Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI GETARAN
MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN
PADA SISWA KELAS VIII-A SMP KANISIUS JUWANA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika Oleh:
Lulik Novika Yuliana 071424002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI GETARAN
MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN
PADA SISWA KELAS VIII-A SMP KANISIUS JUWANA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika Oleh:
Lulik Novika Yuliana 071424002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Ber su k a ci t a l a h sen a n t i a sa . Tet a pl a h b er d o a .
M en g u ca pl a h syu k u r d a l a m seg a l a h a l k a r en a i t u ya n g
d i per i n t a h k a n Tu h a n Al l a h m u d i d a l a m Kr i st u s( 1 Tesa l o n i k a 5 : 1 5 - 1 7 )
D a l a m seg a l a h a l k a m i d i t i n d a s, n a m u n t i d a k t er jepi t ,
k a m i h a b i s a k a l n a m u n t i d a k pu t u s a sa , k a m i d i a n i a ya
n a m u n t i d a k d i t i n g g a l k a n sen d i r i a n , k a m i
d i h em pa sk a n n a m u n t i d a k b i n a sa ( 2 Ko r i n t u s 4 :8 - 9 )
Tet a pl a h b er su k a ci t a w a l a u pen u h k esa k i t a n d a n
ya k i n l a h seg a l a sesu a t u ya n g t er ja d i a k a n t er l ewa t i d a n
a k a n b er l a l u
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini aku persembahkan unt uk,
Tuhan Yesus Krist us dan Bunda M aria Yang menunt un set iap langkah hidupku,
m endengar keluh kesah, dan selalu mem berikan kekuat an
Kedua orang t uaku, Engkau yang t elah m erelakan segalanya unt uk st udiku
M alaikat ku, Irin Lorensi Tri M urniat i yang selalu menolongku
M .M . Kismiat i, t erim a kasih at as perhat ian dan doanyaM .M. Endang Ruminingsih yang selalu memberikan nasihat berharga
Cicilia Kum ara H adiyant i yang selalu memberikan senyuman kecil
Bagiku mereka merupakan hart a t erbesar dalam hidupku atas kasih sayangnya, cint a, kesabaran, pengorbanan, ket ulusan, dan kerjasam anya akan selalu ku kenang dalam hidupku….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Lulik Novika Yuliana. 2012. Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Getaran Melalui Pembelajaran Dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Fisika, JPMIPA, FKIP, Universitas Sanata Dharma.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal dan perubahan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika dengan pokok bahasan getaran. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII-A di SMP Kanisius Juwana.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis (pretes) dan wawancara bertujuan untuk mengungkap pemahaman awal siswa. Dari hasil tes tertulis dan wawancara terungkap bahwa pemahaman awal siswa kurang begitu paham pengertian getaran dan periode dan siswa tidak memahami tentang konsep gaya pemulih, siswa tidak memahami konsep titik setimbang, siswa tidak memahami konsep konstanta pegas, siswa tidak memahami konsep amplitudo, siswa tidak memahami konsep frekuensi, siswa tidak memahami hubungan antara frekuensi dan periode. Pembelajaran yang dilakukan dikembangkan dari pemahaman awal siswa. Sesudah pembelajaran, dilakukan wawancara dan tes tertulis (posttest) untuk melihat perubahan pemahaman yang terjadi pada siswa. Sebagian besar siswa dapat memperbaiki konsep yang kurang benar menjadi benar, Hal itu terungkap dari hasil wawancara dan postes, bahwa terjadi perubahan konsep amplitudo, konsep frekuensi, konsep getaran, konsep periode tetapi siswa kurang memahami konsep gaya pemulih, konsep posisi setimbang, konsep tetapan pegas.
Hasil perhitungan menggunakan uji T-tes diperoleh t= -10.025 dengan signifikan α = 0.05 sehingga metode eksperimen dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman. Nilai rata-rata yang semula 22,4% naik menjadi 56,6% dengan kualifikasi dari tidak paham menjadi cukup paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Lulik Novika Yuliana.2012. The Increasing of students Understanding about the Vibration Through the Studying of Experiment Method for the Grade VIII-A Students at Kanisius Junior High School in Juwana. A thesis.Yogyakarta: Physics Education, JPMIPA, FKIP, Sanata Dharma University.This research aims to uncover the initial understanding and changes in the understanding of students in learning physics with the subject of vibration. This research was doing in SMP Kanisius class VIII-A Juwana This research belongs to qualitatif descriptive and quantitative description.
The instruments are written test ad interview test. Instrument used is a written test and interview . Written tests (pretes) and the interviewThe aim to express student initial understanding. From the interview and written test, it is revealed that first understanding of the students is not fully understood about the definition of vibration and period,and neither is the restoring force, the concept of balancing node, the spring constant, amplitude and frequency concept and the relationship between period and frequency concept. The studying is performed and developed from the students first understanding. After the studying is performed, the interview and written (posttest) tests are performed to know the changing of understanding which has happened to the students. Most of the students can correct the wrong concepts and make them to the right concepts. This matter is revealed from the interview and written. That happens change concept amplitude, concept frequency, concept vibration, concept period but students not understand concept the restoring force, concept position balances, concept spring constant.
The results of calculations using the T-test with t = 10.025 obtained significant α = 0.05 so experimental methods can help improve students ' understanding.
The result of this research showed that the lesson given could help increase the students comprehension. The beginning result of the test was 22.4% became 56.6% with qualification low understanding to enough understanding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih atas segala cinta dan karunia-Nya sehingga danpenelitian dan penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi dengan judul “Peningkatan Pemahaman siswa Mengenai Getaran Melalui Pembelajaran Dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII-A SMP Kanisius” ini ditulis sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa bimbingan dan bantuan moral maupun spiritual dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.Ph.D, selaku dosen pembimbing skripsi.
Terima kasih kesabaran dan kerelaan waktu serta bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa dan selama mengerjakan skripsi.
2. Bapak Drs. Saverinus Domi. M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik .
Terima kasih telah membimbing penulis dalam studi selama menjadi mahasiswa.
3. Segenap dosen FKIP Universitas Sanata Dharma, khususnya dosen Pendidikan fisika yang telah membagikan ilmunya selama penulis mengikuti kuliah, serta staff non akademik terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Bapak Drs. Pius Yulianto, S.Si. Selaku kepala sekolah SMP Kanisius Juwana dan guru bidang studi fisika yang telah membantu penulis melakukan penelitian.
5. Bapak Drs. Sugeng, S.Pd, Selaku wakil kepala sekolah SMP Kanisius Juwana yang telah memberikan kerjasama untuk penelitian.
6. Seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Juwana atas kerjasama dan partisipasi dalam penelitian ini.
7. Kedua orang tuaku tercinta. Terima kasih atas cinta, doa, kepercayaan, serta kasih sayang yang kalian berikan untukku sehingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini .
8. Kakak Irin Lorensi Tri Murniati, Terima kasih atas doa dan perjuanganmu untukku selama ini sehingga aku dapat seperti ini.
9. Sahabat-sahabatku, Wahtini, Christin, Ephin, Khenil, Erni, Wawan, terima kasih atas persahabatannya selama ini.
10. Teman-temanku angkatan 2007, Suster Deti, Sumono, Tri Budi, Erni, Christin, Usi, Jane, Wawan, Angel, Vero, Yosephine, Eko, Wahtini.
Terima kasih atas kebersamaannya.
11. Temen kosku, hana yang cerewet terima kasih atas kebersamaannya.
12. Semua pihal yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu di sini. Terima kasih untuk segala hal yang dapat membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk menunjang kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Penulis, Lulik Novika Yuliana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. . ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... v MOTO .......................................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR GRAFIK....................................................................................... xvii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Perumusan Masalah............................................................................. 2 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 2 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI A. Konsep .............................................................................................. 4 B. Konsepsi ........................................................................................... 5 C. Pemahaman Konsep .......................................................................... 5 D. Hasil Penelitian Tentang Getaran....................................................... 9 E. Teori Konstruktivisme ....................................................................... 11 F. Pembelajaran dengan Eksperimen ..................................................... 12 G. Tes Sebagai Penilaian Hasil Belajar ................................................... 14 H. Wawancara........................................................................................ 16 I. Bandul Sederhana .............................................................................. 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................. 22 B. Subyek Penelitian .............................................................................. 22
1. Populasi ....................................................................................... 22
2. Sampel ........................................................................................ 22
C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 22
D. Desain Penelitian ............................................................................... 22
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 25
F. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 25
G. Metode Analisa Data ......................................................................... 27
a. Analisis Tes Tertulis .................................................................... 27
b. Analisis Tingkat Kesulitan Soal ................................................... 29
c. Analisis Wawancara .................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Analisis T-tes .............................................................................. 30
BAB IV DATA DAN ANALISIS A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 32 B. Data dan Analisis pretes ...................................................................... 33
1. Data Tingkat Pemahaman .............................................................. 34
2. Data dan Analisis Tingkat Kesulitan Soal ...................................... 35
3. Analisis Tingkat Kesulitan ............................................................. 36
4. Pemilihan Siswa Untuk Wawancara .............................................. 37
5. Pemahaman Siswa berdasarkan wawancara ................................... 38
6. Rangkuman Pemahaman Awal Siswa ............................................ 50
C. Desain Pembelajaran ........................................................................... 50
D. Kegiatan Penelitian ............................................................................. 55
E. Data Postes.......................................................................................... 57
F. Analisis Pretes dan Postes ................................................................... 58
a. Perubahan Pemahaman .................................................................. 58
b. Analisis T-Tes ............................................................................... 60
c. Data dan Analisis Tingkat Kesulitan Siswa .................................... 64
d. Pemilihan Siswa Untuk Wawancara .............................................. 67
e. Perubahan Pemahaman Berdasarkan Wawancara........................... 67
G. Data Hasil Pretes, Postes, dan Wawancara ........................................... 82
H. Rangkuman Postes .............................................................................. 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran ................................................................................................. 88 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 89 LAMPIRAN ................................................................................................. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 1 Persentase Tingkat Pemahaman Siswa....................................... 35 Grafik 2 Persentase Tingkat Kesulitan Soal Pretes................................... 37
Grafik 3 Perubahan Kualifikasi Tingkat Pemahaman ............................... 60 Grafik 4 Tingkat Kemudahan Soal ......................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Hasil Penelitian Dengan Metode Berbeda ......................................... 10 Tabel 2 Kisi-kisi Soal Pretes dan Postes ........................................................ 26 Tabel 3 Ketentuan Bobot soal ....................................................................... 27 Tabel 4 Klasifikasi Pemahaman Berdasarkan skor ....................................... 29 Tabel 5 Kriteria Tingkat Kesulitan ............................................................... 30 Tabel 6 Nilai Pretes Siswa ........................................................................... 34 Tabel 7 Data Tingkat Kesulitan Siswa .......................................................... 35 Tabel 8 Tingkat Kesulitan Siswa .................................................................. 36 Tabel 9 Nilai Postes Siswa ........................................................................... 57 Tabel 10 Nilai Pretes dan Postes Siswa ........................................................ 58 Tabel 11 Perubahan Kualifikasi Tingkat Pemahaman ................................... 59 Tabel 12 Paired Samples Statistik ................................................................ 61 Tabel 13 Paired Samples Correlations .......................................................... 61 Tabel 14 Paired Samples Tes ........................................................................ 62 Tabel 15 Perubahan Tingkat Kemudahan Soal .............................................. 64 Tabel 16 Perubahan Tingkat Kesulitan Soal .................................................. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Skor, Jumlah Skor, dan Persentase Kebenaran Pretes ................. 90 Lampiran 2 Skor, Jumlah Skor, dan Persentase Kebenaran Postes ................. 92 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 94 Lampiran 4 Soal dan Panduan Jawaban Pretes dan Postes ............................. 103 Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin dari Kampus ........................................... 107 Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ................................... 108 Lampiran 7 Hasil Pekerjaan Siswa (Pretes) ................................................... 109 Lampiran 8 Hasil Pekerjaan Siswa (Postes) ................................................... 110 Lampiran 9 Wawancara dengan Nomor Absen 5 ........................................... 111 Lampiran 10 Wawancara dengan Nomor Absen 11 ....................................... 118 Lampiran 11 Wawancara dengan Nomor Absen 13 ....................................... 125 Lampiran 12 Wawancara dengan Nomor Absen 18 ....................................... 131 Lampiran 13 Wawancara dengan Nomor Absen 21 ....................................... 137 Lampiran 14 Wawancara dengan Nomor Absen 28 ....................................... 143 Lampiran 15 Panduan Eksperimen ............................................................... 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pelajaran fisika dianggap sebagai hantu yang menakutkan, serta
merupakan pelajaran yang membosankan dan tidak menarik karena di dalamnya berisi rumus-rumus yang dirasa sulit. Kurang minatnya siswa terhadap salah satu cabang ilmu pengetahuan ini turun temurun dari jaman dahulu yang menganggap fisika sebagai ilmu yang sulit. Beberapa menganggap bahwa rumus-rumus itu tidak ada gunanya, menghitung dan membuktikan rumus, memasukkan angka dalam persamaan, hal semacam itu dirasa sangat tidak aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa, sebagai proses kerjasama pembelajaran tidak hanya menitik beratkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama- sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebagaimana peran guru adalah sebagai fasilitator, guru memiliki peran untuk membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
Menurut teori konstruktivis me, pengetahuan dianggap sebagai bentukan (konstruksi) siswa sendiri (Suparno,2006:13). Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah jadi dan tinggal dimasukkan dalam pikiran siswa. Di sekolah guru fisika mengajarkan konsep-konsep fisika di kelas. Setiap siswa akan mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perlakuan yang sama di kelas, materi sama, guru yang mengajar fisika juga sama. Dengan belajar siswa akan membentuk pengetahuannya sendiri. menurut Von Glassersfeld ( Dalam Suparno,1996:133) dalam proses konstruksi diperlukan beberapa kemampuan sebagai berikut: (1) kemampuan mengingat dan kemampuan untuk mengungkapkan kembali pengalaman, (2) kemampuan membandingkan, mengambil keputusan (justifikasi) akan kesamaan dan perbedaan, dan (3) seperti kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman karena pengetahuan dibentuk oleh interaksi dengan pengalaman-pengalaman.
Metode eksperimen terbimbing merupakan salah satu metode yang dapat digunakan guru untuk mengajar materi getaran pada bandul. Dengan model eksperimen terbimbing, hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga siswa tidak mudah bingung.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis ingin mengadakan penelitian untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
B. Perumusan Masalah
Bagaimanakah pemahaman awal dan perubahan pemahaman siswa tentang getaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pemahaman awal dan perubahan pemahaman siswa tentang getaran dari sebelum dilakukan pembelajaran dan sesudah dilakukan pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang pendidikan. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat bagi: a. Guru
Penelitian ini diharapakan untuk memberikan informasi akan kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep pada getaran.
b. Siswa Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan siswa akan lebih memahami konsep-konsep pada getaran.
c. Peneliti Sebagai bekal dan pengalaman mengajar bagi penulis untuk mengajar esok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI A. Konsep Menurut pandangan konstruktivisme pengetahuan merupakan hasil dari
akomodasi dan asimilasi konsep dalam schemata. Konsep dalam fisika dapat berupa benda, peristiwa-peristiwa, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang mewakili ciri khusus yang terwakili oleh suatu benda atau symbol (Ausebel,dkk,1978 dalam berg, ed.1991:8). Menurut Neil Bolton (dalam Kartika Budi,1992:39) mengklasifikasikan konsep menjadi 3 kelompok yaitu konsep fisis, konsep logika matematik, konsep filosofis. Konsep fisis adalah konsep yang berkaitan langsung atau mengacu pada obyeknya (benda, besaran, proses dari benda atau besaran atau relasi antara besaran-besaran). Konsep logika matematis adalah konsep yang tidak berkaitan langsung dengan obyeknya, namun mengacu pada perilaku dan operasi dalam menangani obyek, misalnya konsep penjumlahan komutatif dan konsep perkalian. Konsep filosofis merupakan konsep yang berhubungan dengan kualitas atau sifat manusia, misalnya baik, jujur, bijaksana.
Dalam proses pembelajaran fisika konsep dapat berupa obyek (benda), gejala, situasi (kondisi ) sifat-sifat dan atribut dari suatu obyek (Berg, 1991:8). Konsep sebagai gambaran mental yang terbentuk sebagai hasil aktivitas manusia baik mental maupun fisik, konsep sendiri merupakan hasil akhir dari persepsi. Untuk membedakan konsep yang satu dengan yang lain maka konsep itu harus mengungkapkan hakikat atau ciri yang mengungkapkan anggota-anggotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Konsepsi
Konsepsi dapat didefinisikan sebagai tafsiran perorangan atau individu terhadap suatu konsep . Penafsiran konsep oleh seseorang disebut konsepsi.
Setiap orang mempunyai konsep yang berbeda-beda sesuai dengan pemahaman orang tersebut mengenai konsep itu. Penafsiran konsep yang berbeda dengan penafsiran konsep yang telah disepakati para ahli fisika dinyatakan sebagai salah konsep atau miskonsepsi (Berg, 1991:10).
C. Pemahaman Konsep
Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing anak untuk memahami konsep yang diajarkan. Langkah awal dari menanamkan suatu konsep kepada siswa adalah memahami definisi konsep tersebut secara benar sesuai hakikat dan peruntukkannya. Hal ini sangat penting karena suatu konsep akan fungsional, dalam arti dapat dipakai untuk memecahkan berbagai macam masalah bila konsep tersebut telah didefinisikan dengan jelas dan benar. Seorang anak dikatakan paham atau mengerti bila mampu menangkap dan menggunakan suatu konsep dengan baik. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan apakah siswa telah menangkap suatu konsep pada pokok bahasan yang diajarkan oleh guru sesuai dengan konsep ilmiah. Pemahaman merupakan hasil belajar pada taraf kognitif siswa. Siswa yang telah memahami suatu konsep akan dapat menjelaskan konsep tersebut dengan menggunakan kalimatnya sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengacu Taksonomi Blom (Dalam Kartika Budi, 2007:22), kompetensi mencakup tiga domain (ranah), yaitu (1) domain kognitif (pengetahuan), (2) domain afektif (sikap), dan (3) domain psikomotorik (keterampilan)
a) Domain Pengetahuan
Domain pengetahuan mengacu pada seberapa banyak pengetahuan yang berhasil diperoleh, dikuasai, dan dipahami dan seberapa jauh siswa mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang relevan. Domain pengetahuan dinyatakan dengan pemahaman konsep dan penerapan. Bloom mengklasifikasikan ranah pengetahuan atas 6 aspek, yaitu: (1) pengetahuan, (2) pemahaman, (3) penerapan (aplikasi), (4) analisis, (5) sintesis, (6) evaluasi
Aspek pengetahuan atau ingatan mengacu pada kemampuan siswa mengingat kembali, memunculkan kembali, menyatakan kembali, apa yang pernah dilihat, didengar, dan dilakukan.
Aspek pemahaman mengacu pada sejauh mana siswa memahami konsep , prinsip, hukum, dan teori yang dipelajari. Beberapa indikator yang menunjukkan bahwa seseorang memahami konsep antara lain (a) mampu menjelaskan maknanya, mampu menyatakan penegrtian dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri, dapat membedakan konsep yang benar dan yang salah.
Aspek penerapan mengacu pada kemampuan siswa menerapkan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang telah dipahaminya utnuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memecahkan masalah baru, atau memecahkan masalah baru yang sama seperti yang dihadapi ketika konsep dibangun dalam situasi baru. Aspek analisis mengacu pada kemampuan siswa mengidentifikasi bagian-bagian yang membangun kesatuan atau keseluruhan. Kemampuan analisis tampak nyata dalam memecahkan soal yang kompleks yang meliputi sub-sub masalah.
b) Domain Sikap
Dalam pembelajaran Sains (IPA, Fisika, Kimia, Biologi) yang dimaksud sikap adalah sikap keilmuwan (sikap ilmiah), yaitu sikap yang dimiliki para ilmuwan yang melandasi kerja penelitian sehingga mengasilkan konsep- konsep, hukum-hukum, penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu maupun teknologi.
c) Domain Keterampilan (Psikomotorik)
Keterampilan dapat dibedakan atas (1) keterampilan mental dan (2) keterampilan fisikal. Keterampilan mental merupakan keterampilan yang berkaitan dengan kerja otak, yaitu kemampuan untuk berfikir, keterampilan tersebut misalnya keterampilan melakukan perhitungan, keterampilan menarik kesimpulan, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan menganalisis data, keterampilan menafsirkan grafik.
Keterampilan fisikal adalah keterampilan yang berkaitan dengan kerja fisik (atau anggota badan). Misalnya: merangkai alat, mengoperasikan alat, membaca hasil pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memutuskan seseorang siswa memahami suatu konsep maka diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang dapat menunjukkan pemahaman tersebut.Menurut Kartika Budi (2007:23) kriteria atau indikator- indikator tersebut antara lain, (1) dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri, (2) dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan orang lain, (3) dapat menganalisis hubungan antar konsep dalam suatu hukum, (4) menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis (c) memprediksi kemungkinan- kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu system bila kondisi tertentu dipenuhi, (5) dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat, (6) membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling berkaitan, (7) dapat membedakan konsepsi yang salah dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam satu pokok bahasan.
Seseorang dapat dikatakan memahami suatu konsep apabila: 1) dapat mendefinisikan konsep yang bersangkutan dengan kata-kata sendiri, 2) dapat menjelaskan perbedaan antara konsep-konsep yang lain, 3) menjelaskan hubungan dengan konsep-konsep yang lain, 4) menjelaskan arti konsep dalam kehidupan sehari-hari dan menerapkannya dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari ( Berg, 1991:11 )
Menurut Suparno (2000:19) proses pembelajaran fisika yang benar haruslah mengembangkan perubahan konsep. Perubahan konsep yang pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah perubahan dalam arti siswa memperluas konsep, dari konsep yang belum lengkap menjadi lebih lengkap, dari yang belum sempurna menjadi lebih sempurna. Proses yang kedua yaitu, proses pembetulaan yang konsep yang salah, perlu menyediakan strategi pembelajaran yang menyediakan pengalaman anomalia bagi siswa.
Pertama siswa disadarkan bahwa konsep awal mereka itu tidak tepat, atau salah, atau tidak cocok dengan dengan situasi yang ada. Beberapa peneliti, ahli, dan pendidikan fisika menemukan beberapa metode pembelajaran fisika yang telah terbukti membantu perubahan konsep.
Beberapa metode itu antara lain:
1. Bridging analogi ( Anologi Penghubung )
2. Simulasi Komputer
3. Wawancara diagnosis
4. Diskusi Kelompok
5. Peta Konsep
6. Problem Solving
7. Percobaan atau Pengalaman Lapangan
8. Pertanyaan Terus-menerus di Kelas D.
Hasil Penelitian tentang getaran
Berikut adalah hasil penelitian terdahulu dan tempat yang berbeda: Penelitian ini merupakan hasil penelitian dari Setyawan dan Bumbungan.
Setyawan menggunakan metode eksperimen terbimbing sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bumbungan menggunakan metode eksperimen dan LKS. Subyek Penelitian SMP kelas VIII.
Konsep Metode eksperimen Metode Eksperimen dan terbimbing LKS Penelitian I Penelitian II 96 % 15.79%
Getaran 96% 26.31%
Periode 83% 5.26%
Frekuensi 71% 26.31%
Amplitudo 63% 5.30%
Hubungan periode dan frekuensi Tabel.1. Hasil Penelitian dengan Metode berbeda
Dari table diatas, pada penelitian I menggunakan metode eksperimen terbimbing sedangkan pada penelitian II menggunakan eksperimen terbimbing dengan menggunakan LKS (Lembar Kegiatan Siswa). Dari kedua hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran akan mempengaruhi konsep pemahaman siswa. Selain pengaruh metode, peran guru dalam pembelajaran juga akan berpengaruh.
Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari pikiran guru ke pikiran siswa. Mengajar adalah lebih merupakan kegiatan yang membantu siswa sendiri membangun pengetahuannya. Maka peran guru fisika bukanlah untuk menstransfer pengetahuan yang telah ia punyai kepada siswa, tetapi lebih sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka secara cepat dan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Secara garis besar fungsi sebagai mediator dan fasilitator ari guru dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut: Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa ambil tanggung jawab dalam membuat perencanaan belajar, melakukan proses belajar, dan membuat penelitian.
Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiahnya Menyediakan sarana yang merangsang berpikir siswa secara produktif.
Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa.
Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa itu jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan memper-tanyakan apakah pengetahuan siswa itu dapat digunakan untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru membantu dalam mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
E. Teori Konstruktivisme
Menurut filsafat konstruktivisme pengetahuan dianggap sebagai bentukan (konstruksi) siswa sendiri. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah jadi dan tinggal dimasukkan dalam pikiran siswa, tetapi sesuatu proses yang harus digeluti, dipikirkan, dan dikonstruksikan oleh siswa.
Tanpa keaktifan siswa mencerna, mendalami, dan merumuskan sendiri, siswa itu tidak akan memperoleh pengetahuan (Suparno, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru bukan maha tahu, dan siswa dapat belajar sendiri. Maka yang harus aktif belajar, yang harus mengulang bahan, yang mengolah bahan, adalah siswa. Siswa harus aktif bertanya, aktif mengerjakan sesuatu bahan ,aktif membuat laporan, aktif mengungkapkan gagasannya. Misalnya dalam pembelajaran fisika, siswa terlibat aktif dalam membuat hipotesis, mengerjakan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis dan membuat kesimpulan apakah hipotesisnya cocok atau tidak dengan hasil percobaan yang dilakukan.
F. Pembelajaran dengan Eksperimen
Menurut Suparno (2007 :78 ) Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pegecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi metode ini lebih untuk mengecek supaya siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli.
Metode Eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen terbimbing dan eksperimen bebas.
1) Eksperimen Terbimbing Eksperimen terbimbing seluruh jalan percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apa yang diamati dan diukur semuanya ditentukan sejak awal. Maka siswa tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang akan dibuat.
Untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing, guru mempunyai peran yang sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah:
Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa Merencananakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya, peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya.
Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat siswa mencoba semua siap dan lancar.
Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan dengan baik.
Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang dilakukan.
Dalam eksperimen selain guru, siswa juga mempunyai peran dalam proses pembelajaran, dalam percobaan . siswa antara lain akan melakukan tindakan berikut:
Membaca petunjuk percobaan dengan teliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mencari alat yang dipergunakan Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan Mulai mengamati jalannya percobaan Mencatat data yang diperlukan Mendiskusikan dalam kelompok untuk ambil kesimpuan dari data yang ada
2). Eksperimen bebas Eksperimen bebas, guru tidak memberikan petunjuk pelaksaan pecobaan secara rinci. Siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan. Guru hanya memberikan.
Keuntungan dengan percobaan bebas adalah siswa ditantang untuk merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi arahan guru. Dengan demikian, akan tampak bagaimana keativitas, kepandaian, dan kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.
G. Tes Sebagai Penilaian Hasil Belajar
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan,tulisan (tes tulisan), atau tes perbuatan (tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tindakan). (Nana Sudjana,1989:35). Secara umum tes digunakan untu menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkaitan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Ada dua jenis tes yang sering digunakan utnuk mengukur hasil belajar siswa, yaitu tes esai dan tes objektif. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes esai sebagai alat ukurnya.
Secara umum tes esai adalah berupa pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Dalam hal inilah kekuatan tes esai dari alat penilaian lainnya, karena dalam tes esai menuntut siswa dalam mengeksplorasi gagasannya melalui tulisan. Walaupun begitu tes esai tetap mempunyai kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan tes esai
Kelebihan tes esai adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengukur aspek kognitif yang tinggi
b. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa secara tertulis dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa c. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur, yakni berpikir logis, analitis, dan sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) e. Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soal sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir siswa. Tes esai juga memiliki kelemahan atau kekurangan antara lain adalah: a. Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang diberikan, tidak seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan
b. Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya.
c. Tes ini biasanya kuarang reliable, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaannya memerlukan waktu yang lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlahnya relative besar.
H. Wawancara
Sebagai alat penilaian, wawancara digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar. Kelebihan wawancara ialah bisa kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkap jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Melalui wawancara data bisa diperoleh dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang tidak jelas dapat diulang dan dijelaskan lagi. Sebaliknya, jawaban yang belum jelas bisa diminta lagi dengan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terarah dan lebih bermakna asal tidak mempengaruhi dan mengarahkan jawaban siswa.
Ada dua jenis wawancara, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara bebas (tak berstruktur). Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal mengkategorikan ke alternative jawaban yang telah dibuat. Sedangkan wawancara bebas,jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan jawabannya.
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yaitu:
1. Tahap awal pelaksanaan wawancara. Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan situasi wawancara.
2. Penggunaan pertanyaan. Pertanyaan diajukan secara bertahap dan sistematis berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.
3. Tahap terakhir adalah mencatat hasil wawancara.
I. Bandul sederhana
Bandul Sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat dimulur.