetapkan dengan peraturan peraturan daerah paling lambat satu bulan
setelah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ditetapkan. Perubahan APBD
ditetapkan dengan peraturan daerah selambat-lambatnya tiga bulan sebelum
berakhirnya tahun anggaran. Perhitungan APBD ditetapkan paling lambat tiga bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan. Anggaran pengeluaran dalam
APBD tidak boleh melebihi anggaran penerima. (Bratakusuma, 2001 : 2005)
2.2.2. Pajak
Ditinjau dari sejarahnya, masalah pajak sudah ada sejak zaman dahulu,
walaupun pada saat itu belum dinamakan “pajak”, namun masih bersifat pemberian
yang sukarela dari rakyat kepada rajanya. Perkembangan selanjutnya pemberian
tersebut menjadi upeti yang sifat pemberiannya dipaksakan dalam artian pemberian
tersebut bersifat “wajib” dan ditetapkan secara sepihak oleh negara.
Menurut Suandy (2005 : 7-8) penegertian pajak dari beberapa pakar, yang
dimuat secara kronologis adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

1. Prof Edwin R.A Seligman dalam Essays In Tasation( New York 1925), berbunyi :
“tax is compulksery contribution from the person, to the government to defray the
expense incures in the common interest of all, without reference to special benefit
conferred”.
Banyak

terdengar

keberatan

atas

kalimat

“without

refrence”

karena

bagaimanapun juga uang-uang pajak tersebut digunakan untuk produksi barang
dan jasa, jadi benefit diberikan kepada masyarakat, hanya tidak mudah
ditunjukannya, apalagi secara Der Oranzan Geval.
2. Philip E. Taylor dalam bukunya The Economics Of Public Finance, 1984,
mengganti “without reference” menjadi “with little reference”.
3. Definisi Prof Dr. M.J. smeets dalam bukunya De Economische Betekrus Der
Belastingen, 1954, adalah :
Belazting zijn aan de ocerheid (volgens normen) verschulidge, afdwingbare
pretaties, zonder dar hiertegenover, in het individuele geval, aanwijsbare tegen
presaties stab;: zij strekken tot decking vun publieke uitgaven”.
“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma
umum, dan dapat dipaksakan, tanpa adakalnya kontraprestasi yang dapat
ditunjukan dalam hal individual: maksudnya adalah untuk membiayai
pengeluaran pemerintah.
4. Dr Soeparman Soemamidjaja dalam desertasinya yang diuraikan oleh munawir
(1992 :1), menyadur pengertian pajak menurut Soemitro, yaitu : “Pajak adalah
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan ndang-undang (yang dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar kepentingan umum”.
Adapun definisi pajak yang diberikan oleh Dr Soeparman Soemamidjaja dalam
desertasinya yang berjudul “Pajak Berdasarkan Asas Gotong Royong”, adalah :
Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang yang dipungut oleh
penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi
barang-barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum”.
5. Dari definisi yang diberikan oleh Soemitro (dalam buku Munawir, 1992 :1) diatas
dapat disimpulkan unsur-unsur tentang pajak adalah :
a. Iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan); dalam arti
bahwa yang berhak melakukan pemungutan pajak adalah negara dan
dengan alasan apapun, swasta atau pertekelir tidak boleh memungut pajak.
b. Berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan); dalam arti bahwa
walaupun negara mempunyai hak untuk memungut pajak namun
pelaksanannya harus memperoleh pesetujuan dari rakyat yaitu melalui
undang-undang.
c. Tanpa jasa timbal (prestasi) dari Negara yang langsung ditunjuk, dalam
arti bahwa jasa timbal atau kontraprestasi yang diberikan negara kepada
rakyat tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan besarnya pajak.
d. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang bersifat umum; dalam arti
bahwa pengeluaran-pengeluaran pemerintah tersebut mempunyai manfaat
bagi masyarakat secara umum.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Dari empat unsur tersebut yang paling menonjol adalah, pertama unsur
“paksaan”. Yang dapat diartikan bahwa bila utang pajak tidak dibayar, maka
penagihan dapat dengan menggunakan kekerasan seperti dengan surat paksa dan sita
maupun penyanderaan terhadap Wajib Pajak. Unsur kedua adalah “tidak ada jasa
balik dari pemerintah yang langsung dapat ditunjuk.
2.2.3 Dasar Teor i Pemungutan Pajak
Pemahaman akan teori pemungutan pajak berikut ini diharapkan membawa
suatu kesadaran akan pentingnya pemungutan pajak bukan lagi menjadi beban
semata, tetapi menjadi suatu kewajiban yang menyenangkan dalam hidup
bermasyarakat, (Waluyo dan Ilyas, 2002 : 3-4),menjelaskan bahwa teori-teori
pemungutan pajak yang dimaksud yaitu :
1. Teori Asuransi
Perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. Premi tersebut dimaksudkan
sebagai pembayaran atas usaha melindungi orang dari segala kepentingannya,
misalnya keselamatan atau keamanan harta bendanya. Teori asuransi ini
menyamakan

pembayaran

premi dengan

pembayaran

pajak,

walaupun

kenyataannya menyatakan hal tersebut dengan premi tidaklah tepat.
2. Teori Kepentingan
Teori k

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngadiluwih Kota Kediri).

0 0 107

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus Di Wilayah Kelurahan Krembung Kecamatan Krembung Sidoarjo).

0 6 115

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo).

0 0 115

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

0 1 109

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo).

0 1 113

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

0 0 22

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo)

0 0 27

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto) SKRIPSI

0 0 24