Kepemimpinan dan Partisipasi Pengelola PAUD dalam Meningkatkan Kompetensi Pendidik (Studi Di Kelombok Bermain Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat).

(1)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian /Sampel Penelitian

Dipilihnya kelompok bermain (kober) Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat sebagai wilayah yang dijadikan penelitian ini karena Kober ini merupakan Kober yang pernah mempunyai prestasi yang membanggakan, iantaranya yaitu pernah memiliki prestasi sebagai juara satu Keteladanan PAUD dan Mitra PAUD tingkat BAKORPEMBANGWIL dan juara dua lomba keteladanan PAUD dan mitra PAUD Non Formal tingkat provinsi tahun 2011. Selain itu letak bangunannya strategis yang berada pada sekitar bangunan penduduk dan jauh dari keramaian kendaraan sehingga peserta didik dalam belajar melalui bermain mendukung keamanan dan kenyamanan.

Adapun subjek adalah sumber data dari mana data diperoleh. Menurut Arikunto (2004, hlm. 47) sumber data di definisikan menjadi 3 yaitu: person, place, paper.

1. Person yaitu sumber data berupa orang yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Dalam penelitian ini personnya adalah pengelola, pendidik Kober dan orang tua peserta di Kober azizah.

2. Place yaitu sumber data berupa tempat atau sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, meliputi fasilitas gedung, kondisi lokasi, kegiatan belajar-mengajar, kompetensi, aktifitas dan sebagainya yang ada di Kober Azizah Desa Cigugur Girabg Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. 3. Paper yaitu berupa simbol atau sumber data yang menyajikan

tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, simbol-simbol dan lain-lain. Dalam penelitian ini papernya adalah berupa tanda-tanda tertulis seperti buku-buku arsip, catatan-catatan, dokumen yang ada di Kober


(2)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat seperti stuktur organisasi, sertifikat-sertifikat pelatihan, seminar ataupun workshop, piala, piagam prestasi yang pernah di raih dan lain-lain.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan Arikunto (2004, hlm. 52),yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini, di antaranya :

a. Menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini biasa disebut proposal penelitian. Pada tahap ini penulis memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal peizahnelitian, memilih alat penelitian,rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan melaksanakan penelitian, serta kajian kepustakaan yang dijadikan dasar dalam menentukan fokus yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam meningkatkan kompetensi di Kober Azizah.

b. Memilih lapangan fokus penelitian. Dalam memilih lokasi penelitian penulis melakukan kesesuain antara teori yang didapat oleh penulis dengan kenyataan/praktek dilapangan.

c. Mengurus perizinan. Perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

d. Menjaga dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek penelitian sehingga penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat penelitian yang akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang keadaan dilapangan.


(3)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Memilih dan memanfaatkan Responden. Responden yang dipilih oleh penulis sendiri disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh penulis. Tuntunan kredibilitas penelitian terutama untuk mengaji kesahihan data, karenanya ditetapkan nara sumber yang kredibal yaitu pengelola, pendidik dan orang tua peserta didik yang ada di Kober Azizah.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang dipersiapkan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya : pedoman penelitian yang memuat pokok yang menjadi subjek kajian, perlengkapan fisik, surat izin mengadakan penelitian dari universitas, kontak dengan lembaga tempat penelitian yaitu Kober Azizah di Kabupaten Bandung Barat.

2. Tahapan Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan langsung ditempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan dibagi atas dua bagian Arikunto (2004, hlm. 52) yaitu :

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini penulis mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pengumpulan data yang digunakan dengan memilih kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.

b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan peneliti sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya :

1) Mengadakan wawancara dengan pengelola, pendidik, dan orang tua peserta didik Kober Azizah sebagai subjek peneliti yang difokuskan pada kepemimpinan pengelola dalam meningkatkan kompetensi pendidik.


(4)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Melakukan observasi terhadap lingkungan kegiatan yang dilakukan pengelola, pendidik dan oang tua peserta didik.

3. Tahap Akhir

Menurut Arikunto (2004, hlm. 53)Untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang telah diperoleh dapat dipercaya maka perlu dilakukan sumber check dan triangulasi sehingga setiap data atau informasi yang diperoleh selalu dikonfirmasikan dan diteliti kembali kepada sumber datanya. Triangulasi dilakukan merujik pada sember yang ada dimana peneliti merupakan triangulasi dengan mengadakan pengecekan darajat kepercayaan beberapa subjek penelitian selaku sumber data yaitu membandingkan data hasil wawancara mendalam dari pengelola dengan data hasil wawancara dengan pendidik dan orang tua peserta didik dengan menggunakan metode yang sama

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian karena metode penelitian dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dn kegunaan tertentu. Berdasarka dari taraf pembahasan masalah, penelitian yang digunakan ini melakukan metode deskriptif dimana peneliti deskriptif bertujuan menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa suatu keadaan tertentu.

Peneliti mengenai kepemimpinan dan parisipasi pengelola PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sbagaimana dikutif Moleong (2011, hlm. 4) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang ataupun pelaku yang dapat diamati.


(5)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini berusaha mengungkap secara mendalam tipe kepemimpinan pengelola Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat bagaimana partisipasi kepemimpinan pengelola Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan pengelola di Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif pada penelitian ini berdasarkan kepada permasalahan yang diteliti yaitu mendeskripsikan mengenai kepemimpinan yang dilakukan oleh pengelola PAUD di Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat dalam meningkatkan kompetensi pendidik.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan masalah penelitian, masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut :

1. Maksud kepemimpinan dalam penelitian ini adalah kesiapan yang dimiliki pengelola Kober Azizah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, melatih serta mengarahkan yang selanjutnya berbuat sesuatu untuk tercapainya tujuan pendidikan anak usia dini dan meningkatkan kompetensi para pendidik. (Sudjana, 2004, hlm. 19).

2. Partisipasi dalam penelitian ini adalah suatu wujud dari peran serta pengelola Kober Azizah dalam aktivitas berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan pembangunan lembaga. Wujud dari partisipasi dapat berupa saran, jasa, ataupun dalam bentuk materi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suasana demokratis (Poerbakawatja S, 1981 hlm. 251).

3. Pengelola dalam penelitian ini adalah seseorang yang bertanggung jawab, mengolah, mengorganisir suatu lembaga, sedangkan tenaga kependidikan pengelola adalah menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, mengelola, mengembangkan dan atau memberikan layanan bidang


(6)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan. Dalam penelitian ini pengelola melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi pendidik merupakan langkah yang sangat banyak, tetapi dalam penelitian ini upaya pengelola dibatasi yaitu upaya atau kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh pengelola PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik antara lain melalui pembinaan disiplin tenaga kependidikan (melalui pelatihan, seminar, studi banding), pemberian penghargaan dan hukuman serta mensejahterakan pendidik (undang-undang SISDIKNAS Bab VII).

4. Kualitas pendidik menurut undang-undang Sikdiknas No. 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan guru yang berkualitas adalah guru yang profesinal. Menurut Sanusi, (dalam et al 1991, hlm. 20-22) professional menunjuk pada dua hal, pertama orang yang menyandang suatu profesi, orang yang profesional biasanya melakukan pekerjaan secara otonom dan mengabdikan diri pada pengguna jasa dengan disertai rasa tanggung jawab atas kemampuan profesionalnya itu. Kedua, kinerja seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Pada tingkat tinggi, kinerja itu dimuati unsur-unsur kiat atau seni yang menjadi ciri tampilan profesional seorang penyandang profesi. Maksud kualitas dalam peneliian ini merupakan kesanggupan pendidik dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Kompetensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) artinya berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau merumuskan sesuatu hal. Istilah kompetensi pun diterjemahkan sebagai keterampilan, kecakapan dan keberdayaan merujuk pada keadaan atau kualitas mampu dan sesuai. Definisi kompetensi di tempat kerja merujuk pada pengertian kecocokan seseorang dengan pekerjaan.

E. Instrumen Penelitian

Menuut Sudjana (2006, hlm. 203.)Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif,


(7)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti sendiri dengan bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama karena penelitian ini menuntut penelitian alamiah yang langsung dihadapi oleh peneliti. Disamping itu penelitian kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di tempat penelitian.

Peneliti pada waktu mengumpulkan data di lapangan berperan serta dalam kegiatan subjek penelitian. Peneliti sebagai instrumen penelitian akan mencoba memahami dan menyesuaikan keadaan yang terjadi pada waktu penelitian sehingga data yang di dapatkan diperoleh secara kuat. Jadi manusialah sebagai alat atau instrumen penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, sebagai berikut :

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan alat untuk memudahkan peneliti dalam mengamati data secara lengkap pada waktu berlangsungnya proses penelitian. Pedoman observasi ini peneliti gunakan peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara adalah lembar acuan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang peneliti untuk mengetahui sejauh mana usaha yang dilakukan pengelola dalam meningkatkan kualitas pendidik di lembaga Kober yang di pimpinnya. Pedoman wawancara tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan situasi pada saat wawancara dilakukan. 3. Dokumentasi tertulis yang diperlikan untuk melengkapi data penelitian,

yaitu dengan jalan menbaca, menelaah, mengkaji, dan mempelajari literatur, arsip, laporan, dokumen, sepeti gambaran umum KOBER Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.


(8)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengumpulan Instrumen

Menurut Sudjana (2006, hlm. 204) instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara dan observasi. Dalam proses pengembangan instrumen, peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu : 1. Membuat kisi-kisi penelitian.

2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian kedalam pedoman wawancara dan pedoman observasi.

3. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang kisi-kisi dan pedoman wawancara serta observasi.

4. Merevisi pedoman wawancara dan observasi. 5. Melakukan penelitian dilapangan.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasionalnya 1. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik evaluasi program pendidikan luar sekolah yang digunakan dengan mengkaji suatu gejala atau peristiwa melalui upaya mengamati dan mencatat data secara sistematis. Observasi dapat digunakan secara mandiri atau bersama-sama teknik pengumpulan data yang lain seperti penggunaan teknik observasi denagn wawancara . (Sudjana 2006, hlm:199).

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara dekat kegiatan-kegiatan dan peristiwa yang terjadi yang dilakukan oleh subjek sehingga dapat memberikan infoemasi sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian observasi ini dilakukan proses prilaku pengelola PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik, dengan teknik ini dapat dimungkinkan bisa mengamati dan melihat kejadian-kejadian yang terjadi dalam kepemimpinan pengelola, teknik ini diharapkan bisa mengoptimalkan peneliti dalam merasakan apa yang sudah dirasakan serta dihayati oleh subjek sehingga peneliti memungkinkan sebagai sumber data.


(9)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data dimana peneliti mengamati dan mencatat informasi mengenai kepemimpinan pengelola PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik di Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Observasi di lakukan dengan cara mengamati perilaku pengelola Kober Azizah yang dilaksanakan selama kurun waktu 2 bulan pada waktu beliau ada di Kober Azizah.

Observasi yang dilakukan yaitu dengan cara langsung datang ke Kober Azizah 2 kali dalam semimggu dari jam 08:00 s/d 11:00, mengamati aktivitas responden dan prilaku kepemimpinan responden terhadap pendidiknya. Adapun alat yang digunakan pada saat observasi oleh peneliti adalah observasi dan kamera.

2. Teknik Wawancara

Menurut Sudjana (2006, hlm:194) wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya atau penjawab. Wawancara dilakukan oleh penanya dengan menggunakan pedoman wawancara, pewawancara sebagai pemegang peran utama dalam kegiatan wawancara, perlu memiliki karakteristik sosial yang dapat menarik perhatian dan minat responden, memiliki reputasi menurut pandangan responen dan memiliki keterampilan berkomunikasi dan memotivasi, serta dapat menumbuhkan rasa aman bagi responden .

Dalam penelitian yang dilakukan peneliti melakukan wawancara denagan pengelola dan pendidik Kober Azizah seta orang tua peserta didik yang dijadikan responden untuk mendapatkan informasi kepemimpinan dan partisipasi pengelola PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik. Wawancara dilakukan terhadap pengelola, pendidik Kober Azizah dan orang tua peserta didik, hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kepemimpinan dalam meningkatkan kompetensi yang dilakukan pengelola di Kober Azizah.


(10)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara yang dilakukan bersama pengelola dilakukan dengan tatap muka langsung yang bertempat di ruang pengelola. Sedangkan wawancara yang dilakukan dengan para pendidik dilakukan diruangan pendidik Kober Azizah setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Wawancara dengan orang tua peserta didik dilakukan di Kober Azizah pada saat orang tua menunggu anaknya mengikuti kegiatan belajar.

Waktu wawancara disesuaikan dengan kondisi yang ada pada saat itu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan beberapa responden diantaranya : pengelola, pendidik dan orang tua peserta didik di Kober Azizah. Aspek wawancara dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan pengelola, partisipasi kepemimpinan pengelola, dan faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan pengelola di Kober Azizah.

Wawancara ini dilakukan dari bulan Oktober sampai November namun waktu disesuaikan dengan waktu luang informan. Adapun jadwal yang telah dilaksanakan wawancara dengan pengelola dilakukan pada tanggal 3 Desember 2014, pendidik pada tanggal 10 Desember 2014, orang tua peserta didik pada tanggal 16 Desember 2014. Wawancara tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit pada setiap orang yang menjadi responden. Alat yang digunakan peneliti pada saat wawancara adalah berupa alat yang ditulis pada daptar wawancara, setelah melakukan wawancara peneliti lebih memahami dan mendapatkan penjelasan dari aspek-aspek yang menjadi bahan penelitian oleh peneliti.

H. Analisis Data

Dalam suatu penelitian dasar. Dengan , setelah data dikumpulkan maka perlu diadakan pengolahan data atau disebut juga dengan analisis data. Analisis data menurut Patton sebagaimana dikutif Moleong (2011, hlm. 280) adalah Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya


(11)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan dari lokasi penelitian disusun, dipilih dimana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Penelitian menggunakan metode induktif untuk mebahas analisa data yang bersifat kualitatif, metode induktif digunakan untuk mengolah data dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian akhirnya ditarik sesuatu kesimpulan dan diperoleh suatu kebenaran. Adapun langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam menganalisa data yaitu mengikuti alur yang dinyatakan oleh Miles (2009, hlm. 246) bahwa analisis data terdiri dari tiga alur kegatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, paparan/penyajian data dan penarikan kesimpulan serta Triangulasi data yang dilakukan selama dan sesudah penelitian.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Mereduksi data dalam konteks penelitian yang dimaksud adalah merangkum,memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting membuat kategori. Dengan demikian data yang telah direduksikan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data kedalam pola yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, grafik dan matrik. Bila pola-pola yang di temukan telah didukung oleh data selama penelitian berkangsung maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang selanjutnya akan disajikan pada laporan akhir penelitian.


(12)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2009, hlm. 252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpilkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam hal ini data yang telah dikumpulkan secepatnya peneliti berusaha mengambil kesimpulan mulai dari awal pengumpulan data sehingga data yang sangat banyak dan meragukan dapat diverifikasi. 4. Triangulasi Data

Peneliti juga menggunakan triangulasi dalam menganalisis data, dimana triangulasi dilakukan untuk mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Triangulasi menurut Moleong (2011, hlm. 20) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti merupakan triangulasi sumber dengan mengadakan pengecekan derajat kepercayaan beberapa subjek penelitian selaku sumber data yaitu membandingkan data hasil wawancara dari pengelola dengan data hasil wawancara dengan pendidik dan orang tua peserta didik dengan metode yang sama.


(13)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dari hsil penelitian dan pembahasan tipe kepemimpinan dan partisipasi pengelola PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik di Kober Azizah dapat di kemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan

a. Partisipasi yang dilakukan oleh pengelola dalam meningkatkan kompetensi pendidik yaitu: sealalu memberikan bimbingan kepada para pendidiknya baik itu secara individu ataupun kelompok, motivasi yang diberikan dengan memberikan reward berupa hadiah ataupun pujian, dalam melakukan pengawasan pengelola selalu melakukan pengawasan secara langsung dalam kegiatan dengan penilaian kelas atau supervisi kelas yang tercatat dalam buku penilaian pendidik ataupun secara tidak langsung melalui telefon kepada pendidik. Kompetensi yang ditunjukan pendidik setelah pengelola melakukan berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi yaitu: pendidik lebih aktif dan kreatif dalam menjalankan tugasnya, bertambah wawasannya mengenai pendidikan anak usia dini dengan selalu mengikuti pelatihan-pelatihan dan selalu mengembangkan kemampuannya dan lebih kreatif dalam keterampilan dengan membuat inovasi-inovasi baru dalam membuat bahan ajar dan selalu membuat RKH dan RKM.

b. Faktor pendukung dan penghambat dapat dilihat secara internal dan eksternal, seperti faktor pendukung yaitu: menguasai bahan ajar, interaksi lingkungan kerja terjalin dengan baik baik dengan pndidik ataupun orang tua peserta didik dedikasi terlihat dari mengajar dengan penuh tanggung jawab, ikhlas, tanpa memperhitungkan materi yang didapatkan. Sarana dan prasarana yang menunjang terhadap penyelenggaraan Kober serta peran serta masyarakat dalam mendukung keberadaan Kober Azizah


(14)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjalin dengan baik sehingga mau menyekolahkan anknya di Kober Azizah. Faktor penghambat yaitu: pemimpin kurang bisa membagi waktu karena kesibukannya diorganisasi. Latar belakang pendidikna para pendidik di Kober Azizah sangat beragam sehingga standarisasi kualifikasi pendidikan di Kober Azizah ditempuh dengan para pendidik melaksanakan kuliah S1 PAUD yang harus linier dengan propesi yang diemban para pendidik saat ini.

2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada pengelola PAUD setidaknya dapat mengembangkan dan menambah keterampilan sehingga lebih kreatif secara rasional yang dapat membangun hubungan sosial yang baik dengan peserta didik, secara struktural dapat memelihara gedung, peralatan dan keamanan, serta secara proses mampu mengembangkan kebijakan yang mengatur interaksi pendidik dengan peserta didik. Selain itu secara budaya dapat memiliki pengetahuan tentang sumber daya yang ada dilingkungan sekitar.

2. Kepada masyarakat Desa Cigugur Girang, khususnya yang berada di Rt. 03 Rw. 02 yang memiliki anak usia dini, diharapkan lebih meningkatkan pemahaman yang lebih tentang program pendidikan anak usia dini terutama dalam program yang dikembangkan di Kober Azizah.

3. Bagi para peneliti, diharapkan dapat bermanfaat sebagai landasan atau bahan pertimbangan bagi para peneliti dengan demikian apabila ada yang tertarik dengan ingin mengkaji lebih dalam tentang tipe kepemimpinan, para peneliti diharapkan mampu mengkaji tentang tipe kepemimpinan dalam meningkatkan kompetensi pendidik yang lebih dalam dengan mengkaji aspek-aspek lain yang lebih luas.


(15)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto S. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Boulter N. (2003). Pople and Compences: The Route to Competitive Advantage.

Alih Bahasa: Bern Hidayat. Jakarta: PT Gramedia.

Budningsih. (2005).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Renaka Cipta.

Danim S. (2002). Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia. Etling Arlen. (1994). Leadership For Nonformal Education. Jurnal of

International Agricultural and Extension Education, The Pennsylvania State University.

Furqon. (2003). Volume 1 Nomor 2. Peningkatan Kinerja Guru Pembimbing Melalui Penelitian Tindakan Kolaboratif Guru-Dosen. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan.

Ikhsan f. (2003). Dasar-dasarKependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Irene S. (2011). Diesentalisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Kokon Subrata. (1999). Dinamika Kelompok, Morale Kelompok, dan Kepemimpinan Kelompok, Bandung: Jurusan PLS-FIP IKIP.

Mar’at. (1982). Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Ghalia Indonesia. Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor :


(16)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moleong L. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Palan R. (2007). Competency Management Teknik Mengimplementasikan

Manajemen Berbasis SDM Berbasis Kompetensi untuk

Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Edisi Terjemahan. PPM. Anggota Ikapi. Jakarta .

Rohmat., (2010). Kepemimpinan Pendidikan. Purwokerto : Stain Press.

Sanusi (1991). Studi Pembangunan Modal Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan, Jakarta: Depdikbud IKIP Bandung.

Sedamaryanti. (2010). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Subandiyah. (1982). Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal di Sd Se-jawa Tengah. Tesis-PPs-UNY.

Suhardjo (1995). Dimensi Ekonomi dalam Masyarakat Utama, dalam (Ed M Yusuf). Masyarakat Utama: konsepsi dan Strategi. Jakarta: Prakarsa Kerjasama PP Muhammadiyah.

Supriadi. (2001). Otonomi Buku Sekolah di Indosesia. Yogyakarta. Adicita: Karya Nusa.

Suryadi A. (1993). Analisis Kebijakan Pendidikan (satu pengantar). Bandung: Rosda.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya M. (2002). Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu.

Sutarto. (1989). Dasar-dasar Kepemimpinan Administras. Yogyakarta: Gajah Mada universitas Press.


(17)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana S. (1991). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah Perkembangan, Filsafah dan Teori Pendukung Azas. Bandung: Nusantara Press.

________. (2001). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production. ________. (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah

Production.

________. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tilaar. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan. Manajemen Pendidikan Nasional dalam Pasaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Desen Administrasi Pendidikan. (2005). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1994).

Wibawa. (2005). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Implementasinya di Era Otonomi. Surabaya: Kertajatya Duta Media.

Sumber Lainnya:

Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah, (2007). Penanaman Budi Pekerti Bagi peserta Didik Kelompok Bermain. BP-PLS Regional II Jayagiri.

Hijriyyah, Y. (2013). Kepemimpinan Ketua Penyelenggara dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD di Kelompok bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka


(18)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mariana A. (2002). Profil Kompetensi Profesional Guru SLTP Negri 50 Bandung.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 BAB II Pasal 2 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah. Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002 Pasal 28 Ayat 1 Tentang Pengelolaan Pembiayaan.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.


(19)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dedi (2014) Kualitas Guru. [Online].

http://irvanhabibali.wordpress.com/2011/03/11/kualitas-guru/.(diakses 2 November 2014)

Kurniawan (2012) Upaya Peningkatan Kualitas Pendidik. [Online].

http://kurniawan-wodotaplayer.blogspot.com/2012/06/upaya-peningkatan-kualitas-pendidik.html. (diakses 2 November 2014).

Surya M. (2007) Mendidik Guru Berkualitas untuk Pendidikan Berkualitas.[Online]. http://bandono.web.id/2007/12/12/mendidik-guru-berkualitas-untuk-pendidikan-berkualitas.php. (diakses 15 November 2014

Tosinpranusi. (2010) Standar Pengelolaan Pendidikan. [Online]. https//tosinpranusi.wordpress.com.Standar pengelolaan pendidikan. (diakses 1 Desember 2014).


(1)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjalin dengan baik sehingga mau menyekolahkan anknya di Kober Azizah. Faktor penghambat yaitu: pemimpin kurang bisa membagi waktu karena kesibukannya diorganisasi. Latar belakang pendidikna para pendidik di Kober Azizah sangat beragam sehingga standarisasi kualifikasi pendidikan di Kober Azizah ditempuh dengan para pendidik melaksanakan kuliah S1 PAUD yang harus linier dengan propesi yang diemban para pendidik saat ini.

2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada pengelola PAUD setidaknya dapat mengembangkan dan menambah keterampilan sehingga lebih kreatif secara rasional yang dapat membangun hubungan sosial yang baik dengan peserta didik, secara struktural dapat memelihara gedung, peralatan dan keamanan, serta secara proses mampu mengembangkan kebijakan yang mengatur interaksi pendidik dengan peserta didik. Selain itu secara budaya dapat memiliki pengetahuan tentang sumber daya yang ada dilingkungan sekitar.

2. Kepada masyarakat Desa Cigugur Girang, khususnya yang berada di Rt. 03 Rw. 02 yang memiliki anak usia dini, diharapkan lebih meningkatkan pemahaman yang lebih tentang program pendidikan anak usia dini terutama dalam program yang dikembangkan di Kober Azizah.

3. Bagi para peneliti, diharapkan dapat bermanfaat sebagai landasan atau bahan pertimbangan bagi para peneliti dengan demikian apabila ada yang tertarik dengan ingin mengkaji lebih dalam tentang tipe kepemimpinan, para peneliti diharapkan mampu mengkaji tentang tipe kepemimpinan dalam meningkatkan kompetensi pendidik yang lebih dalam dengan mengkaji aspek-aspek lain yang lebih luas.


(2)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto S. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Boulter N. (2003). Pople and Compences: The Route to Competitive Advantage.

Alih Bahasa: Bern Hidayat. Jakarta: PT Gramedia.

Budningsih. (2005).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Renaka Cipta.

Danim S. (2002). Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia. Etling Arlen. (1994). Leadership For Nonformal Education. Jurnal of

International Agricultural and Extension Education, The Pennsylvania State University.

Furqon. (2003). Volume 1 Nomor 2. Peningkatan Kinerja Guru Pembimbing Melalui Penelitian Tindakan Kolaboratif Guru-Dosen. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan.

Ikhsan f. (2003). Dasar-dasarKependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Irene S. (2011). Diesentalisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Kokon Subrata. (1999). Dinamika Kelompok, Morale Kelompok, dan Kepemimpinan Kelompok, Bandung: Jurusan PLS-FIP IKIP.

Mar’at. (1982). Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Ghalia Indonesia. Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor :


(3)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moleong L. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Palan R. (2007). Competency Management Teknik Mengimplementasikan Manajemen Berbasis SDM Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Edisi Terjemahan. PPM. Anggota Ikapi. Jakarta .

Rohmat., (2010). Kepemimpinan Pendidikan. Purwokerto : Stain Press.

Sanusi (1991). Studi Pembangunan Modal Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan, Jakarta: Depdikbud IKIP Bandung.

Sedamaryanti. (2010). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Subandiyah. (1982). Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal di Sd Se-jawa Tengah. Tesis-PPs-UNY.

Suhardjo (1995). Dimensi Ekonomi dalam Masyarakat Utama, dalam (Ed M Yusuf). Masyarakat Utama: konsepsi dan Strategi. Jakarta: Prakarsa Kerjasama PP Muhammadiyah.

Supriadi. (2001). Otonomi Buku Sekolah di Indosesia. Yogyakarta. Adicita: Karya Nusa.

Suryadi A. (1993). Analisis Kebijakan Pendidikan (satu pengantar). Bandung: Rosda.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya M. (2002). Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu.

Sutarto. (1989). Dasar-dasar Kepemimpinan Administras. Yogyakarta: Gajah Mada universitas Press.


(4)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana S. (1991). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah Perkembangan, Filsafah dan Teori Pendukung Azas. Bandung: Nusantara Press.

________. (2001). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production. ________. (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah

Production.

________. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tilaar. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan. Manajemen Pendidikan Nasional dalam Pasaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Desen Administrasi Pendidikan. (2005). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1994).

Wibawa. (2005). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Implementasinya di Era Otonomi. Surabaya: Kertajatya Duta Media.

Sumber Lainnya:

Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah, (2007). Penanaman Budi Pekerti Bagi peserta Didik Kelompok Bermain. BP-PLS Regional II Jayagiri.

Hijriyyah, Y. (2013). Kepemimpinan Ketua Penyelenggara dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD di Kelompok bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka


(5)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mariana A. (2002). Profil Kompetensi Profesional Guru SLTP Negri 50 Bandung.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 BAB II Pasal 2 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah. Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002 Pasal 28 Ayat 1 Tentang Pengelolaan Pembiayaan.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.


(6)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dedi (2014) Kualitas Guru. [Online].

http://irvanhabibali.wordpress.com/2011/03/11/kualitas-guru/.(diakses 2 November 2014)

Kurniawan (2012) Upaya Peningkatan Kualitas Pendidik. [Online].

http://kurniawan-wodotaplayer.blogspot.com/2012/06/upaya-peningkatan-kualitas-pendidik.html. (diakses 2 November 2014).

Surya M. (2007) Mendidik Guru Berkualitas untuk Pendidikan Berkualitas.[Online]. http://bandono.web.id/2007/12/12/mendidik-guru-berkualitas-untuk-pendidikan-berkualitas.php. (diakses 15 November 2014

Tosinpranusi. (2010) Standar Pengelolaan Pendidikan. [Online]. https//tosinpranusi.wordpress.com.Standar pengelolaan pendidikan. (diakses 1 Desember 2014).


Dokumen yang terkait

Analisis Saluran Pemasaran Paprika Hidroponik di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

2 18 134

EVALUASI KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK KELOMPOK BERMAIN Evaluasi Kompetensi Tenaga Pendidik Kelompok Bermain (Studi Situs di PAUD Permatasari Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013).

0 1 17

UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK DI PAUD TARBIYATUL UMMAT SUBANG.

0 1 39

PERAN HIMPUNAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ANAK USIA DINI INDONESIA ( HIMPAUDI ) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK PAUD :Studi Deskriptif pada HIMPAUDI Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 2 31

PENGARUH PERSEPSI ORANGTUA TENTANG ANAK DAN USIA PERNIKAHAN TERHADAP POLA ASUH ANAK :Studi Pada Keluarga Yang Menikah Di Usia Muda Di Wilayah Rw 17 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

3 9 57

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka).

0 1 34

KEPEMIMPINAN PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD BOUGENVILLE DI KECAMATAN SUKAJADI BANDUNG: Studi Deskripsi Kepemimpinan Pengelola dalam Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Bougenville di Kecamatan Sukajadi Bandung.

0 0 37

MOBILITAS PENDUDUK KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

3 8 30

PERAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KEBERLANJUTAN BELAJAR PESERTA DIDIK KESETARAAN PAKET B DI PKBM SUKABARU DESA CIGUGUR KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 33

UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN MUTU PAUD: Studi Deskriptif Di Kelompok Bermain Persada Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat - repository UPI S PLS 1107579 Title

0 0 3