KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka).

(1)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD

(Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

OLEH :

YAYAH HIJRIYYAH NIM. 0709316

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

No. Skripsi: 006/S/PLS/1/2013

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD

(Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Oleh Ema Sumiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yayah Hijriyyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013


(3)

Yayah Hijriyyah, 2013

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRAK

Yayah Hijriyyah, Kepemimpinan Ketua Penyelenggara Dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemajuan dan keberhasilan Kober Arya Kikis dalam meraih prestasi lembaga dan mencetak peserta didik yang berkualitas. Hal tersebut dipengaruhi oleh sumber daya yang ada di dalam lembaga tersebut diantaranya ketua penyelenggara, pendidik dan peran serta masyarakat dilingkungan sekitar lembaga. Semua itu sangat tergantung pada ketua penyelenggara dalam mengatur dan memimpin lembaga secara tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Memperoleh gambaran tentang tipe kepemimpinan ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam meningkatkan kinerja pendidik, 2) Memperoleh gambaran tentang upaya yang dilakukan ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam meningkatkan kinerja pendidik, dan 3) Memperoleh gambaran tentang faktor pendukung dan penghambat kinerja pendidik di Kober Arya Kikis.

Penelitian ini didasarkan atas kerangka teori mengenai konsep kepemimpinan, konsep kinerja, konsep pendidikan anak usia dini (PAUD), dan tipe kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pendidik PAUD.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Responden penelitian berjumlah 3 orang, yaitu: ketua penyelenggara, pendidik dan orang tua peserta didik.

Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) Tipe kepemimpinan yang diterapkan ketua penyelenggara cenderung demokratis, dengan ciri: ketua penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya dapat menerima, mengharapkan pendapat dan saran-saran dari para pendidik, menerima kritik yang membangun dari para anggotanya serta pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah. 2) Upaya yang dilakukan ketua penyelengaran menjadikan para pendidik lebih proaktif dalam menjalankan tugasnya, pendidik jadi lebih bertambah wawasan mengenai pendidikan anak usia dini terutama tentang tumbuh kembang anak, pendidik dengan mengikuti berbagai pelatihan pendidik dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam mengajar. 3) Faktor pendukung kinerja pendidik di antaranya: menguasai bahan pengajaran, interaksi lingkunga kerja, dedikasi pendidik, sarana prasarana dan peran serta masyarakat. Faktor penghambat kinerja pendidik di antaranya: jumlah insentif yang belum menunjang terhadap kesejahteraan pendidik dan latar belakang pendidikan para pendidik yang bukan dari spesialisasi PAUD.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketua penyelenggara hendaknya dapat mengembangkan dan memelihara keterampilan yaitu: secara sosial dapat membangun hubungan dengan anak-anak, keluarga dan pendidik. Secara struktural mampu memeliharaan gedung, peralatan dan masalah keamanan. Secara proses mampu mengembangkan kebijakan dan prosedur yang mengatur interaksi


(5)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD pendidik dengan anak-anak. Kemudian secara budaya mampu memiliki pengetahuan tentang sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.


(6)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Stuktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kepemimpinan dalam Pendidikan Luar Sekolah ... 10

1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ... 10

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Luar Sekolah ... 12

3. Kedudukan Kober dalam Pendidikan Luar Sekolah ... 14

4. Kepemimpinan dalam Pendidikan Luar Sekolah ... 17

B. Konsep Kepemimpinan ... 20

1. Pengertian kepemimpinan ... 20

2. Pendekatan-pendekatan dalam kepemimpinan ... 22


(7)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD

4. Tipe Kepemimpinan ... 36

C. Konsep Kinerja Pendidik ... 42

1. Pengertian Kinerja Pendidik PAUD ... 42

2. Upaya Meningkatkan Kinerja Pendidik ... 44

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja Pendidik ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 54

B. Desain Penelitian ... 55

1. Tahap persiapan ... 55

2. Tahap pelaksanaan ... 57

3. Tahap akhir ... 57

C. Metode Penelitian ... 58

D. Definisi Operasional ... 59

E. Instrumen Penelitian ... 60

1. Pedoman observasi ... 60

2. Pedoman wawancara ... . 61

3. Kamera ... 61

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 61

G. Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional ... 62

1. Teknik observasi ... 62

2. Teknik wawancara ... 63

3. Teknik dokumentasi ... 64

H. Analisis Data ... 64

1. Reduksi data ... . 65

2. Penyajian data ... 65

3. Penarikan kesimpulan ... 66


(8)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 67

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 73

1. Identitas Responden ... 73

2. Tipe kepemimpinan ... 75

3. Upaya yang dilakukan ketua penyelenggara ... 78

4. Faktor pendukung dan penghambat kinerja pendidik ... 80

C. Interpretasi terhadap data dari responden ... 83

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 86

1. Tipe Kepemimpinan ... 86

2. Upaya ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja ... 91

pendidik ... 91

3. Faktor pendukung dan penghambat kinerja pendidik ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Rekomendasi ... 99

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS


(9)

Yayah Hijriyyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kelompok bermain (Kober) merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 2-6 tahun untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar siap memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Untuk memberikan layanan pendidikan yang baik dibutuhkan lembaga pendidikan yang mampu mencetak peserta didik yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri dimana hal itu sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional.

Kemajuan dan keberhasilan suatu lembaga pendidikan didalam mencetak peserta didik yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sumber daya yang ada di dalamnya diantaranya, ketua penyelenggara, pendidik dan peran masyarakat dilingkungan sekitar lembaga. Semua itu sangat tergantung pada bagaimana ketua penyelenggara dalam mengatur dan memimpin lembaga secara tepat.

Pada kenyataannya banyak sekali ketua penyelenggara yang kurang atau bahkan tidak paham dengan tugas, tanggung jawab, serta kewajibannya sebagai seorang pemimpin, seorang figur yang menjadi panutan serta contoh bagi para pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di lembaga. Ketua penyelenggara sebagai pemegang kendali kemajuan dan keberhasilan lembaga pendidikan anak usia dini hendaknya bukan hanya sekedar figur


(10)

2

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemimpin yang harus dipatuhi segala perintah dan aturan yang telah dibuatnya, namun ketua penyelenggara juga hendaknya dapat menjadi pengayom para bawahannya.

Ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik hendaknya dapat mengadakan suatu pertemuan efektif dengan para pendidik dalam situasi yang kondusif. Perilaku ketua penyelenggara harus mendorong kinerja para pendidik dengan tetap menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh rasa pertimbangan terhadap para pendidik, baik sebagai individu maupun kelompok. Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk bekerja sama dalam rangka mewujudkan tujuan lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti di Kober Arya Kikis, Kober ini merupakan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang ikut berjuang dalam upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia tiga tahun sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Ketua penyelenggara dalam melakukan upayanya untuk meningkatkan kinerja pendidik dengan menanamkan disiplin yang tinggi terhadap para pendidiknya sehingga tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab seorang pendidik dapat diselesaikan dengan baik. Latar belakang pendidikan para pendidik di Kober Arya Kikis sebagian besar sarjana dengan berbagai jurusan, ada sarjan


(11)

Yayah Hijriyyah, 2013

agama, ilmu komunikasi, dan lain-lain, untuk penyetaraan pendidikan tersebut ketua penyelenggara selalu mengikut sertakan para pendidiknya dalam kegiatan-kegiatan ilmiah.

Kober Arya Kikis juga merupakan lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini yang dijadikan tempat studi banding oleh lembaga-lembaga PAUD yang berada di Kabupaten Majelengka, bahkan pernah berprestasi sebagai juara satu lomba Kober tingkat Kabupeten Majalengka, juara satu dalam rangka lomba keteladanan dari Lembaga dan Mitra PAUD tingkat BAKORPEMBANGWIL pada tahun 2010, dan juara satu Kober dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 65 tingkat Propinsi Jawa Barat pada tahun 2010. Juara tenaga pendidik berprestasi tingkat kabupaten dan perlombaan-perlombaan yang pernah diikuti oleh peserta didik dalam hal lomba mewarnai, lomba senam, baca iqro, iqomat, adzan dan do’a-do’a pendek, lomba mojang jajaka imut dan lain-lain.

Berdasarkan prestasi-prestasi yang pernah di raih oleh Kober Arya Kikis menjadi salah satu bukti bahwa kepemimpinan yang di laksanakan ketua penyelenggara mampu mendorong pendidik untuk berhasil dalam usaha mencapai tujuan lembaga PAUD.

Keberhasilan para pendidik dalam mencapai tujuan lembaga PAUD tersebut merupakan salah satu prestasi kerja yang ditunjukkan oleh pendidik yang berasal dari kemampuan dan motivasi yang dimilikinya. Prestasi kerja yang dihasilkan para pendidik tersebut merupakan hasil dari kepemimpinan ketua penyelenggara Kober sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan yang selalu membimbing,


(12)

4

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada para pendidik untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan bersama. Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kepemimpinan ketua penyelenggara di Kober Arya Kikis dengan mengambil judul “Kepemimpinan Ketua Penyelenggara dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, didukung pula oleh hasil pengamatan sementara dilapangan, terdapat identifikasi hal sebagai berikut:

1. Tingkat kehadiran para pendidik di Kober Arya Kikis cukup tinggi.

2. Tugas-tugas dilembaga dapat diselesaikan dengan baik oleh para pendidik sehingga tidak ada keluhan dari para orang tua peserta didik.

3. Untuk penyetaraan pendidikan tenaga pendidik di Kober Arya Kikis, ketua penyelenggara selalu mengikut sertakan tenaga pendidiknya untuk mengikuti seminar dan pelatihan.

4. Komunikasi pendidik dan orang tua peserta didik dilaksanakan secara intensif paling lama 6 bulan sekali.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: “Bagaimana Kepemimpinan ketua penyelenggara Kober Arya


(13)

Yayah Hijriyyah, 2013

Kikis dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka?”.

Berdasarkan perumusan dan pembatasan masalah tersebut, penulis mengemukakan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana tipe kepemimpinan Ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam meningkatkan kinerja pendidik di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka?

2. Bagaimana upaya Ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam meningkatkan kinerja pendidik di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka?

3. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi kinerja pendidik di Kober Arya kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang diteliti tentang:

1. Tipe kepemimpinan ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam meningkatkan kinerja pendidik.

2. Upaya yang dilakukan ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam meningkatkan kinerja pendidik.

3. Faktor pendukung dan faktor penghambat kinerja pendidik di Kober Arya Kikis.


(14)

6

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Metode Penelitian

Pendekatan dan Jenis Penelitian mengenai kepemimpinan ketua penyelenggara PAUD dalam meningkatkan kinerja pendidik yang peneliti lakukan di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka ini menggunakan pendekatan kualitatif sebab jenis penelitian ini tidak bisa berambisi mengumpulkan data dari segi kualitasnya tetapi ingin juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dari data yang dihasilkan dari suatu obrolan atau wawancara. penelitian ini adalah berupa penelitian deskriptif kualitatif. Maksudnya adalah dalam penelitian deskriftif kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya sehingga yang menjadi tujuan dalam penelitian deskriftif kualitatif ini adalah ingin menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.

Kehadiran Peneliti sebagai Instrumen utama dalam penelitian ini sangat penting untuk menyimpulkan data secara koprehensif karena mengumpulkan data dilakukan yang sebenarnya tanpa dimanipulasi dibuat dan dipanjang lebarkan. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data sehingga dapat dikatakan peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen kunci. Peneliti dalam hal ini akan melakuakn observasi, wawancara dan mengambil dokumen.

Lokasi Penelitian, Peneliti sengaja memilih lokasi penelitian di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka dengan


(15)

Yayah Hijriyyah, 2013

pertimbangan Kober Arya Kikis adalah salah satu Lembaga PAUD yang telah berprestasi tingkat jawa barat dan menjadi sentral bagi Kober-Kober yang lainnya. Kober Arya Kikis memiliki pendidik yang variatif dengan latar belakang pendidikan yang beragam, Dengan demikian sesuai dengan fokus masalah penelitian yang telah dikemukakan diatas, yang menjadi objek dalam skripsi ini adalah Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka mengenai kepemimpinan Ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini peneliti mengharapkan terdapat beberapa manfaat yang bisa dipetik diantaranya:

1. Secara teoritis

Memberikan kontribusi akademis dalam upaya peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kepemimpinan lembaga pendidikan.

2. Secara praktis

Sebagai bahan masukan bagi ketua penyelenggara lembaga pendidikan khususnya lembaga Kober Arya Kikis sehingga lembaga tersebut dapat lebih maju dari sebelumnya dan tetap eksis serta bisa menjadi lembaga pendidikan alternatif. Sebagai referensi bagi pihak yang berkepentingan tentang gambaran tipe kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pendidik PAUD. Sebagai bahan


(16)

8

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kajian bagi lembaga pendidikan luar sekolah terutama lembaga-lembaga pengelolaan PAUD umumnya dan Kober Arya Kikis Khususnya.

G. Stuktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka penulis memberikan gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahas yaitu sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, Merupakan uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, stuktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Putaka, Menguraikan tentang teori-teori dan konsep tentang masalah yang sedang diteliti.

Bab III Metode Penelitian, Berisi tentang uraian lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran yang merupakan akhir dari keseluruhan penelitian.


(17)

Yayah Hijriyyah, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Dipilihnya Kelompok Bermain (Kober) Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka sebagai wilayah penelitian pada penelitian ini, karena Kober ini merupakan Kober yang mempunyai prestasi membanggakan, diantara prestasi yang dimiliki adalah pada tahun 2010 mendapat predikat Kober Teladan dari Propinsi Jawa Barat. Selain itu lokasi bangunan sangat strategis di mana letaknya di daerah pemukiman penduduk dan jauh dari keramaian kendaraan, hal tersebut dapat mendukung terhadap keamanan dan kenyamanan peserta didik dalam belajar melalui bermain.

Adapun subjek adalah sumber data dari mana data diperoleh. Menurut Arikunto S (2004:47 ) sumber data diidentifikasikan menjadi 3 yaitu: person, place, paper.

1. Person yaitu sumber data berupa orang yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Dalam penelitian ini personnnya adalah ketua penyelenggara, pendidik Kober dan orang tua peserta didik di Kober Arya Kikis.

2. Place yaitu sumber data berupa tempat atau sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, meliputi fasilitas gedung, kondisi lokasi, kegiatan belajar-mengajar, kinerja, aktifitas dan sebagainya yang ada di kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka.


(18)

55

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Paper yaitu data berupa simbol atau sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, simbol-simbol dan lain-lain. Dalam penelitian ini papernya adalah berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku arsip, catatan-catatan, dokumen yang ada di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka seperti stuktur organisasi, sertifikat-sertifikat pelatihan, seminar ataupun workshop, piala, piagam prestasi yang pernah di raih dan lain-lain.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: 1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini, di antaranya:

a. Menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini biasa disebut proposal penelitian. Pada tahap ini penulis memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, memilih alat penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, serta kajian kepustakaan yang dijadikan dasar dalam menentukan fokus yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pendidik di Kober Arya Kikis.


(19)

Yayah Hijriyyah, 2013

b. Memilih lapangan fokus penelitian. Dalam memilih lokasi penelitian, penulis melakukan kesesuaian antara teori yang didapat oleh penulis dengan kenyataan/praktek dilapangan.

c. Mengurus perizinan. Perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek penelitian sehingga penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat penelitian yang akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang keadaan di lapangan.

e. Memilih dan memanfaatkan Responden. Responden yang dipilih oleh penulis sendiri disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh penulis. Tuntutan kredibilitas penelitian terutama untuk menguji kesahihan data, karenanya ditetapkan nara sumber yang kredibel yaitu ketua penyelenggara, pendidik dan orang tua peserta didik yang ada di Kober Arya Kikis.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang dipersiapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, di antaranya: pedoman penelitian yang memuat pokok yang menjadi subjek kajian, perlengkapan fisik, surat izin mengadakan penelitian dari universitas, kontak dengan lembaga tempat penelitian yaitu Kober Arya Kikis di Kabupaten Majalengka.


(20)

57

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan langsung di tempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan dibagi atas dua bagian yaitu:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini penulis mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pengumpul data yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.

b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya:

1) Mengadakan wawancara dengan ketua penyelenggara, pendidik dan orang tua peserta didik Kober Arya Kikis sebagai subjek penelitian yang difokuskan pada kepemimpinan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik.

2) Melakukan observasi terhadap lingkungan dan kegiatan yang dilakukan ketua penyelenggara, pendidik dan orang tua peserta didik.

3. Tahap Akhir

Untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang telah diperoleh dapat dipercaya maka perlu dilakukan member check dan triangulasi sehingga setiap data atau informasi yang diperoleh selalu dikonfirmasikan dan diteliti kembali kepada sumber datanya. Triangulasi juga dilakukan dengan merujuk pada sumber


(21)

Yayah Hijriyyah, 2013

yang ada dimana peneliti menerapkan triangulasi dengan mengadakan pengecekan derajat kepercayaan beberapa subyek penelitian selaku sumber data yaitu membandingkan data hasil wawancara mendalam dari ketua penyelenggara dengan data hasil wawancara dengan pendidik dan orang tua peserta didik dengan menggunakan metode yang sama.

C.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian karena metode penelitian dapat memandu peneliti dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan dari taraf pembahasan masalah, penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode deskriptif dimana Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa suatu gejala tertentu.

Penelitian mengenai kepemimpinan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik PAUD menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Moleong (2011:4) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

Penelitian ini berusaha mengungkap secara mendalam dan menjawab dari fokus penelitian yaitu tentang bagaimana tipe kepemimpinan ketua penyelenggara Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka,


(22)

59

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagaimana upaya ketua penyelenggara Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka dalam meningkatkan kinerja pendidik, dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pendidik di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka.

Penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif pada penelitian ini berdasarkan kepada permasalahan yang diteliti yaitu mendeskripsikan mengenai kepemimpinan yang dilakukan oleh ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam meningkatkan kinerja pendidik serta menganalisis data yang telah diperoleh.

D.Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan masalah penelitian, masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan atau karena alasan lain. (Djuju Sudjana:19). Maksud kepemimpinan dalam penelitian ini adalah kesiapan yang dimiliki ketua penyelenggara Kober Arya Kikis dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, melatih serta mengarahkan yang selanjutnya berbuat sesuatu untuk tercapainya tujuan pendidikan anak usia dini dan meningkatnya kinerja para pendidiknya.

2. Kinerja Pendidik Menurut Natawidjaja (yang dikutif dalam Fitri Aprilia,2003) bahwa kinerja merujuk kepada kemampuan seseorang yang dinyatakan dalam perilaku nyata di saat menjalankan tugasnya. Maksud kinerja dalam penelitian


(23)

Yayah Hijriyyah, 2013

ini merupakan kesanggupan pendidik dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, bermutu dan tepat sasaran.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama. Karena penelitian ini menuntut penelitian alamiah yang langsung dihadapi oleh peneliti. Di samping itu penelitian kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di tempat penelitian.

Peneliti pada waktu mengumpulkan data di lapangan berperan serta dalam kegiatan subjek penelitian. Peneliti sebagai instrumen penelitian akan mencoba memahami dan menyesuaikan keadaan yang terjadi pada waktu penelitian, sehingga data yang didapatkan diperoleh secara akurat. Jadi manusialah sebagai alat atau instrumen penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan alat untuk memudahkan peneliti dalam mengamati data secara lengkap pada waktu berlangsungnya proses penelitian. Pedoman observasi ini peneliti gunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian.


(24)

61

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan lembar acuan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang peneliti untuk mengetahui sejauh mana usaha yang dilakukan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik di lembaga Kober yang dipimpinnya. Pedoman wawancara tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat wawancara dilakukan.

3. Kamera

Kamera digunakan sebagai alat bantu pengumpulan bukti observasi ataupun wawancara serta untuk mendokumentasikan kegiatan yang sedang di teliti.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara dan observasi. Dalam proses pengembangan instrumen, peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu:

1. Membuat kisi-kisi penelitian

2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara dan pedoman observasi

3. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang kisi-kisi dan pedoman wawancara serta observasi

4. Merevisi pedoman wawancara dan observasi. 5. Melakukan penelitian di lapangan.


(25)

Yayah Hijriyyah, 2013

G. Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional

Dalam upaya mendapatkan data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui dari dekat kegiatan dan peristiwa tertentu yang dilakukan oleh subjek sehingga dapat memberikan informasi yang berguna sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian, observasi dilakukan terhadap proses perilaku ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik. Dengan teknik ini dimungkinkan bisa melihat dan mengamati sendiri kejadian yang tampak dalam kepemimpinan ketua penyelenggara dan dalam teknik ini diharapkan bisa mengoptimalkan kemampuan peneliti dalam merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti sebagai sumber data.

Observasi dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data di mana peneliti mengamati dan mencatat informasi mengenai kepemimpinan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik di Kober Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati perilaku ketua penyelenggara Kober Arya Kikis yang dilaksanakan selama kurun waktu 3 bulan pada waktu beliau berada di Kober Arya Kikis.

Observasi yang dilakukan yaitu dengan cara langsung datang ke Kober Arya Kikis 2 kali dalam seminggu dari jam 08:00 s/d 11:00, mengamati aktivitas responden dan prilaku kepemimpinan responden terhadap pendidiknya. Adapun


(26)

63

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat yang digunakan pada saat observasi oleh peneliti adalah pedoman observasi dan kamera.

2. Teknik Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap ketua penyelenggara dan tenaga pendidik Kober Arya Kikis. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja yang dilakukan ketua penyelenggara di Kober Arya Kikis.

Wawancara bersama ketua penyelenggara dilakukan dengan tatap muka langsung yang bertempat di ruang ketua penyelenggara dan di rumahnya. Sedangkan wawancara dengan para pendidik dilakukan di ruang pendidik Kober Arya Kikis setelah pembelajaran selesai. Wawancara dengan orang tua peserta didik dilakukan di Kober Arya Kikis saat orang tua menunggui anaknya belajar.

Lamanya waktu wawancara disesuaikan dengan kondisi yang ada saat itu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan beberapa responden di antaranya: Ketua penyelenggara, pendidik dan orang tua peserta didik di Kober Arya Kikis. aspek wawancara dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan ketua penyelenggara, upaya yang dilakukan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja dan faktor yang mempengaruhi kinerja pendidik.

Wawancara ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai April namun waktu disesuaikan dengan waktu luang informan. Adapun jadwal yang telah di dilaksanakan wawancara dengan ketua penyelenggara dilakukan 3 kali pada tanggal 12 Maret, 15 dan 19 Maret 2012, pendidik 1, 3 kali pada tanggal 22 Maret, 26 Maret dan 29 Maret 2012, orang tua peserta didik 2, 3 kali pada tanggal


(27)

Yayah Hijriyyah, 2013

02 April, 5 April dan 09 April 2012. Wawancara tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit pada setiap orang yang menjadi responden. Alat yang digunakan peneliti pada saat wawancara adalah berupa alat yang ditulis pada draft wawancara. Setelah melakukan wawancara peneliti lebih memahami dan mendapatkan penjelasan dari aspek-aspek yang menjadi bahan penelitian oleh peneliti.

3. Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang berhubunngan dengan kepemimpinan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja yang dapat dilihat pada laporan kegiatan atau kehadiran ketua penyelenggara dan pendidik di Kober Arya Kikis, photo-photo kegiatan, sertifikat atau piala prestasi yang pernah diraih dan lain-lain.

H.Analisis Data

Dalam suatu penelitian, setelah data terkumpul maka perlu diadakan pengolahan data atau disebut juga dengan analisis data. Analisis data menurut Patton sebagaimana dikutip Moleong (2011:280) adalah Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan dari lokasi penelitian, disusun, dipilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.


(28)

65

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan metode induktif untuk membahas analisa data yang bersifat kualitatif, metode induktif digunakan untuk mengolah data dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian akhirnya ditarik suatu kesimpulan dan diperoleh suatu kebenaran. Adapun langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam menganalisa data yaitu mengikuti alur yang dinyatakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009:246) bahwa analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: Reduksi Data, paparan/penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan selama dan sesudah penelitian.

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan.Mereduksi data dalam konteks penelitian yang dimaksud adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting, membuat kategori. Dengan demikian data yang telah direduksikan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. b. Penyajian data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data atau menyajikan data ke dalam pola yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, grafik dan matrik. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selamaa penelitian berlangsung, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang selanjutnya akan disajikan pada lporan akhir penelitian


(29)

Yayah Hijriyyah, 2013

c. Penarikan kesimpulan

Tahap ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2009:252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam hal ini data yang telah dikumpulkan, secepatnya peneliti berusaha mengambil kesimpulan mulai dari awal pengumpulan data, sehingga data yang sangat banyak dan meragukan dapat diverifikasi.

Peneliti juga menggunakan triangulasi dalam menganalisis data, dimana triangulasi dilakukan untuk mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Triangulasi menurut Moleong adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan triangulasi sumber dengan mengadakan pengecekan derajat kepercayaan beberapa subyek penelitian selaku sumber data yaitu membandingkan data hasil wawancara dari ketua penyelenggara dengan data hasil wawancara dengan pendidik dan orang tua peserta didik dengan metode yang sama.


(30)

98

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tipe kepemimpinan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik di Kober Arya Kikis dapat di kemukakan sebuah kesimpulan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Tipe kepemimipinan yang diterapkan ketua penyelenggara Kober Arya Kikis bersifat demokratis. Hal tersebut dapat dilihat dari ciri-cirinya antara lain kebiasaan menerima pendapat, kritik dan saran-saran dari para anggotanya. Ketua penyelenggara mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, menaruh perhatian dan kepercayaan kepada anggotanya, memupuk rasa kekeluargaan dan selalu membangun semangat anggotanya dalam menjalankan dan meningkatkan kinerja.

2. Upaya yang dilakukan oleh ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik yaitu: melakukan bimbingan baik secara individu ataupun kelompok, memotivasi dengan memberikan penghargaan, melakukan pengawasan secara langsung dalam kegiatan ataupun secara tidak langsung melalui telefon ataupun melalui pendelegasian. Kinerja yang ditunjukkan pendidik setelah ketua penyelengara melakukan berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja diantaranya: pendidik lebih proaktif dalam menjalan tugasnya, pendidik jadi lebih bertambah wawasan mengenai pendidikan anak usia dini terutama tentang tumbuh kembang anak, pendidik dengan mengikuti


(31)

Yayah Hijriyyah, 2013

berbagai pelatihan dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam mengajar seperti membuat RKH dan RKM.

3. Faktor pendukung dan penghambat dapat dilihat secara internal dan ekternal, diantaranya faktor pendukung yaitu: Menguasai bahan pengajaran, Interaksi lingkungan kerja dijalin baik antara ketua penyelenggara dengan pendidik, sesama pendidik serta dengan orang tua peserta didik, Dedikasi terlihat dari kemampuan mereka bertahan di Kober Arya Kikis dengan insentif yang seadanya, Sarana prasarana yang sudah menunjang terhadap penyelenggaraan Kober dan peran serta masyarakat dalam mendukung terhadap keberadaan Kober arya Kikis dengan mau menitipkan anaknya di Kober Arya Kikis. Faktor penghambat yaitu besarnya insentif yang kurang menunjang untuk kesejahteraan pendidik. Latar belakang pendidikan para pendidik Kober Arya Kikis yang beragam sehingga para pendidik harus terus menambah pengetahuan dan wawasan tentang pendidikan anak usia dini.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut :

1. Kepada pengelola PAUD hendaknya dapat mengembangkan dan memelihara keterampilan yaitu: secara sosial dapat membangun hubungan dengan anak-anak, keluarga dan pendidik. Secara struktural mampu memeliharaan gedung, peralatan dan masalah keamanan. Secara proses mampu mengembangkan kebijakan dan prosedur yang mengatur interaksi pendidik dengan anak-anak.


(32)

100

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian secara budaya mampu memiliki pengetahuan tentang sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

2. Kepada masyarakat Desa Kagok, khususnya yang berada di wiliyah RT.002/RW.001 dan memiliki anak usia dini, diharapkan lebih meningkatkan pemahaman yang lebih baik lagi terhadap program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terutama pada setiap program yang dikembangkan di lembaga Kober Arya Kikis.

3. Bagi para penelitian, mudah-mudahan dapat bermanfaat sebagai landasan atau bahan pertimbangan bagi para peneliti selanjutnya yang merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang tipe kepemimpinan. Para peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengkaji mengenai tipe kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pendidik PAUD yang lebih baik lagi dengan menggali aspek-aspek lain.


(33)

Yayah Hijriyyah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S., 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Balai Pengembangan Pendidikan Luar sekolah., 2007. Penanaman Budi Pekerti Bagi Peserta Didik Kelompok Bermain. BP-PLSP Regional II Jayagiri Burhanuddin., 1994. Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.

Malang: Bumi Aksara.

Danim S., 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Etling Arlen., 1994. Leadership For Nonformal Education. Journal of International Agricultural and Extension Education, The Pennsylvania State University.

Furqon., 2003 Volume I Nomor 2. Peningkatan Kinerja Guru Pembimbing Melalui Penelitian Tindakan Kolaboratif Guru-Dosen. Pedagogia Jurnal Ilmu pendidikan.

Kementrian Pendidikan Nasional., 2011. Pedoman Teknis penyelenggaraan kelompok bermain.

Konkon Subrata., 1999. Dinamika Kelompok, Morale Kelompok, dan Kepemimpinana Kelompok, Bandung: Jurusan PLS-FIP IKIP.

Mangkunegara, Anwar Prabu AA., 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. J., 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

NivalaV, Hujala E., 2002. Leadership In Early Childhood Education. Finland: University Of Oulu

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah.


(34)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana D., 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung : Falah Production. Sugiyono., 2009. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sunindhia, Y.W., 1988. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalan Pembangunan. Jakarta: Bina Aksara.

Sutarto., 1989. Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: Gajah Mada university press.

Siagian, P. Sondang., 1990. Pengembangan Sumber Daya Insani. Jakarta: Gunung Agung

Tim Dosen Administrasi Pendidikan., 2005. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahjosumidjo., 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sumber dari Skripsi

Aprilia, Fitri. 2003. Kontribusi Pengembangan Guru Pembimbing terhadap Peningkatan Kinerja Profesional Guru Pembimbing di SMU Negri Se Kota Bandung Jawa Bara. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan

Sumber dari Internet

Anggriawan R. 2011. Sepuluh Kemampua Dasar Guru Dan Tata Tertib Guru Mengajar. [Online]. File///D:/EBOOK(PDF)/Sepuluh Kemempuan Dasar Guru dan Tata Tertib Guru Mengajar_Blog Rully Anggriawan.htm

Muhlisin. (2010) Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. [Online]. Tersedia: http muhlis. Slider here./.../profesionalisme-kinerja-profesi-tenaga-pendidik.

Siman. (2009) Kepemimpinan untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai. [Online]. File///D:/ARTIKEL(HTML).kepemimpinan dalan meningkatkan kinerja.htm.

Suharsaputra U. (2011). Pengembangan Kinerja Guru. [Online]. http://

uharsputra.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-kinerja-guru/.

Winarto J.(13 februari 2012) 20:37. Penyalur Pengetahuan dan Keterampilan.[Onlone]. Edukasi kompasiana.com/2012/13/ penyalur-pengetahuan-dan-keterampilan/


(1)

Yayah Hijriyyah, 2013

c. Penarikan kesimpulan

Tahap ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2009:252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam hal ini data yang telah dikumpulkan, secepatnya peneliti berusaha mengambil kesimpulan mulai dari awal pengumpulan data, sehingga data yang sangat banyak dan meragukan dapat diverifikasi.

Peneliti juga menggunakan triangulasi dalam menganalisis data, dimana triangulasi dilakukan untuk mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Triangulasi menurut Moleong adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan triangulasi sumber dengan mengadakan pengecekan derajat kepercayaan beberapa subyek penelitian selaku sumber data yaitu membandingkan data hasil wawancara dari ketua penyelenggara dengan data hasil wawancara dengan pendidik dan orang tua peserta didik dengan metode yang sama.


(2)

98

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tipe kepemimpinan ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik di Kober Arya Kikis dapat di kemukakan sebuah kesimpulan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Tipe kepemimipinan yang diterapkan ketua penyelenggara Kober Arya Kikis bersifat demokratis. Hal tersebut dapat dilihat dari ciri-cirinya antara lain kebiasaan menerima pendapat, kritik dan saran-saran dari para anggotanya. Ketua penyelenggara mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, menaruh perhatian dan kepercayaan kepada anggotanya, memupuk rasa kekeluargaan dan selalu membangun semangat anggotanya dalam menjalankan dan meningkatkan kinerja.

2. Upaya yang dilakukan oleh ketua penyelenggara dalam meningkatkan kinerja pendidik yaitu: melakukan bimbingan baik secara individu ataupun kelompok, memotivasi dengan memberikan penghargaan, melakukan pengawasan secara langsung dalam kegiatan ataupun secara tidak langsung melalui telefon ataupun melalui pendelegasian. Kinerja yang ditunjukkan pendidik setelah ketua penyelengara melakukan berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja diantaranya: pendidik lebih proaktif dalam menjalan tugasnya, pendidik jadi lebih bertambah wawasan mengenai pendidikan anak usia dini terutama tentang tumbuh kembang anak, pendidik dengan mengikuti


(3)

Yayah Hijriyyah, 2013

berbagai pelatihan dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam mengajar seperti membuat RKH dan RKM.

3. Faktor pendukung dan penghambat dapat dilihat secara internal dan ekternal, diantaranya faktor pendukung yaitu: Menguasai bahan pengajaran, Interaksi lingkungan kerja dijalin baik antara ketua penyelenggara dengan pendidik, sesama pendidik serta dengan orang tua peserta didik, Dedikasi terlihat dari kemampuan mereka bertahan di Kober Arya Kikis dengan insentif yang seadanya, Sarana prasarana yang sudah menunjang terhadap penyelenggaraan Kober dan peran serta masyarakat dalam mendukung terhadap keberadaan Kober arya Kikis dengan mau menitipkan anaknya di Kober Arya Kikis. Faktor penghambat yaitu besarnya insentif yang kurang menunjang untuk kesejahteraan pendidik. Latar belakang pendidikan para pendidik Kober Arya Kikis yang beragam sehingga para pendidik harus terus menambah pengetahuan dan wawasan tentang pendidikan anak usia dini.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut :

1. Kepada pengelola PAUD hendaknya dapat mengembangkan dan memelihara keterampilan yaitu: secara sosial dapat membangun hubungan dengan anak-anak, keluarga dan pendidik. Secara struktural mampu memeliharaan gedung, peralatan dan masalah keamanan. Secara proses mampu mengembangkan kebijakan dan prosedur yang mengatur interaksi pendidik dengan anak-anak.


(4)

100

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian secara budaya mampu memiliki pengetahuan tentang sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

2. Kepada masyarakat Desa Kagok, khususnya yang berada di wiliyah RT.002/RW.001 dan memiliki anak usia dini, diharapkan lebih meningkatkan pemahaman yang lebih baik lagi terhadap program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terutama pada setiap program yang dikembangkan di lembaga Kober Arya Kikis.

3. Bagi para penelitian, mudah-mudahan dapat bermanfaat sebagai landasan atau bahan pertimbangan bagi para peneliti selanjutnya yang merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang tipe kepemimpinan. Para peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengkaji mengenai tipe kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pendidik PAUD yang lebih baik lagi dengan menggali aspek-aspek lain.


(5)

Yayah Hijriyyah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S., 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Balai Pengembangan Pendidikan Luar sekolah., 2007. Penanaman Budi Pekerti Bagi Peserta Didik Kelompok Bermain. BP-PLSP Regional II Jayagiri Burhanuddin., 1994. Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.

Malang: Bumi Aksara.

Danim S., 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Etling Arlen., 1994. Leadership For Nonformal Education. Journal of International Agricultural and Extension Education, The Pennsylvania State University. Furqon., 2003 Volume I Nomor 2. Peningkatan Kinerja Guru Pembimbing

Melalui Penelitian Tindakan Kolaboratif Guru-Dosen. Pedagogia Jurnal Ilmu pendidikan.

Kementrian Pendidikan Nasional., 2011. Pedoman Teknis penyelenggaraan kelompok bermain.

Konkon Subrata., 1999. Dinamika Kelompok, Morale Kelompok, dan Kepemimpinana Kelompok, Bandung: Jurusan PLS-FIP IKIP.

Mangkunegara, Anwar Prabu AA., 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. J., 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

NivalaV, Hujala E., 2002. Leadership In Early Childhood Education. Finland: University Of Oulu

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah.


(6)

Yayah Hijriyyah, 2013

KEPEMIMPINAN KETUA PENYELENGGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK PAUD (Studi di Kelompok Bermain Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana D., 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung : Falah Production. Sugiyono., 2009. Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sunindhia, Y.W., 1988. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalan Pembangunan. Jakarta: Bina Aksara.

Sutarto., 1989. Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: Gajah Mada university press.

Siagian, P. Sondang., 1990. Pengembangan Sumber Daya Insani. Jakarta: Gunung Agung

Tim Dosen Administrasi Pendidikan., 2005. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahjosumidjo., 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sumber dari Skripsi

Aprilia, Fitri. 2003. Kontribusi Pengembangan Guru Pembimbing terhadap Peningkatan Kinerja Profesional Guru Pembimbing di SMU Negri Se Kota Bandung Jawa Bara. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan

Sumber dari Internet

Anggriawan R. 2011. Sepuluh Kemampua Dasar Guru Dan Tata Tertib Guru Mengajar. [Online]. File///D:/EBOOK(PDF)/Sepuluh Kemempuan Dasar Guru dan Tata Tertib Guru Mengajar_Blog Rully Anggriawan.htm

Muhlisin. (2010) Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. [Online]. Tersedia: http muhlis. Slider here./.../profesionalisme-kinerja-profesi-tenaga-pendidik.

Siman. (2009) Kepemimpinan untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai. [Online]. File///D:/ARTIKEL(HTML).kepemimpinan dalan meningkatkan kinerja.htm.

Suharsaputra U. (2011). Pengembangan Kinerja Guru. [Online]. http://

uharsputra.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-kinerja-guru/. Winarto J.(13 februari 2012) 20:37. Penyalur Pengetahuan dan Keterampilan.[Onlone].


Dokumen yang terkait

Kontribusi PAUD Dalam Pendidikan Anak Pedesaan (studi pada PAUD Kelompok Bermain Balita Sehat di Desa Krandegan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan)

4 22 131

Tataniaga Kentang di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

0 14 88

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN, PARTISIPASI DAN KEMANDIRIAN KELOMPOK TANI DALAM USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN DI KECAMATAN BANJARAN, KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT

0 4 144

EVALUASI KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK KELOMPOK BERMAIN Evaluasi Kompetensi Tenaga Pendidik Kelompok Bermain (Studi Situs di PAUD Permatasari Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013).

0 1 17

Pendahuluan Evaluasi Kompetensi Tenaga Pendidik Kelompok Bermain (Studi Situs di PAUD Permatasari Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013).

0 2 9

Kepemimpinan dan Partisipasi Pengelola PAUD dalam Meningkatkan Kompetensi Pendidik (Studi Di Kelombok Bermain Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat).

0 6 19

UPAYA MEMPERTAHANKAN NILAI-NILAI GOTONG ROYONG DALAM KEHDUPAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA.

1 31 45

KEPEMIMPINAN PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD BOUGENVILLE DI KECAMATAN SUKAJADI BANDUNG: Studi Deskripsi Kepemimpinan Pengelola dalam Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Bougenville di Kecamatan Sukajadi Bandung.

0 0 37

STUDI TENTANG PERANAN PENDIDIK DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI AKTIVITAS BERMAIN DI KELOMPOK BERMAIN CENDEKIA, DESA KETANDAN, PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL.

0 0 131

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI DENGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN

0 0 91