Perubahan pemahaman siswa kelas X-5 SMA Negeri I Dukun Magelang tentang gerak lurus berubah beraturan melalui pembelajaran dengan simulasi komputer - USD Repository

PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI

  

I DUKUN MAGELANG TENTANG GERAK LURUS BERUBAH

BERATURAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

SIMULASI KOMPUTER

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Fisika

  Oleh : Wahtini

  NIM. 071424018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2012

  HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Tiap – tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan Bismillah maka

pekerjaan itu kurang berkah ( Abu Daud ).

  Skripsi ini saya persembahkan untuk : Allah SWT yang menjadi penerang dalam hidupku.

  Bapak ibu dan seluruh keluargaku.

  Teman-teman dan sahabatku.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 4 April 2012 Penulis, Wahtini LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

  Nama : Wahtini NIM : 071424018 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

  Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Perubahan Pemahaman Siswa Kelas X-5 SMA NEGERI I DUKUN

MAGELANG tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan Melalui

Pembelajaran dengan Simulasi Komputer

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannyadi Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Di buat di Yogyakarta Pada tanggal : 4 April 2012 Yang menyatakan ( Wahtini )

  

ABSTRAK

PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI I DUKUN

MAGELANG TENTANG GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN SIMULASI KOMPUTER

  Wahtini Universitas Sanata Dharma

  2012 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pemahaman, pada materi gerak lurus berubah beraturan sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di SMA NEGERI I DUKUN pada bulan Oktober-November 2011. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X-5.

  Instrumen penelitian ini adalah tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis (pretest) dan wawancara bertujuan untuk mengungkap pemahaman awal siswa. Pembelajaran yang dilakukan dikembangkan dari pemahaman awal siswa. Sesudah pembelajaran, dilakukan wawancara dan tes tertulis (posttest) untuk melihat perubahan pemahaman yang terjadi pada siswa.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat membantu siswa meningkatkan pemahamannya. Nilai rata-rata kelas yang semula 39.34 naik menjadi 58.08 dengan kualifikasi dari tidak paham menjadi cukup paham.

  ABSTRACT

  

CHANGE OF UNDERSTANDING WERE STUDENTS OF CLASS X-5 SMA

NEGERI I DUKUN MAGELANG CONCERNING ON STRAIGHT

MOTION UNIFORMLY BY LEARNING USING SIMULATION COMPUTER

  Wahtini Universitas Sanata Dharma

  2012 The purpose of this research was to understand to the understanding straight motion uniformly before and after learning. The research was carried out at SMA

  NEGERI I DUKUN MAGELANG in Oktober-November 2011. Subjects of the research were students of class X-5.

  Data were collected by using writen test and interview. The data collected from writen test (pretest) and interview to purpose to know begin understanding students. Learning that be developed came from the begin understanding students. After the learning process, interview and written test (posttest) were done to measure students comprehend.

  The research finding showed that physics learning could improve the understanding. Average of class at first 39.34 rise to 58.08 with qualification from not understand to enough understand.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PERUBAHAN PEMAHAMAN TENTANG GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELASX-5 SMA NEGERI I DUKUN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN SIMULASI KOMPUTER” . Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan dukungan moral dan spiritual dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih, kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed.,Ph.D selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran memberikan pengarahan, bimbingan, saran dan kritik kepada penulis selama penulisan skripsi.

  2. Dosen penguji, terimakasih atas segala saran dan kritik yang telah disampaikan selama ujian pendadaran.

  3. Bapak Drs. Agus Suseno, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA NEGERI I DUKUN yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  4. Bapak M. Khoiri, S.Pd, M.Pd. selaku guru fisika yang telah membantu penulis selama penelitian.

  5. Seluruh Dosen dan karyawan JPMIPA yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan serta memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

  6. Bapak ibu guru SMA NEGERI I DUKUN yang telah membantu kelancaran selama penelitian dilaksanakan.

  7. Bapak ibuku dan seluruh keluargaku atas nasehat, dukungan, pengorbanan dan doanya.

  8. Siswa-siswa kelas X-2 dan X-5 SMA NEGERI I DUKUN atas partisipasi dan kerjasamanya.

  9. Sahabat-sahabatku Christin, Ephin, Lulik dan Kenil atas dukungan dan semangatnya.

  10. Teman-temanku angkatan 2007 Suster Deti, Lulik, Mono, Tri Budi, Erni, Christin, Usi, Jane, Wawan, Angel, Vero, Yosephin dan Eko atas kebersamannya. Semangat!!

  11. Zari atas semangat doa, dan dukungannya.

  12. Teman-teman kos Sepen, Karina dan Jenny atas semangat, dukungan dan bantuannya.

  13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan, doa, saran, dan kritik sampai penulisan skripsi ini selesai.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi referensi bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 11 Maret 2012 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................vi ABSTRAK .................................................................................................vii ABSTRACT ..............................................................................................viii KATA PENGANTAR .................................................................................ix DAFTAR ISI ..............................................................................................xii DAFTAR GRAFIK ....................................................................................xv DAFTAR TABEL .....................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan ...........................................................1 B. Perumusan Masalah ..........................................................................2 C. Tujuan Penelitian ..............................................................................2 D. Manfaat Penelitian .............................................................................3 BAB II DASAR TEORI A. Pengertian Teori Konstruktivisme......................................................4 B. Konstruktivisme Personal dan Sosial .................................................4 C. Hubungan Teori Konstruktivisme dengan Beberapa Teori Belajar .....5

  1. Teori Perubahan Konsep ..............................................................5

  2. Teori Asimilasi Ausabel ..............................................................6

  3. Teori Skema.................................................................................6

  E. Peran Guru Sebagai Fasilitator...........................................................8

  BAB IV DATA DAN ANALISIS A. Pelaksanaan Penelitian...........................................................................29 B. Data dan Analisis...................................................................................29

  4. Pemahaman Siswa Berdasarkan Wawancara....................................37

  b. Analisis Tingkat Kesulitan Soal .....................................................35

  a. Data Kesulitan Soal .......................................................................34

  3. Data dan Analisis Tingkat Kesulitan Soal ........................................34

  2. Pemilihan Siswa untuk Wawancara Awal ........................................32

  1. Data Tingkat Pemahaman Siswa ......................................................30

  4. Analisis Wawancara ........................................................................28

  F. Pembelajaran dengan Simulasi Komputer ..........................................9

  3. Analisis T-Tes .................................................................................27

  2. Analisis Tingkat Kesulitan Soal .......................................................26

  1. Analisis Tes Tertulis ........................................................................23

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................................18 B. Populasi Sampel ....................................................................................18 C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................18 D. Desain Penelitian...................................................................................18 E. Metode Pengumpulan Data....................................................................20 F. Instrumen .............................................................................................22 G. Metode Analisis Data ............................................................................23

  I. Gerak Lurus Berubah Beraturan.......................................................13

  H. Wawancara .....................................................................................12

  G. Tes Sebagai Penilaian Hasil Belajar ................................................10

  5. Rangkuman Pemahaman Awal Siswa ..............................................63

  7. Pemilihan Siswa Untuk Wawancara Kedua......................................71

  8. Analisis Pretes dan Postes................................................................72

  a. Perubahan Pemahaman ...................................................................72

  b. Analisis T-Tes ................................................................................76

  c. Data dan Analisis Tingkat Kesulitan Soal ......................................78

  d. Perubahan Pemahaman Berdasarkan Wawancara...........................82

  e. Data, Pretes, Postest dan Wawancara .............................................. 112

  f. Rangkuman Postest .......................................................................... 116

  BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 119 B. Saran .................................................................................................. 120 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 121 LAMPIRAN ............................................................................................. 123

  

DAFTAR GRAFIK

  Halaman Grafik 1 Percepatan Versus Waktu GLBB...................................................13 Grafik 2 Kecepatan Versus Waktu Benda Mulai Dari Keadaan Diam dan

  Dipercepat GLBB ............................................................................14 Grafik 3 Kecepatan Versus Waktu Benda Mulai Dari Keadaan Bergerak dan Dipercepat GLBB .....................................................................14 Grafik 4 Kecepatan Versus Waktu Benda Mulai Dari Kedaan Bergerak dan Diperlambat GLBB ...................................................................15 Grafik 5 Kecepatan Versus Waktu GLBB Dipercepat..................................16 Grafik 6 Kualifikasi Tingkat Pemahaman ....................................................32 Grafik 7 Persentase Tingkat Kemudahan Soal .............................................35 Grafik 8 Tingkat Kesulitan Soal ..................................................................36 Grfafik 9 Perubahan Kualifikasi Tingkat Pemahaman..................................75 Grafik 10 Perubahan Tingkat Kemudahan Soal ...........................................79 Grafik 11 Perubahan Tingkat Kesulitan Soal ...............................................82

  DAFTAR TABEL Halaman

  Tabel 1 Distribusi Soal Pretest.....................................................................22 Tabel 2 Skoring Jawaban Soal Pretest .........................................................24 Tabel 3 Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan Skore ...............................25 Tabel 4 Kriteria Tingkat Kesulitan ..............................................................26 Tabel 5 Nilai Pretes Siswa...........................................................................30 Tabel 6 Kualifikasi Pemahaman Siswa Sebelum Pembelajaran....................31 Tabel 7 Data Tingkat Kesulitan Pretest .......................................................34 Tabel 8 Tingkat Kesulitan Soal Pretest ........................................................36 Tabel 9 Nilai Pretes dan Postest...................................................................72 Tabel 10 Perubahan Kualifikasi Tingkat Pemahaman ..................................74 Tabel 11 Paired Samples Statistics ..............................................................76 Tabel 12 Paired Samples Correlations .........................................................76 Tabel 13 Paired Samples Test......................................................................77 Tabel 14 Perubahan Tingkat Kesulitan Soal ................................................78 Tabel 15 Perubahan Kualifikasi Tingkat Kesulitan Soal ..............................80

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Lampiran 1 Skor, Jumlah Skor, dan Persentase Kebenaran Pretest............. 123 Lampiran 2 Skor, Jumlah Skor, dan Persentase Kebenaran Postest ............ 125 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran........................................ 127 Lampiran 4 Pedoman Jawaban Pretest dan Postest..................................... 138 Lampiran 5 Pedoman Penilaian ................................................................ 145 Lampiran 6 Surat Permohonana Ijin dari Kampus...................................... 148 Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian.................................................... 149 Lampiran 8 Hasil Pekerjaan Siswa (Pretest) .............................................. 150 Lampiran 9 Hasil Pekerjaan Siswa (Postest) .............................................. 152 Lampiran 10 Wawancara dengan Nomor Absen 3 ..................................... 154 Lampiran 11 Wawancara dengan Nomor Absen 6 ..................................... 162 Lampiran 12 Wawancara dengan Nomor Absen10 .................................... 169 Lampiran 13 Wawancara dengan Nomor Absen 11 ................................... 176 Lampiran 14 Wawancara dengan Nomor Absen 17 ................................... 184 Lampiran 15 Wawancara dengan Nomor Absen18 .................................... 191 Lampiran 16 Wawancara dengan Nomor Absen24 .................................... 198

  B A B

  I P E N D A H U L U A N . L a t a r B e l a k a n g P e r m a s a l a h a n A

  P e m b e l a j a r a n m e n u n t u t k e a k t fi a n d a r i s u b y e k y a n g b e l a j a r . S u b j e k d a l a m p e m b e l a j a r a n b e r a tr i y a n g m e l a k u k a n b u k a n y a n g d i k e n a i , y a n g a r it n y a s i s w a h a r u s a k t fi . H a l i n i s e j a l a n d e n g a n p ir n s i p k o n s rt u k it v i s m e d i m a n a d a l a m p e m b e l a j a r a n p e r a n g u r u a d a l a h s e b a g a i f a s li ti a t o r d a n s i s w a s e b a g a i p e l a k u y a n g a k it f d a l a m p e m b e l a j a r a n . P a h a m y a n g m e n g a n g g a p b a h w a s e o r a n g s i s w a it d a k m e n - g e t a h u i a p a a p a s e h i n g g a g u r u h a r u s m e n s rt a n f e r li m u s u d a h it d a k r e l e f a n l a g i s a a t i n i .

  P e m b e l a j a r a n if s i k a t e r k a i t e r a t d e n g a n p ir n s i p k o n rt u k it v i s m e . P e n e g e t a h u a n t e r b e n t u k d a r i p r o s e s p e r u b a h a n d i m a n a s e s e o r a n g m e n g u b a h k o n s e p n y a s e c a r a m e n y e l u r u h m e n j a d i k o n s e p y a n g l a i n ( a k o m o d a s i ) a t a u s u a t u p r o s e s p e r u b a h a n k o n s e p d a l a m p i k ri a n s e s e o r a n g y a n g m a s i h m e m p e tr a h a n k a n k o n s e p a w a l n y a y a n g k e m u d i a n m e n a m b a h a t a u l e b i h m e m p e ir n c i ( a s i m li a s i ) ( S u p a r n o ,

  1

  9

  9 7 :

  8 5 .) S e c a r a s i n g k a t p e n g e t a h u a n d i b a n g u n d a l a m p i k ri a n a n a k m e l a l u i p r o s e s a s i m li a s i d a n a k o m o d a s .i P e m b e l a j a r a n y a n g k o n s rt u k it v i s m e n g a ti k a n p r o s e s b e l a j a r y a n g d u a a r a h , d a r i m u ir d k e s i s w a d a n s e b a il k n y a . A g a r p e m b e l a j a r a n m e n g e n a i s a s a r a n b a m y a k c a r a d i u p a y a k a n , s a l a h s a t u n y a a d a l a h m e t o d e y a n g d i g u n a k a n . D e w a s a i n i m e t o d e y a n g m e m b a n t u s i s w a m e n g k o n s rt u k s i p e n g e t a h u a n n y a a d a l a h d e n g a n s i m u l a s i k o m p u t e r . M e l a l u i m e t o d e i n i s i s w a a k a n l e b i h t e tr a ir k u n t u k b e l a j a r if s i k a d a n b i s a b e l a j a r m a n d ri .i

  P e m b e l a j a r a n s e ir n g k a l i it d a k b e r h a s i l k a r e n a it d a k d i p e r s i a p k a n s e c a r a t e r e n c a n a u n t u k m e m b a n t u p e n g e m b a n g a n p e n g e t a h u a n p a d a s i s w a .

  B e r d a s a r k a n h a l t e r s e b u t p e n e l ti i t e tr a ir k u n t u k m e n g e m b a n g k a n s e b u a h p e m b e l a j a r a n y a n g s u n g g - u h s u n g g u h d i p e r s i a p k a n u n t u k m e m f a s li ti a s i p e n g e m b a n g a n p e m a h a m a n s i s w a t e n t a n g g e r a k l u r u s .

  P a d a p e n e il it a n i n i p e n u il s m e n g a m b li t o p i k “ P e r u b a h a n P e m a h a m a n S i s w - a K e l a s

  X

  5 S M A N e g e r i

  I D u k u n M a g e l a n g t e n t a n g G e r a k L u r u s B e r u b a h B e r a t u r a n M e l a l u i P e m b e l a j a r a n d e n g a n S i m u l a s i K o m p u t e r ” .

  T u j u a n d a r i p e m i il h a n t o p i k i n i a d a l a h u n t u k m e n g e t a h u i e p r u b a h a n p e n g e t a h u a n d a l a m p e m b e l a j a r a n if s i k a .

  . P e r u m u s a n M a s a l a h B

  B a g a i m a n a k a h p e r u b a h a n p e m a h a m a n t e n t a n g g e r a k l u r u s b e r u b a h b e r a t u r a n ?

  . T u j u a n P e n e il it a n C

  S e s u a i d e n g a n r u m u s a n m a s a l a h d i a t a s , t u j u a n d a r i p e n e il it a n i n i a d a l a h :

  U e p i u h a t e g n e m k u t n n a h a b u r a w s i s n a m a h a m e p e g g n a t n e t h a b u r e b s u r u l k a r n a r u t a r e b n a k u k a li d h a d u s e s n a d n a r a j a l e b m e p n a k u k a li d m u l e b e s i r a d n a r a j a l e b m e p .

  . D M n a it il e n e p t a a f n a .

  1 u r u G k u t n U U h a k g n a l i u h a t e g n e m k u t n - t a fi s r e b g n a y n a r a j a l e b m e p h a k g n a l g n a t n e t s i v it k u rt s n o k n a r u t a r e b h a b u r e b s u r u l k a r e g . . 2 k u t n U a w s i S

  , n a k a a w s i s n a k p a r a h i d n a k u k a li d h a l e t g n a y n a it il e n e p l i s a h i r a D . a k i s if r a j a l e b k u t n u k ir a tr e t h i b e l . 3 it il e n e P k u t n U

  S r a j a g n e m k u t n u s il u n e p i g a b r a j a g n e m n a m a l a g n e p n a d l a k e b i a g a b e . k o s e b

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Teori Konstruktivisme Teori konstruktivisme mengungkapkan bahwa pengetahuan seseorang adalah bentukan (konstruksi) orang itu sendiri (Suparno 2001:122). Pengetahuan dibentuk sendiri oleh orang yang menggeluti suatu objek. Menurut Piaget pengetahuan tidak dapat ditansfer dari otak guru yang dianggap serba tahu kepada siswa, tanpa siswa tersebut mengolah dan membentuknya sendiri. B. Kontruktivisme Personal dan Sosial Berdasarkan siapa yang menentukan dalam pembentukan pengetahuan

  konstruktivisme dibedakan tiga macam, yaitu :

  1. Konstruktivisme psikologis personal, hal ini lebih menekankan pribadi sesorang sendiri yang mengkontruksi pengetahuan.

  2. Konstruktivisme sosiologis yang lebih menekankan masyarakat atau lingkungan untuk mengkontruksi pengetahuan.

  3. Konstruktivisme sosiokulturalisme yang menggabungkan kontruksi pribadi dan sosial dalam pembentukan pengetahuan.

  Dalam pembelajaran sains dan matematika telah banyak diterima

  5 seseorang bukan hanya dari orang tersebut, tetapi masyarakat dan lingkungan juga berpengaruh terhadap mengkonstruksi pengetahuan.

C. Hubungan teori konstruktivisme dengan beberapa teori belajar

1. Teori Perubahan Konsep

  Dalam teori perubahan konsep terdapat dua jenis, yaitu perubahan konsep yang kuat dan yang lemah. Perubahan konsep yang kuat terjadi bila seseorang mengubah konsep lamanya secara menyeluruh menjadi konsep yang baru (akomodasi) ketika berhadapan dengan hal yang baru.

  Perubahan konsep yang lemah terjadi bila orang tersebut tetap mempertahankan konsep awalnya dan hanya menambah atau memperincinya (asimilasi) bila orang tersebut berhadapan dengan hal yang baru.

  Menurut Piaget pembentukan pengetahuan menuntut seseorang bertindak / aktif terhadap lingkungannya. Perkembangan kognitif akan berkembang bila orang itu mangasimilasikan dan mengakomodasikan rangsangan dari luar yang dihadapi dalam pemikiran yang sudah dimilikinya.

  Proses perluasan konsep

  Beberapa cara membantu siswa menambah konsep atau pengetahuan antara lain dengan:

  6

  a. Memberikan informasi baru yang belum pernah diketahui oleh siswa. Pemberian informasi baru atau tambahan konsep-konsep baru dapat dilakukan antara lain dengan: guru menjelaskan konsep yang baru sesuai dengan urutan kurikulum yang telah direncanakan. Sistem pengajaran bab per bab untuk menambah konsep siswa agar lebih luas.

  b. Siswa diberi bahan baru dan diajak mempelajari sendiri bahan itu sehingga konsepnya bertambah.

  c. Siswa diberi kesempatan untuk mencari bahan-bahan baru yang telah disediakan, baik dari buku maupun multimedia fisika.

  2. Teori Asimilasi Ausubel

  Dalam teori asimilasi ausubel belajar bermakna akan terjadi bila siswa tetap mempertahankan konsep awalnya dan hanya menambah atau memperinci bila menemukan hal baru yang telah dipelajari. Dalam hal ini pengetahuan seseorang akan selalu diperbaharui dan dikembangkan.

  3. Teori Skema

  Teori skema menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang terbentuk dalam suatu skema yang ada dalam ingatan seseorang. Dalam mempelajari sesuatu kita hanya tinggal menambah dan mengubah skema yang ada sehingga menjadi lebih berkembang.

  7 Secara garis besar prinsip-prinsip yang ada dalam konstruktivisme ada 4 hal yaitu (1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali dengan keaktifan murid sendiri untuk mendapatkan pengetahuan, (3) murid aktif mengkonstruksi terus-menerus sehingga terjadi perubahan konsep yang lebih lengkap sesuai dengan konsep ilmiah, (4) guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi berjalan lancar. (Suparno 1997: 49).

D. Konstruktivisme dalam Belajar Mengajar

  Dalam proses belajar mengajar yang harus aktif adalah siswa. Siswa sebisa mungkin harus menggali pengetahuan yang telah dimilikinya. Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk menjadi orang yang kritis menganalisa suatu hal karena mereka diajak untuk berpikir bukan hanya meniru yang telah ada. (Suparno, 1997:81).

  Dalam sistem belajar mengajar yang konstruktivis guru diberi kebebasan untuk mengajar dikelasnya sesuai dengan keadaan siswa. Guru perlu diberi kebebasan untuk menggunakan metode yang relevan yang menuntut keaktifan murid. Guru sebaiknya menyediakan prasarana yang akan meningkatkan kreativitas siswa dalam membentuk pengetahuan. (Suparno, 1997:83).

  8 E. Peran Guru Sebagai Fasilitator Guru sebagai fasilitator mempunyai peran dalam memberikan pelayanan untuk mempermudah siswa dalam kegiatan proses belajar (Wina Sanjaya,

  2006:23). Agar dapat melaksanakan peran sebagai fasilitator dalam pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipahami, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Guru perlu memahami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta fungsi masing-masing media tersebut. Pemahaman fungsi media sangat penting karena tidak semua media cocok digunakan untuk mengajarkan semua materi pelajaran.

  2. Guru perlu mempunyai keterampilan dalam merancang suatu media.

  Dengan merancang media sendiri, media yang dibuat akan lebih cocok dan mempermudah dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal.

  3. Guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi diharapkan setiap guru bisa menggunakan pilihan media yang dianggap cocok.

  4. Sebagai fasilitator, guru dituntut agar mempunyai kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal ini sangat penting karena kemampuan berkomunikasi secara efektif akan mempermudah

  9 siswa menangkap pesan sehingga dapat meningkatkan motivasi bealajar siswa.

F. Pembelajaran Dengan Simulasi Komputer

  Simulasi komputer adalah model pembelajaran menggunakan program komputer untuk mensimulasikan beberapa percobaan fisika, tidak lewat percobaan di laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa dapat mempelajarinya dari simulasi tersebut. (Suparno, 2006:108). Dalam simulasi komputer siswa dapat memanipulasi data, mengumpulkan data, menganalisis data dan mengambil kesimpulan. Dengan demikian simulasi komputer merupakan pembelajaran yang konstruktivis karena siswa dapat belajar sendiri dari simulasi tersebut siswa dapat membangun pengetahuan mereka sendiri.

  Beberapa keuntungan pembelajaran dengan simulasi komputer adalah:

  1. Dapat dilakukan oleh siswa kapan pun termasuk di rumah sehingga siswa dapat belajar lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tanpa terikat guru, jam dan waktu.

  2. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal, dengan cara yang murah dan mudah bahkan dapat dilihat siswa lebih jelas.

  10

  3. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model sehingga siswa semakin jelas menangkap konsepnya.

  4. Di internet banyak percobaan dengan simulasi yang dapat dijadikan tugas siswa untuk mengamati dan mempelajarinya.

  5. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang mereka lakukan dan lihat.

G. Tes Sebagai Penilaian Hasil Belajar

  Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan) (Nana Sudjana,1989:35). Secara umum tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajara siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkaitan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

  Ada dua jenis tes yang sering digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, yaitu tes esai dan tes objektif. Pembahasan selanjutnya hanya akan dilanjutkan pada pembahasan tes esai yang digunakan oleh penulis sebagai alat ukurnya.

  Tes esai merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara

  11 bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dalam hal inilah kekuatan tes esai dari alat penilaian lainnya, karena dalam tes esai menuntut siswa dalam mengeksplorasi gagasannya melalui tulisan. Walaupun begitu tes esai tetap mempunyai kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan tes esai.

  Kelebihan tes esai adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengukur aspek kognitif yang tinggi.

  2. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa secara tertulis dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa.

  3. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur, yakni berpikir logis, analitis dan sistematis.

  4. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving)

  5. Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir siswa.

  Kekurangan dalam tes esai adalah sebagai berikut :

  1. Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang diberikan, tidak seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan.

  12

  2. Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun dalam memeriksanya.

  3. Tes ini kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksannya memerlukan waktu yang lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif besar.

H. Wawancara

  Sebagai alat penilaian, wawancara dapat digunakan menilai hasil dan proses belajar. Kelebihan wawancara adalah bisa kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Melalui wawancara kita bisa memperoleh data dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang tidak jelas dapat diulang dan lebih diperjelas. Sebaliknya jawaban yang kurang jelas bisa digali lebih terarah dan lebih bermakna.

  Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara berstruktur dan wawancara bebas. Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga jawaban siswa tinggal mengakategorikannya ke alternatif jawaban yang telah dibuat. Sedangkan wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan jawabannya.

  Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yakni :

  1. Tahap awal pelaksanaan wawancara. Tahap awal wawancara bertujuan

  13

  2. Penggunaan pertanyaan. Pertanyaan diajukan secara bertahap dan sistematis berdasarkan rambu-rambu yang telah dibuat sebelumnya.

  3. Pencatatan hasil wawancara.

I. Gerak Lurus Berubah Beraturan

  Gerak lurus berubah beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan tetap. Percepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan memiliki percepatan tetap, sehingga grafik percepatan terhadap waktu berbentuk garis lurus horizontal sejajar sumbu waktu (t).

  Grafik percepatan versus waktu 2 a (m/s ) Grafik 1. Percepatan-waktu GLBB t (s) Percepatan tetap artinya benda mengalami perubahan kecepatan yang sama dalam selang waktu yang sama, sehingga grafik kecepatan

  14 Jika benda mulai bergerak dari keadaan diam (kecepatan awal ), maka grafik melalui (0,0). Tetapi jika benda mulai dari keadaan bergerak (kecepatan awal ) maka grafik melalui titik potong sumbu , yaitu .

  Grafik kecepatan versus waktu v(m/s Grafik 2. Benda bergerak mulai dari keadaan diam ( ) dan dipercepat t (s) v (m/s) v o t (s)

  15 Grafik 3. Benda bergerak mulai dari keadaan bergerak ( ) dan dipercepat v (m/s) v o Grafik 4. Benda bergerak mulai dari keadaan bergerak ( ) dan diperlambat t (s)

  Gerak seperti gambar 2 dan 3 disebut sebagai GLBB dipercepat (GLBB dengan percepatan positif), karena benda selalu mengalami pertambahan kecepatan yang sama dalam selang waktu sama. Sedangkan gambar 4 disebut sebagai GLBB diperlambat. Pada GLBB diperlambat benda mengawali gerakan dengan suatu kecepatan tertentu dan selanjutnya selalu mengalami pengurangan kecepatan.

  16 v (m/s) v t

  ∆v v o ∆t t (s)

  Grafik 5. Grafik v-t pada GLBB dipercepat

  Secara umum grafik v-t gerak lurus berubah beraturan dipercepat seperti gambar di atas. Benda dalam grafik bergerak dengan kecepatan awal setelah t sekon kecepatan benda berubah menjadi . Dari sini dapat diketahui adanya percepatan, yaitu perubahan kecepatan tiap satuan waktu.

  Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut dengan menganggap maka ∆t=t maka kecepatan akhir benda adalah

  17 Dimana = kecepatan pada detik ke t (m/s) = kecepatan awal (m/s) 2

  = percepatan (m/s ) = waktu (s)

  Jarak tempuh benda dalam grafik di atas dapat ditentukan dengan menghitung luas daerah di bawah grafik yang sama dengan luas trapezium: Dimana = jarak yang ditempuh benda (s)

  = kecepatan awal (m/s) 2 = percepatan (m/s )

  = waktu (s)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif dilaksanakan untuk melihat perubahan pemahaman siswa, melalui

  nilai siswa. Kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perubahan pemahaman siswa melalui wawancara kepada siswa.

  B. Populasi dan Sampel Populsi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri I Dukun.

  Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas X5 SMA Negeri I Dukun.

  C. Waktu dan Tempat Penelitian

  Waktu : Oktober-November 2011 Tempat : SMA Negeri I Dukun

  D. Desain Penelitian

  Penelitian terdiri dari 3 bagian yaitu :

  1. Pra Pembelajaran

  a. Pada bagian ini siswa di beri pengertian tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan.

  b. Siswa mengerjakan soal pretest yang berkaitan dengan materi yang

  19

  c. Wawancara dengan beberapa siswa seputar gerak lurus berubah beraturan yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

  Skema desain penelitian Prapembelajaran

  Pre test Data kuantitatif Wawancara 1

  Data kualitatif Pembelajaran

  Pembelajaran dengan simulasi komputer Data kuantitatif

  Pos test Pasca pembelajaran

  Wawancara 2 Data kualitatif

  2. Proses Pembelajaran

  a. Peneliti memberikan pengarahan kepada siswa tentang proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan.

  b. Siswa melakukan kegiatan belajar mengajar dengan simulasi komputer.

  3. Setelah Pembelajaran

  a. Siswa mengerjakan soal postest yang pertanyaanya sama dari soal pretest. Soal postest ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana

  20 lurus berubah beraturan setelah pembelajaran dengan bantuan simulasi komputer.

  b. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mengetahui bagaimana pengembangan dan perubahan konsep GLBB setelah pembelajaran melalui simulasi komputer dengan mengungkapkannya secara langsung.

E. Metode Pengumpulan Data

  Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan memberikan pretes sebelum pembelajaran dengan simulasi komputer, postest setelah pembelajaran dan wawancara.

  a. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan soal pretest terlebih dahulu. Hasil pretest ini digunakan sebagai data awal tentang pemahaman siswa pada materi gerak lurus berubah beraturan.

  b. Wawancara Tujuan dilaksanakan wawancara adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Siswa di minta untuk mengungkapkan pengetahuan tentang gerak lurus berubah beraturan secara lisan. Wawancara dilaksanakan dua tahap, yaitu setelah pre test dan setelah pos test.

  21

  c. Pelaksanaan pembelajaran dengan bantuan simulasi komputer dilaksanakan di ruang kelas. Dalam pembelajaran siswa di dampingi oleh peneliti yang berperan sebagai fasilitator.

  1) Langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan simulasi komputer.

  a) Memilih materi yang akan diajarkan menggunakan simulasi komputer.

  b) Memilih simulasi yang akan digunakan dalam pembelajaran.

  Simulasi yang digunakan dalam penelitian adalah simulasi tentang gerak lurus berubah beraturan. Simulasi diperoleh peneliti dengan medownload dari internet. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih simulasi :

   Apakah program yang digunakan dalam simulasi mudah didapatkan?  Apakah simulasi mudah dioperasikan dan dipelajari siswa sendiri?

  2) Mengoperasikan simulasi komputer Simulasi yang digunakan dalam pembelajaran terdiri dari beberapa bagian yaitu: a) Materi tentang gerak lurus berubah beraturan

  b) Grafik gerak lurus berubah beraturan

  22

  d) Simulasi GLBB diperlambat

  e) Latihan soal

  d. Soal pos test Posttest diberikan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan simulasi komputer. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui apakah ada perubahan pengetahuan awal siswa, setelah dilaksanakan pembelajaran.

F. Instrumen Instrumen penelitian terdiri dari soal prestes , posttest dan wawancara.

  Tujuan dari instrumen ini adalah untuk mengetahui pengembangan pemahaman siswa tentang gerak lurus berubah beraturan sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran dengan simulasi komputer.

1. Soal

  a. Soal pretes Soal berupa uraian tentang materi gerak lurus berubah beraturan.

  Distribusi soal presest Tabel 1 Distribusi soal pretes

  No soal Materi

  1 Percepatan

  2 Jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, dan percepatan

  3 Analisa gambar gerak pada GLBB 4, 5 Jenis-jenis GLBB

  23 No soal Materi Aplikasi percepatan dan klasifikasi jenis gerak dari

  7 grafik

  8 Grafik GLBB

  b. Soal postes Soal postest yang diberikan kepada siswa bentuk samadengan soal pretest. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui pengembangan dan perubahan pengetahuan siswa setelah dilaksanakan pembelajaran. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif.

2. Wawancara

  Wawancara dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan siswa dan dapat mengungkapkan kembali secara lisan. Data yang diperoleh dalam wawancara ini berupa data kualitatif.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis tes tertulis

  Dalam menganalisa skoring soal uraian dilalukan melalui dua tahap, yaitu (1) menentukan skor setiap soal dan (2) menghitung skor total. Skor setiap soal merupakan tingkat kebenaran jawaban siswa soal bersangkutan. Skor total diperoleh dengan menjumlah skor seluruh soal. Skor total menyatakan tingkat kebenaran jawaban pekerjaan siswa secara keseluruhan ( Kartika Budi, 2007).

  24 Tabel 2 Skoring jawaban soal pretes Nama siswa :……………… No :………………

  No Sub No Skor maksimal % kebenaran Skor

  1 a 4 b 3 c

  3

  2 a 3 b 4 c 3 d 4 e 4 f 4 g 3 h 4 i

  4

  3

  6

  4 a 3 b

  3

  5 a 3 b

  3

  6

  7

  7 a 6 b 6 c 6 8 a

  7

  25 No Sub No Skor maksimal % kebenaran Skor 8 b

  7 Nilai Setelah diperoleh skor total jawaban siswa selanjutnya memasukkan presentasi tingkat kebenaran jawaban siswa ke dalam 5 kriteria penilaian, yaitu A B C D E. Kriteria yang dipakai menggunakan passing score 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah (Masidjo, 1995:157). Tabel 3 Tingkat pemahaman siswa berdasarkan skore yang diperoleh

  Skore total Nilai huruf Tingkat pemahaman 81-100 A Sangat paham

  66-80 B Paham 56-65 C Cukup paham 46-55 D Kurang paham

  <46 E Tidak paham Berdasarkan tabel di atas kita dapat mengetahui pemahaman siswa tentang gerak lurus berubah beraturan.

  26

2. Analisis tingkat kesulitan soal

  Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran, yang disingkat IK. Besarnya indeks kesukaran anatara 0.00 sampai dengan 1.00 (Masidjo, 1995: 189)

  IK = Indeks kesukaran B = Jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item N = Kelompok siswa

  Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran tersebut adalah sebagai berikut (Masido, 1995:192) :

  Tabel 4. Kriteria tingkat kesulitan No

  IK Kualifikasi 1 0.81 - 1.00 Mudah sekali 2 0.61 - 0.80 Mudah 3 0.41 - 0.60 Sedang 4 0.21 - 0.40 Sukar 5 0.00 - 0.20 Sukar sekali

  27

3. Analisis T-Tes

  T-test digunakan untuk mengetes dua kelompok yang

  dependent

  , atau satu kelompok yang ditest dua kali, yaitu pretest dan posttest. Kelompok

  

dependent

  adalah kelompok yang saling tergantung, berkaitan, atau bahkan sama ( Suparno, 2006:71). Dengan menggunakan program SPSS kita dapat membandingkan hasil pretest dan postest. Langkah-langkah analisis data dengan program SPSS : a. Buka proram SPSS

  b. Masukkan data

  c. Klik menu Analyze, pilih Compare Means

  d. Pilih Paired Sample T-Test

  e. Memasukkan nilai pretes dalam variabel 1 dan posstes ke dalam variabel 2. Pilih Options sehingga muncul kotak dialog options.

  Dalam kasus ini akan digunakan selang kepercayaan 95% sesuai default (standar).

  f. Pilih Continue, untuk melanjutkan analisis. Kemudian pilih Ok untuk melihat hasil analisis.

  Berdasarkan data kita dapat menyimpulkan hasilnya.

  28

4. Analisis wawancara

  Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada siswa setelah dilaksanakan pretes. Pada saat pelaksanaan wawancara peneliti merekam dan mencatat hasil wawancara.

  Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada umumnya dicari frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban yang ada pada setiap soal. Frekuensi tertinggi dianggap sebagai kecenderungan jawaban alat ukur tersebut, sebaliknya frekuensi terendah dianggap sebagai kecenderungan yang tidak menggambarkan pendapat kebanyakan responden (Nana Sudjana, 1989:128).

  B A B

  

I

V D A T A D A N A N A L

  I S

  I S . P E L A K S A N A A N P E N E L

  I T

  I A N A

  P e n e il it a n m u l a i d li a k s a n a k a n p a d a b u l a n O k t o b e r d a n b e r a k h i r p a d a b u l a n N o p e m b e r

  2

  1 1 . S e b e l u m m e l a k u k a n p e n e il it a n , p e n u il s m e n g a d a k a n u j i s o a l t e lr e b i h d a h u l u y a n g b e tr u j u a n u n t u k m e n g u j i s o a l n y a a p a k a h s u d a h s e s u a i a t a u b e l u m . B e ir k u t i n i a d a l a h k e g i a t a n y a n g d li a k u k a n s e l a m a p e n e il it a n : U j i c o b a s o a l : S e n i n

  1

  8 J u l i

  2

  1

  1 P r e t e s : K a m i s

  2 O k t o b e r

  2

  1

  1 W a w a n c a r a : S e l a s a

  2

  5 O k t o b e r

  2

  1 1 , K a m i s

  2

  7 O k t o b e r

  2

  1 1 , S e l a s a

  1 N o p e m b e r

  2

  1

Dokumen yang terkait

Penggunaan model quantum teaching melalui metode permainan dan simulasi pada pembelajaran fisika pokok bahasan gerak lurus ditinjau dari keaktifan siswa

0 5 69

Peningkatan pemahaman konsep, keterampilan memprediksi dan keterampilan menjelaskan siswa melalui penerapan metode Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dalam pembelajaran gerak lurus berubah beraturan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Prambanan.

0 1 150

Pengambangan rancangan pembelajaran dengan pendekatan understanding by design pada materi gerak lurus berubah beraturan dan pelaksanaannya di kelas X pada sebuah SMA di Yogyakarta.

0 2 139

gerak lurus berubah beraturan

0 1 2

Peningkatan pemahaman siswa tentang efek doppler melalui pembelajaran dengan simulasi komputer 2008/2009... - USD Repository

0 0 131

Identifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika bahasan gerak lurus pada siswa kelas XA dan XB SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 0 143

Perbedaan metode ceramah dengan metode simulasi komputer terhadap hasil belajar fisika yang menekankan aspek kognitif siswa kelas X SMA Negeri I Ngemplak pada pokok bahasan gerak lurus beraturan [GLB] - USD Repository

0 1 139

Peningkatan pemahaman siswa tentang gerak lurus menggunakan metode simulasi komputer di SMA N I Karangnongko, Klaten - USD Repository

0 2 179

Pembelajaran fisika dengan simulasi komputer pada pokok bahasan gerak lurus untuk siswa kelas VII di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten - USD Repository

0 0 139

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana - USD Repository

0 0 177