FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DAN Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Consumer Goods Industry dan Multifinance yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris d

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DAN

MULTIFINANCE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 sampai 2013)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

INDAH SETYANINGRUM B 200110034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax (0271) 715448 Surakarta 57102

Surat

Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir : Nama : Drs. Eko Sugiyanto, M.Si

NIK : 538

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir mahasiswa:

Nama : INDAH SETYANINGRUM

NIM : B 200110034

Program Studi : Akuntansi

Judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT

REPORT LAG PADA PERUSHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DAN MULTIFINANCE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 sampai 2013)

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Juli 2015

Pembimbing

Drs. Eko Sugiyanto, M.Si NIK. 538


(3)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DAN MULTIFINANCE

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 sampai 2013)

INDAH SETYANINGRUM (B200110034)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammmadiyah Surakarta

Email : Indahsetyaningrum256@gmail.com

ABSTRAKSI

This research have the target of that is To get empirical evidence what is profitability, solvability, company size measure, likuiditas, and operation complexity have an effect on to audit of report lag [at] company of and multifinance of consumer industry goods which enlist [in] Effect Exchange Indonesia.

Population in this research [is] company of and multifinance of consumer industry goods which enlist [in] Effect Exchange Indonesia. Method Technique intake of sampel by sampling purposive pursuant to criterion which have been determined. Amount of gathered sempel counted 220 company during 5 year. With existence of data of outliers counted 47 company hence sampel become 173 company. Data which have been collected to be to be analysed by using data analysis which [is] beforehand [done/conducted] [by] examination of classic assumption before [doing/conducting] examination of hypothesis. Examination of hypothesis in this research use analysis of regresi doubled with test of t, test f, and coefficient of determinasi.

Pursuant to result of research indicate that profitability variable ( ROA) express that this variable [do] not have an effect on to audit of report lag. Solvability variable ( DER) [do] not have an effect on terhapa make an audit of lag report. Variable company size measure ( Logarithm of Natural) having an effect on to audit of report lag. variable of Likuiditas ( Current Ratio) having an effect on to audit of report lag. And operation complexity variable have an effect on to audit of report lag.

Keyword : Profitability, solvability, company size measure, likuiditas, and complexity operate for to audit of report lag .

PENDAHULUAN

Pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini disebabkan karena terbatasnya jumlah karyawan yang akan melakukan audit,


(4)

banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi, dan pengendalian intern yang kurang baik (Petronila 2007). Tertundanya penyampaian atau publikasi laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh jangka waktu pelaporan audit (audit report lag).Audit report lag adalah jangka waktu antara tanggal tahun buku perusahaan berakhir sampai dengan tanggal laporan audit (Petronila, 2007).

Menurut Iskandar dan Trisnawati (2010) untuk menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang relevan terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah ketepatan waktu. Apabila laporan keuangan tidak disajikan tepat waktu maka laporan tersebut akan kehilangan nilai informasinya, karena tidak tersedia saat pemakai laporan keuangan membutuhkannya untuk pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal.

Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit oleh auditor yang sering disebut dengan audit delay. Menurut Kartika (2011),audit delay

adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya laporan auditor independen. Jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal ditandatanganinya laporan audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan sehingga akan berdampak pada reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi dan mempengaruhi ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan. Semakin lama audit delay, semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya.

Penelitian ini termotivasi untuk menguji factor-faktor yang mempengaruhi audit report lag pada perusahaan consumer good industry dan multifinance. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan kompleksitas operasi terhadap audit report lag.

Penelitian ini disusun dengan urutan penelitian sebagai berikut. Pertama, pendahuluan menjelaskan latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. Kedua, landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan hipotesis.

TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Novice Lianto dan Budi Hartono Kusuma pada tahun 2010, yang berjudul “faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag”. Yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, jenis industry dan kompleksitas operasi. Adapun kesimpulan yang dikemukakan yaitu :

Penelitian telah mengidentifikasikan terdapat 5 faktor yang merupakan faktor audit report lag. Kelima faktor tersebut terdiri dari faktor profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan jenis industry.

Penelitian dari Meylisa Januar Iskandar dan Estralita Trisnawati pada tahun 2010 yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag


(5)

pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia”. Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan bahwa klasifikasi industry, laba atau rugi tahun berjalan dan besarnya KAP berpegaruh terhadap audit report lag. Total asset, opini audit dan debt proportion tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag.

Penelitian dari Andi Kartika pada tahun 2009 yang berjudul “ factor-faktor yang mempengaruhi audit delay di Indonesia (studi empiris pada perusahaan-perusahaan LQ 45 yang terdaftar di bursa efek Jakarta)”. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, opini/ jenis pendapat akuntan public, tingkat profitabilitas, reputasi audit terhadap audit delay.

Penelitian dari Hersugondo, SE., MM. dan Andi Kartika, SE, MM. tahun 2013 yang berjudul “prediksi probabilitas audit delay dan factor determinannya”. Berdasarkan hasil uji regresi berganda dalam bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Ukuran perusahaan dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan Laba rugi operasi, Profitabilitas, ukuran KAP dan opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Model penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :

Hipotesis

1. Profitabilitas dan Audit report lag

Profitabilitas menunjukan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik bagi perusahaan. Perusahan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik. Mereka juga memberikan alasan bahwa auditor yang menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian memiliki respon yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan. Jika perusahaan menghasilkan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi maka audit report lag akan lebih pendek dibandingkan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang lebih rendah.

H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag

2. Solvabilitas dan Audit report lag

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Carslaw dan Profitabilitas

Solvabilitas Ukuran

Perusahaan Audit Report

Lag Likuiditas

Kompleksitas Operasi


(6)

Kaplan (1991) dalam Rachmawati (2008) mengungkapkan bahwa proporsi relatif dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan karena tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula risiko keuangannya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat cenderung dapat melakukan mismanagement dan fraud.

H2 : Solvabilitas berpengaruh terhadap audit report lag

3. Ukuran Perusahaan dan Audit report lag

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag. Besar kecilnya ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh kompleksitas operasional, variabel dan intensitas transaksi perusahaan. Semakin besar nilai aktiva perusahaan maka akan semakin pendek audit report lag dan sebaliknya. Perusahaan besar cenderung lebih cepat menyelesaikan proses auditnya. Pada umumnya perusahaan besar dimonitor oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah sehingga terdapat kecenderungan mengurangi audit report lag. Perusahaan besar juga telah memiliki sistem pengendalian intern yang memadai sehingga memudahkan proses audit (Subekti dan Widiyanti 2004). H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag

4. Likuiditas dan audit report lag

Penelitian Hilmi dan Ali (2008) menghasilkan bukti empiris bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporankeuangannya. Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah :

H4 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap audit report lag

5. Pengaruh Kompleksitas Operasi dan Audit report lag

Perusahaan yang memiliki anak perusahaan akan mengkonsolidasikan laporan keuangannya, kemudian auditor memngaudit laporan konsolidasian perusahaan tersebut. Hal ini menyebabkan lingkup audit akan semakin luas, sehingga berdampak pada waktu yang dibutuhkan oleh auditor dalam menyelesaikan tugas auditnya. Kondisi kompleksitas perusahaan menggambarkan tingkat sumber audit dalam perusahaan yang menununjukkan bahwa semakin banyak sumber-sumber audit dari anak cabang perusahaan akan memerlukan waktu yang lebih lama dalam pemeriksaan audit sehingga memperpanjang audit delay.Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah

H5:Kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh positif terhadap audit


(7)

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Obyek penelitian yang digunakan adalah perusahaan consumer goods industry dan perusahaan multifinance yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai 2013. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, yang dipilih berdasarkan kriteria :

1. Tidak mengalami delisting selama periode penelitian

2. Menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya 3. Memiliki tahun buku yang berakhir 31 Desember.

Data dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data catatan atau yang telah ada yang merupakan hasil rekap laporan keuangan. Data yang diperlukan dari setiap perusahaan sampel adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder eksternal. Data sekunder eksternal tersebut disusun oleh entitas organisasi yang bersangkutan. Data eksternal diperoleh dari Pojok BEJ Universitas Muhammadiyah Surakarta (IDX). Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

a. Variabel profitabilitas

Profitabilitas dalam penelitian ini di ukur menggunakan rasio ROA yaitu net income dibagi dengan total asset.

b. Variabel Solvabilitas

Pada penelitian ini solvabilitas diukur menggunakan rasio DER yaitu total debt dibagi dengan total equity.

c. Variabel Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dengan menggunakan natural log dari aset total perusahaan (In total asset). Variabel ini diproksikan dengan nilai logaritma dengan tujuan untuk menghaluskan besarnya angka dari menyamakan ukuran saat regresi.

d. Variabel Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya. Variabel ini diproksikan dengan current ratio (CR). CurrentRatio

mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.

e. Variabel Kompleksitas Operasi

Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy, untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan akan diberi kode 1 sedangkan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan diberi kode 0.


(8)

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi, sehingga secara kontekstual yang dapat mudah dimengerti oleh pembaca. Uji Asumsi Klasik

uji asumsi klasik dan untuk memastikan bahwa sampel yang diteliti terbebas dari gangguan multikolonieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas.

Analisis Regresi

Adapun model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

ARL = β0 + β1 PROFIT+ β2 SLV + β3 SIZE + β4 CR + β5 KOMPLRK + ɛ Keterangan :

β0 = konstanta

ARL = audit report lag

SIZE = ukuran perusahaan

KOMPLEK = kompleksita operasi PROFIT = profitabilitas

SLV = solvabilitas

CR = Likuiditas (Current Ratio)

ɛ =standar eror

Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol (0) sampai dengan satu (1). Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai Rsquare, maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai Rsquare mempunyai kelemahan yaitu nilai Rsquare akan meningkat setia pada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Uji Hipotesis Analisis Simultan (UjiF)

Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (a) sebesar 5 persen atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi <0.05, maka hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansi >0.05, maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.

Uji Hipotesis Analisis Parsial (Uji t)

Hipotesis-hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1) Jika probabilitas < 0.05 atau t hitung > t tabel maka variabel X secara individu (Parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

2) Jika probabilitas > 0.05 atau t hitung < t tabel maka variabel X secara individu (Parsial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.


(9)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi, sehingga secara kontekstual yang dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

Descriptive Statistics

N

Minimu m

Maximu

m Mean Std. Deviation Audit Report Lag 173 40.00 119.00 74.4335 13.77613 Profitabilitas 173 -28.86 41.62 7.8486 9.85908 Solvabilitas 173 .00 1.70E7 9.8739E4 1.29430E6 Ukuran Perusahaan 173 13.81 30.59 21.9874 4.66346 Likuiditas 173 .99 16.62 4.3538 3.75079 Kompleksitas 173 .00 1.00 .4855 .50124 Valid N (listwise) 173

Sumber : Data diolah, 2015 1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov

Smirrov

p-value (Sig)

Keterangan

Unstandardized Residual

1,121 0,162 Sebaran data

normal Sumber : data diolah, 2015

Berdasarkan analisa hasil penelitian tersebut dengan menggunakan pengujian Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk model regresi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi untuk model untuk penelitian ini memiliki sebaran data yang normal.

b. Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan

Profitabilitas 0,749 1,335 Tidak ada multikolinearitas Solvabilitas 0,977 1,023 Tidak ada multikolinearitas


(10)

Ukuran Perusahaan 0,920 1,087 Tidak ada multikolinearitas Likuiditas 0,764 1,309 Tidak ada multikolinearitas Kompleksitas 0,961 1,041 Tidak ada multikolinearitas Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan analisis hasil tersebut untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau

Variance Inflation Factor (VIF), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dari hasil tersebut, hal ini ditunjukkan dengan nilai

Tolerance Value lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. c. Uji Heteroskedastisitas

Variabel Independen P-value (Sig)

Keterangan

Profitabilitas 0,501 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Solvabilitas 0,136 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Ukuran Perusahaan 0,083 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Likuiditas 0,343 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Kompleksitas 0,388 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan analisa hasil tersebut di atas bahwa hasil yang ditunjukan tersebut nampak bahwa semua variabel independen menunjukkan nilai p-value (sig) lebih besar dari 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa semua variabel independen tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Hasil DW Kriteria Keterangan

1,831 1,441 < 1,831 > 1,647 Tidak terjadi adanya autokorelasi

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan hasil tersebut secara ringkat pada table tersebut dengan menggunakan derajat kesalahan (α) =5%, dengan prediktor sebanyak 2 maka batas atas (U) adalah sebesar 1,441 sedang batas bawah (L) adalah sebesar 1,647. Karena nilai DW hasil regresi adalah sebesar 1,831 yang berarti lebih besar dari nilai batas bawah, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil regresi tersebut tidak terjadi adanya autokorelasi. Dengan kata lain, hipotesis yang menyatakan tidak terdapat masalah autokorelasi dapat diterima, sedangkan hipotesis nol yang menyatakan terdapat autokorelasi dapat ditolak.


(11)

1. Hasil analisis regresi linear berganda

ARL = 60,998 – 0,220(PROFIT) – 9,497(SLV) + 0,648 (SIZE) – 0,739(CR) + 8,702(Komplek)

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

ARL = 60,998 adalah kontanta yang bernilai positif artinya, apabila variabel profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan kompleksitas maka variabel audit report lag meningkat.

PROFIT = -0,220 adalah koefisien profitabilitas yang bernilai negatif artinya, jika variabel profitabilitas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami penurunan sebesar -0,220.

SLV = -9,497 adalah koefisien solvabilitas yang bernilai negatif artinya, jika variabel solvabilitas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami penurunan sebesar -9,497.

SIZE = 0,648 adalah koefisien ukuran perusahaan yang bernilai positif artinya, jika variabel ukuran perusahaan naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami peningkatan sebesar 0,648.

CR = -0,739 adalah koefisien likuiditas yang bernilai negatif artinya, jika variabel likuiditas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami penurunan sebesar -0,739.

Komplek = 8,702 adalah koefisien kompleksitas yang bernilai positif artinya, jika variabel kompleksitas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami peningkatan sebesar 8,702.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .451a .204 .180 12.47621

Sumber : Data diolah, 2015

Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,180, hal ini berarti bahwa 18,0% variasi variabel audit report lag dapat dijelaskan oleh variabel profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan kompleksitas, sedangkan sisanya yaitu 82,0 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

3. Uji F

Fhitung Ftabel p-value Keterangan

8,542 2,45 0,000 Ho ditolak

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan hasil analisis tersebut diatas dapat diketahui bahwa Fhitung (8,542) lebih besar dari Ftabel (2,45) dan nilai signifikansi = 0,000 <  = 0,05.


(12)

Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan kompleksitas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap audit report lag.

4. Uji t

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan

Profitabilitas -1,975 1,980 0,050 H1 diterima Solvabilitas -1,278 1,980 0,203 H2 ditolak Ukuran Perusahaan 3,048 1,980 0,003 H3 diterima

Likuiditas -2,548 1,980 0,012 H4 diterima

Kompleksitas 4,494 1,980 0,000 H5 diterima Sumber: data diolah, 2015

Hasil analisis uji t diketahui sebagai berikut :

a. Profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar -1,975 lebih kecil dari ttabel 1,980.

b. Solvabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar -1,278 lebih kecil dari ttabel 1,980.

c. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar 3,048 lebih besar dari ttabel 1,980.

d. Variabel likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar -2,548 lebih besar dari ttabel 1,980.

e. Variabel kompleksitas operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar 4,494 lebih besar dari ttabel 1,980.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi audit report lag di BEI, maka dapat diambli kesimpulan factor solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas, dan kompleksitas operasi mempunyai pengaruh terhadap audit report lag.

Saran

Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut: a. Bagi perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dan lebih cermat dalam mengelola

keuangan sehingga kinerja perusahaan dapat menciptakan laba dan dapat memutar asetnya.

b. Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menambah perusahaan yang diteliti yaitu tidak hanya perusahaan multifinance dan customer melainkan semua perusahaan manufaktur maupun non manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hamzah, Nisarul Alim, dan Imam Subekti. 2005. Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time Dan Firm Cycle Time. Simposium Nasional Akuntansi VII Solo, 15 –16 September 2005.

Ardianti, Fanie. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay : Studi Pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Astikawati, Titis Dwi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bapepam. 2003. Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik. KEP-36/PM/2003 No. X.K.2.

Dewi, Oviek Saputri.2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.

Iskandar, Meylisa Januar dan Estralita Trisnawati. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Report Lag pada Peusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, Nolay.3, Desember 2010:175-187. Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia

Terdaftar di LQ 45 Tahun 2001-2005. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Maret : 1-17. Kholishah, Siti Aliyah Nur. 2013. Pengaruh Penerapan IFRS, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, dan Kompleksitas Terhadap Audit Delay. Skripsi. Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah.

Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.


(14)

Lianto, Novice dan Budi Hartono Kusum.2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, No.2, Agustus 2010: 97-106.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Owusu-Ansah, S.2000.Timeliness of corporate financial reporting in emerging capital markets: empirical evidence from the Zimbabwe Stock Exchange. Accounting & Business Research, Vol. 30 No. 3, pp.241-54.

Petronila, Thio Anastasia. 2007. Analisis Skala Perusahaan, Opini Audit, dan Umur Perusahaan atas Audit report lag. Akuntabilitas Maret 2007.hlm.129-141.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit report lag dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.Vol.10. No.1. Mei. hlm.1-10.

Saleh, Rachmad dan Susilowati. 2004.Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.Jurnal Bisnis Strategi. Vol.13. h. 67-80.

Siwy, Resti Ayu. 2012. Pengujian Empiris Atas Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur dan Dagang Go Public yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Skripsi. Surabaya. STIE PERBANAS.

Subekti, Imam dan Novi Wulandari Widiyanti. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Di Indonesia. SNA VII Denpasar Bali. 2-3 Desember 2004. pp 991 – 1002.

Sudaryanti, Nunik. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT Grasindo

Wiwik Utami. 2006. Analisis Determinan Audit Delay kajian empiris di Bursa Efek Jakarta.


(1)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi, sehingga secara kontekstual yang dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

Descriptive Statistics

N

Minimu m

Maximu

m Mean Std. Deviation Audit Report Lag 173 40.00 119.00 74.4335 13.77613 Profitabilitas 173 -28.86 41.62 7.8486 9.85908 Solvabilitas 173 .00 1.70E7 9.8739E4 1.29430E6 Ukuran Perusahaan 173 13.81 30.59 21.9874 4.66346 Likuiditas 173 .99 16.62 4.3538 3.75079 Kompleksitas 173 .00 1.00 .4855 .50124 Valid N (listwise) 173

Sumber : Data diolah, 2015 1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov

Smirrov

p-value (Sig)

Keterangan Unstandardized

Residual

1,121 0,162 Sebaran data

normal Sumber : data diolah, 2015

Berdasarkan analisa hasil penelitian tersebut dengan menggunakan pengujian Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk model regresi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi untuk model untuk penelitian ini memiliki sebaran data yang normal.

b. Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan

Profitabilitas 0,749 1,335 Tidak ada multikolinearitas Solvabilitas 0,977 1,023 Tidak ada multikolinearitas


(2)

Ukuran Perusahaan 0,920 1,087 Tidak ada multikolinearitas Likuiditas 0,764 1,309 Tidak ada multikolinearitas Kompleksitas 0,961 1,041 Tidak ada multikolinearitas Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan analisis hasil tersebut untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dari hasil tersebut, hal ini ditunjukkan dengan nilai Tolerance Value lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

c. Uji Heteroskedastisitas Variabel Independen P-value

(Sig)

Keterangan

Profitabilitas 0,501 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Solvabilitas 0,136 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Ukuran Perusahaan 0,083 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Likuiditas 0,343 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Kompleksitas 0,388 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan analisa hasil tersebut di atas bahwa hasil yang ditunjukan tersebut nampak bahwa semua variabel independen menunjukkan nilai p-value (sig) lebih besar dari 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa semua variabel independen tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Hasil DW Kriteria Keterangan

1,831 1,441 < 1,831 > 1,647 Tidak terjadi adanya autokorelasi

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan hasil tersebut secara ringkat pada table tersebut dengan menggunakan derajat kesalahan (α) =5%, dengan prediktor sebanyak 2 maka batas atas (U) adalah sebesar 1,441 sedang batas bawah (L) adalah sebesar 1,647. Karena nilai DW hasil regresi adalah sebesar 1,831 yang berarti lebih besar dari nilai batas bawah, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil regresi tersebut tidak terjadi adanya autokorelasi. Dengan kata lain, hipotesis yang menyatakan tidak terdapat masalah autokorelasi dapat diterima, sedangkan hipotesis nol yang menyatakan terdapat autokorelasi dapat ditolak.


(3)

1. Hasil analisis regresi linear berganda

ARL = 60,998 – 0,220(PROFIT) – 9,497(SLV) + 0,648 (SIZE) – 0,739(CR) + 8,702(Komplek)

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

ARL = 60,998 adalah kontanta yang bernilai positif artinya, apabila variabel profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan kompleksitas maka variabel audit report lag meningkat.

PROFIT = -0,220 adalah koefisien profitabilitas yang bernilai negatif artinya, jika variabel profitabilitas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami penurunan sebesar -0,220.

SLV = -9,497 adalah koefisien solvabilitas yang bernilai negatif artinya, jika variabel solvabilitas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami penurunan sebesar -9,497.

SIZE = 0,648 adalah koefisien ukuran perusahaan yang bernilai positif artinya, jika variabel ukuran perusahaan naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami peningkatan sebesar 0,648.

CR = -0,739 adalah koefisien likuiditas yang bernilai negatif artinya, jika variabel likuiditas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami penurunan sebesar -0,739.

Komplek = 8,702 adalah koefisien kompleksitas yang bernilai positif artinya, jika variabel kompleksitas naik sebesar satu satuan, maka variabel audit report lag akan mengalami peningkatan sebesar 8,702.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .451a .204 .180 12.47621

Sumber : Data diolah, 2015

Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,180, hal ini berarti bahwa 18,0% variasi variabel audit report lag dapat dijelaskan oleh variabel profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan kompleksitas, sedangkan sisanya yaitu 82,0 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

3. Uji F

Fhitung Ftabel p-value Keterangan

8,542 2,45 0,000 Ho ditolak

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan hasil analisis tersebut diatas dapat diketahui bahwa Fhitung (8,542) lebih besar dari Ftabel (2,45) dan nilai signifikansi = 0,000 <  = 0,05.


(4)

Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan kompleksitas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap audit report lag.

4. Uji t

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan

Profitabilitas -1,975 1,980 0,050 H1 diterima Solvabilitas -1,278 1,980 0,203 H2 ditolak Ukuran Perusahaan 3,048 1,980 0,003 H3 diterima

Likuiditas -2,548 1,980 0,012 H4 diterima

Kompleksitas 4,494 1,980 0,000 H5 diterima Sumber: data diolah, 2015

Hasil analisis uji t diketahui sebagai berikut :

a. Profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar -1,975 lebih kecil dari ttabel 1,980.

b. Solvabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar -1,278 lebih kecil dari ttabel 1,980.

c. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar 3,048 lebih besar dari ttabel 1,980.

d. Variabel likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar -2,548 lebih besar dari ttabel 1,980.

e. Variabel kompleksitas operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dibuktikan nilai thitung sebesar 4,494 lebih besar dari ttabel 1,980.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi audit report lag di BEI, maka dapat diambli kesimpulan factor solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas, dan kompleksitas operasi mempunyai pengaruh terhadap audit report lag.

Saran

Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut: a. Bagi perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dan lebih cermat dalam mengelola

keuangan sehingga kinerja perusahaan dapat menciptakan laba dan dapat memutar asetnya.

b. Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menambah perusahaan yang diteliti yaitu tidak hanya perusahaan multifinance dan customer melainkan semua perusahaan manufaktur maupun non manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hamzah, Nisarul Alim, dan Imam Subekti. 2005. Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time Dan Firm Cycle Time. Simposium Nasional Akuntansi VII Solo, 15 –16 September 2005.

Ardianti, Fanie. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay : Studi Pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Astikawati, Titis Dwi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bapepam. 2003. Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik. KEP-36/PM/2003 No. X.K.2.

Dewi, Oviek Saputri.2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.

Iskandar, Meylisa Januar dan Estralita Trisnawati. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Report Lag pada Peusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, Nolay.3, Desember 2010:175-187. Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia

Terdaftar di LQ 45 Tahun 2001-2005. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Maret : 1-17. Kholishah, Siti Aliyah Nur. 2013. Pengaruh Penerapan IFRS, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, dan Kompleksitas Terhadap Audit Delay. Skripsi. Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah.

Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.


(6)

Lianto, Novice dan Budi Hartono Kusum.2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, No.2, Agustus 2010: 97-106.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Owusu-Ansah, S.2000.Timeliness of corporate financial reporting in emerging capital markets: empirical evidence from the Zimbabwe Stock Exchange. Accounting & Business Research, Vol. 30 No. 3, pp.241-54.

Petronila, Thio Anastasia. 2007. Analisis Skala Perusahaan, Opini Audit, dan Umur Perusahaan atas Audit report lag. Akuntabilitas Maret 2007.hlm.129-141.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit report lag dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.Vol.10. No.1. Mei. hlm.1-10.

Saleh, Rachmad dan Susilowati. 2004.Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.Jurnal Bisnis Strategi. Vol.13. h. 67-80.

Siwy, Resti Ayu. 2012. Pengujian Empiris Atas Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur dan Dagang Go Public yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Skripsi. Surabaya. STIE PERBANAS.

Subekti, Imam dan Novi Wulandari Widiyanti. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Di Indonesia. SNA VII Denpasar Bali. 2-3 Desember 2004. pp 991 – 1002.

Sudaryanti, Nunik. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT Grasindo

Wiwik Utami. 2006. Analisis Determinan Audit Delay kajian empiris di Bursa Efek Jakarta. BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006.


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

4 90 102

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

2 82 104

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 57 94

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 41 118

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

16 55 63

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Pada Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 30

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 1 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. - Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 0 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13